HAJIME MENJADI SEORANG AYAH II
(Translater : Dhien; Editor : Hirosuke)
Setelah mereka meninggalkan aquarium
Meerstat dan juga makan siang, Hajime dan Shia berjalan-jalan di labirin kebun
bunga dan jalan di mana para pementas jalanan beraksi. Di pengan Shia, rerdapat
banyak makanan yang telah dibeli dari berbagai kios dan sekarang ia tengah
menikmati manis dan dinginnya es krim vanilla.
"Kau makan banyak... Apakah memang
seenak itu?"
"Nyam... Yup! Ini benar-benar enak.
Seperti yang diharapkan dari kota Fhuren, bahkan makanan di kios pun berlevel
tinggi."
"...Kau akan jadi gendut jika makan
terlalu banyak."
"...Hajime-san, itu bukanlah
kalimat yang seharusnya kau katakan pada seorang wanita."
Karena kalimat Hajime, tangan yang
digunakannya untuk memakan es krim berhenti untuk sesaat sambil beralasan,
"Aku akan berolahraga nanto... Aku juga akan mengurangi makan
besok...," dan Shia melanjutkan perjalannya menikmati manisan dari
kios-kios. Selagi Hajime berjalan di samping Shia dengan senyum masam,
ekspresinya dengan tiba-tiba berubah menjadi ragu. Dia berbalik dan memandang
ke bawah.
Shia menyadarinya dan menanyakannya
sambil memiringkan kepalanya, "Nn? Apa ada sesuatu yang salah,
Hajime-san?"
"Nnー?
Indra penandaku merasakan hawa kehadiran yang mengkhawatirkan..."
"Apa kau baru saja menggunakan
indra penanda itu?"
"Aku slalu menghgunakannya untuk
berjaga-jaga."
"U-n? Tapi, apa kau sekhawatir itu?
Dan meskipun kau mengatakan hawa kehadiran seseorang..."
Shia melihat sekelilingnya, ia
memiringkan kepalanya sambil berkata, "Ada banyak orang di sini
tahu?"
"Bukan, bukan itu yang kumaksud...
Apa yang kurasakan berasal dari bawah sana?"
"Bawah?... Maksudmu saluran
pembuangan? Umm, apa itu bukan tukang perbaikan?"
"Jika iya, aku tentu tidak akan
mengkhawatirkan hal itu. Karena itu adalah hawa kehadiran yang kecil dan
lemah... Mungkin dia adalah seorang anak kecil? Terlebih, tubuhnya sedang
lemah."
"Eh? I-itu buruk! Mu-mungkin anak
kecil itu tidak sengaja terjatuh ke dalam lubang dan terbawa arus! Hajime-san!
Ayo kita periksa! Beri tahu di mana jalannya!"
Sesaat Shia mendengar penjelasan Hajime,
dengan segera ia segera berlari. Meskipun ucapan Aiko tentang "cara hidup
Hajime yang kesepian" telah bergema di hatinya, tetapi kenyataannya Shia
bergerak lebih cepat darinya, yang membuatnya tersenyum dengan masam. Sifat
Shia yang ceria dan berterus terang sepertinya berdampak baik bagi Hajime.
Shia dan Hajime mengejar hawa kehadiran
di bawah tanah dengan kecepatan sedang. Dari struktur kota, mereka mengira
saluran pembuangan mengalur di sepanjang jalan. Ketika mereka tepat melewati
hawa kehadiran itu, Hajime menempelkan tangannya ke tanah untuk melakukan
transmutasi. Percikan kilat berwarna merah pun menyala, dan lubang yang
menghubungkan mereka ke bawah tanah pun terbuka.
Hajime dan Shia tanpa ragu melompat ke
dalam lubang. Hajime kemudian menggunakan skill 'Aerodinamis', menahan Shia
tepat sebelum mereka terjatuh ke dalam air yang mengeluarkn bau busuk, dan
mereka mendarat di kedua bagian samping dari saluran air.
"Hajime-san. Aku juga dapat
merasakan hawa kehadirannya. Aku akan melompat dan menariknya."
"Jangan, tidak apa."
Hajime menghentikan Shia yang mencoba
melompat tanpa mempedulikan bajunya yang akan menjadi kotor dengan mencengkeram
kerah bajunya. Hajime kemudian sekali lagi menempelkan tangannya ke tanah dan
menggunakan transmutasi. Sebuah jeruji-jeruji terbentuk bersama dengan cipratan
kilatan merah di atas air. Karena jeruji itu dibentuk secara diagonal, anak
kecil itu tersapu arus ke arah mereka dan diberhentikan oleh jeruji itu. Hajime
menjalankan alat yang ada di lengan kirinya. Lengannya memanjang untuk
menangkap anak itu dan menariknya ke tepi saluran.
"Anak ini..."
"Yahh, anak ini masih bernafas...
Ayo kita keluar sekarang, di sini sangat bau."
Melihat anak yang mereka selamatkan, Shia
membelalakkan matanya dalam keterkejutan. Hajime juga mengetahui penampilan
anak ini, jadi dia juga terkejut dalam batin. Akan tetapi, lokasi mereka saat
ibi tidaklah baik untuk jiwa dan raga, jadi mereka pindah ke tempat lain.
