YELLOW POTION DAN ARENA
(Translater : Hikari)
"Tiba-tiba mengatakan padaku 'buatlah' dan
saat ekspedisi juga. Yah, aku sebenarnya berniat untuk pergi ke guild untuk memeriksa material yang
kudapatkan…"
Apa yang Mikadzuchi minta untuk aku lakukan saat
sedang ditraktir kue adalah pembuatan item.
Bingung dengan hal mendadak ini, aku memesan es
teh untuk mendinginkan diri, tapi kalau dipikir lagi karena Mikadzuchi sedang
mentraktir kami, aku seharusnya meminta anmitsu.
Merasa sedikit menyesal, aku menghela napas.
"Tapi tetap saja, 【Yellow Potion】 ya."
Aku mengingat permintaan Mikadzuchi.
"——Hadiah lotere ketujuh, 【Yellow Potion】. Aku ingin kau membuat ini dan dalam beberapa
hari."
Item yang dia keluarkan saat berkata demikian adalah
sebotol potion berisi cairan kuning.
"Ini?"
"Ini adalah 【Yellow Potion】 yang bisa dibeli di toko obat dalam 【Demonfolk Resort】 atau didapatkan sebagai hadiah ketujuh dari
stan lotere."
Aku mengambil 【Yellow Potion】 yang ditaruh di atas meja untuk memeriksa
stats-nya.
【Yellow Potion】 adalah versi lebih tinggi dari 【Blue Potion】 dan jumlah pemulihannya hampir sama dengan High
Potion.
Aku sendiri menyelidiki 【Potion】 dan 【Pill】 setelah leveling
kekebalan status buruk waktu itu dengan kekhawatiran terhadap batasan
pemulihan. Untuk mempersiapkan diri saat aku mencapai batasan pemulihan, aku
ingin membuat sebuah item penyembuh
dengan level lebih tinggi, tapi aku tidak terpikir akan menerima sebuah
permintaan dari Mikadzuchi untuk membuatnya.
"Tapi, kenapa kau membutuhkannya? High
Potion memiliki jumlah pemulihan yang cukup. Aku tidak perlu mengusahakan
secara khusus membuat 【Yellow Potion】, ya 'kan…"
"Sebenarnya, Mikadzuchi terlalu serakah dan
terus menghajar Red Ogre dan Blue Ogre, 'kan? Saat itu dia naik level dan
melampaui batas pemulihan High Potion. Karena itulah dia membutuhkan item setara High Potion yang tidak
memiliki batasan pemulihan, yaitu 【Yellow Potion】."
"Untuk ikut tantangan tanpa henti arena dungeon ini, aku memerlukan cara
penyembuhan yang stabil."
Diberitahu begitu, aku kira-kira mengerti
bagaimana situasinya. Akan tetapi, bukan berarti aku bisa langsung membuatnya
begitu saja karena itu.
"Meski begitu, membawakanku produk yang
sudah jadi dan memintaku untuk membuat yang sama adalah hal cukup menyulitkan.
Aku tidak punya petunjuk apapun tentang material yang digunakan."
Saat aku berkata begitu, sepotong litograf
diletakkan di depanku.
"Ini adalah resep penyembuhan Goblin yang
kubeli di toko barang antik. Barang ini rusak di beberapa tempat, tapi
seharusnya cukup menjadi sebuah petunjuk! Semoga beruntung dengan
sisanya!"
Litograf yang tebal dan berat itu memiliki
ukiran huruf dan gambar di permukaannya, tapi di beberapa tempat benda tersebut
remuk dan pocel. Jadi dia menemukan
litograf seperti ini, sementara aku begitu tercengang, litograf itu
didorong paksa kepadaku dan dia mempercayakan pembuatan potion padaku dengan kalimat terakhir itu.
Setelah itu, menghela napas, aku mulai
menafsirkan litograf rusak itu di ruang perajin 【Eight Million Gods】.
"Tetap saja, ini tidak membutuhkan Sense 【Linguistic】 yang tinggi."
Sambil mengingat kembali percakapanku dengan
Mikadzuchi, aku menyalin isi litograf dan membuat catatan tentang apa yang
kupahami dengan level Sense 【Linguistic】ku, kemudian menghela napas.
Isi dari litograf itu adalah dua resep. Yang
satu 【Yellow
Potion】 dan yang
lain 【Demon's
Wonder Pill】
yang mana adalah sesuatu yang mirip dengan pil versi High Potion.
Akan tetapi, karena bagian pertengahan resep 【Yellow Potion】nya rusak, aku kesulitan mengidentifikasikan
kombinasi materialnya.
"Haah,
yang benar saja. Apa yang sedang kulakukan?"
Menghela napas dari waktu ke waktu, berkat
meminjam ruang pribadi guild, aku
bisa membariskan material di atas meja.
Aku telah mempraktekkan 【Demon's Wonder Pill】 menggunakan metode yang sama dengan membuat
pill seperti biasanya, sedangkan untuk bahannya aku menggunakan material High
Potion, yaitu Medicinal Spirit Grass dan 【Magma Bear's Liver】. Aku memadukan semuanya, menambahkan air
sedikit demi sedikit dan membentuknya. Ini resep pill yang relatif sederhana.
Ini juga dicantumkan dalam 【Folk Medicine's Encyclopaedia】 yang kuterima sebagai hadiah dari raid quest.
Karena ini cukup sederhana, aku bisa segera
membuat improvisasinya.
Dan, hasil lainnya adalah——isi dari tong kayu
besar.
"Benar-benar, deh. Apa yang sedang
kulakukan?"
Setelah aku menafsirkan resep 【Yellow Potion】, aku menatapi litograf tersebut dan kehilangan
tujuan, dan merasakan sebuah dorongan yang mengatakan bahwa benda ini bisa
digunakan untuk membuat acar sayuran[1].
Karena aku bisa membuatnya dalam waktu yang
cukup pendek, aku hanya perlu menaruh sayuran segar dan garam secukupnya ke
dalam sebuah tong dan menaruh litograf di atasnya sebagai tutup. Aku
memprioritaskannya untuk membuat acar.
"Tujuan awal, membuat 【Yellow Potion】 sama sekali tidak berkembang."
Aku sekali lagi menatapi resep yang sudah ditafsirkan
itu.
Material yang digunakan yang aku ketahui untuk
sementara waktu ini adalah 【Karukoko Fruit】 dan 【Vitality Tree's Fruit】 dan sisanya yang ada pada litograf tidak dapat
ditafsirkan.
"Haah,
aku tidak ada petunjuk untuk sisa material lainnya."
Ada dua tempat yang hilang pada litograf. Dari
sisa tempat yang sangat kecil yang tersisa, aku dapat mengetahui bahwa itu
adalah material herba.
Kupikir satu material lagi yang diperlukan, tapi
bagian lain yang tersisa telah rontok dan aku tidak dapat mengetahui apa yang
tertulis di situ.
"Sebenarnya, aku sudah mencoba membuatnya
menggunakan material yang kupunya, tapi 【Karukoko Fruit】 adalah material dengan sifat yang sangat
kuat."
Menggunakan informasi yang kudapatkan itu, aku
mencoba melakukan beberapa kombinasi dengan material-material yang kuketahui,
tapi aku bahkan tidak bisa membuat potion
dengan tingkat rendah.
Alasannya adalah kentang merah 【Karukoko Fruit】 yang kupegang. Aku terus gagal sampai saat ini
karena 【Karukoko
Fruit】 masih
mengandung racun dan segala yang dibuat menjadi beracun.
"Haa,
pertama-tama aku harus menghilangkan racunnya."
Untuk memulainya, aku mencuci 【Karukoko Fruit】 yang sudah kubersihkan, menyingkirkan kulit dan
tunasnya, meninggalkan hanya bagian merah di dalamnya.
Begitu semua kulitnya terkupas, aku memotongnya
menjadi beberapa bagian dan menaruh potongan-potongan 【Karukoko Fruit】 ke dalam panci besar berisi air mendidih yang
kusiapkan sebelumnya.
"Di sinilah dimulai bagian
pentingnya."
Aku melengkapi diriku dengan Sense 【Bodily Resistance】 dan menunggu perubahan yang terjadi di dalam
panci.
Saat aku mulai mengaduk 【Karukoko Fruit】 yang mengapung naik turun, warna merah dan ungu
pucat mulai bercampur dengan uap putih.
"Sudah dimulai. Aku harus menahannya
sekarang."
Buah merah Karukoko menjadi gumpalan pekat,
lembek dan berat di dalam panci saat aku mengaduknya. Uap putih yang keluar
menjadi semakin gelap dengan warna merah dan ungu, dengan cepat menjadi
beracun.
