GUILD PENGRAJIN DAN DUPA PENOLAK SERANGGA

"——Dan begitulah, aku berhasil mendapatkan beberapa kelopak bunga pohon Wisteria Peach."
"Pohon 'wisteria' apa yang sedang kau bicarakan?"
"Tidakkah kau mendengar dari Miu-chan sebelumnya? Bahwa mereka telah melewati Horror Cave dan mencapai pohon Wisteria Peach?"
Aku tidak tahu. Aku menggelengkan kepala.
"Ada satu-satunya pohon Wisteria Peach yang tumbuh di atas sebuah bukit, pohon itu selalu mekar penuh dan memiliki kelopak bunga berwarna merah muda."
"Hee~~. Kedengarannya bagus untuk piknik melihat bunga."
Minum secangkir sake di malam bulan purnama. Sepertinya bagus. Oops, kurasa aku mulai berpikir tentang memasak, dan aku harus membuang pikiran itu.
"Ahh, itu mustahil. Monster-monster di situ bermunculan kembali begitu cepat jadi tidak ada kesempatan untuk melihat bunga. Yang ada, daripada hujan kelopak bunga, kurasa hujan darah akan lebih tepat?"
"Itu bukan sesuatu yang ingin kudengar saat makan."
Istirahat makan siang di sekolah. Di antara begitu banyak murid yang makan siang, kami bukanlah pengecualian dan makan santap siang kami sambil melakukan percakapan yang mengganggu.
"Setelah menyapu bersih monster-monster yang muncul, semua orang mendapatkan sehelai kelopak bunga pohon Wisteria Peach."
"Apakah itu semacam quest item?"
"Tidak, itu adalah item pembangkit tingkat rendah yang menghidupkanmu kembali hanya dengan 1 HP. Ngomong-ngomong, Shun. Seperti biasa, bekal makan siangmu benar bernutrisi seimbang, ya."
"Jangan mengubah topik pembicaraan. Tapi, kau tahu apa yang akan terjadi kalau aku mempercayakan makan siang pada Myu, 'kan."
"Ah, yah, kita sama bagaimanapun juga. Aku tidak bisa membicarakan orang lain seperti ini…"
Sahabatku Taku yang berada tepat di depanku menatap bekal makan siangku dengan iri dan segera menyantap roti yang dia beli, lalu menenggak habis jusnya.
Aku mengerutkan dahi pada keseimbangan nutrisi yang buruk itu, sebagai teman sejak kecil Takumi, aku tahu kenapa dia membeli hal semacam itu.
"Ya ampun, aku bingung, dari mana kau mendapatkan waktu untuk bermain game lain selain bermain OSO."
"Aku harus menguras waktuku untuk itu."
Menguras waktu…aku menghela napas lelah. Itu benar. Takumi menyimpan uang makan siangnya untuk game yang ingin dia mainkan.
Terlebih lagi, dia terus bermain VRMMO. Dia benar-benar maniak game.
Juga, adik perempuanku Miu juga adalah seorang maniak game. Kalau dia diberi uang untuk makan siang, kenyataan bahwa itu akan terjadi sama seperti itu, bisa mudah dimengerti dengan menyaksikan teman sejak kecilku ini. Karena itulah, aku membuat makan siang untuk dua orang setiap pagi.
"Kau berbicara tentang orang lain, tapi aku tahu kau sendiri melakukannya dengan sangat baik."
"…apa maksudnya ini?"
"Aku mendengarnya dari Miu-chan, tapi sepertinya kau selalu log in kapanpun kau punya waktu luang."
Takumi menoleh padaku sambil tersenyum lebar.
Setelah kami berhadapan, sebuah bayangan muncul di antara kami dan suara seorang gadis memanggil dari belakang kepala kami.
"Nah. Punya waktu bebas seperti ini artinya sebaiknya kau menyelsaikan apa yang harusnya kau kerjakan. Takumi-kun."
Saat aku mendongak ke arah sumber suara, aku melihat seorang siswi sedang berdiri di sana.
"Ugh, Endo."
"Kalau Endo-san sampai datang, itu berarti tenggat waktu datang lagi, ya."
