DUNGEON DI DALAM TUBUH DAN SERANGGA-SERANGGA PARASIT
(Translater : Hikari)

"Blech, dindingnya benar-benar lembek."
"Ohh, kita benar-benar seperti di dalam sebuah badan!"
Berkebalikan dengan Taku dan yang lainnya, aku terus maju di lantai yang lembek di dalam dungeon tubuh dengan sangat takut-takut.
Ini adalah dungeon yang ada di dalam monster luar biasa raksasa, Grand Rock.
Bermacam-macam monster menyerang kami setelah keluar dari dalam dinding dungeon.
Lintah-lintah penghisap darah berwarna putih dan basah bermunculan dari sana.
Monster-monster mirip cacing merayap di sepanjang dinding daging di dalam dungeon tubuh ini dan turun dari langit-langit.
Ada juga monster yang terlihat seperti parasit yang menggali menembus dinding daging.
Semua monster itu menyemburkan lendir berwarna-warni saat kalah dan menyebabkan status buruk.
Pada tahap ini, jumlah poin SAN-ku terkuras sedikit.
(TL : SAN mungkin kepanjangan dari Sanity, yg artinya kewarasan. Yah, aq juga bakalan stress berat kalau beneran ada dungeon kyk gini…euwww)
Juga, di dalam dungeon tubuh ini memiliki trik lain selain monster-monsternya yang mencoba untuk merampas poin SAN-ku.
"Oh, ada terowongan yang mengarah ke bawah!"
"Gantz, tunggu. Aku punya firasat buruk soal ini."
"Firasat buruk? Apa Sense-mu bereaksi?"
"Tidak, um, ya sih tapi, sepertinya Sense See-Throughku terlalu rendah dan aku tidak sepenuhnya yakin ini bereaksi terhadap apa sepertinya?"
Sebenarnya, Sense See-Throughku level 20 saat memasuki bagian dalam dungeon tubuh Grand Rock ini, tapi aku tetap tidak mengetahuinya meski begitu.
"Hmm. Apa ada jebakan di situ, atau mungkin bereaksi terhadap monster musuh yang ada di belakangnya…tidak mengetahui hal itu membuatnya sulit."
"Tetap saja, kita tidak bisa mengirimkan satu anggota party pun untuk pergi ke sana dan menyelidik."
Taku dan Kei memikirkan hal itu dengan serius. Lengan mereka terlipat. Sementara itu, party lainnya memasuki lorong yang menuju ke bawah itu dan——
"U—UWAAaaaaahhhh——"
Para player ditarik paksa ke dalam lorong itu dengan momentum yang mengerikan.
Begitu tiruan pintu masuk itu terpecahkan, kepala dan mata dari organisme buruk rupa pun muncul.
"Tidak mungkin. Itu bukan lorong menuju ke bawah…"
"Itu adalah mulut sesosok organisme, yang artinya mereka jatuh ke dalam——"
Minute dan Mami-san adalah perempuan, jadi mereka tidak berniat untuk menyelesaikan kalimatnya, tapi itu cukup jelas untuk membuat bulu kudukku meremang.
" " "UWAaahhhhh——" " "
"Hhiih?!"
Mendengar jeritan-jeritan para player yang tertangkap dalam organisme yang meniru lorong itu, wajahku berubah warnanya dari pucat menjadi putih total.
"Apa-apaan tempat horror itu? Terasa sekali."
"Seperti yang diduga. Yun tidak akan tahan di sini. Mau bagaimana lagi, ayo kita kembali seka——"
"Taku? Ada apa?"
Aku memalingkan wajah untuk tidak melihatnya, tapi karena Taku tiba-tiba berhenti bicara, aku mengangkan kepala dan melihatnya menatap ke satu titik tertentu.
"Aa—aah, walaupun aku merasa kasihan pada Yun, sepertinya kita tidak bisa kembali."
