MILEDI RAISEN III
(Translater : Hikari)

Gerakan ksatria Golem itu gesit, meskipun tubuh mereka besar. 'Gusrak, gusrak', adalah suara yang muncul saat mereka dengan cepat mendekat, mereka memberikan serangan hebat dengan senjata mereka yang menyilaukan. Itu seakan dinding-dinding mendekat dari semua arah.
Dan Hajime membidik pada para ksatria Golem itu. Meskipun kedua railgun yang dia genggam di tangannya hanya dapat mengeluarkan kekuatan kurang dari setengah kekuatannya yang biasa, kekuatan dua senjata masih beberapa kali lebih kuat daripada rifle yang sebenarnya, dan ditembakkan pada ksatria Golem itu.
DAAR! DAAR!
Dua kilatan cahaya diarahkan dan ditembakkan pada kepala dua golem dengan akurat, di bagian mata. Ksatria itu terjatuh ke belakang karena dampak serangan pada kepala mereka. Saat pasangan ksatria lainnya mendekat, Hajime melompat ringan. Dia kemudian menembak mereka secara berentetan, dan pengepungan mematikan itu berubah menjadi kacau.
Menahan tembakan senjata Hajime yang seperti badai dengan menggunakan perisai, pedang besar, dan tubuh dari rekan mereka, beberapa ksatria akhirnya mendekati Hajime dan grupnya.
Akan tetapi, itu adalah area mematikan dari si rambut kelabu semburat biru Shia Haulia, yang telah menyiapkan Sledgehammer super beratnya di udara. Tanpa perlu bicara apapun, dengan kemampuan fisiknya yang diperkuat sampai batasnya, dia melepaskan sebuah serangan yang membersihkan segalanya.
"Heeyaaa‼"
DUuAAAKK‼
Terdapat sebuah teriakan. Dia menurunkan Sledgehammer-nya, Doryukken. Dengan suara benturan besar, salah satu ksatria golem diratakan. Meskipun ksatria tersebut mengangkat perisainya lebih dulu, pertahanannya tetap dihancurkan.
Ada retakan-retakan dan cekungan di tanah yang disebabkan Doryukken. Serangan itu dilepaskan dengan seluruh kekuatannya. Mungkin setelah memastikan jasad tersebut, satu ksatria dapat menyiapkan perisainya dan menahan benturan, sambil mencoba membelah Shia menjadi dua dengan pedang besarnya.
Shia dengan mantap memastikannya dengan sebuah lirikan ke samping. Memuntir pegangannya, dia menyesuaikan sudut kepala Doryukken, kemudian menarik pemicunya.
DAARr‼
Suara ledakan terdengar dari Doryukken yang ada di permukaan dan benda itu melompat. Di samping Shia ada selongsong peluru yang terbang melayang setelah ditembakkan dari tempatnya. Sambil memanfaatkan momentum Doryukken, Shia memutar di tempat dan mengirimkan sebuah serangan dengan tenaga sentrifugal yang sangat besar. Ksatria yang mencoba untuk menurunkan pedang besarnya terkena serangan pada bagian pinggangnya.
Hyuu Hyuu
Suara angin terdengar oleh telinga Shia. Saat dia melirik, ada sebuah pedang besar yang diangkat oleh golem itu. Benda itu berputar di tengah udara setelah terpisah dari ksatria golem itu. Shia melompat dan menangkap pedang tersebut, dan kemudian dengan seluruh kekuatannya, dia melemparkan itu pada ksatria golem yang mendatangi.
Pedang besar itu melayang dengan kecepatan tinggi, dan saat itu berbenturan dengan perisai yang dipersiapkan golem tersebut, perisai itu terbalik. Tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Shia mengayunkan Doryukken dari bawah. Ksatria golem tersebut yang memiliki tubuh yang besar, menerima dampak serangan itu di perutnya dan melayang di udara. Meskipun makhluk itu mencoba mengayunkan pedang besarnya dengan putus asa, Shia mengangkat Doryukken dengan menggunakan tenaga sentrifugal, berbenturan dengan pedang besar itu, dan kali ini Doryukken menyerang ksatria yang melayang itu dari sudut yang lebih rendah.
