PERAPIAN MAGIS DAN BLURITE
(Translater : Hikari)
Suara
logam keras yang sedang dipukuli terdengar bergema di bengkel 【Atelier】.
Menuangkan
logam leleh panas dari cetakan ke cetakan, aku memukulinya dengan palu,
membentuknya.
Gumpalan
logam murni dari bijih logam telahlus berubah menjadi banyak Fine Iron Ingot dan
Iron Ingot. Saat ini, di sampingku terdapat segunung bijih logam yang menumpuk.
"Fyuuh, untuk saat ini aku dapat
mengubah bijih jenis besi menjadi batangan logam. Tapi apa yang akan kulakukan
dengan ini?"
Hawa
panas yang keluar dari perapian portabel yang terpasang di bengkel terasa
seperti membakar wajahku dan menyeka dahiku dengan bagian belakang tangan untuk
mengelap keringatku.
Selain
Iron Ingot terdapat Silver Ore, Black Iron Ore dan Blurite Ore yang tidak
kukerjakan sampai sekarang.
"Kupikir
Blurite Ore material yang sama tingkatannya dengan Iron, tapi sekalipun aku
menaruhnya ke dalam perapian, benda ini sama sekali tidak meleleh."
Aku
mencoba memasukkan Blurite Ore ke dalam perapian untuk percobaan, tapi mungkin
karena panasnya tidak cukup saat benda itu terus berada dalam perapian, bijih
logam itu pada akhirnya menghilang sebagai crafting
yang gagal.
Meskipun
aku sudah memprediksikan terjadinya fenomena ini saat performa perapian tidak
cukup, ada juga penyebab lain kegagalan ini, jadi aku mematikan api perapian
secepatnya.
Merasa
bahwa perapian portabel itu tidak memadai untuk membuat equipment, aku
memutuskan untuk mengupgradenya.
Tetap
saja, karena aku tidak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan perapian yang
baru, aku memutuskan untuk mengandalkan perajin senior.
"——Dan
begitulah, tolong katakan padaku di manakah aku bisa membeli perapian yang
baru."
"Yun-kun,
ternyata kau masih menggunakan perapian portabel. Onee-chan sedikit
terkejut."
Saat
aku mengunjungi toko Magi-san, 【Open
Sesame】 dan saat aku bertanya sambil
menundukkan kepala, dia bergumam terkesima sambil menumpukan sikutnya di
konter.
"Tidak,
aku biasanya menggunakan 【Craftmanship】
untuk memoles permata, jadi…"
"Tetap
saja, karena kau punya uang, kau bisa membeli perlengkapan yang memadai lebih
cepat."
Magi-san
tersenyum getir dan mendengarkan keadaanku.
"Berapa
banyak kekuatan api yang kau perlukan, Yun-kun? Kau bisa segera membeli sebuah perapian
untuk mengubah Iron menjadi Steel dan memproses Silver Ingot, tapi lebih dari
itu akan merepotkan."
"Saat
ini, bijih logam yang tidak bisa kuproses adalah Silver Ore dan Black Iron Ore.
Juga, ada Blurite Ore yang sama sekali tidak bisa kutangani."
Aku
mengeluarkan sampel dari setiap bijih logam dan menaruhnya di depan Magi-san.
Alasan
kenapa aku datang berkonsultasi pada Magi-san bukan hanya untuk
mengkonsultasikan sebuah perapian dengan seorang perajin kelas atas, tapi juga
untuk menanyakan Blurite Ore yang tidak bisa kutangani.
"Ini…tunjukkan
padaku."
Magi-san
menyipitkan matanya, ekspresinya berubah menjadi serius. Dia mengangkat bijih
logam itu dan memperhatikannya dari berbagai sudut.
Setelah
mengamati bijih logam berwarna biru itu cukup lama, dia menoleh padaku.
"Yun-kun,
dari mana kau mendapatkan ini?"
"Aku
menambangnya dari area gunung di utara. Apa kau tahu soal bijih logam ini,
Magi-san?"
"Ya,
aku kadang-kadang membelinya satu atau dua. Aku memang pernah mendengar ini
ditambang di area sebelah utara, tapi…"
Apakah
ada sesuatu yang terjadi yang membuatnya berbicara dengan tidak nyaman? Saat
aku penasaran soal itu, Magi-san membuka mulutnya dengan berat.
"Bisa
kau katakan padaku di mana kau mendapatkannya?"
"Ya,
tempatnya bukan area tersembunyi. Hanya saja kau haru menambangnya dengan
memanjat tebing gunung."
"Me-memanjat
tebing katamu…"
Kebetulan
saja aku mendapatkan Sense 【Climbing】
dan menggali di titik penambangan tebing saat kami memanjat. Tidak ada terlalu
banyak Blurite Ore saat aku menggali di bawah tebing, tapi semakin dekat ke
puncak, jumlah Blurite Ore yang kutambang pun bertambah.
"Haa, kau benar-benar agresif ya,
Yun-kun."
"Tidak,
aku hanya terbawa arus suasana."
Aku
tidak berniat menyangkal bahwa aku bergerak cukup aktif, tapi itu sampai ke
tingkat di mana aku berpikir positif tentang kenyataan bahwa caraku untuk
menambang bijih logam jadi bertambah, jadi itu bukan sebuah kesalahan.
"S-sudah
cukup tentangku. Magi-san yang tahu tentang Blurite Ore membuatku menghemat
waktu. Sebenarnya, aku perlu menentukan harga untuk itu…"
Saat
aku berkata demikian, Magi-san bersuara "aaah" dan membuat ekspresi
aneh. kenapa Magi-san yang pernah membelinya bereaksi seperti itu?
"Asal
kau tahu, sebenarnya aku tidak bisa menentukan harga dari Blurite Ore
juga."
"Eh,
Magi-san tidak bisa?"
"Meman
benar aku sudah pernah membeli Blurite Ore yang dibawakan padaku, tapi aku
belum sukses memurnikannya menjadi batangan logam. Karena itulah, saat aku
membelinya, aku membayarnya tiga kali lipat dari harga Black Iron Ore."
Saat
aku pertama kali membelinya, performa perapianku tidak cukup, kemudian aku
tidak punya cukup teknologi untuk melakukannya, levelku tidak cukup tinggi,
tidak cukup kekuatan api…dan sebagainya. Sekarang aku dalam situasi di mana aku
menunggu untuk mengumpulkan cukup bijih logam untuk membuat sebuah batangan
logam, katanya.
Ada
sebuah tanda tanya bagi Magi-san yang muncul di pikiranku.
"Um,
tapi Magi-san seharusnya punya Making Box, 'kan? Bukankah kau bisa mengumpulkan
jumlah yang dibutuhkan dengan menggunakan fitur pelipatgandaan?"
Making
Box adalah salah satu hadiah dari event perkemahan musim panas. Fungsinya
ditujukan bagi para perajin, dengan pengiriman item secara acak setiap harinya dan menggandakan item tertentu.
Karena
aku memilih hadiah yang sama, aku teringat dengan hal itu. Tapi kupikir
Magi-san bisa mendapatkannya dari pengiriman acak atau penggandaan item untuk mengumpulkan bijih logamnya…
"Aah,
itu. Aku sedang menggandakan bijih logam lainnya yang kudapat dari pengiriman,
jadi aku tidak bisa menggunakannya untuk yang satu ini."
