PROLOGUE
(Translater : Orion)

Part 1
---Gerbang Luar nomor 2105380, Komunitas [No Name], Area Perumahan
Rona emas yang menyilaukan dari sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan itu saat Leticia, dengan pakaian Maid-nya, duduk di samping jendela mengikat rambut kepanganya. Menaruh sisirnya di atas meja rias, dia menatap bayangan dirinya di cermin.
“......Kupikir aku sudah siap. Aku juga mulai merasa nyaman dengan pakaian Maid ini.”
Leticia mengayunkan kepalanya dari kirike kanan untuk memeriksa rambutnya untuk terakir kali, menyebabkan rambut emasnya yang halus mengkilau saat mereka terkena sinar matahari.
Dia tampak seperti anak berusia dua belas tahun dengan pakaian Maid yang bersih dan rapi. Meski hiasan bunga yang lucu yang berada di tepinya tidak ada gunanya ataupun itu sesuai dengan ide dari pakaian Maid yang sebenarnya,  itu tampak menawan pada dirinya. Dan itu adalah perwujudan dari fetish Master-nya.
Leticia berdiri diam dengan lengannya yang teregang, menatap make up-nya yang telah selesai di cermin, diam – diam menyemangati dirinya sendiri sebagi cara untuk memulai hari.
Saat itu, suara ketukan terdengar dari pintunya.
“Leticia-sama, yang lainnya dari kelompok senior telah berkumpul.”
“Oke, Lily. Aku akan memanggil Percher [1]. Tunggu Aku di Aula.”
Lily membalas dengan bersemangat setelah mendengar suara Leticia sebelum pergi dari pintu masuk.
Mendengar suara dan gerakan Lily yang bersemangat, Leticia tidak bisa menahan untuk tidak bisa tersenyum karena optimisme dan antusiasme Lily yang ditunjukkan kepadanya.
-----Tempat tinggal dari Komunitas ‘No Name’ adalah bangunan dengan dua belas lantai. Dengan setiap lantai dari bangunan ini mewakili satu orang yang berwenang di komunitas, ruangannya menjadi lebih luas dan dilengkapi dengan perabotan yang lebih baik di setiap lantai-nya.
Saat ini, tidak ada siapapun yang tinggal di lantai empat dan seterusnya. Ini bukan karena kurangnya orang yang berkemampuan yang dibutuhkan untuk ditempatkan pada posisi semacam itu di komunitas. Tapi lebih kepada kenyamanan gedung itu sendiri yang hanya bisa menampung anggota sampai di lantai tiga.
Kamar tidur Leticia sebelumnya ada di lantai 10. Namun, itu akan menjadi tidak sopan bagi seorang Maid ditempatkan di kamar tidur yang melebihi kamar tidur masternya. Jadi, saat ini dia tinggal di sebuah ruangan untuk satu orang, disamping tidak adanya dapur dan meja makan.
“Jika ingatanku benar, Shirayuki-hime telah pergi dengan Izayoi dan yang lainnya[2]. Sepertinya Aku hanya bisa berbagi beban pekerjaanku dengan Percher hari ini...”
Saat berjalan menuju kamar tidur Percher, dia berjalan dengan cepat melewati jalan di koridor yang menghubungkan ke aula.
Namun, dia tiba – tiba menghentikan langkahnya saat dia melihat sekilas dirinya di cermin yang kebetulan berada di koridor untuk para anggota agar secara teratur memeriksa penampilan mereka. Tampak terpesona oleh pemandangan dari dirinya sendiri----
“Hmm-----“
Leticia tampaknya mengingat kenangan bahagia saat dia dengan lembut mengangkat Rok-nya sedikit dan berputar di tempat seperti gadis remaja yang tidak bersalah.
Gaun putih bersih itu berkibar saat mereka berada dalam momen tersebut karena putarannya, sangat mirip dengan mekarnya sebuah bunga.
Dan dia berputar untuk kedua kalinya sebelum tersenyum puas tampak di wajahnya.
“Awalnya, Aku menentang ide untuk mengenakan pakaian seperti itu...” Leticia tersenyum saat dia terus melihat bayangan dirinya di cermin. “Tapi kupikir itu memang memiliki daya tarik tersendiri...”
“Leticia! Apa yang kau lakukan di depan cermin?”
Tubuh Leticia terdiam. Butiran keringat dingin terbentuk karena rasa malu saat dia tahu apa yang telah dia lakukan.
Betapa malunya saat dia telah membuat kesalahan yang menyakitkan, Leticia hanya bisa menyalahkan pada situasi hening yang menyebabkan dia menurunkan tingkat kewaspadaannya sampai tingkat ini. Tapi tetap terdiam saja bukanlah pilihan untuk Leticia.
Sambil menahan tubuhnya yang gemetaran, dia berbalik menghadap Percher------“God of Black Death”, Maid yang lainnya keluar dari kamar tidurnya.
Percher memiringkan kepalanya ke sisi yang sebelumnya ampak mengamati gerak – gerik Leticia yang dia rasa aneh.
Leticia, yang berdansa beberapa waktu yang lalu, dengan canggung menjjauhkan pandangannya, tidak dapat menatap Percher.
“Hey, Leticia? Ada apa denganmu? Wajahmu benar – benar merah. Apa kau baik – baik saja?”
“.......Tidak ada, aku baik – baik saja. Asalkan kau tidak melihatnya.”
“Tapi kupingmu juga memerah?”
“Aku sudah katakan itu bukan apa – apa!”
“Hnh,yeah! Hanya merasa sedikit pusing hari ini dibandingkan hari biasa! Ini adalah yang aku dapatkan sebagai Bampir! Pagi yang membuatku terasa kebingungan dan memerah hanyalah....”
“Usia dan pakaianmu benar – benar cocok, jadi jangan malu dengan itu! Apalagi, make-upmu juga sangat imut.”
Percher membuatnya tampak seperti pernyataan kemenangan sebelum berjalan menuju ruang makan.
Energi Leticia tampaknya juga sudah habis saat dia melihat perginya sosok Percher, bahunya lemas.

Part 2
---Setengah bulan sudah berlalu sejak pertempuran terakhir melawan Naga Besar.
Anggota komunitas ‘No Name’ terus menyibukkan diri mereka dengan berbagai aktivitas sambil menikmati kedamaian dan kebebasan kehidupan normal.
Leticia, yang pada awalnya adalah Raja Iblis yang menyelenggarakan Gift Game, secara resmi telah menjadi pelayan bersama dengan kedua Maid lainnya yang bertanggung jawab di kelompok senior.
Festival panen ‘Underwood’ ditunda karena serangan Naga, namun karena banyaknya dukungan dari ‘Thousand Eyes’ dan relawan yang lain, waktu untuk melanjutkan kembali perayaan tersebut sudah ditetapkan.
Bagian Selatan juga telah resmi mengumumkan pemilihan Floor Master baru dan mengundang banyak orang dari komunitas lainnya. Aliansi Draco Grief yang banyak memberikan bantuan dalam mengalahkan Raja Iblis tampaknya akan menjadi calon kandidat yang akan terpilih untuk posisi tersebut.



Pada saat yang sama, “Will-O’-Wisp” dan ‘No Name’ juga berbagi kehormatan setelah mengalahkan Raja Iblis dan sekarang diakui oleh komunitas karena kekuatan bertempur mereka.
[Terima kasih buat Sala. Perhatiannya untuk mengiklankan secara khusus komunitas kami ‘No Name’ karena telah melakukan pertempuran sengit dengan Raja Iblis]
Sekalipun banyaknya kontribusi dan prestasi yang telah dicapai, komunitas ‘No Name’ tidak memiliki lambang agar bisa secara resmi diakui. Sala, sang pemimpin aliansi, telah mempertimbangkan situasi itu dan menuliskan prestasi ‘No Name’ dalam surat undangannya dalam memulai kembali Festival Panen.
Kejujuran dan kebaikan mereka membantu Leticia mendapatkan rasa tenangnya saat dia berjalan ke ruang Aula di komunitas. Anak – anak yang telah berbaris dengan rapi, menunggu kedatangan Leticia. Lily,  yang bertanggung jawab untuk menyuruh mereka masuk, menenagkan telinga rubahnya saat dia datang dan lari dengan terburu - buru.