Seperti ksatria golem sebelumnya, dia dihempaskan menjauh seperti sebuah bola meriam dan terbang ke ksatria-ksatria golem terdekat, melibas mereka dengan tubuhnya yang besar dan terbaring di tanah.
Seulas senyuman tersungging di bibir Shia. Bukan karena dia merasakan kesenangan pertarungan. Dia hanya merasa senang bahwa dia dapat bertarung dengan baik. Dia merasa bahwa dia dapat melanjutkan perjalanan dengan Hajime dan Yue sekarang. Pada saat ini, perhatiannya sedikit teralih.
Di medan pertarungan, hal semacam itu fatal. Saat dia menyadarinya, banyak perisai ksatria yang sudah mendekat. Entah bagaimana, ksatria golem itu memutuskan untuk melempar perisai mereka pada Shia. Seperti yang diduga dari para golem, mereka terbang dengan kekuatan luar biasa, meskipun itu tidak akan berakibat fatal terhadap tubuh Shia yang diperkuat, serangan itu memiliki cukup tenaga untuk menyebabkan gegar otak. Jika itu terjadi, mudah untuk membayangkan apa yang akan terjadi berikutnya.
Ceroboh sekali! Meskipun tidak ada waktu untuk memikirkan itu, dia setidaknya mencoba untuk memperkuat dirinya sendiri untuk menahan serangan yang datang. Kemudian, sebuah semburan air mirip laser menyerang perisai-perisai itu tepat sebelum benda tersebut berbenturan dengan Shia, dan membengkokkan lintasannya. Perisai itu melewati samping kepala Shia, kemudian menabrak ksatria golem di belakangnya.
"……Ketidaksiapan adalah musuh yang terbesar. Hukumannya akan tiga kali lipat daripada biasanya."
"Fue!? Barusan, itu tadi dari Yue-san? Ma-maaf, juga terima kasih banyak! Tunggu, hukumannya akan tiga kali lipat lebih banyak!?"
"Nn……jangan bengong."
"Uh, ya! Aku akan berjuang sekuat tenaga!"
Dengan sebuah "Hmh!" Yue memarahinya. Shia juga sadar dengan sedikit kecerobohannya. Dia memberanikan diri sambil menyesalinya. Sekali lagi, dia mencoba untuk mengalahkan ksatria golem yang mendekat. Dengan bantuan dari laser air yang terbang dari belakangnya, ksatria golem yang mencoba untuk melakukan serangan diam-diam  dari belakang Shia sudah dipastikan terbelah dua dengan mulus.
Shia merasakan perasaan hangat di dalam dirinya saat mengetahui bahwa Yue akan melindungi bagian belakangnya. Agar tidak menunjukkan hal memalukan di depan gurunya, dia meningkatkan semangat bertarungnya.
Setelah itu, pusaran air yang sama melesat pada ksatria yang mencoba untuk menyerang titik buta Shia, dan memotongnya dengan ketajaman yang melebihi pedang. Apa yang Yue gunakan adalah sihir tingkat menengag dari sistem elemen air yang disebut "Rupture". Itu adalah air pemotong yang menembakkan kelembapan di udara dengan tekanan ultra tinggi.
Di tangan Yue terdapat botol air logam besar. Ada juga dua botol air lainnya di tali pundaknya. Ini adalah sesuatu yang dikeluarkan Hajime dari "Treasure Box". Setiap kali Yue menggumamkan nama sihirnya, pisau air akan terbang dari botol air yang dia pegang.
Meskipun Yue bisa menggunakan kelembapan di udara, dia berpikir itu akan memakan terlalu banyak kekuatan sihir untuk membuat tekanan dari awal. Terlebih lagi, menggunakan mulut botol air sebagai pembidik, pisau air itu sendiri yang keluar tidak mengandung sihir, jadi itu tidak akan terpengaruh dengan pembuyar sihir dan menghilang.
Serangan ledakan area Shia, didukung dengan pisau air Yue yang menutupi titik butanya. Para ksatria tidak sanggup untuk meruntuhkan kombinasi dua orang itu, dan satu demi satu mereka dihancurkan seakan mereka sedang dipermainkan.