Entah bagaimana, karena ini tidak
terlihat seperti sebuah kecelakaan
dimana seorang anak terjatuh ke dalam saluran air dan terbawa arus, Hajime yang
ragu untuk kembali ke jalan dari lubang yang dibuatnya sebelumnya, menggunakan
transmutasi untuk menutup lubang itu dan membuka lubang lainnya di saluran
pembuangan setelah mengingat-ngingat susunan bangunan-bangunan yang ada di
permukaan. Oleh karena itu, selagi membawa anak kecil yang sedang terselimuti
itu dia mengeluarkan 'Treasure Box"nya dan mulai berpindah.
Kilatan merah tiba-tiba muncul dari
sebuah gang terpencil, dn sebuah lubang muncul di tanah. Orang yang melompat
dari sana adalah Shia dan Hajime yang ambil membawa seorang anak kecil
bersamanya. Hajime memggunakan trnsmutasi untuk menutup lubang itu dan kemudian
menglihkan pandangannya kembali ke anak kecil yang dibawanya.
Dari perawakannya, anak itu seharusnya
berumur berkisar 3 atau 4 tahun. Dengan rambut berwarna emeraldnya yang
panjang, dan meskipun anak itu kotor, hal itu tidaklah mengubah kemanisannya.
Anak itu seharusnya adalah seorang perempuan. Akan tetapi, hal yang paling
menonjol darinya adalah telinganya. Tidak seperti manusia, telinganya berbentuk
seperti sirip berbentuk kipas. Sebagai tambahan, sesuatu yang keluar dari balik
selimut itu adalah tangan kecil yang seperti maple, dan sebuah film terlipat
yang tipis berada diantara jemarinya.
"Sepertinya anak ini berasal dari
suku Sea-dwellers(Penghuni Laut)... Hanya saja bagaimana bisa dia berada di
tempat seperti ini..."
"Yahh, aku yakin ada alasan buruk
dibaliknya."
Suku penghuni laut adalah suku dengan
posisi yang sangat spesial bahkan diantara ras demi-human. Mereka hidup di
, berlokasi di lepas pantai dari laut yang
berada tepat di sebelah in bagian barat
benua. Menggunakan karakteristik spesial mereka, suku itu menangkap 80% dari
produk laut yang muncul di pasar di benua ini. Itulah alasan kenapa mereka
secara resmi dilindungi oleh kerajaan Herrlicht meskipun mereka adalah ras
demi-human. Pasa akhirnya, ini semua tentang uang, karena mereka dilindungi
hanya agar mereka bisa dimanfaatkan meskipun diskriminasi teruslah berlanjut.
Itulah kenapa hal yang sulit dipercaya
untuk seseorang dari suku Penghuni Laut, yang seharusnya dilindungi, untuk
dapat terbawa arus di saluran pembuangan kota besar ini, dan bahkan dia
masihlah kecil. Bau kejahatan dapat tercium dengan kuat.
Selagi mereka memikirkan gadis dari suku
Penghuni Laut itu, hidungnya berkedut, matanya terbuka dan berkedip-kedip.
Kemudian sebuah pupil bulat yang besar menatap Hajime. Hajime, yang entah
bagaimana pandangan mereka dapat bertemu, tidak mengalihkan pandangannya dan
balik menatapnya. Dengan ketegangan misterius yang muncul, Shia, yang terlihat
mengetahui sesuatu, mendekatinya dengan eksrpesi terkagum-kagum. Tiba-tiba,
perut dari gadis suku Penghuni Laut itu mengeluarkan bunyi keroncongan yang
lucu. Dengan hidungnya yang berkedut lagi, ia menggerakkan pandangannya dari
Hajime dan beralih menuju ke bungkusan yang Shia beli dari kios.
'Ini?' Shia berpikir sambil memiringkan
kepalanya dan memindahkan bungkusan daging suwir dari sebelah kanan ke kiri.
Sepwrti magnet, mata gadis itu mwngijutinya. Sepertinya, ia cukup lapar. Shia
mencoba untuk mengambil daging suwir dari bungkusan selagi Hajime mulai
berbicara ke gadis itu sambil melakukan transmutasi.
"Okay, siapa namamu?"
Gadis yang matanya sedang terpikat
dengan daging suwir yang dipegang Shi terkejut dan menundukkan badannya selagi
percikan kilatan yang terang muncul dari tanah diikuti dengan sebuah kubus yang
melayang. Hajime menanyakan namanya sekali lagi, dan setelah pandangannya
melihat-lihat ke arah lain, ia mengatakan namanya dengan suara bisikan yang
lirih.
"...Myuu."
"Aku mengerti. Aku Hajime, dan ini
adalah Shia. Lalu, Myuu, jika kau ingin makan daging suwir ini, pertama-tama
bersihkan dulu dirimu dari kotoran ini."
Hajime mengeluarkan air bersih yang
disimpannya dalam 'Treasure Box', dan mengisi bak kamar mandi yang baru saja
dia transmutasikan. Sebagai tambahan, dia mengatur suhu air menggunakan bijih
api dan jadilah bak mandi yang seadanya. Hal yang sangat berbahaya untuk makan
dengan tubuh penuh kotoran dari saluran pembuangan. Karena ia terlihat telah
meminum air dari saluran pembuangan itu, makan detoxifikasi(pengeluaran racun) dan
obat anti bakteri pun dibutuhkan.
Tidak lama setelahnya, Myuu menjawabnya
dengan melepaskan selimut dan bajunya yang kotor, dan lalu masuk ke bak mandi.