“Leticia-sama! Selamat Pagi! Kelompok  senior telah  berkumpul!”
“Benarkah. Selamat Pagi semuanya. Sudah sarapan?”
“Yes! Itu juga sangat enak!”
“Menu hari ini adalah Nasi Omelet!”
“aku sudah tidak sabar untuk makan siang!”
“Masih belum saatnya.”
Leticia tersenyum masam ketika berkata pada anak yang bersemangat itu.
Totalnya ada dua puluh anak yang rata – rata berusia 10 tahun yang membuat kelompok senior yang tujuannya untuk bertanggung jawab terhadap makanan dan kebutuhan di komunitas. Diri mereka yang bersemangat di pagi hari bersiap untuk menghadapi tugas sehari – hari terasa sangat mengharukan namun juga menyedihkan. Leticia tersenyum saat menatap mereka.
“Kalau begitu, ayo kita mulai membagi – bagi tugas untuk hari ini... tapi aku punya sesuatu untuk diberitahu sebelum itu.”
Dengan itu, Leticia mengeluarkan surat undangan yang telah dicap dengan lambang Aliansi Draco Grief di atasnya. Memegang surat itu, dia melihat ke arah anak – anak dengan tatapan serius.
“Festival Panen yang diselenggarakan di air terjun besar ‘Underwood’ telah diperpanjang. Undangan ini untuk menyambut semua anggota komunitas “No Name”... apakah kalian mengerti itu? Aku ulangi. Semua anggota komunitas “No Name”, yang akan mencakup kelompok senior dan junior, akan diundang.”
“Wa~” Anak – anak di kelompok senior mulai bersorak sorai.
Itu adalah reaksi yang diharapkan dari anak – anak karena mereka tidak pernah pergi dari kawasan di komunitas sejak serangan dari Raja Iblis ke komunitas mereka tiga tahun yang lalu. Bahkan jika mereka meninggalkan komunitas, itu hanya untuk mengumpulkan air dari sungai diluar daerah komunitas. Ini karena  takut diculik dan dijual terutama tidak ada cara bagi mereka untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota ‘No Name’.
Dengan demikian agar tidak menimbulkan masalah atau menimbulkan kekhawatiran bagi pelindung mereka satu – satunya, Kuro Usagi, mereka tidak akan meninggalkan daerah yang melanggar batas – batas di komunitas dan mereka selalu waspada dalam menjalani kehidupan sehari – hari di komunitas.
Bagi anak – anak ini menerima undangan ke Festival Panen, tidaklah heran mengapa mereka kan bersemangat seperti ini.
Meski Lily terus berdiri di samping Leticia seperti layaknya perwakilan dari kelompok senior, kedua ekor rubahnya berkata lain saat mereka mengibaskan dirinya dengan penuh semangat.
Leticia yang juga ikut bersemangat menepukkan kedua tangannya untuk menarik perhatian mereka kembali kepadanya.
“Tentu saja, ini adalah perlakuan yang belum pernah terjadi sebelumnya... Jangan lupa bahwa ini bisa terjadi karena kontribusi Master kita--- Izayoi, Asuka dan Yō karena kontribusi mereka diakui. Dan itu juga karena kerja keras mereka bahwa surat undangan ini mengundang semua anggota komunitas.” Leticia mengingatkan mereka.
Saat menyebutkan nama Izayoi dan lainnya, anak – anak yang tadinya ribut karena hal itu menjadi berperilaku baik.
-----Tiga orang yang dipanggil dari dunia lain di luar Little Garden.
Sejak kedatangan Izayoi, Kudou Asuka, Kasukabe Yō di komunitas, keseharian di komunitas ‘No Name’ telah berubah total yang seharusnya terlihat dalam fantasi.
Bibit Pohon Air yang diberikan kepada komunitas mereka membuat tanah yang telah mati di komunitas, bisa ditumbuhi oleh tanaman kembali. Pada saat yang sama, mereka juga membawa lampu kaca yang akan menyala dan memberikan kehangatan di komunitas pada saat malam hari.
Izayoi dan yang lainnya* adalah idola yang dipuja oleh anak – anak. Mereka adalah pahlawan di mata anak – anak.
“Surat undangan ini adalah bukti dari kepercayaan yang telah mereka capai melalu kerja keras. Harap diingat untuk menjaga perilaku dan etika saat mencapai ‘Underwood’, karena kita tidak ingin menyia – nyiakan reputasi yang telah mereka bangun sejauh ini, mengerti?”
“Yes, kami mengerti!”
Anak – anak itu menjawab dengan suara sekeras – kerasnya sampai hampir bisa memecahkan gelendang telinga seseorang.
Leticia tersenyum masam yang tercampur aduk dengan senyuman yang tulus saat dia mulai membubarkan mereka untuk melakukan tugas sehari – hari.
“Selama kita meninggalkan komunitas, ‘Aliansi Draco Grief’ akan mengirim penjaga untuk menjaga perbatasan termpat kita. Jadi untuk menyambut para tamu, kita akan membersihkan area perumahan komunitas. Grup Senior dan Junior bisa mulai menyapu dan membersihkan tempat sampah. Tidak perlu khawatir dengan barang bawaanmu karena dua Maid yang lainnya dan aku akan menyiapkannya untuk kalian nanti. Jadi fokus pada tugas bersih – bersihmu----jadi mari kita mulai” Leticia menepukkan tangannya untuk memberi sinyal memulai tugas mereka.
Dengan respon yang bersemangat, anak – anak itu mulai pergi untuk memulai tugas mereka. Hanya Percher dan Lily dari kelompok senior yang tetap bersama Leticia.
Percher yang berdiri di samping Leticia melihat anak – anak memulai tugas mereka dengan rasa jengkel yang muncul di wajahnya.
“Bagaimana mereka punya begitu banyak energi untuk menyelesaikan tugas mereka pagi – pagi sekali ?”
“Ini adalah tanggung jawab yang harus mereka bawa sebagai bagian dari komunitas. Kita juga harus mulai sebelum pesanan rak lilin dari ‘Will-O’-Wisp’ datang hari ini.”
“Oh, Leticia-sama...” Lily ingin berkata sesuatu sambil mengibas – ngibaskan kedua ekor rubahnya dengan penuh kekhawatiran.
“Aku sungguh minta maaf karena menggangumu di saat sedang sibuk. Bisakah aku berbicara sesuatu kepadamu ?”
“Tidak masalah. Ada masalah apa, Lily ?”
“Se..Sebenarnya, aku menyadari ada sesuatu yang aneh dari ruang kerja yang ada di basement. Terkadang, ada beberapa suara aneh yang datang dari sana.....”
“Kedengarannya buruk dan ruang kerja yang mana itu ?”
“Kamar nomor 360.”
Leticia memiringkan kepalanya sedikit terkejut.
“.....Kamar nomor 360? Kenapa itu harus berada di tempat yang terlarang? Bukankah ruang kerja yang berhubungan dengan pekerjaan rumah mulai dari kamar 1 sampai 20? Ruang kerja yang ada di belakang seharusnya tidak digunakan.”
Leticia mengerutkan alisnya. Lily berkata bahwa dia juga tidak tau kenapa dan telinga rubahnya kelihatan murung.
---Ruang kerja yang disebut adalah fasilitas penyimpanan untuk Gift yang didapatkan dari Gift Game yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari – hari di komunitas. Tak perlu dikatakan lagi, api yang menyala untuk dapur agar tetap hangat, penyimpanan air bersih adalah bagian dari Gift yang di simpan di ruang kerja. Terkadang, upacara pemberian Gift juga akan diadakan di ruang kerja. Rak – rak lilin dari ‘Will-O’-Wisp’ adalah penyimpanan dari Gift of Flame dan juga akan ditempatkan di ruang kerja jika sesuai rencana.
Daripada mengubah rak – rak lilinnya, Kuro Usagi tidak menyebutkan adanya ritual  lain yang diadakan di ruang kerja. Dengan itu, Leticia akan menyudahi pembicaraan itu sebagai kesalahpahaman jika bukan karena kekhawatiran yang ada di wajah Lily.
“Ruang kerja nomor 360 memiliki pintu masuk yang persis terbuka di belakang tempat tinggal untuk kelompok senior. Gema suaranya juga sampai terdengar ke ruangan lain dan anak – anak dari kelompok junior juga ketakutan. Jadi, Leticia-sama, maukah kau mencari waktu untuk menyelidikinya.....”
