SITUASI
YANG ABNORMAL
(Translater : Elsa Junita : Editor :Hirosuke Nagato)
(Translater : Elsa Junita : Editor :Hirosuke Nagato)
Dentuman
senjata beradu, dan suara ledakan pun dapat terdengar jelas pada lorong-lorong
ruang bawah tanah ini, dengan hanya mengandalkan sinar redup berwarna
kehijauan.
Semua
itu amat kuat hingga bisa dibilang parah, bahkan bebatuan pada dinding pun jauh
akibat dari guncangan dari waktu ke waktu. Ada banyak sekali jejak bayangan
berwarna perak dari sebuah pedang yang tergambarkan dengan indahnya pada ruang
kosong itu. Peluru api, tombak api, pedang api, pedang angin, dan laser air
beterbangan tanpa henti. Suara benda yang memukul-mukul daging dengan keras,
raungan penuh amarah untuk teman-teman mereka, dan jeritan peperangan memenuhi
ruangan sunyi yang seketika berubah menjadi medan perang.
“O’
cahaya yang memotong seluruh ciptaan, angin yang melahirkan kehancuran,
berpencar, menarilah bagaikan pusaran air, dan jadilah semburan cahaya yang
memotong musuh-musuhku! Soaring Severation (Lonjakan Pemutusan)!”
Senjata
yang dipegangnya iala Holy Sword (Pedang
Suci), saat ia bergerak dengan cepat pergelangan tangan dan seluruh tubuhnya
terlihat kabur, juga banyak sekali pedang cahaya keluar bersamanya, Kouki,
sebagai intinya. Demonic beast yang
menyerang pun seketika terpotong menjadi sepuluh bagian, Democi beast itu seperti
kelelawar dengan panjang sekitar 50 sentimeter, dan terjatuh ke tanah tanpa
berhasil mendaratkan satu serangan sementara saat terjatuh darahnya menyembur
keluar.
“Barisan
depan! Perhitungan, sepuluh---!”
“””Roger!””’
Demonic beast
mirip semut menggerakkan rahang mereka, demonic
beast mirip kelelawar beterbang, dan demonic
beast seperti anemon laut dengan banyak sekali tentakel yang bergeliut;
bergeliut dan bergerak kesana kemari di dalam ruangan bundar berdiameter 30
meter. Para demonic beast datang dari
delapan terowongan di sekitar ruangan itu.
Tempat
ini adalah «Ruang Bawah Tanah Orcus» lantai 89. Barisan depan, Kouki,
Ryuutarou, Shizuku, Nagayama, Hiyama, dan Kondou, mencocokkan waktu perhitungan
mundur dengan sihir mati-matian melindungi orang-orang yang ada di barisan
belakang. Para demonic beast, yang
berhasil menyerang barisan belakang, telah ditangkis dan dikalahkan oleh Kouki
dan yang sementara yang lainnya menggung waktu yang pas untuk itu.
Demonic beast
mirip kelelawar bergegas mengambil kesempatan untuk menyerang barisan belakang
menggunakan jarak antara pertahanan para barisan depan, tetapi terhenti karena
kubu pertahanan yang dibuat oleh “Barrier-user(Pengguna
penghalang)” yang bisa diandalkan.
"O'
badai fana, O' perisai tak terlihat; mengamuk, meniup, berputar, dan hentikan
semuanya, “Wall of Furious Tempest (Dinding Amarah Badai)” ”.
Taniguchi
Suzu mengaktifkan sihir pertahanan ofensif. Mantra yang diucapkan tepat di
depan barisan belakang, dan semilir angin bisa dirasakan oleh tangan mereka
yang terulur. Tidak ada perubahan yang terlihat dengan mata telanjang. Bahkan demonic beast kelelawar tidak menyadari kehadiran mereka, dan tidak peduli
dengan instingnya. Mereka terus menyerang pasukan belakang yang akan
mengaktifkan sihir penyerangan berskala besar.
