Perlengkapan Baru dan Agensi Budak

(Penerjemah : E-Chan)


Di kedai minum Guild Petualang, Eto sedang memikirkan masa depan. Tentu saja, dia jelas ingin membuat namanya dikenal sebagai seorang petualang, tapi tidak hanya itu, dia juga ingin membuktikan nilai dari sihir pendukung pada dunia.

Sihir pendukung Eto dicap tidak berguna oleh Hero Ronaldo, dan penggunaannya dilarang selama setahun. Dan dia tidak bisa melupakan rasa frustasinya saat itu. Karena itulah, alasan kenapa dia ingin memperkuat sihir pendukungnya adalah selain mendapat lebih kekuatan sebagai seorang petualang, juga merupakan bentuk kekeraskepalaan Eto untuk membuat Ronaldo mengerti betapa salahnya dia.

Walaupun dia sekarang mampu mengalah seekor Wyvern sendirian, selama dia terus menjadi seorang petualang, akan ada lebih banyak bahaya yang menunggunya. Sebagai contoh, jika ada banyak musuh yang menyerangnya secara bersamaan, itu akan melampaui kekuatan Eto untuk menanganinya sebagai seorang petualang yang bekerja sendirian. Dan jika dia menghadapi seekor monster berukuran besar, seperti Ogre, perlengkapannya saat ini jelas tidaklah cukup.

Yosh, ayo selesaikan masalah-masalah ini satu per satu. Paman, terima kasih untuk makanannya.

Ou, silakan datang lagi!”

Setelah meninggalkan guild, Eto pergi ke distrik perajin, di mana senjata dan armor berkumpul.

Selama setahun di rombongan Hero, perlengkapan Eto bukanlah yang baru juga tidak dirawat. Walaupun pedang yang dia gunakan adalah benda langka satu-satunya yang dibuat dari baja berkualitas tinggi dan diproduksi oleh pandai besi berkemampuan tingkat tinggi, dan armornya adalah benda kelas atas yang dibuat dari kulit Wyvern, yang disediakan oleh kerajaan, Eto telah melakukan perawatannya sendiri dan tetap menggunakannya meskipun kualitasnya terus menurun selama setahun terakhir ini.

Tapi karena sepertinya perlengkapan tidak perlu dikembalikan, Eto berpikir tidak akan jadi masalah sekalipun dia terus menggunakannya. Akan tetapi, tali pengikat di armornya sekarang sudah longgar, dan ujung pedangnya rusak, membuatnya kadang-kadang mengeluarkan suara aneh saat membentur sesuatu. Ya, pedang ini kemungkinan besar retak

Eto tahu kalau dia akan terus lanjut menjadi seorang petualang mulai sekarang, maka mempersiapkan armor dan senjata dengan benar akan menjadi kebutuhan mendesak untuknya. Tapi dia tidak memerlukan sebuah pedang yang terlihat bagus seperti yang digunakan para bangsawan. Apa yang Eto inginkan adalah pedang tahan lama yang bisa melindungi nyawanya walaupun penampilannya kasar, dan juga satu setel armor yang sesuai dengan gaya bertarungnya.

Setelah melihat-lihat toko, Eto memutuskan untuk membeli senjata di Toko Senjata Garm yang dimiliki oleh seorang dwarf pandai besi veteran dan armornya dari toko armor Sylpheed yang dijalankan oleh pasangan seorang dwarf dan setelah-elf. Walaupun kedua toko itu tidaklah besar, keduanya memiliki reputasi yang bagus di antara para petualang, dan mereka mendengarkan permintaan Eto, walaupun dia masih muda dan tidak berpengalaman.

“Garm-san, bisa tidak kau agak turunkan harga Pedang Mithril-nya? Apa kau akan memeras semua uang dari petualang muda dan polos ini? Aku mencium bau korupsi-“  

Eto bertanya sambil bercanda.

“Tidak! Jangan mengatakan omong kosong! Sebagai seorang petualang yang mengalahkan seekor Wyvern sendirian, kalau kau tidak punya cukup uang, pergilah mencari lebih banyak uang di luar kota!”

Tentu saja, Garm menolak mentah-mentah candaan itu.

“Bagaimana kalau diskon?”

“…”

“Mungkin bonus?”

“Eei, kau berisik! Baiklah, aku akan membuat belati untuk mengulitinya jadi lebih murah. Kalau menghasilkan lebih banyak uang, jangan lupa untuk datang ke sini dan membeli sesuatu lagi!”

