HAJIME MENJADI SEORANG AYAH II
(Translater : Dhien; Editor : Hirosuke)

Setelah mereka meninggalkan aquarium Meerstat dan juga makan siang, Hajime dan Shia berjalan-jalan di labirin kebun bunga dan jalan di mana para pementas jalanan beraksi. Di pengan Shia, rerdapat banyak makanan yang telah dibeli dari berbagai kios dan sekarang ia tengah menikmati manis dan dinginnya es krim vanilla.
"Kau makan banyak... Apakah memang seenak itu?"
"Nyam... Yup! Ini benar-benar enak. Seperti yang diharapkan dari kota Fhuren, bahkan makanan di kios pun berlevel tinggi."
"...Kau akan jadi gendut jika makan terlalu banyak."
"...Hajime-san, itu bukanlah kalimat yang seharusnya kau katakan pada seorang wanita."
Karena kalimat Hajime, tangan yang digunakannya untuk memakan es krim berhenti untuk sesaat sambil beralasan, "Aku akan berolahraga nanto... Aku juga akan mengurangi makan besok...," dan Shia melanjutkan perjalannya menikmati manisan dari kios-kios. Selagi Hajime berjalan di samping Shia dengan senyum masam, ekspresinya dengan tiba-tiba berubah menjadi ragu. Dia berbalik dan memandang ke bawah.
Shia menyadarinya dan menanyakannya sambil memiringkan kepalanya, "Nn? Apa ada sesuatu yang salah, Hajime-san?"
"Nnー? Indra penandaku merasakan hawa kehadiran yang mengkhawatirkan..."
"Apa kau baru saja menggunakan indra penanda itu?"
"Aku slalu menghgunakannya untuk berjaga-jaga."
"U-n? Tapi, apa kau sekhawatir itu? Dan meskipun kau mengatakan hawa kehadiran seseorang..."
Shia melihat sekelilingnya, ia memiringkan kepalanya sambil berkata, "Ada banyak orang di sini tahu?"
"Bukan, bukan itu yang kumaksud... Apa yang kurasakan berasal dari bawah sana?"
"Bawah?... Maksudmu saluran pembuangan? Umm, apa itu bukan tukang perbaikan?"
"Jika iya, aku tentu tidak akan mengkhawatirkan hal itu. Karena itu adalah hawa kehadiran yang kecil dan lemah... Mungkin dia adalah seorang anak kecil? Terlebih, tubuhnya sedang lemah."
"Eh? I-itu buruk! Mu-mungkin anak kecil itu tidak sengaja terjatuh ke dalam lubang dan terbawa arus! Hajime-san! Ayo kita periksa! Beri tahu di mana jalannya!"
Sesaat Shia mendengar penjelasan Hajime, dengan segera ia segera berlari. Meskipun ucapan Aiko tentang "cara hidup Hajime yang kesepian" telah bergema di hatinya, tetapi kenyataannya Shia bergerak lebih cepat darinya, yang membuatnya tersenyum dengan masam. Sifat Shia yang ceria dan berterus terang sepertinya berdampak baik bagi Hajime.
Shia dan Hajime mengejar hawa kehadiran di bawah tanah dengan kecepatan sedang. Dari struktur kota, mereka mengira saluran pembuangan mengalur di sepanjang jalan. Ketika mereka tepat melewati hawa kehadiran itu, Hajime menempelkan tangannya ke tanah untuk melakukan transmutasi. Percikan kilat berwarna merah pun menyala, dan lubang yang menghubungkan mereka ke bawah tanah pun terbuka.
Hajime dan Shia tanpa ragu melompat ke dalam lubang. Hajime kemudian menggunakan skill 'Aerodinamis', menahan Shia tepat sebelum mereka terjatuh ke dalam air yang mengeluarkn bau busuk, dan mereka mendarat di kedua bagian samping dari saluran air.
"Hajime-san. Aku juga dapat merasakan hawa kehadirannya. Aku akan melompat dan menariknya."
"Jangan, tidak apa."
Hajime menghentikan Shia yang mencoba melompat tanpa mempedulikan bajunya yang akan menjadi kotor dengan mencengkeram kerah bajunya. Hajime kemudian sekali lagi menempelkan tangannya ke tanah dan menggunakan transmutasi. Sebuah jeruji-jeruji terbentuk bersama dengan cipratan kilatan merah di atas air. Karena jeruji itu dibentuk secara diagonal, anak kecil itu tersapu arus ke arah mereka dan diberhentikan oleh jeruji itu. Hajime menjalankan alat yang ada di lengan kirinya. Lengannya memanjang untuk menangkap anak itu dan menariknya ke tepi saluran.
"Anak ini..."
"Yahh, anak ini masih bernafas... Ayo kita keluar sekarang, di sini sangat bau."
Melihat anak yang mereka selamatkan, Shia membelalakkan matanya dalam keterkejutan. Hajime juga mengetahui penampilan anak ini, jadi dia juga terkejut dalam batin. Akan tetapi, lokasi mereka saat ibi tidaklah baik untuk jiwa dan raga, jadi mereka pindah ke tempat lain.
