Spesies Langka

(Penerjemah : E-Chan)


“Satu-satunya masalah adalah, kita masih tidak tahu jumlah Goblin secara tepat.”

Puke, pemimpin dari Angkatan Sihir Kerajaan, mulai menjelaskan situasinya.

“Kita akan terjun dalam perang pertahanan untuk melindungi ibu kota. Akan tetapi, ada batas di mana stamina dan kekuatan sihir dari orang-orang yang bisa bertarung. Tidak hanya itu, jumlah potion, dan bahkan suplai makanan juga terbatas. Karena itulah, para petinggi kerajaan ingin tahu berapa lama pertempuran ini akan berlangsung. Akan tetapi, bahkan setelah meminta seorang tamer dengan monster burung jinak untuk menyelidikinya dari udara, kita masih belum tahu dengan pasti jumlah Goblinnya. Karena sebagian besar mereka bersembunyi di dalam hutan, kita jadi hanya bisa memperkirakan secara kasar jumlah mereka, yang kemungkinan besar berkisar dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Tapi meski demikian, informasi yang kita dapatkan masih terlalu sedikit untuk membuat strategi.”

“Kudengar para Goblin juga membentuk banyak regu, tapi apa kau sudah memastikan keberadaan pemimpin mereka?”

“Seperti yang diharapkan dari Eto-kun, itu hal yang bagus,” Puke tersenyum, kelihatan menikmati percakapan ini.

“Menurut laporan dari para petualang yang menyaksikan penampakan dungeon itu untuk pertama kalinya, mereka melihat sesosok Goblin yang tidak pernah mereka lihat sebelumya di dekat pintu masuk dungeon. Walaupun ukurannya sama seperti Goblin pada umumnya, kulitnya berwarna putih, dan mempunyai sepasan mata merah. Goblin putih itu juga memerintah Hobgoblin di sekitar. Awalnya, mereka pikir makhluk itu hanyalah seekor goblin magician, tapi kami tidak pernah mendengar keberadaan seekor Goblin putih,” kata Puke, dengan telapak tangan terangkat, seakan-akan menyerah.

“Goblin bermata merah… Jangan-jangan…”

Mendengar hal itu, Sorano bergumam sendiri. Alisnya mengerut, dan ada bayangan kegelisahan di matanya. Itu membuat Eto cemas, karena itu adalah reaksi yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

“Sorano, apa kau tahu sesuatu tentang Goblin itu?”

“Ada sebuah cerita rakyat tentang seekor Goblin bermata semerah darah di desaku. Ratusan tahun yang lalu, Goblin spesies langka itu menyerang sebuah negara manusia dengan segerombolan besar Goblin. Akan tetapi, tidak ada informasi tentang apa yang terjadi dengan para Goblin itu. Satu-satunya hal yang disampaikan dalam cerita itu adalah Goblin spesies langka tersebut menggunakan kekuatan sihir yang hebat.”

Sambil mengingat cerita rakyat itu, Sorano menjelaskan tentang Goblin bermata merah pada Eto dan yang lain.

“Goblin spesies langka yang bisa menggunakan sihir yang hebat, ya. Sepertinya tidak seperti manusia yang jangka hidupnya pendek, para Elf benar-benar menyampaikan dengan baik legenda semacam itu pada anak-anak mereka. Sayangnya, tidak ada catatan sejarah semacam itu di ibu kota kerajaan.”

Puke menghela napas seakan dia terkesan dengan para elf sembari memandang Sorano, mengungkapkan ketertarikannya pada kisah tersebut.

“Ngomong-ngomong, kau pastilah rekan Eto-kun. Aku Puke, pemimpin dari Angkatan Sihir. Senang bertemu denganmu.”

Puke mendadak memperkenalkan dirinya sendiri, tapi Eto paham bahwa hal mendadak ini adalah ciri khasnya dan mulai memperkenalkan anggota party-nya.

—0—

Translator’s Note : 

Bingung, Goblin itu termasuk “seekor” atau “seorang”? Tuh monster nggak punya ekor, ‘kan? Tapi juga nggak sespesies dengan homo sapiens. Ada ide?