Hajime yang melirik sekilas pada kerja sama luar biasa Yue dan Shia, menyunggingkan senyuman miris.
"Oioi, kalian ternyata bisa melakukannya. Aku jadi penasaran apakah aku juga bisa menunjukkan sesuatu yang bagus?"
Sambil bercanda pada dirinya sendiri, Hajime mulai memasuki pertarungan jarak dekat dengan Donner-Schlag.
Dia menangkus pedang besar satu ksatria yang bergerak turun dengan laras Schlag, dan menembak helmnya pada jarak dekat dengan Donner di tangan kanannya. Tanpa melihat pada ksatria yang terjungkal mundur, dia menangkis serangan dari belakang dengan Schlag, dan menembak ksatria di belakangnya tanpa membalikkan badan, kemudian dia berjongkok sambil berputar untuk menghindari pedang-pedang besar yang diayunkan secara horizontal, tangan-tangan ksatria itu bersimpangan dan dia menembak pada bagian samping mereka.
Sebuah tembakan yang tidak menggunakan "Lightning Clad', memantul dari perisai ksatria tersebut dan mengenai sambungan lutut ksatria terdekat, menghancurkan keseimbangannya. Lalu kemudian dia melompat dan kemudian sambil memutar balik pandangannya, dia menghancurkan ksatria tersebut dan ksatria lain terdekatnya pada saat yang sama dari atas. Dia menangkis pedang-pedang besar yang diarahkan padanya dengan bagian belakang tangannya, kemudian menembak ke bagian sampingnya masih berada di tengah udara dan empat kepala ksatria itu ditembak dan dihancurkan padaa saat yang sama. Saat dia mendara, dia mengambil peluru dari "Treasure Box" dan mengisi ulang senjatanya dengan memutarnya, dan dia melanjutkan menembak sambil berputar. Ksatria di sekelilingnya terhempas secara melingkar.
Dengan melakukan itu, tanpa memberikan kesempatan untuk terluka sedikit pun, mereka membantai ksatria-ksatria golem itu satu demi satu.
Akan tetapi…
"……?"
Sambil membalas serangan ksatria golem, Hajime mengangkat alisnya dengan ragu-ragu. Alasannya adalah karena meskipun ada banyak ksatria golem yang dihancurkan, tidak ada perubahan dalam kepadatan golem yang mendekat.
Kelihatannya, Yue dan Shia juga merasakan keraguan itu. Akhirnya, mereka dengan seksama mengamati medan pertempuran, para ksatria golem yang mereka telah kalahkan tidak terlihat.
"……Replikasi?"
"Kelihatannya begitu."
"Masa!? Kalau begitu, ini tidak akan ada akhirnya!"
Itu benar. Setelah ksatria golem tersebut dihancurkan dan kehilangan kilauan di mata mereka, lebih banyak lagi ksatria dengan kilauan dan tubuh yang sama seperti ksatria tersebut sebelumnya yang dibuat kembali saat itu juga dan bergabung dengan yang lainnya.
Shia memperdengarkan suara panik sambil melibas ksatria yang mendekat. Itu masuk akal untuk seperti itu, bagaimanapun tidak peduli seberapa banyak yang dia kalahkan, itu semua tidak ada artinya. Akan tetapi, Hajime dan Yue tetap tenang, tidak terlihat rasa tidak sabar di ekspresi mereka saat menendang ksatria golem di sekitarnya. Ini mungkin yang disebut sebagai perbedaan pengalaman. Mereka pernah mengalami hal semacam ini beberapa kali di dalam Abyss. Sudah jelas, mereka lebih kuat sekarang.
"……Hajime, kalau itu adalah golem, maka seharusnya ada intinya."
Seperti yang Yue katakan, adalah hal yang normal bagi golem untuk memiliki sebuah inti di dalam tubuhnya, dan inti itu adalah sumber kekuatannya. Inti tersebut dibuat dengan menggunakan batu sihir monster. Itu tertulis dalam rancang bangun golem tukang bersih-bersih Oscar. Apa yang Yue maksudkan adalah untuk menghancurkan inti tersebut.
Akan tetapi, Hajime memperlihatkan ekspresi getir saat mengetahui usulan Yue.