Aku menahan napasku tapi rasanya semakin
menyakitkan dan saat aku akhirnya menghirup uap panas ungu dari dalam panci,
aku mendapatkan status buruk 【Poison】 yang kuderita dengan gejala khusus seperti
pandanganku yang menyempit.
"Sudah kuduga, dengan 【Bodily Resistance】 level 1, kau tidak merasakan efek apapun."
Kalau seperti itu, aku seharusnya membiarkannya
tetap sebagai 【Poison
Resistance】.
Aku berpikir demikian dan terus mengaduk gumpalan yang semakin mengental dengan
kecepatan konstan.
Setelah beberapa saat, lenganku terasa sedikit
nyeri, jadi aku menaikkan stats-ku dengan memasangkan enchant ATK pada diriku sendiri, menstabilkan laju adukanku.
Karena aku terus dalam status buruk 【Poison】, pemulihan HP adalah hal penting sehingga aku
bekerja sambil terus meneguk 【High Potion】 yang kutaruh di sebelahku.
Menggunakan 【High Potion】 untuk membuat 【Yellow Potion】 adalah hal yang cukup kontradiksi, pikirku
sambil terus mengaduk isi panci selama dua puluh menit lagi sampai muncul
sebuah perubahan pada warna asapnya.
Warna ungu kemerahan mulai memudar dan perlahan uapnya
kembali ke warna putih.
Saat racunnya menghilang sepenuhnya dari uap,
aku mengecilkan api di bawah panci dan membiarkannya mendingin secara alamiah.
Begitu ini mendingin sampai ke tingkat tertentu,
aku mengintip ke dalam panci dan melihat gumpalan putih berada di dasarnya.
"Kurasa aku berhasil menghilangkan
racunnya?"
Yang tersisa adalah membuang air yang tersisa
dan menggunakan kain bersih untuk memeras sisa air untuk mengeringkan
materialnya.
"【Karukoko Fruit】 berubah menjadi 【Karukoko Starch】, ya. Ini hampir mirip Blue Gelatin."
Ini mengingatkanku pada item drop Blue Slime, 【Blue Gelatin】 yang juga merupakan bahan makanan yang saat
digabungkan dengan herba akan menjadi potion.
Tepung kali ini juga diklasifikasikan sebagai bahan makanan.
Aku penasaran kenapa begitu. Apakah potion berwarna semuanya berkaitan
dengan makanan?
Sambil berkatat begitu, aku menyimpan 【Karukoko Starch】 yang sudah dihilangkan racunnya dan
beristirahat sedikit.
Yang tersisa adalah menyiapkan 【Vitality Tree's Fruits】, item
herba dan mencari material sisanya dengan mencampurkannya secara acak.
"Kerja bagus. Bagaimana perasaanmu?"
"Kami membeli teh hijau enak dari 【Demonfolk Resort】. Kau mau?"
"Eh? Langley dan Otonashi? Kenapa kalian
berdua ada di sini?"
"Kenapa, katamu? Ini adalah guild 【Eight Million Gods】, jadi tidak heran lagi kalau kami ada di sini.
Juga, kami ingin mengobrol denganmu, tapi saat kami membuka pintu, kabut ungu
kemerahan beracun mulai keluar dari dalam ruangan. Kami telah menunggu asap itu
menghilang."
"Oh, maaf atas ketidaknyamanannya kalau
begitu."
Aku menundukkan kepalaku dalam-dalam. Aku tidak
mengira uap beracun akan bocor keluar dari dalam ruang pribadi. Akan tetapi,
sepertinya itu bocor karena Langley membuka pintunya sedikit untuk memanggilku,
jadi racunnya tidak mempengaruhi orang lain karena dia segera menutup pintunya.
Sementara Otonashi mempersiapkan teh hijau, aku
mengeluarkan acar sayur yang masih segar untuk menjadi teman minum teh dengan
mereka.
"Teh hijau dengan camilan. Bagus
sekali."
"Kau benar. Kita bisa makan sambil
meminumnya. Tapi tetap saja, bukankah acar-acar ini agak aneh? Aku melihat
beberapa pola dan gambaran yang aneh di permukaannya."
"Jangan dipikirkan, ini bukan apa-apa.
Jadi, apa kalian butuh sesuatu?"
Memakan acar sayur dengan suara garing yang
renyah, Langley mulai mengatakan tujuan mereka datang.
"Aku dimintai Mikadzuchi-san untuk
memeriksa keadaanmu. Meskipun dari sisi orang memintanya lebih tepat dikatakan
dia memaksakannya padaku, tapi dia sendiri sibuk menjelajahi dungeon dan Area Gunung Berapi."
"Dan aku datang dengan dia. Sebenarnya, aku
mendapatkan beberapa material di dalam dungeon,
jadi aku ingin mencoba membuat beberapa senjata dan aksesoris."
"Dengan kata lain, untuk mengingatkanku
tentang 【Yellow
Potion】. Meskipun
aku ingin sekali membantu Mikadzuchi, ini belum selesai."
Saat aku berkata begitu, Langley mengerutkan
alisnya dan segera menolak apa yang kukatakan.
"Justru kebalikannya. Kau datang ke 【Eight Million Gods】 untuk perubahan suasana, jadi dia memintaku
untuk memastikan kau tidak memaksakan dirimu sendiri. Mikadzuchi juga
mengajukan permintaan yang sama pada crafter
yang terlibat dengan guild. Kau tidak
harus terlalu memaksakan dirimu."
"Dia benar-benar berlebihan."
Sebenarnya waktu di mana aku mengurung diriku
sendiri sejauh ini tidaklah besar, kataku dan tersenyum getir.
"Yah, Langley dan aku juga adalah perajin,
jadi bukan berarti kami tidak mengerti itu. Jadi, bagaimana hasilnya?"
"Ahh, yah. Akan mulai kacau dari
sini."
Dari penafsiran litograf, aku hanya mempelajari
urutan pencampuran material sampai ke titik tertentu, hanya cukup untuk
mempersempit pola mixingnya.
"Kelihatannya sulit. Apa kau baik-baik
saja? Kalau perlu, kami akan meminta perajin mixing dari guild untuk
membantu."
"Tidak apa-apa, benar. Tidak sesulit
itu."
Aku menjelaskan secara sederhana kepada mereka
berdua.
Dari sini apa yang akan kulakukan adalah membuat
reagen dari material 【Yellow Potion】 dan mencari material lainnya secara acak dengan
melarutkannya dalam reagen tersebut.
Sambil melakukan itu, mungkin aku akan menemukan
pola campuran yang tepat. Ini adalah pekerjaan yang memerlukan kesabaran.
Dan, begitu aku menemukannya, aku akan
menyesuaikan jumlah yang dicampurkan sekaligus mencari perubahannya tergantung
dari berbagai faktor seperti temperature dan waktu pemanasan.
"Karena itulah, ini adalah pekerjaan
monoton yang bisa dilakukan siapapun."
Saat aku menjelaskan bagaimana aku membuat
resepku sendiri untuk mengubah suasana, aku perlahan mendapatkan kembali
motivasiku.
"Eh? Cara pembuatan resep yang kami tahu
tidak sampai seperti itu…"
"Atau malahan, kau lebih mirip seorang
peneliti. Mencoba secara asal saja, rasanya benar-benar kewalahan. Yah, aku
mengerti. Baiklah, hanya saja jangan paksakan dirimu."
Bertingkah seperti seorang oang yang lebih tua
yang baik, Langley mencemaskanku.
"Terima kasih telah mengkhawatirkanku, tapi
tidak apa-apa. Aku terbiasa dengan ini."
"Kami akan kembali ke crafting kami juga. Ah, ngomong-ngomong, boleh minta sedikit
acarnya? Aku ingin memakannya dengan yang lainnya."
Karena Otonashi sepertinya benar-benar ingin
acar, aku memberikan beberapa padanya dalam sebuah wadah kecil yang dia terima
dengan senang hati.
Setelah ini kedua orang itu akan membuat item baru dari crafting spesialisasi mereka dengan menggunakan material yang
mereka dapatkan. Aku harus berjuang sebaik mungkin agar tidak kalah dari
mereka.
"Baiklah, ayo lakukan!"
Sekali lagi, untuk mencoba membuat 【Sekali lagi, untuk mencoba membuat 【Yellow Potion】, aku membuat sampel cairan.