Akan
tetapi, sebelum mereka sampai, para demonic
beast itu hanya bisa terjebak disebuah dinding udara yang terlihat seperti
distorsi ruang yang muncul secara tiba-tiba. Sepuluh dari demonic beast kelelawar itu bertabrakan melawan dinding, secara
bertahap, tetapi dinding udara itu hanya membengkok tanpa membiarkan satupun demonic beast melewatinya.
Ketika
demonic beast kelelawar yang
menyerang itu bertabrakan, ruang distorsi pun meledak, menyebabkan dampak seakan-akan
ruang itu sudah mencapai batasnya. Dampak yang dihasilkan sungguh dahsyat, dan
tubuh-tubuh yang tertindih olehnya seketika berhamburan di dinding ruang bawah
tanah itu dengan dipenuhi suara-suara kematian.
“Hmph!
Aku tidak akan membiarkanmu lewat begitu saja!”
Suara
dari si penyemangat kelas, Suzu, terdengar di tengah-tengah suara pertempuran
yang tajam itu. Di saat yang sama, pasukan belakang bersama-sama mengeluarkan
serangan terbaik mereka. Itu adalah jenis serangan dimana mereka perlu berada
di kejauhan, karena itu salah satu strategi untuk mengalahkan musuh, dan
mengenai semua yang ada didekatnya.
“Mundur!”
Dengan perintah Kouki, barisan depan segera mundur dari para demonic beast.
Selanjutnya,
serangan sihir dari enam orang muncul tepat pada waktunya.
Bola
api raksasa menghancurkan dan serentak mengakibatkan ledakan yang besar.
Sementara itu, sebuah tornado menginjak medan perang, mengeluarkan pisau vacuum yang menghisap dan memotong para demonic beast. Di tanah, tombak-tombak
batu ditembakkan dengan kecepatan tinggi dan menusuk tubuh bagian bawah para demonic beast. Di waktu yang sama, es-es
runcing berjatuhan dari atas dan melubangi tubuh bagian atas para demonic beast.
Sangat
mustahil bagi makhluk hidup untuk bertahan di dalam ruang yang kelihatannya
seperti terkena murka alam. Serangan-serangan itu hanya berlangsung selama
puluhan detik. Tetapi, lebih dari 90% demonic
beast sudah mati sementara sisanya sekarat karena luka serius.
“Baiklah!
Bagus sekali! Ayo selesaikan sisanya dengan cepat!”
Dengan
teriakan Kouki, barisan depan maju sekali lagi, dan para demonic beast sudah berada di jurang kematian, yang bahkan membuat
mereka tidak dapat melawan balik karena sihir yang mati-matian itu, dan mereka
pun mati satu per satu. Tidak sampai lima menit ketika semua demonic beast musnah.
Pertarungan
selesai, tetapi rombongan Kouki tidak bersantai-santai dan memastikan tidak ada
musuh di sekeliling mereka.
“Phew,
selanjutnya lantai 90, huh… Kita bisa mengalahkan demonic beast disini tanpa kesulitan… dan kelihatannya latihan
pertempuran di ruang bawah tanah ini hampir selesai.”
“Karena
itulah; jangan lengah. Lagipula, kita tidak tahu demonic beast dan jebakan-jebakan macam apa yang ada di depan
sana.”
“Tidakkah
kau terlalu khawatir, Shizuku? Bukannya kita baru saja menang dengan mudah di
lantai yang tidak pernah dilalui siapapun? Tidak peduli apapun itu, aku akan
mengalahkannya! Bahkan meskipun itu ras Iblis!”
Shizuku
memperingatkan Kouki yang bergumam dan tenggelam dalam pikirannya, lalu
Ryuutarou menjawab dengan tertawa keras. Namun, Kouki dan Ryuutarou saling
tinju untuk mengucapkan salam, dan Kouki mengeluarkan senyum beraninya. Shizuku
menghela nafas panjang dan mengusap dahi berkerutnya saat melihat mereka. Ia
datang dan mengikuti keekstriman mereka berdua, yang membuatnya merasa seperti
pria tua yang bijak. Kerutanku tidak
bertambah lagi, kan?, itulah hal yang ia khawatirkan sementara ia semakin
sering melihat ke cermin. Meski begitu, ia tidak membatasi mereka berdua saat ia
mengikuti mereka; benar-benar orang yang baik hati.