Ahahaha,
Magi-san tertawa hambar. Sepertinya tidak ada yang bisa dilakukan.
"Kalau
begitu, aku akan mendepositkan Blurite Ore yang kupunya."
"Ehh?!
Tapi, ini bisa membuatmu rugi."
"Aku
bisa pergi dan mengambil lebih banyak lagi, jadi tidak masalah. Lagipula aku
juga tidak bisa menggunakannya."
Bagiku,
yang memiliki perapian yang hanya bisa memproses Iron, ini adalah harta yang
tidak berguna. Karena itulah, aku ingin memastikan nilai Blurite Ore sekalipun
aku harus menyerahkannya pada Magi-san untuk mempelajarinya.
"Uuu,
aku masih tidak yakin."
"Aku
hanya ingin tahu berapa harga yang masuk akal untuk Blurite Ore, jadi jangan
dipikirkan."
"…Aku
mengerti."
Meskipun
dia masih merasa tidak puas dengan perkataanku, dia memejamkan mata dan
bergumam lirih.
"Kalau
aku tidak bisa menyelesaikan situasi ini, ini akan menjadi hal memalukan bagiku
sebagai seorang perajin kelas atas! Karena itu, aku akan mengajukan sebuah
syarat pertukaran padamu, Yun-kun!"
"Syarat
pertukaran?"
"Benar.
Yun-kun akan menyediakan Blurite Ore. Aku akan membuatkanmu equipment dengan Blurite Ore itu dan
memberikanya pada Yun-kun. Tentu saja, secara gratis."
Bagaimana?
Saat Magi-san menelengkan kepalanya, aku menerimanya tanpa masalah.
"Aku
mengerti. Kalau begitu, silakan. Aku akan menyerahkan Blurite Ore padamu kalau
begitu."
Berkata
demikian, aku memberikan 47 Blurite Ore pada Magi-san. Itu cukup untuk membuat
9 batangan logam. Kalau berjalan lancar, dia akan bisa membuat setidaknya satu
batangan logam.
"Jadi,
kontraknya sudah dibuat. Tapi sebelum itu, kita harus membeli sebuah perapian
untukmu."
"Ya,
ngomong-ngomong soal itu…"
Aku
terbawa masalah harga Blurite Ore dan lupa soal itu.
"Kita
akan membelinya dengan segera, tapi ada dua pilihan yang
kurekomendasikan."
Setelah
kami meninggalkan 【Open
Sesame】, Magi-san berkata sambil kami berjalan
menuju NPC penjual perapian, mengangkat kedua jari sambil menjelaskan.
"Pertama,
ada Blast Furnace yang bisa secara stabil memproses Gold dan Silver serta Black
Iron. Biasanya, kau secara bertahap membeli dengan meningkatkannya setiap
tahap, tapi karena kau punya uang, Yun-kun kurasa kau bisa segera
membelinya."
Level
Blast Furnace yang lebih tinggi mustahil untuk dibawa-bawa seperti perapian
portabel dan harus dipasang di dalam bengkel, tapi performanya terjamin.
"Itu
kedengarannya cukup bagus untuk membuat aksesoris."
"Benar.
Pilihan lainnya adalah perapian yang dapat memproses logam magis. Itu disebut
Magical Furnace."
Yang
satu ini juga peralatan pembuat equipment yang perlu dipasang seperti Blast
Furnace, tapi memiliki fitur yang berbeda dari Blast Furnace.
"Magical
Furnace dapat secara sementara meningkatkan kekuatan api dengan menggunakan MP player. Di sisi lain, kalau MP-nya habis
di tengah-tengah pembuatan dan kekuatan apinya berkurang secara mendadak, maka
proses craftingnya gagal."
Blast
Furnace yang memiliki performa yang stabil atau Magical Furnace yang memiliki
performa yang lebih tinggi tapi lebih sulit untuk ditangani.
Dari
kedua pilihan yang Magi-san ajukan, aku memilih——
"Lebih
baik terlalu besar daripada kecil, kata orang——Kurasa Magical Furnace."
"Sudah
kuduga. Kalau begitu, kau harus berjuang dengan questnya."
"Eh,
itu…"
Apa
maksudnya? Aku mencoba bertanya, tapi Magi-san telah memasuki sebuah bangunan
di pinggiran kota.
Aku
mengikutinya dengan tergesa-gesa dan di dalam bangunan aku merasa tidak dapat
bernapas karena uap dan udara panas di dalam bangunan tersebut.
"Yun-kun,
NPC tukang batu bata di sini menjual Blast Furnace dan Magical Furnace."
"Selamat
datang. Apa kau perlu batu bata?"
Orang
yang muncul adalah NPC pria bertampang kasar dengan apron yang kotor oleh
lumpur. Saat aku mendongak menatap pria bertubuh kekar itu, dia meninggalkan
sekop yang dia pegang di tangannya untuk mencampur tanah liat dan berbalik ke
arah kami.
"Um…aku
ingin Magical Furnace yang bisa memproses logam magis."
"Maaf.
Magical Furnace dibuat dari batu bata yang dibuat secara khusus dan kami tidak
punya bahannya untuk itu."
Pria
bertampang kasar itu alis menurunkan alisnya saat terlihat meminta maaf. Aku
penasaran apa yang harus dilakukan dan mengarahkan tatapanku pada Magi-san
untuk meminta bantuan, yang kemudian mengangguk dengan seulas senyuman.
Haruskah
ini diteruskan seperti ini?
"Akan
tetapi, kalau kau membawa bahan-bahannya, aku akan bisa membuatnya. Akan
kuberitahukan padamu di mana kau bisa menemukan bahannya."
"Ah,
jadi begitu. Aku menerima kalau begitu."
——【Quest:
Mencari Fine Magical Clay Balls】 telah diterima .
Kumpulkan 30 quest item, 【Fine
Magical Clay Balls】
Aku
membuka peta yang muncul saat quest
tersebut diterima dan memeriksa lokasinya. Sepertinya ada beberapa tempat untuk
mendapatkan item quest itu di sekitar
Kota Pertama.
"Kau
bisa mengumpulkan 3-4 clay ball di
setiap tempat. Bawalah ke sini begitu kau mengumpulkan jumlah yang
dibutuhkan."
Setelah
berkata demikian, si NPC Tukang Batu Bata membalikkan punggungnya ke arah kami
dan mulai menguleni tanah liat di tempat pembakaran di depannya.
"Terima
kasih telah membantuku, Magi-san."
"Baiklah
kalau begitu, bantuanku sejauh ini saja. Aku akan mencoba mengolah Blurite Ore,
jadi kau juga berjuanglah, Yun-kun."
Aku
menatap kepergian Magi-san yang menuju jalan ke 【Open
Sesame】 sambil melambai selamat tinggal dan
memotivasi diriku sendiri.
"Aku
terbiasa berjalan-jalan di sekeliling Kota Pertama, jadi tidak perlu
khawatir."
Sepertinya
ini akan pengumpulan item yang santai
yang tidak berbeda dengan piknik dan jalan-jalan yang biasanya.
Karena
itulah, aku memanggil keluar rekan-rekanku untuk berkeliling.
"Sekarang,
ayo pergi! Ryui, Zakuro—— 《Summon》!"
Aku
memanggil young beast partnerku, Ryui
si unicorn dan Zakuro si rubah hitam berekor dua.