Rambut panjangnya dijalin menjadi satu untai kepangan yang bergantung melewati bahunya, dan ada tatapan mata kuat dari balik kacamata berbingkai rendahnya. Ekspresinya lembut, tapi dia memberikan kesan pribadi yang kuat, tegas, dan serius. Gadis ini adalah Endo-san dari komite kelas.
"Benar. Hari ini adalah batas waktu pengumpulan pekerjaan rumah bahasa klasik. Kau masih belum menyerahkannya, 'kan. Aku datang untuk memeriksa."
"Shun, bantu aku!"
"…Takumi. Dasar kau ini. Aku sudah mengumpulkan tugasku jadi aku tidak bisa menunjukkannya padamu, tapi aku akan mengajarimu."
"Baiklah! Aku akan menyerahkan di jam istirahat berikutnya."
"Kenapa begitu?"
"Kalau aku mengumpulkannya ke ruang staff guru setelah sekolah, aku akan kehilangan banyak waktu bermainku."
"Ya ampun, benar-benar kau ini…"
Saat aku menghela nafas mendengar jawaban Takumi, Endo-san tertawa pelan dan berkata, "Terima kasih atas bantuanmu, Shun" padaku.
"Yang benar saja. Bagaimana kalian bisa bersahabat meskipun memiliki kepribadian yang sangat berbeda?"
"Ah, aku juga merasa itu aneh."
"Yah, meskipun dia berkata begitu, itu karena Shun orang yang perhatian."
"Aku tidak ingin mendengarnya darimu."
Aku memprotes pada Takumi yang bergantung padaku, dan Endo-san setuju dengannya, berkata, "Kau benar."
"Untungnya ada Shun-kun. Kalau bukan karena dia, aku harus mengawasi Takumi-kun sampai dia menyelesaikan tugasnya."
Kalau seperti itu, selama aku memberitahu Shun-kun, dia pasti akan memastikan tugas itu selesai meskipun harus dengan paksa, itu bantuan yang besar. Dia berkata begitu, tapi aku hanya bisa merespon dengan tawa kering.
"Ayo, Shun. Kita sudah selesai makan jadi ajari aku!"
"Ya, ya, tunggu sebentar."
Aku melihat Takumi sudah mengeluarkan pekerjaan rumahnya. Aku memeriksa apa yang tidak dia tahu dan apa yang menjadi kesulitannya. Aku berniat untuk membuatnya menyelesaikan tugas sebanyak mungkin seorang diri. Aku dengan santai mengajari dia apa yang tidak dia tahu. Dan, apa yang tiba-tiba memasuki jalur penglihatanku adalah Endo-san yang mengawasi Takumi.
Matanya di balik kacamata adalah mata yang menyipit saat dia membuat ekspresi serius. Kecuali suara Takumi yang sedang mencatat, tempat itu sangat sunyi dan suara di sekitar terasa sangat jauh.
"………"
"…Endo-san?"
"Sepertinya dia mulai mengerjakannya dengan baik. Nah sekarang, kuserahkan sisanya padamu."
Setelah memastikan Takumi telah mulai mengerjakan tugasnya, dengan perasaan ringan Endo-san menyingkir dari tempat duduknya. Karena ekspresi serius yang dia perlihatkan saat menatap Takumi, aku merasa bingung dengan perubahan itu.
"Shun, ajari aku yang selanjutnya."
"Y-yeah…"
Merangkul perasaan yang samar-samar itu, aku membantu Takumi mengerjakan pekerjaan rumahnya. Seperti yang dia katakan, dia menyerahkan tugasnya pada akhir jam istirahat siang dan bergegas pulang ke rumah.
"Ya ampun, meninggalkan sahabatnya begitu saja, ya. Yah, mau bagaimana lagi karena aku harus berbelanja untuk makan malam. Apa yang sebaiknya kubuat malam ini?"
Saat aku membeli bahan-bahannya di supermarket, ekspresi serius Endo-san melintas di benakku.
Dia sering memanggil Takumi dan mengurusinya. Meskipun itu adalah peran dari anggota komite kelas, jangan-jangan——
"Jangan-jangan Endo-san…"
Menyukai Takumi? Tidak, tidak mungkin. Tidak.