***
“Hiyama-kun,
Kondou-kun, kurasa kalian sudah sembuh sekarang. Tetapi tetap saja… bagaimana
keadaan kalian?”
Sementara
yang lain sedang mendiskusikan tentang pertarungan tadi, Kaori melakukan
tugasnya; menyembuhkan mereka yang terluka karena pertarungan sebelumnya,
karena ia adalah seorang “Healer”(Penyembuh).
Perlu diingat bahwa ada gadis lain dengan kelas “Healer” di antara 15 orang yang telah menjalani latihan pertempuran
dengan menaklukkan ruang bawah tanah itu, jadi tugas untuk menyembuhkan dibagi
dua.
Himaya,
yang disembuhkan oleh Kaori, melamun karena kedekatannya dengan wajah Kaori,
dan menjawab dengan linglung. Terlihat jelas sekali dia terpukau olehnya.
Bahkan Kondou berterimakasih dengan telinga memerah. Karena mereka barisan
depan, Hiyama dan Kondou seringkali disembuhkan oleh Kaori. Meskipun sikap
Kondou seperti seorang anak yang menjalani masa pubertas… ada suatu kegelapan
di kedua mata Hiyama ketika dia menatap Kaori. Kegelapan itu semakin terlihat
hari demi hari… tetapi hampir tidak ada yang menyadarinya.
Mendengar
mereka berterimakasih, Kaori berkata, “Sama-sama,” sambil tersenyum. Lalu, ia
berdiri dan melihat sekeliling. Ketika ia yakin tidak ada lagi yang perlu
disembuhkan, ia diam-diam menghela nafas panjang dan mulai melihat ke bagian
redup di depan dengan tatapan penuh kecemasan.
“…”
Menyadari
keadaan Kaori, Shizuku mengerti bagaimana perasaan sahabatnya itu. Pikiran
Kaori dipenuhi kekhawatiran. Masih ada sepuluh lantai lagi hingga lantai
terbawah (ini hanya pendapat umum), tetapi mereka tidak menemukan tanda-tanda
kehadiran Hajime sama sekali.
Meskipun
itu artinya masih ada harapan, perasaan putus asa lebih mendominasi. Bahkan
meski ia memilih untuk tidak mempercayai meninggalnya Hajime hingga ia
melihatnya sendiri, lantai lain sudah ditaklukkan, dan pemikiran-pemikiran
negatif yang melanda ketika mereka tidak menemukan apapun disitu tidak bisa
dibiarkan begitu saja. Apalagi, sudah empat bulan berlalu sejak Hajime jatuh. Meskipun
tekadnya kuat, masih ada cukup waktu bagi pemikiran negatif untuk menyerang
pikirannya.
Melihat
penampilan Kaori ketika ia memeluk artefaknya, sebuah tongkat putih, dengan
erat, Shizuku memanggilnya seakan-akan ia sudah tidak tahan lagi melihat semua
itu. Dan, sebelum Shizuku bergerak, si penyemangat kecil itu berkata, Tidak mungkin aku membiarkan Kaori terus
khawatir seperti itu!, dan berlari mendekatinya. Ia melompat dan memeluk erat Kaori dari
belakang.
“KA-ORI~N!!
Tidak perlu menyembuhkan orang-orang itu, sembuhkan saja Suzu, terus-menerus~!
Sembuhkan aku dengan ini dan itu~”
“Hya!
Suzu-chan! Apa yang kau pegang itu! Juga, Suzu-chan seharusnya kamu tidak
terluka!”
“Aku
terluka! Hati kaca Suzu terluka! Karena itu, manjakan aku! Sebaiknya, gunakan
dada besarmu itu, Kaorin!”
“D-da---…
Kubilang berhenti! Ah, hey! Yanh! Shizuku-chan, tolong aku!”
“Haa,
haa, apakah ini enak? Bagaimana dengan disini? Nona muda, kau boleh juga!?”