Saat aku mengikuti arah tatapannya ketika dia berkata begitu, aku melihat dinding daging yang membentuk lorong yang kami lewati telah mengerut dan menutup lorongnya.
Sementara itu, lorong lain terbuka ke tempat lainnya.
"Aku tidak apa-apa. Mungkin, aku entah bagaimana bertahan dengan kekuatan tekadku."
Aku sudah menunjukkan ekspresi berani dan menekan desakan keinginan untuk pergi dari tempat horror menjijikkan ini. Aku memaksa diriku untuk bertindak secara rasional.
"Jalan menuju bagian belakang sudah menghilang. Bagaimana menurutmu, Kei?"
"Itu pasti adalah struktur dengan pengaturan waktu yang mengubah dungeon. Kalau begitu, jalan menuju boss dan pintu keluarnya pasti terbuka di suatu tempat. Kita tidak punya pilihan selain bergerak dengan hati-hati, kurasa begitu? Ayo kita maju dan mencari pintu keluarnya demi Yun?"
"Baiklah. Ayo lakukan itu."
Kemudian, meskipun kami ke sana ke mari mencari-cari pintu keluar dungeon, kami sama sekali tidak bisa memahami struktur dari dungeon ini.
Aku memang membuat peta dari dungeon ini selama pencarian kami, tapi karena struktur dungeon ini berubah-ubah, mustahil untuk menemukan keteraturan dan rute yang pasti, jadi petanya tidak bisa diandalkan. Kemudian, sebagai hasil dari keluyuran tanpa arah kami——
"Uwaa, ini menelanku! Kakiku masuk ke dalam lubang perangkap daging!"
"Yun?! Kami akan menarikmu sekarang juga!"
"Hei, musuh datang! Lindungi Yun!"
Saat kupikir aku sedikit tenggelam ke lantai daging yang lembek, kaki kiriku tertelan dan aku jadi tidak bisa bergerak.
Bersamaan dengan momen itu, monster-monster menembus dinding daging dan menerkam semuanya.
Sementara aku tidak dapat bergerak dengan kaki kiriku yang terperangkap, aku mencoba membantu yang lain dengan enchant dan busur, tapi saat itulah bagian dalam lubang perangkap menjadi kosong dan sesuatu menggeliat-geliat di dalamnya.
"Hyah?! A-ada sesuatu di dalam! Ah! Dia menyentuhku!"
"Yun-san, tolong bertahanlah! Kami akan segera menolongmu!"
"UWAaaahhh, cepat, cepat! Ini menjijikkan!"
Dalam program-program TV, aku sering melihat permainan di mana orang-orang memasukkan tangan mereka ke dalam sebuah kotak yang tidak diketahui isinya, tapi aku tidak menyangkan aku akan merasakan rasa takutnya.
Aku tidak mengira rasa takut ketika sesuatu yang tidak diketahui menyentuhku akan semengerikan ini. Karena itulah aku tidak dapat membantu yang lain dan hanya bisa menunggu.
Saat Mami-san menyemangatiku, aku berpegangan padanya untuk mencari pertolongan.
Dengan semua orang berfokus untuk mengalahkan lawan dan tidak ada seorang pun yang mampu membantuku, aku seperti merasa ingin menangis. Aku seorang diri berkonsentrasi menahan sensasi mengerikan ini. Sementara itu, monster-monster musuh tersapu habis dan kemudian aku dibantu menarik keluar kakiku dari lubang perangkap daging itu.
Menempel di sekitar kakiku adalah makhluk-makhluk yang mirip dengan ikan loach.
Saat aku melihat mereka berenang dalam air yang terkumpul dalam lubang perangkap daging itu, aku terkesima bahwa aku takut dengan hal semacam itu, dan pada saat yang sama energiku perlahan terkuras.
Maksudku, kenapa membuat makhluk seperti ini juga, pikirku tertekan.
