DI KOTA BROOK III

Saat ini, Yue dan Shia sedang pergi ke kota. Karena hanya beberapa jam sebelum tengah hari, mereka harus bergerak sesuai rencana. Tujuan mereka adalah makanan dan pakaian untuk Shia, juga obat-obatan. Senjata dan armor tidak diperlukan karena mereka punya Hajime.
Kota sudah begitu ramai hari ini. Pedagang-pedagang lapak dengan sangat berapi-api memanggil pembeli, ada ibu-ibu rumah tangga dan para petualang yang saling tawar-menawar dengan sengitnya. Ada juga kedai-kedai makanan yang membuatmu berpikir, 'Bukankah ini terlalu ramai untuk pagi hari?', sementara aroma daging panggang dengan saus tercium di mana-mana.
Karena toko peralatan dan bahan makanan akan terlalu sesak di jam ini, mereka berdua memutuskan untuk mencari pakaian Shia lebih dulu.
Dari peta tante; Catherine, benda itu menunjukkan toko-toko pakaian sehari-hari, toko khusus untuk pakaian kelas tinggi, dan toko rekomendasi bagi para petualang dan penjelajah. Seperti yang diduga, tan…Catherine-san adalah seseorang dengan kemampuan yang hebat. Dia bisa menyelesaikan apapun selama dia menginginkannya.
Kedua orang ini segera mengunjungi toko tertentu  untuk para petualang. Mereka memutuskan untuk membeli pakaian sehari-hari untuk saat mereka kembali.
Di dalam toko, seperti yang diperkirakan dari rekomendasi Catherine-san, ada banyak barang di situ. Kualitasnya bagus, pakaiannya praktis dan fungsional, itu adalah sebuah toko yang tidak akan mengkhianati harapanmu.
Akan tetapi, di dalamnya…
"Oh ya ampun~ selamat datang? Gadis-gadis yang sangat cantik. Kalian sampai datang kemari, itu membuat onee-san senang~, aku pas~ti akan memberikan kalian layanan yang baa~ik?"
Ada seekor monster. Dengan tinggi 2 meter, terbungkus armor yang terbuat dari otot, wajah tebal bermake-up, di bagian atas kepalanya yang botak, rambut panjang tumbuh hanya di satu tempat, dan rambut itu dikepang tiga dan diikat dengan pita warna merah muda. Saat dia bergerak, otot-ototnya berkedut dan suara aneh dapat terdengar dari situ, dengan kedua tangan di wajahnya, dia meliukkan tubuhnya. Pakaiannya adalah……tidak, tidak mungkin mengatakan seperti itu. Setidaknya, tangan-kaki yang tebal, dengan kain yang membuat otot perutnya terlihat jelas.
Yue dan Shia menegang. Shia sudah kehilangan kesadarannya, sementara Yue menguatkan dirinya, melihat seekor monster yang melampaui monster ganas dari Jurang.
"Wah, wah~?" Apa yang terjadi dengan kalian berdua? Gadis manis tii~dak boleh berwajah seperti itu. Ayo, senyum dong?"
"Tidak peduli apa yang terjadi, semuanya adalah salahmu, ini semua  salahmu bahwa aku tidak bisa tersenyum!" Bantahan keras yang Yue dan Shia entah bagaimana mampu untuk menahannya. Sekalipun kedua orang ini memiliki potensi tertinggi dari antara semua umat manusia, mereka tidak berpikir mereka akan bisa menang melawan monster ini.
Akan tetapi, karena monster ini mendekati mereka dengan senyum lebar, Yue tidak dapat menahannya lagi dan tanpa sengaja bergumam.
"……Manusia?"
Tepat pada saat itu, monster tersebut menaikkan suara yang terdengar marah.
"Siapa~ yang bisa membuat monster iblis kelas legendaris melarikan diri? Seperti yang kau lihat, kredibilitas di balik itu sama dengan nol, atau malahan minus. Bagaimana mungkin kau memanggilku seekor monster ‼"
"Ma-maafkan aku…"
Yue gemetar dengan mata berkaca-kaca. Shia, sudah sejak lama……membeku bagian bawah tubuhnya. Setelah Yue meminta maaf, monster itu tersenyum (?) sekali lagi dan melanjutkan layanannya.
"Tii~dak apa-apa. Nah? Untuk hari ini, barang seperti apa yang ingin kalian be~li?"
Shia tetap diam bahkan saat ini, sementara Yue menguatkan dirinya sendiri untuk mencari pakaian Shia. Mungkin karena dia sudah ingin pulang, Shia mencengkeram rok Yue da mengguncang rok maupun kepalanya. Akan tetapi, sambil tersenyum, monster tersebut berkata, "Serahkan padaku~", dia membawa Shia di bahunya ke dalam toko. Pada saat itu, Yue melihat ekspresi mata Shia yang seperti seekor babi yang dijual untuk dijagal.