"Apa yang bisa kukatakan, makhluk-makhluk ini tidak memiliki inti sama sekali."
"……Benarkah?"
"Ya, aku sudah memastikannya dengan menggunakan mata sihir, tidak diragukan lagi. Meskipun aku dapat menemukan beberapa kekuatan sihir mencurigakan dari golem itu…"
"I-ini berakhir dengan cara seperti itu ternyata! Bisa gawat kalau terus begini!"
Shia meninggikan suaranya dengan rasa tidak sabar. Hajime hanya membiarkan seruan Shia melewati telinganya begitu saja, kemudian menggunakan  "Mineral Appraisal". Bagi Golem untuk beroperasi tanpa intinya, dia bertanya-tanya, "Apa mereka dibuat dengan bijih logam spesial?"
Pikirannya tepat mengenai sasaran.
Induction Ore
Sebuah bijih logam yang secara alamiah menstimulasi sihir. Benda ini dapat membentuk sebuah jaringan kekuatan sihir antara dua atau lebih induction ore. Menggunakan satu bijih logam ini, bijih logam lainnya dengan jaringan kekuatan sihir dapat dikendalikan dari jauh.

Ksatria-ksatria golem ini dibuat dengan menggunakan induction ore pasti memiliki sesuatu yang bertindak sebagai remote control. Meskipun Hajime dan grupnya berpikir itu adalah replika, itu sebenarnya penyusunan ulang dengan memanipulasi bijih logamnya. Mereka hanya perlu menambahkan bagian yang tidak mencukupi. Itu sebenarnya lebih milih konstruksi ulang daripada mereplikanya.
Jika kau melihatnya baik-baik, kau akan menyadari bahwa lantainya juga dibuat dengan induction ore, bagian-bagian yang sepertinya diiris terbuka dapat terlihat. Itu mungkin digunakan untuk memperbaiki bagian-bagian dari golem tersebut. Tanpa mengalahkan pengendalinya, ini akan benar-benar tiada akhir.
"Yue, Shia. Pasti ada sesuatu yang mengendalikan mereka. Karena itu benar-benar tak ada akhirnya, ayo terobos mereka!"
"Nnh."
"Te-terobos? Baik!"
Dengan isyarat dari Hajime, Yue dan Shia segera bergegas ke arah altar. Hajime bergerak maju menggunakan rentetan tembakan Donner-Schlag melawan para ksatria dan saat mereka terpencar, sebuah jalan tercipta. Dua granat dilemparkan ke arah ksatria-ksatria yang mendekat dari belakang. Dengan sebuah ledakan besar di belakang, para ksatria golem jatuh satu demi satu karena ledakan dan gelombang kejut tersebut.
Shia maju melintasi ruang yang Hajime buat, sambil memutar Doryukken, melibas ksatria golem sepanjang jalan. Ksatria golem dengan cekatan melemparkan perisai mereka dan pedang-pedang besar pada Shia, yang mana hanya membuat "Rupture" Yue muncul dan membelah semuanya.
Hajime yang tugasnya adalah untuk menjaga garis belakang, menembakkan railgunnya berturut-turut pada ksatria golem yang mendekat dari belakang. Memanfaatkan kesempatan tersebut, Shia melewati kepungan dan tiba di depan altar. Berikutnya adalah Yue yang tiba di depan pintu setelah melompati altar.
"Yue-san! Pintunya-!?"
"Nn…..ini ternyata memang disegel."
Auh, seperti yang diduga!"
Di depan mereka terdapat altar dan pintu yang mencurigakan. Mereka menerka itu dikunci. Karena itulah, mereka pada dasarnya berpikir itu akan merepotkan dan memutuskan untuk membantai para ksatria golem sebagai gantinya. Sementara mereka bertekad untuk melepaskan segel dari pintu tersebut. Shia mengeluh seperti biasa, yang membuat para ksatria terbang ke arahnya dari arah tangga.
"Akan kuserahkan segelnya pada Yue. Akan memakan terlalu banyak waktu menerobosnya dengan menggunakan transmutasi."
