Ingatan Setahun Yang Lalu – Bagian Terakhir

(Penerjemah : E-Chan)


“Eto-kun, aku mau kau berhenti. Aku tidak bisa membiarkanmu menggunakan sihir pendukung dengan efek selemah itu."

Ronaldo menatapi Eto, yang mengunjungi kamar penginapan, dengan ekspresi kesal sambil berkata demikian.

Sebulan sudah berlalu sejak Eto dilarang menggunakan sihir pendukung, yang mana merupakan spesialisasinya. Walaupun Eto merasa tidak adil, kekuasaan yang Hero miliki terlalu besar untuknya, karena bahkan para kesatria dan penyihir pengawal hanya mematuhi dalam diam perkataan Ronaldo.

Tapi bahkan dalam situasi semacam ini, Eto terus melatih kekuatan sihir manipulasi dan pendukungnya. Karena, walaupun dia tidak tahu kapan, dia benar-benar berharap bahwa sihir pendukungnya akan bisa membantu party.

“Hero-sama, sihir pendukungku bisa meningkatkan kekuatan fisik dan serangan sihir semua orang. Dan efek itu perlahan meningkat setiap harinya. Karena itulah, kumohon biarkan aku menggunakan sihir pendukungku.”

Ini adalah diskusi langsung kedua Eto dengan Ronaldo. Eto berharap bahwa kalau Ronaldo bisa melihat kekuatan sebenarnya dari sihir pendukung, dia pasti akan mengakui kemampuannya.

“Tapi itu tidak berhasil sama sekali dalam pertarungan melawan Manticore, bukankah begitu?” 

“Meski demikain, sihir pendukungku bekerja untuk diriku sendiri, Lana, dan para kesatria serta penyihir pengawal. Tolong cobalah sekali lagi. Selama kita membangun strategi yang menyertakan sihir pendukungku, aku yakin itu akan berguna untuk party.”

“Maksudmu kita harus mengganti strategi kita untuk membiarkanmu menggunakan sihir pendukungmu?”

Pandangan Ronaldo menjadi tajam. Ada kerutan di antara alisnya, membuat Eto mengerti kalau dia jengkel.

Akan tetapi, Eto tidak bisa mundur di sini. Karena dia ingin sang Hero untuk mencabut larangannya menggunakan sihir pendukung.

“Kalau aku menggunakan sihir pendukung pada kesatria dan penyihir pengawal lalu mengatur formasi mereka dalam setiap pertempuran, aku yakin beban Hero-sama akan berkurang.”

“Aku masih tidak merasa membutuhkan itu.”

Ronaldo segera menolak mentah-mentah idenya.

“Eto-kun, kau sudah selesai? Kalau begitu, tidak ada lagi yang harus kita bicarakan.”

“Hero-sama, tolong berikan aku kesempatan lain. Aku ingin menggunakan sihir pendukungku untuk berkontribusi dalam party.”

Mendengarnya, Ronaldo menghela napas keras-keras.

“Baiklah, kalau kau sampai berkata sejauh itu, maka ayo kita perjelas. Tunjukkan padaku bahwa sihir pendukungmu bisa membantu kita."

Berkata demikian, Ronaldo kemudian memerintahkan dayangnya untuk mengumpulkan para kesatria dan penyihir pengawal. Tapi karena Mirei dan Lana sedang pergi, mereka tidak ikut berpartisipasi.

☆☆☆

Eto dan yang lainnya, yang pergi ke luar kota, menuju ke dataran berumput dekat jalan raya.

“Dengan betapa luasnya dataran ini, kurasa cukup bagimu untuk mengeluarkan kekuatanmu sepenuhnya. Sekarang, tunjukkan padaku kekuatan dari sihir pendukungmu, Eto-kun.”

Karena sebentar lagi malam akan tiba, Eto cepat-cepat memberi instruksi pada kesatria dan penyihir pengawal, kemudian memberikan sihir pendukungnya pada mereka.

“Seperti ini, para kesatria yang kekuatan dan kecepatannya ditingkatkan dengan sihir pendukungku akan bertindak sebagai penahan serangan, dan para penyihir dengan kekuatan sihir penyerang yang meningkat akan melakukan serangan jarak menengah. Dengan begini, karena mereka memiliki lebih banyak kekuatan pertahanan dan serangan, sekalipun situasi yang tak terduga terjadi, mereka seharusnya bisa mengulur waktu untuk Hero-sama merespon.”

