Kekhawatiran Eto

(Penerjemah : E-Chan)


“Walaupun kami masih tidak tahu dengan pasti siapa dalang dari kasus ini, jelas bahwa masalah ini jadi terkuak. Karena itulah, kuharap kau bisa mengatur supaya party Hero atau orang-orang di sekeliling tidak menemukan kesalahan padaku.” 

“Hmm, akan kupastikan tidak ada kesalahan yang akan terjadi.”

“Aku mengerti. Baiklah kalau begitu, mengingat masa-masaku saat masih ada di rombongan Hero, bisakah aku memintamu untuk membuktikan ketidakbersalahanku?

“Bisakah tolong jabarkan secara rinci?”

“Dari apa yang bisa kusimpulkan dari investigasi tersebut, seseorang mencuri imbalanku, benar? Kurasa tidak akan mengejutkan jika orang-orang mulai menginformasikan siapapun bahwa aku sebenarnya menghabiskan semua uangku atau secara kasar menyerang seseorang. Lagipula tidak akan sulit untuk memalsukan bukti-bukti dengan kekuatan politik dan keuangan. Jika memungkinkan, aku tidak mau menghabiskan waktu dan usahaku untuk keluhan konyol semacam itu.”

Karena pengalamannya di rombongan Hero, Eto mau tidak mau memandang pejabat pemerintah dan petinggi gereja itu dengan dingin. Dan menerima tatapan semacam itu dari seorang petualang tingkat B, kedua orang tersebut mulai berkeringat dingin di dahinya.

“M-mengerti. Baiklah kalau begitu, mari buat surat pernyataan yang membenarkan bahwa Eto-san tidak melakukan kejahatan apapun saat dia ada di rombongan Hero.”

Pejabat pemerintah itu langsung memberikan saran, menerima permintaan Eto.

“Itu tidak cukup. Jika seseorang tiba-tiba memberikan 'bukti konkrit’, surat pernyataan itu hanya akan menjadi selembar kertas semata. Dokumen semacam itu yang tidak bisa membuktikan apapun karena kekuatan hubungan pada saat itu pastinya tidak akan bisa disebut surat pernyataan yang kredensial, bukan begitu?”

“Kalau begitu, apa yang menurutmu harus kami lakukan...”

“Aku tidak keberatan sekalipun kau menginvestigasiku sekali lagi, tapi sebagai gantinya, aku ingin kau memastikan bahwa kejahatan apapun yang mungkin telah kulakukan sejak bergabung dengan rombongan Hero sampai aku pergi, tidak, mari buat sampai aku kembali ke ibu kota kerajaan, tidak pernah terjadi.”

“Membuatnua tidak pernah terjadi...? Seperti amnesti?”

Petinggi gereja yang sejak tadi mendengarkan dari samping pun bertanya.

“Mengingat aku tidak melakukan dosa apapun selama aku berada di party, aku tidak begitu membutuhkan amnesti. Akan tetapi, masalahnya adalah, aku hanya ingin menghindar terlibat dalam masalah karena seseorang yang mencoba mencari-cari kesalahanku di masa yang akan datang. Tidak mungkin aku bisa menang melawan bangsawan bagaimanapun juga. Apa kau mengerti maksudku?”

“Ah, aku mengerti maksudmu. Tapi, itu dapat mencemari kehormatan Eto-san, apa itu tidak masalah?”

“Mau bagaimana lagi. Mengenai tindakan-tindakanku setelah kembali ke ibu kota, kurasa para karyawan guild dan klien dapat membuktikan ketidakbersalahanku. Tapi karena tidak ada satu orang pun yang bisa menjamin tindakanku sebelum itu, kurasa akan mudah untuk mengarang-ngarang bukti jika ada yang ingin menjebakku.”

“Aku mengerti. Kalau begitu, seperti yang Eto-san katakan, aku akan meminta Paduka Raja untuk mengeluarkan pernyataan bahwa sekalipun Eto-san melakukan kejahatan apapun selama masa meninggalkan desa hingga hari ini, kerajaan akan menghapuskannya.”

Kemudian Grand Master, yang sejak tadi mendengarkan dalam keheningan, menawarkan sebuah usulan baru.

Sudah jelas, Eto juga terkejut tiba-tiba mendengarnya menyebut-nyebut nama Paduka Raja.

“Apa tidak masalah mengajukan permintaan seperti itu?”

“Dinilai dari dampak yang Eto-kun dapatkan, kurasa ini bukanlah masalah. Selain itu, kurasa tidak cara yang lebih baik untuk menyingkirkan masalah yang akan muncul daripada menerima amnesti dari Paduka, ya ‘kan?”

Pejabat yang diutus dari istana kerajaan pun menunjukkan ketidaksetujuannya saat Grand Master mengungkit nama Paduka Raja. Akan tetapi, pada akhirnya, Grand Master menerima permintaan Eto dengan tegas, seakan dia tidak ingin mendengar penolakan apapun dari si pejabat pemerintah.

Kemudian, mengatakan dia harus mendiskusikan masalah itu di istana, pria tersebut pun meninggalkan ruangan. Tapi pada akhirnya, permintaan Eto diterima dalam bentuk seperti yang diusulkan Grand Master. Dan di kemudian hari, sebuah deklarasi dengan tanda tangan Paduka Raja pun dikirimkan ke guild.