RETREAT PERPISAHAN MENDADAK HASE KANNA
(Bagian 1)

Penerjemah: Hikari


Hokkaido diberkahi dengan cuaca cerah.

Di bawah langit biru bersih, mobil berwarna biru navy di mana Hase Kanna duduk di bagian kursi penumpang sedang melaju cepat di jalan nasional menuju Sapporo dari Bandara Shin Chitose.

Di kursi pengendara sebelah jendela, sedang memegangi roda kemudi,

"Yahoo~! Hokkaido~! Horee~!"

Dan seorang wanita yang lebih tua sedang menyanyi. Namanya adalah Mitaka Misaki. Kanna masuk ke sebuah SMA yang bersebelahan dengan Universitas Seni Suimei… … Sebagai seorang lulusan dari Suiko, Misaki saat ini adalah murid tahun pertama Fakultas Video di Universitas Seni Suimei. Mantan siswi di asrama tempat Kanna tinggal sekarang… … Dia juga mantan penghuni Sakurasou. Kamar 201 yang Kanna tempati, tadinya adalah kamar Misaki sampai tiga bulan lalu.

Di kursi belakang mobil yang melaju sedikit ke arah barat,

"Yahoo~! Hokkaido~! Horee~!"

Ada sesosok siswa yang ikut menyemarakkan suasana. Gaya rambut keritingnya menjadi ciri khas pada wajahnya yang terbentuk cukup baik.

Seperti Kanna, dia adalah murid baru yang masuk ke departemen musik Suiko musim semi ini. Terlebih lagi, hanya ada sepuluh murid di departemen musik. Dia tidak bisa membayangkan nilai yang dia dapatkan, tapi saat ini orang ini terpilih lewat pemilihan ketat. Berdasarkan kesan Kanna, pemuda ini hanyalah seorang idiot yang terpilih… … Iori juga adalah seorang penghuni Sakurasou dan tinggal di Kamar 103.

"Yeah! Hokkaido ~!"

"Yeah! Benar~!"

Berkebalikan dengan semangat tinggi Misaki dan Iori, Kanna menghela napas panjang dan dalam di kursi penumpan “Haaa”.

Akhir Mei. Hari kerja. Tentu saja, ada kelas di sekolah. Dia siang hari seperti sekarang, kenapa Kanna, yang pergi ke sekolah di area metropolitan, berada jauh sekali di Hokkaido? Kanna jelas tahu jawabannya, tapi dia menderita untuk memahaminya.

Peristiwanya terjadi pagi ini.

Pukul delapan tepat.

Para penghuni kelas tiga yang pergi untuk retreat perpisahan di depan pintu masuk Sakurasou… … Semuanya baik-baik saja sampai dia melihat empat orang itu, Kanda Sorata, Shiina Mashiro, Aoyama Nanami, dan Akasaka Ryuunosuke berangkat.

Masalahnya adalah setelah itu.

Di mana penampakan Sorata tersembunyi sepenuhnya.

“Ya ya, naik, naik, ayo naik!”

Kemudian, Misaki yang sedang berdiri dengan Iori dan Kanna untuk mengantar kepergian mereka, mendorong Iori masuk ke mobil.

Misaki yang sudah lulus berada di Sakurasou, sebuah asrama untuk siswa sejak pagi. Jawabannya cukup sederhana.

Bersamaan dengan kelulusan, Misaki kelihatannya telah membangun sebuah rumah di sebelah Sakurasou, dan sekarang dia adalah seorang tetangga yang tinggal di sana. Hampir setiap hari, dia datang ke Sakurasou, menyantap sarapan dan yang lainnya, bermain game di Kamar 101, kamar Sorata. Dia bahkan juga mandi kemarin.

Kanna tidak bisa percaya bahwa seorang mahasiswa membangun rumah, dia tidak percaya kalau itu adalah hal normal, tapi Kanna anehnya bisa merasa yakin karena itu adalah Misaki.

Seorang selebriti yang menghebohkan situs-situs film dengan anime sukarelanya selama beberapa tahun. Marganya sepertinya sudah berubah sejak pernikahannya, tapi Kanna tahu nama dan karya dari “Kamiigusa Misaki” sebelum masuk Suiko, dan dia juga sudah melihatnya. Dia ingat dengan perasaan merindingnya atas kualitas gambar dan produksi yang tidak bisa terpikir olehnya kalau itu dibuat seorang diri. Dia memutarnya lagi dan lagi.

Karya-karya Misaki juga dikomersialisasikan, dan jumlah yang terjual telah melampaui angka 100.000, atau lebih…. Itu cukup untuk membangun sebuah rumah.