Tersenyum miris sendirian, aku menyelesaikan belanjaku dan pulang ke rumah.
Aku menaruh bahan-bahan dan mengarah ke kamarku tanpa ragu.
Aku mengenakan VR Gear yang ada di sebelah ranjang, berbaring di tempat tidur, menutup mataku dan log in.

·

"Berkat usaha semua orang, kita dengan selamat menyelesaikan aula guild Crafting Guild. Guild-nya telah terbentuk dan yang tersisa adalah mulai beroperasi, tapi sebelum itu,  ayo kita rayakan! ——Bersulang!"
" " "——Bersulang!" " "
Saat ini, aku berada di bagian dalam bangungan dengan aula yang setengah terbuka dan konter yang berbaris. Ada banyak meja yang tersedia dan di atasnya terdapat berbagai hidangan kue.
Tempat ini adalah markas dari Crafting Guild, yang disebut Guild Hall. Penampilannya adalah bangunan berlantai tiga yang memiliki ukuran dua kali lebih besar daripada bangunan di sekelilingnya. Pilar-pilar dan tanda-tanda dicat merah dan menarik perhatian. Tapi alasan tempat ini menarik perhatian adalah karena bagian dalamnya.
Ruang-ruang di dalamnya melebar sampai tingkat maksimum, dan itu dua kali lebih besar daripada yang seharusnya terlihat. Saat ini, tempat ini menarik sejumlah besar para pengrajin.
"Di antara mereka ada NPC yang bekerja memperdagangkan material, ya 'kan."
Ini masih belum mulai berjalan sepenuhnya, tapi tempat ini sudah melakukan pembelian item dan distribusi material secara dua arah. Itu bertindak sebagai agen perwakilan untuk menjual item dari para pengrajin——itulah Crafting Guild.
Selain itu, ada rencana untuk menyediakan bantuan bagi mereka yang tidak mempunyai fasilitas crafting apapun, mendorong mereka untuk melakukan crafting gabungan, tempat pengalaman crafting.
Dan saat ini, aku sedang melihat ke bawah ke para player yang bercakap-cakap riang dari teras di lantai dua.
"Yun-kun, bagaimana menurutmu? Pengarahanku barusan maksudnya."
Saat aku berbalik dari teras menghadap ke sumber suara, aku melihat seseorang yang kukenal di situ.
"Aku melihat dengan sangat baik, Magi-san. Itu sangat bermartabat. Tetap saja, apakah benar tidak apa-apa mengundangku? Aku orang luar."
"Tidak apa-apa. Kebanyakan orang di sini adalah orang luar. Tapi kalau ada kesamaan antara kita…maka itu adalah kau juga salah satu pendirinya."
Aku mendengarkan apa yang Magi-san katakan dan menanggapi dengan "Aku mengerti, aku merasa tenang kalau begitu". Hari ini, aku diundang ke pesta di sore hari, "bagaimanapun harus ikut", karena itulah sebagai gantinya aku dikatakan seperti itu.
"Terima kasih banyak telah mengundangku hari ini. Dan——untuk pembentukan Crafting Guild serta pelantikanmu sebagai guild master, selamat ya."
"Terima kasih, Yun-kun. Tapi sebenarnya, bagaimana bisa ini terjadi? Cloude adalah submasternya, aku akan menyerahkan semua pekerjaan padanya nantinya."
Magi-san tertawa, sebagai tanggapannya aku berkata "Tidak masalah, 'kan?", menyetujuinya.
"Yahoo, Yuncchi. Aku menyapa semua orang dan datang."
Melihatku dan Magi-san berbicara, Lyly mendekati kami.
"Oh, kau datang juga, Lyly. Bagaimana dengan Cloude?"
"Kurocchi sedang berkeliling menyapa dan mendengarkan laporan dari pengrajin lainnya. Rencananya kita membicarakan tentang event saat pesta. Jadi setelah kami berkeliling, kami mendatangimu, Yuncchi."
Cloude benar-benar melakukannya dengan baik, gumamku. Seperti yang kuduga, Cloude terlihat lebih cakap sebagai seorang guild master. Aku merasa begitu, tapi——
"Yah, daripada seseorang yang sombong seperti Cloude, seseorang yang menarik perhatian dan ceria seperti Magi-san membuatnya lebih mudah diterima."
