SEKALI LAGI DI KOTA FHUREN
(Translater : Dhien)

Tidak ada perubahan yang menonjol dalam kehidupan harian di kota Fhuren.
Dari sisi lain tembok yang tinggi dan besar itu, keributan di kota terdengar sampai jarak yang cukup jauh, mencapai sepanjang jalan ke pinggiran kota.
Tidak ada perubahan juga terhadap antrian panjang di pintu gerbang. Dari wisatawan hingga pedagang yang datang untuk berbisnis, dan ada juga bermacam-macam orang yang lesu tersiksa menunggu giliran mereka.
Terdapat seseorang yang memberi kesan mencolok berdiri di ujung antrian orang-orang yang menunggu pemeriksaan di pintu gerbang. Dia ditemani oleh sepasang wanita yang berpenampilan mencolok juga, masing-masing di sisinya, mereka terlihat lesu sebal menunggu giliran merasa sambil bermandikan keringat. Sambil berlalunya waktu, apakah lebih baik menanyakan mereka apa yang terjadi atau membiarkannya begitu saja? --mereka terlihat seperti itu. Kemudian mereka membicarakan hal-hal menyebalkan tentang bagaimana mereka dapat mempercepat giliran mereka ketika tiba-tiba sang pria dengan penampilam mencolok itu mendengar suara yang asing di telinganya.
SCREEECH!!!
Pada awalnya pria berpenampilan mencolok itu mengabaikannya agar mood kedua wanita di sampingnya tidak memburuk. Akan tetapi, ketika kedua wanita dan pedagang di sampingnya melotot sambil melihat ke belakangnya disertai suara yang perlahan semakin mengeras, dia kemudian berbalik ke arah jalan raya dan berseru "APA!?"
Selanjutnya, mata pria itu pun ikut terlihat terbelalak melihat sebuah kotak kotak hitam yang melaju di jalan raya dengan diikuti awan debu yang tebal di belakangnya. Orang-orang pun dengan segera membuat keributan. Meskipun ada dari mereka yang berlari-lari sambil berteriak "Demonic Beast!", kecepatan dari objek hitam itu ialah lebih cepat dari apa yang mereka bayangkan, dan benda itu telah sampai ke mereka tanpa mereka sadari.
Pria berkesan mencolok itu menegang. Orang-orang di antrian berpikiran: Inilah akhirnya! , dengan keputus asaan terpancar di mata mereka.
Saat itu, saat objek hitam itu hampir menabrak mereka, benda berbentuk kotak itu, kreak kreak kreak, melakukan setengah putaran sambil bagian belakangnya yang berguncang, dan dengan segera benda itu berhenti sambil menimbulkan awan debu yang tebal.
Orang-orang memperhatikan benda yang telah berhenti bergerak itu, kendaraan sihir beroda empat. Di tengah kebingungan dengan apa yang telah terjadi, pintu mobil itu terbuka. Seorang pria yang turun sambil mengabaikan dan tak memikirkan orang-orang yang terkejut di sekelilingnya, tentu saja itu Hajime dan kelompoknya. Yue, Shia dan Tio mengabaikan pandangan orang-orang. Hanya Will yang mengatakan 'maaf atas keributannya' sambil menunduk.
Akan tetapi, orang-orang tidak dapat mendengar ucapan Will. Bisa dibilang mereka tidak peduli dengan fakta bahwa ada orang-orang yang keluar dari benda yang tak pernah mereka lihat sebelumnya itu. Mata mereka terpaku pada para gadis cantik yang berderetn di hadapan mereka. Ketika Yue, Shia dan Tio berjalan, "Hou", seruan kekaguman dari orang-orang yang terpikat oleh nereka dapat terdengar.
Hajime duduk di kap mobil sambil berkata, "Jarak dari sini ke gerbang masuk, sepertinya kita membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk menunggu, huh~", katanya sambil menyipitkan mata. Otot-ototnya sudah terasa kaku karena terlalu lama di dalam mobil, jadi dia pergi keluar ke jalan yang tentunya bebas dari mobil ketika mereka mencapai gerbang. Karena mobil sihir milik Hajime pada awalnya digerakkan dengan sihir, jadi mungkin untuknya memindahkannya tanpa perlu duduk di bangku kemudi, meskipun hal itu cukuplah sulit.
Hajime melepaskan kekakuan di lehernya sambil membuat suara 'kreak'. Yue ikut naik ke atas kap mobil seperti Hajime dan pergi ke belakangnya untuk mengelus-elus pundaknya. Sepertinya ia ingin memijitinya. Hajime melemaskan tubuhnya sambil tersenyum.
Mungkin karena Shia merasa kesepian, iapun ikut duduk dan mendekatkan diri pada Hajime. Ketika Tio nelihat mereka, ia pun berkata "Muh, aku juga akan ikut!", katanya sambil menonjolkan dadanya dan mencoba menempel ke lengan Hajime tetapi... dia ditampar oleh Hajime dan terjatuh. Akaj tetapi, seharusnya tidak ada masalah karena ia menunjukkan ekspresi bahagia di bawah kaki Hajime.