Aku menambahkan 【Karukoko Starch】 kering ke dalam 【Vitality Tree Fruit's Juice】 untuk membuat cairan, kemudian ke dalam dua
wadah yang berbeda aku menambahkan saripati material 【High Potion】, yaitu 【Medicinal Spirit Grass】 dan material MP Potion, 【Magical Spirit Grass】 dan melarutkannya dengan 【Water of Life】 sebagai air suling untuk membuat larutan reagen
hijau.
Aku menuangkan sedikit dari larutan tersebut ke
dalam tabung-tabung uji kecil, kemudian aku menyelipkan material-material yang
berbeda ke dalam setiap tabung untuk menemukan material 【Yellow Potion】.
"Pertama-tama, ayo coba gunakan material
dari Area Gunung Berapi. Kemudian kita akan berpindah ke rentang pilihan material
yang lebih lebar. Terakhir, aku akan mencoba potion yang kupunya. Kalau tidak ada satu pun yang bekerja, itu
artinya mustahil."
Aku bergumam untuk menanamkan semangat juang
dalam diriku sendiri dan mulai mencari materialnya dengan menggunakan berbagai
reagen bubuk yang kubawa dari 【Atelier】.
Saat aku melakukannya, dengan cukup cepat aku
menemukan reagen yang bereaksi dengan mengubah warna, tapi itu berbeda dari
yang kucari.
"Warnanya biru, dan biru yang jernih
malahan."
Saat aku memasukkan item drop Magma Bear, 【Magma Bear's Liver】ke dalam salah satu dari dua reagen, yang berisi
【Magical
Spirit Grass】
merespon. Aku menulis data mengenai campuran tersebut sejauh ini dalam buku
catatan.
Meskipun reagennya dibuat cukup encer, aku
mencatat efek pemulihannya yang cukup besar meskipun aku mencari reaksi warna
kuning dari 【Yellow
Potion】.
Sekalipun tidak sepekat warna kuning dari 【Yellow Potion】 yang Mikadzuchi tunjukkan padaku, aku menduga potion ini memiliki warna kuning yang
cukup mencolok. Aku menambahkan satu material lagi untuk mencari kombinasi yang
optimal.
Dan, dengan menggunakan bubuk reagen yang kubawa
dari 【Atelier】, aku menemukan sebuah reaksi meskipun sangat
pucat, dan kemudian dengan mengkombinasikan material yang berhubungan
berdasarkan prioritas, aku dapat menemukan kombinasi yang tepat.
"Ahahaha, ini perlu waktu. Tetap saja, aku
tidak menyangka potion ini akan
menjadi material terakhir."
Saat aku selesai memeriksa sekitar setengah dari
material-material, saat aku mencampurkan 【Blue Powder】 yang didapat dengan memproses Blue Jelly,
reagennya menunjukkan reaksi warna kuning.
Kemudian, aku mencoba item yang berkaitan dengan Blue Jelly. 【Blue Potion】 itu sendiri menunjukkan warna kuning yang
paling kuat.
"Aku mengerti. Aku penasaran, jangan-jangan
potion berwarna semuanya adalah jenis
yang menggunakan potion tingkat
sebelumnya sebagai material? Kalau begitu, potion
berikutnya mungkin menggunakan 【Yellow Potion】 sebagai salah satu materialnya."
Aku bergumam sendiri lalu menuliskan material
yang diperlukan untuk 【Yellow Potion】 dan mencoba membuat sebuah potion dengan menggunakan kombinasi dengan 【Magma Bear's Liver】 yang bereaksi lebih dulu.
"Ayo mulai dengan membuat yang biasanya,
kemudian mencari cara membuat potion
dengan tingkat pemulihan yang tinggi."
Metode dasarnya adalah mencampurkan 【Karukoko Starch】 dengan 【Vitality Tree Fruit's Juice】, kemudian menambahkan Medicinal Spirit Weed
lalu 【Blue
Potion】 sebelum
memasaknya di dalam sebuah panci kecil.
Saat aku memanaskannya, warnanya dengan segera
berubah menjadi kuning. Saat perubahan warnanya berhenti ketika itu mulai
mendidih, aku mengangkatnya dari api saat campuran tersebut menjadi pekat,
menghilangkan ampasnya dan menuangkannya ke dalam botol potion.
Yellow
Potion 【Consumable】
Recovery
【HP+35%]]
Yellow Potion dengan kualitas sangat rendah pun
selesai.
Itu sama dengan versi kualitas rendah dari 【High Potion】 dan jumlah pemulihannya lebih buruk daripada 【Blue Potion】 kualitas tinggi.
"Ini benar-benar potion pengganti, ya. Yah, ayo coba ganti caraku membuatnya."
Sebenarnya aku tidak hanya mengulas pembuatan 【Yellow Potion】, merasakan peningkatan dari 【Blue Potion】 mungkin diperlukan saat aku mencoba kombinasi
lainnya.
Kombinasi potion
dengan 【Magical
Spirit Weed】
dan 【Magma
Bear's Liver】
yang merespon dengan warna biru yang bereaksi lebih cepat daripada 【Yellow Potion】, terlebih lagi reaksinya selesai sebelum item tersebut mulai mendidih dan potion warna
biru pucat pun jadi.
Holy
Mountain's Magic Water 【Consumable】
Recovery
【HP+10%,
MP+10%】
Aku tertegun melihat potion yang kubuat itu.
Dari semua item,
aku membuat potion yang secara
terus-menerus memulihkan HP dan MP. Itu adaah item yang para perajin 【Mixing】 cari-cari dan tidak bisa dibuat hanya dengan
mencampur Potion dan MP Potion.
Jadi
harinya telah tiba, pikirku, tapi
efeknya sendiri cukup rendah.
Aku penasaran seberapa tinggi kualitas 【Yellow Potion】 yang diminta Mikadzuchi yang bisa kubuat dalam
beberapa hari ini. Terlebih lagi, aku juga penasaran seberapa jauh untuk sampai
ke tingkat level praktis di mana aku bisa memakai potion yang memulihkan HPMP secara serentak. Berkat hal itu, aku
mulai merasa sedikit bersemangat.
Akan tetapi, fungsi timer dari menu mulai
berdering, memberitahuku bahwa sudah waktunya untuk log out.
Aku begitu bersemangat sampai lupa waktu, jadi
aku memutuskan untuk menyerah hari ini.
Aku mengangkat tubuhku dari ranjang di kamarku,
melepaskan VR Gear yang kupakai di kepalaku dan berbaring di ranjang lagi.
Sampai aku tertidur, aku penasaran kombinasi campuran apa yang dapat
meningkatkan jumlah pemulihan dan kenapa potion
yang jadi kualitasnya rendah.
·
Ekspedisi guild
【Eight
Million Gods】
hari kelima.
Saat aku tiba di bangunan guild 【Eight Million Gods】, Myu dan yang lain sudah menghilang,
kelihatannya pergi ke dungeon.
"Hari ini adalah harinya Sei-nee dan
Mikadzuchi menantang arena, 'kan. Masih ada waktu."
Karena mereka berdua akan menantang arena tanpa
informasi apapun lebih dulu, mereka membuat persiapan besar selama dua hari
ini.
Pada hari ketiga dan keempat, aku terus
meningkatkan 【Yellow
Potion】 dan entah
bagaimana dapat menyelesaikannya.
"Aku harus menyerahkannya pada Sei-nee dan
Mikadzuchi sebelum mereka ikut arena."
Aku memasuki ruang pribadi guild yang kupinjam dan mulai membuat 【Yellow Potion】 dengan menggunakan resep yang telah
ditingkatkan hasilnya dengan menghabiskan seluruh waktu log in kemarin.
Metode pembuatan 【Yellow Potion】 adalah dengan mencampur 【Karukoko Starch】 dan【Vitality Tree Fruit's Juice】 lebih dulut, kemudian memanaskannya bersama
dengan sedikit tambahan air. Pada saat ini, aku mencampurkannya pada suhu 60-70o
Celsius sampai ada reaksi.
Saat 【Karukoko Starch】 meleleh sepenuhnya dan semuanya menjadi cairan
yang lembut, aku menambahkan 【Medicinal Spirit Grass】.
Pada titik ini, material langka lebih efektif.
Dan saat aku mendapatkan cairan hijau, aku
mempertahankannya pada suhu didih.
Pada akhirnya, aku menuangkan 【Blue Potion】 ke dalam cairan hijau tersebut dengan rasio
1:1, membuat warnanya berubah menjadi hijau.
Yang tersisa adalah membiarkan 【Yellow Potion】 yang sudah jadi untuk dingin secara alamiah.