Lily meremas lengan bajunya saat dia memohon.
Leticia melipat tangannya dan berpikir dalam hati. Kata – kata Lily benar karena anggota dari kelompok junior adalah anak – anak yang lebih mudah dan sudah pasti ketakutan dengan suara aneh.
“Okay......Ketika semua orang sedang pergi dari komunitas, aku akan pergi dan menyelidikinya sendiri.”
“Terima kasih!”
“Ini masalah kecil. Okay, mari kita bersih – bersih dulu. Apalagi, bahkan tanpa Master kita dan Kuro Usagi ada, Kita masih harus menyelesaikan tugas kita dengan baik.”
“Yes.”
Lily mengibaskan kedua ekornya dan membalas dengan suara yang tidak kalah dengan entusiasme seorang anak kecil sebelum berlari menuju dapur.
Percher yang mendengar seluruh perckapan dari samping, melihat ke arah Leticia.
“Leticia, kau berencan untuk tidak ikut dalam Festival Panen?”
“...Bagaimana mungkin aku bisa hadir?”
Leticia tersnyum masam.
Belum lama ini dia bergabung dengan Naga raksasa karena rencana orang – orang jahat.
Bahkan jika pelakunya bukan dia, Leticia yang telah bertempur melawan teman – temannya tidak akan bisa melupakan masa lalu dan ikut Festival Panen. Itu akan menyebabkan tuan rumah dan tamu yang lain menjadi khawatir.
“Festival Panen kali ini adalah liburan untuk Masterku. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir dan berharap mereka bisa bersantai di sana.”
Leticia memaksakan senyumnya karena merasa canggung membicarakannya. Tapi matanya tidak menunjukkan tanda – tanda terganggu akan hal itu. Sekarang mereka saling menerima hubungan peran sebagai Pelayan dan Masternya, dia hanya punya satu keinginan di hatinya.
Keinginannya adalah agar Izayoi dan yang lainnya dapat menerima banyak Gift dan semoga keberuntungan memberkati mereka.
“......Mereka yang menjadi Raja Iblis harus menebus dosa yang telah mereka perbuat di masa lalu, tidak peduli apapun caranya. Beberapa dengan jiwa mereka, yang lainnya mencari penngampunan dengan masuk agama tertentu, dan banyak metode lainnya... Aku dulu berhenti untuk menebus dosaku di masa lalu. Jadi mulai saat ini, aku akan mengejar Masterku dan membantu mereka dalam melawan Raja Iblis untuk menghapus dosaku.” Leticia menggengam kedua tangannya yang mungil itu sambil dia mengatakan ini.
Percher menatapnya dengan tatapan tidak tertarik, mengambil situasi dimana dia telah menemukan jalannya untuk bertobat. Menjadi Raja Iblis sendiri, pengakuan Leticia seharusnya telah menyadari dirinya sendiri.
Leticia yang telah tenang tampaknya teringat sesuatu yang lain saat kekhawatiran menyelimutinya. “Dan...Aku ingin menyelidiki lebih dalam tentang Canaria.”
“...Oh benarkah?”
Percher memiringkan kepalanya sedikit karena dia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tapi dia lebih peduli dengan masalah yang lain.
“Oh benar juga. Kau menyebutkan bahwa Izayoi dan yang lainnya tidak ada. Aku dengar dari Ren bahwa mereka masih berada di ‘Underwood’, tapi aku tidak tahu bahwa Kuro Usagi juga pergi. Bukankah dia ada di sini kemarin?”
“Eh? Oh, Kuro Usagi...”
Sambil meninggalkan kalimatnya yang belum terucap, Leticia tetap diam bahkan jika itu membuat Percher terkejut karena tanggapan yang tidak wajar terhadap pertanyaannya. Tetap terdiam, dia menatap ke arah jendela di mana sinar matahari menerangi tempat itu.
“Kuro Usagi... Dia diculik oleh Shiroyasha.” Leticia menyudahi kalimatnya setelah beberapa saat.
“...apa?”
“Kemarin malam, Shiroyasha dan pelayannya datang dan menculik Kuro Usagi sambil berkata ‘Aku akan pergi mengecek ke tempat Seorang yang bisa Meratakan Langit” Leticia berkata dengan ekspresi yang menatap ke tempat yang jauh di matanya.
Percher terkejut tapi dia mengankat bahunya tanda mengerti saat dia menyeringai. “Sang Floor Master tampaknya sangat santai?”
“Tidak semudah itu. Ada serangan yang terus – menerus dari Raja Iblis Aži Dahāka[3] membawa pasukannya sendiri untuk menyebabkan masalah di bagian Timur sementara Naga yang mengamuk ada di Selatan. Meski wilayah kita terhindar, perbaikan untuk kuil  Shirayuki-hime ditunda.” Leticia menjawab secara misterius.
Perbaikan kuil disebabkan karena kejadian dimana air yang berada di kanal besar. Namun, yang menyebabkan Percher terkejut bukanlah laporan kerusakannya, tapi itu adalah nama Raja Iblis tersebut.
“...Tunggu. Raja Iblis Aži Dahāka bukankah itu Naga Iblis yang memuja Api?”
“Betul.” Leticia langsung menjawanya, menyebabkan senyuman Percher hilang.
“...Itu tidak mungkin benar kan? Mengizinkan karakter jahat itu bebas berkeliaran di sekitar Little Garden tanpa tali di lehernya?”
“Itu tidak mungkin. Situasi tentang Aži Dahāka istimewa. Sejak tubuh aslinya muncul dua ratus tahun yang lalu, ia telah  menciptakan sebuah koloni klon yang terus berkeliaran bebas tanpa ada yang bisa menahan mereka sampai saat ini.”
“Apa itu? Menakutkan...Benar – benar mengerikan. Bukankah lebih baik segera menyingkirkan yang asli sebelum dirinya lebih banyak lagi?”
“Omong kosong. Jika tubuh utamanya di serang, klonnya akan bertambah banyak. Apalagi, generasi pertama dari tingkatan [Kekuatan Suci]. Hanya salah satu dari itu bisa menciptakan banyak Raja Iblis yang sekelas Dewa. Bagaimana bisa seseorang bisa langsung mengalahkan mereka ketika mereka menginginkannya?”
-----Raja Iblis Aži Dahāka adalah Naga di dalam cerita dari Lima Raja Iblis yang dipuja oleh “Pemuja Api”.
Naga ini berasal dari cerita yang sama dengan Indra dan Mahluk buas dengan tiga kepala yang bertubuh besar. Legenda mengatakan bahwa ia dapat menggunakan ribuan mantra. Meski begitu, bagian yang menyeramkan tidak berhenti sampai di sini.
Alasan bahwa Raja Iblis Aži Dahāka begitu mengerikan karena ia terus menggandakan diri dari luka – lukanya. Selain ketahanan tubuhnya yang luar biasa, tidak peduli seberapa banyak ditebas atau dipukul sekalipun tidak ada yang berguna.
Satu – satunya cara untuk mengalahkan Raja Iblis ini adalah dengan menyegelnya. Namun, alasan mengapa ia bisa berkeliaran bebas saat ini justru karena segelnya telah dilepaskan oleh seseorang.
“Meskipun aku mengatakannya seperti itu, berpikir untuk menghentikan serangannya.... Title sebagai Floor Master terkuat bukanlah hanya untuk pamer. Bahkan setelah mengembalikan kembali [Kekuatan Suci]nya ke Buddha, dia mengalahkan Lima divisi dari Raja Iblis Generasi pertama dengan satu serangan. Jika bukan karena dia, tingkatan rendah di timur akan bermandikan merah darah oleh korban pengorbanan.
“...Oh.”
Percher menjawabnya dengan nada yang agak berbeda. Tapi di dalam hatinya, dia berkeringat dingin.
Untuk bisa mengalahkan Generasi Pertama Lima kekuatan suci Aži Dahāka, sudah melebihi kekuatan dari imajinasi seseorang. Percher pernah menantang Shiroyasha sebelumnya dan masih bisa hidup untuk menceritakan kisahnya bisa dikatakan sangat beruntung.
“Tapi walaupun dia dipanggil sebagai Floor Master yang terkuat, caranya menyenangkan dirinya sendiri tidak dapat diterima.”