"Hajime-san. Apa tidak apa untuk mengendarai mobil sihir sampai ke sini? Setidaknya menurutku kita harus menyembunyikannya..."
"Nn? Sebenarnya, bukankah itu sudah terlalu terlambat? Kita telah pergi ngebut dengan sangat mencolok selama ini. Dalam seminggu, berita itu bahkan akan tersebar ke daerah pinggiran. Selain itu, aku sudah mempekirakan bahea hari seperti itu akan benar-benar datang... Ini hanya lebih awal daripada yang kuperkirakan."
"...Nn, kurasa kita sudah tidak perlu seberhati-hati itu"
Hajime menjawab pertanyaan Shia sambil mengangkat bahunya. Meskipun begitu dia telah berusaha, untuk menghindarkan mereka dari masalah, pertempuran di kota Ul akan tersebar dengan cepat. Jadi seperti apapun rencana yang dimilikinya, hal itu akan menjadi sia-sia. Itulah kenapa, seperti yang Yue katakan, dia mencoba untuk sebisa mungkin tidak menunjukkan artifaknya, dan memutuskan untuk tidak seberhati-hati itu.
"U~n, jadi seperti itu. Yahh, karena pasti ada tindakan yang diambil oleh kerajaan dan pihak gereja, ini benar-benar telah terlambat, huh. Meskipun ini paati akan lebih baik jika kita mendapatkan bantuan dari Aiko-chan ataupun Ilwa-san..."
"Yqhh, pada akhirnya itu hanyalah sebagai jaminan. Ini sudah sampai pada batas di mana akan lebih baik jika mereka mencontohkan hal yang baik juga. Untuk memulainya, aku telah memutiskan untuk melawan siapapun yang muncul menghalangi kita tak peduli siapa dia. Tak peduli apa yang terjadi, aku akan mengalahkan mereka dan tetus bergerak maju. Makanya kau sudah tak perlu untuk bersikap seperti budak lagi Shia. Kau ingin aku mengambil kalung leher itu?"
Dia memikirkan berbagai persiapan merepotkan guna menghadapi Kerajaan dan Gereja sehubungan dengan Ilwa dan Aiko akan menjadi hal yang baik jika mereka dapat berpengaruh baik. Hajime tidak terlalu memikirkannya. Dengan berlalunya topik yang mereka bicarakan, dia mengatakan bahea Shia tidak perlu bersikap seperti budak lagi sambil menusuk kalung leher yang dipakai Shia dengan jarinya. Sambil merentangkan tangannya, Hajime secara tersirat mengatakan Shia tak perlu khawatir untuk menghindari masalah lagi.
Akan tetapi Shia yang diam-diam mengelus dan menyentuh ikat lehernya, menggelengkan kepalanya untuk menolak dengan wajah yang memerah.
"Tidak, biarkan saja begini. Bagaimanapun, ini adalah benda pertama yang kuterima dari Hajime-san... Selain itu, ini bukti bahwa aku adalah milikmu... dan akhir-akhir ini aku mulai menyukainya... makanya tidak apa untuk membiarkannya saja."
Shia mengatakan hal tersebut. Telinga kelincinya bergerak-gerak karena malu yang dirasakannya. Ekspresinya yang tertunduk malu membuatnya terlihat benar-benar imut. Pria-pria di sekeliling Hajime menekan hidung nereka untuk menahan darah mimisan yang mereka rasakan.
Selagi Shia masih menunduk, Hajime memegang dagunya dan menaikkan pandangannya. Karena hal yang dilakukannya, wajah Shia menjadi semakin memerah. Hal itu diikuti dengan tanah di bawah pria di sekeliling mereka yang ikut menjadi memerah(akibat tetesan darah mimisan). Hajime mengambil kristal dengan corak yang indah dari Treasure Box miliknya dan menempatkannya di kalung leher Shia. Lebih tepatnya dia menggunakan transmutasi pada kristal.
Kalung leher miliki Shia menandakan bahwa dia adalah budak Hajime, jadi itu adalah sebuah fashion yang kasar. Batu telepati dan batu lainnya telah dipasang dengan mengabaikan desain aslinya. Pada awalnya, dia membuat itu untuk sementara agar tidak menarik perhatian orang-orang di kota, jadi dia mengabaikan desainnya.
Akan tetapi, jika Shia menyukainya dan ingin tetap mengenakannya, bisa dibilang ini agak terlalu kasar. Juga dibandingkan saat Hajime memberikan kalung itu ke Shia, perasaan Hajime yang sekarang telah lebih lembut untuknya. Makanya Hajime berpikiran untuk membuat kalung itu pas dengan Shia.
Sebagai hasilnya, ornamen putih dan biru terpasang secara geometris di bahan berwarna hitamnya, dan pecahan dari Kristal Tuhan telah diubah menjadi salib kecil yang memancarkan cahaya kebiruan, dipasang di bagian depan yang memberikannya kesan seperti sebuah kalung yang misterius... Sebuah choker(sejenis kalung) yang lebih indah dibandingkan yang dijual di bumi. Sudah tidak terlihat lagi sebuahnkalung anjing yang digunakan untuk menahan.
Hajime menunjukkan kepuasan terhadap karyanya. Shia yang terpesona dengan perasaan saat jemari Hajime menyenggol lehernya, terkejut saat Hajime memberikan cermin padanya. Selanjutnya ia telah siap untuk memerika laung yang ada di lehernya lewat cermin. Di lehernya terdapat choker yang dihiasi ornamen-ornamen misterius yang indah. Salib kecil yang terbuat dari Kristal Dewa memang cantik dan pas dengan mata Shia. Shia menyentuh kalung itu dengan jarinya dan mulutnya meregang tersenyum lebar. Setelahnya, dia memeluk lengan Hajime dengan wajah yang benar-benar bahagia sambil menggaruk-garuk dahinya ke lengan Hajime selagi terus berterima kasih. Tanpa disengaja telinga kelincinya pun ikut menempel ke Hajime.
Selagi Shia menunjukkan ekspresi bahagia di pundaknya. Yue yang di belakngya sedikit tersenyum sambil mengelus telinga Shia yang menempel di Hajime. Tio yang mencoba merayap berdiri, sekqli lgi menerima tamparan.
Karena nuansa romatis yang tiba-tiba muncul, orang-orang yang perhatianny tertarik pada kemunculn mobil sihir dan keberadaan para gadis cantik itu mulai tersdar, mereka pun muli memperhatikn Hajime dan reguny dengn berbagai macam perasaan. Mayoritas dari para penonton wanita tidak iri sma sekali kepada Yue dan gadis cantik lainnya sambil menghela nafas dengan lembut. Di sisi lain, para pria terbagi dalam 2 ktegori yitu yang terpikat oleh pesona Yue dan yng lainnya, mereka melihat Hajime dengan iri sambil mengelurkan niat membunuh, kemudian satunya adalah mereka yang menjilat bibir mereka mengetahui betapa berharganya barang-barang artifak dan para gadis milik Hajime.
Akan tetapi, tidak ada yang menunjukkan hal itu kepada Hajime sekarang. Para pedagang terlihat saling menahan diri sambil mencari kesempatan yang tepat untuk membicarakannya. Di antara mereka adalah pria yang terlihat mencolok itu, dia menunjukkan ekspresi terpesona selagi membandingkan gadis di sampingnya dengan Yue dan yang lain sambil mendecakkan lidahnya. Oleh karena itu, dia mendekati Hajime dan kelompoknya dengan serampangan.
"Yo, nona. Jika boleh, dapatkah--"
"Kau pikir siapa yang kau coba sentuh tanpa izin hah?"
"Hiii!"
Pria mencolok itu terlihat menyapa Yue dan yang lainnya secara biasa saja dengan mengabaikan Hajime. Jika hanya menyapanya saja, tekanan yang dikeluarkan Hajime tidak akan membuatnya sampai terpingsan. Tapi penyebabnya adalah karena dia mencoba untuk menyentuh pipi Shia.
Sekilas, pria mencolok itu memang berpenampilan menarik. Oleh karena itu, dia pikir setiap wqnita pasti akan jatuh hati padanya jika dia menyentuh dan menggodanya. Akan tetapi Shia membalasnya dengan tatapan dingin dan meskipun ia mencoba untuk mengurusnya sebelum dia sempat menyentuhnya, lengan Hajime sudah mencengkeram kepala pria itu terlebih dahulu. Terlebih hal itu disertai dengan niat membunuh yang kuat.
Pria mencolok tersebut dengan segera menundukkan tubuhnya dan mengeluarkan teriakkan mengerikan. Hajime mengabaikan penampilan pria itu dan segera melemparkannya ke jalan raya. Pria mencolok tersebut terhempas ke tanah dengan kecematan yang mengerikan sejauh 30 meter. Dengan mukanya yang menghadao tanah, pria itu terlihat persis seperti Nagoya Shachihoko. Dan setelah melaju 10 metet lebih hanya dengan kepalanya, dia terjatuh fan tak bergerak sama sekali.
Di dalem kepulan debu tersebut, pria itu terbaring di tanah tak berkutik sama sekali. Orang-orang yang melihatnya hanya bisa melongo karena mereka menyaksikan seseorang yang diterbangkan dalam orbit yang terlihat mustahil, mereka pun mengalihkan pandangan mereka terhadap Hajime yang membuat tontonan itu. Sepasang wanita yang mendampingi pria itu melihat Hajime dengan rasa malu, Hajime yang nelihat sekelilingnya dengan tatapan kosong membuat mereka merasa ngeri dan membuat mereka berteriak sambil menghilang.
