Akira dan Alpha
(Bagian 4)

(Penerjemah : Zerard)


Setelah bertemu dengan kecantikan misterius itu, Akira terus terbingung dikarenakan kejadian mengerikan sebelumnya. Wanita itu, yang kini berada di sampingnya, menunggu ketenangan Akira kembali dengan sebuah senyuman.

Waktu berlalu dan berlalu. Situasi yang berada jauh di luar nalar pemahaman Akira ini masih berlanjut. Akan tetapi, karena tidak adanya kejadian yang akan melukainya sama sekali, dia mulai menjadi tenang sedikit demi sedikit. Dan kebingungan itu telah dapat di kendalikannya sedikit, fokus dari mata Akira telah kembali menghadap wajah wanita itu yang ada di depannya.

Ketika sang wanita menyadari itu, dia tersenyum kembali pada Akira.

《Kamu tidak apa-apa? Apa kamu bisa lihat aku? Bisa dengar suaraku? Kamu di mana? Siapa kamu?》

Akira yang telah mendapatkan sedikit ketenangan, membuatnya dapat menjawab pertanyaan itu dengan ekspresi yang mencurigakan.

- ...Aku bisa melihatmu. Aku bisa mendengarmu, aku berada di Distrik Reruntuhan Kuzusuhara, dan aku Akira.

Wanita itu tertawa senang.

《Syukurlah. Aku Alpha. Senang bertemu denganmu.》

Kewaspadaan Akira terhadap Alpha menurun. Alpha tidak memberikan adanya tanda dia akan melukai Akira untuk saat ini. Namun itu tidak mengubah fakta bahwa wanita itu adalah makhluk yang tidak diketahui, namun karena Alpha tidak berniat buruk, maka tidak perlu untuk terlalu waspada. Mereka berada di reruntuhan sekarang. Kewaspadaan yang berlebihan seharusnya ditujukan kepada musuh seperti monster. Pikir Akira.

- ...Jadi, Alpha-san? Ka-kamu bukan...hantu, kan? Aku nggak bisa menyentuhmu.

《Benar, walaupun aku akan kesulitan kalau kamu menyuruhku untuk membuktikannya. Kamu mungkin tidak akan memahaminya, walaupun aku menjelaskannya dengan asumsi akan adanya kesalahpahaman. Aku adalah semacam realita buatan, itulah apa yang kamu lihat sekarang.》

Alpha tertawa dan menjelaskan dengan sedikit lebih terperinci kepada Akira yang sangat jelas tidak memahami yang sedang dibicarakan.

Otak memproses penglihatan dan pendengaran, karena itu dengan mengirimkan informasi tambahan dari luar ke dalam prosesnya, itu membuat Akira mengakui bahwa Alpha adalah nyata.

Terdapat fungsi penerima nirkabel di dalam otak Akira yang menangani bentuk informasi tertentu, dan mendapatkan informasi tambahan. Akira tidak mengetahui apakah itu sesuatu yang alami atau sesuatu yang dihasilkan oleh semacam variasi lainnya.

Percakapan ini juga diwujudkan dengan pertukaran informasi instruksi yang diberikan otak kepada pita suara dan informasi suara yang memaksa masuk ke dalam indra pendengaran tanpa menggunakan getaran udara sebagai perantara. 

Alpha menjelaskan dan menyimpulkan hal-hal tersebut kepada Akira. Namun Akira tidak dapat memahaminya sedikitpun. Hal itu tampak jelas bagi Alpha jika dilihat dari ekspresi Akira.

Alpha menyimpulkan kembali, menjelaskannya se-dasar mungkin.

《Hanya kamu yang dapat melihatku. Hanya kamu yang dapat mendengar suaraku. Jadi, kalau kamu tidak memperhatikan, kamu mungkin akan terlihat seperti orang aneh yang berbicara sendiri. Itu saja yang perlu kamu ketahui untuk saat ini. Dan juga, kamu bisa memanggilku Alpha. Aku akan memanggilmu Akira juga.》

Alpha tersenyum pada Akira selama penjelasan itu. Senyumnya sama sekali tidak memiliki rasa jijik, waspada, atau kasihan pada bocah kotor ini yang hidup dalam wilayah kumuh. Tanpa di sadari Akira, hal itu membuat nilai evaluasi Akira terhadap Alpha meningkat.

- ...Oke. jadi, apa yang kamu lakukan di tempat seperti ini Alpha?

《Aku butuh bantuan kecil, jadi aku sedang mencari seseorang yang dapat melihatku. Setidaknya, seseorang yang dapat berbicara denganku.》

Alpha tertawa dengan sedikit kekecewaan.

《Akan sangat bagus kalau orang itu adalah seorang hunter, tapi tidak akan semudah itu.》

Kemudian Akira terlihat sedikit bingung.

- Umm, kenapa bagus kalau dia seorang hunter?

《Karena konten dari bantuan ini adalah semacam permohonan untuk pekerjaan seorang hunter. Oh, tapi bukan berarti bakal mustahil kalau dia bukan seorang hunter oke? Jadi aku ingin kamu mendengarkan ceritaku. Apa kamu tidak masalah?》

Ekspresi alpha kembali tersenyum dan mencoba untuk terus berbicara. Setelah sedikit bimbang, Akira membalas.

- Sebenarnya, aku seorang hunter, tapi...

Alpha terlihat sedikit terkejut.

《Eh? Kamu seorang hunter? Di umurmu segini? Berapa banyak pengalaman hunter yang kamu miliki?》

- Sa-satu.

《Satu tahun?》

- ...Satu hari. Aku menjadi hunter hari ini...

Alpha berekspresi serius. Keheningan mengalir di antara mereka berdua.

