PERMINTAAN KEPALA CABANG
(Translater : Dhien: Editor : Hikari)

Kepala sekretaris: Datt, memperbaiki kacamatanya dengan menggunakan jari tengah,  dan berbicara kepada Hajime menggunakan nada yang tenang.
"Aku telah mendengar ceritanya. Sepertinya itu bukan sebuah kebohongan karena ada banyak saksi mata di sini. Meskipun kau terlalu berlebihan melakukannya... ...yahh anggap saja itu masih bisa ditoleransi karena mereka tidak sampai mati. Sekarang, sebelum mereka bangun dan menceritakan pendapat mereka, kupikir kau akan tinggal di Fhuren. Jadi aku ingin memastikan identitas kalian dan alamat kalian... ...kau tidak akan menolak jika hanya seperti itu bukan?"
Yang dimaksudkan secara tersirat olehnya adalah, 'Aku tidak akan meminta lebih dari ini kau tahu?', jadi Hajime menjawab kepada kepala sekretaris Datt sambil mengangkat bahunya.
"Aa, aku tidak peduli. Jika nanti babi itu masih ingin mengeluh, panggil saja aku. Aku akan membujuknya dengan cara yang lebih saat itu."
Hajime tidak menolaknya, kemudian dia memberika status platenya kepada Datt yang masih terkagum-kagum.
"Alamat kami, kami masih belum menentukan di mana kami ingin menetap... ...Kau bisa tanya pada pemandu itu. Bagaimanapun kami tinggal di penginapan yang direkomendasikannya."
Karena Hajime mengalihkan pandangannya padanya, Rishee pun tersentak lunglai dengan pandangan pasrah karena ia masih menjadi pemandu mereka.
"Fumu, baiklah tidak apa-apa... ...rank 'Biru' huh. Meskipun pria yang tergeletak di sana itu rank 'Hitam'... ...bagaimana dengan status plate orang yang di sana?"
Meskipun sedikit, Datt terkejut melihat status plate Hajime yang maasih menunjukkan ranking terendah dari para petualang, biru. Akan tetapi, karena dia mendengar para gadislah yang mengalahkan Leganid, dia pikir merekalah yang sebenarnya lebih kuat dan meminta mereka menunjukkan status plate mereka.
"Yahh, Yue dan Shia... ...mereka kehilangan status plate mereka dan belum meminta penggantinya. Kau tahu bukan seberapa mahal benda itu."
Hajime pun berbohong dengan begitu saja. Meskipun tidak masalah membiarkan mereka melihat seberapa kuat Yue dan Shia, sebisa mungkin Hajime ingin menyembunyikan detailnya.
"Tapi, meskipun kami tidak mengklarifikasi identitas kalian, kami tetap akan merekam datanya, jadi jika kalian sering membuat masalah di dalam guild, kalian akan masuk blacklist terlepas siapa pelaku dan korbannya. Bisakah kalian membayar biaya ganti rugi?"
Dari nada Datt berbicara, sepertinya dia sangat ingin mengklarifikasi identitas mereka dengan cara apapun. Tetapi, jika Datt mendapatkan status plate mereka, maka sihir aneh akan muncul di kolom skill sebelum mereka sempat menyembunyikannya. Itu juga termasuk sihir Zaman Dewa yang pastinya akan terlihat. Meskipun mungkin bagi Hajime untuk merobohkan mereka semua di saat terjadi keributan, tapi itu akan membuat mereka tidak bisa berlama-lama di sini lagi. Hajime berpikir tentang keributan apa saja yang mungkin muncul. Dapat membaca pikiran Hajime, Yue pun berbicara padanya.
"... ...Hajime, surat."
"? Aa. Surat itu huh..."
Karena perkataan Yue, Hajime teringat tentang surat yang diterimanya dari Catherine dari guild cabang Brook ketika mereka akan meninggalkan kota Brook. Ia mengatakan untuk menunjukkan surat tersebut kepada pengelola guild jika mereka mendapatkan masalah, karena itu dapat membantu mereka. Sebuah surat yang misterius.