Para pedagang yang sebelumnya berbincang  "Kalian, aku tak akan membiarkan kalian maju lebih dulu." beberapa saat lalu sekarang mengatakan "Silahkan kau duluan saja" sambil saling mempersilahkan. Hajime mengatakan dengan jelas, "Siapa selanjutnya?", sambil melotot.
Karena tidak ada yang berani maju, Hajime tersenyum puas, dan mengalihkan pandangannya dari sekelilingnya sambil kehilangan ketertarikannya.
"Whoa, Hajime marah untukku~ Inikah caranya mengekspresikan keinginannya untuk memonopoliku? Hapir saja sedikit lagi dia menyentuhku kan!"
"...Shia lakukan yang terbaik."
"Yue~saa~n. Baiklah. Aku akan berusaha keras~!"
"Hmmp, tidak masalah seberapa besar kau dinilai~ Master. Bukankah tidak apa jika kau menilaiku juga? Tolong lempar aku seperti kau melemparkan pria itu."
Karena Hajime marah terhadap seseorang yang berani mencoba menyentuhnya, kebahagian menjalar di sekujur tubuh Shia. Kenyataannya Hajime hanya tidak dapat memaafkan pria itu karena baginya Shia adalah miliknya. Tidak ada keinginan untuk memonopolinya, tetapi sudah terlambat untuk mengoreksinya, meskipun memang betul bahwa tindakannya adalah karena dia menganggap Shia orang yang penting baginya.
Secara tidak sengaja, Tio yang melihat pria yang diterbangkan itu dengan rasa iri mencoba untuk mendekatinya, Hajime masih mereponnya dengan sebuah tamparan. "Aan!", Tio yang ambruk setelah berteriak bahagia dengan suara menawannya dipelototi Hajime dengan mata dingin. Akan tetapi, ia malah semakin menjadi bahagia sambil mendesah "Haa, haa," dengan rasa tertarik. Hajime menghela nafas panjang sambil berkata, "Orang ini sudah tidak tertolong lagi", sambil menyerah memikirkan kondisinya.
Hajime dan kelompoknya bermesera-mesraan dengan cara yang seperti itu, Will yang menjadi orang luar masuk ke dalam kendaraan sambil melihat ke kejauhan untuk menenangkan oerasaannya. Antrian yang sebelumnya pun menjadi berisik kembali. Hajime melihat apa yang terjadi dan sepertinya para penjaga berdatangan. Mereka mungkin melihat pertengkaran yang terjadi sebelumnya. Juga, mereka tampaknya ingin mengkonfirmasi apa yang terjadi karena pria yang terbaring di tanah itu masih tidak bergerak sama sekali.
Tiga pria yang mengendarai kuda sambil mengenakan armor sederhana mendekati Hajime dan kelompoknya setelah menanyai pedagang terdekat. Salah satu pedagang mengacungkan jarinya ke kelompok Hajime, lalu mengacung ke pria mencolok yang sebelumnya. Salah satu penjaga menyuruh salah satu penjaga lainnya untu. menghampiri pria mencolok itu. Dan sisa dua penjaga itu menghampiri Hajime yang sedang bersantai(bermesra-mesraan) di kap mobil sihir. Dua mata pria itu entah mengapa menajam. Bukan karena itu tugas mereka... tetapi karena mereka iri.
"Oi, kau! Ada keributan apa ini! Lalu, benda kotak apa itu! Jelaskan semuanya!"
Meskipun penjaga itu mengatakannya dengan nada yang menekan, tetapi tekanannya tidak terasa sama sekali karena dia tetus mencuri pandang ke Yue dan gafis lainnya. Hajime sudah menduga hal ini, karena itu dia mencoba menjawabnya dengan jawaban yang singkat.
"Ini adalah artifak milikku. Aku melempar pria itu karena dia mencoba menyentuh gadis ini. Apa kau dapat mempercayainya? Bagaimana bisa dia dengan tiba-tiba mencoba memeluknya? Lihat, ia terlihat ketakutan dengan hal itu... Tuan penjaga, tolong jangan bilang bahwa kau mencoba bersekongkol dengan pelaku pelecehan itu? Jika benar, kami tidak akan pernah ke Fhuren kembali... bagaimana mungkin aku diperlakukan seperti kriminal selagi kau membela penjahat itu bukan?"
Blah, blah, Hajime bercerita tentang hal yang tidak jelas seolah itu kenyataannya. Shia menempel ke Hajime hanya karena ia ingin dimanja, dan jika benar-benar dilihat ia tidaklah terlihat ketakutan. Itu adalah sebuah tragedy! Hajime mengubah ekspresinya dengan terlihat seperti bersungguh-sungguh. Will yang di dalam kendaraan berkata, "Dasar jago bicara", sambil melihat Hajime meskipun dia diacuhkan. Pedagang sekeliling yang mencoba untuk menjadi orang jujur berkata, "Dibanding mencoba memeluknya, dia dilempar sebelum dia sempat berbicara" atau "Dibanding disebut ketakutan, kau terlihat seperti srledang bermesraan" dengan suara lirih yang juga diabaikan.