Yellow
Potion 【Consumable】
Recovery
【HP+60%】
Membuat 【Yellow Potion】 yang sebanding dengan 【High Potion】 kualitas tertinggi yang bisa kubuat, aku merasa
puas.
Tapi tetap saja, aku penasaran kenapa cairan
hijau dicampur 【Blue Potion】 menjadi kuning cerah. Kurasa itu karena ini
adalah game fantasi?
Sambil memprioritaskan pada pembuatan 【Yellow Potion】, aku menggunakan waktu ekstra untuk membuat potion lain, yaitu 【Holy Mountain's Magic Water】.
Metode pembuatan 【Holy Mountain's Magic Water】 mirip dengan 【Yellow Potion】, tapi temperatur.reaksinya adalah dari 35-45o
Celsius dan perlu mempertahankan suhu suam-suam kuku.
Karena itulah, aku tidak mencampurkannya di api
terbuka tapi dengan menaruh sebuah panci di atas api mendidih sebagai gantinya.
Setelah mendapatkan cairan coklat kemerahan
keruh, aku mengencerkannya dengan air dan memanaskannya setinggi suhu kulit
manusia. Sampai titik ini aku hanya menggunakan 【Water of Life】.
Saat aku sedang mencari-cari material, aku
menggunakan 【Water
of Life】 sebagai
material untuk mendapatkan kondisi yang lebih luas. Untungnya aku tidak menggunakan
air hasil penyulingan, kalau aku melakukannya, aku tidak akan mendapatkan
kombinasi ini.
Pada akhirnya, aku menambahkan 【Magical Spirit Weed】 saat cairan coklat kemerahan menjadi transparan
dan menghangatkannya, mempertahankan suhu konstan kulit manusia, yang hasilnya
adalah potion berwarna biru terang.
Holy
Mountain's Magic Water 【Consumable】
Recovery
【HP+35%,
MP+35%】
Ini memiliki efek Potion dan MP Potion kualitas
tingkat tinggi.
Dengan situasi pertarungan yang berubah dengan
sangat cepat dalam pertempuran, mungkin akan menguntungkan jika memulihkan HP
dan MP pada saat yang bersamaan.
Tetap saja, aku merasa bahwa jumlah pemulihannya
sedikit rendah, tapi salah satu fiturnya adalah jumlah pemulihannya tidak
terbatas pada batasan pemulihan dari SP yang didapatkan.
Aku dapat membuat 50 【Yellow Potion】 dan 20 【Holy Mountain's Magic Water】 sesuai waktu yang ditentukan.
"Sekarang, aku harus memanggil
Sei-nee."
Aku membuka friend
chat dari menu dan memanggilnya.
"Sei-nee, ada waktu sekarang?"
『"Tunggu
sebentar, aku akan menyelesaikan pertarungannya sekarang—— 《Aqua Bullet》."』
Kelihatannya waktuku tidak tepat dan malah
mengganggu pertarungan. Dari waktu ke waktu, aku dapat mendengar suaranya yang
sedang mengaktivasi sihir.
『"Karena
kau memanggil, itu berarti tentang potion,
'kan?"』
"Sebenarnya aku sudah menyelesaikan 【Yellow Potion】 yang kalian minta. Apa aku tepat waktu?"
『"Terima
kasih, Yun-chan. Mikadzuchi, Yun-chan sepertinya sudah menyelesaikan Yellow
Potion. Apa kau akan menerimanya?"』
Sei-nee berbicara pada Mikadzuchi untuk
berkonsultasi padanya. Setelah bercakap-cakap beberapa kalimat, mereka
sepertinya sudah memutuskan.
『"Yun-chan,
bisakah kau membawanya ke arena di jalan keenam 【Demonfolk Resort】? Setelah menerima potionnya, kami akan menantang arena."』
"Baik, aku akan ke sana sekarang
juga."
Aku memasukkan dua jenis potion yang selesai itu ke dalam inventory dan keluar dari ruang pribadi guild menuju pintu masuk guild
di mana mini-portal terpasang, sehingga aku bisa berpindah ke gerbang belakang 【Demonfolk Resort】, tapi kemudian aku menyadari suara ribut di
pintu masuk.
"Arrr!
Kau tidak boleh masuk! Kami tidak akan membiarkan player yang tidak ada surat undangan masuk!" "Kami
akhirnya punya kesempatan mendapatkan seorang gadis cantik, mana mungkin kami
akan membiarkannyaaa!" "Dia akan memberikan kami tempat yang nyaman.
Demi itu, kami harus menyingkirkan semua elemen yang mungkin membuat dia
menolak untuk bergabung dengan guild!"
Sepertinya pertarungan telah dimulai di depan
gerbang guild. Dentang logam bergema
di luar. Saat aku mengintip keluar, aku melihat seorang kenalanku yang
dikelilingi anggota 【Eight Million Gods】.
"Hei?‼ Taku?! Aoa yang sedang kau
lakukan?!"
"Oh, Yun! Aku datang untuk memastikan apa
yang sedang kau lakukan. Aku berbicara pada orang-orang ini, bertanya apa aku
bisa bertemu denganmu, tapi entah kenapa ini berubah menjadi PVP."
Taku tertawa senang saat berkata begitu, tapi
dia sendiri menerima damage saat
diserang oleh seluruh grup. Terlebih lagi, sepertinya dia tidak melawan balik
karena anggota guild tidak mendapat damage apapun.
Akan tetapi, entah kenapa mereka menggigit bibir
dan menggertakkan gigi. Ekspresinya seakan-akan mereka bisa menangis kapan
saja.
"Dia berbicara padanya seakan ini bukan
apa-apa, dan itu hanya karena dia temannya sejak kecil." "Dan yang
bisa kita lakukan dengan kekacauan komunikasi kita hanyalah melihatnya dari
jauh…" "Aku iri, cemburu. Dia berteman dengan tiga bersaudari cantik
itu. Dia adalah pemenang di dunia nyata dan game, yang benar saja."
Kurasa ada beberapa kesalahpahaman yang berubah
menjadi dendam di sini. Apa yang harus
kulakukan dengan ini? Aku menanyai Taku dengan tatapanku. Tidak ada luka yang serius, jadi tidak ada
masalah, dia merespon dengan cara yang sama.
Saat kami saling bertukar tatap, anggota-anggota
guild yang menyerangya entah kenapa
jatuh berlutut. Benar-benar sebuah misteri.
"Kalau kau hanya ingin bertemu dan
mengobrol, kau bisa melakukannya di sekolah."
"Aku hanya datang untuk menemuimu hari ini,
aku akan membicarakan sisanya di dunia
nyata. Tapi, aku tidak mengira akan menerima damage hanya dengan datang menemuimu. Dan sekarang pemulihan High
Potion menurun untukku juga. Yah, akan pulih juga seiring waktu."
"Dasar…jangan bergerak."
Aku menggunakan 【Yellow Potion】 kualitas terendah yang kubuat pada Taku untuk
menyembuhkan damage yang dia terima.
Kualitasnya terlalu rendah sampai rasanya
memalukan untuk kukirimkan ke Sei-nee dan Mikadzuchi, tapi itu bagus untuk
menyembuhkan luka kecil seperti ini.
"Ooh? Potion
baru?"
"Yang gagal. Kualitasnya tidak cocok untuk
dijual tapi yah, angap saja ini sebagai High Potion kualitas rendah."
"Bisa berikan aku beberapa?"
"Ahh, jadi jumlah pemulihanmu terbatas
karena kau naik level. Begitu aku menstabilkan kualitasnya, aku berencana
menjualnya di 【Atelier】, jadi belilah dengan seharusnya."
Aku menyerahkan 【Yellow Potion】 dengan berbagai performa pada Taku.
"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Aku
lega kau kelihatan baik-baik saja."
"Cepatnya. Yah, aku ada rencana sekarang
jadi tidak masalah."
Setelah aku berkata begitu, Taku pergi.
Aku harus cepat-cepat bertemu dengan Sei-nee.
Menggunakan mini-portal 【Eight Million Gods】 untuk berpindah ke portal terdekat dengan
gerbang belakang 【Demonfolk Resort】, aku menuju ke tempat yang ditentukan dalam dungeon.
Saat aku memilih tempat yang cukup tenang untuk
dijelajahi seperti jalan kedua sampai yang keempat, jalan kelima memiliki NPC
pedagang senjata dan armor, aksesoris dan quest.
Jalan ketujuh ada monster humanoid yang menyerang player. Arena berada di jalan keenam, diapit jalan kelima dan
ketujuh.
"Oh, Nona! Sebelah sini!"
"Yun-chan, terima kasih atas kerja kerasnya
membuat potion-potioni itu."