Entah bagaimana, karena ini tidak terlihat  seperti sebuah kecelakaan dimana seorang anak terjatuh ke dalam saluran air dan terbawa arus, Hajime yang ragu untuk kembali ke jalan dari lubang yang dibuatnya sebelumnya, menggunakan transmutasi untuk menutup lubang itu dan membuka lubang lainnya di saluran pembuangan setelah mengingat-ngingat susunan bangunan-bangunan yang ada di permukaan. Oleh karena itu, selagi membawa anak kecil yang sedang terselimuti itu dia mengeluarkan 'Treasure Box"nya dan mulai berpindah.
Kilatan merah tiba-tiba muncul dari sebuah gang terpencil, dn sebuah lubang muncul di tanah. Orang yang melompat dari sana adalah Shia dan Hajime yang ambil membawa seorang anak kecil bersamanya. Hajime memggunakan trnsmutasi untuk menutup lubang itu dan kemudian menglihkan pandangannya kembali ke anak kecil yang dibawanya.
Dari perawakannya, anak itu seharusnya berumur berkisar 3 atau 4 tahun. Dengan rambut berwarna emeraldnya yang panjang, dan meskipun anak itu kotor, hal itu tidaklah mengubah kemanisannya. Anak itu seharusnya adalah seorang perempuan. Akan tetapi, hal yang paling menonjol darinya adalah telinganya. Tidak seperti manusia, telinganya berbentuk seperti sirip berbentuk kipas. Sebagai tambahan, sesuatu yang keluar dari balik selimut itu adalah tangan kecil yang seperti maple, dan sebuah film terlipat yang tipis berada diantara jemarinya.
"Sepertinya anak ini berasal dari suku Sea-dwellers(Penghuni Laut)... Hanya saja bagaimana bisa dia berada di tempat seperti ini..."
"Yahh, aku yakin ada alasan buruk dibaliknya."
Suku penghuni laut adalah suku dengan posisi yang sangat spesial bahkan diantara ras demi-human. Mereka hidup di , berlokasi di lepas pantai dari laut yang berada tepat di sebelah in bagian barat benua. Menggunakan karakteristik spesial mereka, suku itu menangkap 80% dari produk laut yang muncul di pasar di benua ini. Itulah alasan kenapa mereka secara resmi dilindungi oleh kerajaan Herrlicht meskipun mereka adalah ras demi-human. Pasa akhirnya, ini semua tentang uang, karena mereka dilindungi hanya agar mereka bisa dimanfaatkan meskipun diskriminasi teruslah berlanjut.
Itulah kenapa hal yang sulit dipercaya untuk seseorang dari suku Penghuni Laut, yang seharusnya dilindungi, untuk dapat terbawa arus di saluran pembuangan kota besar ini, dan bahkan dia masihlah kecil. Bau kejahatan dapat tercium dengan kuat.
Selagi mereka memikirkan gadis dari suku Penghuni Laut itu, hidungnya berkedut, matanya terbuka dan berkedip-kedip. Kemudian sebuah pupil bulat yang besar menatap Hajime. Hajime, yang entah bagaimana pandangan mereka dapat bertemu, tidak mengalihkan pandangannya dan balik menatapnya. Dengan ketegangan misterius yang muncul, Shia, yang terlihat mengetahui sesuatu, mendekatinya dengan eksrpesi terkagum-kagum. Tiba-tiba, perut dari gadis suku Penghuni Laut itu mengeluarkan bunyi keroncongan yang lucu. Dengan hidungnya yang berkedut lagi, ia menggerakkan pandangannya dari Hajime dan beralih menuju ke bungkusan yang Shia beli dari kios.
'Ini?' Shia berpikir sambil memiringkan kepalanya dan memindahkan bungkusan daging suwir dari sebelah kanan ke kiri. Sepwrti magnet, mata gadis itu mwngijutinya. Sepertinya, ia cukup lapar. Shia mencoba untuk mengambil daging suwir dari bungkusan selagi Hajime mulai berbicara ke gadis itu sambil melakukan transmutasi.
"Okay, siapa namamu?"
Gadis yang matanya sedang terpikat dengan daging suwir yang dipegang Shi terkejut dan menundukkan badannya selagi percikan kilatan yang terang muncul dari tanah diikuti dengan sebuah kubus yang melayang. Hajime menanyakan namanya sekali lagi, dan setelah pandangannya melihat-lihat ke arah lain, ia mengatakan namanya dengan suara bisikan yang lirih.
"...Myuu."
"Aku mengerti. Aku Hajime, dan ini adalah Shia. Lalu, Myuu, jika kau ingin makan daging suwir ini, pertama-tama bersihkan dulu dirimu dari kotoran ini."
Hajime mengeluarkan air bersih yang disimpannya dalam 'Treasure Box', dan mengisi bak kamar mandi yang baru saja dia transmutasikan. Sebagai tambahan, dia mengatur suhu air menggunakan bijih api dan jadilah bak mandi yang seadanya. Hal yang sangat berbahaya untuk makan dengan tubuh penuh kotoran dari saluran pembuangan. Karena ia terlihat telah meminum air dari saluran pembuangan itu, makan detoxifikasi(pengeluaran racun) dan obat anti bakteri pun dibutuhkan.
