BAB 7

Penerjemah : Fulcrum


15 Agustus, hari kesebelas Kompetisi Sembilan Sekolah. Sama seperti sepuluh hari sebelumnya, Tatsuya bangun tidur di waktu yang sama, sarapan di tenda SMA 1 seperti biasa, dan melakukan inspeksi final pada atlet yang diurusnya seperti biasa.

Jadwal hari ini ada Steeplechase kelas perempuan mulai jam 9.30 pagi, dan Steeplechase kelas laki-laki jam 2.00 siang. Tenggat waktu registrasi sudah jam 5.00 sore kemarinnya. Sebenarnya, banyak yang memperkirakan kalau sekolah yang poinnya terlalu rendah tidak akan ikut lomba ini, tapi kenyataannya baik divisi kelas 1 ataupun divisi utama, kelas 2 & 3, baik divisi laki-laki atau perempuan, semuanya tetap ikut dari setiap sekolah.

Tatsuya bertanggung jawab untuk semua atlet perempuan kelas 2 sekaligus juga Mikihiko dengan total 6 orang. Mungkin itu terdengar berat, tapi jika tidak ada teknisi kelas 1, maka seharusnya enam orang teknisi akan mengurusi CAD 24 orang. Tugasnya hanya padat di pagi ini, dan kalau dilihat lagi, dia tidak perlu melakukan banyak hal.

Dia mulai bekerja jam 7.30 dan selesai jam 9.00. Apalagi, di saat-saat ini, dia tidak bekerja terus-menerus karena ada waktu istirahat di tengah-tengahnya, walaupun dia kelihatan sibuk di mata orang lain. Hattori dan Isori sering bertanya padanya “Kau tidak apa-apa?”. Oleh karena itu, tidak ada yang akan protes jika Tatsuya minta istirahat dan tidak ikut nonton perlombaan ini setelah tugasnya selesai.

Kompetisi seperti Steeplechase benar-benar tidak bisa ditonton dari luar. Masing-masing kontestan harus mengenakan pemancar sinyal untuk melihat misal mereka keluar batas, dan ini juga berfungsi untuk mengetahui siapa yang tersesat. Tapi tetap saja, meski sudah menggunakan kamera terbang, mereka masih tidak bisa menangkap gambar apa-apa karena rapatnya pepohonan, maka dari itu mereka hanya bisa menangkap gambar dari beberapa kamera yang terpasang di arena.

Dengan alasan ini, banyak orang yang berencana untuk menonton kompetisi ini lewat layar besar yang dipasang di konferensi gala. Meski yang berpikir seperti itu tidak banyak, dalam kasus Tatsuya, tidak ada dari mereka yang menyalahkannya.

Di jam 9.20, mata para kontestan dan penonton tertuju di garis start. Setiap sekolah sudah mengirimkan banyak kontestan, berjumlah 108 perempuan, yang sekarang sedang berbaris rapi di garis start. Pakaian olahraga mereka dihiasi dengan rompi lebar yang ditemani sepatu boot keras, sarung tangan, dan beberapa alat pelindung lainnya seperti topi yang berperan seperti helm, kacamata pelindung, pelindung siku, dll. Walaupun perlengkapan mereka kelihatan berlebihan, semua itu terpasang melekat dengan tubuh mereka. Dengan banyaknya orang yang berkumpul di satu tempat, jelas itu memberikan pemandangan indah yang tiada tara.

Dengan tidak ada yang melihatnya, Tatsuya menyelinap keluar hotel dan berjalan ke lapangan parkir. Ini bukanlah lapangan parkir yang dibuka untuk keperluan Kompetisi Sembilan Sekolah, tapi untuk militer. Tidak ada yang berani mendekat kecuali dirinya.

Tatsuya bertemu dengan Pixie di tengah perjalanannya. Dia mengenakan gaun polos lengan panjang berkerah, ramping di pinggulnya turun hingga semata kaki, tidak memerlihatkan lekuk tubuhnya. Untungnya, di zaman sekarang, tidak akan ada yang peduli jika melihat orang dengan baju setertutup itu di tengah musim panas seperti sekarang ini.

Tatsuya memanggil Pixie karena dia membutuhkannya untuk mendeteksi keberadaan Parasite, tapi Pixie ditemani seorang wanita muda lain yang tidak dipanggil Tatsuya.

“Minami, kenapa kau di sini?”

Minami menunduk pada Tatsuya sebelum menjawab pertanyaannya.

“Ini perintah dari Miyuki-sama.”

“Miyuki?”

Saat ini, Minami bilang ‘Miyuki-sama’ dan bukan ‘Miyuki-neesama’. Ini bukan kesalahan; ini memang disengajanya. Dengan kata lain, Minami saat ini tidak sedang berpura-pura menjadi adik kelas mereka di SMA 1 atau sepupu mereka, tapi sebagai pelayan Keluarga Yotsuba. Tatsuya segera memahami maksud Minami.

“Miyuki-sama bilang kalau ia tidak akan bisa menemani Tatsuya-sama selama kompetisi dan karena itu ingin saya yang membantu.”

Ekspresi Minami lebih datar ketimbang biasanya. Ekspresinya bukan polos, tapi lebih seperti bengong, ekspresi seorang gadis muda, tapi dengan wajah penyihir yang bisa melakukan segalanya. Tidak peduli ini kemauannya atau bukan, inilah Minami yang sebenarnya.

Tatsuya tidak mengusirnya. Minami ingin kemampuannya bisa berguna, dan sebenarnya dia memang bisa membantu dalam beberapa hal. Rasanya arogan berpikir ‘Memangnya apa yang bisa dilakukan gadis 15 tahun….’, dan, secara teknis, Tatsuya sendiri juga baru 17 tahun.

“Aku mengerti. Ikuti aku.”

“Siap.”

Minami sendiri rasanya tidak merasa kalau dirinya bakal diusir pergi.

Dengan mobil yang Fujibayashi sediakan, Tatsuya berganti baju dengan mobile suit-nya (Minami menjaganya selama ia ganti baju) sebelum menanyai Pixie tentang lokasi Parasite-Parasite itu.

“Di situ.”

Sekali pikiran Pixie terhubung dengan Tatsuya, 16 titik cahaya juga muncul di peta di depan mata Tatsuya. Menggunakan pemancar yang ada di RV, Pixie mengirimkan intel langsung ke layar yang ada di visor helm mobile suit. Kemarin malam Tatsuya sudah memastikan bahwa Pixie sudah terhubung dengan RV.

Jumlah cahayanya sama dengan jumlah yang Tatsuya temukan di Nara sekaligus jumlah yang Pixie deteksi beberapa hari yang lalu. Ini menandakan kalau Pixie masih bisa mendeteksi lokasi-lokasi Parasite itu. Saat ini, ‘mereka’ sedang berkumpul dalam formasi di pusat arena dekat garis finish. Dengan Miyuki yang memimpin jalannya kompetisi (Tatsuya memperkirakan kalau Miyuki pasti yang akan memimpin), kemungkinan paling cepat…… atau bisa dibilang paling buruk dialah orang pertama yang berhadapan dengan Parasite.  

(-Kalau sampai itu terjadi, Parasite pertama pasti akan dikalahkan dalam 8 menit dan sisanya akan dimusnahkan dalam 20 menit.)

Tatsuya memertimbangkan semua itu sebelum menoleh ke Minami.

“Minami, diam di sini dan jangan biarkan ada orang lain yang mengganggu.”

“Baik.”

Minami dengan patuh menundukkan kepalanya mendengar perintah Tatsuya. Meski begitu, matanya memancarkan hal yang berlawanan dengan perintah itu. Minami mungkin menduga Tatsuya ingin dirinya untuk diam di luar medan pertarungan. Ini adalah kesalahpahaman yang besar.

“Minami, Pixie punya peran penting untuk mendeteksi lokasi Parasite.”

“Ya.”

Dia kelihatannya memahami hal itu, itulah kenapa kali ini dia menjawab dengan lebih baik daripada sebelumnya.

“Tapi, bukan berarti mereka tidak bisa melakukan sebaliknya.”

“Parasite juga bisa mendeteksi Pixie. Kalau Pixie sudah ketahuan oleh boneka-boneka itu, mereka juga akan sadar kalau aku mengetahui lokasi mereka lewat Pixie.”

Tatsuya menatap mata Minami dengan serius seolah dia ingin menanamkan sesuatu yang serius padanya.

“Mobil ini mungkin juga akan diserang.”

“Mengerti.”

Minami mengangguk dengan ekspresi gelisah mewarnai wajahnya.

◊ ◊ ◊

Jam 9.29, Tatsuya melepaskan sinyal IFF[1] asli untuk Tim Instruksional Fuji dan berangkat dari RV itu di saat yang sama, pergi menuju ke hutan tempat Steeplechase sambil menyamar dengan mobile suit.

Jam 9.30. Di garis start, terdapat podium setinggi dua meter yang dipasang setiap 100 meter. Dari podium-podium ini, 41 tembakan diluncurkan bersamaan menandakan dimulainya Steeplechase.

Kebanyakan kontestan memulai dengan hati-hati, diawali dengan majunya SMA 8 yang pertama masuk hutan. Ini mungkin karena murid SMA 8 sudah terbiasa latihan di luar ruangan dan dengan berbangga diri merasa kalau ‘hutan sudah seperti taman bermain’.

Seolah-olah tidak ingin kalah, seorang anak kelas 3 SMA 3 berlari mengejarnya. Meski ini mungkin karena dia punya tekad membara untuk mengalahkan SMA 1, gadis bertekad baja ini berlari sekuat tenaga, dan langsung jatuh ke perangkap.

◊ ◊ ◊

Tatsuya mematikan sinyal IFF-nya dan menggunakan kemampuan menyelinap mobile suit-nya ke tingkat maksimum sambil bersembunyi dekat tepi hutan. Dia menerjang masuk ke arena saat ia mendengar aba-aba mulai.