Jika surat itu tidak berguna, tergantung situasinya, Hajime mempertimbangkan untuk segera meninggalkan kota. Kemudian dia mengeluarkan surat itu dari kantong di kemejanya dan memberikannya pada Datt. Karena dia hanya mendengarkan setengah dari apa yang Catherine katakan, dia tidak tahu isinya. Itulah kenapa Hajime menyesal karena tidak mengecek isinya terlebih dahulu.
"? Kenalan dari petugas guild? ... ...Baiklah biar kulihat."
Dari kualitas pakain yang Hajime dan party-nya gunakan, mereka tidak terlihat seperti ada masalah dengan keuangan, itulah alasan kenapa Datt meragukannya untuk mengganti status plate mereka dengan yang baru, tetapi mereka malahan memberikan surat sebagai gantinya. Ketika dia membukanya, dia membacanya dengan bersungguh-sungguh dan kemudian mengembangkan ekspresi layaknya ikan. (melongo maksudnya)
Selanjutnya, dia mengalihkan pandangannya kepada Hajime dan party-nya dan ke suratnya lagi berkali-kali sambil membaca isinya. Dari ekspresinya yang membaca surat tersebut dengan mata yang terbuka lebar, dia mencoba memqstikan qpakah surat itu asli. Tidak lama, Datt melipat suratnya kembali dan menaruhnya lagi ke dalam amplop dengan hati-hati, lalu dia pun mengalihkan pandangannya ke Hajime.l dan party-nya.
"Jika surat ini asli, tentunya ini dapat menjadi tanda identitas kalian... ...Aku tak dapat memastikannya sendiri apakah pengirimnya asli. Aku akan mengkonfirmasinya dengan kepala cabang, jadi maukah kalian menunggu di ruangan lain? Ini tidak akan memakan waktu lama. Aku akan kembali dalam 10,  tidak, 15 menit."
Karena respon Datt melebihi perkiraan Hajime, "Serius deh, siapa sebenarnya Catherine ini?", Hajime dan party-nya pun harus menunggu lagi.
"Yahh, aku tak masalah jika hanya selama itu. Aku mengerti. Kami akan menunggu."
"Biarkan petugas mengantarkanmu. Baiklah, sampai nanti."
Datt memanggil petugas di samping dan menyuruhnya untuk mengantarkan Hajime dan party ke ruangan lain, kemudian dia menghilang ke dalam guild dengan membawa suratnya. Petugas yang disuruh tadi memgatakan pada Hajime untuk berpindah lokasi. Hajime dan party pun berjalan mengikutinya sambil kebingungan, tetapi sebuah suara was-was tiba-tiba terdengar.
"Umm~, apa yang harus kulakukan?"
Itu berasal dari Rishee, "Jika kau ada urusan dengan guild, dapatkah kau membiarkanku pergi?", itulah yang dikatakan oleh matanya. Dia benar-benar ingin berpisah dari para bibit pembawa masalah, seperti Hajime dan party-nya.
Hajime, dengan ekspresi yang terlihat natural, mengangguk dan langsung menjawab.
"Tunggu kami... ...jangan kabur, ok? Kau seorang pro bukan?"
"... ...Ya."
Rishe menurunkan bahunya dan pergi menuju kursi yang ada di dalam kafe. Orang di belakangnya mengatakan meskipun itu bukan pekerjaan yang menyenangkan, tapi ia telah pasrah menerimanya, dan atmosfir dari orang-orang yang bersimpati padanya pun mengalir di udara.
Setelah Hajime dan party diantarkan ke ruangan resepsionis, tepat setelah 10 menit, sebuah ketukan terdengar dari pintu. Hajime hanya menjawabnya dengan sepatah kata, dan pintu itu langsung terbuka. Yang muncul adalah seorang pria paruh baya bermata tajam, dengan rambut pirangnya yang disisir ke belakang, dan juga Datt yang mengikutinya.
"Senang bertemu denganmu, aku adalah Ilwa Chang, kepala Guild Petualang Cabang Fhuren. Hajime-kun, Yue-kun dan Shia-kun... ...apakah tidak apa jika kupanggil seperti itu?"