Aku
mengelus leher Ryui dan Zakuro yang telah dipanggil dan membawa mereka untuk
berjalan-jalan di luar kota.
·
Sambil
mengumpulkan quest item 【Fine
Magical Clay Balls】,
aku juga mengumpulkan berbagai item
lainnya di perjalanan.
Dahan-dahan
yang dibutuhkan untuk membuat panah dan batu permata serta herba. Memutar
sedikit, aku juga mengumpulkan herba langka dari lokasi-lokasi terpencil sambil
terus mengumpulkan clay ball.
"Fyuuhh, aku telah mengumpulkan dua
pertiga clay ball yang dibutuhkan.
Tapi aku sedikit lelah, jadi ayo istirahat."
Menemukan
lokasi di mana aku bisa mengumpulkan clay
ball adalah hal mudah, tapi menggali ke bawah tanah untuk mengumpulkannya
membutuhkan banyak usaha.
Aku
menggali lapisan demi lapisan tanah liat yang tepat sama warnanya dengan tanah
di sekeliling sampai ke kedalaman tiga puluh sentimeter dan kemudian aku membentuk
sebuah bola tanah liat seukuran bola basket dengan tanganku sendiri.
Membuat
dua sampai tiga clay ball dan
menyimpannya di dalam inventory cukup
melelahkan.
Aku
mengumpulkannya sambil bergerak dari bagian timur ke area sebelah selatan, dan
begitu aku memasuki safety area di
sisi barat, aku memutuskan untuk duduk dan beristirahat sebentar di bawah
naungan pohon.
"Haa, Ryui, berhentilah meletakkan
kepalamu di atas lututku seperti biasa. Juga Zakuro, kenapa kau mencoba
memasuki tempat sesempit itu?"
Aku
mengelus Ryui yang meminta bantal pangkuan serta Zakuro yang mencoba memasuki
pakaianku dari samping dan sementara itu, aku mencari makanan di inventoryku yang kira-kira sesuai dengan
suasana hatiku saat ini.
"Minatku
hari ini…ahh, ada 【Cold
Crimsin Glory Vine】."
Aku
mengeluarkan anggur yang Taku temukan di hutan area lereng gunung utara.
Saat
aku memasukkan sebutir ke dalam mulut, sari buah yang manis menyebar di dalam.
Aku
mengambil beberapa ikat anggur dan memberikannya pada Zakuro karena dia berdiri
dengan kedua kaki belakangnya dan sepertinya ingin beberapa. Dia mulai
memakannya sekalian dengan kulit-kulitnya.
"Biasanya
anggur terasa pahit kalau dimakan tanpa mengupas kulitnya, tapi kurasa ini
menghemat tenaga dengan memakannya bersama dengan kulitnya."
Aku
mengambil lagi sebutir dan memasukkannya ke dalam mulut.
Karena
aku teralihkan oleh Zakuro untuk sesaat, ketika aku merasa berat di pangkuanku
berkurang dan menoleh ke arah Ryui, aku melihatnya memakan satu ikat penuh
anggur.
"Woaah,
apa-apaan makan dengan rakus seperti itu? Memangnya tidak apa-apa memakannya
sebanyak itu?"
Aku
berkomentar menanggapi pemandangan itu, tapi Ryui terus mengunyahnya dan hanya
mengeluarkan batang-batangnya.
Dia
benar-benar memakan habis buah tersebut.
"Aaa-aah,
dan aku bahkan belum memakannya."
Dan
aku ingin memakan beberapa. Aku merasa sedih sekali, tapi si rubah kecil
membeku saat dia menelan anggurnya.
"…Zakuro.
Tidak apa-apa, kau bisa memakan semua sisanya."
Aku
mengambil anggur yang tersisa dan menghela napas dalam diam.
Itu
bukannya karena anggurnya tidak biasa, jadi kenapa Ryui memakan semuanya
sekaligus? Aku bertanya-tanya dan jawaban yang kutemui adalah kami belum makan
buah apapun akhir-akhir ini.
"Mau
bagaimana lagi. Setelah mengumpulkan item
quest, ayo ke area utara dan mencari 【Cold
Crimson Glory Vine】."
Satu
dorongan lagi, aku menampar ringan pipiku sendiri dan melanjutkan pengumpulan clay ball.
Dia
area sebelah barat terdekat, di gua dangkal habitat para kelelawar yang
berdekatan dengan kolam, aku menggali clay
ball dan menyelesaikan pengumpulan. Kemudian, aku pergi untuk mencari 【Cold
Crimson Glory Vine】 di
utara.
"Ryui,
sembunyikan dirimu dengan ilusi seperti biasanya dan lindungi Zakuro. Kita akan
menghindari pertempuran sebisa mungkin."
Aku
memberi instruski pada Ryui di depan hutan utara dan mulai berjalan ke dalamnya
dengan hati-hati.
Menggunakan
efek tambahan 【Recognition Inhibition】
dari armorku, aku berjalan maju supaya kami tidak ditemukan oleh
monster-monster lawan.
"Meskipun
hanya bijih logam di lereng, ada banyak permata di dalam hutan. Walaupun ada sedikit
herba, sepertinya itu banyak bahan makanan dapat ditemukan di sini."
Mulai
dari item makanan selain 【Cold
Crimson Glory Vine】,
aku juga menemukan 【Mountain
Apple】 yang mirip dengan buah apel biasa, lalu
buah berwarna biru yang mirip dengan buah plum, 【Shiyu
Fruit】 serta 【Tou
Fruit】 yang memiliki aroma manis yang mirip
dengan buah apricot.
【Cold Crimson Glory Vine】
mudah untuk diambil karena buah-buahnya bergelantungan di posisi rendah, tapi
pohon-pohon yang lain tinggi dan untuk mengambilnya sepertinya sulit.
"Haruskah
aku menjatuhkan mereka dengan busur? Tapi aku lebih memilih tidak melakukannya
karena buah-buahnya akan rusak."
Mungkin
aku sebaiknya mengambil saja yang berada dalam jangkauan tanganku, pikirku,
tapi mengingat bahwa aku memiliki Sense 【Climbing】,
aku menggunakannya dan memanjati pohon-pohon itu dengan dibantu motion assist untuk memetik buahnya.
"Aku
lupa dengan Sense ini karena aku mendapatkannya belum lama ini. Sekarang, ayo
cari yang berikutnya!"
Empat
macam buah-buahan yang masing-masing memberikan kekebalan terhadap status buruk
yang berbeda. 【Shiyu Fruit】
meningkatkan kekebalan terhadap Poison dan Charm, 【Tou
Fruit】 kekebalan terhadap Paralysis dan Stun, 【Cold
Crimson Glory】 kekebalan terhadap
Confusion dan Anger, serta 【Mountain
Apple】 menambah kekebalan terhadap Curse dan
Sleep.
Seandainya
aku bisa menanam buah-buahan ini di ladangku, pikirku dan mencoba mencari-cari
biji buahnya, tapi aku tidak dapat menemukan satu pun. Sebagai gantinya, aku
menemukan sebuah pohon kecil bernama 【Shiyu's
Seedling】 dan meraupnya dari tanah, aku berhasil
menyimp[annya di dalam Inventory.
Meskipun
aku berjalan berkeliling mencari-cari bibit tiga pohon buah lainnya, tapi
karena aku hanya bisa menemukan satu 【Shiyu's
Seedling】, aku memutuskan untuk datang ke sini
sesekali untuk melanjutkan pencarian.