Setelah itu, saat mencari-cari pintu keluar, aku berakhir dengan mendapatkan lintah penghisap darah. Aku merasa merinding di sekujur tubuhku karena sensasi beceknya. Aku melemparkannya cepat-cepat dan makhluk itu berakhir dengan terbang ke arah Minute, yang membalas dengan jeritan.
Di waktu lain, seekor monster parasit muncul dari dalam dinding dan menutupi Gantz dengan cairan misterius. Dia mendapatkan status buruk Poison dan Paralysis juga luka akibat terpeleset. Melihat Gantz tiba-tiba ditutupi lendir, Mami menjerit dan kakinya lemas. Gemetar, dia duduk di lantai daging yang basah oleh lendir.
Yang terburuk adalah organisme mirip jeli yang terlihat seperti raksasa bersel satu, Fresh Bacteria.
Begitu menerima serangan, HP mereka terbagi dua dan mereka membelah diri. Serangan mereka memiliki efek penyerap HP. Kami tidak hanya berjuang melawan jumlahnya yang terus bertambah setiap kali kami menyerang, Kei yang memiliki HP yang tinggi pun dikerubungi sekumpulan sel dan menjadi titik fokus.
"Kei! Kami akan menyelamatkanmu sekarang!"
"Jangan pikirkan aku! Cepat kalahkan mereka!"
Sementara kami dikepung oleh sekumpulan sel-sel penghisap HP, ini berubah menjadi pertempurang panjang.
Kami merasakan ketakutan saat pasukan sel mendekati kami. Semuanya sia-sia saat kami terus menyerang mereka tanpa efek apapun. Menguras item sekali pakai, merasa tidak sabaran saat jumlah mereka berkurang, kami entah bagaimana dapat menyelamatkan Kei, kemudian meminta Minute dan Mami-san untuk memusnahkan Fresh Bacteria dengan sihir berdampak luas. Dari situ, kapanpun kami melihat bakteri-bakteri itu, kami menghindarinya sebisa mungkin.
Dan, berjalan dengan pemikiran ingin melarikan diri dari dungeon ini secepat mungkin——
"Kenapa kita malah sampai di ruang jantung Grand Rock? Terlebih lagi, ada boss monster yang mengambil alih tempat ini!"
Ruang jantung Grand Rock adalah ruangan boss. Menunggu di dalamnya adalah sesosok boss dengan tentakel yang terhitung banyaknya yang terlihat seperti anemon laut, si Electric Parasitic Insect.
Di balik tentakel-tentakel itu terdapat bola-bola listrik. Dia menggunakannya untuk melindungi diri dari serangan sekaligus untuk menyerang musuh. Serangan listrik itu juga menyebabkan status buruk Paralysis.
Untuk mengalahkannya, tidak ada pilihan selain secara bertahap memotongi tentakel-tentakelnya, menghancurkannya sebelum kami ditangkap oleh bola-bola listrik itu.
"…memotong tentakel, hancurkan bolanya. Potong tentakel, hancurkan bola."
Selama pertempuran melawan musuh yang berlendir dan menjijikkan itu, pada satu titik aku mulai program pergerakan pada diriku sendiri dan melakukan itu semua seperti robot.
Dan saat kami akhirnya menyadari, yang kami lihat bukanlah sebuah jantung yang diinfeksi oleh monster tipe anemon, tapi sebuah jantung raksasa dengan ukiran-ukiran gelap yang disebabkan oleh pengikisan boss monster. Pada saat yang sama, kami menerima material penguat yang dijatuhkan oleh Electric Parasitic Insect, yaitu Parasite Pacemaker.
Kemudian sebagian dari dinding ruang boss itu terbuka dan tangga menuju ke bagian atas pun muncul. Terlebih lagi, menu mengumumkan permulaan dari quest baru berbatas waktu.

——Quest Darurat: Sembuhkan jantung Grand Rock. (Sisa 72 jam)
Dengan kalahnya Electric Parasitic Insect, denyut jantung melemah.
