DURI-DURI DAN ARACHNE
(Translater : Hikari)
Lorong
sekolah. Melihat anggota komite kelas, Endo-san yang ciri-ciri khususnya adalah
kaca mata berbingkai rendah dan kepangan rambut panjang serta sedang membawa
sejumlah besar sesuatu yang nampak seperti catatan-catatan dan formulir. Aku
memutuskan untuk membantunya dan selama waktu yang singkat kami membawa itu,
kami bertukar informasi mengenai OSO di antara kami berdua.
"Hei,
Shun-kun. Apa kau ingat tentang planter[1]
yang kubicarakan denganmu?"
"Ah,
cerita tentang item untuk berkebun,
ya? Ada apa?"
Aku
mengingatnya dengan baik cerita yang kami obrolkan saat kami bercakap-cakap
tanpa arah. Sementara aku berpikir demikian, aku mendengarkan apa yang Endo-san
akan katakan.
"Aku
berpikir untuk mampir melihatnya, tapi aku tidak tahu di mana mereka
menjualnya. Apa kau mau ikut denganku?"
"Oh,
aku mengerti. Memang sulit untuk menjelaskannya dengan kata-kata bagaimana
menemukan tempatnya."
Aku
mengingat NPC yang menjual barang-barang untuk berkebun. Lokasinya berada di
belakang gang. Karena tempatnya sangat jauh di belakang, sulit untuk
menjelaskan rutenya. Hanya perlu satu tikungan untuk tersasar.
Alasan
kenapa aku memasuki belakang gang itu adalah karena aku sedang menjelajahi kota
untuk mengubah suasana hati. Karena menutup diri di dalam 【Atelier】
tidak bagus untuk kesehatan mental, selain ke perpustakaan tempatku membeli
suplai alat-alat tulis seperti buku catatan dan pena celup, aku juga
berjalan-jalan mencari toko yang menjual peralatan pertanian dan perkebunan untuk
mengolah lahan.
Selain
itu, ada tempat bersantai yang lengang dengan banyak tempat kosong dan
rerumputan yang tumbuh di sana. Aku benar-benar suka suasananya.
"Tapi,
kenapa?"
"Tidak,
um, hadiah dari raid quest yang lalu,
punyaku, um….sebuah bibit."
"Oh,
aku mengerti."
Raid quest
yang berkaitan dengan Wisteria Peach Tree. Endo-san dan aku yang berpatisipasi
dalam quest itu mendapatkan hadiah
karena menyelesaikannya. Salah satu dari hadiah itu adalah item yang disebut sebagai 【Bibit
Wisteria Peach】.
Dengan
menanam dan merawatnya, seseorang akan bisa mengumpulkan sehelai Wisteria Peach
Petal setiap harinya. Itu adalah salah satu bahan yang digunakan dalam membuat
Revival Medicine.
Dan,
【Wisteria Peach's Seedling】
yang ditanam di lahan di belakang 【Atelier】
telah bertumbuh besar setiap harinya. Sekarang sudah lima hari dan begitu pohon
tersebut mencapai ukuran maksimalnya, dia akan bisa dipanen sebanyak sepuluh
kelopak setiap harinya.
Akan
tetapi, karena ada sangat sedikit player yang memiliki lahan sendiri sepertiku,
ada banyak player yang tidak bisa menggunakannya.
"Tentu
saja, mau bagaimana lagi kalau aku hanya mendapatkan sebuah bibit. Orang-orang
mungkin berkata begitu."
"Itu
cukup sulit untuk digunakan, 'kan? Aku mengamatinya dan itu sepertinya tidak bertumbuh
dengan sepenuhnya, tapi jumlah yang dikumpulkan akan meningkat sampai ke
tingkat tertentu."
"Aku
mengerti. Tapi toko itu hanya buka saat siang hari, jadi aku akan mengajakmu ke
sana besok. Besok adalah akhir pekan jadi itu sempurna."
"Aku
paham. Lagipula hari ini ada update dan kita tidak bisa log in. Baiklah kalau begitu, aku akan menantikannya."
Setelah
itu, aku bertukar informasi dengan Endo-san dan membicarakan janji temu besok,
kemudian aku pulang ke rumah.
Keesokan
harinya, aku log in dan menuju ke
toko Endo-san—tidak, karena ini adalah karakter game—toko Emily-san untuk
menjemputnya.
Tanda
di belakang gang yang gelap itu di mana sinar matahari tidak mencapainya,
menandai toko yang disebut para perajin sebagai 【Pedagang
Material】.
"Halo.
Emily-san, apa kau di sini?"
"Ya,
Yun-kun. Aku sudah menunggumu. Ayo kalau begitu, kita pergi."
Emily-san
mengenakan topi dan topengnya. Berubah menjadi si cantik bertopeng Emilio, dia
pergi ke luar.
"Jadi
kau akan menggunakan di luar ruangan ternyata."
"Aku
terbiasa dengan ini."
Dia
menyunggingkan senyuman getir.
"Padahal
wajah aslimu cantik."
"Sekalipun
kau mengatakan kalimat rayuan seperti itu, dengan penampilanmu sebagai
perempuan, rasanya aneh."
"Tidak,
aku tidak berniat untuk merayu sama sekali. Selain itu, aku sendiri merasa
terganggu dengan penampilan karakterku ini."
Aku
menjumput rambut panjang yang tergerai hingga ke pinggangku dan menghela napas.
Akibat
menerima koreksi tubuh karakter saat pengeditan karakter, aku berakhir dengan
karakter wanitaku saat ini.
"Karena
identitasmu sudah diketahui Taku sekarang, tidak ada alasan lagi untuk
memakainya, 'kan?"
"Aah,
kurasa begitu. Tapi, bukankah lebih misterius seperti ini?"
Dia
memiringkan topengnya ke samping dan mengedip padaku. Tentu saja, itu bisa dianggap
sebagai item fesyen seperti kaca
mata.
Juga,
topeng Emily-san, 【Topeng
Penerima Rasa Sakit】 itu
berguna sebagai equipment karena itu
adalah langkah yang baik untuk penggunaan daya tahan armor.
Bersama
dengan Emily-san, kami melewati jalan utama. Meskipun tujuan kami adalah toko
yang menjual perlengkapan berkebun, entah kenapa kota terasa berbeda daripada
biasanya.
"Hari
ini sepertinya terlihat lebih ramai dibanding biasanya."
"Itu
karena bertepatan dengan sesudah update. Semua orang ingin menikmati konten
baru meskipun sedikit lebih awal."
Dikatakan
seperti itu, aku sekali lagi memandang ke sekeliling dan melihat para player
yang begitu resah seakan mereka akan melompat ke suatu tempat. Menggeliat,
mereka melihat-lihat ke sekitarnya seakan sedang mencari sesuatu.
"Saat
pengumuman setelah update muncul, Fairiy
Quest yang berbatas waktu akan dimulai. Juga, sepertinya bos unik akan
muncul secara acak di lapangan. Selain itu, ada beberapa tambahan minor,
perbaikan bug dan ada banyak
lagi."
"Fairy Quest dan bos unik, ya."
Aku
penasaran soal itu, gumamku. Para peri bisa disebut sebagai elemen khas dari
dunia fantasi. Karena monster jinak Letia, Fairy Panther, juga mempunyai sayap
transparan mirip peri, kurasa itu adalah sesuatu seperti manusia yang sangat kecil
dengan sayap semacam itu? Aku mencoba membayangkannya.
"Yah,
aku berniat untuk memulainya begitu ada cukup informasi. Kurasa aku tidak perlu
terburu-buru."
"Ahh,
aku juga merasa begitu."