“…
Haa, hentikan, Suzu. Aku tahu kau tidak peduli dengan tatapan laki-laki… Tapi,
kau harus…”
Suzu
sudah berubah menjadi pria tua mesum dan meraba-raba dada Kaori dengan ekspresi
sangat jorok yang seharusnya tidak ditunjukkan ke orang lain. Itulah kenapa ia
mendapat head chop dari Shizuku, lalu
pingsan. Kebetulan, beberapa pria yang melihat adegan yuri Suzu dan Kaori ikut pingsan. Suzu kejang-kejang dengan
benjolan di kepalanya, dan dirawat oleh Nakamura Eri dengan senyum masam.
“Uu~
terima kasih, Shizuku-chan. Tadi memalukan sekali…”
“Baik,
baik. Semuanya sudah baik-baik saja sekarang. Aku sudah membasmi si mesum itu,
oke?”
Kaori,
yang berpegang erat dengan mata berkaca-kaca, sedang ditepuk-tepuk lembut oleh
Shizuku. Itulah hal yang biasa disaksikan belakangan ini. Shizuku melihat
keadaan Kaori sementara ia mengusap pelan rambut halus Kaori. Kaori menatap Eri
yang merawat Suzu dengan ekspresi
kesulitan, tetapi entah kenapa ia terlihat bahagia. Dan kecemasannya
tadi pun hilang. Rupanya, perasaannya berubah meskipun hanya sementara. Juga,
Shizuku merasa kagum sementara ia berpikir, Seperti
yang diharapkan dari si penyemangat kelas, Suzu (versi pria tua).
“Tinggal
sepuluh lantai lagi… Ayo kita lakukan yang terbaik, Kaori.”
Shizuku
meletakkan tangannya di bahu Kaori, lalu memperkuat genggamannya sementara
melihat lurus ke arah Kaori. Itulah caranya menyemangati sahabatnya, agar tidak
putus harapan. Melihat Shizuku, Kaori sadar bahwa ia sedikit lebih pemalu, jadi
ia menepuk kedua pipinya dan membalas tatapan Shizuku dengan tatapan yang kuat.
“Un.
Terima kasih, Shizuku-chan.”
Kekhawatiran
Shizuku membuat Kaori kembali sadar seberapa besar Shizuku mendukungnya, dan
Kaori menyampaikan rasa terima kasihnya sementara pandangannya melembut ketika
ia tersenyum. Shizuku mengangguk diam-diam, dan pandangannya ikut melembut…
bunga Lily mekar di sisi mereka,
tetapi mereka tidak menyadarinya. Kouki dan
yang lainnya melihat dengan canggung, itupun juga tidak mereka sadari.
Mereka sudah ada di dunianya sendiri.
“Jika
sekarang… Bisakah aku melindunginya?”
“Begitu
ya… Aku yakin kau bisa. Kita sudah berbeda dengan waktu itu… Bahkan level kita sudah melebihi Meld-san dan Ksatria
lain… Bagaimanapun, hehe, bukankah mungkin jika dia juga semakin kuat? Bahkan
saat itu, pada akhirnya dialah yang membantu kita.”
“Haha,
ya ampun… Shizuku-chan…”
Kaori
percaya kalau Hajime selamat, tetapi ia meremehkan keadaannya saat ini,
berpikir apakah ia bisa menjaga ‘dia’ kali ini, dan karena itulah Shizuku
mengolok-oloknya dengan nada bercanda.
Sebenarnya,
mereka akan tercengang karena berbagai alasan ketika menemukan tujuannya… Dan
hal itu tidak lama lagi akan terjadi.
Kebetulan,
disini ada Kouki, Ryuutarou , Shizuku, Kaori, Suzu, Eri, lima orang termasuk
Nagayama Juugo, dan empat sekawan Hiyama; jumlahnya 15 orang, sementara Meld
dan para Ksatria ada di lantai 70. Sebenarnya, mereka bisa memulai dari lantai
70, karena lingkaran sihir teleportasi yang munghubungkan lantai 30 dan 70
sudah ditemukan. Meskipun berpindah ke lantai bawah semakin mudah, lantai 70
adalah batas akhir Meld dan para Kesatria itu. Semula, hanya ada Meld dan
beberapa orang lain yang bisa bertahan, sementara diikuti rombongan Kouki
ketika mereka masih di sekitar lantai 60. Jadi, mereka hanya menjadi penghalang
bagi rombongan Kouki ketika sampai di lantai 70.