Manfaatkan waktu ini untuk menggunakan sihir penyembuhan maupun item penyembuhan untuk memulihkan jantung. Jika tenggat waktu habis, telur Electric Parasitic Insect akan menetas dan mulai memparasiti lagi.

"Ooohh?‼ sebuah quest berbatas waktu, ya. Ini memicu rasa ingin tahuku. Juga, quest ini cocok dengan susunan party kita."
Berkata demikian, Taku melihat ke arah Minute yang kelihatan sedikit lelah setelah pertarungan melawan boss, serta aku yang jantungnya sudah hampir berhenti.
Aku ingin langsung duduk di tempat, tapi duduk di lantai daging akan tidak menyenangkan, jadi aku memaksa diriku untuk berdiri dengan kekuatan tekad.
"Baiklah kalau begitu, aku yang mulai duluan. ——Large Heal!"
Sihir pemulihan yang Minute lancarkan menyelimuti jantung Grand Rock.
Dan kemudian sebuah informasi baru ditambahkan ke menu quest.
——angka 1/10000
"Uwah, apakah aku harus menggunakan sihir sepuluh ribu kali?"
Minute berkata demikian dan mencoba berbagai sihir dan metode. Sihir pemulihan dari status buruk tidak memiliki efek. Sihir terlemah kelihatannya tidak berdampak, tapi kami menyimpulkan bahwa itu berhasil namun tidak cukup kuat untuk meningkatkan jumlahnya dalam angka secara keseluruhan.
"Hmm. High Heal memberi satu poin. Efek luas dari Round Heal dua poin. Sihir tertinggi Mega Heal empat poin. Itu paraaaah."
"Berikutnya, Yun."
Aku sudah terlalu lesu, jadi aku mengeluarkan potion dari inventory dan menyerahkannya pada Taku dan yang lainnya.
Potion dengan efektivitas tinggi buatan sendiri, Potion standar dengan efek dasar, Revival Medicine. Hasil dari penggunaan berbagai potion adalah——
Semuanya itu memiliki efek yang sama dengan sihir penyembuhan. Potion menambahkan di bawah satu poin, High Potion satu poin.
Akan tetapi, Blue Potion menambahkan dua poin meskipun sama sekali tidak mahal. Yang paling tinggi adalah Revival Medicine yang menambahkan lima poin.
Blue Potion sepertinya memiliki beberapa koreksi dan yang paling efisien dalam biayanya.
"Hmm. Menggunakan sepuluh ribu High Potion sepertinya suliiit sekali."
Aku memeriksa jumlah potion yang kupunya, tapi sudah jelas tidak cukup untuk mencapai persyaratan quest.
"Juga, karena kau tidak bisa memberikan damage pada jantung itu, berarti itu tidak dianggap sebagai monster, tetapi sebagai objek. Mau bagaimana lagi, ayo kita akhiri saja untuk saat ini!"
Kita akhirnya lolos! Begitu aku berpikir demikian, aku menyambar lengan Taku dan menyeretnya ke luar dungeon.
Semua orang terkejut. Meskipun aku memasangkan enchant pada diriku sendiri, mereka tidak mengira aku dapat berhasil menarik Taku dengan statsku.
Setelah aku bergegas keluar dengan kekuatan penuh menaiki tangga menuju bagian luar, dinding yang terbentuk dari daging lembek perlahan berubah menjadi lantai batu yang keras, memberikan rasa aman.
Kemudian, akhirnya——
"Kita akhirnya keluar…"
Kami kembali ke area aman tempat kami berada sebelum masuk.
Saat ini sudah senja hari. Cahaya bulan masuk melewati lubang-lubang di langit-langit dan memandikan dirinya sendiri dalam air mancur Water of Life.
Cahaya bulan yang tercermin pada permukaan air yang berombak, memantulkan kembali cahayanya pada langit-langit dan dinding-dinding gua, menciptakan suasana yang luar biasa.