Boneka-boneka Parasite tersebar di paruh akhir rute sepanjang 4 Km ini. Melihat formasi itu, Tatsuya merasa kalau boneka-boneka itu sedang mencoba untuk memancingnya. Bisa dibilang sama seperti berkata ‘Kalau kau bisa menghabisi kami.


sebelum kontestan-kontestan itu datang, silakan coba saja’. Dia seperti sedang menari mendengarkan musik orang lain.

(Sombong sekali merasa diri sendiri tak terkalahkan, tapi setidaknya itu menguntungkanku.)

Bahkan jika spekulasinya benar, dia berencana untuk menerima tantangan itu. Terlepas dari apa yang orang-orang di balik layar itu rencanakan, tujuan Tatsuya akan terselesaikan sekali dia selesai memusnahkan boneka-boneka itu dan mengeliminasi semua ancaman yang bisa membahayakan Miyuki.

Tatsuya memastikan dirinya tetap di arena menggunakan Sihir Tipe Terbang dan terus mengarah ke boneka Parasite terdekat.

◊ ◊ ◊

Tidak lama setelah ia mulai berlari, para penonton yang ada di depan layar besar tertawa pecah.

Bisa dibilang, ada tiga peraturan di Steeplechase. Pertama, tidak diperbolehkan menyerang pemain lain. Kedapatan melakukannya akan langsung didiskualifikasi. Meski begitu, karena pengawasan yang ada terbatas cuma dari atas, kemungkinan untuk ketahuan cukup kecil sampai-sampai ketahuan itu berarti peruntunganmu buruk sekali. Oleh karenanya, daripada disebut hukuman, lebih pas jika disebut persetujuan tak tertulis.

Kedua, tidak diperbolehkan meninggalkan area balap 4 Km. Masing-masing kontestan mengenakan pemancar sinyal yang terhubung dengan GPS independen milik Fasilitas Lapangan Fuji, yang membuat komite kompetisi bisa memastikan lokasi pergerakan para kontestan. Ditambah lagi, setiap kontestan sudah tahu kalau diri mereka dilacak keberadaannya. Telah diberikan visor kepada para kontestan untuk melihat peta dan posisi mereka. Bahkan jika mereka keluar arena, sebuah peringatan akan berbunyi dari helm.

Ketiga, dilarang melompat dari dahan-dahan pohon. Pada dasarnya, bergerak melalui pepohonan sudah bukan Steeplechase lagi namanya. Logikanya seperti ini ‘Apa cara cepat untuk melelaui sebuah labirin? Dengan naik di atas sekat-sekatnya’.

Sistem GPS yang digunakan juga 3 dimensi, jadi benda itu bisa mengkalkulasi seberapa tinggi lompatan kontestan. Tapi tetap saja, untuk mengetahui apakah lompatan itu melebihi tinggi dahan pohon hanya bisa dilakukan dengan perangkat pengamatan jarak jauh, jadi di sini mereka menggunakan solusi yang lebih sederhana.

Selain itu, sudah dipasang net di seluruh lokasi sebagai perangkap. Jika kontestan melompat terlalu tinggi maka akan terjerat di net bahkan sebelum bisa berdiri di dahan, seperti yang bisa dilihat di layar sekarang.

Orang yang jatuh ke perangkap itu adalah kontestan SMA 3, anak perempuan yang memegang posisi ketiga di Mirage Bat. Dengan disebutkannya detail itu jelas menjadi sebuah mimpi buruk bagi kontestan itu, tapi itu memang sangat menghibur. Seperti kupu-kupu yang terperangkap jaring laba-laba, pemandangan yang cukup aneh ini menjadi salah satu alasan itu juga.

Pemandangan ini bukan hanya terlihat di layar saja, tapi semua jaringan yang menayangkan Kompetisi Sembilan Sekolah. Versi tayangan yang disiarkan ke penjuru negara berada di bawah kendali JSDF, jadi hanya jaringan di markas saja yang bisa menontonnya sekarang. Di sisi lain, selama mereka masih di markas, siapapun akan bisa melihat ini meski mereka di tempat jauh. Di seberang hutan, pemandangan ini juga bisa dilihat dari sisi lain hotel yang memiliki ruang konferensi untuk pejabat-pejabat tinggi di pusat komando.

“Seorang penyihir tak teridentifikasi sudah memasuki perimeter.”

“Apa visualnya ada?”

“Negatif. Tidak ada kamera yang tersedia.”

“Rekaman saja tidak apa-apa. Tayangkan cepat.”

“Siap, Pak!”

Tetapi, perhatian para tentara ini bukan tertuju ke kekonyolan kontestan perempuan itu, tapi pada orang lain.

Pemandangan yang tayang di jaringan saat ini diambil dari lokasi yang berbeda dari arena itu.

Sebuah video singkat menayangkan sekelompok sosok-sosok hijau menyisir pepohonan hutan rindang.

“Apa ini bisa diterangkan?”

“Siap, menerangkan gambar sekarang.”

Rekaman itu ditingkatkan kecerahannya saat gambarnya beralih ke kamera atas. Di video yang sudah diterangkan tapi buram itu, terlihat seorang pria mengenakan serangam yang agak sama dengan mereka, tapi ada perbedaan di beberapa tempat dibanding seragam tempur tipe terbang mereka.

“Itu mobile suit baru yang dikembangkan faksi Jenderal Saeki.”

“Lalu, intel itu benar jadinya?”

Senjata robot yang mampu menggunakan sihir merupakan rencana yang pertama kali dicetuskan oleh Keluarga Kudou.

Namun, rencana pengujian senjata sihir itu di Kompetisi Sembilan Sekolah bukanlah proyek yang disetujui resmi oleh JSDF. Bahkan menjalankan eksperimen ini saja tidak akan digubris oleh markas pusat.

Kemungkinan besar Jenderal Saeki, yang menentang Keluarga Kudou, atau lebih jelasnya Kudou Retsu itu sendiri, akan diam-diam mensabotase jalannya eksperimen ini; tidak banyak orang di unit itu yang meragukannya. Tapi meski begitu, mereka tidak bisa menyembunyikan kekagetan mereka melihat militer Jepang yang melawan hal ini terang-terangan.

Mereka tidak punya motif pribadi. Kalau saja tujuan mereka sejalan, orang-orang ini bisa melakukan beberapa hal untuknya.

Tahu betul kalau melakukan ini hanya akan memberi dampak buruk bagi diri mereka sendiri, mereka langsung mengangkat senjata sebagai sikap patriotisme. Mereka yakin kalau perdamaian Jepang membutuhkan kemenangan telak atas Great Asian Alliance, dan untuk itu, mereka perlu melakukannya. Mereka dengan sungguh-sungguh bersumpah misalkan tindakan mereka gagal, mereka akan mati.

Namun, proses ini pada akhirnya perlu dilakukan dengan metode yang damai. JSDF ada untuk melindungi Jepang, jadi menyulut konflik internal hanya akan menghancurkan negara dan dengan itu menyalahi sumpah mereka. Oleh karenanya, mereka memutuskan untuk, apapun yang terjadi, tidak akan menggunakan senjata sihir itu. Mereka berperang melawan Great Asian Alliance dan bukan dengan negara mereka sendiri. Itulah pendirian mereka.

Dari perspektif itu, rasanya luar biasa Jenderal Saeki sampai berani mengerahkan sebuah aset sihir untuk mengalahkan pihak lawan. Eksperimen ini mempunyai bahaya, jadi ada dari mereka yang merasa kalau setidaknya ini semua tidak dilakukan di kompetisi kelas perempuan dan hanya dilakukan di kelas laki-laki saja.

Tapi, dengan rival mereka yang berpendirian kuat untuk melaksanakan eksperimen ini, mereka hanya bisa menganggap bahwa hal ini keterlaluan meski nantinya tidak akan ada yang terluka.

“Hubungi teknisi Keluarga Kudou. Biarkan mereka melawan, tapi hati-hati jangan sampai membunuh penyabot itu.”

“Siap, akan saya perintahkan mereka untuk tidak melukai fatal.”

Kolonel Sakai, pemimpin pasukan ini, khawatir dengan keselamatan penyihir yang dijadikan pion itu. Meski mereka oposisi, dia masih bersikap seperti itu untuk mencegah hilangnya aset berharga negara ini di masa depan.

Kudou Makoto, kepala Keluarga Kudou, mengerutkan dahinya saat dia mendengar pesan yang datang dari tempat pengujian.

“Dilarang membunuh penyabot…..”

Dia tidak punya masalah dengan itu. Tapi, saat waktunya tiba, mereka akan menggunakan kalimat “Kalian semua sama-sama penyihir” sebagai alasan untuk mendorong terjadinya kepunahan penyihir. Jelas, penciptaan boneka Parasite adalah ide untuk mencegah hal itu terjadi, tapi lagi-lagi di sini ada penyihir yang mencoba mengganggu rencana itu. Makoto tidak bisa menekan amarahnya terhadap penyihir itu.

“Aktifkan boneka-boneka itu, targetkan pada penyabot itu dan perintahkan mereka untuk melumpuhkannya. Perbolehkan mereka untuk menggunakan semua serangan asal tidak membahayakan nyawa.”

Makoto menekan kekesalannya pada kepala pengembang yang berseberangan dengannya, meski sebenarnya dia tidak tahan dengan penyihir yang sedang menghambatnya.

“Makoto-sama tampaknya sedang marah besar.”

Kepala pengembang yang baru saja dibentak memasang wajah gelisah saat dia menoleh ke asistennya.

“Tapi, dia memang menghalangi tujuan kita.”

Layar itu menunjukkan penyihir yang mengenakan mobile suit tipe terbang warna teal dengan santai menghindari pepohohan selagi menerjang langsung ke arah boneka-boneka Parasite. Tampaknya penyihir ini memiliki semacam kemampuan untuk mengetahui lokasi para boneka Parasite.