Mobil yang Misaki kendarai meninggalkan Sakurasou dan menuju ke Bandara Haneda dengan kecepatan penuh. Tidak ada kesempatan untuk menyatakan kecurigaan, Kanna dan Iori dinaikkan ke pesawat yang menuju ke New Chitose. Mereka mengencangkan sabuk pengaman, lepas landas, mendarat, melepaskan sabuk, dan menyadari bahwa mereka telah dibawa ke Hokkaido…. Begitulah.

Karena ini mendadak, dia tidak punya banyak barang bawaan. Bisa dibilang tangan kosong. Karena ini adalah gaun yang tidak ada bedanya dengan baju rumahan, dia tidak merasa nyaman. Satu-satunya hal yang dia punya adalah handphonenya.

Dia masih ragu bahwa ini adalah mimpi. Saat dia terbangun, dia penasaran apakah dia sedang tidur di atas ranjang di kamar 201 Sakurasou… ….

Sayangnya, sama sekali tidak ada tanda-tanda itu. Dalam situasi semacam ini, Kanna tidak bisa melakukan apapun kecuali mengakui bahwa ini adalah kenyataan.

No pan, kau tidak bersemangat! Ayo bersuara lantang~!”

“Siapa yang no-pan!”

Menarik rok gaunnya dan mengetatkannya di sekitar paha.

“Eh! tapi, kau tidak memakainya, ‘kan?”

“Tidak, aku memakainya sekarang!”

“Kau, memikirkannya baik-baik adalah sebuah metamorfosis mesum.”

Iori mengiyakan dengan kata-katanya beberapa kali sambil mengenakan headphones.

“Aku tidak mau mengatakannya berulang kali, tapi ini punyamu, ya ‘kan?”

Kanna juga melawan dengan cepat.

“Di mana?”

Di ruang ganti, sisi bodoh Iori yang tidak benar-benar dipahami pun terpantul.

“Siapa yang pindah ke Sakurasou karena tertangkap basah sedang mencoba melihat para gadis mandi?”

Sakurasou di mana Kanna dan Iori tinggal itu sedikit berbeda dari asrama biasa. Para murid yang bermasalah di Suiko dipindahkan ke sana seperti seorang buangan.

“Aku punya celana dalam (pantsu).”

"........"

Dengan demikian, Kanna pastinya punya masalah. Itu adalah “no pan” yang Misaki dan Iori katakan sebelumnya.

Awal sekolah baginya sangatlah mulus. Sebuah novel yang didasarkan pada buku harian yang ditulis di tahun keduanya sekolah mendapatkan sebuah penghargaan, tapi dia sedang berjuang menghadapi masalah bahwa dia tidak punya cukup ide bagus untuk menulis novel kedua. Jadi dia ingin melakukan sesuatu untuk mengurangi stresnya.

Dia pun melakukannya pada hari itu. Di saat jam istirahat sekolah. Saat dia ke kamar mandi, setan pun muncul. Dia keluar dari toilet dengan tidak mengenakan celana dalam sementara memakai rok.

Dia merasa itu adalah sebuah dunia yang lain saat itu juga. Walaupun penampilan di dalam sekolah tidak berubah sama sekali, dia merasa begitu bersemangat dan mengakhiri semua kecemasannya, dan dia bisa sepenuhnya melupakan rasa stress karena tidak bisa menulis novel kedua.

Kalau dia mengikuti kelas dalam keadaan seperti itu, itu tidak terduga…. Tapi, itu luar biasa efektif dan dia tidak bisa menghentikannya. Hal itu pun melanggar aturan umum asrama, dan sebagai hasilnya, Kanna dibuang ke Sakurasou.

Sekitar tiga minggu yang lalu…. Ini adalah cerita ketika Golden Week.

Pantsu itu penting~ Kulit perut ~ akan jadi kedinginan~!”

“Jangan nyanyi lagu yang aneh.”

"No pantsu, no life, no pan!"

“Jadi, tolong, hentikan itu!”

Misaki tidak akan mendengarkannya sama sekali. Dia masih menyanyikan lagu no-pan misterius itu.

“... ...Aku ingin cepat-cepat pulang.”

Dia secara spontan mengungkapkan niat sebenarnya.

Tentu saja, ada kelas hari ini.

Akan tetapi, dia tidak punya uang untuk pulang. Dia tidak membawa dompetnya. Kalau begini, dia tidak punya pilihan selain membiarkan Misaki memegang kendali ke tujuan.

“Ayolah, nikmati Hokkaido~! Ayo buat retreat perpisahan yang penuh kenangan.”

Harapan Kanna juga ditiadakan, dan tidak mudah untuk kembali.

“Ini mengagumkan~! Kenangan!”

Iori juga berseru di kursi belakang.

“Kepalaku sakit…..”

Suara gumamannya juga tenggelam dalam suara nyanyian Misaki.



Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya