Sang Tuan Puteri yang Menghilang


Saat Guren melangkah keluar dari lift di apartemen tempat Shinoa tinggal, langit sudah gelap.

Waktu menunjukkan pukul 18.15. Waktu di mana kebanyakan orang sedang makan malam.

Lampu jalan menerangi sosok para pekerja kantoran dan pelajar yang tengah dalam perjalanan pulang.

Meninggalkan jalanan yang ramai di belakang, Guren memanggil taksi.

"Sini."

"…………"

Guren membiarkan Shinoa naik ke dalam mobil lebih dulu, lalu memberitahu alamat rumahnya pada si pengemudi. Saat mesin mobil menyala, sopir itu melirik mereka melalui kaca spion. Pria itu berusia sekitar 40 tahun dengan janggut yang lebat.

"Heh, seorang pelajar naik taksi? Pasti anak orang kaya."