Pedagang Budak, Tamara

(Penerjemah : E-Chan)


Eto menyesal telah datang ke tempat yang tidak sesuai dengannya. Dia bertanya-tanya kenapa Guild Master memperkenalkan seorang petualang seperti dirinya ke tempat sehebat ini. Dan sementara memikirkan hal itu, Eto mengikuti butler sambil berjalan ke depan pintu mansion tersebut.

Saat dia memasuki sebuah ruangan dipandu oleh si butler, dia disuguhi teh dan kue. Walaupun Eto tidak menemukan perabotan yang mencolok perhatian ditempatkan di ruangan itu termasuk sofa yang dia duduki, untuk orang kampung seperti Eto, ini semua tetap saja terlihat mewah dan elegan.

Eto kemudian meminum teh yang disajikan di depannya. Selagi teh itu melewati kerongkongannya, dia mencium aroma manis yang samar-samar menguar di udara, hampir tak ada kesan kecutnya.

Dan kuenya adalah produk kelas atas yang dibuat dengan mengeraskan gula menjadi bentuk bunga, yang mana membuatnya teringat bahwa itu adalah kue yang biasa Mirei makan.

Begitu dia teringat hal itu, ketegangan yang dia rasakan sejak melihat mansion ini pun mendadak hilang, seakan-akan itu hanyalah sebuah kebohongan. Karena dia baru saja menyadari kalau dia tidak perlu merasa malu memuji sesuatu yang orang seperti itu sukai. Kesimpulannya, kue ini sangat enak dengan rasa manis yang elegan.

Sementara Eto menikmati teh dan kuenya, seorang pria yang umurnya tidak dapat diperkirakan dan memiliki kesan yang kuat pun memasuki ruangan. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Tamara, orang yang menjalankan agensi budak ini.

Dia memiliki kulit gelap khas orang-orang yang berasal dari wilayah selatan, yang kebetulan membuat gigi putihnya semakin menyilaukan. Dia adalah seseorang dengan kemudaan, keberadaan, dan sikap sopan santun yang membuatnya meyakinkan jika dia dikatakan berumur awal tiga-puluhan atau bahkan akhir empat-puluhan.

“Jika saya tidak salah, Eto-sama diperkenalkan oleh Sidrake-sama, benar? Maafkan rasa ingin tahu saya, tapi bisakah saya menanyakan hubungan apakah yang Anda miliki dengan Guild Master dari guild petualang ibu kota kerajaan? Jika Anda tidak keberatan, bisakah Anda memberitahu saya?”

Setelah memberikan perkenalan diri singkat satu sama lain, Tamara menyelidiki hubungan antara Eto dan Guild Master.

Eto pikir ini adalah hal yang logis untuk dilakukan. Seorang pria muda sepertinya akan membeli seorang budak dengan perkenalan dari Guild Master, bagaimanapun juga. Tidak hanya itu, Tamara mungkin juga harus tahu orang seperti apakah Eto.

Karena itulah, Eto mengatakan padanya bahwa dirinya adalah seorang petualang peringkat C yang telah sukses mengalahkan seekor Wyvern sendirian dan mendapat banyak uang dari itu. Eto juga mengatakan bahwa dia ingin membentuk sebuah party dengan membeli budak.

“Saya mengerti. Akan tetapi, jika Anda ingin membentuk sebuah party, bukankah lebih lumrah jika lebih dulu mengundang petualang lain di guild? Eto-sama masih muda. Dengan demikian, saya pikir masih ada cara bagi Anda untuk menemukan beberapa orang yang seumuran dan mampu untuk berkembang bersama-sama.”

Tamara dengan terus terang menanyakan alasan kenapa Eto ingin membeli budak.

