Ketika Fajar Menyingsing

(Penerjemah : Nana)


Peristiwa aneh muncul di momen-momen membahagiakan.

Sindrom Pubertas baru?

Atau cuma mimpi Sakuta belaka? Apa ia masih bermimpi?

Atau…

Akan seperti apakah takdirnya nanti?


Aku berharap pembaca semuanya akan menantikan jilid kedua dari seri Seishun Buta Yarou wa XXXX.

Untuk sekarang ini, bagian yang XXXX itu masih belum ditentukan. Mungkin saja cuma jadi angka dua.

Aku berharap bisa menyelesaikannya sebelum musim panas berakhir, tapi kita lihat seperti apa kedepannya nanti…


Salam kenal, namaku Hajime Kamoshida.

Untuk para pembaca yang baru pertama kali membaca karyaku, halo!

Untuk para pembaca yang sudah sejak lama membaca karyaku, selamat datang kembali!”

Untuk para pembaca yang langganan membaca novel ringan, mohon pertahankan!


Aneh rasanya kalau kita tidak pernah mengunjungi tempat wisata lokal.

Latar tempat untuk cerita yang kugunakan kali ini sangat cocok dengan perasaan itu. Aku sudah lama tinggal di Kanagawa, tapi dengan alasan karena bisa pergi kapan saja, jadinya Aku hampir tidak pernah mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut.

Selain itu, kantor para editor Dengeki juga lebih jauh dibandingkan tempat wisata di sekitarku.


Omong-omong, ini adalah awal dari sebuah cerita yang bertempat di suatu kota dengan pemandangan laut. Aku akan sangat berterima kasih jika kalian mau mengikuti cerita ini.

Keji Mizoguchi-sensei sebagai ilustrator dan Aragi-sensei yang bertanggung jawab sebagai editorku adalah kedua orang yang bekerja sama denganku di karyaku sebelumnya, Sakurasou no Pet na Kanojo. Aku menantikan untuk bekerja sama lagi dengan kalian berdua di karyaku selanjutnya.


Dan Aku berharap kita semua bisa bertemu lagi di jilid kedua buku ini.


Hajime Kamoshida