Akan tetapi sudah tidak perlu dikatakan lagi apa jawaban mereka, seolah itu hal yang jelas siapa yang harus dipercaya di antara seorang pria yang mencolong dengan pria yang memiliki oara gadis cantik di sampingnya. "Pria itu memang yang terburuk", mereka mempercayainya tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
Kemudian saat itu, salah satu penjaga itu mencondongkan kepalanya ketika melihat Hajime dan regunya jemudian dia berkata, "Ah", seolah dia mengingat sesuatu sambil berbisik kepada penjaga lainnya untuk mengkonfirmasi. "Sekarang seperti yang kau katakan", ucapnya sambil memeriksa Hajime dan kelompoknya dengan sepenuhnya.
"... Kau Hajime, Yue dan Shia?"
"Nn? Ah, itu sangat jelas..."
"Aku mengerti. Jadi kalian kembali setelah menyelesaikan tugas dari kepala cabang?"
"Ah, ya kurang lebih begitu... apakah ada pemberitahuan dari kepala cabang?"
Penjaga itu mengangguk setuju ke Hajime. Penjaga tersebut dengan segera mengatakan pada mereka untuk melewati gerbang tanpa perlu menunggu lagi. Mereka masuk menggunakan mobil sihir diikuti para penjaga. Orang-orang di dalam antrian penasaran dengan apa yang terjadi sambil menyipitkan mata mereka melihat Hajime dan kelompoknya berjalan, Hajime dan kelompoknya pun sekali lagi menginjakkan kaki mereka di kota Fhuren.
Kelompok Hajime sekarang berada di dalam ruang resepsionis serikat.
Mereka dijamu dengan teh berkualitas tinggi bersama dengan kue, dan mereka tanpa ragu meminumnya selagi menunggu selama lima menit. Seseorang yang menendang pintu terbuka dan melompat ke dalamnya adalah Ilwa Cheng yang meminta kelompok Hajime menyelamatkan Will.
"Will! Apa kau selamat!? Apa kau terluka!?"
Mengesampingkan sikapnya yang tenang pada pertemuan mereka sebelumnya, dia bahkan tidak menyapa mereka dan hanya memastikan keselamatan Will saat melihatnya. Itu mungkin dikarenakan dia sangat mengkhawatirkannya.
"Ilwa-san... Maaf. Ini semua karena aku mengatakan hal tak beralasan padamu dan membuatmu jadi kerepotan begini..."
"...Apa yang kau katakan? Aku adalah orang yang mengenalkanmu pada tugas berbahaya ini... Kau benar-benar selamat... Aku tidak bisa menemui Grille dan Saria jika sesuatu terjadi pada Will... Mereka juga sangat mengkhawatirkanmu. Akan lebih baik jika kau secepatnya kembali pada mereka untuk membuat mereka lega. Aku telah melaporkan keselamatanmu pada mereka. Informasi itu sampai di Fhuren beberapa hari yang lalu..."
"Ayah dan mamah... Aku mengerti. Aku akan segera menemui mereka."
Ilwa memberi tahu Will di mana orang tuanya berada sambil mengangguk dan memberi tahunya untuk segera pergi. Sekali lagi Eill mengucapkan rasa terima kasihnya pada Ilwa dengan membungkuk, kemudian dia menyapa Hajime dan kelompoknya secara formal, seperti yang dijanjikan, dia segera pergi ke luar ruangan. Bagi Hajime, dia senang semuanya berjalan mulus, tapi sepertinya dia tidak puas karena dia tidak berterima kasih dengan benar.
Setelah dia keluar, Ilwa menatap Hajime secara formal. Ilwa tersenyum dengan ekspresi yang tenang, lalu dia menunduk sedalam-dalamnya pada Hajime.
"Hajime-kun. Terima kasih banyak atas semuanya. Aku tidak pernah menyangka kau akan membawa Will kembali hidup-hidup. Aku tidak bisa menyampaikan rasa terima kasihku hanya dengan kata-kata."
"Yahh, Will selamat karena dia dangat beruntung."
"Fufu, benarkah? Mungkin memang begitu... tapi bukankah kau juga melindunginya dari puluhan ribu demonic beast? Tuan Pedang Sang Dewi?"
Selagi dia tersenyum berseri-seri, Ilwa memanggil nama Hajime yang didapatkannya dari pertarungan melawan gerombolan besar para DB sebelumnya. Pipi Hajime mengkerut. Sepertinya Serikat memiliki cara untuk menyampaikan informasi lebih cepat diabnding pergerakan Hajime.
"... Berita itu twrsebar dengan sangat cepat, huh."