“Jadikan penyabot itu sebagai target dan berikan perintah penangkapan. Selain itu, boneka-boneka itu mendeteksi sesuatu, ‘kan? Itu pasti asisten penyihir itu, jadi kirimkan orang juga untuk menangkapnya.”

Kepala pengembang itu memerintahkan boneka-boneka Parasite untuk menangkap Tatsuya sambil juga memerintahkan pasukan pribadi Keluarga Kudou yang sementara ini di bawah perintahnya untuk menangkap Pixie.

◊ ◊ ◊

Tatsuya berpapasan dengan kelompok itu saat dia menyusuri pepohonan di atas boneka Parasite dan mengarahkan CADnya pada tubuh itu. Namun, sesaat setelahnya, Tatsuya terlempar ke belakang oleh sebuah kekuatan besar sebelum bisa menggunakan sihir apapun.

(Benda itu….. cepat sekali!)

Tanpa terjatuh, dia secara tak terduga melayang di udara untuk sesaat. Menggunakan momen pendek yang terasa lama oleh kesadarannya yang terakselerasi, Tatsuya mulai menganalisa alasan kenapa musuhnya bisa menyerangnya.

Tadi, posisi boneka Parasite itu lebih tinggi ketimbang Tatsuya. Dengan mendeteksi siluet orang saat mulai begerak, kecepatannya ini melebihi kemampuan manusia. Ini memberi kesan kalau bukan hanya kemampuan pemrosesan informasi otaknya saja yang luar biasa, tapi ini jelas mesin yang dibuat khusus untuk bertarung.

Dari pandangan pertama, tubuh kecil itu memiliki kekuatan yang besar. Tapi, seingat Tatsuya, tubuh yang terlihat seperti perempuan itu memiliki kekuatan dan kelincahan yang tidak seperti penampilannya.

Tidak ada helm atau topi karena rambut boneka itu berperan sebagai sensor aliran udara dan air. Tidak ada goggle atau kacamata pelindung karena matanya didesain untuk melindungi sensor cahayanya. Kulitnya dibuat dari bahan komposit tahan peluru, sendi-sendinya lincah, semuanya ditambah dengan kecantikan yang lebih menakjubkan daripada Pixie. Robot perempuan ini…..

(Gynoid. Jadi mereka masih dikembangkan?)

Gynoid didesain untuk menjadi senjata tempur yang bisa menggantikan infanteri. Walaupun hanya digunakan di area dengan misi pengamanan berisiko tinggi, purwarupanya sudah bisa menggunakan senjata infanteri dan penelitian masih berlanjut. Tapi, Tatsuya, mendengar kalau pengembangannya telah dihentikan. Alasannya karena daripada membentuk senjata yang memiliki wujud manusia, jauh lebih efektif menggunakan senjata otomatis yang berwujud nonmanusia dengan mekanisme yang lebih fleksibel.

Gynoid ini diciptakan untuk kepentingan militer dalam melakukan pengintaian di pertarungan. Namun, ini masih belum menjelaskan kenapa Tatsuya bisa kena serangan sebelum ia berhasil menggunakan sihirnya.

Tidak ada titik reaksi spesifik; sekujur badannya terdorong oleh tekanan dari segala arah. Ini adalah sensasi familiar ketika terkena serangan Sihir Akselerasi. Dan juga, kecepatan tinggi dan desain Eidos kasarnya-

(Sihir Akselerasi Tunggal – Bukan, ini telekinesis!)

Tatsuya membenarkan posisinya di tengah udara untuk bersiap diri dari kejutnya.

Punggungnya bersandar di pohon. Gelombang kejutnya lebih lemah dari dugaannya, meski itu mungkin karena efek mobile suit-nya. Kondisinya sekarang masih belum membutuhkan ‘Regrowth’.

Tatsuya meluncur turun di pohon itu sampai ke atas tanah dan segera memasang kuda-kuda. Mengikuti instingnya, Tatsuya melompat. Tidak ada kesempatan untuk menggunakan sihir, bahkan untuk Flash Cast sekalipun, jadi dia hanya bisa menggunakan Psion untuk menguatkan ototnya agar bisa menggerakkan dirinya.

Penilaiannya dibalas dengan keberhasilan menghindari serangan. Terbentuk sebuah kawah di posisinya tadi seakan-akan tempatnya berpijak tadi telah dipukul oleh palu raksasa.

(Ini juga Sihir Tipe Gravitasi. Rangkaian Sihir primitif seperti ini jelas telekinesis.)

Parasite yang bertarung dengannya musim dingin lalu juga memiliki kemampuan yang sama. Mahluk ini tidak menggunakan ‘sihir’, tapi menggunakan ‘ESP’. Penyihir beralih dari ‘ESP’ dan mulai menggunakan ‘sihir’. Kecepatan penggunaan ditukar dengan kekuatan, akurasi, dan stabilitas. Tatsuya merasa kalau musuh yang ada di hadapannya ini sudah membawa kemampuan ke tingkat yang jauh lebih tinggi.

(Jadi, Parasite menggunakan ESP sebagai senjata!)

Mungkin itu keahlian mahluk ini, tapi dia tidak bisa terlalu yakin akan itu.

Tatsuya mengoperasikan tombol-tombol Trident kesukaannya dan menggunakan ‘Gram Dispersion’ untuk Loop Casting. Sihir Dekomposisi ‘Gram Dispersion’ bisa menghancurkan struktur Rangkaian Sihir dan mengecilkannya ke bentuk asli Psion-nya. CAD diaktifkan dan menulis Eidos dari Rangkaian Sihir yang masuk ke Area Kalkulasi Sihir Tatsuya.




Tubuh boneka Parasite itu melepaskan cahaya Psion. Mata Tatsuya tidak melihat cahaya itu langsung, tapi struktur dan Rangkaian Sihir yang terbentuk memastikan kalau ada cahaya.

Eidos itu ditembakkan ke kaki Tatsuya dengan maksud mematahkannya.

Sebelum tujuannya itu berubah jadi kenyataan, sihir Tatsuya mendekomposisi Eidos itu sendiri.

Mahluk yang bersemayam di boneka itu terkejut. Mungkin, kekagetan itu bukan hanya dirasakan oleh boneka itu saja tapi operatornya juga, karena itu membuat reaksi boneka itu melamban. Musuhnya bahkan belum mengaktifkan pertahanan yang diserangkan pada Tatsuya pada saat mereka pertama bertemu tadi.

Di saat yang sama saat Tatsuya menyimpulkan sesuatu, dia sudah semakin dekat dengan mahluk itu. Menyesuaikan tubuhnya dengan kecepatan yang sama dengan pikirannya, dia melayangkan tinjunya ke dada boneka itu.

Sebuah gelombang osilasi yang terbentuk dari Psion menembus tubuh boneka itu melalui tangan Tatsuya, untuk sementara menggagalkan pelindung Psion yang melingkupi tubuh Parasite itu dan menemukan sihir yang menghubungkan Parasite dengan boneka-boneka itu.

(Replikasi selesai.)

Tatsuya menggunakan konsep Sihir Restorasi untuk menduplikasi sihir itu.

Bangkit kembali, boneka Parasite itu menyerang balik dengan kekuatan manusia super dengan lengannya, tapi Tatsuya sudah menyelesaikan duplikasinya dan melompat ke samping, menghindari serangan boneka itu.

Meski boneka itu seharusnya diuntungkan dengan fisiknya yang kuat, tubuh manusia punya keuntungan bisa memanipulasi fisik berkat latihan tertentu.

Tatsuya akan menggunakan teknik bela diri untuk mengelabuhi mesin, tekad manusia untuk melawan kekuatan iblis.

Mengumpulkan kekuatan di tangan kirinya, ia membentuk tinju saat dia menunduk setinggi pinggang. Tatsuya memvisualisasikan sebuah bola sangat kecil yang ada di dalam tangannya.

Dia melayangkan tinjunya, seolah mendorong keluar bola itu, tanpa mengurangi jaraknya dan langsung menlancarkan pukulannya ke boneka Parasite dari jarak dekat.

Tatsuya memberikan sebuah Psion anti-Parasite yang menyebar menuju otak elektronik boneka Parasite.

Setelah menghilangkan pelindung Psion-nya, Pushion Eidos Parasite itu dibuat tak terlindungi.

Kalau ini tubuh manusia, Psion itu pasti tidak akan terkumpul di area dada. Terlebih lagi, tubuh manusia akan mati ketika semua Psion di dalamnya hilang dan tidak bisa menjadi inang Parasite. Tapi boneka itu adalah mesin yang jalannya tidak dipengaruhi oleh hilangnya Psion dan bisa terus menjadi inang Parasite meski Psionnya lenyap.

Tatsuya menggunakan Sihir Restorasi.

Sihir ini menduplikasi Eidos sebelumnya dan menimpa Eidos itu dengan Eidosnya sekarang.

Ini tidak terbatas pada Eidos benda fisik saja. Asalkan Eidos ini dibentuk dari Psion, metode ini bisa digunakan untuk menduplikasi atau mencetak.

Tatsuya menyalurkan Psion setara jumlah semenit pada boneka itu dan menggunakan Sihir Restorasinya sekali lagi untuk menghubungkan Parasite dengan tubuh boneka itu. Salinan itu sama persis, jadi secara teori Parasite itu akan tetap patuh pada Keluarga Kudou. Namun, bukan berarti Parasite itu bisa bergerak jika tidak mendapat pasokan Psion yang cukup.

Prediksi Tatsuya benar.

Setelah mendapat jumlah Psion minimal, Parasite itu tidak berubah menjadi Psion dan Pushion lalu hilang; sebaliknya ia masuk ke mode hibernasi dan tetap bersemayam di dalam gynoid.