Pada akhirnya, monster yang dipanggil manajer Crystabel-san, bisa dianggap sebagai seorang manajer yang handal. Shia yang dibawa ke dalam toko juga menyadarinya, karena itulah saat dia menawarkan Shia untuk ke ruang ganti, dia jelas merasa berterima kasih.
Yue dan Shia mengungkapkan rasa terima kasih mereka pada manajer Crystabel. Saat mereka melakukan itu, mereka dapat merasakan pesona dari senyuman sang manajer, itu adalah sifat baik seorang wanita (?).
"Yah~, awalnya aku bertanya-tanya apakah yang mungkin terjadi padaku, tapi di luar dugaan dia adalah orang yang baik. Si manajer itu."
"Nn. ……kita tidak bisa menilai orang dari penampilan mereka."
"Benar~"
Sambil bercakap-cakap, mereka berkeliling dengan tujuan mereka adalah toko peralatan. Akan tetapi, mereka berdua menarik perhatian. Di tengah perjalanan mereka, saat mereka menyadarinya, mereka sudah dikelilingi sepuluh orang pria. Kebanyakan dari mereka terlihat seperti para petualang, tapi di antara mereka ada juga seseorang dengan celemek dari toko di suatu tempat.
Salah satu dari mereka melangkah maju. Meskipun Yue tidak mengingatnya, pria ini adalah salah satu dari para petualang di dalam guild saat Hajime dan grupnya berbicara dengan Catherine.
"Nama kalian adalah Yue-chan dan Shia-chan, 'kan?"
"? ……itu benar."
Yue yang tidak mengetahui apa yang pria ini inginkan menyipitkan matanya. Shia, karena dia adalah demi-human, terkejut karena dipanggil dengan "chan".
Pria yang mendengar jawaban Yue, melihat ke belakang pada pria lain di belakangnya dan mengangguk, Yue dapat melihat mereka menguatkan tekad mereka. Pria lain juga bergerak ke depan Yue dan Shia.
Kemudian…
"""""Yue-chan, tolong berpacaranlah denganku‼"""""
"""""Shia-chan! Jadilah budakku‼"""""
Dengan kata lain, yah, semacam itulah. Pilihan kalimatnya berbeda untuk Yue dan Shia karena Shia adalah seorang demi-human. Meskipun mereka memerlukan ijin dari majikannya untuk memindahkan hak kepemilikan seorang budak, mereka pasti mengetahuinya terlebih dahulu seberapa dekat hubungan antara Hajime dan grupnya dari percakapan mereka di penginapan kemarin. Jadi untuk membujuk Hajime, mereka harus mendapatkan Shia terlebih dahulu……atau begitulah yang mereka pikir.
 Ngomong-ngomong, mungkin karena dampak dari pembicaraan di penginapan sangatlah kuat, kenyataan bahwa kontrak budak dibuat supaya budak tersebut tidak dapat melawan majikannya, entah kenapa terlupakan oleh mereka. Kalau tidak begitu, mereka seharusnya menyadari bahwa Shia bukanlah seorang budak. Meskipun kekuatan dari sebuah kontrak perjanjian bisa diturunkan, tidak ada seorangpun yang pernah melakukannya.
Ya, Yue dan Shia yang mendapat pengakuan menjadi …
"……Shia, toko peralatannya di sana."
"Ah, ya. Akan lebih baik kalau kita bisa membeli apapun dalam sekali jalan."
Mereka terus berjalan seakan tidak ada yang terjadi.
"Wa-, tolong tunggu! Jawaban kalian!? Beritahu kami jawab-" "Aku menolak." "……ugh…"
Karena sikap mereka yang terlihat seperti tidak memikirkan apapun tentang hal tersebut, pria tersebut mengerang, beberapa pria bertekuk lutut dan ambruk di tempat (orz). Akan tetapi, ada juga beberapa yang tidak menyerah. Itu memperlihatkan seberapa jauh di atas normal level kecantikan Yue dan Shia. Sebagai hasilnya, mau bagaimana lagi kalau para pria itu menjadi nekat karenanya.
"Kalau begitu, aku akan membuatmu menjadi milikku dengan paksa!"
Si pria nekat berteriak demikian, lalu 'cling' terdapat cahaya yang muncul dari mata pria lainnya. Mereka mengepung kedua gadis itu supaya mereka dapat menangkapnya, lalu dengan tidak sadar mendekati kedua orang itu.
Akhirnya, pria yang berbicara dengan mereka untuk pertama kali, melompat untuk menangkap Yue. Saat orang Jepang melihat hal itu, mereka pasti akan berseru, "Ah, Lupi* Dive", atau semacam itu.