"Fyuuh, kurasa ini cukup?"
Karena
setiap kali aku menemukan buah-buah ini Ryui dan Zakuro minta untuk
mencicipinya, daripada disebut mencari, ini lebih seperti semacam perburuan
buah untuk Ryui dan Zakuro.
Sebagai
tambahan pengumpulan clay ball, aku
pergi mengumpulkan buah. Karena aku melakukan banyak pekerjaan lapangan,
sekarang waktunya untuk kembali. Saat aku memutuskan hal itu, sebuah warna
merah menyala muncul di depanku.
Ngomong-ngomong
tentang warna merah di hutan utara, itu seharusnya adalah 【Mountain
Apple】, jadi aku memutuskan untuk kembali dan
menyelesaikan quest setelah memetik
apel-apel tersebut.
Saat
aku bergerak ke arah warna merah tersebut, aku keluar ke sebuah area terbuka
kecil.
Berbaris
di sana, terdapat pohon-pohon yang ditutupi bunga-bunga merah. Kelopak-kelopak
bunganya setengah terbuka seperti sebuah mangkuk. Dan juga, seluruh bunganya
berjatuhan dari pohon.
Di
bawah kakiku, tersebar begitu banyak bunga, masih mempertahankan bentuknya.
"Jadi
ini adalah safety area, ya. Juga,
kurasa aku pernah mendengar 'Bunga yang jatuh seluruhnya' sebelumnya…"
Zakuro
berjalan melewati bunga-bunga yang tersusun dan Ryui dengan takut-takut berlompatan
ke sana sini supaya tidak menginjaknya.
Aku
berjalan melihat-lihat pohon-pohon tersebut satu demi satu saat mencari-cari
ingatanku.
"Aku
merasa pernah melihat ini belum lama ini. Kira-kira di mana ya?"
"Oh,
benar. Ini mirip dengan diagram untuk material yang kuambil dari buku
ini."
Aku
mengeluarkan buku dari inventory dan
membuka halaman yang berkaitan.
"Apakah
ini 【Double Camellia】?
Kalau ya, dengan memerasnya bijinya, aku seharusnya bisa mendapatkan
minyak."
Meskipun
seharusnya ini memiliki buah kamelia, aku tidak menemukan apapun yang mirip
dengan biji di dalamnya. Aku hanya dapat menemukan beberapa biji yang rusak
dari waktu ke waktu. Akan tetapi, jumlahnya sedikit.
"Artinya,
aku tidak bisa mengumpulkan bijinya dalam jumlah banyak dengan mudah, ya."
Dan,
saat aku berjalan di antara pepohonan dengan bunga kamelia yang bermekaran, aku
menginjak sesuatu yang keras.
Apa
itu? Aku melihat kakiku dan menemukan sebuah biji keras seukuran bola golf.
Tersembunyi
di bawah bunga-bunga 【Double
Camellia】, terdapat sebiji benih yang jatuh.
"Tempat
yang paling gelap adalah di bawah lampu,[1] ya."
Aku
memungut biji kamelia itu dan mulai mengumpulkan biji-biji yang jatuh tidak
jauh dari situ. Menatapku dengan bingung sekaligus takjub, Zakuro mencoba
meniruku dan membawakan sebutir biji di mulutnya. Tapi karena dia tidak tahu
kegunaan biji-biji tersebut, dia menggigitnya sambil memiringkan kepala.
"Terima
kasih, Zakuro. Kalau kita mengumpulkan banyak biji-bijian ini, aku akan membuat
minyak."
Aku
membuka buku dan memastikan diagramnya untuk mengeluarkan minyak dan cara
penggunaannya.
【Double Camellia's Oil】
bisa digunakan untuk Mixing maupun Cooking. Terlebih lagi, ampasnya dapat
digunakan sebagai pupuk di ladang.
"Selain
itu, 【Double's Camellia's Oil】
adalah material dasar pembuatan salep."
Menurut
resep pembuatan salep untuk luka dan krim, minyak, air dan bahan penstabil diperlukan
untuk krim dasarnya.
Menurut
materialnya, 【Double Camellia's Oil】
digunakan sebagai minyaknya dan 【Water
of Life】 sebagai airnya, tapi bahan penstabilnya
masih belum diketahui.
Di
buku dikatakan bahwa sumac wax[2] yang didapat dari jenis
tanaman tertentu digunakan sebagai penstabilnya, tapi sayangnya tidak ada
material yang muncul dalam pikiranku.
"…tapi,
sumac wax. Lilin, ya. Kalau aku tidak
salah, lilin sarang lebah juga bahan untuk lilin."
Saat
aku mengumpulkan biji kamelia sambil berpikir, sebelum aku menyadarinya, banyak
biji terkumpul di kakiku.
Karena
Zakuro menggoyangkan kedua ekornya dengan senang, aku mengelus kepalanya
sebagai tanda terima kasih dan mengambil biji-biji yang dia bawakan.
"Tidak
ada yang bisa kulakukan meskipun aku tetap di sini dan berpikir tanpa henti,
jadi ayo sekarang kita pulang. Ryui, Zakuro, kita pergi."
Aku
mengelus kedua hewan itu yang lari ke arahku menanggapi suaraku, dan tanpa
memutar-mutar lagi, kami langsung menuju ke Kota Pertama.
Dan,
kami berhenti di toko NPC Tukang Batu Bata yang berada di pinggiran kota untuk
melaporkan quest.
"Aku
sudah selesai mengumpulkan clay ball
untuk quest!"
"Aku
mengerti. Aku bisa membuat Magical Furnace dengan ini. Untuk membuat perapian
dan memasangnya akan memerlukan biaya 1,2 juta Gold. Kapan aku mulai
mengerjakannya?"
"Umm,
aku tidak membawa uangnya, jadi tolong datang dulu ke 【Atelier】
dan pastikan lokasi untuk memasangnya di bengkel sebelum memulainya."
"Baiklah.
Ayo pergi kalau begitu."
Aku
menyerahkan semua clay ball yang
kupunya dan dapat membeli Magical Furnace tersebut, kemudian aku membawa si NPC
Tukang Batu Bata bersamaku dan kembali ke 【Atelier】.
Setelah
bertukar sapa dengan Kyouo-san si NPC, aku memandu NPC Tukang Batu Bata ke
bagian belakang toko, kemudian setelah menyampaikan permintaanku tentang
pemasangannya, aku membayar lunas perapian tersebut.
"Baiklah
kalau begitu, di dekat tempat perapian, pasang pelindung sihir untuk mencegah
udara panas menyebar ke seluruh ruangan, catat."
"Karena
aku juga mempunyai material lain untuk Mixing, kau tahu. Juga, aku tidak ingin
beristirahat di ruangan panas."
"Baiklah.
Aku akan mulai mengerjakannya dengan ini untuk sementara waktu."
Tapi,
si tukang bangunan yang akan kembali ke tokonya untuk memulai pemasangan
Magical Furnace menjatuhkan bom saat dia pergi.
"Pemasangan
perapian akan memakan waktu tiga hari. Selama itu, mustahil untuk masuk ke
sini."
"Hee?
Tidak, ini pertama kalinya aku mendengar hal ini. Itu akan merepotkan."
Si
NPC Tukang Batu Bata meninggalkan 【Atelier】
sebelum aku menanggapi. Tidak mungkin, pekerjaan konstruksinya sudah dimulai?