“Yea, kau benar. Ketika kau mengatakannya seperti itu, Aku tidak bisa menolaknya.” Ekspresi Leticia menjadi canggung dan dia memaksakan dirinya untuk menertawainya.
Percher secara acuh pergi untuk memulai tugasnya, meninggalkan Leticia.
Diam – diam melihat Percher pergi, Leticia tidak bisa menahannya tapi ada perasaan tidak nyaman di dalam dirinya.
Meskipun dia tahu bahwa Kuro Usagi bersama Shiroyasha, dan itu sendiri adalah jaminan keamana Kuro Usagi, dia masih merasakan firasat buruk.
Ini semua karena nama yang di sebutkan oleh Shiroyasha yang akan menanamkan firasat tidak enak pada siapapun saat seseorang menyebutkan nama itu den menghubungkannya dengan seseorang yang hidup di sini.
[“Seorang yang bisa Meratakan Langit...... Bahkan jika Little Garden mempunyai area yang luas, satu – satunya komunitas yang akan menggunakan lokasi ini... hanyalah Raja Iblis Banteng dan tidak ada yang lain.]
Dan itu bukan untuk bertemu mantan Raja Iblis. Tapi seorang Raja Iblis yang dikenal membeci Raja Iblis lainnya yang mengembalikan kekuatannya ke Dunia ke-Buddha-an.
Apa yang direncanakan Shiroyasha....
Setelah membayangkan beberapa ide yang akan digunakan Shiroyasha, dia tidak bisa mendapatkan kesimpulan lain dari “Jika ini idenya, seharusnya itu bukanlah sesuatu yang bisa aku bayangkan.”
[Lagipula, Shiroyasha adalah Floor Master terkuat. Selama ada dia, Kuro Usagi tidak akan berada dalam bahaya.]
Menggelengkan kepalanya dengan rambut yang keemasan, Leticia mencoba menghilangkan rasa kecemasan dari hatinya sambil menggengam kedua tangannya berdoa untuk Kuro Usagi.





Part 3
----*Ding Ling* Diikuti oleh gerakan rambut peraknya, lonceng itu terlepas menghasilkan suara gemerincing.
Angin sepoi – sepoi bertiup dari genting tanah liat yang ada di atap, seperti aroma bunga yang akan mengingatkan seseorang sedang berada di kebun Persik. Mereka berjalan di sepanjang jalan dimana kesibukan sehari – hari menyelimuti sekitar mereka. Sebuah rumah besar berdiri di ujung jalan dengan Bendera Lambang dari komunitas ditunjukkan dari tepian rumah itu untuk menunjukkan kekuasaan di semua Gerbang Luar.
Ini adalah Tingkat Keempat di Little Garden---Gerbang Luar nomor 6243. Bendera dari “Tetua yang Meratakan Langit” berkibar tinggi dan membatasi Tingkat yang lebih tinggi.
Tepat di luar dari tempat komunitas berada berdiri seorang wanita dengan dua pengikutnya. Dia berdiri dalam posisi yang sama seperti Penjaga Pintu, dengan rambut keperakannya yang bersinar dengan cemerlangnya yang tampak bersaing dengan Matahari.
“Sudah berapa tahun yang lalu sejak aku terakhir kali mengunjungi markas besar dari “Orang yang Meratakan Langit” ?”
Wanita yang cantik itu mengenakan kimono ungu dengan rambut peraknya yang dijepit oleh Kanzashi yang mempunyai lonceng di ujungnya.[4]
Kalau saja momen itu bisa berhenti sebentar lagi, itu akan tampak seperti sebuah potret yang indah. Sayangnya, ada aura khusus yang mengelilinginya.
....Bagaimana aku mendeskripsikannya? Terus terang, itu adalah aura seorang Obaa-san.
Yang berdiri di samping wanita berambut perak yang cantik itu, yang mempunyai senyuman yang ceria dan sopan, adalah asisten toko ‘Thousand Eyes’ dari Gerbang Luar nomor 2105380, dan Kuro Usagi yang ketakutan saat telinganya sejajar dengan kepalanya.
“....Terakhir kali Shiroyasha-sama datang ketempat ini kira – kira 50 tahun yang lalu.” Pertanyaan yang baru saja ditanyakan hanya bisa diarahkan ke asisten toko, jadi dia dengan enggan menjawabnya.
“Oh. Sepertinya begitu. Waktu berlalu begitu cepat.” Wanita berambut perak itu tertawa pelan----Shiroyasha menoleh ke belakang untuk melihat ke asisten toko saat dia menjawab.
Dia tersenyum seperti seseorang yang akan menyapa teman lama. Perasaan ini tidak dirasakan oleh kedua orang lainnya yang benar – benar tegang dan takut berada di tempat ini.
Komunitas yang bertempat di sini termasuk komunitas tingkat tinggi dari Little Garden. Dan itu adalah salah satu yang dikenal sebagai Raja Iblis yang kuat sejak lama.
Melihat ke atas bendera yang diterbangkan dari sudut pandang mansion itu, mereka menegaskan lagi tekad mereka.
[“Orang yang Meratakan Langit” Bull Demon Lord------dan Raja Monyet Sun Wo Kong memiliki tingkatan yang sama di puncak Peringkat Tujuh Besar Raja Iblis.]
Selama seseorang itu dari Little Garden, mereka pasti pernah mendengar namanya.
Dari Tujuh Besar Raja Iblis yang dijelaskan dalam Journey to the West, Keempatnya dengan kekuatan yang begitu besar, sehingga mereka bisa menandingi bentuk kehidupan yang lain, masih ada dan mereka sangat terkenal di Little Garden.
“Guru Agung yang Setara dengan Langit” -----------------------Dewa Monyet yang Tampan Sun Wu Kong.
“Guru Agung yang Menenteramkan Langit” ----------------------Bull Demon King.
“Guru Agung yang Menghancurkan Lautan” ---------------------Saurian Demon King.
“Guru Agung yang Mengacaukan Langit” ------------------------Roc Demon King.
Kecuali untuk Dewa Monyet yang Tampan Sun Wu Kong yang mengikuti perjalanan Xuanzang ke Barat dan beralih ke Agama Buddha, tiga lainnya memilih menjadi Raja Iblis dan terus mempertahankan komunitas mereka.
Terlepas dari kenyataan bahwa Raja Iblis ini tidak melakukan suatu kejahatan yang besar sejak zaman Ketujuh Besar Raja Iblis menantang Langit dalam pertempuran, nama mereka akan selalu diingat oleh orang – orang dari Little Garden yang berpikir tentang istilah dari Raja Iblis.
Namun, berbicara tentang Raja Iblis, Shiroyasha masih dianggap sebagai salah satu yang cocok sebagai Tetua dari Raja Iblis.
Sambil menatap bendera tanpa rasa takut, dia kemudian meliat sekeliling dengan rasa kecewa.
“Mari kita tidak bicarakan tentang kurangnya seseorang dalam menyambut kita... Tidak ada satupun orang yang berada di luar pintu. Aku jelas menginformasikan kepada mereka sebelumnya untuk menyiapkan perjamuan, tapi tampaknya mereka tidak punya pikiran.” Shiroyasha berkata dengan perasaan jijik.
Telinga Kuro Usagi semakin murung, saat dia mulai berbicara dengan malu – malu. “Shiro, Shiroyasha-sama.... Ini seperti yang diharapkan. Fakta bahwa Bull Demon King membenci Dunia ke-Buddha-an adalah pengetahuan yang umum dan ini seudah dikonfrimasikan bahkan dengan telingaku. Bahkan jika kau tidak menghitungku yang bekerja untuk Indra, keberadaan Shiroyasha-sama membuat mereka kesal...” Dengan gugup menyentakkan telinga kelincinya, Kuro Usagi membisikkan perkataannya ke Shiroyasha.
---Setelah sumpah saudara perempuan Sun Wo Kong yang beralih ke Dunia ke-Buddha-an, Lambang dari orang yang Menyatukan Langit hancur, dan anaknya sendiri “Red Boy” (Hong HaiEr) beralih ke Agama Buddha. Hal itu menjadi perbincangan banyak orang yang menyebabkan para Yōkai yang berada di bawah kepemimpinannya mempunyai jurang pemisah yang memisahkan mereka dari Dunia ke-Buddha-an.