"Ekk!," meskipun tubuhnya merasa ngeri seperti sedang ketakitan, ia
lalu menyempitkan matanya ketika tubuhnya perlahan mulai terasa hangat. Hajime
memberikan obat-obatan dan handuk kepada Shia, memberikan sabun ke Myuu, dan
Hajime lalu pergi untuk membelikan Myuu beberapa baju.
Ketika Hajime kembali dari gang belakang
setelah membelikan Myuu beberapa baju, Myuu telah keluar dari bak mandi dan
saat ini tengah bersama Shia, terselimuti di dalam selimut baru. Ketika Shia
sedang menggendong Myuu, ia berkata "Ahh," sambil mengabilkan
sepotong daging dan menyuapinya ke mulut Myuu yang kecil ーー mengunyahnya dengan lahap. Rambutnya yang kotor kembali
memancarkan warna hijau emerald, dan berkas cahaya yang memantul membuat sebuah
halo(lingakaran cahaya) di kepalanya.
"Ah, Hajime-san. Selamat datang
kembali. Meskipun aku amatir, tapi menurutku tidak ada masalah dengan
Myuu-chan."
Ketika Shia menyadari kembalinya Hajime,
ia melapor selagi terus membelai rambut Myuu yang lembab. Mungkin karena ia
juga menyadari kehadiran Hajime, ia mulai menatapnya kembali selagi mengunyah.
Ia sedang menilai apakah Hajime irang baik atau jahat.
Hajime merespon kalimat Shia dengan
mengangguk, dan mengeluarkan baju yang telah dia belu. Itu adalah baju gaun
one-piece berwarna putij susu yang feminim, gaun yang terlihat mirip seperti
yang dikenakan Shia. Sebagai tambahan, ada alas kaki bwrbentuj sandal
gladiator, dan pakaian dalam. Karena itu adalah barang-barang untuk anak kecil,
dia khawatir terhadap mata pegawai toko ketika dia membelinya.
Hajime berjalan menuju Myuu, melepaskan
selimutnya, dan memakaikan gaun one-piecenyanya lewat kepalanya, dilanjutkan
dengan memakaikan celana dalam. Dia menunduk di depan Myuu dan memakaikan
sandal di tiap kakinya. Sebagai tambahan, dia mengeluarkan aetifak yang dapat
mengeluarkan udara hangat ーー dengan kata lain, sebuah
pengering rambut dari 'Treasure Box' miliknya dan mengeringkan rambut Myuu yang
lembab. Myuu berdiri dengan tegak meskipun sambil terus menatap Hajime,
perlahan ia menyipitkan matanya ktikanudara hangat yang nyaman berhembus.
"... Apa yang harus kubilang.
Sepertinya Hajime-san pandai merawat orang lain."
"Apa yang kau katakan dengan
tiba-tiba..."
Meskipun Hajime mengkerut dengan ucapan
Shia selagi dia masih mengeringkan rambut Myuu, yang dilakukannya membuktikan
bahwa dia memang pandai merawat orang lain, jadi Shia mengendurkan pipinya
untuk tersenyum. Hajime entah bagaimana merasa malu dan mengalihkan topik
pembicaraan.
"Yahh, tentang apa yang harus kita
lakukan selanjutnya..."
"Tentang yang harus kita lakukan
pada Myuu-chan, kan..."
Karena Myuu-chan mengerti bahwa mereka
berdua sedang membicarakannya, Myuu memandang Shia dan Hajime secara
bergantian.
Dari sekarang, Hajime dan Shia
memutuskan untuk mendengar situasi Myuu.
Sebagai hasilnya, apa yang Myuu
ceritakan dengan suaranya yang bergetar hampir seperti apa yang telah Hajime
duga. Di suatu hari, ia tersesat ketika ia berenang dengan ibunya di sekitar
pinggir pantai terdekat, dan ketika ia sedang berjalan-jalan, ia tiba-tiba
ditangkap oleh seseorang dari ras manusia.
Setelah beberapa hari yang keras
berlalu, ia dipindahkan ke tempat yang agak jauh di Fhuren, dan lalu diletakkan
di tempat remamg-remang yang seperti penjara. Di dalamnga, ada banyak anak-anak
dari ras manusia. Setelah ia melewati beberapa hari yang tak dapat ia hitung di
sana, beberapa anak yang bersamanya di bawa keluar sebagai rutinitas harian
tapi tak datupun dari mereka ada yang kembali. Anak laki-laki yang sedikit
lebih tua darinya mengatakan bahwa mereka akan dipamerkan ke pengunjung dan
dihargai untuk dijual.
Ketika akhirnya tiba giliran Myuu,
kebetulan itu adalah hari dimana saluran pembuangan sedang diperbaiki, jadi
lubang yang menuju ke saluran air bawah tenah pun terbuka. Myuu yang mendengar
suara angin yangndirindukannya, dengan segera langsung melompat ke dalamnya.
Biasanya, tidak ada yang bisa bidlakukan oleh seorang anak bwrusia 3-4 tahun
karena rintangan yang terlalu sulit, tetapi untungnya tangannya tidak terikat.
Myuu berenang dengan sekuat tenaga selagi menahan perasaan tidak enak dari air
pembuangan yang kotor itu. Meskipun ia masihlah muda, ia adalah anak dari suku
Penghuni Laut. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh pria yang menjaganya selain
berlari di tepian dan mencoba menangkapnya, tetapi gagal karena Myuu telah
terbawa arus.
