Catatan Harian Seorang Pengamen Malang


Setelah para anggota Infinite Band berdiskusi, akhirnya mereka menemukan cara untuk menarik penonton sebanyak mungkin. Pertama, para anggota akan dibagi menjadi empat kelompok dan menempuh jalan berbeda. Wicked, Gui, dan aku masing-masing akan pergi sendirian, sementara Phoenix dan Fairsky akan pergi bersama, ditemani dua pengawal—Kenshin dan Sunshine. Kami akan berangkat dari gerbang Timur, Barat, Selatan, dan Utara, masing-masing mengikuti jalan menuju alun-alun pusat. Lalu, kami akan memulai penampilan kami.

Melihat kerumunan orang yang makin banyak di belakangku, aku berpikir, Seharusnya ini sudah cukup… Dengan kerumunan yang ditarik oleh yang lain, alun-alun mungkin akan dipenuhi sampai meledak! Aku melangkah ke alun-alun sambil berpikir demikian, dan kebetulan melihat Gui masuk dari jalan lain pada saat yang sama. Gui jelas seorang pria tampan dengan pesona yang bisa menyaingi diriku, dan jumlah perempuan bernafsu yang mengikutinya juga luar biasa.

Aku melambaikan tangan ke arah Gui dan dia berlari menghampiriku. “Jadi yang lain belum sampai?” tanyaku.

Gui tersenyum cerah sambil berkata, “Aku melihat Fairsky dan Phoenix, dan keduanya sudah menarik cukup banyak pria.”

“Oh?” Dengan tanganku sebagai penopang, aku melompat ke atas air mancur di tengah alun-alun dan menarik Gui naik. Kami berdua duduk begitu saja di tepi air mancur, membiarkan kerumunan mengagumi kami sambil santai menunggu kedatangan yang lain.

--->Lanjutan