Bahkan
Meld sadar akan hal itu. Dia mengajarkan rombongan Kouki semua yang dia tahu
tentang ruang bawah tanah itu. Karena itu, dia dan para Ksatria memutuskan
untuk melakukan yang terbaik dalam mengamankan daerah di sekitar lingkaran
teleportasi, dan hanya rombongan Kouki yang bisa berpindah lewat situ.
Meld
ingin memperlihatkan senyuman pahit karena sudah dilampaui hanya dalam empat
bulan. Tetapi meskipun begitu, sesudah bergaul dengan rombongan Kouki, dia dan
para Kesatria sudah puas dengan kemampuan mereka jika bisa menjamin keamanan
zona aman di lantai 70.
Status
rombongan Kouki kira-kira seperti di bawah ini :
Nama
|
Amanogawa Kouki
|
Usia
|
17 Tahun
|
Jenis Kelamin
|
Laki-laki
|
Level
|
72
|
Kelas
|
Hero
(Pahlawan)
|
||
Kekuatan
|
880
|
Vitalitas
|
880
|
Resistensi
|
880
|
Ketangkasan
|
880
|
Sihir
|
880
|
Resistensi Sihir
|
880
|
Skill
|
|||
*All
Elements Aptitude (Kecakapan akan Seluruh Elemen)
o Peningkatan efektivitas elemen cahaya
o Peningkatan kecepatan pengaktifan
*All
Elements Resistance (Resistensi Terhadap Seluruh Elemen)
o Peningkatan efektivitas elemen cahaya
*Physical
Resistance (Resistensi Fisik)
o Peningkatan tingkat pemulihan
o Mitigation
of Impact (Peringanan Dampak)
*Composite
Magic (Sihir Gabungan)
*Swordsmanship
(Pendekar Pedang)
*Herculean
Strength (Kekuatan Hercules/Sangat Kuat)
*Ground
Shrinker
*Prediction
(Ramalan)
*High
Speed Magic Power Recovery (Pemulihan Kekuatan Sihir Berkecepatan Tinggi)
*Sign
Perception
*Magic
Perception (Persepsi akan sihir)
*Limit
Break
*Language Comprehension (Pemahaman Bahasa)
|
Nama
|
Sakagami Ryuutarou
|
Usia
|
17 Tahun
|
Jenis kelamin
|
Laki-laki
|
Level
|
72
|
Kelas
|
Fist
Fighter (Petarung Tinju)
|
||
Kekuatan
|
820
|
Vitalitas
|
820
|
Resistensi
|
680
|
Ketangkasan
|
550
|
Sihir
|
280
|
Resistensi Sihir
|
280
|
Skill
|
|||
Hand-to-Hand
Fighting Techniques (Teknik Pertarungan Jarak Dekat)
o Body
Strengthening (Penguatan Tubuh)
o Part
Strengthening (Penguatan Bagian Tubuh)
o Concentrated
Strengthening (Penguatan yang Dipusatkan)
o Penetrate
and Destroy (Menembus dan Menghancurkan)
*Ground
Shrinker
*Physical
Resistance (Resistensi Fisik)
o Varja
*All
Element Resistance (Resistensi Terhadap Seluruh Elemen)
*Language Comprehension (Pemahaman
Bahasa)
|
Nama
|
Yaegashi Shizuku
|
Usia
|
17 Tahun
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
Level
|
72
|
Kelas
|
Swordswoman
(Pendekar Pedang)
|
||
Kekuatan
|
450
|
Vitalitas
|
560
|
Resistensi
|
320
|
Ketangkasan
|
1.110
|
Sihir
|
380
|
Resistensi Sihir
|
380
|
Skill
|
|||
*Swordsmanship
(Pendekar Pedang)
o Rise
in Slashing Speed (Peningkatan Dalam Kecepatan Sayatan)
o Rise
in Sword Drawing Speed (Peningkatan Dalam Kecepatan Penarikan Pedang)
*Ground
Shrinker
o Great
Ground Shrinker
o Quivering
Legs (Gentaran Kaki)
o No