Hajime berdiri di sebelah Shia untuk menjaga bagian belakangny. Seperti yang Hajime katakan, secara paksa menggunakan tranmutasi untuk menerobos pintu, meskipun itu adalah hal yang mungkin dilakukan, akan memakan sejumlah besar kekuatan sihir di area seperti ini, dan juga menghabiskan banyak waktu. Karena itulah, begitu mencapai altar dengan kristal kuning tersebut dengan usaha yang besar, akan lebih cepat melepaskan segel tersebut dengan cara normal. Hajime yang berpikir demikian, menyerahkan tugas tersebut pada Yue yang memiliki konsumsi sihir yang buruk.
"Nn……serahkan padaku."
Yue dengan sigap menyanggupinya dan segera mengambil kristal kuning dari atas altar. Itu adalah kristal berbentuk piramida segiempat. Kalau kau melihatnya dengan seksama, benda itu dibuat dari kombinasi blok-blok yang padat.
Yue melihat kembali pintu di belakangnya. Ada tiga lekukan di situ. Yue berpikir sesaat, kemudian mulai membongkar piramida tersebut. Dia menyusunnya ulang blok-blok tersebut untuk membuat kubus baru yang sesuai dengan lekukan tersebut.
Sambil menyusun benda itu, Yue mengamati lekukan di pintu. Kemudian, dengan mengamatinya secara teliti, dia menyadari huruf-huruf kecil yang terukir di situ. Bunyinya…
"Aku penasaran apakah kau bisa memecahkannya~, aku penasaran~"
"Kau akan mati kalau kau tidak melakukannya dengan cepat, kau tahu~"
"Yah, mau bagaimana lagi kalau kau tidak bisa memecahkannya! Kau hanya manusia biasa yang sama sekali tidak sama denganku!"
"Jangan khawatir! Meskipun kepalamu parah, kau bisa hi-……kau tidak bisa hidup! Sa~yang sekali! Hyaha-!"
Terdapat kalimat-kalimat menyebalkan seperti biasa. Yue benar-benar kesal karenanya. Dengan wajah tanpa ekspresinya yang biasa, dia berkonsentrasi untuk memecahkan teka-teki tersebut meskipun dia ingin meninju pintu tersebut.
Entah bagaimana, Hajime dan Shia dapat merasakan kemarahannya dari belakang, dan hanya dapat merutuk dalam hati sementara berkonsentrasi menghancurkan para ksatria golem tersebut.
"Hajime-sa~n. Tolong gunakan BANg! seperti yang sebelumnya~"
Seperti sesuatu yang hitam dari dapur, ksatria golem berkerumun menjijikkan, karena itulah Shia memohon Hajime untuk menggunakan granat.
"Bodoh. Itu harus dilemparkan ke tempat yang sudah pasti tidak ada perangkap yang terpasang. Kalau itu dilemparkan dekat dengan tangga, kau pasti tahu apa yang mungkin akan terjadi."
"Kau mengatakan itu bahkan setelah membuang-buangnya untuk golem sebelumnya?"
"Yah, itu adalah sesuatu yang Miledi Raisen buat. Bukankah  mungkin saja itu tidak akan bereaksi hanya terhadap golem?"
"Uu, aku tidak bisa menyangkalnya…"
Dalam beberapa cara, Hajime dan Shia hanya bermain-main dengan ksatria golem jadi mereka dapat melakukan percakapan santai. Pada awalnya, Shia benar-benar merasa tidak sabar tentang itu, tapi saat dia melihat betapa tenangnya Hajime dan Yue, dia menjadi tenang.
"Tapi, itu membuatku cukup senang."
"Aa?"
Sekali lagi, sambil menghancurkan satu ksatria golem kemudian membuatnya terbang dengan sebuah tendangan, Shia mengatakan hal tersebut begitu saja.
"Beberapa saat yang lalu, aku, yang hanya bisa melarikan diri, dapat bertarung bersama dengan Hajime-san……itu membuatku sangat senang."
"……Kau benar-benar orang yang aneh."
"Ehehe, aku, akhirnya bisa bermesraan dengan Hajime-san setelah kita menaklukkan dungeon! Yay!"
"Oi, kau. Bagaimana bisa kau menghubungkannya dengan itu, sama saja kau menaikkan bendera kematian. Menjadi seorang pahlawan wanita tragis akan terlalu berlebihan untukmu, jadi hentikan itu. Juga, aku hanya tidak bisa membantahnya, tapi kau tahu tentang hal semacam ini, 'kan?"