Meskipun Shiroyasha tahu apa yang menjadi pemisahnya, dia hanya menggelengkan kepalanya. “Tidak, Kuro Usagi. Justru alasan kenapa aku memilih saat ini untuk berkunjung.  Kau pasti sudah dengar kalau aku mengembalikan [Kekuatan suci]-ku ke Dunia ke-Buddha-an, dan itu menjadikan saat yang tepat bagiku berada di sini.” Shiroyasha berkata sambil mengibaskan rambut peraknya.
----Awalya, Gelar [Kekuatan Suci] “Shiroyasha” didapatkan setelah dia masuk ke Agama Buddha.
Menjadi roh “White Night”, dia adalah salah satu makhluk Surgawi yang bertanggung jawab atas Orbit Matahari, dan seseorang yang bisa sejajar dengan Dewa Matahari. Meskipun dia tidak perlu menjadi anggota sebuah Agama dengan kekuatan Rohnya yang luar biasa, dia memutuskan untuk mengambil alih sebagai Floor Master dan menggunakan posisinya untuk membantu tingkat yang lebih rendah. Satu – satunya syarat untuk melakukannya adalah masuk ke Agama Buddha untuk menahan kekuatannya.
Dalam serangan Raja Iblis yang sebelumnya, di mana dia dalam posisi bertahan, Shiroyasha mengembalikan [Kekuatan Suci]-nya dan karenanya tampak sebagai wanita dewasa yang kehilangan kekuatannya untuk menjaga sosok kekanak – kanakannya.
Rambut perak yang seolah memantulkan cahaya mengingatkan kepada sinar matahari saat matahari terbit. Para Jiwa Legendaris yang mengelilinginya tampak iri dengan kekuatan spiritual yang seperti dirinya.
Shiroyasha membuat markas besar ini menjadi hening. Loncengnya terus bersuara saat hembusan angin bertiup dari belakang.
“Ada ancaman yang tidak diketahui mengincar di tingkat bawah. Jadi untuk menjaga kedamaian di tingkat bawah, kita butuh bantuan dari yang terkuat di tingkat atas.... kekuatan Bull Demon King. ‘Tetua yang Meratakan Langit’ mengumpulkan enam Raja Iblis di bawah perintahnya dengan kekuatannya sendiri. Ini jelas sesuatu yang mengagumkan----Kuharap kau berani hadir, Kuro Usagi.” Shiroyasha menatap dengan tatapan yang jarang di lihat ke Kuro Usagi.
Menghadapi suasana yang berbeda, Kuro Usagi menegakkan tubuhnya dan mengangkat telinga kelincinya saat dia mengangguk tanda setuju. “Yes,mengerti. Karena ini menyangkut keamanan Little Garden, aku berjanji bahwa aku tidak akan mundur karena kebanggaan sebagai ‘Kelinci Bulan’. Bahkan jika aku ditusuk oleh pisau dari samping, aku tidak akan mundur.”
“Keke, dengan tekad seperti itu, aku merasa lega.”
“Yes! ♪ Tapi apa yang harus dilakukan Kuro Usagi?”
“Oh, iia. Aku belum menjelaskannya kepadamu kan? Jadi----- pakai kostum ini dulu!”
*Pak, pak!* Shiroyasha menepukkan tangannya dua kali. Tiba – tiba, sebuah kostum yang tampak hanya menggunakan sedikit bahan dalam pembuatannya muncul di hadapan Kuro Usagi. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan pakaian yang sedang dia kenakan sekarang.
Di dalam pikiran Kuro Usagi sepertinya mulai membuat tanda – tanda darurat dan telinga kelincinya menjadi pucat.
“Shiro...Shiroyasha-sama? Ini, pakaian ini?”
“Mhm! Perpanjangan waktu dengan hak untuk menjadi juri akan segera tiba! Ini adalah pakaian yang telah aku siapkan untukmu sebelumnya! Jadi, pilih salah satu dan gunakan godaan lucumu itu untuk menghibur Bull Demon King! Mari mulai dari gaun ketat transparan itu ditambah dengan aksesoris seperti dasi dan stoking berjaring....”
“Aku sudah menolak itu kan, dasar kau dewa yang mengerikan!”
------*Xiu Pak!* Kuro Usagi mengayunkan kipas kertas favoritnya dengan tenaga yang begitu besar.
“Ben, Benar – benar deh! Bagaiman kau bisa berbicara omong kosong seperti itu setelah datang ke tempat seperti ini! Tolong katakan niatmu yang sebenarnya karena membawaku ke tempat ini!”
“Hnh, kaulah yang tidak bisa membedakan tempat dan waktu untuk hal semacam ini! Aku adalah Floor Master terkuat Shiroyasha! Aku bersumpah kepada Dewa di langit dan Bumi bahwa aku tidak pernah menganggap enteng pekerjaanku! Dengan sepenuh hatiku! Bahkan jika itu lelucon, aku akan bersungguh – sungguh!”
“Apa kau bodoh? Arrrrrrgh---!”
*XiuPak-----!* Kuro Usagi menggunakan kekuatan yang melebihi dari apa yang dia lakukan sebelumnya untuk mengayunkan kipas kertasnya. Shiroyasha yang tidak cukup cepat untuk menghindari serangan itu dibuat terbang sampai ke gerbang luar mansion, diikuti dengan suara ledakan, dengan kepalanya yang tertancap di dinding.
Part 4
“WuWu..... Bagaimana bisa kau tidak suka dengan pakaian yang seksi dan imut itu yang telah aku pilihkan untukmu dari koleksi berhargaku setelah lama mempertimbangkannya?”
“....Aku tidak peduli!”
Pipi Kuro Usagi dan telinganya menjadi merah dan membalikkan wajahnya saat dia marah. Asisten toko wanita yang melihat dengan rasa jijik ketika melihat keduanya bertengkar. Namun, ekspresi wajahnya menjadi tegang, begitu mereka memasuki mansion tersebut.
[Meskipun dikembalikannya [Kekuatan Suci], kabar bahwa Bull Demon King memendam sebuah kebencian terhadap Dunia ke-Buddha-an yang tidak bisa dihilangkan dengan mudah. Meski kemungkinannya kecil, aku harus waspada dan siap setiap saat untuk mencegah mereka melukai Shiroyasha-sama....]
Berjalan di dalam mansion tersebut, asisten toko wanita terlihat gelisah terpampang di wajahnya sambil mempersiapkan Gift Card-nya yang tersembunyi di lengan Wafuku-nya.
Lain halnya dengan Shiroyasha, berjalan dengan biasa saja ke dalam mansion yang tanpa ada kehadiran siapapun. Keringat dingin mulai terbentuk di punggung asisten toko dan Kuro Usagi yang masih mengikuti dia sambil berhati – hati dengan langkah mereka.
“Bagaimana mungkin tidak ada siapapun di sini, apakah mereka benar – benar harus begitu tidak ramah terhadap kita sampai seperti ini?”
Mansion yang biasanya sibuk dengan aktivitas para bawahan Bull Demon King yang bergegas dengan tugas mereka sudah tampak luas. Tanpa kehadiran mereka, rasanya jauh lebih luas dan sedikit kosong.
Meski terasa kosong dan sepi, masih ada tanda – tanda dari kegiatan sehari – hari yang masih tersisa dari sekitarnya yang menunjukkan ada perpindahan baru – baru ini. Dari keheningan yang menyebabkan seseorang menjadi tidak nyaman, seseorang sudah bisa menyimpulkan bagaimana kewaspadaan dari kelompok yang lain saat kunjungan Shiroyasha.
Melewati koridor luar, angin sepoi –sepoi yang diikuti dengan cahaya yang menerangkan melewati mereka. Pemandangan di depan mereka perlaham menjadi jelas dan diterangi dengan cahaya yang turun dari atas.
Ketiganya telah tiba di tengah – tengah mansion tersebut. Ruang Takhta dari Bull Demon King berada di ujung jalan ini.
Pertemuan yang akan terjadi dengan Bull Demon King membuat Kuro Usagi merasa lebih cemas, dan dia tidak bisa menahannya lalu melihat ke langit – langit untuk menenangkan hatinya-----
----Pada saat ini, sebuah  fenomena aneh muncul dari langit – langit.
“....Sinar Matahari?”