Yue dengan dingin menggumamkan satu hal.
""Ice Coffin""
Segera, pria tersebut terkurung dalam sebuah peti mati yang terbuat dari kecuali bagian kepalanya, tertarik oleh gravitasi dan terjatuh. "Guuh!?", adalah seruan menyedihkan dari pria yang melakukan Lu**n Dive teriakan saat dia mencapai tanah.
Pria lain yang tahu bahwa Ice Coffin diklasifikasikan sebagai sistem sihir elemen air tingkat menengah dan sangat terkejut bahwa Yue melakukannya hanya dengan menyebutkan namanya. Mereka menerjemahkannya dengan cara mereka sendiri dan dalam bisikan mereka, "Dia mengatakan rapalanya lebih dulu" dan "Lingkaran sihir pasti tersembunyi di dalam bajunya," atau kalimat semacam itu yang dapat terdengar.
Yue, berjalan dengan mantap pada pria yang sedang dibungkus es itu. Meskipun di sekitar mereka udara terasa menegangkan, melihat  kehebatan Yue,  sudah ada **pin! kedua, di antara mereka. Karena itulah, Yue menunjukkan mereka sebuah peringatan.
Yue melelehkan es yang membungkus pria itu sedikit demi sedikit. Pria itu merasa senang karena dia mungkin bisa lepas. Sebagai tambahan, dia mengawasi Yue dengan mata sangat bersemangat.
"Y-Yue-chan. Aku minta maaf karena melakukannya dengan tiba-tiba! Tapi, aku benar-benar memikirkanmu sebagai…"
Meskipun pria yang terbungkus es itu mencoba untuk menyampaikan perasaannya, perkataannya terhenti. Kalau kau tanya mengapa, itu karena dia menyadari tempat kecil di mana es itu meleleh. Itu adalah…
"U-umm, Yue-chan? Kenapa, umm, kenapa……hanya bagian di sekitar selangkanganku?"
Itu benar, Yue hanya melelehkan es di antara pangkal paha pria itu. Pri tersebut masih terkunci sepenuhnya. Karena dia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi, pria dengan keringat dingin itu berkata, "Tentunya, tidak mungkin itu, 'kan? Ya 'kan? Ya 'kan?", saat dia melihat ekspresi Yue.
Yue melengkungkan bibirnya sedikit terhadap pria itu.
"……Bidik dan tembak."
Kemudian, berondongan tembakan kerikil secara terus menerus mengenai bagian bawah pria tersebut.

——— Agh ———‼
——— Hentik—
——— i~buu!
Teriakan pria itu menggema di jalanan pagi itu. Suara dari Mao yang mengumpulkan koin dapat terdengar (Untuk menyegarkan ingatanmu tentang suara tersebut, silakan bayangkan game lama **rio Bro*) dari selangkangan pria itu yang terus dibidik. Tentu saja di bagian dalamnya seperti menerima tinju Demey Roll.
Pria di sekeliling, tidak hanya yang mengerubungi mereka, tapi juga yang penonton yang tidak ada hubungannya, dan penjaga lapak terdekat, semuanya mengerut sambil menutupi selangkangan mereka dengan kedua tangan.
Rentetan serangan itu yang sepertinya berlangsung untuk selamanya, akhirnya berhenti karena memikirkan si pria yang sudah kehilangan kesadarannya. Meskipun mustahil untuk kehilangan kesadaran dengan hanya satu serangan, itu bisa dilakukan dengan mengakumulasi serangan dengan sihir angin. Seakan itu adalah sebuah keajaiban, Yue yang "fuuh" meniup telunjuknya, meninggalkan kata-kata sebagai hadiah perpisahan.

"……Bagus, kau telah menjadi seorang otomen Maiden"
Pada hari ini, seorang pria tewas, dan menjadi Crystabel kedua, dan Mariabel-chan terlahir. Orang ini, di bawah pelatihan manajer Crystabel, menjadi manajer dari toko cabang, dan meskipun dia dapat meningkatkan ketenarannya……itu adalah kisah untuk lain waktu.
Yue mendapatkan julukan yang kedua, "Penghancur Kemaluan", nama yang menyebabkan kegemparan di guild petualang dan bahkan mencapai ibu kota, nama tersebut dapat membuat petualang pria gemetar, tapi ini juga adalah kisah untuk lain waktu.
Yue dan Shia mengabaikan tatapan ketakutan para pria dan melanjutkan belanja mereka. Di perjalanan, mereka dapat mendengar para gadis berkata, "Yue-oneesama…", tapi tidak mempedulikan itu dan melanjutkan belanja.
* * *
Saat Yue dan Shia kembali ke penginapan, Hajime sudah menyelesaikan pekerjaannya.
"Kerja bagus, entah kenapa, sepertinya ada keributan di kota, apa terjadi sesuatu?"