Karena
aku tidak termotivas untuk menjadi seorang pionir untuk quest itu sendiri, dalam pikiranku aku mengirimkan semangat pada
para player yang menggeliat mencari para peri dan menuju ke toko peralatan
berkebun yang ada di belakang gang bersama dengan Emily-san.
Di
sana, kami menemukan toko khusus dengan banyak planter di bawah lis atap yang dipenuhi bunga yang bermekaran. Pada
saat ini, NPC pegawai toko sedang menyirami bunga-bunga tersebut.
"Halo."
"Selamat
datang."
NPC
penjaga toko yang terlihat seperti seorang gadis toko bunga membungkukkan badan
dan memasuki toko.
Di
sana, sebagai tambahan bunga-bunga yang berada di luar di bawah lis atap, ada
juga peralatan berkebun.
Benih
bunga, bibit, dan barang konsumsi. Pot dan planter
untuk menumbuhkan tanaman. Pupuk untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan
tanaman. Ada beragam kategori item
yang berbeda.
"Hee,
ada banyak hal di sini. Hei, untuk apa alat besar itu?"
Emily-san
mengabaikan peralatan yang dia tahu kegunaannya dan berdiri di depan sebuah
alat yang berdiri menarik perhatian.
Benda
itu memiliki tutup semi-bulat dan sebuah nampan diletakkan di atasnya. Sebuah
lingkaran sihir digurat pada sebongkah besi. Aku ingat kalau aku memiliki
pertanyaan yang sama saat pertama kali datang ke sini sendirian.
"Itu——sebuah
Pembuat Benih."
"Pembuat
Benih? Maksudmu, itu bisa membuat benih?"
"Ah,
sebagai contoh, kalau kau menaruh sebuah herba di panci ini, kau akan
mendapatkan benihnya. Dengan kata lain, kalau kau memanen herba yang ditanam,
kau mendapatkan satu herba untuk satu benih. Jadi secara teorinya, kau bisa
meningkatkan jumlah herba dari satu jenis."
"Jadi
ini sama dengan 《Konversi
Zat Tingkat Rendah》dari
【Alchemy】.
Tapi, menurut yang kau katakan, rasanya ada yang janggal."
Secara
teori, karena kata itu, Emily-san melihatku dengan curiga, tapi dia memang
benar.
"Sebenarnya,
efisiensi konversinya buruk. 【Alchemy
Skill】 mengubah satu herba menjadi dua benih,
sedangkan Pembuat Benih ini mengubah satu herba menjadi satu benih."
"Ah,
jadi kecocokkannya berkebalikan dengan Sense 【Alchemy】"
Kenyataannya,
efisiensi Sense 【Alchemy】
termasuk buruk di tempat pertama. Mendengar bahwa bahkan ini lebih kurang
efisien, Emily-san sedikit meringis.
"Kalau
begitu, bingkai lukisan itu?"
"Itu——"Ini
adalah Bingkai Hijau.""
Saat
aku kehilangan kata-kata karena tidak mengetahuinya, NPC tersebut mendekat dari
belakang dan menjelaskannya.
"Itu
adalah produk yang kami dapatkan baru-baru ini. Kalau kau memasangnya ke
samping dan menanam sebuah benih di dalamnya, itu akan berubah menjadi interior
tiga dimensi untuk sebuah tanaman.Saat ini, itu hanyalah sebuah bingkai
berwarna putih, tapi kalau itu sampai rampung, itu akan berubah menjadi seperti
ini," katanya sambil menunjukkan yang sebenarnya.
Herba
akan muncul dari bingkai dan tumbuh langsung ke arah matahari. Tanamannya akan
memanjang dan melilitkan sulurnya untuk mengaitkan dirinya sendiri ke dalam
bingkai, menciptakan sebuah seni alam. Ini adalah sebuah bingkai pendek dengan
satu sisi untuk tanaman semacam lumut dan tanaman pendek jenis rumput yang
tumbuh lebat. Ada juga beragam jenis bingkai di toko ini.
"Ini
versi kecilnya, tapi yang lebih besar lagi akan cocok untuk menanam
bibit."
"Hee,
jadi kau tidak tahu, Yun-kun. Berarti, ini mungkin adalah salah satu tambahan
kecil item dari update."
Entah
kenapa aku merasa diuntungkan, Emily bergumam pelan dan menyentuh bingkai lumut
itu, mengelusnya.
Dia
mengelus lumut yang sejuk dan lembap yang terasa nyaman itu, menikmati dengan
apa adanya. Berikutnya, Emily-san menikmati stimulus dari rumput yang kasar
menggarut kulit sebelum fokus pada lumut lagi.
Ini…sepertinya
dia tidak akan sadar untuk sementara waktu. Berpikir demikian, aku pergi ke
depan toko untuk menikmati kehijauan dan bunga-bunga, menunggu sampai Emily-san
puas.
"Aku
puas sekarang. sekarang, ayo beli sebuah pot tanaman dan kembali."
"Jadi
kau tidak membeli bingkai."
"Kalau
hanya mengelus, monster sintetis tipe slime
dan beast sudah cukup. Ayo cepat
pulang."
Berkata
demikian, dia membeli sebuah pot besar dan planter
dari NPC dan membawanya di dalam inventory.
Karena
aku mempunyai pupuk yang bisa kutaruh di dalam pot tanaman, kami mengarah ke 【Atelier】
terlebih dulu.
Akan
tetapi, di tengah jalan Emily-san mengambil sedikit jalan memutar untuk
mengirimkan barang sebagai 【Pedagang
Material】
Dan,
setelah mengelilingi beberapa toko, mengirimkan barang, Emily-san mampir di
toko perajin kenalanannya.
"Selamat
datang, Nona 【Pedagang Material】.
Ada sesuatu yang ingin kukonsultasikan denganmu. Apa tidak masalah?"
"Ada
apa? Kalau itu adalah pekerjaan sebagai 【Pedagang
Material】, maka aku akan senang hati. Tapi
sebelum itu, aku harus mengirimkan material."
Setelah
Emily-san menyerahkan material untuk menjahit pada penjahit kenalannya, aku
mengikuti sesi konsultasi mereka berdua.
"Hei,
Nona 【Pedagang Material】,
apakah kau bisa menyiapkan barang ini?"
Setelah
mengirimkan bahan menjahit, si perajin wanita mengeluarkan seikat benang
tertentu.
"Apa
ini?"
"Ah,
Benang Logam. Dan warnanya tembaga."
Sementara
Emily-san menelengkan kepalanya penasaran, aku menggumamkan nama bahan yang kukenali
itu.
"Wah,
gadis yang di situ, kau ternyata mengikuti berita. Kau punya info yang
bagus."
"Bukan,
aku ini laki-laki, kau tahu."
"Ini
adalah bahan baru yang mulai beredar hari ini."
"Hei,
mengabaikan ucapanku?" Aku ingin menyahutinya seperti itu, tapi si perajin
wanita itu menjelaskan lebih lanjut.
Monster
apa yang menjatuhkannya, dibuat dari apa, itu adalah material yang misterius.
Meskipun dia dengan penuh arti menjelaskan seperti itu, sebenarnya monster
jinak Letia yang memakan material logam dan mengeluarkannya sebagai benang.
Karena terlalu berlebihan, aku merasa membeberkannya semua.
"Jadi,
aku ingin material yang sama atau mirip. Begitu aku melihatnya, ada banyak
pakaian berbeda yang muncul dalam pikiranku!"
Aku
mengalihkan pandangan saat si perajin wanita itu menekankan kalimatnya begitu
kuat, tapi Emily-san menyunggingkan senyum lebar, termotivasi.
"Fufufu,
diperlihatkan kemungkinan material baru, sebagai seorang 【Pedagang
Material】, aku ingin menyelesaikannya
bagaimanapun juga."