Akan tetapi, karena ia tidak terbiasa
dengan perjalanan jauh, ditambah stress karena telah diculik, makanan yang
tidak enak dan juga lingkungan buruk dimana ia terendam dalam saluran air untuk
waktu yang lama. Myuu akhirnya kehilangan kesadarannya ketika ia mencapai batas
fisik dan mentalnya. Kesadarannya perlahan kembali berkat punggung hangat yang
menggendongnya, dan ia pun sadar bahwa ia sedang digendong oleh Hajime.
"Para tamu menentukan... harganya.
Sebuah pelelangan, huh. Dari manusia sampai anak suku Penghuni Laut bisa berada
di sana, pasti itu adalah pelelangan bawah tanah."
"... Hajime-san, apa yang harus
kita lakukan?"
Shia, yang merasa tertekan, memeluk Myuu
dengan erat. Matanya Mencerminkan bahwa ada sesuatu yang ingin ia lajukan
tentang hal itu. Hal yang normal untuk ras demi-human untuk ditangkap dan dijadikan
budak. Shia yang kehilangan keluarganya, mengerti betapa menakutkan dan
menyakitkannya hal itu.
Akan tetapi, Hajime mwnggelengkan
kepalanya.
"Akan lebih baik jika kita
menyerahkannta pada pihak yang berwajib."
"Itu... kau akan mengabaikan anak ini
dan anak-anak lainnya..."
Ketika Shia mendengar apa yang diucapkan
Hajime, ia menggertakkan giginya. Ia memeluk Myuu dengan erat selagi merasa
terkejut dan memandangi Hajime. Apa yang Hajime maksud dengan pihak berwahib
adalag organisasi yang mirip dengan polisi di bumi. Dengan mempercayakannya
pada fasilitas yang seperti pemerintah, Myuu dapat berpisah dengan mereka.
Meskipun yang dilakukannya tidak bermaksud untuk mengabaikannya, melainkan
prosedur normal untuk menemukan anak yang hilang, tetapi Shia tidak berpikir
demikian.
Hajime mencoba menjelaskannya pada Shia
dengan bahasa yang mudah dimengerti.
"Kau tahu, Shia. Menyerahkan anak
yang hilang ke pihak yang berwajib adalah hal hang normal. Terlebih lagi Myuu
adalah anak dari suku Penghuni Laur. Ia sudah pasti akam dilindungi oleh
mereka. Ditambah, melelang seseorang dari suku Penghunj Laut adalah masalah
yang besar. Mereka akan mencoba untuk menyelidiknya dan anak-anak lain pun akan
ikut terselamatkan. Bukankah itu cukup? Meski aku hanya menebak, tapi ini
mungkin adalah sisi gelap dari kota ibi
Ketika Myuu ditangkap, ia sudah pasti akan ditempatkan di tempat yang
tak dapat disentuh oleh masyarakat umum. Dengan kata lain, ini adalah masalah
kota Fhuren. Makanya, bukankah kita perlu melaporkannya?... Mempertimbangkan
perasaanmu, aku mengerti bahwa kau merasa ingin melakukan sesuatu,
tapi..."
"I-Itu... itu memang benae... Tapk,
setidaknya tidak bisakah kita yang merawat anak inj? Bagaimanapun kita juga
akan peefi ke laut di barat nantinya..."
"Haa~, dengar. Kita akan pergi ke
Gunung Berapi Agung terlebih dahulu. Jangan bilang, kau tidak masalah membawa
ia ikut ke dalam dungeon? Atau, kau akan menyuruhnya untuk menunggu di padang
pasir sendirian? Pada akhirnya, kita akan dikira sebagai kawan dari para
penculik jika kita ikut membawa anak dari suku Pwnghuni Laut tanpa pwrmisi.
Jadi, jangan katakan hal tak beralasan seperti ini."
"... Uuh, aku mengerti..."
Sepertinya, Shua hanya dapat menyayangi
Myuu dalam waktu yang singkat. Mungkin karena ia dapat membaca situasi yang
terjadi, Myuu menempel lengket ke Shia. Myuu terlihat sangat menyukai Shia, dan
merasa tidak ingin berpisah darinya.
Akan tetapi, apa yang Hajime sarankan
adalah hal yang benar, jadi Shia hanya dapat mengangguk dan menurunkan bahunya.
Hajime membungkuk untuk menyetarakan pandangannya dengan Myuu, dan mulai
menjelaskan kenapa Myuu harus memahami mereka.
"Dengar, Myuu, kita akan pwrgi ke
tempat orang-orang yang akan melindungimu. Meskipun mungkin akan memakan waktu,
kau pasti akan dapat kembali lagi ke laut di barat."
"...Bagaimana dengan Onii-chan dan
Onee-chan?" Myuu bertanya apa yang akan mereka lakukan dengan nada yang
tak mengenakkan.
"Aku minta maaf, ini akan menjadi
sebuah perpisahan."
"Tidak!"
"Tunggu, ini tidak seharusnyaーー"
"Tidak!"
"..."
"Myuu tidak apa dengan Onii-chan
dan Onee-chan! Myuu ingin bersama!"
Hajime tersentak karena penolakan yang
kuat. Myuu mulai memukul-mukul paha Shia, seperti halnya anak kecil yang manja.