"Ini karena adanya eksejutif dari perserikatan. Kami juga memiliki artifak untuk berkomunikasi dari jarak yang jauh. Dan aku juga memiliki anak buah untuk mengikutimu. Meskiphn aku bilang begitu, sepertinya dia selalu tertinggal di belakang karena artifak bergerak tak terduga milikmu itu... Ini pertama kalinya aku mendengar dia protes. Bagaimanapun dia memiliki kemampuan yang terbaik untuk mengumpulkan informasi."
Ilwa mengatakannya sambil tersenyum masam. Sepertinya dia menyewa seorang pengintai dari awal. Itu adalah hal yang wajar bagi kepala cabang untuk melqkukannya, jadi Hajime tidaklah marah. Malah, dia agak kasihan pada pada bawahan Ilwa saat Hajime memikirkan bagaiman tergesa-gesanya dia saat mengikutinya.
"Meskipun begitu, situasi ini memang sangat serius. Aku tidak pernah berpikir bawah insiden di area pegunungan utara akan menjadi penanda bagi musibah besar sebesar itu... Untung saja kau irang yang kuminta untuk melakukan tugas itu. Aku juga tertarik pada kekuatan yang dapat mengalahkan puluhan ribu demonic beast... Bisakah kau menceritakannya? Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Ah, aku tak mempermasalahkannya. Tapi sebelum itu, aku ingin meminta papan status untuk Shia dan Yue... dan Tio juga--"
"Hmm, kalo mereka berdua mendapatkannya, tolong aku juga minta satu."
"... Yah itulah yang dikatakannya."
"Hmm, tentu, dan kepercayaanku pun akan ikut naik eetelah melihat apa yang ada di papan... oke."
Setelah mengatakan itu, Ilwa memanggil pegwainya dan tiga papn status bru pun ikut dibwanya.
Sebagai hasilnya, status Yue dan para gadis lainnya adalah sebagai berikut.


Nama
Yue
Usia
323 tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Level
75
Kelas
Sorceress (Miko)
Kekuatan
120
Vitalitas
300
Resistensi
60
Ketangkasan
120
Sihir
6.908
Resistensi Sihir
7.120
Skill
·                     Regenerasi otomatis
    • Pain Control (Kontrol Rasa Sakit)
  • Ketangkasan Semua Elemen
  • Compound Magic
    • Manipulasi Sihir
    • Pemancaran Sihir
    • Kompresi Sihir
    • Remote Control
    • Peningkatan Efisiensi
    • Penyerapan Sihir
  • Composition by Imagination
    • Peningkatan Kemampuan dalam Penggambaran Sihir
    • Pelipatgandaan Serentak untuk Lebih dari Dua Sihir
    • Rapalan Mantra Singkat
  • Konversi Darah
    • Penguatan Tubuh
    • Konversi Sihir
    • Konversi Vitalitas
    • Penguatan Sihir
    • Blood Pact
  • Pemulihan Sihir dengan Kecepatan Tinggi
  • Creation Magic
  • Gravity Magic

Nama
Shia Haulia
Usia
16 tahun
Jenis Kelamin
Perempuan
Level
40
Kelas
Diviner
Kekuatan
60 – Max : 6.100
Vitalitas
80 – Max : 6.120
Resistensi
60 – Max: 6.120
Ketangkasan
85 – Max : 6.125
Sihir
3.020
Resistensi Sihir
3,180
Skill
  • Foresight
    • Rapalan Mantra Otomatis
    • Perkiraan Masa Depan
  • Manipulasi Sihir
    • Penguatan Tubuh
    • Part Strengthening (Pemerkuatan Sebagian Tubuh)
    • Peningkatan Konversi Efisiensi 2
    • Penguatan Terkonsentrasi
  • Gravity Magic

Nama
Tio Clarce
Usia
563 tahun
Jenis Kelamin
Perempuan
Level
89
Kelas
Guardian
Kekuatan
770 – Wujud Naga : 4.620
Vitalitas
1,100 – Wujud Naga : 6.600
Resistensi
1.100 – Wujud Naga : 6.600
Ketangkasan
580 – Wujud Naga : 3.480
Sihir
4.590
Resistensi Sihir
4.220
Skill
  • Wujud Naga
    • Dragon Scales Hardening (Pengerasan Sisik Naga)
    • Peningkatan Efisiensi Sihir
    • Peningkatan Kekuatan Fisik
    • Roar (Raungan)
    • Wind Clad
    • Pain Conversion
  • Manipulasi Sihir
    • Pemancaran Sihir
    • Pemampatan Sihir
  • Ketangkasan Elemen Api
    • Pengurangan dalam Pemakaian Sihir
    • Peningkatan Efek
    • Peningkatan Durasi
  • Ketangkasan Elemen Angin
    • Pengurangan dalam Pemakaian Sihir
    • Peningkatan Efek
    • Peningkatan Durasi
  • Compound Magic

Meskipun status mereka tidak menjangkau Hajime mereka sudah sampai di tingkatan yang tidak bisa dicapai bahkan oleh orang-orang yang telah dipanggil dari dunia lain. Tingkatannya bahkan tidak bisa dijangkau oleh sang pahlawan ketika menggunakan Limit Break.