Mikadzuchi menyadariku pertama kali dan
melambaikan tangan untuk menunjukkan dirinya.
Saat aku mendekati Sei-nee yang mengucapkan rasa
terima kasihnya, aku merasa kerja kerasku sampai saat ini mendapatkan
imbalannya meski hanya sedikit.
"Yah, aku telah mengumpulkan Yellow Potion
sedikit demi sedikit dari toko obat NPC dan melakukan quest untuk mendapatkan hadiah tambahan tiket lotere, tapi kau
sangat membantuku karena aku tidak cukup banyak mengumpulkannya.
"Benar. Arena ini mengijinkan setiap
pesertanya untuk menggunakan sampai 30 item
pemulih. Berkat dirimu, kami memiliki cukup potion
sekarang."
"Aku membuat 50, apa aku membuatnya terlalu
banyak?"
"Sama sekali tidak. Kali ini aku akan
menggunakan kira-kira setengahnya, tapi sisanya bisa digunakan di luar arena
juga."
"Aku mengerti, baguslah. Kalau begitu, aku
akan memberikan ini padamu.
Aku menyerahkan dua jenis potion dan resepnya pada Mikadzuchi.
Litograf yang kupelajari sehingga aku
mendapatkan petunjuk tentang materialnya diberikan oleh Sei-nee dan Mikadzuchi,
jadi ini sebagai rasa terima kasih karena dapat mempelajarinya.
Kalau mereka membagikan resepnya di guild, mereka akan bisa membuatnya
secara stabil mulai sekarang.
Aku menyerahkannya dengan pertimbangan itu, tapi
Mikadzuchi mengerutkan alis, terlihat bertanya-tanya.
"Apa ini?"
"Ada beberapa potion lainnya selain 【Yellow Potion】, tapi…daripada itu, kertas apa ini?"
Mikadzuchi mengibarkan carikan kertas yang dia
terima dari menu. Apa hanya aku saja
atau memang dia kelihatan kesal?
"Sebenarnya aku membuat ini dengan bantuan
darimu dan Sei-nee, jadi aku memberikanmu potion
dan resepnya sebagai ganti laporan?"
Saat aku menjawab dengan kebingungan, Mikadzuchi
mencondongkan badannya ke arahku dan datang mendekat.
"Haa,
yep. Nona, kemari."
"……?"
Aku mengambil dua langkah maju sambil
bertanya-tanya ada apa, dan kemudian Mikadzuchi menangkap kepalaku dengan
cengkeraman sekeras besi dengan satu tangan.
Dia mulai menekanku dari atas seakan-akan
menghancurkanku, memaksa suara protes dariku.
"OWWwww! Hei, tulang belakangku! Kau
menghancurkannya!"
"Para perajin tidak memberikan resepnya
begitu saja seperti itu! Dan jangan anggap remeh perajin gila guild kami! Berapa banyak orang kau
pikir yang kuminta hal yang sama sepertimu! Mereka akan menemukannya sendiri
nantinya! Ini bentuk perhatianmu yang sia-sia!"
"Ma-maaf."
Hmph, dia melepaskan kepalaku dan mendorong kertas
itu saja kembali padaku.
Aku terkejut melihat Mikadzuchi yang benar-benar
marah padaku untuk pertama kalinya.
Biasanya dia menggodaku atau minum alkohol, tapi
kali ini aku merasa dia cukup menyeramkan dan berbeda dari dirinya yang
biasanya riang dan karismatik.
Melihatku bereaksi seperti itu, Sei-nee di
sampingnya terkekeh.
"Mikadzuchi mengkhawatirkanmu,
Yun-chan."
"…khawatir?"
"Sudah tentu kami mempercayai para perajin guild kami, tapi kau juga terlalu
sembrono, jadi dia memperingatkanmu karena cemas."
"…Sei."
Suasana hati Mikadzuchi yang memburuk tidak
berubah, tapi dia mulai bergerak-gerak gelisah sedikit, merasa malu.
Melihat penampilannya itu, bahu Sei-nee semakin
berguncang menahan tawa.
Kapanpun aku membuat item baru atau menunjukkannya pada kenalan-kenalanku seperti
Magi-san dan Emily-san, mereka menasihatiku.
Aku teringat kalau aku dilindungi oleh berbagai player yang kukenal.
"Mikadzuchi, um, terima kasih telah
mencemaskanku."
"Ahh, sial, intinya kau mengerti!
Paham?!"
Mikadzuchi menggaruk kepalanya keras-keras dan
memperlihatkan ekspresi yang biasanya.
"Tetap saja, selamat telah membuat 【Yellow Potion】 dalam waktu sependek ini. Sekali lagi, terima
kasih untuk itu."
Dibilang begitu secara langsung membuatku cukup
malu, jadi kali ini aku mengalihkan pandangan.
"Juga, efeknya lebih tinggi daripada
standarnya. Terlebih lagi kau membuat potion
tipe baru. Ayo membaginya dengan Sei sekarang juga."
"Coba kulihat. High Potion yang biasa sudah
cukup untukku, jadi aku akan mengambil beberapa 【Holy Mountain's Magic Water】.
Entah kenapa, kapan pun aku menunjukkan pada
orang-orang item baru, mereka antara
terkejut atau tercengang, dua pola itu. Akan tetapi, Sei-nee dan Mikadzuchi
menerima dengan biasa-biasa saja.
"Ada apa? Wajahmu aneh."
"Tidak, kupikir kau akan lebih terkejut,
kira-kira begitulah…"
"Hm. Aku cukup terkejut. Tapi inilah
dirimu, Yun-chan."
"Yah, memang begitulah Nona."
Kenapa aku yang jadi diriku sendiri menjadi
alasan untuk menerima apapun?!
"Sekarang, ayo serbu arena. Banyak orang
dari guild yang lelah menunggu!"
"Banyak orang dari guild?"
Saat aku bertanya dengan bingung, Sei-nee
menjelaskan.
"Sebenarnya, kau bisa menyaksikannya dari
bangku penonton. Myu dan yang lain sudah duduk."
Kalau dipikir lagi, aku memang merasa ada
sedikit orang di rumah guild, dan
alasan Myu yang log in lebih awal
tidak ada di sana adalah karena dia berkumpul dengan yang lain di tribun.
"Arena adalah tempat di mana kau menghadapi
rentetan pertandingan, 'kan. Mikadzuchi, Sei-nee, apa kau akan menantangnya
berdua saja?"
"Yeah, untuk saat ini. Sulit untuk
membagikan hadiahnya kalau ada terlalu banyak orang."
Berkata begitu, dia melihat ke pintu masuk arena
di mana hadiah-hadiahnya dipajang.
Totalnya ada sepuluh hadiah yang setiap
barangnya tidak biasa dan pantas.
Aku tidak biasanya tertarik pada salah satu
hadiah itu.
"【Crystal of Exorcism】?"
Itu adalah sebuah bongkahan mirip kristal.
Meskipun kristalnya memiliki retakan-retakan
warna putih di dalamnya, itu membaurkan cahaya yang menembusnya, membuatnya
seperti salju baru yang indah.
"Ah, hadiah untuk ronde keenam."
Menyadari apa yang kulihat, Sei-nee menjelaskan.
Deskripsi material penguat 【Crystal of Exorcism】 mengatakan efek tambahannya adalah —— 【Recovery Effect(small)】.
Efeknya meningkatkan efek pemulihan sihir
penyembuhan dan item yang digunakan.
Kalau aku menggunakannya dengan material penguat
yang saat ini kumiliki dan 【Precious Magic Crystal】yang kudapatkan dari lotere, aku bisa membuat
aksesoris yang sangat bagus.
"…kuharap aku punya satu…"
Mengetahui itu adalah material penguat, aku
secara tidak sadar bergumam begitu dan Mikadzuchi ternyata mendengarnya.
"Ohh, Nona mengincar material penguat itu.
Yah, aku tidak keberatan memberikannya padamu. Tujuanku adalah hadiah ketiga
dan ketujuh."
"Dan aku menginginkan hadiah kedelapan."
"Hadiah kesepuluh dibagi ke seluruh party. Kalau hanya kita berdua, kita
akan mendapatkan ekstranya begitu mencapai hadiah kesembilan. Kalau begitu, ayo
tambahkan Nona ke dalam party dan
membaginya rata antar kita bertiga. Baiklah!"
"Eh?? EHHH?‼"
Saat aku masih kebingungan dengan percakapan
Mikadzuchi dan Sei-nee, sebuah undangan untuk ikut party dikirim padaku.