"Itu adalah, "Aku pasti tidak akan membiarkanmu mati, sayangku"? Sesuatu semacam itu? Hajime-san, duh!"
"Kau memutarbalikkannya terlalu jauh! Akhir-akhir ini, meskipun aku takut dengan optimismemu……aku tidak punya ucapan balasan yang tepat…"
Mereka terus mengobrol selama beberapa menit sambil memukul mundur para ksatria itu. Sampai pada satu titik, di ruang antara mereka berdua yang terus bermesraan, "nuu~", sebuah bayangan muncul. Itu adalah Yue.
"……Bermesraan dilarang."
"Yah, kami tidak melakukan apapun yang semacam itu."
"Fufufu, kelihatan seperti itu ya? Malunya~"
"Lebih baik kalau kau diam saja…"
Entah kenapa, setelah Hajime melirik sekilas pada Shia dengan ekspresi lelah, dia berbalik pada Yue yang terlihat sedikit tidak senang. Akan tetapi, tanpa memikirkan ulang situasi ini, kali ini dia menunjukkan sedikit rasa bangga karena telah melakukan sebuah pencapaian besar.
"……Itu terbuka."
"Cepatnya, seperti yang diduga dari Yue. Shia, mundur!"
"Ya!"
Hajime mengintip ke belakangnya, dan seperti yang Yue katakan, segel tersebut telah lepas dan pintunya terbuka. Di sana sepertinya terlihat tidak ada yang tidak biasa di dalam ruangan itu. Hajime mengatakan pada Shia untuk mundur, kemudian dia mengundurkan diri ke dalam ruangan. Ksatria golem tidak akan dapat mengejar mereka kalau mereka menutup pintu tersegel itu. Yue menjadi yang pertama kali meloloskan diri, berikutnya adalah Shia yang melompat melewati pintu, dan karena itu adalah pintu ganda, mereka hanya bisa bersiaga di kedua sisi pintu itu untuk menutupnya.
Hajime melemparkan beberapa granat sebagai hadiah perpisahan, dan terjun masuk ke dalam ruangan tersebut. Meksipun ksatria golem itu bergegas mengejar mereka, para ksatria itu berpencar karena dampak kuat yang muncul dari granat-granat tersebut. Keseimbangan mereka hancur. Tanpa melewatkan kesempatan itu, Yue dan Shia menutup pintu.
Di dalam ruangan itu, menggunakan penglihatan jarak jauh, tempat itu dipastikan bahwa tidak terdapat apapun. Tentu saja, sekalipun itu bukanlah ruangan Miledi Raisen, pasti akan ada semacam petunjuk yang mengarah ke sana 'kan? Dan itulah yang mereka pikirkan saat kehilangan momentumnya.
"Ini, bukankah tempat itu? Sekalipun ada segel yang mencolok perhatian, ternyata tidak ada apa-apa di dalamnya, bukankah ini semacam lelucon?"
"……Itu tidak mungkin."
"Uu, Miledi. Sampai  sejauh mana kau mau membodoh-bodohi kami?"
Ketiga orang itu ambruk karena itulah kemungkinan yang paling besar, tiba-tiba, mereka mendengar suara akrab yang tidak menyenangkan.
BANG!
"""!?"""
Bersama dengan suara mekanisme yang mulai beroperasi, ruangan itu bergetar. Kemudian, G datang dari samping Hajime dan grupnya. (TL: ane sendiri bingung apa yang dimaksud dengan G…sayang ane nggak bisa bahasa Jepang :v)
"Kh!? Apa yang terjadi!? Apakah ruangannya barusan bergerak!?"
"……Sepertinya begi—!?"
"Ukya!?"
Pada saat yang sama Hajime berkata demikian, kali ini G datang dari atas. Karena perubahan yang radikal ini, Yue mungkin telah menggigit lidahnya saat dia menutupi mulutnya dengan mata berkaca-kaca sambil gemetar. Shia terjatuh dari langit-langit dalam posisi seperti kodok.
