ROKUJOUMA NO SHINRYAKUSHA!?
JILID 1 BAB 8
ADA SEMANGAT KERJASAMA


“Oh?”
Harumi meregangkan tubuhnya dan mengintip melalui jendela kecil di pintu masuk Kelas 1-A dan melihat ke sekeliing.
“Apa Satomi-kun ada...”
Suasana tidak teratur sebelum pelajaran dimulai tetap terasa sama tanpa melihat kelas berapa pun.
Para murid sedang menghabiskan waktu di pagi ini dengan cara yang bermacam-macam, ada yang mengobrol dengan temannya, ada yang mengerjakan PR, dan ada yang membaca buku.
“...Ah, ada!”
Harumi menemukan orang yang dia cari sedang duduk di bagian belakang kelas.
“Oh baguslah, Satomi-kun pasti merasa lebih sehat...”
Koutarou absen dari sekolah kemarin.
Saat Harumi mendengar hal itu, dia datang untuk melihat bagaimana kondisi Koutarou hari ini.
“Dia tertawa... Sepertinya dia memang merasa lebih baik...”
Setelah memastikan hal itu, Harumi berhenti mengintip dan membalikkan badannya untuk berjalan menuju ruang kelas dua.
Karena dia itu pemalu, pikiran untuk memanggil Koutarou tidak terlintas di dalam pikirannya.
“Baiklah... aku harus berusaha keras hari ini juga.”
Harumi sudah merasa puas hanya dengan melihat Koutarou kembali dan sehat.
Dia tidak perlu memanggilnya karena dia yakin kalau Koutarou akan datang ke ruang klub sepulang sekolah.
Koutarou, di sisi lain, tidak sadar kalau Harumi telah mampir, dan mengobrol dengan riang bersama Kenji seperti biasanya.
“Tapi ada di sekolah itu benar-benar membuatku santai... Kita tidak boleh terlalu berisik, kita tidak boleh terlalu...”
Koutarou berkata begitu sambil melihat ke sekeliling kelas.
“Tapi, jarang sekali kau absen dari sekolah, Kou.”
“...Bagi seorang atlet yang kurang pintar, kan?”

Setelah keributan itu, Koutarou absen dari sekolah selama sehari.
Di hari Minggu, Sanae muncul. Hari Senin ada Yurika, Selasa Kiriha datang dan Rabu Theia serta Ruth tiba.
Keributan tiada henti ini membuat Koutarou merasa sangat lelah.
Tidur sampai pagi belum cukup untuk memulihkan tenaganya.
Jadi Koutarou absen di hari Kamis, dan hari ini adalah Jumat.
“Yah, bahkan pindah rumah dan mengikuti upacara penerimaan akan membuat Kou yang hebat merasa lelah.”
“Ya, semacam itu.”
Koutarou tidak memberitahu kebenarannya pada Kenji karena Kenji tidak suka dengan fenomena paranormal dan hal-hal mistik.
“...Ahahahaha, untung saja kamu sudah baikan, Satomi-kun! Ahahaha!”
Shizuka, yang berdiri di samping Koutarou dan Kenji, tertawa canggung.
Menjadi satu-satunya yang mengetahui situasi Koutarou, dia merasa bersimpati dengan perasaan kompleks Koutarou.
Karena itulah dia tersenyum kompleks yang dicampur dengan rasa simpati, tapi...
“Hahaha, HAA!?”
Namun, senyumnya mendadak membeku.
“Baiklah semuanya, kembali ke bangku masing-masing!”
Wali kelas perempuan itu masuk ke dalam kelas.
Namun, hal itu saja tidak akan cukup untuk membuat Shizuka terkejut.
“Semuanya, dengarkan~! Memang waktunya tidak lazim, tapi aku mau memperkenalkan para siswa pindahan pada kalian~
Wali kelas itu membawa masuk empat siswa pindahan.
Empat siswa pindahan itu tidak lain adalah Yurika, Kiriha, Theia, dan Ruth yang mengenakan seragam sekolah.
Mereka mengikuti guru tersebut dan berdiri berbaris di depan papan tulis.
“...Aku mencoba menghentikan mereka, tahu.”
Sanae muncul di depan Koutarou dengan ekspresi serius di wajahnya.
Anehnya, dia juga mengenakan seragam sekolah, dia melayang di udara sambil mendekati Koutarou.
“Apa yang direncanakan para gadis itu...”
Shizuka seharusnya dapat melihat Sanae, tapi dia kelihatan tidak menyadarinya.
Malahan, dia fokus kepada empat orang yang berdiri di depan papan tulis.
Dan bukan hanya Shizuka yang tidak menyadari Sanae.
Tidak ada satu pun siswa yang menyadari Sanae; orang yang bisa melihat dan mendengar Sanae hanyalah Koutarou dan empat gadisitu.
“Ini terlalu berlebihan... biarpun mereka sedang mencoba menekanmu untuk pergi dari kamar itu...”
“D-Demi hal semacam itu... Kalian akan melakukan hal sebesar ini, kalian ini!...”
Genggaman Koutarou mulai bergetar.
“Ooh, Koutarou ada di sini!”
Theia memanggil Koutarou secara tidak wajar, seolah-olah dia baru saja menyadari keberadaannya.

“Saya senang kita bisa bertemu lagi, Satomi Koutarou.”
“Satomi-saaan! Beruntung sekali... kita di kelas yang sama~~!”
Kiriha dan Yurika mengikuti arahanTheia.
Satu-satunya yang tidak mengatakan apapun adalah Ruth, yang sedang tersenyum dengan rasa bersalah.
“...Orang-orang idiot itu... Kelihatan kalau mereka sudah tahu...”
Tentu saja mereka tahu betul kalau Koutarou ada di kelas ini; malah, itulah alasan tepat kenapa mereka pindah ke kelasnya.
Dan mereka juga tahu apa yang akan terjadi jika mereka memanggilnya seperti tadi.
“Koutarou?”
“Bertemu lagi?”
“Satomi-san?”
“Apa kau kenal mereka, Satomi-kun?”
Tentu saja, seisi ruang kelas berpaling ke arah Koutarou.
Mereka merasa penasaransekaligus iri.
Beberapa dari mereka bahkan merasa dendam kepadanya.
Itu hal yang pasti, karena para gadis itu semuanya cantik.
“Itu benar, aku benar-benar lupa... Pada akhirnya, kalian itu penjajah... Baiklah, jika kalian berniat bermain begitu, aku akan menerima tantangan kalian...”
“Satomi-kun, jangan di sini! Tenanglah!!”
Bujukan Shizuka tidak memasuki telinga Koutarou.
Koutarou berseru emosional dengan suara keras.
“Ayo! Aku akan menghadapi kalian semuaaaaaaaa!”
“Apa yang kaubicarakan, Koutarou?”
Theia memiringkan kepalanya dengan imut dan pura-pura tidak mengerti.
Yurika merasa takut pada Koutarou.
Kiriha mengamati perkembangan situasinya dengan tenang.
Dan Sanae sedang melayang di udara dan tertawa senang ke arah Koutarou.
“Aku akan melindungi kehidupanku dengan tanganku sendiri! Aku tidak akan membiarkan kalian bertingkah semau kalian!”
Hanya ada dua tahun dan 11 bulan sampai Koutarou lulus.
Tirai pertarungan selama tiga tahun yang panjang telah dibuka.