Sinar cahaya di udara menjadi lebih terang dari sebelumnya yang saat itu turun ke arah mereka, dari kehangatan sinar matahari yang asli sampai ke spektrum inframerah yang benar – benar bisa membakar kulit dengan kekuatannya.
Bayangan yang mungkin merupakan sumber panas tersebut yang berkilauan telah melihat ke arah mereka dengan tatapan yang tajam di tempatnya mendarat. Namun, di tempat di mana mereka berdiri melarang mereka untuk melihat lebih jelas ke arah itu.
Meski identitas musuh belum di ketahui beserta dengan kekuatannya, hawa panas tadi jelas merupakan serangan ke arah mereka.
“Sebuah serangan yang tiba – tiba seperti yang kita perkirakan.”
“Shiroyasha-sama, tolong mundur!”
Kuro Usagi dan sang asisten toko dengan cepat berdiri di depan Shiroyasha untuk melindunginya, padahal Shiroyasha sendiri berdiri dengan kedua tangannya yang bertolak pinggang, secara otoritatif dan menantang melihat ke arah penyerangnya. Dari tubuh yang terus memancarkan gelombang panas, sehelai bulu terjatuh, dua, tiga helai dari bulu yang berkilau emas yang terjatuh berputar ke tanah.
Melihat bulu – bulu itu, Shiroyasha segera menebak identitas dari orang tersebut dan ekspresinya berubah menjadi terkejut.
“...... Itu mengejutkan. Apa kau lupa surat ucapan itu, atau kau tidak tidak tahan membiarkan saudaramu bertemu dengan orang – orang yang mempunyai hubungan erat dengan Dunia ke-Buddha-an, Roc Demon King?”
“Eh?”
Suara yang keluar dari Kuro Usagi dan asisten toko pada saat yang sama.
Dalam sekejap, sinar matahari diubah menjadi gelombang panas yang menutupi langit – langit dan menerangi daerah itu.
“---Shiroyasha, seandainya saja tamunya tidak membawa orang lain, aku tidak akan melakukan tindakan yang tak masuk akal ini.”
Suara seorang wanita terdengar dari udara di sekitar mereka.
Cahaya dan Panasnya mengelilingi ruangan di dalamnya, lama – kelamaan menjadi api emas yang mengelilingi Shiroyasha dan pengikutnya. Bulu yang melayang dengan ringannya---tidak, itu adalah angin yang terbuat dari gerakan sayap emas sebagai kedatangan dari sang penyerang.
Si penyerang yang mengikat rambutnya ke belakang, mengenakan pakaian dengan desain elegan yang memperlihatkan punggung dan lengannya. Sepasang sayap emas yang berkilauan bisa terlihat dari punggungnya.
Setelah melihat penampilan dari penyerang mereka, Kuro Usagi dan sang asisten toko menjadi pucat.
“Sesosok manusia dan sayap emas yang berkilau itu.....mungkinkah------ Great Garuda!”
“Bagaimana bisa! Burung suci yang tingkatannya tertinggi yang setara dengan Juniten (12) Deva Pelindung terjatuh menjadi Raja Iblis......”
Api terus mengelilingi keduanya yang saling bertatap muka---- Roc Demon King dengan matanya yang tampak membuat mereka terkejut.
Masih berkeringat dingin, keduanya buru – buru berusaha mempertahankan sikap untuk pertempuran yang akan terjadi. Namun, Shiroyasha menepuk bahu mereka, memberi sinyal untuk menenangkan sikap mereka.
“Nah sekarang, kalian berdua tenang saja. Orang ini tidak diragukan lagi adalah Phoenix, tapi bukan dari garis keturunan yang murni. Dia hanya seorang putri kerajaan yang kabur.”
“....apa?”
“Pu,Putri...yang kabur?”
“Roc Demon King?” keduanya bertanya kepadanya, sambil melihat ke arahanya.
Sama seperti pakaian dan aksesorisnya yang terlihat mewah dengan desain yang elegan, bagian punggung dari pakaiannya yang memperlihatkan kulitnya, penampilan dari Roc Demon King tampak masih muda. Meski dengan tambahan dari make-up nya, wajah kekanak – kanakan yang ada di balik kosmetiknya masih terlihat.
Aksesoris berkilauan yang berperan sebagai penghias dari wajah yang lembut dan halus.
Dengan tambahan dari aura yang dia keluarkan dari pergerakannya yang mungil itu menunjukkan latar belakang kebangasawanannya.



Pertemuan antara keduanya membuat pesona luar biasa yang bisa melepaskan hawa nafsu seseorang untuk berbuat dosa.
Tubuh Roc Demon King menampakkan aura berbeda dari Raja Iblis yang lain dan sepertinya dia benci disebut “Hime”. Berjalan dengan tergesa – gesa, dia menatap dengan ekspresi marah ke arah Shiroyasha.
“Shiroyasha, tolong tahu bahwa ada batasnya dan jangan gunakan nama panggilan seperti itu. Seribu tahun telah berlalu dan gadis kecil yang waktu itu sudah tumbuh dewasa. Seorang Putri sudah menjadi Ratu sekarang.
“Lalu kau juga harus mengubah caramu dalam memanggilku. Aku bukan Raja Iblis lagi. Jika kau tidak setuju...Hmph, aku akan mengikutimu dan memanggilmu dengan panggilan yang sama seperti seribu tahun yang lalu. Memanggilmu di depan orang lain dengan suara yang imut ‘Jia Ling-chan♪’------“
Dalam sekejap, api yang berada di sekitarnya bergegas menuju ke arah Shiroyasha dan yang lainnya.
Api dari Sayap Emas adalah Gift tingkat tinggi yang sering digunakan dalam melawan Dewa dan Naga karena bisa menghancurkan apapun yang di sentuhnya.
Bahkan saat itu, api yang seharusnya bisa membuat seseorang menjadi debu---terkumpul di telapak tangan Shiroyasha, tanpa membiarkan hawa panasnya terlepas dari genggamannya.
[Api...Api dari Sayap Emas dengan mudahnya....]
Api Legendaris dari Sayap Emas yang dikabarkan bahwa itu lebih panas daripada Api Neraka telah digumpalkan oleh telapak tangan Shiroyasha sebelum ditekan hingga menjadi debu. Shiroyasha yang telah mengembalikan [Kekuatan suci]–nya  sekarang bisa mengeluarkan kekuatan aslinya dan lebih kuat daripada Roc Demon King.
Kuro Usagi yang sempat pingsan ke lantai hanya karena gelombang panasnya, menghela nafasnya saat dia melihat perbandingan kekuatan di antara keduanya.
Jenis panas yang membuatnya berpikir untuk tidak menyentuhnya menggunakan kekuatannya sendiri dengan mudah dihancurkan oleh Shiroyasha sampai tidak tersisa. Ini adalah bukti keberadaan Raja Iblis yang dengan mudahnya menghancurkan sesuatu sambil berbincang – bincang dengan santainya.
Sekarang Kuro Usagi baru sadar bahwa dia diajak ke tempat yang mengerikan dan segera menjaga sikapnya.
Alis Roc Demon King sedikit terangkat untuk beberapa saat setelah menyerang Shiroyasha. Meski ekspresi kekesalannya mulai lebih terlihat karena kemarahannya, dia tetap menjaga sikapnya yang berwibawa sambil terus menyindir Shiroyasha.
“.....Heh. Sepertinya kekuatanmu masih mengerikan seperti biasanya, Shiroyasha.”
“Kalau begitu artinya kau masih kecil, Jia Ling-chan?”
Shiroyasha menjawab sambil tertawa, jelas tidak peduli dalam memilih kata – kata tersebut.
Ekspresi kesal lagi mulai terlihat lebih jelas di wajah Roc Demon King, tapi dia menyadari bahwa saling terus menyindir tidak akan menang darinya dan memutuskan untuk meninggalkan seperti itu. Lalu dia menghilangkan hawa panas yang tampak seperti zat terbakar dengan Sayap emasnya yang berapi.
Kedua pengikut itu berdiri bangkit karena malu telah jatuh ke lantai karena peristiwa sebelumnya, dan baru saja sadar karena itu.
[Hanya sedikit yang kuharapkan dari Putri keturunan Garuda. Dikatakan bahwa peringkat Roc Demon King berada di tengah – tengah dari Tujuh Besar Raja Iblis.....]
