Hantu Dunia Lampau
(Bagian 1)

(Penerjemah : Zerard)


Sehari setelah menjual relik pada toko pembelian, di serang di gang belakang, dan beristirahat selama sehari, Akira tengah berhati-hati menelusuri reruntuhan Distrik Kuzusuhara, yang dia kunjungi lagi. Kali ini dia tidak akan membuat kesalahan yang sama seperti sebelumnya. Dari awal, dia bergerak sesuai arahan Alpha.

Alpha tersenyum gembira melihat keadaan Akira, puas dengan sikap dan pergerakan bocah itu.

《Kalau di lihat, sepertinya tubuhmu baik-baik saja.》

  • Yeah. Aku juga nggak begitu mengerti, tapi aku merasa sehat. Walaupun aku sudah ambil libur sehari, aku merasa lebih baik dari sebelum aku ditembak. Aku jadi sedikit takut.

Akira sedang dalam kondisi yang baik. Tidak ada tanda kelelahan, dan indranya lebih tajam dari sebelumnya. Dia bahkan merasakan jarinya penuh akan kekuatan.

Mirip dengan pencarian reruntuhan sebelumnya, terdapat beberapa gerakan yang memberatkan tubuhnya, seperti memanjat puing, namun dia terus maju ke bagian dalam tanpa masalah. Sangatlah sulit di percaya bahwa dia telah tertembak di hari sebelumnya.

Tersadarkan kembali oleh itu, Akira merasa bahwa itu aneh. Alpha berbicara seolah untuk mengajarinya sesuatu yang tidak berbahaya.

《Kemungkinan itu efek dari obatnya.》

  • Obat? Aku kemarin kaget lukanya cepat sekali sembuh, tapi bagaimana itu ada hubungannya dengan kondisi fisikku yang lebih baik dibanding sebelum tertembak?

《Aku menambahkan dosis dari obat restoratif itu untuk berjaga-jaga, karena itu, obatnya juga menyembuhkan luka lain selain luka tembak.》

  • Seharusnya nggak ada luka lain selain luka tembak, kan?

Kembalikannya dari Akira, yang merasa ini semakin misterius, Alpha terus tersenyum seperti biasanya.

《Aku mendengar banyak tentang kehidupanmu dari kamu kemarin kan? Ini tidaklah lebih dari sebuah terkaan dari itu, tapi tubuhmu sudah sangat terbebani dikarenakan kamu hidup di dalam kehidupan yang keras selama bertahun-tahun. Terutama setiap sel yang ada di dalam tubuhmu.

  • Iya, memang benar kalau kehidupan di gang belakang itu sulit, tapi apa itu nggak terlalu berlebihan? Aku bisa bergerak secara normal selama ini...

Ketika Akira menunjukkan sedikit kecurigaan pada wajahnya, Alpha menjelaskan bahwa kekurangan gizi dalam jangka waktu lama dan semacamnya akan membuat kerusakan besar pada tubuhnya. Seraya Akira mencoba untuk memahami, ekspresi wajahnya semakin menjadi rumit.

  • ...Dengan kata lain, aku selalu dalam kondisi hampir mati, gitu?

Alpha tersenyum sedikit baangga.

《Keadaan yang kamu kora biasa hingga saat ini sebenarnya cukup berbahaya. Yah, semacam itu. Apa kamu tidak senang kamu sudah diselamatkan?》

Akira sedikit mengernyit. Karena dia menyadari betapa buruknya kehidupan yang dia jalani waktu itu, dia dapat membalas ringan “Aku senang”, dan emosi rumit dan kompleks bersemi di dalam hatinya.

Akan tetapi, dia mengesampingkan perasaan itu untuk saat ini. Ini bukanlah waktunya untuk meluruskan perasaannya. Dengan alasan itu, dia memalingkan matanya dari beragam faktor yang dapat menyebabkan segunung kecurigaan, ketidakpercayaan, dan perasaan buruk jika dia mempertimbangkannya dan menyadari itu semua, namun dia hanya berfokus untuk mengikuti arahan dan bergegas. Akira menelusuri reruntuhan dengan baik. Setidaknya itu yang Akira pikirkan. Tidak ada pertemuan dengan monster. Konten dari arahan Alpha pun juga normal, dan itu tidak membuatnya merasa seperti dia sedang menyelinap melewati monster berjumlah banyak yang berkeliaran di sekitar.

Dugaan bahwa dia akan baik-baik saja jika dia mengikuti secara penuh arahan Alpha, telah memberikannya perasaan aman. Hal itu meringankan sarafnya dan bahkan membuatnya mempunyai kesempatan untuk memikirkan hal lain selain bersiaga pada sekitar nya, walau dia sedang berjalan melalui reruntuhan berbahaya.

Bahkan sebenarnya, Akira sangat cemas dengan kesempatan ini, namun dia membuka mulutnya yang tertutup seraya di tengah-tengah penjelajahan reruntuhan.

  • Alpha. Apa aku boleh bertanya sesuatu?

《Ya, silahkan. Tanya saja.》

  • Kenapa kamu berpakaian seperti itu?

Pakaian Alpha adalah gaun putih bersih yang sangat penuh dengan dekorasi hiasan tambahan. Kedua lengan dan bagian bawah tubuhnya di dekorasi dengan kain yang sangat memukau.