Saat aku meletakkan tanganku di pintu bengkel bagian toko, sebuah pesan yang
berbunyi 【Dilarang Masuk】
pun muncul.
"…
Kyouko-san, apa kita punya cukup stok untuk tiga hari?"
Saat
aku menanyai Kyouko-san yang mengurusi toko, dia menjawab dengan seulas
senyuman bahwa semuanya baik-baik saja, dan itu membuatku merasa sedikit lega.
"Tapi
tetap saja itu mengganggu. Kalau aku tidak bisa membuat campuran untuk krim
dasar, maka…"
Tidak,
kalau dipikir lagi, masih ada pilihan untuk membuat campuran dengan peralatan crafting untuk pemula yang sudah lama
tidak kugunakan.
"…haa, ya ampun. Yah, ayo pastikan
resepnya dan khawatirkan peningkatan performanya nanti saja."
Untuk
saat ini, demi melanjutkan persiapan krim dasar, aku mengeluarkan buku dan
mulai memeras minyak dari biji 【Double
Camellia】 sambil mengkonsultasikan metode dengan
resepnya.
·
"Hmm.
Aku membuat penstabilnya untuk saat ini, tapi sepertinya tidak bagus."
Aku
mengendusnya, tapi aroma yang muncul dari penstabil yang ditaruh di hadapanku
saat ini jauh dari kata menyegarkan.
Dua
hari telah berlalu sejak saat itu. Sampai pemasangan Magical Furnace selesai,
aku perlahan mengeringkan 【Double
Camellia's Seed】 di
bawah atap 【Atelier】
dan dek kayu yang menghadap ke ladang. Aku mengerjakan penstabil dengan
bahan-bahan yang kupunya.
Bahan
yang kupakai untuk penstabil adalah 【Bark
of the Fragrant Moss Wood】,
yang merupakan bahan untuk 【Insect
Repelling Incense】 dan
dengan menggunakan itu, aku melanjutkan dengan mengekstrak penstabil.
Aku
merebus sejumlah besar 【Bark
of the Fragrant Moss Wood】 di
air panas lebih dari tiga puluh menit.
Saat
aku mengaduknya, mewarnai air tersebut dengan lumut kayu, pada akhirnya air
tersebut bercampur dengan warna hijau lumut dan sesuatu seperti minyak perlahan
muncul mengambang di permukaannya. Begitu aku merebusnya untuk waktu yang lama,
cairan itu berubah menjadi lapisan minyak yang tebal dan sisa dari lumut serta
kulit kayu mengapung di dalam panci.
Kemudian,
aku mengangkat panci itu dari atas api dan menunggunya mendingin secara
perlahan.
Dengan
menggunakan perbedaan temperature antara air, minyak, dan penstabil, aku
menunggu zat padat hijau di permukaan— 【Moss
Wax】 untuk mengeras.
Akhirnya
aku mengeluarkan benda hijau itu dan membuang sisa air, minyak, lumut dan kulit
pohon. Aku mendapatkan sejumlah 【Moss
Wax】, tapi bau rumputnya tidak menghilang.
"Aku
sebaiknya bertanya pada Lily tentang bahan yang cocok untuk membuat
lilin."
Lyly
si tukang kayu seharusnya tahu tentang material penstabil untuk membuat lilin
atau pernis untuk memoles pemukaan busur dan tongkat, pikirku. Apa yang harus
kulakukan? Aku penasaran.
"Aku
datang! Hei, apa yang sedang kau lakukan?"
Saat
aku sedang memeriksa tekstur dari lilin yang kusiapkan, si Peri Nakal datang
bermain.
"Selamat
datang. Ada kue yang disiapkan di belakang."
"Yayy!
Baiklah kalau begitu, ambil ini sebagai gantinya."
Si
Peri Nakal yang kadang berkunjung, menaruh sebuah pot kecil penuh dengan madu
di meja dan terbang menuju toko untuk mengambil beberapa kue.
"Dasar,
bersemangat sekali."
"Yahoo!
Hari ini permen."
Permen-permen
rasa apel dan anggur adalah sesuatu yang kubuat dengan mencampurkan sari buah
yang kukumpulkan belum lama ini, gula dan air. Aku memutuskan untuk menggunakan
【Shiyu Fruit】
dan 【Tou Fruit】untuk lain kali.
Sedangkan untuk 【Shiyu's Seedling】 dan biji 【Double Camellia】, aku telah menanam mereka saat ini di
dalam tempat pembibitan dan menunggu mereka tumbuh.
NPC Petani yang sering kudatangi
mengatakan bahwa 【Shiyu's Seedling】 dan biji 【Double Camellia】 akan tumbuh di tempat pembibitan dalam
dua minggu sebelum mereka bisa dipindahkan untuk ditanam di ladang. Dan, aku
diberitahu bahwa mereka akan mulai menghasilkan buah sebulan setelah ditanam di
ladang. Aku sudah menyiapkan tempat untuk menanam mereka.
"Mm? Adha afha? Adha fefhuathu ndhi
wuahjaku?"
"Tidak, aku hanya berpikir kalau kau
makan dengan enak sekali."
Si Peri Nakal memasukkan permen ke dalam
mulutnya dan menjilatinya dengan pipi yang benar-benar rata.
Dia tidak bisa berbicara dengan benar
karena itu, tapi 'Ada apa? Ada sesuatu di wajahku?'. Dia pasti ingin mengatakan
itu. Melihatnya yang seperti itu, seulas senyuman muncul di wajahku.
Meskipun dia terus menjilati permen tersebut
untuk sementara waktu, di tengah-tengah, dia mulai mengunyahnya. Begitu dia
selesai, dia terbang ke hadapanku.
"Gumpalan yang aneh, dan lumayan
bau."
"Aku berniat membuat lilin dari
tanaman. Sebenarnya, aku akan senang kalau aku punya lilin lebah."
"Apa yang kau bicarakan? Kau punya
lilin lebah, 'kan?"
Berkata demikian, si Peri Nakal menunjuk
pada madu yang dia bawa.
"Maksudku, pot 【Fairy Village's Honey Crown】 dibuat dengan memproses sarang lebah yang
ringan dan kuat."
"Serius?"
"Aku benar-benar serius. Tidak
mungkin kami membawa pot biasa yang berat, 'kan."
Gunakan
nalarmu dan kau akan menyadarinya, hmph! Aku
sedikit kesal dengan cara dia mendengus, tapi aku merasa menemukan sebuah
metode baru.
"Baiklah kalau begitu. Nantinya
siapkan keik!"
"Tidak, meskipun kau memintanya, aku
tidak akan…dasar, dia sudah pergi!"
Aku mendapatkan petunjuk besar dari si
Peri Nakal yang bebas dan tak terkendali.
Mengeluarkan pot-pot kecil yang Peri Nakal
gunakan untuk membawa madu selama ini, aku memeriksanya.
Memang benar, pot ini ringan dan tahan
lama. Ada tekstur lembap yang cukup berbeda dari keramik.
"Baiklah. Sekarang aku memiliki
propsek untuk membuat penstabil. Ayo siapkan krim dasar!"
Aku menyiapkan dua panci kecil.
Aku mengisi panci-panci tersebut dengan
air dan menaruh mangkuk yang mana satunya berisi Beeswax (lilin lebah) dan Moss
Wax, membuat mereka mengapung di air panas.