Setelah perkenalan singkat, kepala cabang; Ilwa mengkonfirmasi nama mereka dan mengajak bersalaman. Hajime membalas salamnya dengan berkata.
"Aa, tidak masalah. Nama kami, apa itu dari surat itu?"
"Seperti yang kau bilang, itu yang tertulis di surat Sensei. Ia meminta... ...untuk memberikanmu banyak perhatian. Masa depanmu menjanjikan, tapi karena kau cenderung bermasalah, ia meminta kami untuk mengurusmu, itulah isi suratnya."
"Cenderung bermasalah... ...Huh. Masalah pastinya terus terjadi di kota Brook. Baiklah, tak apa. Jadi, intinya itu cukup menjadi tanda identitas kami bukan? Atau masih yang ingin kalian tanyakan?"
"Aa, Sensei telah menulis semuanya di sini jadi tidak ada yang perlu ditanyakan lagi. Dia benar-benar memiliki mata yang dapat memahami karakter seseorang. Dia bahkan dengan sengaja menulis surat ini, jadi kan kuijinkan ini menjadi tanda pengenalmu."
Sepertinya, surat dari Catherine sangat berguna dan membuat mereka dapat bertemu dengan pengelola guild. Dia terlihat seperti memiliki ikatan yang kuat dengan Catherine, bahkan sampai memanggilnya dengan sebutan Sensei. Shia, orang yang duduk di sebelah Hajime, telah banyak dibantu oleh Catherine, jadi dia tertarik dengan ceritanya dan dengan malu-malu berbicara kepada Ilwa."
"Itu~, siapa sebenarnya Catherine ini?"
"Nn? Apa kau tidak mendengarnya sendiri dari orangnya langsung? Dia adalah kepala sekretari dari Guild Master di ibukota kerajaan. Setelahnya, dia menjadi orang yang bertugas melatih semua orang yang berhubungan dengan manajemen guild. Saat ini, dari 5 orang kepala cabang yang dikirimkan ke setiap kota, 60% ada muridnya. Aku juga salah satu dari mereka, jadi aku tidak dapat melawannya. Karena kecantikan dan keramahannya, saat itu, dia seperti seorang primadinna bagi kami, dan dalam cara tertentu dia adalah seorang kakak yang kami puja. Setelah itu, dia menikah dan dikirimkan ke guild cabang kota Brook. Dia bilang ingin membesarkan anaknya di pedesaan. Pengumuman pernikahannya benar-benar seperti petir di siang bolong. Hal itu menjadi sebuah berita besar. Jika kau tanya di mana, itu ada di ibukkta kerajaan."
"Haa~ dia benar-benar orang yang hebat~"
"... ...Catherine luar biasa."
"Meskipun aku sudah menduga dia bukan orang biasa... ...Aku tidak pernah menyangka dia menjadi sosok yang terhormat. Agaknya, meskipun dia begitu populer... ...Sekarang... ...Tidak, lebih baik aku cukup berhenti di sini."
Hajime dan party mulai menghormatinya begitu mengetahui siapa Catherine sebenarnya. Sepertinya, mereka selalu membayangkannya sebagai orang yang penting. Ditambah, Hajime agak memandang jauh, mengingat betapa kejamnya waktu.
"Baiklah, seperti itulah kira-kira, jika tak ada pertanyaan lagi, dapatkah kita melanjutkannya?"
Pada awalnya, mereka datang ke sini hanya untuk mengkonfirmasi identitas mereka, jadi itu hal yang sia-sia untuk terus berlama-lama di sini. Akan tetapimata Ilwa bersinar dan berkata, "Dapatkah kalian menunggu sebentar lagi?", mencoba untuk menghentikan Hajime dan party. Entah bagaimana itu memberikan mereka firasat buruk.
Ilwa menyenggol Datt yang berdiri di sebelahnya dan menunjukan sebuah formulir permohonan di depan Hajime dan party.
"Sebenarnya, aku mengharapkan bantuan darimu, aku ingin kau menerima permintaan yang satu ini."