《Ara, apa tidak cocok denganku? Atau kamu memintaku untuk berganti pakaian? Apa pakaian seperti ini tidak disukai Akira?》

Alpha berputar berdansa lincah dengan sedikit pergerakan pentas panggung, dan tersenyum cantik dan menawan. Beberapa lapis dari kain berkibas mengayun mengikuti pergerakannya, dan rambut panjangnya yang berkilau membentuk lengkungan di udara untuk sesaat. Alih-alih punggungnya yang memaparkan kulitnya yang terbuka, sebuah garis leher menantang muncul di depan Akira.

Akira bertanya tentang penampilan Alpha, yang di mana sangat jelas tidak sesuai untuk penjelajahan reruntuhan ini, namun karena secara insting dia terpana dengan penampilan Alpha, dia melupakan sejenak pertanyaan awalnya dan menjawab pertanyaan Alpha dengan biasa.

  • ...Nggak, aku rasa itu cocok denganmu. Yah, kalau kita membicarakan tentang seleraku, kurasa aku suka penampilanmu saat kita pertama bertemu...

Akira sangat menyukai pakaian pertama yang digunakan Alpha, sebagian adalah karena perasaan unik dari pakaian Dunia Lampau yang biasanya tidak akan dapat dia lihat, dan kesan mendalam dari pertemuannya dengan Alpha. Alpha memahami itu dan tersenyum gembira.

《Penampilanku saat pertama kita bertemu... kalau begitu, telanjang bulat!》

Dalam sekejap, pakaian Alpha menghilang, dan tubuh telanjang penuh seni dan memukau yang tersembunyi di balik pakaian indahnya, sekali lagi terpapar di depan Akira. Bocah itu pun dengan cepat menjadi panik.

  • Bukan! Pakaian setelah yang itu! Jangan hapus bajumu! Pakai lagi! Kenapa sih kamu itu suka banget bugil?!

Alpha kembali memakai gaun dan tersenyum ringan.

《Heran kenapa kamu tidak suka tubuh telanjangku, padahal tubuh ini dibuat berdasarkan kalkulasi terperinci dan proses komputer yang sangat presisi... kamu ini benar-benar masih anak kecil ya? Sepertinya kamu sedang berada di umur yang lebih mementingkan makanan daripada romansa.》

Akira menjadi sedikit keras kepala dan sedikit membual.

  • Iya memang benar. Aku ini memang masih kecil. Kalau aku nggak mendapatkan uang untuk membeli makanan, aku akan mati kelaparan, makanya makanan itu lebih penting dari cinta-cintaan.  ...lagipula, apa alasanmu berpenampilan seperti itu?

Terdapat alasan yang jelas mengapa Alpha bertelanjang bulat di saat mereka pertama kali bertemu. Jika begitu, maka pasti ada semacam alasan mengapa penampilannya yang sekarang sangatlah tidak cocok untuk menjelajahi reruntuhan. Bukanlah karena Akira sangat ingin mengetahui alasannya bagaimanapun juga. Jika Alpha tidak menganggap serius pertanyaannya, maka Akira tidak ingin bertanya lagi.

Akan tetapi, tingkah nakal mengolok Akira telah menghilang dari Alpha. Wanita itu tersenyum, namun dia mulai berbicara dengan sedikit serius.

《Aku sudah menjelaskan kalau sosokku itu semacam realita buatan, kan? Banyak fasilitas Dunia Lampau yang mengirimkan sinyal perpanjangan informasi seperti ini. Dan aku menghalau sistem pemancarnya dan menyiarkan perpanjangan informasi itu ke dalam area yang luas.》

Melihat penampilan Alpha, Akira juga mengambil sikap serius. Akan tetapi, dia sedikit bingung karena dia tidak memahami arti dari ucapan Alpha.

《Kamu mendapatkan informasi itu secara langsung dan bahkan sampai bisa berbicara denganku, tapi bagi orang biasa cuma bisa melihatku jika mereka setidaknya mempunyai gawai yang dapat menangkap informasi itu.》

Setelah mengatakan sebanyak itu, Alpha merubah ekspresinya dari sedikit serius menjadi lebih serius.

《Aku ingat, aku pernah menjelaskannya padamu sebelumnya, tapi apa kamu ingat? Jadi begini, agar dapat mencari seseorang yang dapat melihatku secara efisien dan cepat, aku berpakaian seperti ini agar bisa mendapatkan semacam reaksi dari mereka.》

  • Aku ingat, tapi ini terjadi terus menerus...

Akira menghentikan ucapannya. Dan ekspresinya berubah drastis.

  • ...dengan kata lain, ada seseorang yang memantau kita? Apa ada orang di sekitar sini yang menggunakan gawai itu?

Di saat yang sama dengan balasan Akira, senyum pada Alpha menghilang.

《Ya. Jangan menoleh kebelakang. Mereka sudah mengikutimu dari tadi. Mereka menjaga jarak cukup jauh dari belakangmu, dan saat ini pun mereka sedang mengawasimu.》

Ekspresi Akira tiba-tiba menjadi muram. Ekspresi Alpha tampak jelas sangat menggambarkan keseriusan situasi ini kepada Akira.