"Ohh,
sepertinya ada tombol yang tertekan."
"Meskipun
seperti logam, ini fleksibel seperti sutera. Ini adalah bahan yang cocok untuk
membuat cambuk menjadi bagian dari pedang bersambungku."
Saat
Emily-san memastikan sifat dari Benang Logam Tembaga, matanya berbinar-binar.
Emily-san bagaimanapun adalah seorang perajin. Begitu menyangkut
spesialisasinya, tombolnya akan menyala. Aku berpikir, menerawang jauh.
Dan,
begitu bahuku ditepuk oleh Emily-san, aku kembali pada kenyataan.
"Jadi,
Yun-kun, bagaimana kau bisa tahu itu dengan begitu cepat? Ini baru diedarkan
hari ini."
"Eh,
ah, Emily-san, kau benar-benar menakutkan…"
"Aku
bukannya menakutkan atau semacamnya. Hanya saja, aku ingin informasi yang bisa
kugunakan untuk pola 【Synthesis】
berikutnya. Karena itu, katakan padaku semua yang kau tahu."
"…baik."
Tidak
bisa melawannya, aku mengangguk patuh.
Setelah
itu, begitu kami selesai mengirimkan dan kembali ke 【Atelier】,
aku menjelaskan secara detail.
"Aku
mengerti. Jadi Benang Logam berasal dari Ragi milik Letia. Kalau hanya Letia
saja, tidak mungkin dia bisa mempertahankan keseimbangan suplai dan
permintaan."
Dia
menyeruput teh dan menghela napas berat.
Dari
dek kayu yang direnovasi, aku memandang ladang, meminum teh. Aku meminta Kyouko-san
si NPC untuk menanam ulang bibit ke dalam pot tanaman dan menjelaskan hal
lainnya pada Emily-san.
"Aku
memang sudah mencoba menggabungkan material tipe menjahit dengan material tipe
logam. Aku mencoba kombinasi material yang telah kau catat dan semuanya
gagal."
"Itu
semua 90% gagal, ya 'kan."
Beberapa
usaha telah berhasil, tapi hasilnya adalah barang yang berbeda dari Benang
Logam.
"Letia
tidak melarangmu untuk membicarakannya. Dengan kata lain, dia pastilah merasa
kesal dengan betapa merepotkannya hal ini. Juga, itu supaya informasi ini
tersampaikan padaku."
Karena
sulit untuk menemukan tokoku, dia bahkan tidak mencoba untuk mencarinya, ya
'kan. Emily-san berkata demikian dan melepaskan topengnya, tersenyum getir.
Memang, toko Emily—san berada di belakang gang di tempat yang sulit untuk
ditemukan, tapi Letia bisa saja mengatakan padanya tentang ini lewat friend call. Dia berpikir bahwa ini
terlalu merepotkan untuk menjelaskannya berkali-kali, aku jadi berpikir
demikian.
"Coba
kita lihat. Aku punya informasi yang didapat secara sepihak darimu. Jadi
Yun-kun, bagaimana kalau berpasangan dan membuat 【Benang
Logam】 bersamaku?"
"Kalau
aku bisa membantumu, yang adalah orang yang jauh lebih baik menangani 【Synthesis】,
maka aku akan sangat senang. Tapi, apa ada untungnya untukmu, Emily-san?"
"Yun-kun,
aku akan mendapat untung yang sangat besar dari itu. Membuat resep 【Synthesis】
adalah hal yang sulit."
Emily-san
yang menggabungkan begitu banyak material menggunakan 【Synthesis】
dan 【Alchemy】
telirhat sedang berada dalam perang dengan material dan uang.
Ada
batasan jumlah material yang bisa dia kumpulkan seorang diri. Untuk
mengimbanginya, dia meningkatkan jumlah rekan dengan monster sintetis dan
alkemis, bertarung. Akan tetapi, dia membutuhkan material untuk mempertahankan
mereka juga.
Intinya,
material dengan permintaan yang sangat rendah dan monster dengan tingkat
kesulitan tinggi untuk dikalahkan untuk mendapatkannya, keduanya sulit untuk
didapatkan atau sangat mahal, membuatnya mustahil untuk mendapatkan jumlah yang
dibutuhkan.
"Karena
itulah, aku ingin bekerja sama dengan orang lain yang memiliki tujuan sama
untuk menyelesaikan resepnya. Hanya dengan begini, begitu kita pergi ke area
tertentu dan jumlah monster yang kita kalahkan meningkat, biayanya akan berkurang."
Aku
terkesa mendengar penegasannya.
Memang,
aku ini sebenarnya lemah. Aku berjuang
sendirian. Bahkan sekarang pun aku berjuang. Dan, sampai tokoku mulai berfungsi
secara stabil, aku menderita kekurangan uang. Masa-masa ketika aku memiliki
tiga atau empat digit uang jadi terasa membuat rindu.
Karena
itulah, aku menawarkan diri untuk bekerja sama dengannya.
"Ayo
kita berjuang bersama. Bukan, izinkan aku membantumu!"
"Terima
kasih, Yun-kun——sebenarnya, selama pertarungana dengan Garm Phantom beberapa waktu
lalu, aku menghabiskan hampir seluruh monster sintetis dan alkemisku."
"Apa
kau mengatakan sesuatu?"
Karena
aku tidak dapat mendengar gumam tertahan Emily-san mulai dari bagian
pertengahan, aku memintanya untuk mengulanginya.
"Yah,
begitulah. Kita harus mengumpulkan banyak sampel benang. Material yang tidak
bisa kukumpulkan sendirian adalah——"
Emily-san
menyebutkan beberapa jenis monster. Kami harus segera pergi untuk memburu
mereka.
·
Bahan
yang kami perlukan adalah 【Kantung
Sutera Arachne】, Potongan Sutera Magis, dan
Bambu Magis.
Tempat
di mana kau bisa mendapatkan masing-masing benda tersebut sama sekali berbeda,
tapi dua dari ketiganya adalah material yang player garis depan seperti Taku,
Myu, dan yang lainnya bawakan ke 【Atelier】.
Dan,
satu-satunya material di mana kami kurang cukup sampelnya adalah 【Kantung
Sutera Arachne】 yang didapatkan dari para
Arachne. Untuk mendapatkannya, kami harus datang ke Dungeon Tambang dekat Kota
Ketiga dan menuruni tangga ke lantai tiga di Area A.
"Ueeh,
rasanya sudah lama sejak aku sejauh ini ke dalam sini."
Terakhir
kali aku berada di sini adalah untuk menghadapi sesosok bos monster untuk quest mendirikan guild, tapi kali ini kami harus melangkah lebih jauh daripada itu.
"Yun-kun,
apa persiapanmu tidak bermasalah?"
"Ya,
baik Sense maupun item
konsumsi."
________________________________________
Possessed SP23
【Bow Lv40】 【Longbow
Lv14】 【Sky
Eyes Lv5】 【Speed
Increase Lv28】 【See-Through
Lv15】 【Magic
Talent Lv46】 【Magic
Power Lv49】 【Enchant
Arts Lv26】 【Dosing
Lv28】 【Cooking
Lv27】
Unequipped:
【Alchemy Lv32】
【Synthesis Lv33】
【Engraving Lv2】
【Swimming Lv13】
【Crafting Knowledge Lv34】
【Taming Lv8】
【Earth Element Talent Lv19】
【Linguistics Lv18】
________________________________________
Sekali
lagi aku memastikan Sense-ku dan mulai merasa cemas apakah aku akan bisa
bertarung dengan cukup baik dengan semua ini.
"Tidak apa-apa. Dibandingkan dengan
lantai tiga Area B, Area A baik-baik saja untuk level kita. Pasti."