Gantz dan yang lain yang mengikuti, bergabung denganku saat aku membenamkan diriku dalam suasana air mancur, kemudian aku duduk di tempat.
"HAAaaa~ ~ akhirnya keluarrr…"
Hanya dengan penjelajahan dungeon, aku melampaui kapasitas kekuatan tekadku dan menghabiskan semua energi yang kupunya.
Walau begitu, aku merasa sedikit enggan. Penasaran apa benar-benar tidak masalah meninggalkan Grand Rock seperti ini.
·
"Onee-chan! Yun-oneechan…!"
"Ah?! A-ada apa? Kenapa kalian semua berkumpul?"
Sejak kami menyelesaikan quest Grand Rock, aku sering menemukan diriku hanyut dalam lamunan. Bahkan sekarang, aku sampai tidak sadar Myu dan lainnya telah berkumpul.
"Yun-oneechan! Kau terlalu banyak bengong akhir-akhir ini!"
Setelah menguras energiku dalam dungeon daging dan lendir dalam tubuh itu, sore itu aku mengunci diriku sendiri dalam Atelier untuk memulihkan diri.
Saat ini di situ ada Myu dan Taku yang cemas, tapi yang lebih tidak biasa adalah bahkan Sei-nee pun datang.
"Aku bisa mengerti kenapa Myu dan Taku datang, tapi kenapa Sei-nee di sini?"
Bukanlah hal yang langka untuk Myu dan Taku datang karena mereka sering ke Atelier untuk belanja, tapi Sei-nee biasanya menggunakan item yang dibuat oleh perajin dari guildnya, jadi dia tidak sering ke sini.
"Aku mengunjungi Yun-chan dengan sebuah permintaan dari Eight Million Gods."
"Permintaan?"
Kurasa dia akan memberiku tantangan yang mustahil, pikirku sejenak, tapi melihat ekspresi penjelasan Sei-nee mengakhiri kesalahpahamanku.
"Mikadzuchi mengadakan pesta cicip minuman keras yang kami buat dari item tipe buah dan dia ingin para player dengan Sense Cooking untuk menilainya. Permintaan kali ini adalah undangan untuk pesta cicip itu."
Berkata demikian, dia menyerahkan padaku secarik undangan berwarna perunggu. Sepertinya itu adalah item untuk mengundang orang luar masuk ke dalam guild. Sepertinya ini telah terpakai.
"Hmm. Pesta cicip, ya. Tetap saja, kita masih di bawah umur, jadi kita tidak bisa minum minuman beralkohol, 'kan?"
"Tidak apa-apa. Kami juga sudah mempersiapkan jus dari bahan pembuat minuman keras. Minuman beralkoholnya juga digunakan dalam masakan, jadi tidak ada masalah."
Artinya, alkoholnya telah terbakar, kurasa begitu. Tergantung dari jenis minumannya, akan ada beragam hidangan. Sambil membayangkan hal itu, aku menyampaikan satu kecemasanku.
"Hei, Sei-nee. Apa akan ada perekrutan paksa atau semacamnya saat aku pergi ke guildmu?"
"Pft, tidak ada. Hal yang sebenarnya di balik sesi cicip ini hanyalah alasan bagi Mikadzuchi untuk minum-minum."
Yah, ini pada dasarnya ini adalah pesta santai daripada perekrutan. Secara pribadi, beberapa mungkin mencoba mengundang secara sambil lalu atau membicarakan pesta, quest, dan jadwalmu. Sei-nee memprediksikannya dengan santai.
"Juga, aku tidak tahu kenapa Yun-oneechan bengong terus selama beberapa hari terakhir! Jadi, ayo pergi untuk merubah suasana! Sendirian saja di tempat ini tidak bagus untuk kesehatan mentalmu!"
Sepertinya Myu ingin ikut dalam sesi cicip ini, atau tepatnya, pesta minum-minum ini.