◊ ◊ ◊

Di antara pasukan pribadi Keluarga Kudou yang dikerahkan untuk menangkap Minami dan Pixie di RV, semuanya mampu menggunakan Sihir Modern. Kekuatan mereka setara dengan sebuah misil infanteri.

Tujuan dari bekas Ninth Institute adalah untuk mengembangkan Sihir Modern yang menggunakan elemen-elemen Sihir Kuno. Tapi, selain tiga keluarga yang mengemban ‘angka 9’ di nama mereka, tidak ada penyihir dari bekas Ninth Institute yang bisa menggunakan Sihir Kuno. Inilah yang membuat Traditionalist murka, karena semua elemen-elemen tradisional mereka digunakan dalam Sihir Modern.

Para penyihir yang datang dari bekas Ninth Institute tapi gagal mengemban ‘angka 9’ memiliki kekuatan yang tidak kalah dengan Sihir Modern. Meski begitu, sihir mereka seharusnya lebih dari cukup untuk menghancurkan kendaraan berukuran medium dan melakukan penculikan orang di kendaraan itu.

Namun, meski begitu, mereka belum bisa menyentuh RV tempat Pixie berada.

Sejak awal, satu detik setelah mereka bersiap menyerang, RV itu seolah bisa merasakan sihir mereka melalui Psion dan langsung menyelubungi dirinya dengan sihir pelindung yang kuat.

Kemampuan untuk membaca tanda pengaktifan sihir sebelum sihir itu digunakan adalah kemampuan tingkat tinggi yang hanya bisa digunakan oleh penyihir yang terlatih. Namun, kekuatan dan akurasi sihir pelindung itu jauh lebih menakjubkan.

Menyentuh pelindung itu saja tidak akan membuat penyentuhnya kesakitan, mati rasa, atau terluka.

Mereka hanya akan terdorong balik sebesar dengan gaya yang mereka berikan.

Mencoba untuk merubah fenomena di sekitar RV juga akan didorong balik oleh kekuatan gangguan pelindung tersebut.

Dipanaskan, diguncang, atau ditekan juga tidak akan berhasil.

Bahkan dengan Sihir ‘Fortification’ dan Sihir Akselerasi, RV itu masih tak tersentuh.

Sebagai usaha terakhir, mereka menembaki RV itu walau mereka sadar itu akan menarik perhatian petugas keamanan di tempat itu, tapi itupun tidak berhasil.

Seperti dugaan, tidak mungkin ada cara untuk menghilangkan suara tembakan hingga 100% meski sudah menggunakan peredam. Petugas keamanan segera mendatangi tempat itu, jadi mereka terpaksa mundur.

Tidak perlu dikata, sihir pelindung yang telah mengusir pasukan pribadi Keluarga Kudou itu dibentuk oleh Minami.

‘Seri Sakura’ secara genetik dimodifikasi dengan menitikberatkan pada pelindung dengan kemampuan membalikkan energi kinetik. Sebagai produk generasi kedua, dia mewarisi kemampuan luar biasa dari generasi pertama dan mampu menghasilkan pelindung dengan stabilitas yang baik.

Minami telah menjalani latihan bertarung dari Keluarga Yotsuba, jadi mendeteksi tanda pengaktifan sihir sudah biasa dilakukannya. Itu karena penyihir yang bekerja untuk Keluarga Yotsuba menjadikan ‘kemampuan deteksi sihir’ sebagai standar.

Selain itu, kekuatan sihir pelindung Minami mungkin setara dengan penyihir Sepuluh Master Clan atau mungkin bahkan melebihinya. Meski dia tidak bisa menggunakan sihir pelindung kelas tinggi seperti ‘Phalanx’ milik Keluarga Juumonji, tapi dalam hal pelindung lapis tunggal, sihir pelindungnya setara dengan milik Katsuto.

Pelindungnya terbukti tahan terhadap hantaman tank ataupun panasnya misil, jadi peluru pistol jelas tidak berguna.

◊ ◊ ◊

Tatsuya dengan hati-hati menggunakan ‘mata’nya untuk mengamati boneka yang sudah tergeletak itu dan memastikan kalau ia memang sudah berhibernasi.

Dia sudah memikirkan metode ini kemarin malam. Setelah menguping pembicaraan Yakumo, Kazama, dan Fujibayashi, dia mendapat ide untuk memanfaatkan sihir Keluarga Kudou.

Kemampuan deteksi informasinya juga bisa digunakan pada suara. Kata-kata juga bisa direkam sebagai Eidos di dimensi Idea.

Mungkin, Yakumo sengaja membiarkan Tatsuya mendengarnya, tapi sekalipun tidak, dia sudah mengupingnya, dengan kata lain Tatsuya sudah mencobanya. Dirinya tidak sebaik itu sampai merasa bersalah melakukannya.

Sihir untuk membentuk boneka-boneka itu jelas berisi sihir untuk menahan boneka-boneka ini.

Sederhananya, sihir yang digunakan untuk menciptakan boneka-boneka itu juga sihir yang sama untuk menahan mereka.

Melalui Pixie, Tatsuya menemukan lokasi boneka-boneka yang menampung Parasite. Karena mereka menggunakan gynoid untuk bertarung dan pekerjaan rumah tangga, menirukan manusia normal, desain utama mereka harusnya sama.

Dua kaki dua tangan, motor yang dipasang di leher dan pinggang, alat sensor di kepala, baterai di dada, dan otak elektronik di posisi jantung manusia. Mengingat kalau Parasite dikendalikan oleh otak elektronik, itu menjadi penanda letak sihir penghubung Parasite dengan gynoid, setidaknya itu dugaannya, dengan tidak ada kesempatan untuk membuktikannya. Tapi tetap saja, Tatsuya sepertinya melakukan ini dengan bertaruh.

“Pixie, seberapa jauh Parasite terdekat?”

[Dua boneka Parasite mendekat di arah jam 4 dan 7. Tuan, tolong berhati-hatilah Tuan.]

Bagian terakhir perkataannya hampir membuat Tatsuya tertawa. Tawanya itu bukan karena kaget, tapi lebih karena kehangatan. Entah bagaimana, Pixie mulai sedikit lebih hidup…… Meski mungkin bisa dibilang dia jadi lebih dan lebih seperti Honoka.

Parasite, badan Eidos independen dari manusia.

Mungkin mereka memegang kunci untuk mengungkap pengertian sejati dari ‘roh’.

◊ ◊ ◊

Lima menit setelah dimulai, para kontestan sudah bergerombol sesuai sekolah mereka.

Dengan jarak 4 Km, trek balap ini cukup luas, dengan pohon-pohon yang banyak tersebar dalam zona-zona kecil. Bahkan meski ada 108 orang di dalamnya, mereka mungkin tidak akan bisa bersama lama-lama.

Apalagi, ini pertama kalinya lomba ini diadakan jadi tidak ada yang tahu medannya seperti apa atau jebakan seperti apa yang disiapkan. Didiskualifikasinya para kontestan sepanjang kompetisi ini tidak bisa dihindari, jadi mereka dari masing-masing sekolah memasang sebuah checkpoint sepanjang jalan mereka. Bisa dipahami kalau masing-masing sekolah menggunakan strategi ini.

Setiap sekolah kira-kira seimbang saat ini. Sampai sekarang, setiap sekolah sudah terus melaju jauh. Meski begitu, mereka masih berada di seperempat awal trek, hal itu bisa terjadi berkat tingginya kecepatan mereka yang didapat dari sihir.

Sekarang ketika setiap sekolah sudah mulai mengerti gambaran lomba ini, mereka sudah mulai berakselerasi.

“Kanon, kau terlalu cepat!”

Tomoko mengatakan komplainnya pada Kanon yang terus melaju, tapi Kanon tidak melambatkan langkahnya sama sekali.

“Aku sudah tahu gambaran kasar trek ini! Tebakanku sekolah-sekolah lain juga sudah tahu hal yang sama!”

Kanon meneriakkan itu tanpa menolehkan kepalanya. Bantahan yang tidak dikatakannya adalah “Kita akan kalah kalau tidak cepat-cepat”.

“Semua, tidak apa-apa! Jangan terlalu memaksakan diri!”

Dia menambahkan kalimat itu sebelum meningkatkan kecepatannya lagi, berulang kali menggunakan Sihir Lompatan untuk menghindari akar-akar pohon, mendarat di area sedikit rumput dan segera menggunakan versi sederhana dari ‘Mine Genesis’. Tanah di hadapannya tenggelam, pasir dalam jumlah banyak jatuh dari atas pohon ke lubang itu.

Hujan pasir. Ini adalah jebakan yang kemungkinan besar dipasang untuk menangkap hewan buruan. Kanon tertawa bangga sebelum melompati lubang itu.

Kaki kanannya segera terjatuh ke lumpur tempatnya berpijak.

“Oh, sial!”

Kanon segera mencoba untuk mengaktivasi ulang Sihir Lompatan-nya beberapa kali. Kaki kirinya menendang udara, membuat kaki kanannya bisa terlepas dari lumpur itu, tapi ada tali putih yang mengikat pergelangan kakinya.

Tubuh Kanon sudah berada di udara.

Tali putih itu tertarik ke atas sementara ujung lainnya masih ada di lumpur.

Tubuh Kanon terikat oleh tali itu dan berhenti di tengah udara. Karena kekuatannya tidak cukup, Sihir Lompatannya gagal, dan berakhir dengan-

“Wah!”

Tubuh Kanon mengarah ke depan dan jatuh ke lumpur.

“Chiyoda-senpai!”

Tim SMA 1 mengejar Kanon melihatnya jatuh ke perangkap. Dengan Subaru yang memimpin, suara yang menanggapi hal itu lebih terdengar takjub daripada takut.

Kanon bangun dari lumpur. Meski begitu, semuanya dari dada ke bawah terkena lumpur.

Dia mengibaskan kedua tangannya dari lumpur dan menaruh tangan kanannya di pergelangan tangan kiri.