Ruangan tersebut terus berubah arah untuk beberapa kali lagi. Hal tersebut berhenti setelah sekitar 40 detik, mengabaikan hukum kelembaman. Hajime dapat menahan dampak serangan mendadak itu dengan memperbaiki posisinya menggunakan paku-paku yang ditancapkan ke permukaan tanah, sementara Shia yang tidak bisa menahannya, berguling-guling dan membenturkan bagian belakang kepalanya dengan keras ke dinding. Dia bergulingan di sana, dia bergulingang di sini, dan mengeluarkan suara teriakan setiap kali tempat itu berubah arah. Karena itulah, raut wajahnya terlihat buruk. Itu terlihat seakan dia mabuk. Karena dia benar-benar ambruk karena mabuk rasa sakit di bagian belakang kepalanya. Ngomong-ngomong, sejak awal Yue menempel pada tubuh Hajime, jadi tidak ada masalah sama sekali.
"Fuu~ akhirnya berhenti……Yue, kau tidak apa-apa?"
"……Nn, tidak msalah,"
Hajime menarik kembali paku-paku tersebut dan berdiri. Sama sekali tidak ada yang berubah saat dia mengamati sekelilingnya. Mempertimbangkan pergerakkannya, pintu yang mereka masuki seharusnya terhubung dengan tempat yang lain.
"Ha-Hajime-san. Kenapa tidak ada kata-kata untukku?"
Shia yang menutupi mulutnya dengan wajah yang membiru, menatapi Hajime. Sepertinya dia merasa tidak senang karena Hajime hanya menanyai Yue.
"Yah, sekalipun aku menanyaimu tentang kondisimu saat ini, itu akan membalikkan momentumnya……dan kemudian kau akan muntah dan mendapatkan gelar baru sebagai kelinci yang muntah, kau tidak mau itu, 'kan?"
"Tentu saja! Meski begitu, aku ingin ditanyai karena itu adalah—uph!"
"Nah, lebih baik bagimu untuk sedikit beristirahat sekarang."
"Uu, Uphu."
Meninggalkan Shia yang sedang bertumpu pada tangan dan kakinya sendirian yang sepertinya akan muntah kapan saj, Hajime dan Yue memastikan sekeliling. Akhirnya, tidak ada apapun sama sekali dan mereka menghadap ke arah pintu.
"Baiklah kalau begitu, apa yang akan kita lakukan?"
"……Apakah yang mengendalikan itu ada di sini?"
"Ada kemungkinan seperti itu. Miledi seharusnya sudah wafat……kalau begitu, siapa yang menggerakkan ksatria-ksatria golem itu?"
"……Tidak peduli siapa yang muncul, itu tidak masalah. Hajime akan dilindungi olehku…..sesudah itu, Shia juga."
"Aku tidak bisa mendengarmu~uph."
Hajime tersenyum, mendengar kata-kata khas Yue. Dengan lembut, dengan satu tangannya dia mengelus kepala Yue.
"……Sekalipun aku ingat pernah mengatakan ini sebelumnya, bisakah kau berhenti tiba-tiba memasuki dunia kalian berdua saja? Apa yang bisa kuatakan, diasingkan seperti ini membuatku merasa sangat kesepian, uph."
Sambil menahan rasa mual, aku tidak ingin ditinggalkan!, itulah yang Shia ekspresikan sambil merangkak pada kedua tangan dan kakinya.
"……Meskipun aku sudah mengatakannya sebelumnya, itu tetap saja muncul, jadi bisakah kau menghentikan gerakan yang seperti ada di dalam film horor itu? Apa yang bisa kukatakan, itu akan menakutkan bila muncul di dalam mimpiku."
"I-itu bagus. Untuk berada di sisimu meskipun hanya sedikit adalah hati seorang gadis—uph. Aku juga ingin untuk dielus seperti Yue-san. Tolong rangkul aku dan elus aku! Huek, uph."
"Mengatakan hal seperti itu dengan wajah seseorang yang akan muntah kapan saja…….terlebih lagi seenaknya saja menambahkan tuntutanmu."
"……Masih terlalu cepat bagi Shia untuk dielus Hajime."