Inilah jawaban Eto. Walaupun kekuatan sihir pendukungnya sedang berkembang, dia masih tidak bisa secara signifikan meningkatkan status Ronaldo saat ini.

Sebagai gantinya, dia mengusulkan untuk membiarkan para kesatria dan penyihir pengawal yang telah diperkuat oleh sihir pendukungnya agar berpartisipasi dalam kontak senjata untuk membuat pertempuran lebih stabil dan seimbang. Dengan pemikiran itu, Eto menatap Ronaldo dengan antisipasi.

“Aku mengerti apa yang Eto-kun maksudkan.”

“Kalau begitu, apa kau akan mengakui kemampuanku?!”

“Eto-kun, sepertinya kau salah memahami sesuatu.”

Ronaldo menghela napas putus asa.

“Salah paham...?”

“Ya. Kau harus tahu bahwa penting bagiku, yang terpilih sebagai seorang pahlawan oleh sang peramal, untuk mengalahkan monster-monster. Untuk itu, aku akan tetap membiarkan para kesatria dan penyihir pengawal untuk menginvestigasi para monster dan menjaga kota. Dengan demikian, kau tidak perlu memberikan sihir pendukungmu pada mereka.”

“Tapi…”

“Apa yang kuinginkan adalah kekuatan secara individu. Dengan kekuatan itu, kita, para utusan sang dewi, akan mengalahkan para iblis dan membuat orang-orang hidup dalam kedamaian. Mungkin Eto-kun tidak mengerti hal itu?”

“Tentu aku mengerti itu, tapi... Aku hanya berpikir kau terlalu terpaku dengan kekuatan secara individu....”

Walaupun kekuatan individual memang penting dalam pertarungan, spesialisasi Eto, yang adalah seorang sage, adalah sihir pendukung. Dengan demikian, pemikiran Ronaldo sepertinya sama sekali menolak keberadaan seorang sage.

“Apa maksudmu aku keliru?”

“Tidak, bukan itu maksudku. Akan tetapi, aku pun bergabung dengan rombongan hero karena sang Peramal. Bukankah itu artinya peranku adalah membantu party dengan sihir pendukungku dan bukannya dengan kekuatanku secara individu?”

“Eto-kun, keluarkan pedangmu.”

Ronaldo kemudian menarik pedang sucinya dan mengacungkan ujungnya pada Eto.

“Hero-sama, apa yang kau...”

“Kesatria dan penyihir pengawal sudah cukup untuk pendukung. Jadi, buktikan kekuatanmu. Itulah satu-satunya cara aku bisa mengakuimu.”

Pada akhirnya, apa yang Ronaldo inginkan dari Eto sepertinya hanyalah kekuatan individual. Matanya menatap tegas pada Eto, seakan mengatakan dia  tidak menerima jawaban lain.

Kemudian, langit pun mulai menggelap. Dan begitu ini berakhir, Eto bahkan tidak tahu kapan Hero-sama akan mendengar lagi apa yang dia katakan.

Dengan demikian, Eto memantapkan tekadnya. Dia menarik keluar pedangnya dan melancarkan sihir pendukung pada dirinya sendiri.

“Aku datang, Hero-sama.”

Eto segera memperpendek jaraknya dengan Ronaldo dan menebas. Dan bagi Eto, ini adalah serangannya yang paling kuat, dengan kekuatan dan kecepatan yang ditingkatkan dengan sihir pendukungnya.

Akan tetapi, begitu Eto berpikir pedangnya akan mencapai Ronaldo, dia dengan santainya mengayunkan pedang sucinya. Hasilnya, tubuh Eto terpental dan berguling di rerumputan.

“Kelihatannya hanya membuang-buang waktu.”

Memandangi Eto, yang pingsan, Ronaldo bergumam.

Setelah itu, Eto dibawa ke penginapan oleh seorang kesatria pengawal. Tapi setelah hari itu, kritikan pedas terhadap Eto oleh para anggota pendukung menjadi semakin kuat.

Dia juga mulai terpisah dari Ronaldo dan yang lainnya, bahkan saat makan, dan yang terakhir dia tidak mendapat kamar di penginapan. Pada akhirnya, Ronaldo juga tidak memberinya hadiah apapun setelah penumpasan.

Dan penderitaan Eto akan berlangsung selama setahun.