Di saat Ilwa meminta bantuan dari Hajime, Hajime mencoba untuk menolak dan langsung berdiri dari kursinya. Meskipun Yue dan Shia mencoba untuk mengikutinya, langkah mereka terhentikan saat Ilwa mulai melanjutkan perkataannya.
"Fumu, bukannya tidak apa-apa untuk mendengarkan ceritanya terlebih dahulu? Jika kau mau mendengarkannya, aku akan melupakan masalah yang telah kau buat."
"... ..."
Pesan tersirat yang dimaksud adalah, "Jika kau menolak mendengarkanku, aku akan membuatmu melewati prosedur yang merepotkan atas masalahmu, kau tahu?", Dengan pendapat orang di sekitar mereka, meskipun Hajime dan partynya tidak bersalah akan apa yang terjadi pada Poom dan Leganid, yang mereka lakukan adalah pembelaan diri yang berlebihan. Jadi menurut prosedur yang biasa, guild akan mendengarkan pendapat kedua belah pihak dan prosedur ini akan memakan waktu. Sebagai akibatnya, meskipun Hajime dan partynya tidaklah bersalah, di samping itu, mereka akan menghabiskan waktu mereka seperti orang bodoh sampai prosedur yang diperlukan selesai dan keputusan muncul. Juga, jika mereka mencoba untuk kabur dari prosedur, maka nama mereka akan masuk dalam daftar hitam. Untuk waktu yang akan datang, itu akan merepotkan karena mereka tidak dapat menggunakan fasilitas guild di kota.
Hajime memandang Ilwa sebentar, kemudian dia tidak berkata "Aku akan menerima permintaan itu.", melainkan "Aku akan mendengarkan ceritamu.", karena dia pikir tidak apa-apa untuknya mendengarkan ceritanya untuk menghindari masalah, kemudia dia duduk di kursi.
"Sepertinya kau mau mendengarkannya. Baiklah, terima kasih."
"... ...seperti yang diharapkan dari kepala cabang guild kota. Kau memiliki sikap yang bagus."
"Sayangnya tidak sebagus dirimu. Baiklah, isi dari permintaan itu tertulis di sini, untuk mencarikan orang hilang. Sebuah party petualang yang menerima permintaan untuk menyelidiki area pegunungan utara masih belum kembali, jadi salah satu anggota keluarga dari frup itulah yang membuat permintaan, tapi itu juga karena ada hal yang lainnya."
Cerita Ilwa kalau disingkat kira-kira seperti ini jadinya.
Akhir-akhir ini, terlihat sekumpulan demonic beast di area pegunungan utara, hal itulah yang menyebabkan guild membuat permintaan penyelidikan. Area pegunungan utara adalah tempat yang jika kau sebrangi akan membawamu ke area tak berpenghuni. Meskipun tidak sekuat demonic beast yang ada di dalam Great Dungeon, ada demonic beast yang hanya petualang dengan level tinggi yang dapat menanganinya. Selain anggota asli party yang menerima request, ada orang lain juga yang memaksa untuk ikut dengan mereka. Karena beberapa kejadian, maka dia pun menjadi anggota sementara party itu.
Orang ini adalah anak ketiga dari Count Kudeta: Will Kudeta. Count Kudeta selalu diam-diam menyuruh seseorang untuk mengikuti anaknya yang cenderung berpergian seperti seorang petualang, lebih tepatnya seperti orang kabur. Tetapi karena permintaan penyelidikan ini, dia pun kehilangan kontak dengan orang yang dipekerjakannya tersebut, karena ini hal yang tak biasa dia pun kebingungan dan mengeluarkan permintaan pencarian.
"Meskipun Count telah mencoba menggunakan kekuatan keluarganya untuk membentuk tim pencari, terlalu banyak masalah bermunculan, hak itu yang membuatnya menaruh permintaan pencari pada guild. Yahh, sebenarnya permintaan ini baru dibuat kemarin. Karena party yang hilang cukup memiliki keterampilan, jika mereka tidak dapat menangani hal tersebut, maka hanya akan menjadi musibah jika petualang biasa yang menerima permintaan ini. Karena itulah harus benar-benar orang yang hebat yang bisa menerima permintaan ini. Karena itu, kau yang datang di saat seperti ini, aku ingin kau menerima permintaan ini."