Lumpur itu meledak.

Lumpur itu terciprat beberapa kali dan semakin dahsyat dari sebelumnya dengan tubuh Kanon sebagai sumbernya.

Mendeteksi tanda-tanda sihir, Miyuki dengan cepat membentuk sebuah sihir pelindung pembalik energi kinetik. Berkat sihirnya yang tepat waktu, sebelas kontestan lain berhasil menghindari cipratan lumpur itu.

Ledakan itu berasal dari Sihir Akselerasi ‘Speed Ripper’. Tidak perlu dikata lagi, pengguna sihir itu adalah sumber semua lumpur ini, Kanon.

Berdiri di tengah dalam kondisi kacau di atas tanah (yang merupakan kolam lumpur), Kanon benar-benar bersih sambil menundukkan kepalanya. Lupakan masalah lumpur, bahkan tidak ada debu yang terlihat. Dia sepertinya menggunakan ‘Speed Ripper’ pada baju dan tubuhnya dan membuang lumpur dan debu itu ke segala arah. Bahkan tali yang terikat di kakinya sudah tidak ada.

Kesalahan kecil dalam penggunaan sihir seperti ini akan berakhir dengan tidak sengaja mencabut seluruh rambut badan penggunanya dan rasa sakit yang tak terbayangkan. Kemungkinan lain adalah robeknya setiap pakaian, menghasilkan keadaan yang benar-benar tak terbayangkan. Namun, Kanon sepertinya sudah menguasai sihir ini dengan baik.

Kanon menggunakan tangannya yang bersih untuk mengangkat gogglenya dan mengusap matanya. Goggle itu tertutup rapat, sehingga lumpur tidak masuk ke mata. Tapi…. seorang gadis pasti menangis setelah terjatuh dalam lumpur.

Di depan teman-teman dan adik kelasnya, Kanon dengan hati-hati memasang kembali goggle-nya sebelum mengangkat kepalanya.

Siapapun yang melihat punggungnya bisa tahu kalau dia sedang menarik napas dalam.

Lalu-

“-Apa-apaan ini!? Mana ada latihan militer seperti ini!?”

Kanon berteriak histeris dan melompat keluar dari lubang itu.

“……Ayo pergi dari sini.”

“……Ya.”

Setelah Subaru selesai berbicara dengan Miyuki, mereka berdua memimpin teman-teman mereka.

◊ ◊ ◊

“Itu mustahil! Manusia apa itu?”

Kepala pengembang boneka Parasite memekik putus asa di dalam laboratorium.

Ciptaan kebanggaannya mulai berjatuhan satu per satu.

Dua boneka Parasite itu sudah menyerangnya dengan gelombang osilasi yang sangat cepat bahkan penyihir Sepuluh Master Clan sekalipun tidak bisa menandinginya. Dua boneka Parasite ini dilengkapi dengan kekuatan ‘suara’ dan bisa menggunakan gelombang osilasi ringan untuk merusak keseimbangan lawan, atau menggunakan gelombang osilasi berat untuk menghancurkan pendengaran mereka. Ditambah lagi, jika menggunakan kekuatan penuh tanpa persiapan waktu yang cukup, maka akan melepaskan ‘Phonon Mazer’ dengan efisiensi tinggi bahkan tanpa perlu membentuk Rangkaian Sihir. Kekuatan iblis ini benar-benar kuat.

Serangan dari boneka kesayangannya itu bekerja. Serangan itu menembus lapisan pelindung mobile suit yang diproduksi militer dan melukai penyihir di dalamnya. Tepat sekarang, jelas penyihir itu tidak mungkin bisa berdiri, tapi kenyataannya dia masih bisa menghindari sesaat setelahnya bahkan setelah terkena serangan itu.

Serangan pertamanya tadi merupakan Sihir Kuno, sebuah Sihir Tipe Non-sistematik yang dikenal sebagai ‘Surge’. Kepala pengembang itu tidak tahu sama sekali kenapa sihir itu bisa melukai Parasite-nya, tapi untuk saat ini ia bisa menduga kalau sihir itu semacam serangan. Namun, serangan selanjutnya yang dilakukannya dalam jarak dekat-

“Apa-apaan yang dilakukan orang itu? Apa yang baru saja terjadi?”

Itu cuma sebuah pukulan tapak ke dada boneka Parasite-nya. Hal ini membingungkan kepala pengembang itu kenapa sampai bisa membuat boneka Parasite itu hibernasi. Parasite-nya tidak lepas dari boneka itu, gynoid itu pun tidak hancur, tapi sihir itu sudah bisa menghentikan jalannya mesin itu.

“Apa orang itu abadi…..apa mungkin dia vampir?”

Ruang konferensi tempat pejabat-pejabat tinggi di markas pusat juga merasakan hal yang sama yang terjadi di laboratorium.

“Penyihir itu….. Tubuhnya terbuat dari apa? Ini jauh melebihi tingkat yang bisa ditahan tubuh.”

Kamera pengintai itu saat ini menayangkan sebuah pertarungan empat lawan satu. Melalui tayangan itu, mobile suit terlihat bolong di bagian depan hingga belakang. Salah satu boneka yang menggunakan bola besi melemparkannya tepat mengenai tubuh penyihir itu sementara yang lain menembakkan bom merkuri dari 18 titik yang berbeda di tubuhnya yang juga menembus mobile suit itu.

Tapi, sesaat kemudian, penyihir ini kembali menyerang Parasite itu seakan tidak terjadi apa-apa.

“Mahesvara……”

Salah satu orang yang ada menggumamkan hal itu.

“Apa?”

Kolonel Sakai melayangkan pertanyaan itu.

“Kolonel, di Insiden Yokohama tahun lalu dan di Okinawa empat tahun lalu, apa Anda tahu penyihir tempur yang dipanggil ‘Mahesvara’ oleh musuh?”

“…..Jika kuingat-ingat lagi, aku pernah mendengarnya. Mampu memusnahkan senjata apapun dalam satu serangan, mampu bangkit dari serangan apapun dari musuh tanpa efek samping….. Apa mungkin itu dia?”

“Berdasarkan situasi, ‘Mahesvara’ adalah penyihir yang terhubung dengan Mayor Kazama.”

“Mayor Harunobu Kazama dari Batalion Sihir Independen 101…..”

Dilengkapi dengan mobile suit yang dikembangkan oleh Batalion Sihir Independen dan seorang penyihir dengan ketangguhan yang membuatnya seakan abadi. Semuanya cocok.

“Kenapa monster seperti itu ada di turnamen anak SMA…….?”

Kompetisi Sembilan Sekolah adalah acara yang sangat penting bagi penyihir, tapi ini tidak lebih dari hiburan akademis buat JSDF. Bahkan jika eksperimen ini gagal, kemungkinan paling buruk akan ada empat sampai lima kontestan yang akan cidera. Kolonel Sakai tidak percaya kalau Saeki atau Kazama benar-benar memikirkan hal itu.

Tidak bisa menerka maksud Jenderal Saeki sesungguhnya, Kolonel Sakai merinding.

◊ ◊ ◊

RV yang dinaiki Minami dan Pixie saat ini sedang terpojokkan.

Pasukan pribadi Keluarga Kudou (meski Minami sebenarnya tidak tahu siapa identitas mereka) sudah pergi dengan datangnya petugas keamanan dari markas. Namun, kali ini petugas keamanan itulah yang berusaha untuk menerobos pelindungnya.

Dari sudut pandang mereka, ini sebuah keharusan tugas. Ini karena, mengingat kejadian tahun lalu, ada organisasi tak dikenal yang menerobos masuk markas JSDF dan membuat keributan. Meski yang ingin mereka tangkap adalah kelompok yang membuka tembakan tadi, tapi rasa ingin tahu mereka tentang apa yang berusaha mereka tembak tidaklah salah juga.

Meski begitu, Minami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Sebenarnya, tidak apa-apa kalau dia membiarkannya, tapi membiarkan mereka melihat isi RV ini hanya akan memperumit masalah.

“Aku sudah bilang, kami korbannya. Aku tidak paham kenapa kami harus mengikuti interogasi kalian.”

“Ini fasilitas militer, kami punya hak untuk menanyai siapapun yang mencurigakan! Kalau kalian tidak bersalah, cepat hilangkan pelindung ini dan buka pintunya!”

Cek-cok ini terjadi terus-menerus untuk beberapa saat (perlu diketahui kalau suara ini muncul dari kamera yang sudah dibuat khusus). Meski situasinya sekarang tidak berubah, pelindung itu masih bisa tahan hingga beberapa jam lagi. Apalagi, Tatsuya sudah memberikannya CAD kognitif, jadi meski mereka diserang mendadak, dia masih bisa mengganti pelindungnya saat itu juga.

Namun, Minami pribadi ingin situasi ini tidak sampai memanas seperti itu.

(Tatsuya-sama, tolong cepatlah kembali……)

Minami tidak pernah kepikiran untuk menghubungi Tatsuya yang sedang bertarung dan bertanya apa yang harus mereka lakukan, mengingat itu hanya akan mengganggunya saja, jadi dia hanya bisa duduk di sana dan membiarkan situasi terus seperti ini.

◊ ◊ ◊

Lima belas menit setelah lomba dimulai, setiap sekolah sudah tidak berkelompok lagi dan sudah terbagi menjadi tiga grup.

Yang memimpin dari SMA 1 adalah Kanon, Subaru, dan Miyuki. Kanon adalah anggota Klub Track and Field dan sudah pernah mengikuti lari halang rintang sejauh 3000 meter, meski keahlian sihirnya kurang, dia adalah tipe orang yang lebih terbiasa berlari. Keahlian Subaru adalah ‘melompat’. Miyuki dengan mahir menggunakan Sihir Tipe Terbang dekat tanah untuk menghindari rintangan-rintangan yang ada.