Sesuai dugaan, Ilwa kehabisan kata-kata sampai menganga. Mau bagaimana lagi. Yue dan Tio memiliki beberapa skill, seperti “Blood Conversion” dan “Dragon Form” yang mana termasuk skill tak biasa bagi ras yang dianggap sudah punah, dan status mereka terlalu abnormal. Shia juga benar-benar mengabaikan nalar yg wajar bagi sukunya. Aneh jika tidak terkejut karena mereka.
 “Astaga, astaga…Aku mengira pasti ada sesuatu, tetapi hal seperti ini benar-benar…”
Dengan bersimbah keringat, senyum Ilwa yang biasanya menyempit ketika melihat status-status itu, dan Hajime setuju tanpa peduli. Dia mendengar seperti biasa, bahkan ketika konten-konten konyol itu seperti sudah ditetapkan di kehidupan mereka, dia tidak bisa menahan untuk percaya karena nilai numerik dan skill yang baru dilihatnya sudah dibuktikan oleh status plate. Ketika Ilwa selesai mendengarkan semua ceritanya, dia duduk secara mendalam di sofa dengan tampang lelah yang membuatnya seakan-akan menua sekitar sepuluh tahun.
 “…Memang, kau bisa menarik perhatian Catherine-sensei. Meskipun aku menduga Hajime-kun sendiri adalah orang dari dunia lain… kenyataannya jauh lebih rumit, huh…”
 “…Lalu, Kepala Cabang. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan menyerahkan kami ke Gereja sebagai elemen berbahaya?”
Ilwa memperbaiki posisi duduknya sementara menatap Hajime seakan-akan sedang mengkritik situasi.
 “Lelucon itu terlalu kejam. Menurutmu aku bisa meakukan itu? Menjadi musuhmu adalah pilihan yang mustahil sebagai pelaksana guild… Juga, aku tidak ingin kau meremehkanku. Kau adalah pendukungku. Itu bukan sesuatu yang bisa kulupakan seumur hidupku.”
“… Begitu ya. Baguslah.” Hajime mengangkat bahu dan menggunakan pandangannya untuk mengungkapkan permintaan maaf dan rasa terima kasihnya.
 “Aku bahkan sudah berpikir, setidaknya, untuk menjadi pendukungmu sesuai perjanjian, sebagai pelaksana guild dan diriku sendiri. Ya, setidaknya aku akan menunjukkan padamu sekarang. Sekarang, kurasa orang-orang dari atas tidak akan melakukan apapun sementara pembahasan mereka menjadi semakin rumit. Setidaknya aku akan menjadikan kalian semua petualang tingkat “Gold” agar bisa membantu dengan lebih mudah. Biasanya ada bermacam-macam prosedur merepotkan untuk menjadi tingkat “Gold’…Aku akan melakukannya nanti, entah bagaimana. Lagipula, ada Catherine-sensei dan rekomendasiku, juga dengan reputasimu sebagai “Pedang Sang Dewi”.”
Ilwa memperlihatkan keramahan yang ‘mewah’ sementara menyiapkan surat dengan lambang keluarganya, agar mereka bisa menggunakan ruangan VIP di penginapan yang dikelola langsung oleh guild mereka ketika di Fhuren. Meskipun ada rasa terima kasihnya tentang kejadian baru-baru ini, sepertinya dia juga ingin berteman dengan rombongan Hajime. Dia berbicara dengan serius tentang segala hal, tanpa memiliki alasan untuk menyembunyikan apapun.
Setelah itu, ketika mereka terpisah dari Ilwa, Hajime dan rombongannya ingin bersantai di ruangan hotel VIP yang dikelola langsung oleh guild di distrik pusat Fhuren. Dalam perjalanan, mereka bertemu orangtua Will, Count Greille Greta dan Saria Greta, yang datang untuk menyapa mereka bersama Will. Mereka berbeda dengan para bangsawan yang dia lihat di Istana Kerajaan, karena mereka terlihat seperti orang-orang yang cukup logis.
Count Greille ingin berterimakasih dengan mengundang mereka kerumahnya-- memberi uang dan barang-barang--tetapi dia pergi dengan pesan bahwa dia bersedia membantu bila mereka dalam kesulitan, karena Hajime menolak hadiah-hadiah itu dengan tegas.
Ruang keluarga yang luas: ada empat ruangan lain di sampingnya. Dan semuanya lengkap dengan tempat tidur kanopi yang mengawasi Sightseeing Ward dari teras. Hajime berbaring di sofa super-besar di ruang keluarga dan menghela nafas dengan santai.
Yue mengangkat kepala Hajime dan menyandarkannya di pahanya seperti biasanya. Shia duduk di kakinya, sementara Tio melihat sekeliling ruangan dengan penuh rasa ingin tahu.