"Mungkin
saja begitu, tapi…"
Dungeon
Tambang tidak seperti dungeon pada
umumnya di mana tujuannya adalah mengikuti rute jalur lurus ke bawah.
Setiap
tingkat lebar dan rumit dan memiliki lebih dari satu pintu keluar.
Di
lantai tiga Area A, Arachne muncul dan di Area B monster tipe Orc menyerang
player dalam formasi.
Area
A adalah sebuah gua yang sempit dan suram, dan Area B adalah tempat yang cerah
dan cukup lebar untuk sebuah party
lengkap untuk bertarung dengan nyaman. Setiap area memiliki ciri khasnya
sendiri.
Tingkat
terendah Dungeon Tambang masih belum dijelajahi. Melihat peningkatan besar
dalam kesulitannya di tiap tingkat setiap kali kau menuruninya, aku jadi merasa
gelisah.
"Ayolah,
kita tidak bisa berbuat apa-apa meskipun kita berdiri di sini selamanya.
Ayo."
"Uuh,
aku mengerti."
Menguatkan
diriku sendiri, aku turun ke lantai tiga.
Dalam
kegelapan dungeon gua ini, Sense 【Mata
Langit】ku yang telah berkembang memberiku
kemampuan penglihatan malam dan aku dapat benar-benar mengetahui apa yang ada
di depan. Karena itulah, aku dapat melihat Arahcne, monster tipe manusia
laba-laba yang menjadi incaran kami. Dari dada ke atas mereka memiliki tubuh
manusia dan di bawah dadanya adalah tubuh seekor laba-laba, termasuk lengan dan
kaki laba-laba.
Entah
kenapa, mereka tidak begitu terlihat seperti manusia dibanding yang kupikirkan
sebelumnya."
"Yah,
mereka semua hanyalah Arachne lemah. Bos Arachne lebih manusia."
Dengan
kata lain, Arachne 30% manusia dan 70% laba-laba. Setelah kami pergi lebih
dalam ke lantai tiga, dia mendekati kami, bergerak sepanjang langit-langit
lorong yang sempit.
"Mereka
memiliki gerakan yang tidak beraturan jadi berhati-hatilah!"
"Baik!"
"Yun-kun,
suppot!"
"《Enchant》
——Attack, Defence, Speed!"
Aku
menumpukkan tiga enchant yang berbeda
pada Emily-san, memperkuat stat-nya.
『"Shiiiii"』
Makhluk
itu mengayunkan kaki-kaki depannya dan menatap kami dengan mata laba-laba yang
tergabung di wajah manusia. Monster itu memamerkan taring-taringnya mengancam.
"YAahhh!"
Emily-san
mengangkat pedang panjangnya ke atas kepala dan mengayunkannya untuk menangkap
kaki-kaki depan yang bersilangan, tapi dia tidak mengakibatkan cedera apapun.
Akan tetapi, begitu dia segera menarik diri, aku menembakkan sebatang panah
pada Arachne yang pergerakkannya terhenti.
"——《Bow Skill-Arrow Stiching》!"
Aku
menggunakan sebuah art di lorong yang
sempit ini tanpa ada tempat sedikit pun untuk lari, menyerang Arachne tersebut.
Panah
tersebut menyelinap melewati kaki-kaki depan dan menciptakan sebuah lubang
besar di bagian tubuh manusianya. Benda tersebut menancap pada dinding lorong.
Begitu
panah tersebut menyerang, bahkan dari jarak jauh aku merasakan sebuah sensasi
yang sangat lembut. Begitu pertahanan Arachne hancur, Emily-san menekannya.
"Haa!"
Sebuah
tebasan dari pedang panjang. Kepala manusia makhluk itu terpenggal dan Arachne
itu berubah menjadi partikel-partikel cahaya.
"……"
"Yun-kun,
ada apa?"
Seakan
memastikan sensasi lembut yang kurasakan itu, aku mengepalkan telapak tanganku
beberapa kali, membuat Emily-san bertanya penasaran.
"Bagian
torsonya sangat lembut. Maksudku, cederanya diterima dengan sangat baik."
Mungkin
kelemahan Arachne adalah bagian torsonya. Untuk berikutnya, ayo gunakan 《Ingredient's Knowledge】
dari Sense 【Cooking】
untuk memeriksanya.
Saat
aku mempertimbangkan penyusunan untuk pertarungan berikutnya, Emily-san
memastikan item drop dari Arachne
lewat menu.
"Baiklah
kalau begitu, item drop pertama
adalah kaki Arachne."
"Apa
kau tahu bagaimana cara memanfaatkannya?"
"Kelihatannya
enak, seperti semacam kepiting."
Dia
mengeluarkan kaki panjang itu dari inventory
dan menunjukkannya padaku. Memang, penampilannya sangat mirip dengan kepiting,
tapi mengingat elemen manusianya, aku kehilangan selera.
"Entah
kenapa, aku tidak merasa ingin memakannya."
"Apa
yang kau katakan? Aku belum pernah merasakan dagin setengah-manusia sampai
sekarang, jadi aku ingin mencobanya."
"Yang
serius?!"
"Daging
Orc yang muncul di Area B adalah perwakilan dari jenis monster ini. Itu adalah
makanan yang populer mempertimbangkan bahwa itu menambah ATK."
Aku
tidak benar-benar ingin mendengarnya. Berpikir demikian, aku melanjutkan
penjelajahan ke lantai tiga.
Lorongnya
sempit dan para Arachne sangat jarang sekali membentuk grup. Untuk berjaga-jaga
semisal ada dua atau tiga dari mereka, aku memancing salah satunya dengan
sebatang panah dan Emily-san akan menghabisi mereka.
Kami
dapat menghindari perangkap dan serangan kejutan Arachne berkat Sense 【See-Through】.
"Mereka
tidak terlalu kuat ternyata."
"Yang
kuat adalah serangan khusus bos Arachne. Lihat, sutera lengket datang!"
Arachne
mengarahkan bagian belakangnya pada kami.
Sutera
putih dikeluarkan dengan kecepatan tinggi dari bagian belakangnya dan mencoba
untuk mengejar kami. Akan tetapi, serangan sutera lengket itu hanya melaju
dalam garis lurus yang membuatnya mungkin untuk dihindari dengan pergi ke
samping.
Awalnya,
meskipun merasakan penggunaan sutera lengket, aku tidak tahu lingkup
jangkauannya dan efeknya, berakhir dengan terkena secara langsung.
Saat
kakiku tidak bisa bergerak karena sutera lengket dan tidak bisa melarikan diri,
Arachne itu mengarahkan serangannya padaku secara serempak.
Sepertinya
sutera lengket itu memiliki efek untuk menarik perhatian makhluk-makhluk
sejenisnya jadi ada cukup banyak dari mereka yang berkumpul. Ada juga batasan
banyaknya lawan yang bisa dihadapi Emily-san dalam satu waktu.
Pada
saat itu, mungkin, aku berpikir untuk mencoba menggunakan 【Dupa
Pengusir Serangga】
yang kubuat beberapa waktu lalu. Karena ini mempunyai efek untuk mengusir
serangga, benda ini mungkin berefek pada Arachne.
Pada
saat yang bersamaan, kupikir itu mungkin tidak ada efeknya karena laba-laba
bukanlah serangga, tapi ternyata memang berefek.
Setelah
menggunakannya, aku menunggu efek dari sutera lengket itu habis.
Sekalipun
kami tertangkap dalam masalah antara dua grup, berkat kerjasama kami, efisiensi
kami meningkat dan kami menghabisi Arachne satu demi satu seakan itu adalah
pekerjaan kami.
"Emily-san,
ada peti harta di ujung jalan sebelah sana."
"Oh,
aku senang mendengarnya."