Seseorang sudah bisa menyimpulkan betapa mengerikannya Keenam Raja Iblis yang lain.
Seperti apa kekuatan dari “Guru Agung yang Menenteramkan Langit”----yang tertua dari Tujuh Besar Raja Iblis, seseorang yang akan mereka temui, seperti apakah ? Hanya membayangkan hal itu bisa membuat seseorang merasa ketakutan dan menggigil tanpa sadar.
Roc Demon King melirik ke arah Kuro Usagi sebelum kembali menatap ke arah Shiroyasha.
“Apa urusanmu dengan kakakku? Jika hanya kau yang telah mengembalikan [Kekuatan Suci]-mu, itu telah dimaafkan. Kau baru saja membawa mainan Indra ke markas “Orang yang Meratakan Langit”.... Ini tindakan yang tidak masuk akal yang cukup dianggap sebagai deklarasi perang.”
“Oh, maaf maaf. Aku juga sedang dalam kesulitan. Aku akan jelaskan setelah kita masuk, jadi bisakah kau memimpin jalan menuju ruang takhta?”
Shiroyasha melangkah maju sedikitsaat dia tersenyum dengan hangatnya, tampak mencoba melindungi Kuro Usagi dengan dirinya sendiri. Mereka mengira Roc Demon King akan menggunakan kekerasan lagi tapi dia menjawab dengan ekspresi malu – malu.
“....Maaf, tapi Kakakku sedang tidak ada.”
“Apa katamu?”
Jawaban ini jelas tidak dikira oleh Shiroyasha.
Roc Demon King melipat tangannya setelah mengatur lengan bajunya saat dia menjelaskan alasan ketidakhadiran kakaknya.
“Sejak Kakak pergi untuk membantu Aliansi ‘Onihime’ sekitar setengah bulan yang lalu, ia belum kembali. Namun, Kakak selalu seperti ini, dan kemungkinan besar sedang bersenang – senang di suatu tempat sekarang.”
“Ba, Bagaimana ini bisa.....”
Shiroyasha tergagap karena terkejut.
Ini adalah jawaban yang bahkan tidak diharapkan oleh Shiroyasha.
------Dia telah mendengar tentang keberangkatan Bull Demon King untuk membantu Aliansi ‘Onihime’ dan Floor Master Utara dalam serang terus – menerus dari Raja Iblis setengah bulan yang lalu, tapi dia juga telah menerima laporan bahwa ia telah pergi dengan cepat setelah mengalahkan Raja iblis tersebut. Dan lalu dia mengira bahwa Bull Demon King telah kembali ke komunitasnya.
“Kalau begitu, kehadiranmu di tempat ini ?”
“Ya, karena penasihatnya memintaku untuk membantu Kakakku dalam menyambutmu. Dan kami juga telah menyiapkan jamuan makan....Karena kau sudah membawa peliharaan dari Dunia ke-Buddha-an ke sini, aku tidak punya pilihan lain selain melepaskannya.”
“.......Wu!”
Roc Demon King menggunakan lengan bajunya untuk menutupi mulutnya saat dia menghina menatap ke arah Kuro Usagi.
Meskipun Kuro Usagi itu karakter yang bersahabat, tapi menjadi target penghinaan seseorang, alisnya berkerut karena marah. Bagaimanapun, dia masih salah satu “Bangsawan Little Garden” yang memiliki sejarah yang panjang di Little Garden. Tidak menggunakan kekuatannya tidak berarti dia tidak memiliki harga diri.
Kuro Usagi melangkah maju selangkah, berencana untuk mengutarakan pemikirannya ke orang yang di depan----
“Kenapa ?  APA KAU BERENCANA UNTUK MENANTANGKU. ‘Kelinci Bulan’?”
-----Kuro Usagi dengan cepat melangkah mundur tiga langkah kebelakang, dengan telinga kelincinya yang terlihat muram.
Pemandangan itu seperti Ular yang menatap sampai Katak itu mundur------Tidak, itu lebih seperti Kelinci yang ditatap hingga mundur oleh seekor Elang.
Jangankan Shiroyasha. Bahkan sang Asisten Toko melirik dengan tajam ke Kuro Usagi yang mundur begitu cepat dari tantangan.
“Kuro Usagi itu benar – benar memalukan.”
“Dia benar. Karena itulah kau dipanggil oleh teman – temanmu sebagai ‘Bangsawan Little Garden (lol)’.”[5]
“Tidak, bukan seperti itu! Itu hanya taktik mundur karena aku ingat bahwa sifat dari Indra dan Garuda tidak begitu cocok dalam pertempuran.----Tunggu, bagaimana kau tahu julukan itu Ahhhhhhhhhhhhhhh!"
Kuro Usagi teriak di dalam hatinya. Di sisi lain sang Asisten Toko terdiam sejenak sebelum melanjutkan :
“....Huh? Maksudmu karena kau benar – benar dipanggil sebagai ‘Bangsawan Little Garden (lol)’?”
“-----Huh?” Kali ini giliran Kuro Usagi yang terdiam di tempat.
Tampaknya kejutan dari sang Asisten Toko bukanlah pura – pura.
Dengan kata lain, kata – kata yang dia gunakan “Kebetulan mirip dengan ketidak sengajaan.”
Garis keturunan dari “Kelinci Bulan” dengan sejarah yang panjang di Little Garden sekarang disebut dengan tambahan ‘lol’......Meskipun sang Asisten Toko tidak bertanya lebih lanjut, dari ekspresinya sudah diketahui.
Dan itu adalah murni tatapan kebingungan yang melukai harga diri Kuro Usagi.
“....Gu, GuWu…. Wa, Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa----------!"
Dengan perkataan yang begitu melukai harga dirinya yang belum pernah dia alami sebelumnya, Kuro Usagi jadi menangis sambil berlari ke tempat mereka datang semula, sambil terus merengek aneh saat dia berlari.
Tidak mengira akan terjadi seperti ini, sang Asisten Toko memiliki ekpresi panik di wajahnya melihat Kuro Usagi yang kabur. Respon Shiroyasha juga sedikit aneh saat dia melambaikan tangan kanannya sambil merasakan sakit kepala dari masalah ini.
“Hah, aku akan baik – baik saja di sini. Kau lebih baik pergi membujuk Kuro Usagi untuk kembali kemari. Dia pasti sudah bekerja terlalu keras beberapa hari ini dan stressnya yang menumpuk meledak hari ini.”
“M... Mengerti.”
Membungkuk dengan hormat kepada Roc Demon King saat dia pergi, dia berlari kecil ke arah yang sama dari Kuro Usagi yang melarikan diri.
Roc Demon King yang tidak terlalu mengerti akan situasinya untuk sesaat terus terdiam untuk sesaat sebelum kembali sadar setelah melihat kedua punggung mereka menghilang dari pandangannya.
“......Sepertinya kelinci yang kau bawa itu bertindak sangat aneh.”
“Benarkah ? Para Kelinci yang aku tahu semuanya hampir seperti ini.”
“Begitukah?” Roc Demon King dengan ragu memiringkan kepalanya ke satu sisi.
Shiroyasha menghela nafas karean hal tersebut saatdia menatap ke Bendera “Guru Agung yang Menenteramkan Langit”.
“Tapi, ini benar – benar masalah. Tidak bisa bertemu dengan kandidat pertama yang ada di dalam pikiranku: Bull Demon King... tampaknya harus di serahkan pada berandalan kecil itu dan diselesaikan oleh mereka...... Tidak, tidak bagus. Masih terlalu awal buat mereka......”
Shiroyasha bergumam sebentar.
Mungkin kepergian Kuro Usagi membuat Roc Demon King merasa lebih nyaman, nada bicaranya menjadi lembut sedikit. “Mengenai ini, aku harus meminta maaf atas fakta bahwa kakakku tidak bisa menyambutmu secara pribadi. Aku akan membantumu menyampaikan pesannya jika ia sudah kembali.”
“Tidak, Masalah ini tidak ada artinya jika tidak kulakukan sendiri. Apalagi, aku tidak punya waktu lagi. Karena aku tidak tahu kapan ia akan kembali, aku hanya perlu mencari kandidat yang lain.......”
“Kandidat?”
“Yea.” Shiroyasha menganggukan kepalanya.