 “Ayo istirahat untuk hari ini. Kita akan melakukan banyak hal, seperti berbelanja dan membeli makanan besok.”
Hajime menyipitkan matanya sementara merasakan kenyamanan dari tangan Yue yang mengusap-usap rambutnya, dan dia menyebutkan jadwal untuk besok. Shia sudah menantikan hal ini. Ia menggoncangkan tubuh Hajime yang terbaring dengan malu-malu.
“Itu~, Hajime-san. Janjinya…”
“…Aku ingat. Haruskah aku mengantarmu ke Sightseeing Ward…”
Sebagai penghargaan atas kerja keras Shia, Hajime berjanji untuk berkencan dengannya seharian. Shia menatap Hajime dengan tatapan penuh harap. Hajime pada awalnya ragu karena mendapatkan makanan itu lebih penting, tetapi Yue mengakhiri keraguannya. Ia menempatkan tangan lembutnya ke pipi Hajime sementara menyempitkan matanya dengan lembut.
“… Tio dan aku yang akan pergi berbelanja. Jadi pergilah dengan Shia, ya?
“… Apakah tidak apa-apa?”
“Nn… sebagai gantinya…”
“Sebagai gantinya?”
Yue menatap Hajime dan Shia, sahabatnya, yang benar-benar menantikan janji itu, dengan tatapan lembut sementara memancarkan aura seperti seorang kakak perempuan, dan ia mendesak Hajime. Hajime mencoba untuk memastikan kelanjutan kata-katanya dengan pandangan yang rumit, dan ekspresi lembut Yue berubah menjadi mempesona sementara menjilat bibirnya. Kemudian ia mendekatkan wajah ke telinga Hajime dan…
“… Aku ingin kau sangat mencintaiku malam ini.” Ucapnya
Hajime menutupi wajahnya dengan tangannya dan berkata, “…Nn,” jawaban yang seperti Yue. Hanya itulah yang mereka butuhkan. Meskipun dia yakin bisa menang melawan penjaga di dalam ruang bawah tanah, mungkin seumur hidup dia tidak akan bisa mengalahkan Yue, begitulah yang Hajime pikirkan.
“… Tanpa kusadari, mereka secara alami mulai membuat dunia sendiri… hal yang tidak mengherankan bagi Yue-san”
“Hmm, meskipun begitu, aku merasa Shia yang tidak putus asa itu sangat kuat. Ya, aku tidak ada masalah karena bisa puas selama Master menindasku… Shia memiliki hambatan yang cukup sulit~”
Sementara Shia mengarahkan tatapan “Seperti yang diharapkan dari sang Master” ke Yue dengan penuh hormat, dan Tio menyampaikan pandangan penuh ketertarikan tentang hubungan Shia dan Yue tanpa rasa iri sedikitpun. Setelah itu, ketika Hajime berhasil mengembalikan akal sehatnya yang terbang keluar karena serangan mendadak Yue, mereka berempat mengobrol, dan hari pun semakin gelap.

Extra
Tengah malam, pada hari itu
Ketika bulan sudah mencapai puncaknya… dua bayangan diam-diam berpindah dari teras di lantai atas penginapan yang dikelola langsung oleh guild petualang. Keduanya berpakaian serba hitam seperti pembunuh, perlahan-lahan ‘membunuh’ kehadiran mereka ketika menemukan jendela suatu kamar, dan mereka melihat kedalam tanpa suara.
Yang ada di dalam sana adalah…
“Fuwah! Tolong lihat itu, Tio-san! Sekuat itu… Yue-san akan menghancurkanmu, tahu.”
WHOOAA! Master benar-benar kuat! Namun, Shia. Ekspresi Yue… terlihat buruk! Meskipun aku juga wanita, aku bisa merasakan suatu hal yang aneh…”
“Ack, ini pastinya adalah ekspresi mempesona yang sulit ditolak! Ia terlihat bahagia~ Aku iri~"
 “Mmm~, meskipun aku sudah puas selama Master menindasku… hal yang seperti itu tidak buruk juga~.”
… Setelah ini, Hajime yang menyadari kehadiran mereka, tanpa perlu dikatakan, dia memberi hukuman keras kepada dua pengintip itu.
***
Beberapa informasi tentang status : Blood Pact --- Peningkatan status yang drastis bagi orang yang dipilih untuk dihisap darahnya
Composition by Imagination --- Magic array dapat dibuat dengan sempurna hanya dengan dibayangkan
Rise in Conversion Efficiency 3 --- 1 unit sihir akan diubah menjadi 3 unit kekuatan fisik
Dragon Scales Hardening — Sisik naga dapat dikeraskan lagi menggunakan sihir. Mungkin juga terjadi peningkatan lagi terhadap status dasar menggunakan wujud naga.
Catatan Penulis : Status ini masih bersifat sementara. Ada kemungkinan akan terdapat perubahan tergantung perkembangan di masa yang akan datang.