Lanskap
Dungeon Tambang menjadi naik dan turun secara acak jadi sulit untuk
menemukannya. Selain jalur utama menuju bos, ada sangat banyak jalan kecil
lainnya. Tapi, selama kau mengikuti jalur utama, kau tidak akan tersesat.
Dan,
di beberapa belakang jalan itu, ada tempat untuk menambang atau peti-peti harta
karun. Kami bisa mengumpulkan material untuk sintesis dari kedua tempat itu.
"Aku
penasaran ada apa di dalamnya."
"Yah,
aku tidak berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang luar biasa."
Peti-peti
harta di tingkat satu dan dua Dungeon Tambang adalah peti harta karun yang
biasa, tapi di tingkat ini, benda tersebut tidak biasa karena pada Arachne
tinggal di sini dan berbentuk seperti sebuah kepompong.
Kepompong
yang terbuat dari sutera laba-laba cukup besar sampai membutuhkan kedua lengan
untuk mengangkatnya. Emily-san telah membukanya dengan membelahnya dengan
pedang panjang.
"…yah,
seperti yang diduga, tidak ada apapun yang benar-benar hebat di dalamnya."
Sambil
berkata demikian, dia mengambil apa yang ada di dalamnya dan menunjukkannya
padaku.
Itu
adalah armor kulit dan pelindung kaki Arachne. Armor kulit itu memiliki
performa yang sedikit lebih rendah untuk tingkat kesulitan dungeon, sementara pelindung kaki Arachne adalah perlengkapan
ekstra langka yang merupakan bagian dari satu set item dan bagi para kolektor, ini adalah equipment yang sangat kuat.
"Luar
biasanya ternyata ini adalah equipment
yang tidak bisa kita gunakan. Apa yang akan kau lakukan, Emily-san?
Menjualnya?"
"Karena
kita tidak membutuhkannya, hanya itu pilihan yang tersisa. Kalau kita
menjualnya satu set di lapak, itu mungkin saja terjual. Tapi hanya dengan satu
bagian, kurasa tidak."
"Yah,
kalau tidak terjual, paling buruknya kita bisa menjualnya ke NPC," aku
tersenyum getir.
Dan
kemudian, tiba-tiba, apa yang hampir terlewatkan olehku, tersembunyi di balik
kepompong di depannya, ada satu peti lagi di belakang.
"Emily-san,
ada peti harta karun lainnya."
"Eh,
ah, kau benar. Tapi, kenapa ada dua peti harta yang begitu berdekatan satu sama
lain?"
Meskipun
kebingungan karena melihat peti harta karun kedua yang begitu dekat dengan peti
yang pertama, Emily-san membelah kepompong itu dengan pedang panjangnya.
Dan,
begitu dia melihat ke dalam kepompong untuk memastikan apa isinya——
"Orang?
Terlalu kecil untuk pemikiran itu."
"Dia
punya sayap di punggungnya. Jadi, itu adalah seorang peri?"
Makhluk
itu adalah humanoid kecil dengan rambut dan sayap berwarna nila. Dia kurus,
kaki tangannya terlihat seakan bisa patah dengan mudah saat dia meringkuk di
dalam kepompong, hanya sayapnya yang bergerak saat dia bernapas, bergerak
ringan.
Sosok
ini mengingatkanku pada Fairy Quest berbatas waktu yang ditambahkan bersama
dengan update.
Dan,
saat kami menatapi peri yang muncul dari kepompong, dia menyibakkan sayapnya
yang berkilauan dengan pendaran cahaya.
"Fuaa~,
di mana aku!?"
Dengan
tatapan mata mengantuk, peri itu memiringkan kepala dan mengepakkan sayapnya
yang berpendar warna nila, dia menerangi gua yang suram.
"Aku
adalah Peri Air. Aku tidak punya nama. Terima kasih telah menolongku."
"Eh,
ya. Aku Yun."
"Saat
ini, panggil aku Emilio."
Mengenakan
topeng dan perlengkapan untuk memalsukan namanya sendiri, Emily-san
memperkenalkan diri dengan nama samara.
"Karena
kalian menyelamatkanku, aku ada permintaan. Bisakah kalian menyelamatkan Desa
Peri kami?"
——【Quest Terbatas : Selamatkan Desa Peri
(sementara)】
telah dimulai
Meskipun
aku bisa menduganya saat melihat informasi itu, ini adalah quest terbatas yang berkaitan dengan peri. Tapi, kenapa kata
(sementara) ditambahkan pada keterangan quest
itu?
"Emily-san,
quest-nya sudah dimulai, 'kan?"
"Kelihatannya
begitu."
——【Quest
Terbatas: Selamatkan Desa Peri (Sementara) 1/ 4】——
Kalahkan Thorn Tokens. ——0/
4
※Ini
adalah quest bagi rekan dari player yang menerima quest ini. Dengan melanjutkan quest utama, ada kemungkinan untuk
menerima quest utama.
Meskipun
di situ disebutkan sebagai tahap pertama quest,
sepertinya aku menerimanya hanya sebagai tambahan dan orang yang menerimanya
secara resmi adalah Emily-san.
Untuk
mendapatkan informasi lebih terperinci, Emily-san menanyai si Peri Air.
"Nona
Peri Air, bisakah kau menceritakan hal itu dengan lebih rinci?"
Mengumpulkan
informasi lewat percakapan dengan NPC game adalah hal dasar. Meskipun sebenarnya
sang peri jelas-jelas terlihat lesu, dia berbicara dengan jelas.
"Desa
Peri kami diserang oleh para monster. Baik Desa Peri maupun Ratu Peri telah
jatuh ke tangan para iblis. Karena itulah, tolong selamatkan kami."
"Aku
mengerti. Jadi, apa yang harus kami lakukan?"
"Untuk
bisa menangkap para peri yang melarikan diri, monster yang menyerang Desa Peri
telah membuat monster-monster lain sebagai anak buahnya. Karena itulah, kalau
kalian mengalahkan anak buahnya, kalian melemahkan tubuh utamanya dan kami bisa
memandu kalian ke Desa Peri."
Jadi
Peri Air ini adalah NPC yang bertindak sebagai seorang moderator dan pemandu quest. Baik Emily-san dan aku merasa
yakin begitu.
Sang
Peri Air duduk di atas bahu Emily-san, yang secara resmi menerima quest dan sesosok bawahan monster telah
muncul di dalam tambang. Peri itu memberitahukannya.
"Kawan
kami mungkin telah tertangkap. Karena itulah, tolong selamatkan dia."
"Yun-kun,
apa yang harus kita lakukan? Tujuan awal kita sudah tercapai, jadi…"
"Yah,
ayo lakukan yang bisa kita lakukan? Juga, dimintai tolong seperti itu, sulit
untuk ditolak."
Melipat
kedua tangannya di depan dada, Peri Air itu memohon dengan berurai air mata.
Entah kenapa, itu seperti permintaan seorang anak kecil. Membayangkan rasa
bersalah yang akan kami rasakan kalau kami menolaknya, kami memutuskan untuk
menghadapi bawahan monster itu.
"Baiklah
kalau begitu, keberadaannya bisa dirasakan di arah sini. Aku akan memandu
kalian."
Terbang
menjauh dari bahu Emily-san, sang Peri Air maju ke bagian belakang lorong.
·
Setelah
mengalahkan beberapa Arachne, area yang kami tuju adalah sebuah ruangan besar
dari lantai tiga Tambang Area B. Di jalur yang terhubung dengan ruangan itu
terdapat beberapa Arachne.
"Apakah
itu ruangan bawahan monster? Itu terlihat seperti Arachne normal untukku."
"Aku
berpendapat sama."