Mereka bertiga saat ini sudah kurang lebih dua kilometer dari garis start dan sekarang sudah masuk ke paruh kedua lomba ini. Subaru, yang melompat dengan menjejakkan kakinya pada batang-batang pohon sampai sekarang, mendadak terhenti dan mendarat dekat beberapa pohon buah.

“Subaru, ada apa?”

Mendekati Subaru, Miyuki juga berhenti dan mulai menanyakan yang lain. Meski ini balap, di dalam kompetisi ini masih ada semacam rintangan tersembunyi yang belum mereka ketahui. Sekali mereka menemukan sesuatu, jelas tidak akan mereka abaikan begitu saja. Itulah alasan kenapa mereka berpencar jadi dua sampai tiga orang per grup.

“Lihat ini.”

Miyuki dan Kanon melihat ke arah yang ditunjuk Subaru dan mereka mengerutkan dahi. Di sana tergeletak seorang perempuan.

“Itu gynoid.”

Kanon meneriakkan identitas benda itu keras-keras. Dia bukanlah orang yang punya keahlian dalam hal-hal teknik, tapi mengingat dia dari Keluarga Chiyoda, sebuah keluarga yang ahli dalam pertarungan di antara Seratus Keluarga, besar kemungkinan dia pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya.

“Bagiku benda itu sudah tidak bergerak. Bagaimana menurut kalian?”

Miyuki segera tahu kalau itu adalah boneka Parasite yang sudah dikalahkan Tatsuya. Namun, dia tidak menunjukkan hal itu kepada teman-temannya dan hanya mengatakan apa yang ada di hadapannya.

“Menurutku juga seperti itu.”

“Mungkin ini bekas dari latihan sebelumnya.”

Tebakan itu datang dari Subaru. Tebakannya agak tidak masuk akal, tapi Kanon tidak memerdulikannya.

“…..Apapun yang terjadi, tidak ada yang perlu kita khawatirkan karena itu sudah tidak bergerak. Mungkin ini cuma untuk membuat kita lengah dan memperlambat kita.”

Itulah pendapat Kanon. Mendengar dia sudah sampai pada kesimpulan itu, tidak ada gunanya untuk Miyuki membantahnya.

“Jadi?”

“Ayo kita lanjutkan sebelum kita menghabiskan terlalu banyak waktu.”

Kanon berlari kembali setelah mengatakannya, dengan Subaru dan Miyuki yang segera mengikutinya.

◊ ◊ ◊

(Mereka lebih kuat dari dugaanku….. Ini makan waktu lebih banyak dari yang kuperkirakan. Hanya tersisa sepuluh menit lagi sebelum Miyuki sampai di garis finish.)

Dikepung oleh segerombolan boneka Parasite, Tatsuya berbicara pada dirinya sendiri.

Dibandingkan dengan saat dia menghadapi boneka pertama, lokasinya sekarang sudah cukup dekat dengan garis finish. Dia sudah selesai melumpuhkan semua boneka dari garis start sampai lokasinya sekarang. Asalkan semua 16 boneka Parasite sudah tidak bergerak, maka misi ini sudah berhasil di matanya.

Melihat berbagai serangan super (Keluarga Kudou menyebut kekuatan itu sebagai ‘kekuatan iblis’) datang dari banyak arah, Tatsuya menerjang maju sambil hanya melindungi area vital kepala dan jantungnya dan dengan lincah mendekati boneka-boneka itu satu per satu.

Kecepatan tinggi dari gynoid itu menebas lengan Tatsuya sampai ke tulangnya, tapi tangan lainnya segera melawan boneka itu.

Seketika, proses penonaktifan Parasite itu mulai bekerja.

Dibantu dengan CAD kognitifnya, Tatsuya menciptakan Rangkaian Aktivasi untuk ‘Gram Dispersion’ dari Trident yang masih ada di sarungnya dan menghancurkan sihir yang diarahkan tepat ke kepalanya. ‘Regrowth’nya adalah sihir yang mampu membuat musuhnya iri dengan kecurangan itu, tapi ini bukan berarti dia tidak terkalahkan atau semacamnya.

Proses itu juga diikuti dengan rasa sakit yang dirasakannya.

Itu adalah elemen penting yang bisa memengaruhi konsentrasi dan mencegah pengaktifan sihir. Dia sudah terbiasa dengan rasa sakit, tapi bahkan orang sepertinya tidak bisa menghindari termakannya waktu untuk proses itu.

Dia bisa menghilangkan semua rasa sakit itu dengan menggunakan pemulihan penuh dari ‘Regrowth’, tapi dengan kondisinya saat ini, ‘Regrowth’ kemungkinan akan mendominasi Area Kalkulasi Sihir-nya, dan melambatkan refleksnya.

Tepat karena alasan itulah Tatsuya melindungi area vital yang memegang hidup atau matinya. Asalkan Psion-nya tidak habis, dia tidak akan mati bahkan jika terkena luka fatal sekalipun. Namun, kalau dia terkena serangan mematikan, maka instingnya akan secara otomatis melakukan pemulihan penuh dan membuat semua sihir yang lain terhambat. Kalau musuhnya adalah penyihir kelas atas dan Tatsuya tidak punya bantuan, kondisi seperti ini hanya akan semakin memburuk dan berakhir dengan kematiannya. Kemampuan bertarung boneka Parasite tidak kalah kuat dengan penyihir kelas atas, dan kecepatan aktivasi kekuatan super mereka lebih unggul daripada Sihir Modern.

Meski begitu, melihat dia masih bisa mengatakan semua hal itu di pikirannya menandakan kalau dia masih mampu bertarung.

Sekali Tatsuya sudah menemukan teknik untuk melumpuhkan musuhnya tanpa melepaskan Parasite di dalamnya, boneka-boneka itu sudah bukan ancaman.

Alasan kenapa Parasite yang menyatu dengan manusia sangat sulit untuk dihadapi ialah karena kematian inangnya akan segera melepaskan Parasite dari tubuhnya, dan Tatsuya tidak punya cara untuk bisa menahannya.

Meski begitu, kalau inang Parasitenya adalah gynoid, maka rusak saja jauh dari kriteria mati. Apalagi, selama masih ada jumlah Psion minimal di dalamnya, Parasite itu akan memasuki fase hibernasi tanpa perlu melakukan apa-apa padanya.

Tatsuya sempat lengah sebelum serbuan serangan itu menghampirinya dan mengalami luka yang parah. Menahan semua rasa sakit itu, dia memaksa dua belas Parasite itu memasuki hibernasi.

(Empat yang terakhir….. Ada di sana!)

◊ ◊ ◊

“Hanya tersisa empat Parasite!”

Laporan menakutkan yang diteriakkan rekannya membuat kepala pengembang eksperimen boneka Parasite itu hampir menggigit bibirnya hingga berdarah. Dia tidak tahu seberapa kuat Tatsuya, tidak, ‘Mahesvara’. Tapi, apa yang diketahuinya adalah jika ada seorang penyihir yang bisa mengalahkan enam belas boneka Parasite itu, maka akan menjadi suatu kegagalan besar bagi proyek pengembangan boneka Parasite.

“Namun, empat yang tersisa….. Empat itu tidak akan jadi musuh yang mudah…..!”

Kepala pengembang itu bergumam sendiri saat melihat gambar yang ditayangkan oleh boneka Parasite-nya.

Perkataan itu terdengar putus asa dan keras kepala, membuat rekan-rekannya yang duduk di sebelahnya gelisah melihat dirinya.

◊ ◊ ◊

Seketika setelah Tatsuya mendeteksi empat boneka Parasite yang tersisa, sebuah bola sebesar tinju menghantamnya sebelum ia sempat menggunakan sihir. Serangan itu melayang lebih cepat dari yang bisa matanya lihat, Tatsuya hanya bisa ‘melihat’nya dengan kemampuannya untuk melihat Badan Informasi. Diameternya 12 cm, berat 5 Kg, kecepatannya setara 400 Km/jam. Meski kecepatannya lebih lambat dari peluru, energi yang dimilikinya sangat tidak biasa.

Tatsuya menjulurkan tangan kanannya untuk menangkap bola itu. Terbuat dari tanah, bola itu pecah ketika bersentuhan dengan tangannya. Itu pecah biasa, tapi meledakkan kerikil-kerikil kecil. Itu bisa terjadi dengan merekonstruksi tanah yang meledak tadi menjadi sekecil kerikil, menggunakan ledakan itu untuk melepas energi kinetik yang ada padanya.

Tatsuya menggunakan keahliannya untuk menghalau serangan pembuka musuhnya, tapi tidak ada waktu untuk tarik napas. Musuhnya sudah membuat sebuah medan energi setipis sutra dan bersiap untuk menembakkannya padanya. Tepat di depannya dan datang dari dua sisi lain, sebuah serangan yang memiliki dasar teori yang sama seperti Sihir Tipe Berat ‘Pressure Slash’. Kemampuan energi ini untuk bisa menebas dan merobek tanpa membutuhkan pisau atau kabel besi pasti karena presisi penggunaannya.

Sekali lagi, Tatsuya dipaksa untuk terlebih dahulu menggunakan pertahanannya. ‘Gram Dispersion’ untuk menetralkan ‘Pressure Slash’ boneka Parasite itu. Di saat yang sama, dia mulai mendekatkan dirinya dengan salah satu dari mereka.

Musuhnya memegang sebuah pedang besar sepanjang 30 cm di kedua tangannya. Senjata itu sendiri bukan ancaman bagi Tatsuya, tapi masalahnya adalah kecepatan tebasannya.

(Cepat-)

Murni dilihat dari kecepatannya, ini setara dengan Sihir Akselerasi Diri milik Erika.