Karena pot Beeswax cukup besar, jadinya
cukup sulit untuk dilelehkan sehingga aku menghancurkannya dengan palu terlebih
dahulu. Sedangkan Moss Wax dimurnikan secara perlahan saat aku sedikit demi
sedikit menambahkan air dan menghilangkan kotorannya.
"Aku tidak punya sarang lebah, karena
itu aku harus bisa membuatnya dengan bahan yang bisa kudapat."
Adalah penting untuk bisa membuatnya kapan
saja daripada mengandalkan item
berkualitas tinggi yang langka dan tidak bisa kubuat sendiri.
Sementara itu, karena Beeswax yang hancur
sudah meleleh dan menjadi kumpulan besar, aku mengeluarkannya dari dalam air
panas untuk mendinginkannya.
Setelah membuang kotorannya tiga kali,
warna hijau dan bau rumput Moss Wax pun menghilang, menyisakan warna hijau
terang dan aroma yang menyegarkan.
"Karena Beeswax tidak ada banyak
kotorannya sejak awal, jadi tidak ada banyak perubahan, ya. Dan untuk Moss Wax,
begitu aku menghilangkan kotorannya, baunya tidak begitu buruk."
Malahan, karena memiliki aroma yang menyegarkan,
mungkin malah lebih baik seperti ini.
"Hmm. Ayo buat dengan keduanya."
Aku berhenti memanaskannya dan
menghancurkan gundukan Besswax dan Moss Wax yang sudah dingin menjadi beberapa
botol.
"Yang tersisa adalah…oh, friend call dari Taku?"
Berikutnya adalah panci besar untuk
mengekstrak minyak dari biji 【Double Camellia】 dan sejumlah besar air. Dan saat aku
sedang menyiapkan steamer, sebuah friend call datang dari Taku.
『"Yun,
bagaimana kabarmu?"』
"Kita bertemu di sekolah sepanjang
waktu, 'kan?"
『"Haha,
iya juga sih. Aku akan mampir ke tokomu sekarang. Tidak apa-apa? Aku ingin
membicarakan sedikit tentang dataran tinggi di utara"』
"Tidak masalah. Aku ada di 【Atelier】 sekarang."
『"Baiklah,
aku akan ke sana sekarang juga!"』
Tiba-tiba sekali dia menghubungiku, tapi
aku mengerti begitu dia berbicara mengenai area dataran tinggi. Segera kami
mungkin akan menjelajahi tempat itu, pikirku dan selesai menyiapkan steamer lalu menunggu airnya mendidih.
Setelah menunggu beberapa lama, Kyouko-san
membawa Taku dan yang lain dari toko 【Atelier】 ke dek kayu.
"Selamat datang. Jadi Gantz, Minute
dan yang lainnya bersamamu."
"Yah, kami akan mengganggu sedikit.
Ngomong-ngomong, ada banyak barang aneh di sini."
Mengikuti Taku adalah Gantz, Minute,
Mami-san, Kei. Juga, Ivan si pemanjat juga ada bersama mereka.
"Eh? Ini kombinasi yang kelihatan
aneh. ada Pak Tua Ivan."
"Hei, aku ingin melihat toko Nona,
jadi aku meminta si Bocah Taku untuk mengajakku."
"Yah baiklah kalau begitu, santai
saja melihat-lihat sekitar. Kita bisa mengobrol begitu aku menyelesaikan
pekerjaan ini."
Saat Ivan menunjukkan gigi geliginya yang
putih, santai saja, kataku dan
kembali bekerja di depan Taku dan yang lainnya yang menyaksikan dengan penuh
minat.
Saat steamernya
penuh dengan uap, aku memasukkan biji 【Double Camellia】 yang sudah dikeringkan.
"Sekarang, persiapannya sudah
selesai. Baiklah, ayo bicarakan tentang area dataran tinggi di utara."
Bertindak sebagai perwakilan obrolan ini
adalah Taku dan Ivan, yang lainnya melihat-lihat Wisteria Peach Tree dan
herba-herba yang ada ladang 【Atelier】, atau menatapi peralatan yang tersebar di
meja dek kayu yang sedang dalam proses.
"Sederhananya, aku ingin mengajakmu
untuk menjelajahi area itu. Gantz, Minute, dan yang lainnya juga kelihatan
berminat dengan area itu. Jadi sebelum yang lainnya mendapatkan Sense 【Climbing】, kau mau ikut melihat-lihat tempat itu
denganku, Yun?"
Aku tidak keberatan, tapi…saat aku
bergumam demikian, aku menoleh ke arah Gantz dan yang lainnya, yang
menanggapiku dengan penuh semangat.
"Itu area baru! Aku ingin ke sana
juga, tapi karena aku tidak punya Sense 【Climbing】, aku tidak bisa pergi! Kenapa aku tidak log in waktu itu!"
"Gantz bertingkah terlalu semangat
begitu. Tapi, aku sedikit cemas membiarkan Taku dan Yun-chan pergi berduaan
saja ke tempat yang tidak diketahui."
Meskipun merasa seram dengan Gantz yang
mengepalkan tinjunya sambil berkata "Aku iri", Minute cemas dengan
kami berdua yang pergi ke dataran tinggi.
"Karena itu, Ivan mengajari kalian
tentang Sense 【Climbing】 sendirian saja?"
Ivan yang menyilangkan lengannya di
samping, memperlihatkan senyum bahagia dan menggelengkan kepala.
"Ternyata
para kenalanku yang mempunyai Sense 【Climbing】
berkumpul dan kami akan melakukan pelajaran memanjat dalam skala besar. Aku
datang untuk berkonsultasi tentang item
yang dibutuhkan untuk mempersiapkan hal itu."
Aku
mengerti. Jadi Taku ingin mengajakku ke area dataran tingi dan Ivan ternyata
datang untuk meminta saran dariku dan Taku yang pernah mempelajari Sense itu
darinya.
Pertama-tama,
ayo menanggapi Taku——
"Aku
tidak keberatan pergi ke area dataran tinggi, tapi aku tidak menjelajah terlalu
dalam. Kalau cuma sedikit, tidak apa-apa."
"Tentu,
serahkan saja padaku."
Taku
mengatakannya dengan sangat percaya diri, tapi apa benar tidak apa-apa? Aku
menelengkan kepalaku dengan penasaran.
Kemudian,
aku mengeluarkan buku catatan dari dalam inventory
dan menuliskan beberapa item dan
resep Mixing untuk Ivan.
"Makanan
dan item konsumsi seperti potion sangat penting. Juga, karena
Bunker Bee muncul di tempat itu, kita harus menyalakan 【Insect
Repelling Incense】
dari resep ini supaya para lebah itu tidak menyerang meskipun saat siang hari.
Aku sudah menuliskan tempat di mana semua bahan itu bisa ditemukan."
Aku
menuliskan hal-hal yang kuperlukan saat aku menaikkan level Sense 【Climbing】.
Kalau
mereka memiliki kenalan perajin selai aku, sebaiknya meminta mereka saja untuk
menyiapkannya. Akan jadi terlalu merepotkan menyediakan item dalam jumlah besar bagi orang-orang yang belajar. Demi
mengurangi beban tersebut bagi diriku sendiri meskipun sedikit, aku memberinya
resep tersebut.
"Tidak
masalah mengambil ini? Bukankah resep perajin adalah sesuatu yang
rahasia?"