Sepertinya dia menyadari kehebohan mereka.
"……Tidak ada masalah."
"A~, um, itu benar. Sama sekali tidak ada masalah."
Melihat seekor monster yang berpakaian sebagai seorang manajer toko, dan membuat langit memanggil pulang seorang pria, mereka berdua mengatakanya itu bukanlah apa-apa. Meskipun Hajime merasa sedikit curiga dengan mereka, dia mengangkat bahu dan membiarkannya berlalu.
"Apa kalian membeli semua barang yang dibutuhkan?"
"……Nn, jangan khawatir."
"Itu benar. Juga ada banyak makanan, tapi itu tidak masalah. Benar-benar praktis mempunyai Treasure Box."
Untuk belanja, Hajime mempercayakan  "Treasure Box" pada mereka. Melihat Shia menatap cincin dengan iri, Hajime hanya menunjukkan senyum miris. Dengan kemampuannya sekarang ini, dia masih belum dapat membuat "Treasure Box". Sudah jelas itu akan memudahkan, saat dia mampu membuatnya, dia pasti akan memberikannya pada mereka.
"Baiklah kalau begitu, Shia. Ini milikmu."
Sambil berkata begitu, Hajime menyerahkan pada Shia sebuah objek silinder dengan diameter 40 cm dan panjang 50 cm. sebuah objek silinder dengan pegangan yang dipasang di sampingnya.
Shia yang menerima hadiah dari Hajime, dengan segera kebingungan saat dia merasakan berat benda itu dan mengaktifkan penguatan tubuhnya.
"A-apa ini? Ini benar-benar berat…"
Yah, itu karena benda tersebut adalah Slegdehammer-mu yang baru. Benda itu bagus kalau berat."
"Heh, ini……ini?"
Keraguan Shia dapat dimengerti. Benda silinder sama sekali tidak terlihat seperti sebuah palu, dan pegangannya juga terlalu pendek. Tidak peduli apa yang dikatakan, benda itu tidaklah seimbang.
"Aa, itu kondisi standby-nya. Sekarang, cobalah alirkan sihir ke dalamnya."
"Umm, seperti ini? Uh!?"
Seperti yang dikatakannya, Shia menuangkan sihir ke benda mirip palu itu, 'Zung! Zung!', bunyi mesin terdengar keluar dari palu itu dan gagangnya memanjang, menjadi panjang yang tepat untuk palu godam. Sledgehammer ini adalah sebuah artifak: Doryukke (dinamai Hajime). Itu diperlengkapi dengan beberapa alat yang bisa digunakan Shia. Benda itu beroperasi dengan mengubah bagian-bagian dari senjata yang diberikan aliran sihir ke dalamnya.
Apa yang Hajime ingin selesaikan adalah senjata ini. Saat Yue dan Shia pergi berbelanja di pagi hari, dia membuat senjata Shia.
"Ini adalah batasan dari diriku saat ini. Aku akan merevisinya lagi saat kemampuanku meningkat, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi mulai sekarang. Meskipun kau mendapatkan pelatihan dari Yue, itu hanya sepuluh hari. Masih berbahaya untukmu. Karena itulah senjata ini dibuat sambil memikirkan bagaimana cara memanfaatkan kekuatanmu sampai maksimal. Tolong kuasai benda itu, oke? Karena kau sudah menjadi rekan kami, jangan mati tanpa ijinku, mengerti?"
"Hajime-san……fufu, bicaramu berputar-putar~. Tidak apa. Meskipun aku masih belum cukup kuat, aku akan mengikutimu ke mana saja!"
Shia begitu bahagia sambil memeluk Doryukken. Karena dia sangat senang, Yue yang sedikit memberengut, berpikir dalam hati bahwa itu mau bagaimana lagi, dan mengangkat bahunya. Hajime hanya memperlihatkan senyum miris. Meskipun dia tidak mengatakannya, menyaksikan sebuah pemandangan di mana seorang gadis cantik yang senang karena mendapatkan Sledgehammer sebagai sebuah hadiah, dia merasa itu tidaklah nyata.
Dengan Shia yang gembira menemani, mereka menyelesaikan check out dari penginapan. Bahkan saat ini, mereka mengabaikan gadis penginapan yang melihat mereka dengan pipi bersemu merah.
Saat mereka pergi keluar, matahari sudah berada di titik tertingginya, dan cahayanya yang luar biasa memancar dan menghangatkan mereka. Dengan lengan terentang, Hajime menarik nafas dalam-dalam. Saat dia berbalik, Hajime bisa melihat Yue dan Shia juga tersenyum.
Hajime mengangguk pada mereka berdua, dan mulai maju, diikuti Yue dan Shia.
 Ini waktunya untuk kembali berpergian.