Tidak lama setelahnya, Myuu menjawabnya dengan melepaskan selimut dan bajunya yang kotor, dan lalu masuk ke bak mandi. "Ekk!," meskipun tubuhnya merasa ngeri seperti sedang ketakitan, ia lalu menyempitkan matanya ketika tubuhnya perlahan mulai terasa hangat. Hajime memberikan obat-obatan dan handuk kepada Shia, memberikan sabun ke Myuu, dan Hajime lalu pergi untuk membelikan Myuu beberapa baju.
Ketika Hajime kembali dari gang belakang setelah membelikan Myuu beberapa baju, Myuu telah keluar dari bak mandi dan saat ini tengah bersama Shia, terselimuti di dalam selimut baru. Ketika Shia sedang menggendong Myuu, ia berkata "Ahh," sambil mengabilkan sepotong daging dan menyuapinya ke mulut Myuu yang kecil ーー mengunyahnya dengan lahap. Rambutnya yang kotor kembali memancarkan warna hijau emerald, dan berkas cahaya yang memantul membuat sebuah halo(lingakaran cahaya) di kepalanya.
"Ah, Hajime-san. Selamat datang kembali. Meskipun aku amatir, tapi menurutku tidak ada masalah dengan Myuu-chan."
Ketika Shia menyadari kembalinya Hajime, ia melapor selagi terus membelai rambut Myuu yang lembab. Mungkin karena ia juga menyadari kehadiran Hajime, ia mulai menatapnya kembali selagi mengunyah. Ia sedang menilai apakah Hajime irang baik atau jahat.
Hajime merespon kalimat Shia dengan mengangguk, dan mengeluarkan baju yang telah dia belu. Itu adalah baju gaun one-piece berwarna putij susu yang feminim, gaun yang terlihat mirip seperti yang dikenakan Shia. Sebagai tambahan, ada alas kaki bwrbentuj sandal gladiator, dan pakaian dalam. Karena itu adalah barang-barang untuk anak kecil, dia khawatir terhadap mata pegawai toko ketika dia membelinya.
Hajime berjalan menuju Myuu, melepaskan selimutnya, dan memakaikan gaun one-piecenyanya lewat kepalanya, dilanjutkan dengan memakaikan celana dalam. Dia menunduk di depan Myuu dan memakaikan sandal di tiap kakinya. Sebagai tambahan, dia mengeluarkan aetifak yang dapat mengeluarkan udara hangat ーー dengan kata lain, sebuah pengering rambut dari 'Treasure Box' miliknya dan mengeringkan rambut Myuu yang lembab. Myuu berdiri dengan tegak meskipun sambil terus menatap Hajime, perlahan ia menyipitkan matanya ktikanudara hangat yang nyaman berhembus.
"... Apa yang harus kubilang. Sepertinya Hajime-san pandai merawat orang lain."
"Apa yang kau katakan dengan tiba-tiba..."
Meskipun Hajime mengkerut dengan ucapan Shia selagi dia masih mengeringkan rambut Myuu, yang dilakukannya membuktikan bahwa dia memang pandai merawat orang lain, jadi Shia mengendurkan pipinya untuk tersenyum. Hajime entah bagaimana merasa malu dan mengalihkan topik pembicaraan.
"Yahh, tentang apa yang harus kita lakukan selanjutnya..."
"Tentang yang harus kita lakukan pada Myuu-chan, kan..."
Karena Myuu-chan mengerti bahwa mereka berdua sedang membicarakannya, Myuu memandang Shia dan Hajime secara bergantian.
Dari sekarang, Hajime dan Shia memutuskan untuk mendengar situasi Myuu.
Sebagai hasilnya, apa yang Myuu ceritakan dengan suaranya yang bergetar hampir seperti apa yang telah Hajime duga. Di suatu hari, ia tersesat ketika ia berenang dengan ibunya di sekitar pinggir pantai terdekat, dan ketika ia sedang berjalan-jalan, ia tiba-tiba ditangkap oleh seseorang dari ras manusia.
Setelah beberapa hari yang keras berlalu, ia dipindahkan ke tempat yang agak jauh di Fhuren, dan lalu diletakkan di tempat remamg-remang yang seperti penjara. Di dalamnga, ada banyak anak-anak dari ras manusia. Setelah ia melewati beberapa hari yang tak dapat ia hitung di sana, beberapa anak yang bersamanya di bawa keluar sebagai rutinitas harian tapi tak datupun dari mereka ada yang kembali. Anak laki-laki yang sedikit lebih tua darinya mengatakan bahwa mereka akan dipamerkan ke pengunjung dan dihargai untuk dijual.
Ketika akhirnya tiba giliran Myuu, kebetulan itu adalah hari dimana saluran pembuangan sedang diperbaiki, jadi lubang yang menuju ke saluran air bawah tenah pun terbuka. Myuu yang mendengar suara angin yangndirindukannya, dengan segera langsung melompat ke dalamnya. Biasanya, tidak ada yang bisa bidlakukan oleh seorang anak bwrusia 3-4 tahun karena rintangan yang terlalu sulit, tetapi untungnya tangannya tidak terikat. Myuu berenang dengan sekuat tenaga selagi menahan perasaan tidak enak dari air pembuangan yang kotor itu. Meskipun ia masihlah muda, ia adalah anak dari suku Penghuni Laut. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh pria yang menjaganya selain berlari di tepian dan mencoba menangkapnya, tetapi gagal karena Myuu telah terbawa arus.