"Dari pernyataanmu, kami tidaklah memenuhi syarat yang dibutuhkan, jadi bukannya itu akan sia-sia? Sayangnya, aku ini masih memiliki rank 'Biru', kau tahu?"
Yang Hajime coba sampaikan adalah mereka tidak mau menerima permintaan ini karena kekuatan mereka tidak memenuhi syarat.
"Bukannya kau membunuh si 'Hitam' Leganid secara spontan? Lalu... ...untuk seseorang yang dengan mudah melakukan pencarian di Raisen Grand Canyon, apa ada yang perlu kukatakan lagi?"
"! Bagaimana bisa... ... surat itu? Tapi aku tidak mengatakan apapun... "
Tidak seorang pun yang pernah mendengar Hajime dan party melakukan pencarian di sekitar Raisen Grand Canyon. Oleh karena itu, kalau bukan dari surat, tidak ada cara lain lagi bagi Ilwa untuk mengetahui hal itu. Tapi, dia benar-benar ragu bagaimana Catherine mengetahui tentang hal itu. Ketika Hajime dibingungkan oleh hal itu, Shia dengan malu-malu mengangkat tangannya."
Hajime memandang Shia dengan tatapan curiga.
"Ada apa ini Shia?"
"Aku secara tidak secara menceritakannya saat sedang mengobrol... ... Teehee?"
"... ... Aku akan menghukummu nanti"
"!? Y-Yue-san mengatakannya juga!"
"... ... Shia, kau pengkhianat."
"Aku akan menghukum kalian berdua nanti."
Sepertinya, Yue dan Shialah pelakunya, Hajime menyatakan akan menghukum mereka, dan mereka berdua sekarang hanya bisa bermandikan keringat dingin. Melihat kepada mereka berdua dengan senyuman masam, Ilwa pun melanjutkan ceritanya.
"Meskipun kemungkinan mereka masih hidup sangatlah kecil, tapi kemungkinannya tidaklah 0%. Karena Count adalah temanku, aku ingin kalian memulai secepat mungkin. Bagaimana menurutmu? Tidak ada orang lain di sini selain kalian. Maukah kalian menerimanya?"
Sikap Ilwa seperti sedang sangat memohon kepada Hajime, guild memanglah yang bertanggung jawab atas komisinya, tapi di mencampurkan perasaannya juga ke dalamnya. Untuknya yang menjadi teman Count, sebuah hal yang mungkin dia berhubungan dengan hilangnya Will. Jadi secara pribadi dia khawatir dengan keselamatannya.
"Meskipun kau berkata begitu, kami sudah memiliki tempat tujuan untuk perjalanan kami. Kami berada di sini hanya karena tempat ini searah dengan tujuan kami. Kai tidak akan menuju ke area pegunungan utara. Jadi, ijinkan kami untuk menolak."
Hajime, meskipun itu adalah urusan hidup dan mati anak seorang bangsawan, dia tanpa ragu tetap menolaknya. Akan tetapi, mungkin karena dia dapat menebak hal itu, Ilwa dengan segera menawarkan hadiah lebih cepat sebelum Hajime sempat beranjak dari kursinya.
"Aku dapat menambahkan hadiahnya, kau tahu? Meskipun hadiah yang tertulis di lampiran adalah uang tunai, biar kutambahkan sesuatu yang menarik untukmu... Aku akan mempromosikan ranking guildmu. Dengan kemampuanmu menjadi ranking 'Hitam' pun tak masalah.
"Yahh, aku tak peduli tentang uang dan ranking, itulah kenapa..."
"Kalau begitu, jika suatu saat nanti kau memiliki masalah yang berhubungan dengan guild, aku yang akan membantumu, bagaimana? Untuk memiliki kepala guild cabang Fhuren sebagai orang yang membantumu, kau akan memiliki pengaruh di dalam guild yang bisa kau pamerkan, kau tahu? Kau sangatlah lekat dengan masalah. Bukankah ini hadiah yang bagus?"