Beat
*Prediction
(Ramalan)
*Sign
Perception
*Stealth
(Tipuan)
o Phantom
Attack (Serangan Ilusi)
*Language Comprehension (Pemahaman
Bahasa)
|
Nama
|
Shirasaki Kaori
|
Usia
|
17 Tahun
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
Level
|
72
|
Kelas
|
Healer
(Penyembuh)
|
||
Kekuatan
|
280
|
Vitalitas
|
460
|
Resistensi
|
360
|
Ketangkasan
|
380
|
Sihir
|
1.380
|
Resistensi Sihir
|
1.380
|
Skill
|
|||
*Healing
Magic (Sihir Penyembuhan)
o Increase
in Effectiveness (Peningkatan Efektivitas)
o Increase
Healing Rate (Peningkatan Kapasitas Penyembuhan)
o Increase
Imaginative Ability (Peningkatan Kemampuan Imajinatif)
o Permeation
Detection (Deteksi Penembusan)
o Increase
Effective Range (Peningkatan Tingkat Efektivitas)
o Increase
in Effectiveness of Distance Healing (Peningkatan Dalam Efektivitas
Penyembuhan Jarak Jauh)
o Increase
in Effectiveness of Abnormal State Recovery (Peningkatan Dalam
Efektivitas Penyembuhan Keadaan Abnormal)
o Decrease
in Magic Consumption (Pengurangan Dalam Pemakaian Sihir)
o Increase
in Magic Power Efficiency (Peningkatan Dalam Efisiensi Kekuatan Sihir)
o Continuous
Activation (Pengaktifan Berkelanjutan)
o Simultaneous
Activation (Pengaktifan Serentak)
o Delayed
Activation (Penundaan Pengaktifan)
o Additional
Activation (Pengaktifan Tambahan)
*Light
Element Aptitude (Kecakapan akan Elemen Cahaya)
o Increase
in Activation Speed (Peningkatan Dalam Kecepatan Pengaktifan)
o Increase
Effectiveness (Peningkatan Efektivitas)
o Increase
Duration (Peningkatan Durasi)
o Continuous
Activation (Pengaktifan Berkelanjutan)
o Simultaneous
Activation (Pengaktifan Serentak)
o Delayed
Activation (Penundaan Pengaktifan)
*High
Speed Magic Power Recovery (Pemulihan Kekuatan Sihir Berkecepatan Tinggi)
o Meditation
(Meditasi)
*Language Comprehension (Pemahaman
Bahasa)
|
Sihir
Penyembuhan Kaori dan skill-skill
Kecakapan Elemen Cahayanya pada tingkatan yang tinggi. Khususnya pada Sihir Penyembuhan, ia berada
di tingkat tertinggi yang bisa dicapai. Hanya dengan menilai jumlah skillnya, skill milik Kaori setidaknya cukup digunakan oleh empat orang.
Selain itu, jumlah skillnya saat ini
bahkan melampaui sang Hero
(Pahlawan), Kouki. Tanpa sadar, semuanya pasti demi janjinya itu. Dengan rasa percaya
bahwa ‘dia’ selamat, kali ini, ia lah yang akan melindunginya. Itulah hasil
pemikirannya yang terus mengulang hal-hal yang dapat ia lakukan sambil
menyisakan sedikit waktu untuk tidur.
“Kurasa
sudah waktunya untuk pergi… Bolehkah?”
Kouki
dengan segan memanggil Kaori dan Shizuku, yang masih menatap satu sama lain.
Sebelumnya, dia menyaksikan Kaori dan Shizuku berpelukan di kamar Kaori, jadi
terkadang sikap Kouki terlihat mencurigakan, yang mana mengejutkan Kaori,
tetapi Shizuku mengetahui apa yang dia pikirkan dan hanya melihatnya diam-diam.