Tidak
mungkin, apakah kami harus mengalahkannya dengan cara yang sama saat kami
mengalahkan Arachne sejauh ini? Saat aku berpikir demikian—
"Dia
datang!"
Sang
Peri Air bersuara lantang. Segera setelah itu, dengan suara tumpul, seluruh
ruangan mulai bergetar.
Saat
getarannya semakin menguat, Emily-san dan aku meletakkan di tanah dan
menahannya.
Sementara
tanah berguncang cukup kuat sampai kami tidak dapat terus berdiri, sebuah objek
berwarna hijau muncul dari dalam tanah.
"Kyaahh!
Tumbuhan?"
Duri-duri
hijau tebal mengamuk menghajar tanah, tapi kebanyak itu menyerang Arachne,
mengalahkannya. Di tengah-tengahnya, ujung dari duri itu menancap dalam-dalam
pada bangkai Arachne.
"Ini
pemandangan yang cukup menjijikkan. Terutama saat kau menganggap Arachne itu
punya bagian manusia."
Aku
mengerutkan wajah saat menyaksikan tragedi di hadapan kami.
Ini
tidak masalah karena ini hanyalah sebuah game, tapi kalau darah memercik ke
mana-mana, suasana hatiku sudah pasti akan lebih memburuk.
Akan
tetapi, perubahan di hadapanku membuatku berada dalam suasana hati yang buruk
dengan cara yang berbeda.
"——Duri-duri
itu mengikisnya."
Emily-san
menajamkan penglihatannya, menatap ke dalam gua yang suram. Aku bisa melihat
dengan jelas pengikisan itu dengan kemampuan penglihatan malam 【Sky
Eyes】ku dan aku bisa merasakan wajahku
memucat.
Duri
yang menembus punggung monster itu bertumbuh di dalam Arachne. Duri-duri tipis
merayap di bawah kulitnya seperti pembuluh darah berwarna hijau. Menyamai
pertumbuhan duri-duri itu, kaki tangan laba-laba tersebut menyentak-nyentak
saat mengejang dan tubuhnya melebar, semakin besasr daripada awalnya.
Dan,
duri-duri tajam muncul di dada manusianya dan dari situ sekuntum mawar merah
mekar.
"——【Thorn
Token】 katanya."
Nama
monster itu berubah dari Arachne menjadi Thorn Token dan kepalanya tertunduk
tanpa kekuatan sedikit pun. Thorn Token tersebut, dengan Arachne yang seperti
boneka itu, menggunakan kaki-kaki laba-labanya untuk melompat tinggi ke udara.
"Eh?‼
menghindar!"
Emily-san
segera melompat ke kanan, aku menghindar dengan melompat ke kiri.
Thorn
Token itu memanfaatkan massa dan kelincahan yang melampaui Arachne itu dan
menyambar kami.
"Khh?‼
【Enchant】
——Speed!"
Kaki-kaki
depannya yang menghujam tanah memanfaatkan berat tubuh monster membuatnya
terbenam dan dengan sebuah ayunan, kaki-kaki itu meninggalkan sebuah goresan di
tanah. Tanah yang menghambur bertebaran ke penjuru ruangan.
Aku
telah menjadi target dari Thorn Token dan aku pun dikejar. Dengan tidak adanya
waktu untuk memasang busur karena serangan beruntun, aku fokus untuk
mati-matian menghindar.
"Yun-kun?!"
"Aku
tidak apa-apa!"
Meskipun
aku entah bagaimana dapat menghadapi monster itu dengan segera memasangkan speed enchant pada diriku sendiri, aku
tidak bisa terus-terusan menghindar untuk selamanya.
Busur
panjang adalah sebuah senjata yang sulit untuk digunakan dalam jarak dekat
untuk sambil bermanuver, jadi caraku untuk menyerang dalam jarak dekat
hampir-hampir tidak ada.
"HAa‼
——《Cracking》!"
Saat
Thorn Token menghadapkan punggungnya pada Emily-san, dia mengayunkan pedang
bersambungnya, melepaskan serangan yang sangat kuat.
Akan
tetapi, detik berikutnya dari serangan kuat pedang bersambung itu akan mengenai
punggung Thorn Token, tubuh monster itu mundur dengan kuat dan membuat serangan
Emily-san meleset.
"Apa-apan
gerakan barusan."
"Duri
yang terbenam dalam tanah telah menariknya. Itu merepotkan."
Duri-duri
yang mengikis Arachne dari punggungnya telah memanjangkan diri dari tengah
ruangan, menghubungkan Arachne dengan Thorn Token.
Duri-duri
itu mampu untuk bergerak bebas dengan memanjang dan mengerut. Meskipun mereka
dapat memanipulasi inangnya secara tidak beraturan, sepertinya mereka sangat
tidak suka diserang dari belakang di mana duri tersebut berada.
"Ayo
coba ini. ——《Bomb》!"
Menggunakan
kemampuan menentukan target tingkat tinggi 【Sky
Eyes】yang dipertahankan dari Sense
sebelumnya, aku membidik pangkal dari duri-duri tersebut di tempat di mana duri
itu sudah pasti tidak dapat bergerak dan menyebabkan sebuah ledakan.
Meskipun
itu adalah serangan terlemah dari sihir elemen tanah, sebagai responnya tubuh Arachne
menjadi kaku untuk sesaat.
"Kau
berhasil. Kalau kita tahu ke mana harus membidiknya, kita bisa melakukannya. ——《Snake Bind》!"
Emily-san
mengayunkan pedangnya sedekat mungkin ke tanah dan melilitkannya ke pangkal
duri-duri itu. Dia mempererat lilitan itu, mencederai duri-duri itu dengan
menyayatnya sedikit demi sedikit.
Meskipun
itu adalah hal yang merepotkan untuk bertarung dengan Arachne yang diperkuat,
mengetahui ke mana kami harus membidik membuat kami bisa menghadapinya.
Sekali
lagi tubuh Arahcne melambung kemudian jatuh ke arahku.
Menggunakan
jurus yang sama lagi, pikirku dan mencoba menghindar ke kiri, tapi——
"Apa?‼"
Duri
yang terhubung pada tubuh itu membengkok dan menyebabkan dia untuk beralih ke
kanan saat di udara. Seakan sedang berayun di udara, Arachne itu menyambar ke
arahku dari sudut yang tidak mungkin, membuatku tertekan.
"Yun-kun,
aku akan membantumu sekarang!"
"Emily-san,
kau tidak akan sempat!"
Potongan
logam dari pedang bersambung yang melukai sekeliling duri telah menggores permukaannya,
tapi serangan Thorn Token lebih cepat.
Mulut
tanpa kehidupan itu terbuka lebar dan di dalamnya aku dapat meihat duri-duri
kecil yang menggeliat-geliut.
Tiba-tiba,
aku dapat merasakan hawa dingin di tulang punggungku dan pada saat yang sama aku
didorong, mulut yang penuh dengan duri itu menancap di bahu kiriku. Aku
merasakan sensasi mengerikan dari duri-duri yang menyerang bagian dalamku lewat
bahu.
"?‼
Kau…lepaskan!"
Aku
melepaskan busur dan memegang pisau dapur untuk
Sense【Cooking】
yang ada di sabukku dalam genggaman terbalik dengan tangan kanan. Aku menghujam
Thorn Token, membuatnya terhuyung untuk sesaat. Kekuatan gigitannya juga
melemah.
"Coba
makan ini sebagai gantinya. —— 【Bomb】!"
Aku
meraup semua Magic Gem 【Bomb】
yang kupunya dengan tangan kiriku dan menjejalkannya ke dalam mulut penuh
duri-duri yang menggeliat, kemudian aku menutup mulutnya dengan sebuah
tendangan, mengaktifkan semua benda tersebut.