“Ya, memang benar yang Tamara-san katakan. Tapi, sejujurnya, saya dulu diperlakukan dengan sangat semena-mena di party saya sebelumnya. Alasannya mungkin karena spesialisasi saya adalah sihir pendukung, yang berarti, kemampuan saya untuk pedang dan sihir sangat rendah dibanding dengan anggota lainnya. Karena pengalaman semacam itu, saya tidak begitu ingin membuat party dengan orang lain. Tapi, saya tahu dengan sangat baik bahwa sihir pendukung bisa memperlihatkan nilainya yang sebenarnya dalam sebuah party. Karena itulah, saya berpikir untuk menambahkan budak dalam party saya untuk meningkatkan kekuatan saya dan memastikan keamanan saya dengan kontrak budak di saat yang bersamaan adalah sebuah keuntungan besar bagi saya.”

Mendengarnya, Tamara mengangguk beberapa kali.

“Saya benar-benar minta maaf telah menanyai Anda tentang hal semacam itu. Dan Eto-sama, silakan tidak perlu sungkan memanfaatkan agensi budak kami untuk itu. Sekarang, meski saya tahu ini mendadak, tapi saya ingin tahu tentang anggaran Eto-sama dan kemampuan para budak yang Eto-sama inginkan secara terperinci.”

Eto kemudian memberitahu Tama bahwa yang diperlukannya adalah dua budak yang bisa bertindak sebagai penyerang garis-depan atau satu garis-depan dan satu garis-belakang. Dia juga menambahkan bahwa dia lebih menyukai pemanah ketimbang penyihir sebagai penyerang garis-belakang.

“Eto-sama unggul dalam sihir pendukung, benar begitu? Jika Anda menambahkan seorang pemanah sebagai garis-belakang, bukankah akan sulit untuk menghadapi monster-monster yang kebal terhadap serangan fisik?”

Itu adalah poin yang bagus. ‘Karena dia memiliki banyak pengetahuan tentang petualangan, kurasa aku bisa memberitahunya sedikit tentang apa yang bisa kulakukan’, itulah yang Eto pikirkan, karena dengan melakukan itu, Tamara mungkin memberinya beberapa masukan saat memilih budak.

“Saya juga terampil dalam menanamkan sihir ke dalam senjata. Dengan kata lain, enchantment. Selama saya menanamkan sihir ke pedang mereka, bahkan serangan fisik pun bisa memberikan sejumlah cedera sihir.”

“Ya ampun! Saya cukup yakin bahwa sulit untuk menemukan seorang penyihir yang bisa menggunakan sihir enchantment, benar begitu? Dan apakah mungkin bagi Eto-sama untuk juga meng-enchant senjata dari anggota party-nya yang lain?”

Tamara bertanya dengan sangat antusias.

“Ya, itu mungkin.”

“Itu luar biasa! Akan tetapi, tidak mungkin itulah alasan menghindar dari menambahkan seorang penyihir ke party Anda, bukan begitu?”

‘Mungkin Tanara dulunya adalah seorang petualang?’ Eto mau tidak mau jadi berpikiran begitu, karena pertanyaan-pertanyaan Tamara sangat akurat dan tidak mengalihkan perhatiannya.

“Sihir pendukung yang meningkatkan kemampuan rekan itu lebih efektif untuk memperkuat kekuatan dan kecepatan seseorang daripada sihir. Terlebih lagi, buff ini bisa ditumpuk ke atas sihir penguat fisik. Dengan demikian, saya rasa peningkatan kekuatan tempurnya jauh lebih besar untuk para petarung pedang dan pemanah daripada untuk para penyihir.”

“Oh! Anda bahkan bisa menumpuk sihir! Saya tidak pernah mendengar hal semacam itu. Akan tetapi, saya mengerti, jika memang seperti itu, maka saya pun yakin. Eto-sama, terima kasih telah memberitahu saya apa yang Anda ingin rahasiakan sebagai seorang petualang. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi permintaan Eto-sama.”

Setelah mendengar tentang sihir selangka itu dan seorang penyihir yang bisa menumpuk sihirnya, Tamara kelihatannya telah sangat memuaskan rasa ingin tahunya. Dia bahkan menjanjikan kerja sama yang terbaik pada Eto dengan raut wajah hangat.