Sampai sekarang, mereka pikir ia adalah anak yang pendiam, tapi itu sepertinya
hanyabkarena ia sedang memastikan karakteristik Hajime dan Shia. Mungkin karena
ia menilai mereka sebagai orang yang bisa dipercaya, ia bertingkah manja. Akan
tetapi, ia mungkin nasihlah seorang anak yang pendiam dan ceria.
Hajime tidak mereka berkeberatan
dipercaya olehnya, tapi mereka perlu untuk melaporkannya situasinya kepada
pihak yang berwajib, dan mereka tidak dapat membawa Myuu bersama selagi mereka
ingin menaklukhan salah satu dari Dungeon Agung, . Meskipun
bwgitu, "Tidakk ーー!!," Myuu menolak dengan
segala upayanya, jadi Hajime menyerah membujuknya, dan membawanya di lengannya
untuk membawanya ke kantor pihak berwajib.
Karena Myuu tidak ingin berpisah dari
irang-orang yang secata ajaib ia temui dan benar-benar dapat dipercayanya, ia
dengan kuat menarik rambut Hajime dan penutup matanya, lalu mencakar pipinya
sebagai bentuk penolakan saat menuju ke kantor pihak berwajib. Jika bukan
karena Shian ang tersenyum sopan di sampingnya, Hajime sepertinyansudah akan
dilaporkan sebagai penculik. Dengan rambutnya yang berantakan, salah satu
matanyanyang tertutup karena penutup matanya yang diambil, dan bekas cakaran di
pipinya, Hajime sampai di kantor keamanan dan menjelaskan situasinya ke petugas
keamanan yang bermata melotot.
Ekspresi petugas keamanan yang mendengar
situasi yang gawat ini menjadi serius, dan berjanji akan melindungi Myuu di
dalam kantor keamanan, bersama dengan penyelidikan dan prosedur untuk membawa
Myuu kembali ke rumahnya. Seperti yang telah Hajime duga, itu bukanlah masalah
yang besar, dan dia ingin segera pamit karena bala bantuan akan segera datang
dari markas mereka. Akan tetapi...
"Apakah Onii-chan membenti
Myuu?" Ucap gadis kecil dengan mata berair itu sambil memandang ke atas,
tidak ada orang waras yang dapat menahannya, termasuk Hajime. "Uh."
Dia mengwrang. Meskioun sebelumnya dia telah menerangkan bahwa Myuu dapat
kembali ke rumah jika bersama paman keamanan, ekspresi Myuu yang penuh
kesedihan sama sekali tidak berubah.
Petugas keamanan tidak dapat menahannya
lagi, dengan agak memaksa dia memisahkan Myuu dari Hajime dan Shia selagi dia
mencoba untuk menenangkannya, dan Myuu menarik-narik rambut putih Hajkme sambil
mengeluarkan suara yang sedih. Hajime dan Shia akhirnya meninggalkan kantor
keamanan, hal yang alami jika mereka tidak meneruskan kencan mereka. Alis Shia
mengkerut khawatir selagi ia tetap memandang kantor kemanan di belakangnya.
Tidak lama, kantor kemanan pun tidak
dapat terlihat lagi, dan Hajime ingin mengatakan sesuatu untuk membuat Shia
yang depresi merasa lebih baik di tempat yang cukul jauh dari kantor kemanan
tadi. Tetapi saat itu...
BooOOooMm!!!!!
Sebuah ledakkan terjadi di belakang
mereka, dan asap hitam pun dapat terlihat. Lokasinya adalah,
"Ha-Hajime-san. Di sana..."
"Cih, kantor keamanan tadi!"
Benar. Tempat dimana asap hitam itu
berada berasal dari kantor keamanan di mana mereka berada. Mereka berdua saling
mengangguk, dan berlari kembali ke tempat itu. Hal terburuk yang dapat terjadi
di saat seperti ini masuk ke pikiran mereka. Organisasi yang menculik Myuu
meledakkan kantornya bersama dengan Myuu untuk mencegah bocornya informasi.
Dengan ketidak sabaran mereka, mereka
sampai di tempat itu. Yang berada di pandangan mereka adalah kaca-kaca jendela
yang hancur terhempas bersama dengan pintu kantor yang berserakkan di jalanan.
Akan tetapi, bangunan itu sendiri tidaklah begitu rusak, jadi tidak ada
khekawatiran akan rubuh. Hajime dan Shia masuk ke dalam bangunan dan mereka
menemukan paman petugas sedang pinhsan di bawah penutup.
Kedua lengan petugas keamanan itu patah,
dan tidak sadarkan diri. Hal yang serupa terjadi pada petugas lainnya.
Untungnya, tidak ada luka yang mengancam jiwa. Selagi Hajime sedang
memerhatikan para petugas keamanan, Shia memeriksa tempat lajn dan kembali
dengan pandangan terburu-buru.
"Hajime-san, aku tidak dapat
menemukan Myuu-chan! Tapi lihat jnj!" Apa yang Shia berikan adalah
selembar kertas dengan tulisan di atasnya.
"Jika kau tidak mau anak dari suku
Penghuni Laut ini mati, datanglah ke ___ ___ dengan gadjs berambut putih dari
suku Manusia Kelinci."
"Hajime-san ini..."
"Sepertinya mereka adalah
orang-orang yang serakah..."
