Hantu Dunia Lampau
(Bagian 5)

(Penerjemah : Zerard)


Akira yang kala itu telah kehilangan semangat bertarungnya karena sedang diburu oleh dua orang hunter, kini mendapatkan semangatnya kembali setelah menerima teguran dan penyemangat dari Alpha, dan tengah mempersiapkan dirinya. Sekarang, dia sedang bersiap untuk pertarungan dan menyelaraskan pikirannya. Ekspresi wajahnya serius dan fokus.

Menyingkirkan pilihan melarikan diri dari pikirannya, dia fokus untuk menyerang musuhnya. Sadar akan ketegangan berlebihan yang tersebar di wajahnya, secara berulang dia menarik napas dalam secara perlahan untuk menekannya, dan mempertajam pikirannya sedikit demi sedikit.

Ringkasan dari operasi itu sudah dijelaskan oleh Alpha. Setelah itu, dia diberitahu dengan senyum mempesona dan percaya diri agar dia bergerak sesuai dengan instruksi supaya dapat menang.

Akira mempercayai Alpha. Namun bukanlah kepercayaan buta. Dari kenyataan bahwa dia telah bergerak sesuai dengan instruksi Alpha dulunya dan mengalahkan senjata anjing hanya dengan bermodalkan pistol, dia yakin dengan Alpha dan kepercayaannya semakin terbangun,.

《Akira. Mereka telah memasuki bangunan. Salah satu dari mereka tampaknya mengamankan jalan masuk dan satunya lagi mencari di dalam bangunan. Orang itu mempunyai niat untuk membunuhmu. Kamu akan melakukan hal yang sama tanpa ragu.》

  • ....Aku mengerti.

Bagaimana Alpha bisa mengetahui itu? Akira sedikit penasaran dengan itu, namun dengan segera dia membuang pikiran itu, jika dia melakukan gerakan yang tidak diperlukan dengan pikiran yang tidak diinginkan, maka dia tidak akan dapat bergerak sesuai yang diinstruksikan. Kemungkinan akan mati akan meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, dia bergerak sesuai rencana, sesuai instruksi dan secepat dan seakurat mungkin. Sekarang hanya itu yang seharusnya dia pikirkan. Membulatkan tekad itu, dia berkonsentrasi.

Alpha tersenyum berani dan secara provokatif meningkatkan semangat Akira.

《Kita akan mulai. Kamu siap?》

  • Yeah.

Akira mengangguk sigap. Tidak terdapat kecemasan atau takut pada wajahnya sama sekali, dia meremukkan semua itu dengan resolusi.

Alpha tersenyum puas. Dan dia menghilang dari pandangan Akira sesuai dengan strategi mereka sebelumnya. Kemudian Akira menarik napas dalam, memotivasi dirinya, menunjukkan resolusi itu di wajahnya dan berlari ke tempat operasi.