Saat aku mengalihkan arah tatapanku ke Taku——
"Aku tidak akan ikut karena aku sudah janji lebih dulu. Juga…yah, maaf karena memaksamu ikut waktu lalu."
Taku menggaruk kepalanya dan meminta maaf. Kalau dia meminta maaf karena memaksaku masuk ke dalam dungeon tubuh itu, dia seharusnya lebih dulu berpikir bahwa aku tidak punya toleransi terhadap hal semacam itu. Berikutnya, dia perlu memikirkannya sejak awal.
Dan yang lebih penting yang ingin kutanyakan adalah——
"Bukankah kau akan menyelesaikan quest itu?"
"Tidak harus menyelesaikannya sekarang juga, 'kan? Kita bersiap-siap saja dulu. Ada kemungkinan syarat awalnya sangat berbeda dari yang kita dapat. Jadi, tunggu dan lihatlah dulu untuk saat ini. Ngomong-ngomong, Yun, kalau kau membuat potion dalam kondisi seperti ini, kau akan gagal."
"Uh, seperti yang kau bilang."
Aku diingatkan Taku juga, tapi memang benar. Kegagalan yang kubuat karena termenung saat membuat potion terlihat jelas.
"Kalau kau ingin menyelesaikan Grand Rock lagi, undang aku. Pada saat berikutnya, kita akan menyiapkan taktik untuk menyelesaikannya dalam waktu yang paling singkat dan lebih sedikit beban untukmu, Yun."
"…makasih, Taku."
"DAHH! Apa yang kalian obrolkan dengan senangnya di tengah-tengah percakapan!"
"Woah?‼ Myu, jangan naik ke punggungku, dasar…"
Aku melepaskan Myu yang melompat ke punggung dan menempel padaku.
"Kalau begitu, sudah diputuskan! Ayo main di markas Eight Million Gods sekarang juga!"
"Setuju, ayo pergi. Untuk mengganti suasana, kau harus bersenang-senang daripada diam saja di dalam toko."
"Oke, ayo pergi!"
Myu menunjuk ke pintu masuk dengan penuh semangat dan seakan ingin berkata "langsung lakukan selagi ada niat", dia menarik tanganku, mencoba membawaku ke luar dari Atelier.
Di tengah jalan, aku melihat partnerku, Ryui si unicorn dan Zakuro si rubah hitam menatapiku dengan cemas melewati pintu toko, jadi aku mengelus mereka untuk menenangkan mereka seperti biasanya.
"Maaf. Sepertinya aku tidak akan bisa langsung normal seperti biasanya, tapi semua akan baik-baik saja."
Saat aku berkata begitu, mereka berdua menggesekkan leher mereka padaku.
Dan pada akhirnya, Taku berkata begini——
"Eight Million Gods adalah guild terbesar di OSO. Kau mungkin akan belajar banyak. Bersenang-senanglah!"
"Ah, ya. Baiklah."
Aku berkata begitu, dan dibawa ke luar oleh Myu dan Sei-nee kemudian meninggalkan Atelier.
Kami berpindah ke jalan utama yang mengarah dari Selatan ke Utara, kemudian ke bagian paling utara dari Kota Pertama.
Itu adalah sebuah area dengan beragam bangunan yang berbaris, dengan kebanyakan dari mereka digunakan sebagai rumah guild.
Lebih mudah dan murah untuk membeli yang seperti ini daripada membeli sebuah lahan dan membangunnya dari dasar seperti Atelier.
Rumah Eight Million Gods berada tepat berlawanan dengan Atelier yang ada di sisi Selatan, jadi aku tidak begitu akrab dengan penempatannya secara pasti. Lalu, kami berdiri di depan bangunan yang paling menarik perhatian.
"Yun-chan, kita sudah sampai."
Bangunan guild itu berdiri di lokasi paling bagus untuk berkumpulnya para player.
Itu adalah bangunan bergaya Eropa dengan dinding-dinding putih dan atap yang dicat merah.