Sebuah
ledakan berwarna kuning membungkus wajah manusianya. Si Thorn Token mulai mengamuk,
menggaruk-garuk kepalanya sendiri seakan ingin mencabiknya lepas.
"Yun-kun,
kau tidak apa-apa?!"
"Yah,
aku mendapat cukup cedera, tapi aku baik-baik saja."
Dibantu
oleh Emily-san yang berlari ke arahku, aku bangkit kembali. Saat aku menyentuh
tempat yang digigit barusan, aku tidak merasakan apapun secara khusus, tapi itu
membuat perasaanku kurang nyaman.
Aku
mengeluarkan High Potion dari dalam inventory dan menuangkannya ke tempat
yang digigit. Cedera yang diakibatkan oleh gigitan dan pengikisan itu perlahan
pulih.
Tetap
saja, begitu ledakan 【Bomb】
mereda, aku melihat Arachne Thorn Token yang sepenuhnya mengarah kepadaku yang
memiliki tingkat kebencian tertinggi lalu menghela napas.
"Aku
tidak menyebabkan cukup banyak cedera pada makhluk itu. Kenapa dia begitu
sengit menyerangku? Aku penasaran."
"Makhluk
ini tidak memulihkan HP-nya lewat penyerapan saat menggukan serangan
gigitan?"
"Itu
merepotkan. Yah, selama tidak semua serangan seperti itu, kita hanya perlu
berhati-hati dengan yang satu itu."
Pola
serangan musuh didasarkan pada gerakan Arachne. Akan tetapi, dengan tambahan
pergerakan duri-duri, makhluk itu terkadang menunjukkan aksi yang tidak
terduga. Tetap saja, mengingat aku tadi terdesak dan dapat lolos dari itu,
kekuatanya secara keseluruhan tidaklah begitu hebat. Sepertinya aku dapat
mengimbangi dia dengan menggunakan beberapa item.
"Emily-san,
aku punya usulan. Aku akan bertindak sebagai umpan, jadi selama waktu itu,
bisakah aku mempercayakan serangan ke duri-duri itu padamu?"
"Apa
tidak apa-apa? Biasanya sebaiknya dibagi menjadi penyerang garis depan dan
belakang, 'kan?"
"Kalau
aku tidak mengatasi duri-duri itu, aku akan menyerahkannya padamu. Sementara
itu, aku akan menggunakan kesempatan tersebut untuk lari dan kembali
mengamatinya."
Sekalipun
targetnya berubah dari aku ke Emily-san, aku tidak berpikir bahwa dia akan bisa
merespon pergerakannya yang tidak teratur ini. Karena itulah, aku harus mendapatkan
sebanyak mungkin waktu baginya untuk menyerang duri-duri itu.
"…aku
mengerti. Baiklah kalau begitu, berjuanglah."
"Sekarang,
aku tidak terbiasa dengan pertarungan jarak dekat, tapi ayo lakukan apa yang
kubisa. 【Enchant】
——Defence, Speed."
Setelah
menggunakan enchant pada pertahanan
dan kecepatan untuk memperkuat diriku sendiri demi pertarungan adu daya tahan,
aku menggunakan Boost Tablet untuk
meningkatkan SPEED-ku.
Menggenggam
sebilah pisau dapur, aku melihat pergerakan lawan. Seperti sebelumnya, dia
melompat tinggi ke udara dengan kaki-kaki laba-labanya.
Kalau
aku menghindarinya terlalu cepat, duri-durinya akan mengubah arah Token dan aku
akan berakhir dengan dihancurkan, jadi aku menunggu sampai detik terakhir
sebelum menghindar ke belakang.
Segera
setelah menghindar, Thorn Token menggunakan kaki-kakinya untuk menangkapku,
tapi aku dengan mudah menghindar serangan monoton semacam itu.
Di
belakangnya, Emily-san mengayunkan pedang bersambungnya pada duri-duri
tebalnya, menyebabkan cedera.
Sadar
bahwa aku tidak bisa berhenti meski untuk sekejap, aku terus menghindar.
"Haa, haa, Taku dan yang lainnya
benar-benar hebat. Mereka melakukan hal semacam ini dengan senangnya."
Karena
aku tidak terlalu banyak melakukan pertarungan jarak dekat sebelumnya, gerakanku
perlahan menjadi lamban. Rambut hitam panjangku tergores oleh kuku-kuku Thorn
Token dan armorku terkena.
Tetap
saja, untuk titik-titik vital di mana sebuah serangan dapat berdampak kritis,
aku menangkisnya dengan pisau dapur dan menghindarinya.
"Ini
menjadi semakin buruk. Emily-san, cepatlah."
Aku
bergumam seakan sedang berdoa, tapi kemudian, Thorn Token berhenti untuk
sesaat. Apa yang dia lakukan? Aku bertanya-tanya dan berhenti bergerak untuk
meningkatkan kewaspadaanku, tapi itu adalah kesalahanku.
Saat
dia melengkungkan punggungnya ke belakang, aku menyadari bahwa itu adalah
gerakan untuk mengeluarkan sutera lengket.
Sutera
lengket yang dikeluarkan mengarah langsung ke tempatku berdiri.
Kalau
aku terkena itu, aku sudah pasti tidak akan bisa melarikan diri. Kalau itu
sampai terjadi, aku sudah pasti akan dikalahkan dan Emily-san akan harus
bertarung sendirian.
Biasanya,
aku tidak akan dengan santai memikirkan ini. Akan tetapi, tepat di saat ini,
aku merasa seakan aliran waktu menjadi lebih lambat daripada biasanya.
("Ini——")
Aku
maju selangkah, merasa seakan aku berjalan di dalam air.
Saat
maju selangkah ke depan, mencondongkan diri seakan aku akan terjatuh, aliran
waktu pun kembali.
Saat
mengambil langkah itu, aku merundukkan tubuhku serendah mungkin sambil bergerak
ke depan, menghindari sutera lengket dengan nyaris kena.
"‼
HAaa!"
Mengambil
kesempatan ini, aku mendekati tubuh Thorn Token dalam sekejap.
"Terina
ini!"
"——
《Whip Slash》!"
Aku
bergegas dan menghujam bunga mawar yang mekar di dada Arachne. Pada saat yang
sama, Emily-san mengeluarkan Art kuat tipe cambuk, menentukan akhir
pertarungan.
Meskipun
tidak diketahui serangan mana yang menjadi penentu, duri-durinya dengan tak
berdaya terpisah dari tubuh Arachne dan menyelam ke dalam tanah.
Yang
tertinggal, adalah kulit ari dari jasad Arachne Thorn Token.
"Kau
berhasil. Kau mengalahkan bawahan monster. Selamat atas kerja kerasmu."
"Terima
kasih."
Aku
terduduk lemas di depan jasad Arachne yang sudah dikalahkan. Tepat sebelum
serangan sutera lengket, ada satu saat di mana gerakan dari segala sesuatu di
sekelilingku melambat. Tidak pernah hal seperti itu terjadi sebelumnya, pasti
ada alasannya.
Saat
aku meletakkan sebelah tanganku di dahi dan berpikir, aku menyadari,
"Mungkin,
mata ini telah berevolusi dengan cara yang berbeda juga."
Sense
【Sky Eyes】
berkembang dari 【Hawk
Eyes】.
Mengambil alih penglihatan malam dan penglihatan jarak jauh dari Sense 【Hawk
Eyes】, juga kemampuan menentukan target dan
kemampuan pelengkap 《Area
Targeting》. Selain daripada itu,
mungkin ada kemampuan tersembunyi.
"Aku
senang kau menghindarinya, Yun-kun. Kupikir kau tidak akan berhasil."