Hajime meremas kertas itu di tangannya
dan memperlihatkan senyum seringai yang mengeriman. Orang-orang itu mungkin
dengan beberapa cara dapat mendengar percakapan Myuu dan Hajime di kantor
keamanan. Setelahnha, mereka menilai jika Myuu dapat dijadikan sandra yang
berguna, dan mereka tidak membunuh untuk mendiamkannya karena mereka pikir
mereka bisa mendaparkan manusia kelinci yang langka.
Di samping Hajime, Shia memasang
ekspresi yang tegas.
"Hajime-san! Aku-!"
"Tidak usah dikatakan. Aku
mengetahuinga. Orang-orang itu adalah musuhku... Tidak akan ada negosiasi lagi,
kita akan langsung menghancurkan mwreka semua dan mendapatkan Myuu
kembali."
"Ya!"
Sebenarnya, Hajime pikir akan lebih baik
unguk berpisah dari Myuu karena dia tidak ingin melibatkannya dalam perjalanan
yang berbahaya. Bagaimanapun, Myuu hanya akan merasakan waktu-waktu yang sulit
jika mereka tidak memberikan perhatian yang tepat kepada anak kecil yang sedang
terpojokkan ini. Akan tetapi, dia tidak dapat meninggalkannya lagi saat ia
diculik untuk kedua kalinya. Ada waktu dan ada sesuatu yang dapat dia lakukan.
Jadi meninggalkan seorang anak kecil dalam masa-masa sulitnya benar-benar akan
terlihat seperti 'cara hidup yang kesepian'
Ditambah, jika dka memutuskan untuk mengabaikannya hanya karena mereka
tidak ada hubungan, Shia tentu akan sedih tentangnya.
Terlebih lagi, musuh mereka mencoba
untuk mengincar Shia. Untuk mencoba macam-macam dengan orang yang 'penting'
bagi Hajime, sudah jelas mereka akan langsung menjadi musuh. Sudah tidak perlu
menahan apa-apa lagi. Orang-orang itu telah melewati batas garis yang tak
seharusnya dilewati.
Hajime dan Shia menyiapkan senjata
mereka, dan para monster itu dengan cepar berlari menuju ke lokasi para orang
bodoh yang membangunkan para monster.
***
"Dan hal itu terjadi. Ketika kami
tiba di lokasi, ada banyak kerumunan penjahat bersenjata, tapj Myuu sendiri
tidak berada di sana. Dari awal, mereka mungkin berpikir untuk membunuhku dan
mengambil Shia. Dengan berlalunya waktu, kami membantai semjanha kecuali
beberapa dari mwreka karena kami perlu menanyakan keberadaan Myuu... tetapi
mereka tidak tahu apapun, aku menyiksa yanh lainnyanjuga untuk menemukan tempat
persembunyian mereka... dan hasilnya sama saja."
"Bukan hanya aku, mereka juga
berencana untuk menculik Yue-san dan Tio-san. Makanya kali ini, kita memutuskan
untuk memberikan mereka peringatan dengan menghancurkan semua hal yang
berhubungan dengan organisasi..."
Yue dan Tio mendengarkan penjelasan
Hajime dan Shia sambil berjalan. Dengan ekspresi kagum terhadap sikap mereka
kepada masalah, heran bagaimana kencan yang normal bisa berubah menjadi sesuatu
yang melibatkan krganisasi bawah tanah dari kota besar ini.
"...Jadi, kita hanya perlu untuk
mencari anak bernama Myuu?"
"Yup. Hal yang kutemukan dari
pertanyaan itu adalah mereka merupaka organisasi yang cukup besar jadi banyak
fasilitas yang berhubungan dengan mereka. Maukah kalian membantu kami?"
"Nn... serahkan padaku."
"Hmm. Aku pastinya akan membantu
jika itu adalah Master yang meminya.."
Yue dan Tio tanpa ragu menjawabnya.
Hajime memberi tahu mereka apa yang dia temukan sehubungan dengan keberadaan
temoat persembunyian organisasi bawah tanah itu. Mereka lalu melanjutkan
pencarian Myuu dan menghancurkan organisasi itu dengan membentuk ke dalam 2
kelompok yaitu Hajime-Yue dan Shia-Tio. Hajime dan Shia berpisah karena mereka
pikir akan lebih bagus untuk memiliki irang yanh mengenal Myuu jika mereka
menemukannya.
***
Di dekat tembok terluar daerah
komersial, ada tempat yang terpisah dari daerah rekreasi dan daerah kerajinan.
Itu adalah tempat yang tak dapat dicapai oleh mata pemerintah, dunia bawah
tanah yang sebenarnya, bagian gelap dari kota ini. Tempat yang remang-remang
meskipun hari masih siang, dan orang-orang masuk dengan aura yang tak
mengenakkan.
Di sudut tempat itu, terdapat sebuah
bangunan dengan tujuh cerita. Meskipun itu adalah agensi penyalur tenaga kerja
di permukaan, tetapi sebenarnya itu adalah markas dari organisasi bawah tanah
terbesar dalam spesialisasi 'people' trafficking (penjualan
manusia/demi-human), organisasi itu bernama 'Flithof'. Biasanya, markas itu
memiliki suasana yang sepi dan menakutkan, tetapi sekarang dipenuhi dengan
orang yang berlalu-lalang. Ekspresi dari para bawahan yang mirip penjahat yang
bertugas sebagai kurir terlihat kebingungan dan jengkel, yang kemudia berubah
menjadi rasa takut.