Dengan kekuatan tekadnya, Shia mendatangi Hajime dan Yue. Dia melihat Hajime dengan mata penuh harapan dan wajah yang pucat. Hajime dengan tenang mengalihkan tatapannya untuk menghadapi pintu. Di belakangnya, "Kenapa! Uepph", adalah suara yang dapat terdengar, tapi dia hanya membiarkannya melewati telinganya begitu saja..
Di sisi lain pintu, apakah itu kediaman Miledi, pengendali golem, atau hanya jebakan lainnya……Hajime berpikir, "Muncullah, apapun itu", sementara dia membuka pintu tersebut dengan senyum tanpa takut.
Di situ terdapat…
"……Pernahkah aku melihat ini sebelumnya? Ruangan ini."
"……Tentu saja. Terutama litograf itu."
Di depan mereka adalah pintu yang terbuka ke ruangan lain. Ada sebuah litograf dan paragraf di sebelah kiri ruangan itu. Mereka pasti memiliki ingatan tentang ruangan ini. Karena, ruangan ini adalah…
"Ini sepertinya…..ruangan pertama, 'kan?"
Shia berpikir bahwa meskipun dia mengatakannya, dia tidak ingin berpikir demikian. Akan tetapi, tentu saja, seperti yang Shia katakan, ada litograf dengan kalimat menyebalkan yang terukir, persis dengan di ruangan pertama. Tapi ada perbedaan dengan ruangan tersebut. Buktinya adalah, setelah beberapa detik pintunya terbuka, huruf-huruf melayang dari lantai ruangan yang sebenarnya.
"Nee, saat ini, apa yang kalian rasakan?"
"Walaupun kau telah melangkah maju setelah begitu banyak kesulitan, hanya untuk tiba di titik awal, bagaimana perasaan kalian?"
"Nee, nee, apa yang kalian rasakan? Perasaan seperti apa yang kalian rasakan? Nee, nee."
"""……"""
Ekspresi Hajime dan grupnya "syuuut" terkuras dari wajahnya. Ekspresi mereka tepat dengan kata-kata "Topeng Noh" (TL : Topeng yang biasa dipakai dalam pertunjukkan teater tradisional Jepang). Ketiga orang itu menyaksikan saat huruf-huruf tersebut yang bergerak dengan tenang dan mulus. Kemudian, huruf-huruf tambahan mulai bermunculan.
"Ah, ada sesuatu yang lupa untuk kusampaikan. Dungeon ini akan berubah dalam jangka waktu tertentu."
"Seperti biasa, ini adalah kebijaksanaan Miledi-chan untuk membuat kalian menikmati dungeon dengan perasaan yang segar."
"Apa kalian senang? Kalian senang, 'kan? Kalian tidak perlu memujiku! Aku hanya melakukannya karena aku menyukainya!"
"Ngomong-ngomong, karena ini selalu berubah, pembuatan map itu sia-sia."
"Jangan bilang padaku kalau kalian membuatnya? Dengan begitu banyaknya kesulitan? Tapi, maaf! Hyaha—"
"Ha, hahaha."
"FUFUFUFU."
"FUHI, FUHIHIHI."
Ketiga orang itu memperdengarkan tiga jenis tawa gila. Setelahnya, tidak perlu dikatakan, jeritan menggema melintasi seluruh dungeon. Setelah melewati lorong pertama, seperti yang Miledi katakan, tangganya benar-benar berubah bersamaan juga dengan perbedaan posisi koridor di depan mereka. Tidak perlu dikatakan lagi bahwa mereka mengeluarkan suara kebencian lagi karena struktur ini.
Entah bagaimana mereka berhasil mengumpulkan kembali semangat mereka. Hajime dan grupnya sekali lagi mencoba untuk menaklukkan dungeon. Akan tetapi, itu bukanlah perjalanan mulus seperti yang diperkirakan, terutama Shia yang selalu memicu perangkap (kolam emas, burung kapur, tembakan cairan dengan bau yang aneh, dll). "Bukankah itu berbahaya secara psikologis?". Karena itulah dia menjadi sangat murka. Yah, hal yang merepotkan adalah hal yang merepotkan bagaimanapun juga.
Kemudian, mereka kembali terhubung dengan tempat di mana semuanya dimulai.