"Ahh, aku mengerti. Kurocchi adalah pemimpin bayangan, sesuatu seperti kepala staff."
"Benar, benar. 'Seperti yang direncanakan' atau 'pada akhirnya Magi hanyalah boneka saja', 'Akulah pemimpin sesungguhnya dari guild ini!'. Itu adalah sesuatu yang akan dia katakan. Pada akhirnya, aku hanya boneka, ya."
Magi-san bergumam yang anehnya serius. Menanggapi lelucon itu, Lyly dan aku menghela nafas kecil. Terlalu mudah membayangkan Cloude berpose dramatis dan mengatakan itu.
"Yah, ayo biarkan saja ini untuk perkenalan."
"Kalau begitu, kau pasti ada urusan untuk melakukan hal lain selain perkenalan, ya 'kan."
"Ah, kau bisa mengetahuinya ya."
Saat aku berkata demikian, mereka berdua segera ke topik utama.
"Kurasa itu pasti sudah sampai di telingamu, Yun-kun. Pembicaraan tentang event."
"Ya. Maksudnya tentang event yang diadakan Crafting Guild yang akan diadakan dalam dua hari, ya 'kan?"
Itu bertindak sebagai acara promosi dan hari jadi Crafting Guild, sebuah acara dalam skala besar.
Menawarkan berbagai item, mengadakan pelelangan di aula guild dan banyak lagi. Selain itu rencananya ada pertunjukkan panggung dan event PvP.
"Yup yup. Jadi, untuk memeriahkan acara, kami berpikir untuk menanyakan Yuncchi apakah ada item menarik apapun untuk digunakan."
"Item menarik…"
"Yup. Yuncchi yang mempunyai Making Box sepertinya memiliki beberapa item tidak biasa."
Seperti yang Lyly katakan, aku memiliki beberapa material dan resep yang kurang berguna, tapi tidak tahu apakah itu menarik atau tidak.
"Hmm, material atau item menarik, ya. Itu mungkin obat yang mengakibatkan status abnormal dan keracunan. Juga, dari resep, ada Insect Repelling IncenseCannibalistic ElixirHair Growth Elixir dan… Charm Fragrance kurasa."
"Obat penyebab status abnormal sangat biasa, ya 'kan. Hei, eh? Magicchi, wajahmu memerah."
"Ehh?! Ah, mm. bukan apa-apa!"
Saat Magi-san bersemu merah, mengetahui alasannya, aku merasa lumayan canggung.
Itu adalah sesuatu yang terjadi di hari yang lalu.
Bersama dengan Myu, aku melakukan percobaan dengan material tidak dikenal. Tidak seperti diriku yang biasanya berhati-hati, aku dengan aktif disemangati Myu, dan saat ekspresimen dengan ramuan yang kubuat——

Setelah membuat banyak potion, kami tidak bisa melihat efek kuat apapun yang cukup untuk mempengaruhi kesadaranku. Saat aku meminum obat yang terakhir, sebuah perubahan terjadi.
——*deg-degg*. Jantungku mulai berdebar sangat kuat. Seluruh tubuhku mulai memanas, dan aku harus bersimpuh jatuh di tempat.
"Onee-chan?!"
"Haah, haa…tidak apa-apa. Tapi, sesuatu…"
Saat kesadaranku menjadi samar, Myu memegang pundakku untuk menahanku. Di menubad status Charmed muncul. Jadi obat terakhir, adalah jenis yang memicu bad status… Saat aku kurang berhati-hati memikirkannya, terjadi sebuah perubahan pada Myu yang ada di depanku.
"O-Onee-chan. Entah kenapa, aku merasakan sesuatu yang aneh! A-apa ini?!"
Mata Myu memperlihatkan keseriusan. Dia mengerahkan sejumlah tenaga pada lengannya, mencengkeram pundakku dan mendorongku ke lantai.
"Tung…apa?!"
"Kenapa? Aku juga… Charmed? Aku tidak bisa berhenti."