Akan tetapi, karena ia tidak terbiasa dengan perjalanan jauh, ditambah stress karena telah diculik, makanan yang tidak enak dan juga lingkungan buruk dimana ia terendam dalam saluran air untuk waktu yang lama. Myuu akhirnya kehilangan kesadarannya ketika ia mencapai batas fisik dan mentalnya. Kesadarannya perlahan kembali berkat punggung hangat yang menggendongnya, dan ia pun sadar bahwa ia sedang digendong oleh Hajime.
"Para tamu menentukan... harganya. Sebuah pelelangan, huh. Dari manusia sampai anak suku Penghuni Laut bisa berada di sana, pasti itu adalah pelelangan bawah tanah."
"... Hajime-san, apa yang harus kita lakukan?"
Shia, yang merasa tertekan, memeluk Myuu dengan erat. Matanya Mencerminkan bahwa ada sesuatu yang ingin ia lajukan tentang hal itu. Hal yang normal untuk ras demi-human untuk ditangkap dan dijadikan budak. Shia yang kehilangan keluarganya, mengerti betapa menakutkan dan menyakitkannya hal itu.
Akan tetapi, Hajime mwnggelengkan kepalanya.
"Akan lebih baik jika kita menyerahkannta pada pihak yang berwajib."
"Itu... kau akan mengabaikan anak ini dan anak-anak lainnya..."
Ketika Shia mendengar apa yang diucapkan Hajime, ia menggertakkan giginya. Ia memeluk Myuu dengan erat selagi merasa terkejut dan memandangi Hajime. Apa yang Hajime maksud dengan pihak berwahib adalag organisasi yang mirip dengan polisi di bumi. Dengan mempercayakannya pada fasilitas yang seperti pemerintah, Myuu dapat berpisah dengan mereka. Meskipun yang dilakukannya tidak bermaksud untuk mengabaikannya, melainkan prosedur normal untuk menemukan anak yang hilang, tetapi Shia tidak berpikir demikian.
Hajime mencoba menjelaskannya pada Shia dengan bahasa yang mudah dimengerti.
"Kau tahu, Shia. Menyerahkan anak yang hilang ke pihak yang berwajib adalah hal hang normal. Terlebih lagi Myuu adalah anak dari suku Penghuni Laur. Ia sudah pasti akam dilindungi oleh mereka. Ditambah, melelang seseorang dari suku Penghunj Laut adalah masalah yang besar. Mereka akan mencoba untuk menyelidiknya dan anak-anak lain pun akan ikut terselamatkan. Bukankah itu cukup? Meski aku hanya menebak, tapi ini mungkin adalah sisi gelap dari kota ibi  Ketika Myuu ditangkap, ia sudah pasti akan ditempatkan di tempat yang tak dapat disentuh oleh masyarakat umum. Dengan kata lain, ini adalah masalah kota Fhuren. Makanya, bukankah kita perlu melaporkannya?... Mempertimbangkan perasaanmu, aku mengerti bahwa kau merasa ingin melakukan sesuatu, tapi..."
"I-Itu... itu memang benae... Tapk, setidaknya tidak bisakah kita yang merawat anak inj? Bagaimanapun kita juga akan peefi ke laut di barat nantinya..."
"Haa~, dengar. Kita akan pergi ke Gunung Berapi Agung terlebih dahulu. Jangan bilang, kau tidak masalah membawa ia ikut ke dalam dungeon? Atau, kau akan menyuruhnya untuk menunggu di padang pasir sendirian? Pada akhirnya, kita akan dikira sebagai kawan dari para penculik jika kita ikut membawa anak dari suku Pwnghuni Laut tanpa pwrmisi. Jadi, jangan katakan hal tak beralasan seperti ini."
"... Uuh, aku mengerti..."
Sepertinya, Shua hanya dapat menyayangi Myuu dalam waktu yang singkat. Mungkin karena ia dapat membaca situasi yang terjadi, Myuu menempel lengket ke Shia. Myuu terlihat sangat menyukai Shia, dan merasa tidak ingin berpisah darinya.
Akan tetapi, apa yang Hajime sarankan adalah hal yang benar, jadi Shia hanya dapat mengangguk dan menurunkan bahunya. Hajime membungkuk untuk menyetarakan pandangannya dengan Myuu, dan mulai menjelaskan kenapa Myuu harus memahami mereka.
"Dengar, Myuu, kita akan pwrgi ke tempat orang-orang yang akan melindungimu. Meskipun mungkin akan memakan waktu, kau pasti akan dapat kembali lagi ke laut di barat."
"...Bagaimana dengan Onii-chan dan Onee-chan?" Myuu bertanya apa yang akan mereka lakukan dengan nada yang tak mengenakkan.
"Aku minta maaf, ini akan menjadi sebuah perpisahan."
"Tidak!"
"Tunggu, ini tidak seharusnyaーー"
"Tidak!"
"..."