"Ayo, kita bentuk party."
"Tidak, aku tidak ada niat ikutan…"
"Ayo tantang arena."
"Eh, ah, ya."
Entah bagaimana, aku kalah terhadap dorongan
Mikadzuchi dan bergabung dengan party.
"Bagus! Ayo ke arena! Kita bertiga!"
"Eh, ehh?‼"
Mikadzuchi menaruh lengannya di pundakku dan
memeganginya erat-erat saat kami berjalan ke arena. Di pintu masuk, dia memberikan
sepuluh tiket tantangan dan kemudian aku dibawa ke dalam.
·
"Kenapa ini terjadi…."
Setelah melewati resepsionis arena dan masuk ke
dalam, kami menuruni tangga ke dalam ruang bawah tanah.
Begitu kami melintasi sebuah lorong yang hanya
diterangi cahaya redup obor-obor, membentang sebuah arena melingkar.
Para penonton berada di tempat yang lebih
tinggi. Di sebelah kanan terdapat para Goblin dan Goblina, juga monster-monster
humanoid seperti Hobgoblin. Di sebelah kiri terdapat para anggota 【Eight Million Gods】 yang berbaur dengan para monster humanoid. Para
player mulai bersorak riuh begitu
kami muncul.
"Kalau kau menginginkan sesuatu, kau harus
melakukan resiko yang sepadan untuk mendapatkannya. Sekarang, selesaikan
sendiri!"
"Kuharap kau mengatakan padaku soal ini
lebih awal…"
Haa, aku menghela napas dan dihibur oleh Sei-nee.
"Eh? Yun-oneechan ikut juga?!
Berjuanglaaaahhh!"
Dan aku mendengar seruan Myu dari bangku
penonton.
"Lihat, Yun-chan. Myu-chan sedang menonton
kita, jadi ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan martabatmu sebagai
seorang kakak."
"Uhhh, kalau sudah begini, aku harus
mendapatkan hadiahnya sekalipun aku berlumur tanah sepenuhnya!"
Saat aku akhirnya mendapatkan motivasi,
pertarungan beruntun arena dimulai.
Lawan pertama yang muncul dari pintu di sisi
seberang.
Yang terlihat adalah sepuluh preman Goblin
bersenjata. Dilihat baik-baik, dibandingkan dengan Goblin jorok, mereka
kelihatan bersih dan senjata mereka terpelihara dengan baik.
"Jadi Goblin untuk yang pertama, ya. Yah,
kurasa bahkan aku pun bisa melakukan sesuatu melawan para Goblin."
"Yun-chan, jangan lengah. Level mereka
seharusnya lebih tinggi daripada Goblin biasa. Ada tiga yang bersenjatakan
pedang, dua dengan kapak, dua dengan tombak, dua dengan busur, dan satu dengan
tongkat."
"Jadi, kuota tiap orang minimal tiga.
Semuanya, siap?"
Menanggapi suara Mikadzuchi, aku mencengkeram
senjataku, longbow, menarik sebatang
anak panah dari tabungnya dan menunggu sinyal dimulainya pertarungan.
Si Hobgoblin wasit berdiri di depan gong dan
memukul pusatnya kuat-kuat.
Pada saat yang sama dengan suara logam yang
berkumandang ke seluruh arena, penyerang garis depan Goblin menyerbu ke arah
kami.
"""Gugegegegeee——!"""
"——《Rapid Fire Bow - Second Form》!"
Aku melancarkan sebuah Art dan menembak Goblin
yang datang untuk melakukan serangan pembuka melawan para Goblin di garis
belakang.
Dua panah dilepaskan dari tali busur yang tegang
dan membentuk trajektori yang tajam. Panah itu mengenai dua Goblin garis
belakang.
Menerima serangan tepat sasaran di titik
kelemahan monster humanoid, para Goblin tersebut tidak dapat bereaksi pada
kejadian mendadak tersebut, terjatuh telentang dan menghilang menjadi
partikel-partikel cahaya.
"Pertama, dua…"
Saat aku bergumam pelan, Mikadzuchi perlahan
berjalan keluar di depan kami berdua.
Dia menusukkan tongkat heksagonalnya pada dahi,
leher dan dada penyerang depan Goblin.
Tusukan-tusukan ringan dan cepat telah
menghempaskan empat Goblin dalam sekejap. Monster-monster itu menghantam tanah
dan saat mereka mencoba bangun, mereka berubah menjadi partikel-partikel
cahaya.
"Mereka benar-benar rapuh, hampir tidak ada
bedanya dengan yang ada di jalan ketujuh."
Setelah melepaskan serangan-serangan berat yang
kontras dengan pergerakan ringannya, Mikadzuchi beralih ke Goblin yang tersisa.
"Yang tersisa adalah dua tombak dan satu
busur——ah, sudah selesai."
Mikadzuchi menangkis panah yang ditembakkan oleh
si Goblin bersenjata busur dan menoleh pada Sei-nee untuk bertanya Goblin mana
yang harusnya dia kalahkan, tapi semua monster itu telah dikalahkan oleh kami
berdua sebelum dia melakukannya.
Sei-nee menciptakan tombak-tombak es yang
menghujam abdomen Goblin kapak dan tombak, dan aku menusuk dahi Goblin busur
sebelum dia sempat menembakkan panah berikutnya.
"Oh, Nona. Kau sangat enggan awalnya, tapi
di luar dugaan kau jadi sangat bersemangat melakukannya."
"Aku benci rasa sakit dan aku takut
mendapat damage. Tapi, kalau aku
melakukannya, aku akan melakukannya dengan kekuatan penuh."
Mikadzuchi menaruh sebelah lengannya di bahuku
dengan penekanan dan mulai mencolek pipiku dengan ujung jarinya. Benar-benar
merepotkan.
Seakan melarikan diri, aku melihat ke arah
Sei-nee untuk mencari bantuan.
"Lihat, lawan berikutnya sudah
keluar."
Saat satu ronde selesai, kami diberikan waktu
untuk memilih apakah kami mau melanjutkan atau mundur dan begitu waktunya
lewat, tantangan arena secara otomatis berlanjut.
Lawan-lawan ronde kedua adalah enam Goblin
Soldier yang berjalan mengelilingi kota. Mengenakan equipment yang seragam, mereka menyerang kami dalam formasi
berbaris.
"Kelihatannya cukup menyenangkan!
Haa!"
Mikadzuchi menyerbu Goblin Soldier yang
menyamakan langkahnya dekat-dekat satu sama lain.
Memegangi perisai yang ditempatkan dalam satu
barisan, Goblin-Goblin itu menusuk Mikadzuchi dari antara celahnya, tapi
Mikadzuchi meloncat tinggi melewati mereka seakan melompati sebuah penghalang
dan menyerang dengan tongkat dari atas kepala-kepala Goblin.
"——《Mud Pool》!"
"——《Icicle Lock》!"
Kaki-kaki Goblin itu tertanam dalam lumpur saat
mereka mencoba untuk berbalik ke arah Mikadzuchi. Lebih jauh lagi, kaki-kaki
dan pergelangannya dibekukan oleh sihir Sei-nee.
"Perangkap yang bagus! HAa!"
Mikadzuchi menyerang para Goblin yang tidak
dapat membalikkan badan dan mengalahkan mereka satu demi satu."
"Secara sepihak, ya."
"Memang mudah pada awalnya. Kurasa yang
berikutnya akan sedikit lebih sulit?"
Sejauh ini kami dapat terus maju tanpa
membuang-buang potion yang jumlahnya
terbatas.
Ronde kedua berakhir dan yang ketiga dimulai
tidak lama kemudian.
Memang benar, sekalipun musuhnya lemah, tidak
ada waktu untuk beristirahat saat mereka muncul satu demi satu.
Apa yang muncul di pintu masuk sisi seberang,
adalah seekor Magma Bear.
Warna dan kekuatannya tidak terlihat berbedar
dari yang di Area Gunung Berapi, tapi beberapa bagian dari tubuhnya seperti
lengan dan torso dipasangi pelindung dari logam. Termasuk punggung Magma Bear,
hanya ada sedikit tempat untuk menyarangkan serangan yang efektif.
"Bagus. Ini adalah lawan untuk hadiah
ketiga tujuanku, 'kan. Sei! Nona! Aku akan menghadapi yang satu ini sendirian!
Beristirahatlah sebentar!"
Setelah berkata begitu, Mikadzuchi menghajar
Magma Bear dengan tongkatnya tanpa menunggu jawaban kami.