"Baru
pertama kali mendengarnya. Ah, juga, aku sudah mengecek harga untuk bijih-bijih
logamnya, tapi karena harga Blurite Ore masih belum ditetapkan, mau menjualnya
sedikit lebih mahal daripada yang lain?"
Untuk
Blurite Ore yang kupercayakan pada Magi-san, mengikuti contohnya, aku
membelinya dengan harga tiga kali lipat daripada Black Iron Ore. Bersama-sama
dengan bijih logam yang lain, harganya lumayan tinggi.
"Itu
sudah lebih dari cukup. Tapi, kalau kau uang sebanyak itu Nona, sepertinya kau
bisa mengumpulkan item yang
dibutuhkan dengan mudah. Jika dibutuhkan, aku akan patungan dengan para
kenalanku untuk mendapatkan bahannya. Maaf, aku jadi merepotkan!"
Sepertinya
urusan Ivan sudah selesai setelah aku membeli bijih-bijih logam itu darinya,
dan kemudian dia meninggalkan toko lebih dulu.
Setelah
itu, aku mendiskusikan jadwal untuk pergi ke area dataran tinggi dengan Taku
dan melakukan penyesuaian.
"Hei,
Yun-chan. Apa ini?"
Saat
aku sudah selesai berdiskusi dengan Taku, Gantz menunjuk pada biji-biji 【Double
Camellia】 di dalam steamer. Minute juga menatapnya dengan berminat.
"Kurasa
itu bahan untuk salep? Setelah menguapinya, aku berencana untuk memeras minyak
biji kamelia dari biji-biji itu."
Awalnya,
aku bermaksud untuk menghancurkan bijinya di mesin penggiling di bengkel dan
kemudian menaruhnya ke kain linen dan memerasnya, tapi karena aku tidak dapat
memasuki bengkel karena pemasangan Magical Furnace, aku harus menghancurkannya
dengan palu yang digunakan dalam craftsmanship
dan memerasnya.
"Karena
itu adalah biji-biji kamelia, maksudmu Camellia Oil?"
"Kurasa
begitu. Kalau aku memerasnya, minyak yang kudapat adalah bahan serba guna yang
bisa digunakan untuk memasak dan Mixing. Juga, itu bisa digunakan untuk membuat
obat. Ngomong-ngomong, kurasa itu bisa diklasifikasikan sebagai kosmetik.
Mami-san
bertanya karena penasaran, jadi aku menjawab untuk memastikannya dan kemudian
mengeluarkan biji-biji yang diuapi itu supaya mendingin sedikit.
Sementara
itu, Minute menatapi biji-biji kamelia itu dengan mata berbinar-binar.
"Apa
maksudmu itu bisa digunakan untuk rambut dan kulit?"
"Mungkin?
Tapi kurasa karena ini adalah material untuk sesuatu seperti krim tangan,
seharusnya tidak ada bahayanya."
Setelah
biji-bijinya dingin, aku memeriksa resep salep menggunakan Camellia Oil di buku
yang diletakkan di samping.
Hal
mendasar adalah salep dan krim, tapi dengan mengubah resepnya, sepertinya aku
bisa membuat benda-benda seperti krim bibir.
"Bagus,
ini benar-benar bagus! Karena kau akan memerasnya, kau perlu tenaga! Gantz,
kemari dan gunakan kekuatanmu menggantikan Yun-chan!"
Mendengar
tentang item yang berhubungan dengan
perawatan kulit dan kecantikan, Minute menjadi begitu bersemangat dan
memukul-mukul punggung Gantz berkali-kali.
Dia
melakukannya dengan begitu kuat sampai Taku dan Kei melarikan diri dari bagian
toko 【Atelier】.
"Ahh,
Taku, Kei! Jangan korbankan aku dan kabur begitu saja!"
Gantz
memanggil kedua orang itu yang telah menghilang dan mencoba meloloskan diri,
tapi Minute telah menekan tengkuk lehernya sambil tersenyum.
"Nah,
kalau kau laki-laki, maka kerjakanlah."
Diancam
dengan seulas senyum lebar, Gantz menggunakan tinju bela dirinya untuk memeras
biji kamelia. Berkat hal itu, banyak minyak yang terperas keluar, lebih
daripada yang kudapatkan dengan melakukannya sendiri. Tidak sengaja, tangan
Gantz pun basah kuyup berlumuran minyak.
"…
…"
"Um,
terima kasih untuk kerja kerasnya, Gantz."
"…s-siaaalll‼"
Dengan
berlumuran Camellia Oil, Gantz menuju ke bagian toko di mana Taku dan Kei
berada.
"Hei,
Yun-chan. Apa yang akan kau lakukan sekarang?"
Minute
mendesakku, ingin aku melanjutkan ke proses berikutnya. Di sampingnya, Mami-san
berdiri dalam diam dengan antusiasme di matanya.
"Um,
pertama-tama aku akan memadukan Camellia Oil, Water of Life】
dan penstabilnya dengan rasio 5-6-1."
Kali
ini, aku melarutkan Beeswax di dalam air panas dan mencampurkannya dengan
Camellia Oil. Setelah menambakan sejumlah kecil 【Water
of Life】 ke dalamnya, aku kembali mengaduknya
sama mereka tercampur rata. Pekerjaan ini akan lebih cepat jika aku menggunakan
pengaduk otomatis di bengkel, tapi kali ini aku melakukannya secara manual,
mencampur dengan perlahan 【Water
of Life】 dan minyak menjadi krim.
"Ugh,
ini sangat sulit, tapi dengan melakukan ini kita mendapatkan krim dasar."
Walau
dalam kondisi ini item tersebut tidak
memiliki efek apapun, aroma Beeswaxnya bagus.
"Hebat.
Boleh aku minta sedikit?"
"A-aku
juga, aku juga."
"Silakan."
Saat
aku menyodorkan krim dasar yang masih baru dibuat itu pada mereka, keduanya
mencoleknya dengan telunjuk dan mengoleskannya di lengan mereka, memastikan
rasa nyamannya. Aku juga mengoleskannya di belakang tanganku dan saat aku
mendekatkannya ke hidung, aku bisa mencium samar-samar aroma manis madu.
Meskipun
tidak ada perubahan dalam stats, itu
membuatku sedikit senang.
"Bagaimana?
Rasanya di kulit, aroma dan semacamnya."
"Aromanya
sedikit matnis. Bagaimana caranya kau membuat krim bibir?"
"Untuk
itu, aku akan menambahkan lebih banyak penstabil untuk membuatnya lebih
padat."
"Kalau
begitu, bagaimana kalau nantinya kau juga menambahkan madu atau ekstrak bunga
untuk aromanya?"
Aku
cepat-cepat menulis usulan Minute.
Meskipun
ini rasanya sesuai dengan selera Minute, tapi Mami-san mengerutkan alisnya
sedikit saat menanggapi aroma manis itu.
"Mami-san,
kalau aroma Beeswax tidak cocok, bagaimana dengan yang satu ini?"
Saat
aku menggunakan material lainnya sebagai pengganti dan menyodorkan Moss Wax
yang telah dimurnikan, sepertinya Mami-san lebih menyukai aroma menyegarkan
dari pepohonan.
"Aku
mungkin lebih suka yang ini."
"Aku
mengerti. Jadi minat orang-orang dapat berbeda tergantung dari satu bahannya
saja."
