Bagaimana Caranya Menghabiskan Banyak Uang

(Penerjemah : E-Chan)


Pada hari itu, Eto, yang dipanggil oleh Grand Master, dipandu menuju ke sebuah ruangan di guild. Dalam ruangan itu, Grand Master dan Guild Master sedang menunggu dia. Mereka mengatakan padanya bahwa istana dan gereja telah mengirimkan uang yang dijanjikan, dan juga pernyataan dari Paduka Raja telah disampaikan.

"Jadi, Eto-kun. Ini pertanyaan yang sangat sulit untuk ditanyakan, tapi apakah kau ada niat sedikit pun untuk kembali ke rombongan Hero?"

Setelah memastikan pernyataan dan uangnya sudah diterima, Grand Master menanyai Eto dengan raut wajah getir, sama sekali berbeda dengan kesan heroiknya yang biasa.

"Maaf, tapi aku harus menanyakan itu. Pencapaian Eto-kun sejak kembali ke ibu kota pastinya sudah didengar oleh para petinggi istana dan gereja. Mereka kemungkinan besar berpikir ini akan jadi sebuah kehilangan yang besar bagi mereka kalau membiarkan pergi Eto-kun, Sage yang dipilih oleh sang Dewi, yang sangat berbakat dalam sihir pendukung. Tentu saja, bahkan aku pun berpikir itu terlalu konyol, karena sudah terlalu lambat untuk itu. Meski begitu, bagaimana menurutmu, Eto-kun?"

"Aku ditendang keluar dari rombongan Hero karena dianggap tidak berguna. Karena itulah, tidak mungkin aku bisa mempercayai mereka. Selain itu, membuatku bekerja sama dengan mereka, atau bahkan bepergian bersama untuk waktu yang lama, kemungkinan akan menyebabkan perpecahan fatal dalam party."

"Itu benar. Mereka sama sekali tidak mengerti apa maksudnya dengan party!"

Berkata begitu, Grand Master menggaruk kepala. Dia mungkin ada pikiran mengenai itu, karena dia sendiri pun dulunya adalah seseorang yang mendapatkan reputasinya sebagai seorang petualang.

"Mulai saat ini, aku hanya ingin menjalani hidupku sebagai seorang petualang. Aku juga memiliki tujuan, yaitu membuktikan nilai sihir pendukung pada dunia. Dengan demikian, aku sama sekali tidak ada niatan untuk kembali bergabung dengan rombongan Hero."

Eto menjawab sambil menatap tegas mata Grand Master.

"Baiklah, aku mengerti."

Setelah berkata demikian, Grand kemudian memberitahu Eto bahwa dengan ini, konfirmasi pun usai.


☆☆☆


Setelah pertemuan itu, Eto duduk di kedai minum, yang juga merupakan ruang makan Guild. Tempat ini sedikit sepi karena keriuhan pagi saat para petualang  berlomba-lomba menerima permintaan telah usai.

"Paman! Berikan aku sesuatu yang ringan dan air soda."

Eto memanggil si pemilik kedai.

"Ou! Tidak masalah dengan kacang? Atau kau lebih suka daging panggang?"

Si pemilik kedai, yang berbadan besar seperti beruang, membungkukan badan dan melongok ke luar dari dapur.

"Ah, kacang tidak masalah. Tolong, ya "

Tiga bulan sudah berlalu sejak Eto kembali ke ibu kota kerajaan. Musim telah beralih dari musim panas ke musim gugur. Karena itulah, cahaya matahari yang bersinar melalui jendela terlihat menjadi semakin benderang, membuat suhu di dalam ruangan menghangat. Ini sebenarnya adalah hal yang bagus. Karena sampai beberapa hari yang lalu, cuaca begitu panas meradang, dan Eto yang tidak punya pakaian termoregulasi, tidak dapat bertahan menghadapi cuaca.

Setelah mendapat sejumlah uang sebagai imbalan dari mengalahkan Wyvern dan menjual material bahan, Eto pindah dari penginapan murah yang telah dia sewa sejak datang ke ibu kota ke sebuah penginapan yang dekat dengan guild petualang, yang juga praktis untuk berbelanja kebutuhan harian.

Walaupun fakta bahwa dia masih tinggal di sebuah penginapan tidaklah berubah, Eto merasa kepindahannya dari penginapan kotor murah di daerah kumuh di mana dia bisa mencium aroma tak sedap saat melangkah di jalan, untuk tinggal di area pemukiman di mana masyarakat umumnya tinggal, seperti sebuah bab baru dalam kehidupannya. Ini membuat Eto sadar bahwa selama dia terus melakukan yang terbaik sebagai seorang petualang mulai sekarang, dia akan bisa sepenuhnya.

Sebagai tambahan, selama dia masih ada uang yang baru saja dikirim ke akun guild-nya hari ini, Eto sudah pasti tidak perlu khawatir soal makan selama bertahun-tahun. Karena itu adalah uang benar-benar banyak jumlahnya, sesuatu yang Eto tidak pernah miliki sebelumnya. Dan sekarang, dia penasaran bagaimana caranya menghabiskan uang itu. 

"Ini pesananmu, terima kasih sudah menunggu! Oh iya, kelihatannya kau dipanggil ke guild, apa kau melakukan sesuatu?"

Si pemilik kedai dengan santainya memulai percakapan.

Ketika dia mengalahkan Wyvern, saat itu sangat ramai di tempat ini, penuh dengan minuman dan nyanyian. Dan pada saat itu, si pemilik kedai jadi cukup mengingat Eto, dan sejak saat itu dia mulai berbicara santai dengannya.

"Bukan, hanya saja hal-hal yang kuminta akhirnya selesai. Dengan begini, aku bisa menerima permintaan tanpa cemas."

"Aku mengerti. Itu bagus!"

Berkata begitu, si pemilik kedai tertawa, sebelum kembali ke dapur.

Setelah itu, Eto menikmati kacangnya, membasahi kerongkongan dengan air lemon soda, dan memprioritaskan diri memikirkan bagaimana caranya memakai sejumlah besar uang yang baru saja dia dapatkan.