(Tapi-)

Sihir Erika tidak punya teknik seperti ini. Pergerakannya presisi dan sergap. Faktanya, semakin presisi sihir itu, semakin mudah untuk memprediksinya. Tatsuya menghindari dua tebasan dari kanan dan kiri, lalu menggunakan ‘Gram Dispersion’nya. Sihir itu kehilangan efeknya, dan gerakan boneka itu melambat ke kecepatan manusia biasa.

Satu sudah selesai. Tatsuya berpikir sambil akan menyerang dengan tangan kanannya, tapi-

“Apa!?”

Sebuah pelindung terbentuk di depan boneka Parasite pemegang pedang itu. Ini bukan datang dari boneka pemegang pedang itu, pelindung ini dibentuk oleh boneka Parasite keempat.

Tatsuya mundur selagi boneka pemegang pedang itu juga melakukan hal yang sama. Berkumpul bersama, empat boneka Parasite itu membentuk formasi berbentuk diamond. Yang paling depan ahli dalam pertarungan jarak dekat kecepatan tinggi, yang kanan menggunakan tanah sebagai tembakan, yang kiri menggunakan ‘Pressure Slash’, yang keempat dan belakang menggunakan pelindung.

Sebuah bola tanah terlancar ke arah tempat Tatsuya berada saat ini. Tatsuya menggunakan Sihir Tipe Terbang untuk memerkuat lompatannya untuk menghindari serangan itu, tapi sebuah pedang tajam mengarah padanya. Setelah Tatsuya mendekomposisi sihir pedang itu dan melaju, dia dihadapkan dengan dua pedang raksasa yang didukung oleh sebuah pelindung transparan.

(Mereka berempat punya kerja sama yang tinggi.)

Ini seakan-akan mereka berempat memiliki satu pikiran yang sama jika dibandingkan dengan dua belas boneka lain yang sudah dinonaktifkannya, tidak memberi celah sama sekali pada Tatsuya untuk menyerang.

◊ ◊ ◊

“Sempurna. Pertahankan terus Prime Four!”

Di dalam laboratorium Keluarga Kudou, sang kepala proyek pengembangan boneka Parasite terlihat bersemangat dengan keadaan ini.

“Seperti itu! Potong dia!”

Dipenuhi dengan rasa takut, rekan-rekannya menanyakan sesuatu padanya.

“Um….. Pak, bukannya kita diperintahkan untuk tidak membunuhnya?”

“Ah? Apa kalian tidak lihat? Penyihir itu punya kemapuan regenerasi yang tinggi, memotong satu atau dua tangan-kakinya tidak akan membunuhnya.”

Dia terus menaruh pandangannya pada layar dan menjawab dengan ketus. Matanya tertuju pada layar dan terlihat kegirangan.

◊ ◊ ◊

[Tuan, di kanan!]

Sebuah suara telepati terdengar di otaknya. Mengikuti perkataan itu, Tatsuya dengan cepat memiringkan badannya ke kiri, membiarkan bola tanah itu melewati bahu kanannya dan terus ke belakangnya.

[Pengisiannya butuh waktu 50 detik. Pedang terbang akan mendekat dari kiri, silakan menghindari dengan melangkah satu meter ke kanan.]

Tatsuya mengikuti instruksi ini dan pedang terbang yang terbuat dari ‘Pressure Slash’ itu tepat menebas 30 cm di kiri Tatsuya.

“Pixie, apa kau bisa tahu bagaimana mereka akan menyerang?”

Tatsuya menggunakan armor yang ada di sarung tangannya untuk menahan pedang boneka Parasite itu dan bertanya pada Pixie.

[Satu bola tanah mengarah ke kepala…… Benar, Tuan, aku bisa mendengar mereka berbicara satu sama lain.]

“Berbicara? Apa maksudmu mereka tidak melakukannya sendiri-sendiri?”

Menggunakan kemampuan bela dirinya, Tatsuya menundukkan kepalanya untuk menghindari tembakan itu sambil mendekomposisi Sihir Akselerasi musuhnya di saat yang sama. Tangan kanannya yang memegang sihir penonaktif boneka sudah sangat dekat dengan salah satu Parasite, tapi dihadang dengan pelindung di detik-detik terakhir.

[Mereka berempat terus-menerus bertukar pikiran sambil bertarung.]

Saat Tatsuya terpental oleh pelindung itu, jawaban Pixie untuk pertanyaannya tadi masuk ke kepalanya. Jawaban ini memberinya pemahaman lebih terhadap situasi ini. Ini bukan satu otak yang mengendalikan empat badan, tapi lebih seperti satu jiwa mengontrol mereka berempat dengan membagi kesadaran itu sendiri jadi empat.

Ditambah lagi, Pixie bisa mengetahui ‘pembicaraan’ boneka-boneka Parasite itu. Kalau begitu, mereka jadi lebih mudah dihadapi.

“Pixie, transmisikan pembicaraan mereka.”

[Baik.]

◊ ◊ ◊

“Bagaimana bisa semua jadi seperti ini!?”

Kepala pengembang itu berteriak kebingungan, meski kali ini rekan-rekannya juga merasakan hal yang sama.

Serangan dari empat boneka Parasite pertama yang mereka ciptakan di Ninth Institute, sang Prime Four, mendadak tidak bisa kena.

Tembakan bola tanah itu dihadang dengan tangan musuh di saat yang sama ia mengelak serangan dari ‘Gravity Dagger’ (mereka menyebut pedang terbang ‘Pressure Slash’ sebagai ‘Gravity Dagger’). Serangan dari boneka-boneka Parasite yang lincah bisa dihindari seolah-olah serangan mereka sudah terpatri di kepala penyihir itu, yang juga langsung mundur dengan sendiri saat pelindung Parasite itu muncul. Walaupun mereka belum terkena satu serangan pun, sudah jelas kalau musuh mereka telah mengetahui gerak-gerik Prime Four.

Untuk pertama kalinya, penyihir yang mengenakan mobile suit itu berhenti menyerang. Boneka-boneka itu merubah pola bertarung mereka dengan mengarahkan dua serangan ‘Gravity Dagger’ ke arah kakinya, tapi mereka segera terdekomposisi sesaat setelah dilancarkan.

Kepala pengembang dan rekan-rekannya benar-benar tidak bisa memahami apa yang mereka lihat, tapi meski jika mereka berhenti memikirkannya, boneka-boneka Parasite itu tidak ternonaktif. Sekali sebuah senjata otonom mendapat perintah, mereka akan terus melanjutkan misi mereka sampai mendapat perintah langsung untuk mundur.

Di layar itu, si boneka lincah sedang menyerang musuh dan si boneka artileri sedang menyiapkan tembakannya. Pedang itu cuma pengalihan semata karena tembakan itulah serangan sebenarnya. Tapi, penyihir bermobile suit itu tampak seakan sudah tahu akan ini sejak awal dan pergi ke samping boneka pemegang pedang itu.

Eidos pelindung itu mulai terbentuk, dan seketika hilang ke lautan informasi.

Penyihir itu muncul di depan si boneka artileri dan menaruh tangan kanannya di bola tanah itu. Seketika bola itu menjadi kotoran dan terjatuh melewati tangannya.

Seperti manusia, si boneka artileri itu berdiri diam terkejut.

Tangan kiri penyihir itu sudah ada di dadanya.

“Bagaimana bisa………?”

Peneliti-peneliti itu berteriak tidak percaya, atau mungkin menolak percaya, saat alat monitor Prime Four mengindikasikan kalau gynoid itu sudah nonaktif.

Empat boneka Parasite itu mempunyai koordinasi serangan yang sempurna. Hal itu bisa terjadi berkat kerja sama keempatnya, dengan begitu hilangnya satu saja akan melemahkan semuanya.

◊ ◊ ◊

[Menebas, tangan kanan, kaki kanan, kaki kiri.]

Bahkan tanpa panduan Pixie, Tatsuya sudah bisa membaca polanya. Si boneka artileri bertanggung jawab untuk menahan musuh di jarak jauh, jadi sekarang Tatsuya bisa fokus menghadapi sihir musuh.

Setelah Tatsuya menggunakan ‘Gram Dispersion’ untuk mendekomposisi ‘Pressure Slash’, dia bergegas mendekati boneka itu. Dia menghancurkan pelindung di hadapannya dan menjulurkan tangannya ke pedang itu. Untuk boneka Parasite itu, ini seharusnya sudah di luar antisipasi mereka, ini pasti tidak diprogramkan ke otak elektronik mereka. Bukan hanya pada pedang yang ditangkapnya, tapi pedang satunya juga mengalami hal yang sama.

Karena dia menghancurkan senjata itu dengan sihir, maka dia tidak perlu menaruh tangannya di senjata itu, tapi itu membuatnya terlihat lebih mengejutkan.

Sebagai orang yang melakukannya, Tatsuya tidak merasakan apa-apa melihat hal ini. Daripada mendekati gynoid itu, dia sebaliknya menuju ke boneka yang ada di belakang. Tanpa menggunakan kemampuan mobile suit-nya, Tatsuya hanya butuh satu langkah untuk melewati jarak 4.5 meter antara mereka.

Pelindung itu terbentuk lagi. Tanpa memerdulikan jenis pelindungnya, kecepatannya sendiri sudah lebih cepat daripada Tatsuya.

Tapi, sihir di ujung jari Tatsuya tidak hanya dapat menetralkan sihir yang tengah dibentuk, tapi juga menghancurkan sihir yang sudah terbentuk, jadi kemampuan seperti yang digunakan boneka itu tidak ada artinya bagi Tatsuya. Tanpa ditemani serangan lain, ini saja sudah bukan ancaman bagi Tatsuya.

Gynoid yang berperan membuat pelindung itu sudah hibernasi.

Gynoid yang tersisa adalah si boneka lincah yang menggunakan pertarungan jarak dekat dan si boneka tarung jarak jauh. Saat ini, mereka tidak lebih dari mangsa yang bermain-main di tangan Tatsuya.

◊ ◊ ◊

[Tuan, selamat!]