Sedikit
terkesan, aku telah memisah-misahkan contoh krim dasar ke dalam wadah-wadah
kecil. Saat ini, persiapan untuk krim dasar adalah tujuan utamanya, tapi secara
keseluruhan ini seharusnya dapat mengeluarkan sebuah efek dengan menambahkan
material sesudahnya.
Porsi
kecil dari krim dasar ini untuk memastikan kombinasi dengan material lainnya.
"Ngomong-ngomong,
Camellia Oil, ya. Mungkin ada bagusnya memakaikannya langsung ke rambut."
"Kalau
begitu, kenapa tidak kau coba? Rambutmu mungkin jadi berkilauan."
Saat
aku bergumam setengah bercanda begitu, Minute di ujung jangkauan penglihatanku
memperlihatkan senyum cerah.
"Benar.
Ayo kita coba pakaikan pada Yun-chan kalau begitu. Mami, tahan Yun-chan!"
"Y-ya!"
Mami-san
menggelayut di pinggangku saat aku membuat krim dasar. Meskipun itu tidak
terlalu mengekangku, melihat kegigihannya, aku jadi ragu untuk melawannya.
"Yun-chan
memiliki rambut hitam yang panjang, jadi kita akan mencobanya sedikit."
"H-hei,
Minute. Bisa tenang sedikit? Aku tidak masalah, serius. Lagipula, aku ini
laki-laki."
Aku
mencoba menahannya dengan kata-kata, tapi Minute mendekatiku dengan tangan yang
sedikit dilumuri Camellia Oil.
"Pasrahkan
dirimu!"
"Hhyah?!"
Dia
menyambar kepalaku dari belakang dan menahannya sekuat tenaga untuk mengoleskan
minyak tersebut di rambutku.
"Bagaimana!
Ini adalah perawatan rambut dengan Camellia Oil!"
"Uu-faa,
tu-tunggu, ini…"
Aku
tanpa sadar bersuara, rasanya nyaman. Saat minyak tersebut digosokkan ke
kepalaku dengan tenaga yang cukup, rasanya begitu nyaman sampai aku secara
refleks merilekskan tubuhku.
Sebelum
aku menyadarinya, kekangan Mami-san telah menghilang dan aku terjatuh lemas di
meja yang ada dek kayu.
"K-kau
mengerikan."
"U-uwoaa.
Aku bisa melihatnya berkilauan."
"*glek*, ini efek yang cukup
menyeramkan."
Saat
mereka berdua menatapiku, aku mengeluarkan cermin untuk memantulkan penampilanku
dan memastikan efek dari Camellia Oil.
Rambut
hitam panjangku semakin berkilauan dan benar-benar memantulkan cahaya,
bercahaya. Saat aku menyelipkan ujung-ujung jariku, tekstur rambutku menjadi
semakin lembut.
Tapi
masalahnya adalah, karena pijatan yang Minute berikan, wajahku jadi bersemu
merah dan air mata muncul di sudut-sudut mataku.
Aku
berjongkok di tempat untuk menutupi wajahku yang terlihat memalukan.
"Ini
bukan aku!"
"Hebat.
Rambutmu menjadi semakin indah sekarang."
"Aku
tidak perlu pujian semacam itu!"
Aku
duduk dan menarik leherku seperti seekor kura-kura, menunggu diriku sendiri
kembali tenang. Sementara itu, Minute dan Mami-san melumuri rambut satu sama
lain dengan sisa Camellia Oil dan suara riang mereka mencapaiku.
Rambut
pirang bergelombang Minute menjadi halus dan rambut lembut Mami-san yang ada di
bawah topi menjadi terlalu lembut, sampai ikat rambutnya merosot jatuh.
"Kau
sebaiknya lebih menikmatinya, Yun-chan. Hei, apakah kau berikutnya akan membuat
lip balm?"
"Aku
mau krim tangan dengan aroma yang menyegarkan."
"Apa?
Kalian bersenang-senang, ya."
"Taku,
kau di sini! Hentikan mereka berdua…"
Sepertinya
Taku, yang melarikan diri dari tugas memeras minyak dari biji bunga kamelia,
telah kembali. Aku berbalik untuk meminta bantuan Taku menangangi kedua gadis
yang bersikap penuh semangat tentang kosmetik dan mencoba membuatku menjadi
kelinci percobaan, tapi saat aku melihatnya, aku terdiam.
"Hm?
Ada apa, Yun? Tiba-tiba terdiam begitu."
"Aa-a-apa-apaan
kilauan itu!"
Apa
ada yang aneh? Taku kebingungan sendiri saat mengusap lehernya, tapi rambutnya
terlihat jauh lebih baik dan berkilauan dibandingkan sebelumnya. Entah kenapa,
dia terlihat lebih keren sekarang.
Sesuatu
terjadi selama waktu yang singkat itu.
"Oh,
Gantz menyentuh seluruh kepalaku dengan tangannya yang lengket karena
minyak."
Benar-benar
menyebalkan. Sementara Taku berkata demikian, di sampingnya ada Gantz, dengan
Camellia Oil di seluruh wajahnya dan kulitnya berilauan, tetap dengan ekspresi
puas di wajahnya. Tidak ada perubahan tertentu di penampilan Kei, tapi
bagian-bagian yang bergerak pada armornya jadi lebih mulus dengan minyak yang
dioleskan di sana, gumamnya.
"Uwoah,
Taku-san bahkan kelihatan lebih menyegarkan."
"Hoee,
jadi ada efeknya juga untuk laki-laki."
Karena
karakterku adalah perempuan, Camellia Oil semakin menekankan pada sisi feminin,
tapi beda efeknya pada Taku. Padahal kami sama-sama laki-laki di dunia nyata, pikirku dan air mata muncul
di mataku.
"Diam!
Taku bodoh! Jangan tunjukkan dirimu di hadapanku untuk sementara waktu!"
"Ada
apa, Yun?"
"Hmph!"
Aku
melampiaskan rasa marahku, tapi 'dia sedang malu-malu', 'dia sedang malu'.
Minute dan Mami-san telah memutuskan begitu. Sama sekali bukan itu!
Sementara
itu, dengan seulas senyuman di wajahnya, Gantz memperlihatkan ekspresi kesal
dan 'kau sedang pamer ya, dasar riajuu?!'
dan melancarkan serangan badan pada Taku dari samping.
Entah
bagaimana aku dapat menyingkirkan Taku dan kemudian aku meringkuk di balik
konter, memeluk kakiku.
"Kenapa
hanya Taku yang kelihatan semakin gagah? Saat rambutku berkilauan, aku hanya
semakin terlihat feminin. Padahal aku ini laki-laki di dunia nyata."
*hiks* Aku
duduk sambil menunggu energiku kembali.
Membenci
diriku sendiri karena menyingkirkan Taku saat aku melampiaskan amarahku,
sepertinya aku tidak akan bisa bertemu dengannya sementara waktu.
"…Taku
bego."
Sebuah
gumaman pelan muncul dari bawah konter.
[1]
Secara kasarnya, "tempat yang paling tersembunyi justru adalah tempat yang
paling terdekat"
[2]
Lilin yang didapat dari tanaman beri khas Jepang dan Cina dan biasa digunakan
sebagai pengganti lilin lebah
2 Comments
Pasrah aja..
BalasHapusLebih cocok jadi cewe memang
Pasrah aja..
BalasHapusLebih cocok jadi cewe memang
Posting Komentar