Sementara
aku berkonsentrasi pada masalah tentang mataku, sambil Emily-san tersenyum ega,
Peri Air yang berada di bahunya mengucapkan rasa terima kasihnya dari atasku.
Saat
kami memastikan keselamatan satu sama lain, Peri Air melompat dari bahu
Emily-san.
"Dengan
begini, kekuatan dari monster yang menyerang Desa Peri telah dilemahkan. Juga,
seorang rekan kami telah dilepaskan, terima kasih."
"Ngomong-ngomong,
rekan tersebut——"
Di
mana dia? Saat aku akan bertanya begitu, suatu massa di depanku bergerak dari
dalam. Apa? Arachne Thorn Token di hadapanku seharusnya sudah dikalahkan.
Sementara monster normal seharusnya menghilang dengan berubah menjadi partikel-partikel
cahaya saat kalah, yang satu ini tetap berada di sana.
"A-apa
i——"
Saat
aku mencoba bangkit dari posisi dudukku, sesuatu muncul menembus sisa-sisa
Arachne dan mengarah langsung ke wajahku.
Sesuatu
yang berlendir dan hangat menempel tepat di wajahku.
Pada
saat yang sama saat cairan tubuh berwarna hijau itu berceceran dari jasad
Arachne, cairan itu menghilang menjadi partikel-partikel cahaya.
"Terima
kasih telah menyelamatkanku! Aku adalah Peri Angin yang Nakal! Keahlian dan
kesukaanku adalah berbuat onar! Senang bertemu denganmu!"
Saat
aku menarik menjauh objek lengket itu dari wajahku, aku melihat itu adalah
sesosok humanoid yang basah kuyup dengan lendir hijau dan melambaikan tangannya
dengan riang padaku.
"…ganti."
"Kau
kejam! Aku akan menempel padamu dan memandumu, jadi berterima kasihlah
padaku!"
Tidak,
aku tidak senang wajahku ditangkap oleh peri yang basah kuyup dengan lendir
aneh berwarna hijau.
"Emily-san,
tolong."
"Yah,
kau sebagaimana mestinya mendapatkan seorang pemandu untuk quest ini, jadi tidak masalah, ya 'kan?"
Sementara
Emily-san tersenyum geli, Peri Air yang berada di bahunya dengan ekspresi
tenang menghasilkan air dan membasuh lendir yang menempel padaku dan si Peri
Angin Nakal.
Sementara
itu, Peri Angin memercikkan air ke seluruh wajahku, menganggapnya sebagai
sebuah kejahilan. Itu benar-benar menyebalkan jadi aku ingin itu dihentikan.
Dengan Peri Angin yang sangat suka membuat kenakalan, aku mau tidak mau merasa
cemas.
"Shaaa——"
"
"——?‼" "
Mengalahkan
Thorn Token yang adalah tujuan dari quest
ini membuat kami menjadi lega. Serangan terakhir dari Arachne yang memunculkan
sutera lengket memiliki efek memancing para Arachne dari sekitar.
Dan,
dua dari tiga lorong yang menuju ruang kecil ini, para Arachne berada di
keduanya.
"Sial.
Jalan keluar kita telah dihalangi!"
"Yun-kun,
gunakan itu! Lemparkan 【Dupa
Pengusir Serangga】
pada mereka!"
"Aku
tidak membuatnya untuk waktu yang lama, jadi aku tidak punya lagi!"
"Kalau
begitu, kita hanya bisa menerobos mereka secara paksa…"
Emily-san
memegang pedang bersambungnya dan menghadapi para Arachne. Aku juga memegang
busurku untuk siap kapan saja, tapi si Peri Nakal yang naik di atas kepalaku
menarik-narik rambutku.
"Hei,
hei."
"Ada
apa? Aku sibuk sekarang."
"Aku
tahu jalan keluar."
"——Eh??"
"Aku
adalah Peri Angin! Aku bisa tahu di mana pintu keluar dari aliran angin! Ikuti
aku!"
Berkata
demikian, Peri Angin terbang dari kepalaku dan menuju ke lorong terakhir, yang
tidak ada Arachne di dalamnya.
"Emily-san…"
"Ayo
kita percaya padanya untuk saat ini."
Sambil
tetap waspada agar tidak mendapat serangan dari Arachne di belakang kami,
bersama dengan Emily-san, kami mengikuti si Peri Nakal.
Kami
bergerak melewati lorong ke sebelah kanan dan kemudian ke kiri saat itu
bercabang.
Ketika
para Arachne menyusul kami, mereka akan menembakkan sutera lengket, semakin
meningkatkan jumlah rekan-rekan mereka yang mengejar kami dan menembakkan
sutera.
"Hiii!
Arachne yang merayap di tanah itu benar-benar menakutkaaaan!"
"Kurasa
film horror punya adegan semacam ini, ya 'kan. Fim-film dengan monser yang
memiliki perawakan yang sangat rendah mengejar orang-orang."
Secara
pribadi, mereka seperti karakter-karakter itu dari film-film pengusiran setan
dari orang-orang yang dirasuki iblis. Dan semua itu sekarang sedang menyerbu
melintasi lorong-lorong yang sempit.
"Ayo,
kita hampir sampai di pintu keluar!"
"Bagus.
Kita bisa melarikan diri sekarang!"
Aku
mulai berlari lebih cepat menuju keluar di mana cahaya masuk dan bersama dengan
Emily-san, kami melarikan diri dari lubang itu.
Di
sana——sebuah perancah dari kayu dan seutas kabel tebal memanjang ke sisi
lainnya.
"Lihat,
pegang ini!"
Di
depan di arah yang si Peri Nakal tunjuk, terdapat sebuah kait dan tali. Itu
semua adalah tali Tarzan yang bahkan lebih kuat daripada yang digunakan di
atletik.
Dia
pasti bermaksud supaya kami menggunakan ini. Emily-san dan aku memegang
masing-masing tali dan mengaitkannya pada kabel.
"Ayo
kalau begitu! ——《Wahai Angin, Bertiuplah》!"
Memutuskan
tindakannya sendiri begitu persiapan kami selesai, si Peri Nakal memasuki
tudungku dan menghasilkan angin yang berhembus di belakang kami.
Ekor
angin langsung mendorong punggung kami.
Saat
kami meluncur menuju tebing di sisi seberang yang lebih rendah daripada tebing
di tempat kami memulai, kami mati-matian berpegang erat pada tali.
Melihat
kami menikmati angin yang mengelus pipinya, si Peri Nakal yang memasuki
tudungku tertawa girang di dekat telingaku.
"Wohooo!
Lihat! Musuh terlihat seperti sampah! Ahahahaa——"
Saat
aku melihat ke arah yang ditunjuk Peri nakal, para Arachne yang menyerbu ke
jalan keluar kecil tambang telah berkumpul menjadi sebuah bola. Saat mereka
semakin mengecil dan mengecil, mereka memang terlihat seperti sampah.
"Haa,
sudah selesai 'kan ya."
"Ahahahaa,
anginnya terasa nyaman! Akulah angin!"
Dengan
kepala yang mencuat muncul dari dalam tudung, si Peri Nakal terus tertawa dekat
telingaku. Mungkin karena aku bisa santai setelah meloloskan diri dari musuh,
aku berpegangan pada tali, menikmati angin dan pemandangan.
Sepertinya
aku telah dikendalikan oleh seorang peri aneh, tapi itu mungkin luar biasa
menyenangkan. Itulah firasatku.
[1]
Sejenis pot tanaman. Umumnya pot tanaman biasa berbentuk tabung dari tanah liat
dan ditempatkan di permukaan tanah sedangkan planter berbentuk kotak berbahan
non tanah liat dan bisa digantung
1 Comments
next terus min....
BalasHapusPosting Komentar