"Myuu tidak apa dengan Onii-chan dan Onee-chan! Myuu ingin bersama!"
Hajime tersentak karena penolakan yang kuat. Myuu mulai memukul-mukul paha Shia, seperti halnya anak kecil yang manja. Sampai sekarang, mereka pikir ia adalah anak yang pendiam, tapi itu sepertinya hanyabkarena ia sedang memastikan karakteristik Hajime dan Shia. Mungkin karena ia menilai mereka sebagai orang yang bisa dipercaya, ia bertingkah manja. Akan tetapi, ia mungkin nasihlah seorang anak yang pendiam dan ceria.
Hajime tidak mereka berkeberatan dipercaya olehnya, tapi mereka perlu untuk melaporkannya situasinya kepada pihak yang berwajib, dan mereka tidak dapat membawa Myuu bersama selagi mereka ingin menaklukhan salah satu dari Dungeon Agung, . Meskipun bwgitu, "Tidakkーー!!," Myuu menolak dengan segala upayanya, jadi Hajime menyerah membujuknya, dan membawanya di lengannya untuk membawanya ke kantor pihak berwajib.
Karena Myuu tidak ingin berpisah dari irang-orang yang secata ajaib ia temui dan benar-benar dapat dipercayanya, ia dengan kuat menarik rambut Hajime dan penutup matanya, lalu mencakar pipinya sebagai bentuk penolakan saat menuju ke kantor pihak berwajib. Jika bukan karena Shian ang tersenyum sopan di sampingnya, Hajime sepertinyansudah akan dilaporkan sebagai penculik. Dengan rambutnya yang berantakan, salah satu matanyanyang tertutup karena penutup matanya yang diambil, dan bekas cakaran di pipinya, Hajime sampai di kantor keamanan dan menjelaskan situasinya ke petugas keamanan yang bermata melotot.
Ekspresi petugas keamanan yang mendengar situasi yang gawat ini menjadi serius, dan berjanji akan melindungi Myuu di dalam kantor keamanan, bersama dengan penyelidikan dan prosedur untuk membawa Myuu kembali ke rumahnya. Seperti yang telah Hajime duga, itu bukanlah masalah yang besar, dan dia ingin segera pamit karena bala bantuan akan segera datang dari markas mereka. Akan tetapi...
"Apakah Onii-chan membenti Myuu?" Ucap gadis kecil dengan mata berair itu sambil memandang ke atas, tidak ada orang waras yang dapat menahannya, termasuk Hajime. "Uh." Dia mengwrang. Meskioun sebelumnya dia telah menerangkan bahwa Myuu dapat kembali ke rumah jika bersama paman keamanan, ekspresi Myuu yang penuh kesedihan sama sekali tidak berubah.
Petugas keamanan tidak dapat menahannya lagi, dengan agak memaksa dia memisahkan Myuu dari Hajime dan Shia selagi dia mencoba untuk menenangkannya, dan Myuu menarik-narik rambut putih Hajkme sambil mengeluarkan suara yang sedih. Hajime dan Shia akhirnya meninggalkan kantor keamanan, hal yang alami jika mereka tidak meneruskan kencan mereka. Alis Shia mengkerut khawatir selagi ia tetap memandang kantor kemanan di belakangnya.
Tidak lama, kantor kemanan pun tidak dapat terlihat lagi, dan Hajime ingin mengatakan sesuatu untuk membuat Shia yang depresi merasa lebih baik di tempat yang cukul jauh dari kantor kemanan tadi. Tetapi saat itu...
BooOOooMm!!!!!
Sebuah ledakkan terjadi di belakang mereka, dan asap hitam pun dapat terlihat. Lokasinya adalah,
"Ha-Hajime-san. Di sana..."
"Cih, kantor keamanan tadi!"
Benar. Tempat dimana asap hitam itu berada berasal dari kantor keamanan di mana mereka berada. Mereka berdua saling mengangguk, dan berlari kembali ke tempat itu. Hal terburuk yang dapat terjadi di saat seperti ini masuk ke pikiran mereka. Organisasi yang menculik Myuu meledakkan kantornya bersama dengan Myuu untuk mencegah bocornya informasi.
Dengan ketidak sabaran mereka, mereka sampai di tempat itu. Yang berada di pandangan mereka adalah kaca-kaca jendela yang hancur terhempas bersama dengan pintu kantor yang berserakkan di jalanan. Akan tetapi, bangunan itu sendiri tidaklah begitu rusak, jadi tidak ada khekawatiran akan rubuh. Hajime dan Shia masuk ke dalam bangunan dan mereka menemukan paman petugas sedang pinhsan di bawah penutup.
Kedua lengan petugas keamanan itu patah, dan tidak sadarkan diri. Hal yang serupa terjadi pada petugas lainnya. Untungnya, tidak ada luka yang mengancam jiwa. Selagi Hajime sedang memerhatikan para petugas keamanan, Shia memeriksa tempat lajn dan kembali dengan pandangan terburu-buru.
"Hajime-san, aku tidak dapat menemukan Myuu-chan! Tapi lihat jnj!" Apa yang Shia berikan adalah selembar kertas dengan tulisan di atasnya.