- ...Nggak. lupakan saja.

Akira sudah bertekad untuk hidup sebagai hunter. Karena itu, dia tidak ingin melakukan sesuatu seperti menyembunyikan dirinya sebagai hunter.

Akan tetapi, mungkin tidak baik untuk mengklaim dirimu sebagai hunter pada orang lain walaupun dirinya tidak mempunyai kemampuan seperti hunter. Mengingat hal itu, dia menarik kembali ucapannya.

Tidak akan ada gunanya jika orang tersebut bukanlah seorang hunter, pikir Akira dan dia pun mencoba untuk pergi.

Namun Alpha tertawa dan menghentikan Akira. Dan berlanjut berbicara dengan ambisius.

《Jangan begitu. Apa setidaknya kamu bisa mendengarkan apa yang ingin ku katakan? Keberuntungan telah mempertemukan kita. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu.》

Akira tidak mempunyai kekuatan untuk menyebut dirinya sebagai hunter sesungguhnya. Alpha mengetahui itu juga. Akan tetapi, adalah benar bahwa tidak ada orang lain yang dapat melihat Alpha. Terlebih, kenyataan akan kemampuan Akira yang sangat tidak matang saat ini bukanlah yang menjadi keputusan negatif bagi Alpha jika dia memikirkannya dalam jangka waktu panjang.

《Konten dari permohonan ini adalah untuk mengamankan reruntuhan yang aku sebutkan secara rahasia. Sebagai hadiahnya, aku akan mendukungmu dengan berbagai cara. Anggap saja itu sebagai uang muka. Terlebih lagi, sebagai bonus penyelesaian, jika kamu berhasil mengamankan reruntuhan itu, aku akan memberikanmu sebuah relik Dunia Lampau yang dapat kamu jual dengan harga tinggi.》

Pada rincian tak terduga itu, Akira berteriak.

- Yang benar?!

Alpha tertawa sendiri dalam pikirannya setelah melihat reaksi Akira, seraya memberikannya senyum yang dapat membuat seseorang terpana.

《Benar. Untuk lebih jelasnya, Kamu sudah menggunakan keberuntungan seumur hidupmu karena sudah menerima permohonan yang sangat menggiurkan ini. Karena itu, kamu akan sangat kesulitan kalau tidak menerima permohonan ini, kan? Kamu sudah tidak mempunyai keberuntungan lagi, jadi mustahil kamu bisa hidup tanpa dukunganku. Mungkin. Bagaimana?》

Sifat Akira yang buruk memberikannya instruksi untuk meragukan proposal Alpha. Namun bagi Akira, Alpha tampaknya tidak sedang berusaha untuk menipu dirinya.

(...Pertama, apa membohongi anak kecil sepertiku ini masuk akal? Dia bisa melihat aku secara sekilas kalau aku ini nggak punya uang. Atau dia sedang mengejekku? Dan walaupun itu benar, apa tidak masalah menerima sesuatu seperti permohonan dari orang aneh seperti dia?)

Setelah meragukan itu, Akira menyadari bahwa ini sangatlah jelas baginya dan merubah pikirannya.

Dia sedang melakukan  percakapan itu dengan dirinya sendiri karena terdapat orang aneh dan keadaan dan situasi yang tidak diketahuinya. Adalah mustahil bagi orang biasa untuk berurusan dengan wanita ini. Karena itu, dia berpikir untuk memanfaatkan ini dengan baik. Setelah berpikir itu, dia membulatkan keputusannya.

- Baiklah. Aku nggak tahu seberapa banyak yang bisa kulakukan, tapi aku terima permohonanmu.

Akira mengumumkan penerimaan permohonan itu untuk pertama kalinya sebagai seorang hunter dengan kesiapan teguh yang bahkan membuat dirinya sendiri kaget.

Alpha tersenyum senang.

《Kontrak terjalin.》

Alpha melanjutkan dengan terus tersenyum.

《Kalau begitu, dukungan uang muka akan segera dimulai.》

Dan kemudian Alpha merubah ekspresinya menjadi serius.

《Kalau kamu tidak mau mati, lompat masuk ke dalam bangunan  di kanan dalam waktu sepuluh detik.》

- Kenapa kamu ngomong tiba-tiba...

Akira berusaha bertanya dengan lebih terperinci dengan ekspresi curiga.

Akan tetapi, setelah mendengar peringatan dan ekspresi serius Alpha, dia menghentikan kalimatnya.

《...8, 7, 6...》

Hitungan mundur Alpha berlanjut. Ini bukanlah kebohongan, dan jika Akira tetap di sini, dia akan mati. Akira memahami itu.

- ...!

Pada saat itu, Akira dengan segera berlari mengarah bangunan di kanan sekuat tenaganya.

Ekspresi Alpha yang mengikuti gerakan Akira dengan kedua matanya, berubah menjadi ketidak puasan.

《...Terlalu lambat.》

Bagi Alpha, waktu yang dibutuhkan Akira untuk bertindak sangatlah di bawah dari standar yang diinginkan Alpha. Namun, mengingat bahwa ini adalah pertama kalinya mereka bertemu, dengan singkatnya waktu pertemuan mereka, dan Akira yang kurang lebih dapat melakukannya, Akira mendapatkan nilai lulus untuk saat ini.

Setelah 10 detik hitungan mundur dimulai, sebuah selongsong yang berasal dari dalam reruntuhan mendarat di sana. Letupan api menelan Alpha, dan puing-puing tersebar ke segala arah.

Ketika ledakan itu selesai, sosok Alpha telah menghilang. Wanita itu tidak terlempar. Dia tidak bergerak secara instan. Dari awal, wanita itu tidak benar-benar ada di sana.