Tatapan matanya benar-benar seperti mengatakan, “Sampai kapan kau terus
menyimpan kesalahpahaman aneh ini, dasar bodoh.”
Dengan
berpura-pura tidak menyadari tatapan Shizuku, Kouki memerintah anggota-anggota
lain. Mereka sudah menjelajahi 90% dari lantai 89, dan rute yang akan mereka
lalui sekarang adalah tempat terakhir untuk dijelajahi. Setelah cukup memikirkan
tentang bagaimana susunan lantai sampai sekarang, sudah saatnya bagi mereka
untuk menemukan tangganya.
Prediksi
itu ternyata benar, dan rombongan itu menemukan tangga 10 menit setelah mereka
pergi. Mereka menuruni tangga spiral yang redup itu sambil memastikan
keberadaan suatu jebakan. Setelah mereka turun sekitar 10 meter, rombongan
Kouki sampai di lantai 90.
Untuk
saat ini, rombongan Kouki mencari dengan penuh kewaspadaan; segala hal yang
mungkin akan terjadi karena mereka masih ada di titik awal. Akan tetapi, dari
tampilan luarnya, tidak ada yang berbeda dengan lantai 80-an yang baru saja
selesai mereka jelajahi. Mereka segera memulai penjelajahan sementara melakukan
pemetaan. Meskipun susunannya sama, mereka tidak bisa lengah karena mungkin
akan muncul demonic beast yang kuat.
Rombongan
Kouki menjelajahi lorong-lorong dan ruangan-ruangan yang susunannya sama dengan
waspada. Penjelajahan berlangsung dengan mudah. Atau seharusnya memang begitu,
karena tidak lama setelah itu, satu per satu dari mereka semakin merasa ragu.
“…
Ada apa ini?”
Saat
rombongan mencapai ruangan luas di dalam sana, perasaan yang sulit dimengerti
sudah mencapai batasnya, dan Kouki mengeluarkan suara seakan penuh pertanyaan dengan
ekspresi bingung. Sepertinya anggota-anggota lain juga bingung, jadi mereka
berhenti ketika Kouki bertanya.
“…
Meskipun kita sudah menjelajahinya terus-menerus, kenapa kita tidak menemukan
satupun demonic beast?”
Penjelajahan
ini sudah sampai setengah dari bagian akhir, belum termasuk lorong-lorong yang
tidak penting. Sampai sekarang, mereka tidak akan bisa maju secepat ini jika
mati-matian diserang oleh demonic
beast-demonic beast yang kuat. Biasanya, mereka butuh dua hari untuk melakukan
penjelajahan sejauh ini. Akan tetapi, belum sampai tiga jam berlalu sejak
rombongan Kouki mulai menjelajahi lantai 90. Alasannya mudah saja. Mereka tidak
menemukan satupun demonic beast di
lantai ini.
Pada
awalnya, mereka mengira para demonic
beast memperhatikan rombongan Kouki dari balik bayangan, tetapi malah tidak
ada yang muncul meskipun sudah menggunakan skill
penglihatan dan mantera sihir. Aneh sekali bagi mereka jika tidak merasakan
keberadaan satupun demonic beast.
Sudah jelas ini adalah situasi yang abnormal.
“…
Bagaimana ya, rasanya mengerikan. Apakah memang tidak ada apa-apa disini sejak
awal?”
Sama
dengan Ryuutarou, anggota-anggota lain juga membicarakan tentang
kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak pernah terpecahkan. Kebingungan mereka
terasa semakin mendalam.
“…
Kouki, bukankah kita harus kembali sekarang? Entah kenapa aku merasakan firasat
buruk. Meld dan para Ksatria mungkin mengetahui sesuatu tentang situasi ini.”
Shizuku
memberi saran pada Kouki sementara ia meningkatkan kewaspadaannya. Kouki
mempertimbangkan saran Shizuku karena dia juga merasa tidak nyaman tentang hal
ini, tetapi mereka harus tetap maju tidak peduli apa yang terjadi, dan dia
berpikir mereka akan baik-baik saja karena mereka bisa bersantai di lantai 89,
jadi dia ragu untuk menjawab.