Saat dia menyerang pelindung Magma Bear dengan
tongkatnya, sebuah suara bernada tinggi bergema. Magma Bear itu menyerang balik
dengan cakarnya yang berpendar panas, mencabik tanah.
Meskipun dia menghindarinya, Mikadzuchi mendapat
sedikit damage dari hawa panas yang
dikeluarkan cakar. Tapi dia menggunakan 【Yellow Potion】 sambil menyerang celah-celah di antara armor
Magma Bear.
"Ayo ayoooo! Itu dia! Berjuanglah,
Mikadzuchi-saaaan!"
"Kak! Kalahkan dia! Ayo!"
"Master! Jangan kalah! Keluarkan sebanyak
mungkin informasi untuk saat kami menghadapinya!"
Mendengar sorakan dari bangku penonton, dia
melambaikan sebelah tangan sambil menghindari serangan pada saat yang sama.
"Dasar Mikadzuchi, dia benar-benar
terkenal."
"Yah, kau tahu, ada beberapa anak yang
memasuki guild hanya karena mereka
mengidolakan Mikadzuchi."
"Aku mengerti. Aku bisa paham soal itu
entah bagaimana. Tapi tetap saja…"
Aku kewalahan dengan sorakan heboh yang didapat
dari pertarungan Mikadzuchi.
Meskipun hawa panas yang disebabkan tebasan
cakar Magma Bear cukup kuat untuk mencapai kami di garis belakang, menerima sorakan-sorakan
itu, Mikadzuchi terus menunjukkan pergerakan-pergerakan yang semakin dan tajam,
menghindari serangan-serangan langsung.
"Fuhahahahaa! Itu bukan apa-apa selama
tidak kena!"
"Tidak, memang benar, tapi bukannya itu
menakutkan? Begitu dekat dengan itu."
"Ini semua adalah pengalaman dan
latihan!"
Menukik ke bawah serangan-serangan Magma Bear,
Mikadzuchi terus menyerang lutut dan sambungan lengan lawan dengan tongkat.
Tetap saja, aku penasaran kenapa dia bilang dia
akan bertarung sendirian di ronde ketiga.
Dia mendapat damage
dan menggunakan potion yang jumlahnya
terbatas. Apa ada makna dari semuanya itu?
"Padahal tidak kelihatan kalau Mikadzuchi
punya dendam pribadi terhadap Magma Bear…"
"Dalam kasus Mikadzuchi, ini bukan tentang
Magma Bear tapi tentang hadiah ketiga yang dia inginkan. Juga, dia mungkin
ingin memastikan bahwa dia punya kemampuan untuk memenangkan ronde ketiga
sendirian saja, kurasa begitu?"
Sei-nee menjelaskan deduksinya. Benar, hadiah
ketiga yang Mikadzuchi inginkan kalau kuingat lagi. Sementara itu, terdapat
perubahan dalam pertarungan Mikadzuchi melawan Magma Bear itu.
"Gauu‼"
Magma Bear itu mengeluarkan geraman pendek,
merundukkan badan dan memegangi hidung dengan kedua lengannya.
Serangan-serangan yang bertumpuk pada
pergelangan tangan dan lutut, mengumpulkan damage
pada bagian-bagian ini.
Sebagai hasilnya, pergerakan si beruang menjadi
lamban dan dia tidak dapat melindungi titik vital yang adalah hidungnya dari
serangan, berakhir pada lututnya dan sementara tidak berada dalam posisi
tempur.
Sementara Magma Bear berjongkok kesakitan,
Mikadzuchi tanpa ampun menyerang kelemahan di bagian belakang leher si beruang
dengan tongkat heksagonalnya.
"——《Six Rotation Smash》!"
"GAAaa!"
Membuka matanya lebar-lebar, Magma Bear terjatuh
menyamping dan mulai kejang-kejang.
Dengan Art yang dilepaskan ke bagian lemah di
belakang leher Magma Bear, HPnya turun ke titik nol dan menghilang menjadi
partikel-partikel cahaya. Dikelilingi oleh suara-suara sorakan, Mikadzuchi
kembali ke tempat kami berdiri.
"Baiklaah! Kalau aku sekuat ini, aku bisa
mengalahkan mereka secara stabil! Dan aku mendapatkan minumanku!"
"Dasar, jangan membuat dirimu capek
sendirian. Sini, kusembuhkan."
"Aku bisa melakukannya sendiri kalau cuma
itu."
Aku datang mendekat untuk memulihkan HP dan MP
Mikadzuchi yang terkuras dengan potion,
tapi dia malah menolaknya.
Melihat sikap Mikadzuchi yang memalingkan wajah
ke samping dan mengerucutkan bibirnya, Sei-nee menahan tawa, bahunya berguncang
hebat.
Kenapa tertawa? Aku bertanya-tanya, tapi saat
itulah aku mendengar suara riuh dari penonton.
"Memperlakukan Mikadzuchi yang itu seperti anak kecil, Yun-san
hebaaat." "Yah, dia benar-benar seorang 【Nanny】." "Memikirkan dan membayangkan Master
seperti anak yang bandel itu lumayan moe."
"Jadi Yun-chan memang seorang 【Nanny】, ya!"
Saat mendengarnya, aku memperlihatkan ekspresi
tidak senang. Sei-nee tidak lagi bisa menahan diri dan mulai tertawa diam-diam.
"Ayo, Sei dan Nona, ronde keempat
dimulai."
Dikatakan begitu oleh Mikadzuchi, kami segera
fokus sambil menunggu lawan berikutnya.
Di ronde keempat adalah sekumpulan monster jenis
Goblin yang lebih tinggi, Hobgoblin. Mereka lebih banyak daripada yang di ronde
pertama, equipment mereka lebih bagus
dan berbaur di antara mereka ada seekor monster yang mengambil posisi sebagai
komandannya.
"Class mereka campuran. Ada Hobgoblin
Knight dan banyak Hobgoblin Soldier."
Akan sulit untuk tiga player normal menghadapi mereka. Begitu ini menjadi sebuah
pertempuran, tidak akan ada waktu untuk memikirkan strategi.
Saat gong dipukul sebagai tanda mulai, segera
Hobgoblin Knight menginstruksikan Hobgoblin Soldier untuk menyebar ke kedua
sisi.
"Pengepungan, ya. Sei, Nona! Mereka ada di
belakang kita, jadi berhati-hatilah!"
Mikadzuchi menyerang para prajurit yang datang
menyerbu kami dari depan, tapi mereka menggunakan senjata dan perisai mereka
untuk mengurangi damage. Para
Hobgoblin berpencar di depan Mikadzuchi ke kiri dan ke kanan, mengelilingi dia
begitu mereka mendekat.
Karena tongkat heksagonal yang Mikadzuchi
gunakan sebagai senjata memiliki jangkauan yang panjang, mereka mendekat untuk
mengurangi kemampuan manuvernya. Sementara prajurit yang tersisa lewat di
sampingnya.
"Sial! Yang benar saja?!"
"Terlebih lagi sepertinya Hobgoblin Knight
meningkatkan stats rekan-rekannya! ——《Aqua Bullet》!"
Aku menembakkan panah satu persatu dan Sei-nee
menembakkan peluru-peluru air, tapi meskipun kami mengakhiri beberapa lawan,
kami tidak dapat mengurangi momentum pengepungan.
Kalau
sudah begini, kami harus mengincar si komandan, pikirku dan menembakkan sebatang panah pada si
Hobgoblin Knight, tapi itu diblokir oleh prajurit yang ada di belakang dan si
ksatria itu sendiri.
"Keh,
kita terkepung. Kalau begini…"
"Mau bagaimana lagi. Meskipun aku tidak
bagus dalam pertarungan jarak dekat—— 《Gram Sword》."
"Aku juga adalah penyerang garis belakang,
jadi aku tidak terlalu bagus juga. 《Enchant》——Attack, Defence, Speed."
Terkepung sepenuhnya, aku berbicara asal saja
dengan Sei-nee saat kami mempersiapkan diri untuk menjegal musuh.
Sei-nee membungkus senjatanya, staff dengan air untuk membentuk bilah
di ujung staffnya itu dan
memeganginya seperti sebuah tombak.
Aku memasangkan tiga enchant pada diriku sendiri dan mengganti senjata dari long bow ke pisau dapur yang kukeluarkan
dari inventory.
"Benar-benar deh, aku sangat senang
memiliki sub weapon."
Di tangan kiriku aku memegangi Meat Cleaver—
Heavy Black yang berat. Memastikan genggamanku pada benda tersebut, aku tetap
waspada memperhatikan pasukan Hobgoblin yang mendekat.