"Jika kau tidak mau anak dari suku Penghuni Laut ini mati, datanglah ke ___ ___ dengan gadjs berambut putih dari suku Manusia Kelinci."
"Hajime-san ini..."
"Sepertinya mereka adalah orang-orang yang serakah..."
Hajime meremas kertas itu di tangannya dan memperlihatkan senyum seringai yang mengeriman. Orang-orang itu mungkin dengan beberapa cara dapat mendengar percakapan Myuu dan Hajime di kantor keamanan. Setelahnha, mereka menilai jika Myuu dapat dijadikan sandra yang berguna, dan mereka tidak membunuh untuk mendiamkannya karena mereka pikir mereka bisa mendaparkan manusia kelinci yang langka.
Di samping Hajime, Shia memasang ekspresi yang tegas.
"Hajime-san! Aku-!"
"Tidak usah dikatakan. Aku mengetahuinga. Orang-orang itu adalah musuhku... Tidak akan ada negosiasi lagi, kita akan langsung menghancurkan mwreka semua dan mendapatkan Myuu kembali."
"Ya!"
Sebenarnya, Hajime pikir akan lebih baik unguk berpisah dari Myuu karena dia tidak ingin melibatkannya dalam perjalanan yang berbahaya. Bagaimanapun, Myuu hanya akan merasakan waktu-waktu yang sulit jika mereka tidak memberikan perhatian yang tepat kepada anak kecil yang sedang terpojokkan ini. Akan tetapi, dia tidak dapat meninggalkannya lagi saat ia diculik untuk kedua kalinya. Ada waktu dan ada sesuatu yang dapat dia lakukan. Jadi meninggalkan seorang anak kecil dalam masa-masa sulitnya benar-benar akan terlihat seperti 'cara hidup yang kesepian'  Ditambah, jika dka memutuskan untuk mengabaikannya hanya karena mereka tidak ada hubungan, Shia tentu akan sedih tentangnya.
Terlebih lagi, musuh mereka mencoba untuk mengincar Shia. Untuk mencoba macam-macam dengan orang yang 'penting' bagi Hajime, sudah jelas mereka akan langsung menjadi musuh. Sudah tidak perlu menahan apa-apa lagi. Orang-orang itu telah melewati batas garis yang tak seharusnya dilewati.
Hajime dan Shia menyiapkan senjata mereka, dan para monster itu dengan cepar berlari menuju ke lokasi para orang bodoh yang membangunkan para monster.
***
"Dan hal itu terjadi. Ketika kami tiba di lokasi, ada banyak kerumunan penjahat bersenjata, tapj Myuu sendiri tidak berada di sana. Dari awal, mereka mungkin berpikir untuk membunuhku dan mengambil Shia. Dengan berlalunya waktu, kami membantai semjanha kecuali beberapa dari mwreka karena kami perlu menanyakan keberadaan Myuu... tetapi mereka tidak tahu apapun, aku menyiksa yanh lainnyanjuga untuk menemukan tempat persembunyian mereka... dan hasilnya sama saja."
"Bukan hanya aku, mereka juga berencana untuk menculik Yue-san dan Tio-san. Makanya kali ini, kita memutuskan untuk memberikan mereka peringatan dengan menghancurkan semua hal yang berhubungan dengan organisasi..."
Yue dan Tio mendengarkan penjelasan Hajime dan Shia sambil berjalan. Dengan ekspresi kagum terhadap sikap mereka kepada masalah, heran bagaimana kencan yang normal bisa berubah menjadi sesuatu yang melibatkan krganisasi bawah tanah dari kota besar ini.
"...Jadi, kita hanya perlu untuk mencari anak bernama Myuu?"
"Yup. Hal yang kutemukan dari pertanyaan itu adalah mereka merupaka organisasi yang cukup besar jadi banyak fasilitas yang berhubungan dengan mereka. Maukah kalian membantu kami?"
"Nn... serahkan padaku."
"Hmm. Aku pastinya akan membantu jika itu adalah Master yang meminya.."
Yue dan Tio tanpa ragu menjawabnya. Hajime memberi tahu mereka apa yang dia temukan sehubungan dengan keberadaan temoat persembunyian organisasi bawah tanah itu. Mereka lalu melanjutkan pencarian Myuu dan menghancurkan organisasi itu dengan membentuk ke dalam 2 kelompok yaitu Hajime-Yue dan Shia-Tio. Hajime dan Shia berpisah karena mereka pikir akan lebih bagus untuk memiliki irang yanh mengenal Myuu jika mereka menemukannya.
***
Di dekat tembok terluar daerah komersial, ada tempat yang terpisah dari daerah rekreasi dan daerah kerajinan. Itu adalah tempat yang tak dapat dicapai oleh mata pemerintah, dunia bawah tanah yang sebenarnya, bagian gelap dari kota ini. Tempat yang remang-remang meskipun hari masih siang, dan orang-orang masuk dengan aura yang tak mengenakkan.