Pixie mendadak mengeluarkan sebuah teriakan keras melalui koneksi telepati mereka, hampir membuat Minami tidak sengaja mematikan pelindung mereka.

[Di sini juga…..]

Teriakan penuh semangat ini sangat tidak cocok dengan mahluk sepertinya, dan karena itu Minami hanya bicara pada dirinya sendiri. Bukan karena dia tidak sadar akan hal itu tentunya.

“Pixie, apa Tatsuya-sama sudah mengalahkan semua boneka Parasite?”

Daripada memastikan kondisi Tatsuya, pertanyaan verifikasinya terdengar tidak ada rasa khawatir sedikit pun.

“Benar. Tuan sudah membuat semua sesamaku hibernasi.”

Baru sekarang ini Pixie menjawab dengan komunikasi suara, tapi Minami tidak memerdulikan hal itu.

“Sebenarnya aku berharap Tatsuya-sama bisa cepat kembali, tapi…”

Dalam kondisi seperti itu, Minami sadar kalaupun Tatsuya ada di situ, itu cuma akan semakin memanaskan situasi.

Tepat saat itu juga, terminal portabel Minami berbunyi memberitahunya ada panggilan masuk.

Siapa ini? Pikir Minami saat dia membaca identitas pengirimnya. Sebenarnya, dia tidak terlalu mengharapkan nama orang yang menghubunginya akan muncul, tapi ternyata hal itu tidak terjadi saat layarnya menunjukkan nama ‘Kuroba Fumiya’.

“Halo?”

Bagaimana dia tahu nomor teleponku? Pikir Minami bingung sambil mengangkat telepon itu.

Pelindung itu terus diaktifkannya.

“Ini Kuroba Fumiya. Apa ini Sakurai Minami-san?”

“Iya.”

“Syukurlah. Aku benar-benar minta maaf tahu nomor teleponmu tanpa izin. Meski begitu, aku mau memastikan ulang sesuatu.”

“Tidak, saya tidak masalah kalau Kuroba-sama tahu nomor telepon saya. Apa yang perlu Anda pastikan?”

“Saat ini, apa mobil yang berpelindung dan dikelilingi oleh petugas keamanan itu RV-mu, Sakurai-san?”

“Panggil saja saya ‘Minami’….. benar sekali.”

Sebuah kecanggungan muncul di kedua orang ini, tapi pembicaraan itu tetap berlanjut.

“…..Minami-san, kau saat ini tidak sedang jadi umpan, ‘kan? Sederhananya, apa petugas keamanan di situ perlu terus seperti itu?”

“Bukan hanya saya tidak mau mereka di sini, mereka membuat saya kerepotan…. Terlebih lagi, Fumiya-sama, tolong jangan panggil saya ‘Minami-san’, ‘Minami’ saja sudah cukup.”

“……..Kita bisa bicarakan masalah ini lain kali. Kalau begitu, akan kuusir semua petugas keamanan itu dari sana. Tolong pertahankan pelindung itu lebih lama lagi.”

“Baik, akan saya pertahankan….. Dan juga, panggil saja ‘Minami’. Lagipula, saya cuma pelayan dan Fumiya-sama adalah salah satu kandidat kepala keluarga selanjutnya.”

“…..Kalau begitu aku segera ke sana. Ini seharusnya tidak sampai lima menit.”

Nada bicara Fumiya terdengar ramah.

“Kita menang…..” sekali Minami mendengar perkataan ini, susah baginya untuk tahu kalau dia mendengarnya lewat telinganya atau pikirannya.

◊ ◊ ◊

Saat dia melihat ke arah gelombang Psion yang dikenalinya, dia bisa merasakan sebuah sihir pelindung yang kokoh. Setelah memertimbangkan segala kemungkinan, dia memastikan kalau itu adalah kendaraan yang ada pelayan ‘Sakura-series’ Keluarga Yotsuba bernama Minami, yang saat ini sedang tinggal bersama Tatsuya.

Fumiya bisa membayangkan situasi di sana. RV itu sepertinya milik ‘Tatsuya-niisan’ yang dihormatinya dan berperan dalam misinya menghancurkan boneka Parasite. Itu berarti dia tidak boleh membiarkan petugas keamanan di situ mengetahui isinya. Dan dia jelas tidak bisa membiarkan tugas Tatsuya bertambah.

(Kalian semua lagi kurang beruntung.)

Fumiya mengeluarkan sebuah CAD bentuk sarung tangan. Saat ini, penampilannya sama seperti anak SMA biasa, tapi dia tidak ingin dirinya terlihat oleh siapapun. Dia membujuk dirinya sendiri kalau dia tidak perlu menyamar.

Fumiya sekarang berada sejauh 20 meter dari RV itu. Sebenarnya, ‘Direct Pain; bisa dengan mudah mengenai mereka, tapi dia mendekat agar serangannya tidak berlebihan.

Kalian semua benar-benar tidak beruntung, Fumiya berbicara seperti itu pada semua petugas keamanan sebelum tanpa ampun menggunakan ‘Direct Pain’ pada mereka.

◊ ◊ ◊

Saat Tatsuya kembali ke RV itu, dia kehabisan kata-kata melihat para petugas keamanan yang tergeletak kesakitan di sekitar mobil. Fumiya sudah meminta bawahannya dari Keluarga Kuroba untuk membersihkan TKP, tapi mereka baru saja sampai.

Memastikan tidak ada orang yang melihat, Tatsuya masuk ke dalam RV itu. Seperti yang diminta, dia mengembalikan mobile suit-nya ke dalam petinya, menekan tombol penghancuran diri, dan meninggalkan mobil itu bersama Minami dan Pixie.

Tepat seperti yang Fujibayashi katakan, tidak ada seorang pun petugas keamanan yang terluka.

Tatsuya tidak ada di sana untuk memastikan hal itu.

◊ ◊ ◊

Perbedaan utama Steeplechase dan latihan lari halang rintang manapun adalah tidak ada cara untuk mengetahui keadaan kontestan lain. Sebuah lomba lintas alam biasanya juga seperti ini, tapi setidaknya rutenya bisa jelas diketahui dan posisi kontestannya bisa dilihat. Namun, di Steeplechase hal ini tidak ada, pandangan mereka terhalang dedaunan, dan, selain teman-teman mereka yang ada di sekitar, tidak ada hal yang bisa mereka lakukan untuk memastikan yang lain.

Meski begitu, visor pelindung itu bisa menampilkan laporan siapa saja yang sudah sampai di garis finish. Di ujung tampilan peta itu, jumlah orang yang sudah selesai masih nol.

Hanya tersisa 200 meter sampai ke garis finish.

Miyuki yakin kalau dia memimpin.

Berlari di sisinya, Kanon juga sependapat.

Kanon mendadak meningkatkan kecepatannya dan Subaru juga mulai melakukan hal yang sama agar tidak tertinggal.

Miyuki ragu-ragu sesaat. Kecepatannya saat ini bukan tidak sadar dilambatkannya; ini kecepatan maksimumnya kalau mau menghindari jebakan. Bergerak lebih cepat hanya akan meningkatkan kemungkinan terkena jebakan. Apa mereka perlu mengutamakan keselamatan, atau mempertaruhkan semuanya dan mengincar juara satu-

“Ah!”

“Wah~!”

Tepat saat Miyuki bingung akan itu, serangkaian teriakan datang dari depannya.

Banyak multiple turret menembakkan bola-bola cat terus-menerus, membuat Kanon terjatuh setelah terkena tembakannya beberapa kali. Bola-bola cat itu tidak punya kekuatan untuk menembus, tapi di sisi lain, energi kinetiknya sepenuhnya terpusat pada tumbukannya. Tidak ada cara untuk tetap berdiri sambil terkena tembakan-tembakan di tubuh bagian bawahnya, jadi satu-satunya hal yang Kanon lakukan adalah memasang kuda-kuda bertahan untuk menghindari cidera.

Sementara itu, Subaru diserang di tengah udara oleh pelontar jaring dan terjatuh sambil tertahan oleh jaring penangkap. Karena sihir Subaru bukan Sihir Tipe Terbang tapi ‘Lompat’, gaya benturannya dengan tanah dikurangi oleh sihir, sehingga membuat hantamannya tidak sekeras Kanon. Namun, apa yang terjadi padanya mungkin lebih memalukan bagi seorang gadis muda daripada apa yang terjadi pada Kanon.

“Aku…. Aku rasa mereka tidak perlu menggunakan latihan militer di tempat seperti ini….”

Kanon mengerang kesakitan, tapi sulit untuk tahu apa perkataannya itu komplain atau rajuk karena nada bicaranya terdengar agak santai. Memastikan mereka baik-baik saja, Miyuki berpamitan pada mereka.

“Permisi, aku duluan.”

Tidak ada seorangpun dari mereka yang menjawab, mereka sudah pasti berkata ‘Dasar orang jahat~!’.

Meski begitu, Steeplechase adalah kompetisi individu. Walaupun mereka satu sekolah, mereka tetap bersaing satu sama lain dan hanya bekerja sama saat mereka saling diuntungkan. Miyuki menggunakan sikap tak kenal ampunnya (sebenarnya tidak begitu) dan sekali lagi mulai berlari menuju garis finish.

Di ujung pandangannya, dia dengan hati-hati melihat peta.

Jumlah orang yang sudah sampai di garis finish masih nol.

Dan dengan begitu, Miyuki keluar sebagai orang pertama yang sampai di garis finish. Bergantung pada tekad kuatnya, Kanon berhasil bangkit kembali dan duduk di posisi kedua. Menghabiskan waktu yang lama untuk melepaskan dirinya dari jaring penangkap itu, Subaru harus rela dengan posisi delapan. Untuk kontestan-kontestan SMA 1 yang lain, Honoka dan Shizuku bersama-sama meraih posisi kelima dan keenam.





[1] Identification, Friend, or Foe