Akan tetapi, itu bukan hanya bangunan bergaya Eropa. Tepat di sebelah bangunan utama, terdapat sebuah perluasan bangunan yang terlihat seperti mansion bergaya Jepang dilihat dari depan dan memiliki taman luas yang dipenuhi kerikil.
Di seberangnya, sebelah kiri, terdapat tanah kosong yang digunakan sebagai tempat latihan bagi player yang melakukan PVP dan semacamnya.
Sei-nee berdiri di depan gerbang dan membukanya dengan gerakan alamiah lalu kami pun masuk.
"Selamat datang. Ini adalah rumah guild Eight Million Gods. Kami melakukan banyak perombakan di bagian dalam. Santai saja
Berkata demikian, dia mengundangku dan Myu kemudian memasuki bagian dalam rumah dari depan.
Setelah mengikutinya, kami tercengang dan terkesima menatapi langit-langit.
Begitu kami masuk, kami melihat ruang atrium dengan beberapa meja dan sofa. Terdapat konter-konter di kedua sisi, juga beberapa party yang berdiskusi.
"Woah…"
"Hebat, Onee-chan! Jadi seperti ini ya guild!"
"Fufufu, ini mengejutkan karena fasilitas guild telah diperluas melampaui apa yang terlihat dari luar. Bagaimana kalau party Myu juga ikut dalam sesi cicip bersama kita?"
"Benarkah?! Ah, tapi mereka tidak bisa ikut hari ini karena ada keperluan."
"Kalau begitu, mereka bisa datang bermain lain kali."
Aku hanya bisa bersuara kagum. Di dalam bangunan ini yang ruangannya diperluas melampaui penampilan luarnya, aku sama sekali tidak tahu ada berapa kamar di sini.
"Ini luas sekali sampai aku tidak bisa tenang."
"Biasakan saja dirimu dengan ini. Saat anggota guild dan tamu-tamu berkumpul, bahkan ini akan jadi penuh sesak."
Dikatakan begitu dari belakang, aku berbalik dan di sana aku melihat seorang wanita dengan rambut berwarna merah anggur.
"Heii, Nona. Akhirnya mau bergabung dengan guild?"
"Aku datang untuk pesta cicip dan bukannya untuk bergabung. Yah, aku menantikan minuman tersebut. Juga, jangan panggil aku 'nona'."
Secara refleks, aku balas bicara pada si guild master, Mikadzuchi yang berada di situ saat aku membalikkan badan.
"Bagiku, dengan datangnya Nona ke guild ini adalah satu langkah maju."
"Apa kau merekrut orang ke guild dengan cara itu?"
Secara pribadi, aku selalu berpikir perekrutan Mikadzuchi adalah semacam sapaan atau candaan, tapi sepertinya dia sebenarnya serius.
Aku penasaran apa bagusnya diriku ini? Build Sense-ku telah mengumpulkan beberapa Sense sampah dan sama sekali mengabaikan keseimbangan. Tidak ada yang khusus tentang itu yang patut disebutkan.
Sementara aku mengerti mengapa Myu direkrut, aku sama sekali tidak mengerti kenapa aku juga.
"Yah, kau bisa mempertimbangkan apakah kau akan memasuki guild ini atau tidak untuk sementara waktu. Untuk sekaran, sekali lagi——"
Berdiri tegap di dengan kami, Mikadzuchi berbicara dengan nada serius pada Myu dan aku.
"——Selamat datang di rumah guild Eight Million Gods. Yah, anggap saja di rumah kalian sendiri dengan niat untuk mengubah suasana."
Dengan kata-katanya sebagai permulaan, anggota guild yang lain yang mencuri-curi pandang pada kami mulai berdatangan satu persatu.
Ini sedikit memalukan tapi tidak membuat perasaan tidak senang, hanya membuatku sedikit salah tingkah.
Karena kelihatannya ada banyak hal menarik di dalam guild terbesar OSO, kupikir ini akan menyenangkan.