"Itu tawaran yang besar bagiku. Apa kau tak merasa berlaku berlebihan terhadap anak temanmu itu?"
Terhadap perkataan Hajime, wajah Ilwa berubah menjadi mengkerut. Terlihat ekspresi penuh penyesalan di mukanya.
"Dia... ... Will menerima permintaan itu atas rekomendasiku. Aku juga yang memberitahukan permintaan itu ke party yang hilang. Meskipun terjadi kemungkinan kecelakaan dalam pelaksanaannya, aku kira dia akan baik-baik saja selama bersama party yang kuat. Aku tidak bermaksud keras padanya. Will memang tidak cocok menjadi seorang bangsawan, dan dia juga telah lama mengimpikan menjadi seorang petualang... ... tapi, dia tak memiliki bakat. Karenanya, jika dia bersama petualang yang kuat, dia akan bisa ke tempat yang berbahaya. Aku hanya ingin dia sadar bahwa itu adapah hal yang mustahil baginya untuk menjadi seorang petualang. Dia sudah menempel padaku sedari kecil... ... itulah kenapa, aku ingin dia menyerah setelah menerima permintaan ini..."
Ketika mendengar cerita Ilwa, Hajime pun sedikit memikirkannya. Itu terlihat seperti ada hubungan yang lebih dekat diantara Ilwa dan Will pikirnya. Meskipun Ilwa mengatakannya dengan muka yang tegas, di benaknya, dia pasti benar-benar bergantung pada harapan terakhirnya ini. Kemungkinan Will untuk selamat akan semakin mendekati nol bersama berlalunya waktu. Menawarkan hadiah yang tak masuk akal seperti itu menandakan bahwa Ilwa benar-benar terburu-buru.
Hajime juga telah bosan untuk membuat alasan untuk Yue dan Shia setiap memasuki kota. Karena itu, dari sekarang akan lebih praktis untuk mengatas namakan orang ini untuk mengakses fasilitas di kota. Ditambah, dia iuga sama sekali tak berminat untuk mengunjungi Church of Saints (Gereja para orang suci) ataupun kerajaan, dan suatu hari nanti mungkin dia akan disebut sebagai orang sesat. Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi hal yang benar-benar sulit untuknya menetap di dalam kota. Karena itu, akan menjadi hal bagua untuk memiliki orang dalam yang dapat menyelesaikan masalahnya.
Jadi, Hajime berpikir untuk mendapatkan bantuan dari kepala cabang guild kota, di kasus ini, mereka harus menceritakan situasi mereka dan melarangnya untuk menceritakannya ke siapa pun, jadi mereka dapat mwnggunakannya disaat mereka kerepotan. Karena Ilwa terlihat begitu akrab dengan si Will ini, jika mereka dapat membawanya kembali hidup-hidup, tidak mungkin untuknya untuk tidak berterima kasih.
"Meskipun tak perlu kupikirkan lagi karena kau sudah bicara begitu banyak... ... Aku mempunyai syarat."
"Syarat?"
"Aa, itu bukanlah sesuatu yang sulit. Aku ingin kau memberikan status plate kepada Yue dan Shia. Setelah itu, berjanjilah kau tidak akan menceritakan pada siapapun tentang yang tertulis di surat itu. Ditambah, meskipun tidak ada hubungannya dengan guild, aku akan menggunakan semua koneksimu, untuk kepentingan kami. Itulah syaratnya."
"Itu terlalu..."
"Jika kau tidak bisa, anggaplah kita tidak pernah membicarakan hal ini. Kami akan pergi."
Karena Hajime mencoba beranjak dari kursinya, Ilwa dan Datt menunjukan wajah tidak sabaran dan kegelisahan. Meskipun syarat pertama tidaklah menjadi masalah, tapi syarat kedua mengartikan bahwa dia ingin kepala guild cabang Fhuren untuk menjadi bawahan seorang petualang. Karena dia memiliki tanggung jawab juga, dia tak dapat langsung menerimanya.
"Boleh aku tahu kenapa kau meminta itu?"