Diantara puluhan orang yang keluar dan
masuk, dua orang yang mengenakan jubah dari ujung kepala sampai kakj menyelinao
masuk di tengah jeramajan, dan menyusup ke markas Filthof tanpa kesulitan.
Mereka bergerak maju selagi menghindari orang-orang yang berlarian dan akhirnya
sampai di depan ruangan yang mencolok di lantai paling atas. Seorang pria
berseru dengan suara yang bergema di koridor sampai pintu masuk. Mendengar
suaranya, dua irang berjubahniru dengan cepat melepas jubahnya dan bergerak
dengan diam-diam.
"Berhenti bermain-main sialan! Ah!?
Coba katakan lagi bajingan!"
"Hii! Seperti yang telah kulaporkan
sebelumnya, tempat persembunyian yang hancur sudah memcapai 50. Penyerangnya
terdiri dari 2 buah grup yang berpasangan."
"Lalu, memang kenapa? Kau bilang
Filthof akan hancur oleh 4 orang bajingan? Aa?"
"I-Itu bukan yang kuーー hmph!?"
Di dalam ruangan, ketika mereka pikir
teriakkanya telah berhenti, sesuatu mengeluarkan suara gedebuk dan menyebabkan
kesunyian sementata. Sepertinya,prianyang sedang melapor itu terjatuh oleh pria
yang berteriak.
"Kalian, tidak peduli apa yang
kalian lakukan, bawa kemari para bajungan itu ke hadapanku hidup-hidup. Aku
tidak peduli bagaimana bentuk mereka selama mereka masih hkdup. Jika ini terus
berlanjut, reputasi Filthof akan rusak. Makanya aku akan membiarkan para
bajingan itu merasakan sebuah neraka selagi mereka masih hidup. Ini adalah hal
yang diperlukan untuk memperlihatkan peringatan kepada yang lainnya juga. Aku
akan memberikan hadiah kepada orang yang berhasil membawa mereka ke sini sebesar
5 juta Ruta! Untuk setiap orangnya masing-masing 5 juta! Beritahukan ini kepada
para anggota di organisasi.
Karena perintah orang itu, seluruh
ruangan pun menjadi sibuk. Seperti apa yang telah pria itu perintahkan, seluruh
orng di ruangan pergi untuk mengantarkan pesan kepada para anggota di
organisasi. Kedua orang yang sedang mencuri dengar kembali menutup tudung
mereka, saling menatap satu sama lain, lalu mengangguk. Salah satu dari mereka
mengeluarkan gada-perang di punggungnya dan mengambil posisi.
Disaat orang di dalamnya menaruh
tangannya di daun pintu, sebuah gada-perang super berat diayunkan dengan gaya
sentrifugal dan gravitasi yang besar.
BaaaANNgG!!!
Dengan suara yang begitu besar, pintu
itu hancur lebur. Tangan kanan orang yang sedang memegang gagang pintu hancur
setangahnya. Ditambah, tubub orang-orang di belakangnya tertusuk oleh
serpihan-serpihan, dan mereka segera terluka dengan terpental ke tembok di
belakangnya.
"Tidak perlu memberitahu para
pekerjamu lagi. Orang yang sedang kau bicarakan ada di sini."
"Hmmm, Aku lah yang akan akan
bertanggung jawab dengan orang-orang di luar. Shia, akhiri ini dengan segera,
ok?"
"Terima kasih banyak,
Tio-san."
Orang-orang yang menebar tragedy dan
masuk ke ruangan dengan biasa adalah Shia dan Tio. Menyadari pintunya telah
hancur lebur menjadi serpihan, dan bagaimana bawahannya terlempar ke tembok di
belakang; keduanya dilakukan dengan begitu mudah, ketua dari Filthof, Hansen,
terpaku dengan mata terbelalak. Dia kembali adar ketika mendenggar suara Shia
dan Tio. Dia kemudka dengan cepat mengambil senjatanya dan berbicara seperti
Yakuza.
"...Kalian para vajungan penyerang
itu, hah... Penampilan itu... Cih, bukannya kalian yang ada di dalam daftar.
Shia dan Tio bukan? Satunya lagi bertubuh kecil, Yue... Memang penampilan
kalian nomor satu. Oi, nyawa kalian akan kami ampuni jika kalian menyerah
sekarang, ok? Jangan bilang kalian pikir kalian dapat kembali hidup-hidup
setelah apa yang kalian perbuah ke markas Filthofーー!?"
Swiiiish "UGYAAAA!!!"
Hansen, yang memulai pembicaraan selagi
melihat Shia dan Tio dengan nafsu, omongannya dengan dinginnya dipotong oleh
Shia yang menembakkan shotgun, karena tidak ada lagi hal yang perlu
dibicarakan. Bola-bola besi yang tak terhitung jumlahnya melayang ke lengan
kanan Hansen, yang terpental dan menabrak tembok di belakangnya, selagi dirinya
sendiri berteriak dan menunduk.
