Penyerangan 

(Penerjemah : E-chan)


Pagi di hari penentuan, setelah sarapan di penginapan seperti biasanya,Eto dan party-nya menuju ke gerbang timur yang ditetapkan sebagai titik pertemuan pasukan. Ya, mereka tidak ingin mengacaukan ritme kehidupan sehari-hari mereka dengan melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Di perjalanan, mereka menanyai prajurit penjaga kota mengenai penyerbuan hari ini, dan kelihatannya para Goblin menghilang ke dalam hutan begitu matahari terbit setelah menyerang sepanjang malam seperti hari-hari sebelumnya.

Saat mereka tiba di alun-alun depan gerbang timur,  Arrow of Light dan Shrine of Aragami sudah sampai dan sedang menunggu. Mereka saling menyapa ringan lalu menunggu anggota pasukan lainnya datang. Dan dari tempat berkumpul, mereka bisa melihat banyak kesatria dan prajurit yang bergerak dengan tergesa-gesa.

Kelihatannya, sebuah perintah tegas yang melarang penduduk dekat gerbang timur untuk keluar telah diberikan hari ini. Itu karena gerbang akan dibuka. Dengan demikian, kerajaan harus meningkatkan kewaspadaan sekalipun Goblin tidak pernah menyerang saat siang hari. Bagaimanapun, tidak lama setelah itu, para kesatria dan penyihir yang dipimpin oleh Puke akhirnya tiba. Di belakang mereka, 2.000 pasukan kavaleri berbaris di jalan utama di depan gerbang timur, membuat suara-suara ringkikan kuda bergema di penjuru area.

Perdana Menteri Bismarck kemudian menyampaikan kata-kata penyemangat dari Raja, dan tepat setelah dia, kapten kesatria juga memberikan pidato penyemangat pada anggota pasukan bunuh diri. Unit pengintai, yang telah mulai mencari-cari musuh di luar tembok, juga melaporkan tidak ada keanehan yang ditemukan di sekitar. Yang artinya, sudah waktunya untuk membuka gerbang. Dan begitu gerbang dibuka, 2.000 pasukan kavaleri segera ditempatkan di luar tembok kastil.

Setelah pasukan kavaleri, dengan sepuluh kesatria di depan, tiga belas petualang dan lima penyihir dari pasukan bunuh diri keluar dari gerbang. Walaupun semua orang menunggangi kuda, Kohaku, yang memiliki sedikit pengalaman menaikinya, duduk di belakang Amou. Kebetulan, sepertinya, setiap anggota party tingkat A dalam pasukan ini terampil dalam menunggangi kuda.

Saat anggota utama dari pasukan bunuh diri sampai di tengah-tengah pasukan kavaleri, sinyal serangan mendadak pun akhirnya diberikan. Sampai saat ini, kerajaan hanya bisa bertahan terhadap serbuan Goblin, tapi hari ini adalah pertama kalinya mereka akhirnya melakukan serangan balasan. Walaupun gugup, para kesatria dan tentara berteriak untuk meningkatkan semangat tempur mereka.

Pasukan ini juga mulai bergerak, dan saat mereka mencapai momentumnya, perlahan mereka berderap ke dalam hutan. Hutan di dekat ibu kota pohon-pohonnya ditebangi oleh para manusia, memperlebar jarak antar pohon, dan juga tidak ada banyak pohon kecil di sekitar. Dengan kata lain, ini adalah kondisi yang mempermudah para kuda untuk lewat daripada hutan alamiah, membuat pasukan dapat bergerak maju dengan mantap semakin dalam ke hutan. Tujuan mereka adalah pintu masuk dungeon yang baru saja muncul.

Akan tetapi, sekitar pertengahan jalan ke tujuan, sisi kiri kavaleri diserang para Goblin. Meski begitu, kavaleri tidak pernah menurunkan kecepatan mereka dan tetap fokus bergerak maju untuk mengirim pasukan bunuh diri ke tujuan. Dan sejak saat itu, Goblin terus menyerang dari setiap sisi, mengurangi jumlah kavaleri setiap saatnya. Tetap saja, kecepatan pergerakan mereka tidak menunjukkan sedikit pun tanda-tanda melambat. Anggota kavaleri mengorbankan diri mereka demi mengirim anggota utama pasukan bunuh diri, yang menyimpan stamina mereka untuk pertempuran akhir, ke tujuan mereka. 