"Jangan berpikiran buruk dulu. Itu bukanlah sesuatu yang tanpa alasan ok? Itu hanya karena keberadaan kami adalah sesuatu yang menonjol, jadi jika Gereja telah memperhatikan kami... ...Tidak, aku yakin dari sekarang mereka sudah memperhatikan kami, jadi jika itu terjadi aku hanya ingin kau membuat itu menjadi lebih mudah bagi kami. Itu juga akan jadi lebih baik jika kau menjadi sekutu kami saat kami dalam masalah. Contohnya, tidak melarang kami untuk menggunakan fasilitas saat kami sedang menjadi buronan."
"Apakah itu sudah pasti kalian akan menjadi buronan? Fumu, sebenarnya rahasiamu membuat merasa cemas. Meskipun Catherine-sensei mengatakan kalian bukanlah orang jahat... ... sekarang karena kalian telah menceritakannya, Shia-kun yang di sana memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, lalu meskipun aku belum pernah melihatnya, dari laporan yang kuterima Yue-kun menggunakan sihir yang belum pernah dilihat sebelumnya... ... rahasia kalian pasti berhubungan dengan hal itu... ... lalu, kau bilang cepat atau lambat kalian pasti akan diincar oleh Gereja... ... kau tidak terlihat seperti menyembunyikan hal ini, dan sepertinya kau sudah bersiap untuk menghadapi hal itu... ... pasti akan sulit untuk bergerak di kota jika hal itu benar-benar terjadi... ... karena itu untuk mempermudahkanmu..."
Seperti yang bisa diharapkan dari kepala guild cabang kota besar. Dia dapat langsung menebak isi pikiran Hajime. Ilwa memikirkan hal itu sebentar, lalu ia menyamakan pandangannya dengan Hajime mengartikan ia telah memutuskan sesuatu."
"Aku benar-benar tidak dapat membantumu untuk melakukan tindak keriminal karena masalah etika. Jadi, aku akan mendengarkan ceritamu dulu baru aku akan menentukan apa yang akan kulakukan selanjutnya. Tapi aku jamin, setidaknya aku akan menjadi sekutumu... ... Aku tidak dapat melakukan lebih dari ini. Bagaimana menurutmu?"
"Baiklah, itu seperti... ... aku akan menerimanya. Juga itu itu tidak masalah untuk memberikan hadiahnya setelah aku menyelesaikan permintaanmu. Aku akan membawa tuan muda itu hidup atau mati, setuju?"
Bagi Hajime, prioritas pertama adalah untuk mendapatkan status plate untuk Yue dan Shia. Merupakan hal yang tidak wajar bagi mereka untuk tidak dapat menunjukkan status plate mereka setiap kali diminta, ini adalah alasan pertama mereka, dan yang paling penting adalah itu agar mereka dapat membuat alasan setiap kali membuat masalah di kota.
Satu-satunya masalah orang yang menyiapkan status plate di awal akan membuat keributan, jadi dia ingin menghindari hal tersebut, tapi Ilwa memberikan solusinya. Akan tetapi, meskipun dia memberikan janji lisan sebagai syaratnya, masih ada keraguan. Cepat atau lambat, Hajime dan partynya yang begitu menonjol pasti akan tersorot publik juga, jadi dia tak dapat diandalkan karena bisa saja dia berpindah sisi dengan segera. Itulah kenapa Hajime mengatakan untuk memberikannya status plate sebagai hadiah jika misi merekka telah terselesaikan. Seperti apapun bentuk Will, Hajime dapat memberikan jawaban dari hatinya yang terbiasa menderita, dan dia dapat menilai apakah Ilwa cukup baik atau tidak.
Ilwa juga dapat menebak niat Hajime. Dengan senyum pahit, dia lega karena dapat menemukan seseorang yang dapat menerima misi pencariannya.
"Sebenarnya, walaupun rahasiamu membuatku cemas... ... itu, aku akan menunggumu menyelesaikan permintaan itu. Seperti yang Hajime katakan, tidak peduli seperti apapun bentuknya, aku ingin kau menemukan jejak Will dan yang lainnya... ... Hajime-kun, Yue-kun dan Shia-kun... ... tolong terimalah ini."