“Tentu saja, terima kasih, Garm-san!”

Eto membeli sebuah pedang Mithril satu-tangan, sebuah belati untuk menguliti, dan beberapa pisau-lempar di Toko Senjata Garm. Kemudian, di Toko Armor Sylpheed, dia memesan satu setel armor yang terbuat dari bahan Wyvern yang dia miliki dan seragam tempur petualang untuk dipakai di bawah armor itu.

Setelan armor itu sebenarnya cukup murah, terutama karena dia menyediakan bahannya. Tapi pedang Mithril-nya saja sudah membuatnya kehilangan sepertiga dari tabungannya. Seperti yang diharapkan dari pedang yang ditempa dari material kelas tinggi, Mithril. Memang benar, dia terus menawar dengan si pemilik, tapi sepertinya mustahil.

Pedang Mithril, yang memiliki konduktivitas sihir yang baik, jelas akan secara signifikan meningkatkan kekuatan tempur Eto, yang mampu menanamkan sihir ke dalam senjata. Karena meng-enchant pedang Mithril, alih-alih pedang baja, dapat meningkatkan kekuatan serangan dari pedang sihir dan tambahannya menghemat kekuatan sihirnya.

Eto sangat gembira dengan semangat belanja mahalnya dan antisipasi memakai senjata dan armor itu.

Pemberhentian berikutnya adalah Agensi Budak. Setelah dia selesai membeli perlengkapan, Eto berpikir untuk membeli budak sebagai tambahan party-nya.

Eto tahu bahwa hanya dengan anggota party barulah kemampuan sihir pendukungnya, yang merupakan spesialisasinya, dapat terwujud. Selama dia meningkatkan kemampuan anggota party-nya dengan buff, dia yakin mereka akan dapat berhadapan dengan monster-monster berbahaya yang melampaui level party-nya. Selain itu, kebanyakan misi pengantaran kenyataannya diambil oleh sebuah party daripada sendirian.

Akan tetapi, setelah mengalami masa sulit di rombongan Hero, Eto jadi enggan membentuk party dengan petualang lain. Tapi jika dengan kontrak budak di mana status mereka itu jelas, Eto berpikir adalah hal yang mungkin untuk mengurangi perpecahan yang merepotkan antara anggota party sambil memastikan keamanannya sendiri.

“Tapi tetap saja, apakah kami dapat mengembangkan hubungan atau tidak tergantung dari pihak yang bersangkutan, sih.”

Sambil berjalan menuju ke Agensi Budak, Eto bergumam demikian, memikirkan masa depan.

Kenyataannya, ada beberapa petualang yang aktif dengan budak-budak sebagai anggota party-nya. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka memperlakukan budak-budak itu seakan-akan barang sekali pakai.

Dan Eto, yang dulu diperlakukan semena-mena di party Hero, sangat kesulitan melihat pemandangan semacam itu. Karena, itu seperti melihat dirinya sendiri beberapa bulan yang lalu.

“Kurasa sebaiknya mulai dengan bertemu dan berbicara dengan mereka dulu.”

Agensi Budak yang Eto tuju adalah toko yang direkomendasikan oleh Guild Master. Eto pikir jika itu adalah guild, yang sudah membangun jaringan informasi di ibu kota kerajaan dengan membeli dan menjual material serta dari pergerakan para petualang, mereka pasti merekemondasikan dia dengan toko yang sehat. Selain itu, karena Guild juga sadar dengan kondisi keuangan Eto, mereka tentunya tidak akan memperkenalkan toko yang tidak sesuai untuknya.

Akan tetapi, ketika dia tiba, Agensi Budak yang berdiri di depan Eto sama seperti sebuah mansion seorang bangsawan. Pintu masuknya diperlengkapi dengan sebuah gerbang besi yang sangat besar, dan ada dua penjaga kuat dengan tombak-tombak di kedua sisi gerbangnya. Eto kemudian dengan gugup menyerahkan sepucuk surat perkenalan dari Guild Master ke salah satu penjaga.

Setelah menunggu di sana sebentar, seorang pria yang memakan pakaian butler pun muncul dan menundukkan kepalanya dalam-dalam pada Eto. Kemudian, dipimpin oleh si pemandu, Eto masuk ke dalam agensi itu. Dan setelah melintasi sebuah taman yang ditata apik, dia melihat sebuah mansion yang dibuat dari batu-bata di depannya.