Berhenti sejenak untuk mempertimbangkan apakah kata – katanya harus diberitahu kepada yang lain, dia lanjutkan setelah menyimpulkan bahwa itu tidak masalah jika diketahui----
“Aku.....memutuskan untuk mengundurkan diri sementara dari jabatan Floor Master sektor Timur.”
“......Apa?” Roc Demon King menunjukkan banyaknya ekpresi terkejut yang ada di wajahnya setelah mendengar kata – kata tersebut.
Tapi di dalam hatinya, keputusan ini masuk akal. Shiroyasha pernah menjadi seorang Raja Iblis. Itu karena dia masuk ke Dunia ke-Buddha-an dengan janji menjadi Dewa yang baik yang dia dapatkan untuk memerintah di tingkat yang rendah.
Saat ini, Shiroyasha kehilangan dukungannya.
Sudah tahu bahwa pergerakannya akan dibatasi setelah dia mengembalikan [Kekuatan Suci] nya.
“Itulah kenapa aku perlu seseorang untuk membantuku melakukan pekerjaan dengan kekuatan yang cukup untuk menjadi “Floor Master”.”
Terdapat tekad dan ketegasan yang kuat dalam kata – kata Shiroyasha yang termasuk dari beban yang ditanggung yang sebanding dengan Gunung Taishan dalam tingkat stress dan bebannya. Situasi yang sulit ini membuat Roc Demon King menarik nafas saat dia menebak arti dari kata – kata Shiroyasha tersebut.
“Tapi setelah mengundurkan diri sebagai Floor Master.....bukankah seharusnya kau kembali ke tingkatanmu sebelumnya di Little Garden dan bukan disini di tingkatan area level 4?”
“Maaf, aku masih memiliki alasan lain yang tidak bisa kuberitahu......
Ke mana pun aku pergi bukan masalah tapi kebutuhan dalam mencari Floor Master yang terhormat sangat diperlukan.”
“Dan maksudmu?”
“Hmh.... “Floor Master” saat ini selain diriku adalah ‘Salamandra’, Aliansi ‘OniHime’ dan Aliansi ‘Draco Grief’ yang masih aktif. Dan pemimpin mereka kekurangan Raja Iblis dengan banyaknya pengalaman pertempuran. Selama situasi berskala besar terjadi, aku tidak bisa mengatasinya sendiri.”
Mereka semua dari Komunitas tingkat lima dan Aliansi yang unggul dalam jumlah. Di tingkat menengah, mereka merupakan kekuatan yang perlu diperhitungkan, bahkan disebut – sebut sebagai yang tertinggi di tingkat menengah, dengan kekompakkan dalam menghadapi Raja Iblis. Namun saat berhadapan dengan Raja Iblis, jumlah kerusakaan yang ditimbulkan selalu melebihi perkiraan.
Sama seperti pertempuran sebelumnya dimana ada serangan yang terus – menerus dari Raja Iblis, mereka tidak siap menghadapi situasi dengan kemampuan musuh yang melebihi mereka.
Dan kehilangan “Floor Master” terkuat, Shiroyasha, pada saat yang kritis seperti ini akan sangat berbahaya.
“Makanya, aku memilih yang berpengalaman, berpengetahuan dan profesian dalam Game Raja Iblis---- saudaramu : Bull Demon King.”
Sayangnya, kandidat yang paling cocok sedang tidak adad.
Jika itu dia yang bergegas membantu Aliansi “OniHime’ ketika mereka membutuhkannya----------itu adalah harapan yang dia kira, tapi hasilnya sangat mirip seperti menggunakan keranjang rotan untuk mengambil air----usaha yang sia – sia.
Shiroyasha yang kesal dan kelihatan bermasalah dengan hal itu terdiam untuk mencoba memikirkan kandidat yang lain.
Tapi pemikirannya terganggu oleh kata – kata berikut.
“....Benarkah ? Tampaknya itu masalah yang serius, aku tidak akan menahannya darimu lebih lama lagi.”
“Apa yang kau bicarakan?”
Shiroyasha bertanya dengan spontan. Roc Demon King tetap terdiam tapi sepertinya dia telah menyerah saat dia megeluarkan surat yang diberikan ke Shiroyasha.
“Ini adalah sesuatu yang diberikan oleh penasihatnya sehingga aku menyampaikannya kepadamu------“INI ADALAH SURAT YANG DITULIS UNTUK SHIROYASHA SEBELUM BULL EMPEROR PERGI UNTUK MEMBANTU”.”
“Ap...”
Shiroyasha bingung dengan kata – katanya saat ini.
Jika dia mengatakan yang sebenarnya, itu artinya bahwa Bull Demon King sudah memperkirakan kunjungannya. Apalagi surat itu bersegel lilin lambang dari ‘Seorang yang bisa Meratakan Langit’.
Tampaknya tidak perlu diragukan lagi. Itu adalah surat yang di tulis secara pribadi oleh Bull Demon King untuk Shiroyasha.
[Ia bisa menebak tentang kunjunganku?]
Mengerutkan dahinya, dia membuak surat itu dengan ekpresi terkejut.
Ditulis dengan kata – kata yang tidak rapi----
“Pengganti yang kau cari berada di Selatan Pohon Besar. Semoga tuanku melakukan perjalanan ke sana.”
Kata – kata itu singkat tanpa ada tambahan apapun.
Shiroyasha membaca kalimat itu dua sampai tiga kali, sebelum merasa tahu apa yang harus dilakukan-----Dengan itu, dia tertawa yang tampak seperti sorakan.
“Hahahaha...... ‘Guru Agung yang Menenteramkan Langit’ meramalkan masa depan bahkan dari jarak yang sangat jauh! Sepertinya pemuda tua itu masih mempunya banyak taktik dan masih tetap hebat seperti sebelumnya!”
Shiroyasha menaruh tangannya di pinggangnya saat dia tertawa terbahak – bahak.
......Penilaiannya tidak salah. Sebuah kepercayaan saja sudah memastikan hal itu.
Dengan perasaan yang senang berbalik ke arah dia datang, rambut peraknya yang panjang menyebar keluar seperti harisen[6] yang terbuka.
“Kau sudah banyak membantu, Jia Ling-chan! Terima kasih karenamu, aku tahu harus kemana selanjutnya! Sementara itu aku akan menyiapkan hadiah untukmu!”
“......Karena kau ingin mengungkapkan rasa terima kasihmu, maka berhentilah memanggilku “Jia Ling-chan”.”
Roc Demon King membalas dengan putus asa saat bahunya terkulai sedikit.Tapi Shiroyasha terus tertawa saat dia meninggalkan tempat itu.
*Ding Ling*----Meninggalkan bunyi jingle bel yang jelas terdengar, Shiroyasha berjalan cepat keluar dari markas ‘Seorang yang bisa Meratakan Langit’.


References
1.         Penggunaan kata “Percher”...........Aku akan menggunakan nama Percher untuk Raja Iblis Kematian Hitam! Siapapun yang menginginkannya disebut sebagai Pest adalah Hama sesungguhnya! Hmph! Peran karakter jahatnya sudah berakhir! BERAKHIR! Dan aku sangat suka dia! Jadi biarkan seperti itu.
2.         Istilah dalam penggunaan kelompok ‘Izayoi dan yang lainnya’.........*Jangan salahkan aku untuk ini... itu jelas – jelas kesalah penulis karena menginginkan Izayoi sebagai Karakter Utama, Asuka dan Yō harus dikesampingkan sebagai ‘yang lainnya’. Bukan berarti aku tidak setuju dengan itu.... Aku lebih suka yang seperti ini juga! Terutama bagian di mana Leticia memberi nama spesial kepada Izayoi dan yang lainnya sebagai Master.
3.         Aži Dahāka adalah Naga Buas Kuno dari Avesta. Sebuah cerita rakyat kuno dari Iran. Azi adalah kata Avesta untuk ular / naga. Dahaka lebih semar lagi artinya : menyengat / membakar / seperti seseorang / besar / asing di banyak bahasa yang lainnya.
4.         Kanzashi adalah istilah untuk hiasan rambut.
5.         Bangsawan Little Garden[lol] --- lol adalah singkatan dari Laugh Out Loud. Lol lebih kepada menjahili daripada tertawa / memalukan.
6.         http://en.wikipedia.org/wiki/Harisen [Semacam kipas kertas gitu].