Di sudut tempat itu, terdapat sebuah bangunan dengan tujuh cerita. Meskipun itu adalah agensi penyalur tenaga kerja di permukaan, tetapi sebenarnya itu adalah markas dari organisasi bawah tanah terbesar dalam spesialisasi 'people' trafficking (penjualan manusia/demi-human), organisasi itu bernama 'Flithof'. Biasanya, markas itu memiliki suasana yang sepi dan menakutkan, tetapi sekarang dipenuhi dengan orang yang berlalu-lalang. Ekspresi dari para bawahan yang mirip penjahat yang bertugas sebagai kurir terlihat kebingungan dan jengkel, yang kemudia berubah menjadi rasa takut.
Diantara puluhan orang yang keluar dan masuk, dua orang yang mengenakan jubah dari ujung kepala sampai kakj menyelinao masuk di tengah jeramajan, dan menyusup ke markas Filthof tanpa kesulitan. Mereka bergerak maju selagi menghindari orang-orang yang berlarian dan akhirnya sampai di depan ruangan yang mencolok di lantai paling atas. Seorang pria berseru dengan suara yang bergema di koridor sampai pintu masuk. Mendengar suaranya, dua irang berjubahniru dengan cepat melepas jubahnya dan bergerak dengan diam-diam.
"Berhenti bermain-main sialan! Ah!? Coba katakan lagi bajingan!"
"Hii! Seperti yang telah kulaporkan sebelumnya, tempat persembunyian yang hancur sudah memcapai 50. Penyerangnya terdiri dari 2 buah grup yang berpasangan."
"Lalu, memang kenapa? Kau bilang Filthof akan hancur oleh 4 orang bajingan? Aa?"
"I-Itu bukan yang kuーー hmph!?"
Di dalam ruangan, ketika mereka pikir teriakkanya telah berhenti, sesuatu mengeluarkan suara gedebuk dan menyebabkan kesunyian sementata. Sepertinya,prianyang sedang melapor itu terjatuh oleh pria yang berteriak.
"Kalian, tidak peduli apa yang kalian lakukan, bawa kemari para bajungan itu ke hadapanku hidup-hidup. Aku tidak peduli bagaimana bentuk mereka selama mereka masih hkdup. Jika ini terus berlanjut, reputasi Filthof akan rusak. Makanya aku akan membiarkan para bajingan itu merasakan sebuah neraka selagi mereka masih hidup. Ini adalah hal yang diperlukan untuk memperlihatkan peringatan kepada yang lainnya juga. Aku akan memberikan hadiah kepada orang yang berhasil membawa mereka ke sini sebesar 5 juta Ruta! Untuk setiap orangnya masing-masing 5 juta! Beritahukan ini kepada para anggota di organisasi.
Karena perintah orang itu, seluruh ruangan pun menjadi sibuk. Seperti apa yang telah pria itu perintahkan, seluruh orng di ruangan pergi untuk mengantarkan pesan kepada para anggota di organisasi. Kedua orang yang sedang mencuri dengar kembali menutup tudung mereka, saling menatap satu sama lain, lalu mengangguk. Salah satu dari mereka mengeluarkan gada-perang di punggungnya dan mengambil posisi.
Disaat orang di dalamnya menaruh tangannya di daun pintu, sebuah gada-perang super berat diayunkan dengan gaya sentrifugal dan gravitasi yang besar.
BaaaANNgG!!!
Dengan suara yang begitu besar, pintu itu hancur lebur. Tangan kanan orang yang sedang memegang gagang pintu hancur setangahnya. Ditambah, tubub orang-orang di belakangnya tertusuk oleh serpihan-serpihan, dan mereka segera terluka dengan terpental ke tembok di belakangnya.
"Tidak perlu memberitahu para pekerjamu lagi. Orang yang sedang kau bicarakan ada di sini."
"Hmmm, Aku lah yang akan akan bertanggung jawab dengan orang-orang di luar. Shia, akhiri ini dengan segera, ok?"
"Terima kasih banyak, Tio-san."
Orang-orang yang menebar tragedy dan masuk ke ruangan dengan biasa adalah Shia dan Tio. Menyadari pintunya telah hancur lebur menjadi serpihan, dan bagaimana bawahannya terlempar ke tembok di belakang; keduanya dilakukan dengan begitu mudah, ketua dari Filthof, Hansen, terpaku dengan mata terbelalak. Dia kembali adar ketika mendenggar suara Shia dan Tio. Dia kemudka dengan cepat mengambil senjatanya dan berbicara seperti Yakuza.
"...Kalian para vajungan penyerang itu, hah... Penampilan itu... Cih, bukannya kalian yang ada di dalam daftar. Shia dan Tio bukan? Satunya lagi bertubuh kecil, Yue... Memang penampilan kalian nomor satu. Oi, nyawa kalian akan kami ampuni jika kalian menyerah sekarang, ok? Jangan bilang kalian pikir kalian dapat kembali hidup-hidup setelah apa yang kalian perbuah ke markas Filthofーー!?" Swiiiish "UGYAAAA!!!"
Hansen, yang memulai pembicaraan selagi melihat Shia dan Tio dengan nafsu, omongannya dengan dinginnya dipotong oleh Shia yang menembakkan shotgun, karena tidak ada lagi hal yang perlu dibicarakan. Bola-bola besi yang tak terhitung jumlahnya melayang ke lengan kanan Hansen, yang terpental dan menabrak tembok di belakangnya, selagi dirinya sendiri berteriak dan menunduk.