Sementara
Kouki dipenuhi keraguan, para anggota rombongan yang menjelajahi daerah sekitar
situ tiba-tiba berteriak ketika mereka menemukan sesuatu.
“Ini…
darah…, kan?”
“Sulit
untuk dibedakan karena darahnya berbaur dengan warna dinding yang kusam…
Darahnya ada di seluruh dinding.”
“Oi,
oi… ini… ini cukup banyak.”
Nagayama
maju ke depan anggota rombongan yang pucat pasi, dan dia menyentuh cairan yang
mereka anggap sebagai darah itu dengan jarinya. Setelah itu, dia memastikan
perinciannya dengan melihat dan mencium bau darah yang ada di jarinya.
“Amanogawa…
kita harus mengikuti saran Yaegashi… ini darah demonic beast. Apalagi, darahnya masih segar.”
“Ya,
jika itu darah demonic beast, artinya
semua demonic beast di sekitar sini
sudah dibunuh. Bukan hanya itu, berarti ada demonic
beast lebih kuat yang membunuh mereka… Tapi, bukankah kita tidak bisa maju
kecuali jika kita mengalahkannya?”
Nagayama
menggelengkan kepalanya karena bantahan Kouki. Meskipun tubuh Nagayama adalah
yang terbesar kedua setelah Ryuutarou, dia amat bijaksana; tidak seperti
Ryuutarou. Nagayama melihat sekeliling dengan teliti sementara bersiap untuk
bertarung, dan mengatakan pendapatnya tentang situasi ini kepada Kouki.
“Amanogawa…
demonic beast ini sepertinya tidak
keluar dari sini sendirian. Kita juga belum menemukan satupun demonic beast di lorong-lorong maupun
ruangan-ruangan sampai sekarang. Selain itu, ini pertama kalinya kita menemukan
bekas. Dengan kata lain…”
“…
Pasti ada yang menyembunyikan bekas demonic
beast yang diserang, kan?”
Nagayama
mengangguk kepada kata-kata Shizuku. Bahkan
dari ekspresi Kouki terlihat
jika dia menyadari sesuatu karena kata-kata itu. Lalu, seperti Nagayama, dia
meningkatkan kewaspadaannya hingga maksimal dengan ekspresi tegang.
“Ada
juga kemungkinan jika demonic beast menjadi semakin cerdas… Tetapi memang
normal jika kita berpikir ada orang yang datang kesini sebelumnya… Selain itu,
karena hanya bekas di ruangan inilah yang tidak disembunyikan, antara karena
‘dia’ tidak punya cukup waktu, atau…”
“Ini
perhentian terakhir.”
Yang
menyelesaikan kata-kata Kouki adalah suara wanita yang tidak pernah terdengar
sebelumnya dan muncul tiba-tiba. Suaranya serak mirip seorang pria. Mata
rombongan Kouki terbelalak, dan mereka langsung dalam suasana pertempuran.
Mereka memandang ke arah sumber suara itu.
Suara
langkah kaki menggema, tetapi yang muncul dari ruangan luas yang gelap itu
adalah wanita muda dengan rambut merah membara. Telinganya agak runcing, dan
kulitnya gelap.
Rombongan
Kouki melotot karena rasa takjub. Mereka sangat mengenali ciri-ciri dari wanita
ini. Meskipun mereka tidak pernah melihatnya sebelumnya, itu adalah ciri khas
suatu ras yang selalu muncul pada pengajaran Ishtal dan yang lainnya--- musuh
dari Tuhan Gereja orang-orang suci, dan juga musuh utama manusia. Itu adalah…
“…
Ras Iblis.”
Seseorang
bergumam, dan wanita ras Iblis itu memperlihatkan senyuman dingin yang
samar-samar terlihat.
7 Comments
banyakin up arifureta min..
BalasHapustank's min...
lanjut min...
BalasHapusnext
BalasHapusnext min
BalasHapusSangat dinantika next chapter 😍
BalasHapusJadi lupa nih siapa mereka 😅
BalasHapusLanjutin min. Gw cuma bisa bantu like, share, sama rekomendd channel ini.
BalasHapusPosting Komentar