Awan Gelap

(Penerjemah : E-Chan)


Tiga hari setelah Amou dan Sorano kembali dari ujian kenaikan tingkat, Guild mengumumkan kedua dengan aman naik ke tingkat B. Dan saat ini, Kohaku menatap dua kartu guild di tangannya sambil mencondongkan tubuh ke sebuah meja di kedai Guild.

“Warna perak, keren sekali. Aku benar-benar iri….”

Kohaku sudah mengulang-ulang kalimat ini beberapa lama, terlihat iri dengan mereka berdua, yang kartunya sudah berubah dari perunggu, yang mana merupakan tanda dari petualang tingkat C, ke perak.

“Duh, ayo kembalikan. Kohaku juga bisa mengikuti ujian kenaikan tingkat saat kau 15 tahun.”

“2 years…itu terlalu lama…”

Tidak peduli apa yang Sorano katakan, Kohaku tidak berhenti memperhatikan kartu guild Amou dan Sorano. Seperti yang Sorano katakan, untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat B, seseorang harus berusia setidaknya 15 tahun, di mana dia sudah bisa dianggap dewasa. Dan Kohaku, yang masih 13 tahun, kemungkinan besar merasa itu terlalu lama bahkan untuk dirinya.

Dan kemudian, Eto, yang baru saja melakukan pertemuan dengan Guild Master di belakang, akhirnya kembali. Dia melaporkan tatapan berbahaya yang Sorano rasakan saat ujian kenaikan tingkat pada Guild Master. Itu adalah sesuatu yang dirasakan Sorano, yang memiliki kemampuan deteksi tertinggi dan indera yang tajam di dalam party, bagaimanapun juga. Jadi, Eto berpikir tidak mungkin itu hanya halusinasinya saja.

“Apa tanggapan dari Guild Master?” Sorano menanyai Eto.

“Hmmm. Walaupun dia tahu kalau kita tidak bisa mengabaikan intuisi Sorano, tetap saja sulit bagi Guild untuk melakukan investigasi skala besar hanya berdasarkan itu.”

“Aku bisa membayangkannya.”

“Kalau begitu, ayo kita cari tahu sendiri apa yang terjadi! Karena Sorano yang mengatakannya, tidak mungkin itu keliru.”

Mendadak, Kohaku kembali bersemangat dan mengatakan itu. Dia mungkin mencoba untuk melepaskan rasa frustrasinya karena tidak bisa naik ke tingkat B dengan membuat prestasi.

Mungkin karena mendengar apa yang dia katakan, Amou, yang sejak tadi berbicara dengan pemilik kedai di konter, kembali ke tempat Eto dan yang lainnya berada.

“Tidak, Kohaku, kita harus menangani masalah berkaitan investigasi hutan itu dengan lebih hati-hati. Walaupun aku tidak apa yang Sorano rasakan waktu itu, aku juga mendapat firasat buruk. Saat aku memikirkannya lagi ketika kami kembali, perasaan itu sangat mirip dengan kesan yang kudapat ketika pertama kali melihat dungeon.”

“Dungeon?”

“Ya. Saat aku masih anak-anak, sebuah dungeon baru mendadak muncul di dekat desaku. Dan aku pergi melihatnya. Kurasa bisa dibilang rasa ingin tahu yang lebih menguasaiku. Firasat buruk yang kurasakan di hutan kemarin sangat mirip dengan kurasakan waktu itu. Kalau aku harus menggambarkannya, bisa dibilang itu adalah perasaan ngeri, seakan memberitahuku bahwa ada sebuah keberadaan misterius di bagian paling terdalam dungeon.”

Bahkan Amou, yang tidak pernah menunjukkan rasa takut terhadap monster, berkata demikian. Karena itulah, Eto memutuskan untuk meningkatkan kewaspadaannya pada setiap permintaan di hutan sebelah timur ibu kota kerajaan.

Akan tetapi, tengah malam di hari yang sama, ibu kota mengetahui bahwa ada sebuah perubahan mendadak di dalam hutan. Sebuah bel berdentang, memberitahu penduduk tentang keanehan itu. Di saat yang sama, banyak tentara dan kesatria penunggang kuda yang bisa dilihat melintasi jalan utama dengan tergesa-gesa. Melihat hal itu, Eto dan party-nya cepat-cepat memakai perlengkapan mereka dan menuju ke Guild untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Guild tidak hanya dipenuhi petualang, tapi juga penduduk di sekitar. Semua orang datang ke guild untuk menanyakan situasi. Dan ketika Eto serta party-nya berjalan ke dalam guild, melewati kerumunan orang, Sally yang menyadari kedatangan mereka, mendekati Eto.

“Eto-san, Guild Master ingin berbicara denganmu secepat mungkin. Bisakah kau pergi ke ruangan Guild Master sekarang juga?”

“Mengerti. Aku akan segera ke sana.”

Setelah membalas, Eto langsung menuju ke ruangan Guild Master, menyelinap melewati kerumunan.