Meskipun para anggota organisasi yang mendengar keributan itu datang berlarian. Tio menggunakan sihir api untuk membakar tangga dan mereka hanya dapat berdiri diam karena kehilangan jalan masuk. Terlebih, ia menggunakan sihir 'Breath'(nafas semburan) yang skalanya telah diperkecil, mendorong mereka dengan begitu saja, dan semua yang berada di lantai tujuh berubah menjadi hangjs kecuali ruangan Hansen. Dengan itu, markas Filthof pun terlihat dengan jelas. Tio menembakkan pedang angin dan bola-bola api seperti sebuah machine-gun kepada para anggota organisasi yang hanya dapat melongo melihar ke lantai atas. Karena serang tanpa belas kasihan itu, para anghota organisasi bubar berhamburan menyelamatkan diri... tapi hanya beberapa yang dapat selamat.
Selagi Tio mengurus orang-orang di luar, Shia memanggul Doryukken, mendekati Hansen yang berteriak sambil menggeliat, dan menekankan Doryukkennya ke perutnya. "Guwaa," dia mengeluarkan suara kesakitan sambil mencoba meminggirkan palu itu, tetapi tangan kanannya tidaklah berguna terhadap doryukken super berat itu. Satu-satunya hal yang dapat dilakukannya adalah mengemis akan nyawanya.
"Mo-Mohon ampuni aku! Kalian bisa ambil semua uang yang kalian mau. Aku tidak ingin berurusan dengan kalian lagi. Itulahーー Gekhh!?"
"Tak ada yang memberikanmu ijin berbicara. Kau hanya pwrlu menjawab peetanyaanku, mengerti? Jika tidak, palu ini akan bertambah berat setiap detiknha... jadi lebih baik kau jawab semuanya sebelum semua organmu hancur."
"... Shia. Kau memang benar-benar sahabat Master... Cara berbicara dan sikapmu benar-benar mirip."
Tio yang menjaeabnya dari belakang diacuhkan Shia, dan Shia menanyai Hansen tentang Myuu. Ketika ia menyebutkan Myuu, Hansen menunjukkan wajah bingungnya sebentar. Tetapi ketika Shia menanyakan tentang anak dari suku Penghuni Laut, dia menjawabnya dengan tergesa-gesa dan memasang ekspresi tersiksa karena Doryukken yang bertambah berat setiap detiknya. Sepertinya, ia telah dipindahkan ke aula bawah tanah di mana pelelangan bawah tanah diadakan malam ini.
Bawahan Hansen, yang mungkin memdengad pembicaraan antara regu Shia dan Myuu lah yang merancanakan penculikan Shia. Mereka mungkin berpikir dengan menculiknya, mereka dapat menaikkan pangkatnya di dalam organisasi karena ia telah berada di dalam daftar penculikan organisasi.
Shia menyentuh batu telepati di ikat lehernya, mengaktifkannya dan menghubungi Hajime.
"Hajime-san, Hajime-san. Apa kau mendengarku? Ini aku, Shia."
"... Shia. Ya, aku mendengarmu. Ada apa?"
"Aku baru mendapat informasi tentang keberadaan Myuu. Hajime-san sekarang ada di Daerah Rekreasi kan? Tolong periksa karena seharusnya ada di sekitar sana."
"Roger."
Shia memberitahu Hajime lokasi yang tepat melalui telepati. Karena berat Doryukken, mimik Hansen sudah benar-benar membiru karena tak dapat bernafas. Shia menon-aktifkan sihir gravitasi di Doryukken, mengembalikkan berat normalnya dan lalu memanggulnya. Meskipun telah dilepaskan dari berat Doryukken, kesadaran Hansen mulai menghilang karena pendarahan, dan meminta pertolongan Shia dengan putus asa.
"T-Tolong aku... Panggilkan dokter..."
"Kau begitu mudahnya menggunakan nyawa anak-anak sebagai sumber makanan... Ditambah Hajime-san dan Yue-san akan marah jika aku membiarkan orang sepertimu selamat. Makanya, dadahh."
"B-Berhenti!"
CPRETTTTT
Shia mengayunkan Doryukkennya dengan begitu kuat, lalu membersihkan darah yang menempel dan memanggulnya kembali dan menghadap Tio.
"Tio-san. Ayo hancurkan tempat ini ecepatnya dan bertemu dengan Hajime-san dan Yue-san!"
"Whoa... Shia juga tak mengenal belas kasihan, huh... Itu membuatku sedikit berdebar-debar..."
"?... Apa kau baru mengatakan sesuatu?"
"Ti-Tidak sama sekali."
Kalimat yang Tio ucapkan dengan lirih entah bagaimana membuat Shia merinding. Meskipun ia menanyai Tio, tidak ada apa-apa selain ekspresinya yang terlhat 'panas', jadi Shia memiringkan kepalanya sambil melanjutkan mengancurkan markas Filthof dengan sekuat mungkin.
Ketika Shia fan Tio pergi, yang tersisa adalah mayat yang tak terhitung dan gunungan puing-puing bangunan. 'Filthof' di Fhuren adalah salah satu organisasi bawah tanah terbesar, dan sekarang Filthof telah dibantai dengan begitu mudahnya.