Meskipun para anggota organisasi yang
mendengar keributan itu datang berlarian. Tio menggunakan sihir api untuk
membakar tangga dan mereka hanya dapat berdiri diam karena kehilangan jalan
masuk. Terlebih, ia menggunakan sihir 'Breath'(nafas semburan) yang skalanya
telah diperkecil, mendorong mereka dengan begitu saja, dan semua yang berada di
lantai tujuh berubah menjadi hangjs kecuali ruangan Hansen. Dengan itu, markas
Filthof pun terlihat dengan jelas. Tio menembakkan pedang angin dan bola-bola
api seperti sebuah machine-gun kepada para anggota organisasi yang hanya dapat
melongo melihar ke lantai atas. Karena serang tanpa belas kasihan itu, para anghota
organisasi bubar berhamburan menyelamatkan diri... tapi hanya beberapa yang
dapat selamat.
Selagi Tio mengurus orang-orang di luar,
Shia memanggul Doryukken, mendekati Hansen yang berteriak sambil menggeliat,
dan menekankan Doryukkennya ke perutnya. "Guwaa," dia mengeluarkan
suara kesakitan sambil mencoba meminggirkan palu itu, tetapi tangan kanannya
tidaklah berguna terhadap doryukken super berat itu. Satu-satunya hal yang
dapat dilakukannya adalah mengemis akan nyawanya.
"Mo-Mohon ampuni aku! Kalian bisa
ambil semua uang yang kalian mau. Aku tidak ingin berurusan dengan kalian lagi.
Itulahーー Gekhh!?"
"Tak ada yang memberikanmu ijin
berbicara. Kau hanya pwrlu menjawab peetanyaanku, mengerti? Jika tidak, palu
ini akan bertambah berat setiap detiknha... jadi lebih baik kau jawab semuanya
sebelum semua organmu hancur."
"... Shia. Kau memang benar-benar
sahabat Master... Cara berbicara dan sikapmu benar-benar mirip."
Tio yang menjaeabnya dari belakang
diacuhkan Shia, dan Shia menanyai Hansen tentang Myuu. Ketika ia menyebutkan
Myuu, Hansen menunjukkan wajah bingungnya sebentar. Tetapi ketika Shia
menanyakan tentang anak dari suku Penghuni Laut, dia menjawabnya dengan
tergesa-gesa dan memasang ekspresi tersiksa karena Doryukken yang bertambah
berat setiap detiknya. Sepertinya, ia telah dipindahkan ke aula bawah tanah di
mana pelelangan bawah tanah diadakan malam ini.
Bawahan Hansen, yang mungkin memdengad
pembicaraan antara regu Shia dan Myuu lah yang merancanakan penculikan Shia.
Mereka mungkin berpikir dengan menculiknya, mereka dapat menaikkan pangkatnya
di dalam organisasi karena ia telah berada di dalam daftar penculikan
organisasi.
Shia menyentuh batu telepati di ikat
lehernya, mengaktifkannya dan menghubungi Hajime.
"Hajime-san, Hajime-san. Apa kau
mendengarku? Ini aku, Shia."
"... Shia. Ya, aku mendengarmu. Ada
apa?"
"Aku baru mendapat informasi
tentang keberadaan Myuu. Hajime-san sekarang ada di Daerah Rekreasi kan? Tolong
periksa karena seharusnya ada di sekitar sana."
"Roger."
Shia memberitahu Hajime lokasi yang
tepat melalui telepati. Karena berat Doryukken, mimik Hansen sudah benar-benar
membiru karena tak dapat bernafas. Shia menon-aktifkan sihir gravitasi di
Doryukken, mengembalikkan berat normalnya dan lalu memanggulnya. Meskipun telah
dilepaskan dari berat Doryukken, kesadaran Hansen mulai menghilang karena
pendarahan, dan meminta pertolongan Shia dengan putus asa.
"T-Tolong aku... Panggilkan
dokter..."
"Kau begitu mudahnya menggunakan
nyawa anak-anak sebagai sumber makanan... Ditambah Hajime-san dan Yue-san akan
marah jika aku membiarkan orang sepertimu selamat. Makanya, dadahh."
"B-Berhenti!"
CPRETTTTT
Shia mengayunkan Doryukkennya dengan
begitu kuat, lalu membersihkan darah yang menempel dan memanggulnya kembali dan
menghadap Tio.
"Tio-san. Ayo hancurkan tempat ini
ecepatnya dan bertemu dengan Hajime-san dan Yue-san!"
"Whoa... Shia juga tak mengenal
belas kasihan, huh... Itu membuatku sedikit berdebar-debar..."
"?... Apa kau baru mengatakan
sesuatu?"
"Ti-Tidak sama sekali."
Kalimat yang Tio ucapkan dengan lirih
entah bagaimana membuat Shia merinding. Meskipun ia menanyai Tio, tidak ada
apa-apa selain ekspresinya yang terlhat 'panas', jadi Shia memiringkan
kepalanya sambil melanjutkan mengancurkan markas Filthof dengan sekuat mungkin.
Ketika Shia fan Tio pergi, yang tersisa
adalah mayat yang tak terhitung dan gunungan puing-puing bangunan. 'Filthof' di
Fhuren adalah salah satu organisasi bawah tanah terbesar, dan sekarang Filthof
telah dibantai dengan begitu mudahnya.
5 Comments
Next
BalasHapusmantap min...
BalasHapusTengkyuu (´・ω・`)
BalasHapusMakasih min udah mau meluangkan waktu buat nge-trasnlate saya cuma mau kasih sedikit masukan min masih banyak yg typo dan mohon diperbaiki dan tetap semangat buat nge-translate novel" lain. Makasih banyak min.
BalasHapusnice min!!
BalasHapusPosting Komentar