Dalam keadaan kami seperti itu, Myu duduk membungkuk di atasku seakan sedang menunggangiku, dan dia terus menerus bernapas pendek. Entah kenapa, aku mulai merasakan bahaya yang luar biasa.

Aku mencoba untuk mendorong Myu menjauh, tapi aku tidak dapat menolaknya karena perbedaan stat kami.
"Halloo, Yun-kun. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu…ah."
"Eh…Ma-Magi-san?"
"Tidak, um, kau sedang melakukan skinship dengan adik perempuanmu, ya. Um, maaf menggangguuu‼"

Dan seperti itulah, kami membuat Magi-san salah paham. Aku menjelaskannya keeseokan harinya. Mungkin, dia masih belum cukup mencerna ingatan itu. Aku tidak ingin mengingatnya juga, jadi aku melanjutkan permbicaraan.
"Dari resep yang bisa kugunakan, hanya dua yang pertama kusebutkan."
Insects Repelling Incense, seperti yang dimaksudkan dari namanya, itu adalah barang penolak monster tipe serangga dan Cannibalistic Elixir yang adalah campuran berbagai makanan yang meningkatkan stat selama tiga puluh menit dan meningkatkan kecepatan yang menguras satiety.
"Dan, begitulah."
"Begitukah? Insect Repelling Incense kedengarannya menarik."
"Benarkah? Kalau efek Cannibalistic Elixir disesuaikan, itu akan menjadi lebih intens."
Meskipun wajahnya masih sedikit kemerahan, karena Magi-san menanyakannya, aku menjelaskan efek dari Cannibalistic Elixir.
Settingan dari Cannibalistic Elixir adalah itu memformulasikan obat di dalam tubuh penggunanya dan mengubah makanan menjadi energi dengan efisiensi tinggi, secara drastis meningkatkan kekuatan.
Sesuatu seperti itu.
Tentunya itu meningkatkan stat. Walau demikian, jika perbandingan campurannya salah, kecepatan berkurangnya satiety akan meningkat ke tingkat yang tidak terbayangkan, dan kecuali si pengguna terus makan sampai efek elixirnya selesai, mereka akan kelaparan sampai mati.
"Dengan kata lain, jika efek pengurangan satiety dimaksimalkan, seseorang akan berubah menjadi mesin tukang makan."
"Uwahh…itu lebih menjijikkan daripada racun. Yuncchi, mengerikan sekali item yang kau miliki itu."
"Benarkah? Tapi, aku benar-benar ingin menghindari kemungkinan menggunakan itu."
"Aku juga berpikir begitu. Itu adalah item berbahaya. Terlalu cepat untuk memberikan player biasa benda semacam itu."
Dengan pendapat yang sama, kami memutuskan untuk tidak menggunakan Cannibalistic Elixir.
Kalau begitu, satu-satunya resep yang bisa kubuat ulang adalah Insect Repelling Incense. Tapi Lyly sepertinya mendapatkan sebuah ide dan dia tersenyum dengan riangnya.
"Tetap saja, hanya dengan Insect Repelling Incensekita dapat mempersiapkan beberapa acara menarik. Yups, aku akan pergi mengkonsultasikannya dengan Kurocchi."
Dia berkata demikian, dan tanpa mengatakan pada kami apakah idenya, Lyly lari menjauh. Kami memperhatikan punggungnya saat dia pergi.
"Dia pergi begitu saja, itulah Lyly."
"Benar. Kalau begitu, aku pamit juga."
"Eh?! Tapi pestanya baru saja dimulai."
"Aku berpikir untuk datang dan menunjukkan wajahku karena telah diundang dan memberi selamat pada kalian semua. Aku masih harus menyiapkan makan malam sekarang."
"Ah, aku mengerti. Kau adalah onee-chan Myu-chan bagaimanapun juga, ya 'kan."
Kubilang, aku ini laki-laki. Itulah yang ingin kuulangi seperti yang biasanya kulakukan, tapi mau bagaimana lagi. Aku meyakinkan diriku sendiri.
"Kalau begitu, terima kasih telah datang hari ini."
"Tidak, aku senang aku bisa berbicara denganmu."
Setelah bertukar salam, Magi-san kembali untuk menyapa para pengrajin lainnya. Melihat dia pergi, aku log off.