"Gobu gobuu——"
Pada saat yang sama Goblin Knight memberikan
sebuah perintah, para prajurit mengayunkan senjatanya pada kami.
"—— 《Ingredient Knowledge》!"
Menanggapinya, aku menggunakan skill pendukung 《Ingredient Knowledge》 yang menunjukkan titik kelemahan lawan dan
mendekati mereka dalam sekejap dengan kecepatan yang ditingkatkan oleh enchant.
Pemilihan waktu serangan beruntun musuh runtuh
begitu aku bergerak maju dan ayunan pun luput dari sasaran, kemudian aku
mengayunkan Meat Cleaver beratku dengan kekuatan penuh pada prajurit di
hadapanku, menyerahkan semuanya pada kekuatan ototku.
Meskipun si prajurit itu mencoba menahan
seranganku dengan menarik balik gagang senjatanya, seranganku yang dipercepat
oleh enchant mendekat ke lehernya dan
dengan kekuatan besar memotong titik lemahnya, memenggal kepalanya.
Dan kemudian, bahkan tanpa menjerit sedikit pun,
si prajurit itu menjadi partikel-partikel cahaya setelah satu serangan.
"Jadi kalau aku cukup beruntung, bahkan aku
pun bisa mengalahkan mereka dengan satu serangan."
Walaupun aku melancarkan serangan kritkal pada
kelemahannya, aku masih terkejut dengan hal itu.
Sementara itu, Hobgoblin di sebelahku
mengayunkan long swordnya padaku.
"Yun-chan, jangan lengah!"
Begitu aku mendengar teguran Sei-nee, menyadari
ayunan long sword, 【Sky Eyes】 aktif begitu saja.
Di dalam rentang waktu yang diperpanjang, aku
mengangkat lengan kiriku dan menerima long
sword tersebut dengan bagian samping Meat Cleaver.
Berikutnya, aku menggunakan tangan kananku yang
kosong untuk menarik keluar pisau dapur normal sehari-hari dari sabukku dan
memegangnya dalam posisi reverse grip,
aku bergerak tepat ke bawah lawan untuk menusukkan pisauku langsung ke bawah
dagunya, kemudian memotongnya.
Saat aku bergerak menjauh, aku mengambil jarak
dari si prajurit dengan menendang abdomennya.
Di tengah-tengah waktu yang direntangkan, aku
melihat darah yang menciprat secara diagonal dari si prajurit saat tubuhnya
berubah menjadi partikel-partikel cahaya lalu menghilang. Menatapinya dengan
tercengang, aku berbalik ke prajurit berikutnya.
Waktu yang terentang kembali normal dan aku
melihat ke sekeliling untuk memastikan musuh yang tersisa.
Dan, aku menerima serangan lawan berikutnya
dengan Meat Cleaver di tangan kiriku, lalu balas menyerang dengan pisau di
tangan kananku.
Untuk dua musuh yang pertama, aku beruntung
menyelesaikannya dengan melancarkan serangan kritikal ke titik kelemahannya,
tapi karena perbedaan jangkauan dan jumlah, juga karena aku tidak begitu ahli
ataupun terbiasa dengan pertarungan jarak dekat, ini berubah menjadi situasi di
mana kami saling memangkas HP satu sama lain.
"Sial! Aku kena banyak sekali damage."
"Yun-chan, aku akan menggunakan potion, jadi tunggulah sebentar lagi!
Aku akan membersihkan musuh di sebelah ini sekarang juga—— 《Ice Lance》!"
Sei-nee dan Hobgoblin terus menyayat satu sama
lain. Tongkat berbilah pisau melawan pedang. Pada saat yang sama, Sei-nee
menembakkan tombak-tombak es untuk membuat musuh tetap menjauh.
Mikadzuchi yang pertama kali dikepung telah mengalahkan
para prajurit dan berniat akan menyerang Goblin Knight dan bawahannya.
"Aku tahu kalau Sei-nee akan baik-baik
saja, tapi kau mempertahankan diri dengan baik, Nona! Kalau begitu, aku bisa
mengincar si komandan tanpa menahan-nahan diri lagi!"
"Bantu mengalahkan anak buahnya lebih dulu!
Mengalahkan bawahannya bukannya dasar dari RPG, ya 'kan?!"
"Terkadang lebih cepat mengalahkan bossnya
lebih dulu!"
Berkata begitu, Mikadzuchi mulai bertarung
melawan Goblin Knight dan bawahannya.
Aku entah bagaimana terus bertahan. Untungnya,
saat aku bertahan dan melancarkan damage
pada musuh, satu dari antara mereka ambruk dan jumlah lawan berkurang,
membuatku dapat bergerak dengan lebih bebas.
Juga, meskipun ada batasan jumlah item penyembuh, memilikinya membuatku
dapat dengan gigih terus bertukar serangan dengan para prajurit.
"Yang satu ini yang terakhir!"
Benar-benar pertarungan panjang yang
menyulitkan. Dengan hanya satu musuh yang tersisa, aku tidak hanya menggunakan
Enchant tapi juga Cursed untuk menahannya dengan sepenuh tenaga.
Pada akhirnya, aku mengalahkan dia dengan
melakukan overkill, mengayunkan Meat
Cleaver tepat ke otaknya.
"Haa,
haa…sudah selesai. Sial, ronde keempat benar-benar berat."
Napasku tersengal-sengal, bahuku naik turun,
tapi Sei-nee dan Mikadzuchi terlihat baik-baik saja.
"Kerja bagus. Ini pasti adalah pengalaman
yang bagus bagi Nona, ya 'kan?"
"Itu benar. Ada beban besar karena kita
memiliki sedikit orang dalam party,
tapi ini adalah latihan yang bagus. Terlebih lagi, semua orang bersorak
menyemangatimu selagi kau bertarung, Yun-chan."
"Haa,
haa…kau mengatakan sesuatu yang terdengar Spartan. Juga, aku sama sekali
tidak menyadari sorakan itu."
Merasa kelelahan setelah terus-terusan
menghindari serangan dan rasa tegang akibat pertarungan, aku tidak dapat
menstabilkan pernapasanku.
Aku mengangkat wajah dan melihat Myu, Lucato dan
yang lain bersorak. Selain itu, ada Langley, Otonashi dan anggota guild lainnya bersorak dan memujiku.
"Yun-chan! Kerja bagus!" "Berjuanglah
untuk yang berikutnya juga! Tapi jangan paksakan dirimu!" "Terima
kasih telah menunjukkan sisi lain dirimu yang imut, Yun-chan!"
Entah kenapa sepertinya ada hal lain yang
bercampur di antara sorakan itu, tapi partisipasiku diterima secara positif.
Meskipun, kurasa sejak awal rasanya aneh untuk
orang luar yang bukan bagian dari guild
untuk berparty dengan si guild master Mikadzuchi dan ikut serta
dalam arena…
"Kenapa semua orang menyemangatiku?"
"Yah, bukankah itu karena kau manis,
Yun-chan? Dan untuk alasan lainnya——"
Saat Sei-nee menoleh ke arah bangku penonton
saat bicara, dia mendapat jawabannya dengan segera.
"Mikadzuchi-san dan Sei-san terlalu kuat,
mereka mengalahkan semuanya sebelum kami dapat melihat semua pola pergerakan
mereka dan itu tidak membantu sebagai referensi." "Dan selain itu,
Yun-chan bertarung sangat gigih dan mengeluarkan semua pola pergerakan
musuh." "Juga, ini pertama kalinya kami melihat reaksinya yang polos
yang mana cukup menyenangkan."
Satu demi satu suara-suara tersebut menjelaskan,
membuatku tersenyum getir.
"Apa-apaan itu? Pertama kalinya melihat
orang yang senang dengan diriku yang lemah."
"Semua orang hanya bersikap egois! Jadi
jangan pikirkan, Onee-chan! Busungkan dadamu dan bertarunglah!"
Myu menyemangatiku dari bangku penonton arena.
"…yup. Aku akan berjuang sebaik mungkin
sedikit lagi."
"Itulah semangat! Ayo taklukkan
arena."
"Tidak, aku tidak berpikiran sejauh
itu."
Saat semua orang terus bersorak, ronde kelima
arena telah dimulai.
[1] Acar Sayur (tsukemono) : Acar sayur tradisional di Jepang biasanya dibuat
dengan cara memasukkan sayuran dan bahan lainnya ke dalam sebuah wadah seperti
ember atau tong kayu lalu kemudian ditindih dengan batu atau logam). https://en.wikipedia.org/wiki/Tsukemono
1 Comments
Haha
BalasHapusPosting Komentar