Akhirnya, Ilwa menatap Hajime dan partynya dengan bersungguh-sungguh, kemudian menundukkan kepalanya. Seorang kepala cabang guild kota menundukkan kepalanya ke petualang. Itu bukanlah hal yang biasa. Itu karena dia adalah murid Catherine yang membuat kebaikannya keluar.
Melihat sikap Ilwa, Hajime dan party berdiri dan dengan tanpa semangat menjawabnya.
"…baiklah."
"... ...Nn."
"Ya."
Setelahnya, mereka diberikan uang muka, dan surat perkenalan untuk kota di sebelah danau di area kaki pegunungan. Mereka juga menerima informasi tentang permintaan penyelidikan yang diberikan pada party sebelumnya, dan akhirnya Hajime dan party pun meninggalkan ruangan. Baaam, pintu ditutup dengan dibanting. Ilwa menatap ke arah pintu sebentar, kemudian, "Fuuu~", mengeluarkan desahan keras. Di dalam ruangan, tak seorangpun berbicara, kemudian Datt bertanya dengan penasaran ke Ilwa.
"Kepala cabang... ... apa itu tak apa? Hadiah seperti itu... "
"... ... Nyawa Will berada di tangan mereka. Aku tidak bisa menolong siapapun selain mereka. Jadi mau bagaimana lagi. Ditambah, mereka akan membiarkanku untuk menilai apakah aku akan meminjamkan kekuatanku atau tidak. Tidak akan ada masalah. Juga, rahasia mereka..."
"Apa yang ditampilkan di status plate mereka akan menjadi 'merepotkan' bukan..."
"Fumu, Datt-kun. Apa kau tahu? Party kerajaan Herlich, sepertinya mereka semua memiliki status plate yang tak bisa kau tebak, kau tahu?"
Datt membuka mata sipitnya lebar-lebar mendengarkan cerita Ilwa yang tiba-tiba.
"! Kepala cabang, orang-orang yang disummon (dari dunia lain) itu.... ... maksudmu salah satu dari mereka adalah 'Utusan Tuhan'? Tapi dari cara mereka berbicara sepertinya mereka menentang gereja, bukannya party yang menjadi pahlawan itu berasal dari Gereja Para Orang Suci?"
"Aa, itu seperti yang kau bilang. Tapi... ... sekitar empat bulan lalu, salah satu dari mereka sepertinya telah mati di dalam Orcus Dungeon. Dia terjatuh bersama demonic beast ke dalam jurang."
"... ...Jangan bilang, bahwa dia masih hidup? Jika kau bilang empat bulan lalu bukannya party para pahlawan itu masih dipenuhi oleh para pemula? Walaupun aku tidak tahu seperti apa dasar Orcus Dungeon, tapi untuk bisa selamat dari itu..."
Datt tidak dapat mempercayai itu sambil menggelengkan kepalanya, dan menolak tebakan Ilwa. Akan tetapi, Ilwa yang entah bagaimana memberikan ekspresi tertarik dan sekali lagi memandang pintu di mana Hajime dan partynya keluar.
"Itu benar, tapi jika seperti itu... ... pasti ada alasan kenapa dia tidak kembali pada kawan-kawannya dan bahkan pergi melakukan perjalanan bukan? Apa yang dia lihat di dasar kegelapan, apa yang telah dia peroleh?"
"Hal apa itu... ... huh...."
"Untukku, aku ingin menjalin hubungan dengan pria unik sepertinya dengan segala cara. Contohnya, jika mereka dikejar oleh kerajaan dan gereja. Agaknya, Sensei telah memperkirakan hal itu, itulah kenapa dia sengaja memberikan mereka surat ini."
"Kepala cabang... ... pastikan kau tahu kapan saatnya untuk berhenti, ok?"
"Tentu."
Tentang cerita dengan skala sebesar itu, membuat Datt menjadi pusing, meskipun begitu, karena Ilwa adalah kepala sekretaris, dia tidak lupa memberikan nasehat padanya. Akan tetapi, Ilwa tenggelam dalam pikirannya saat mendengarkan nasehat Dari Datt dan hanya menjawabnya dengan setengah pikiran.