Sayangnya, saat mereka hampir sampai di pintu masuk dungeon, Goblin yang tak terhitung banyaknya membanjiri mereka dari kedua sisi. Melihat itu, kapten kavaleri segera membagi pasukannya ke kedua sisi dan memerintahkan mereka untuk langsung menyerang Goblin. Kemudian, dia memimpin sekelompok kecil kavaleri untuk menyerang gerombolan Goblin yang menyerang mereka dari depan. Berkat para kavaleri yang siap untuk mati, gerombolan Goblin itu luluh lantak. Walau begitu, fakta bahwa mereka kalah jumlah masih tidak berubah, dan segera, kavaleri perlahan kehilangan momentumnya.

"Tolong lanjutkan tanpa kami!"

Kapten kavaleri berteriak dan memerintahkan grupnya untuk membentuk dinding yang melindungi pasukan dari musuh di sebelah kiri dan kanan. Mengikuti kapten mereka, para kavaleri masing-masing menyerang satu area dan menghentikan para Goblin.

"Maaf! Kami pergi duluan!" Menanggapi kata-kata kapten, salah satu kesatria elit membalas, sebelum bergegas menembus gerombolan Goblin. Kemudian, seakan meledakkan kekuatan yang sudah mereka simpan, kesatria yang memimpin di depan mempercepat laju mereka, menebas Goblin satu persatu.

Eto langsung memberikan buff Strength, Magic Force, dan Haste pada pasukan. Dengan buff-nya, garda depan memimpin pasukan di baris depan, sementara garda belakang mengurangi Goblin di sekeliling dengan sihir dan panah. Akan tetapi, jumlah Goblin terlalu banyak untuk mereka, menyebabkan kecepatan laju mereka melambat, dan perlahan dikepung oleh Goblin.

Tapi ketika semua orang berpikir mereka akan tamat, Eto melancarkan Dark, sebuah debuff yang menghalangi penglihatan Goblin di sekeliling pasukan.

"Angkat pedang kalian!"

Setelah melihat tekanan dari para Goblin sedikit melemah, Eto meneriakkan sinyal yang sudah ditetapkan mereka sebelumnya. Mendengar itu, garda depan cepat-cepat mengangkat pedang dan tombak mereka, dan Eto meng-enchant semua senjata itu dengan sihir api.

Sementara Eto memberikan enchantment pada garda depan, garda belakang menyerang Goblin di depan dengan busur untuk sedikit mengulur waktu bagi mereka. Kemudian, mengetahui ini adalah saat yang krusial bagi mereka, para kesatria dan petualang yang kekuatannya telah ditingkatkan enchantment Eto, segera mencoba menambah kecepatan laju mereka dengan paksa.

Sihir pendukung menggunakan sejumlah besar kekuatan sihir tergantung dari jumlah manusia dan senjata yang diberikan buff. Karena itulah, ini tidak bisa digunakan seperti itu berulang kali. Dengan demikian, pada saat ini, dengan mana potion di mulutnya, Eto hanya bisa berharap bahwa mereka dapat menembus gerombolan Goblin ini.

“Kita berhasil!”

Mendadak, Eto mendengar sebuah teriakan dari kesatria di garis depan. Setelah itu, para kesatria yang berhasil menembus gerombolan Goblin juga dengan lantang melaporkan situasi mereka.

Tidak lama setelah itu, Eto, yang berada dekat garis paling belakang pasukan, juga berhasil melewati gerombolan Goblin. Dari arah tujuan mereka, ada sebuah area terbuka dengan hanya sedikit pohon yang tersisa. Dan di balik itu, mereka bisa melihat pintu masuk sebuah gua, seakan-akan permukaan tanah naik membentuk gundukan kecil di tempat itu. Tidak diragukan lagi itu adalah pintu masuk dungeon yang baru-baru ini muncul. Bahkan dari kejauhan, setiap anggota pasukan bisa merasakan kekuatan magis yang kuat melayang-layang di sekitarnya.

Dan seakan menghalangi pintu masuk dungeon, berdirilah sesosok Goblin berkulit putih. Mata Semerah darahnya bersinar, dan mulutnya meliuk, mengeluarkan tawa mengerikan. Ukuran tubuhnya, meski begitu, sama dengan Goblin biasa. Goblin berkulit-putih itu tidak memegang senjata apapun, dan hanya berdiri di sana dengan menyeramkannya menatap pasukan. Akan tetapi, jumlah kekuatan sihir yang terasa dari seluruh tubuhnya sama sekali tidak normal. Tanpa mengendurkan kewaspadaannya, Eto juga menatap si Goblin kulit-putih, mempersiapkan dirinya untuk pertarungan sengit yang akan segera dimulai.