Melapor ke Guild Petualang Ibu Kota

(Penerjemah : E-Chan)


Setelah mengenang masa lalu, Eto menghela napas dalam-dalam.

Banyak hal telah berubah dalam dua tahun terakhir. Dan dia tahu bahwa semua itu tidak diragukan lagi adalah hal-hal yang tidak bisa dia alami jika dia masih tinggal di kampung halamannya.

Akan tetapi, Eto nyaris tidak merasa berterima kasih terhadap pengalaman-pengalaman itu. Karena setelah didiskriminasi oleh Hero dan party-nya selama setahun, satu-satunya hal yang dia rasakan adalah keletihan tubuh dan pikiran.

"Kurasa aku akhirnya akan bisa beristirahat dari semua itu begitu aku menyelesaikan laporanku di ibu kota kerajaan."

Bergumam demikian, Eto kembali menyelesaikan permintaan yang dia lakukan bersama para petualang lainnya. Tapi sepertinya, pemukiman Goblinnya telah dimusnahkan oleh petualang lain.

Setelah mengumpulkan cukup uang untuk biaya perjalanan ke ibu kota kerajaan, Eto segera meninggalkan kota. Kemudian, sambil menerima beberapa permintaan seperti menjadi pengawal di kota yang dia kunjungi sepanjang perjalanan, Eto tiba di ibu kota kerajaan dalam setengah bulan.

Saat dia mengunjungi Guild Petualang, yang mana juga adalah markas besar untuk berhubungan dengan party Hero, dia diberitahu untuk menunggu di dalam sebuah ruangan di guild.

Pada saat itu, Eto mulai merasa cemas dengan reaksi mereka setelah mendengar laporannya. Akan tetapi, demi mendapatkan kembali hidupnya, Eto tahu ini adalah sesuatu yang tidak bisa dia hindari. Ditambah lagi, dia juga berniat untuk melaporkan semuanya, termasuk perlakuan yang dia terima di rombongan Hero, tanpa menyembunyikan apapun.

Setelah menunggu sebentar, Grand Master guild dan Guild Master dari Guild Petualang ibu kota kerajaan memasuki ruangan. Merekalah yang mengurusi Eto dan mantan party-nya saat mereka melakukan latihan praktek untuk benar-benar menaklukan monster di sekitar ibu kota kerajaan sebelumnya. Ngomong-ngomong, Grand Master adalah kepala dari Guild Petualang kerajaan. Tugasnya adalah mengawasi Guild Master di setiap kota.

"Walaupun kami sudah bertemu Eto-san sebelumnya, perkenankan kami untuk kembali memperkenalkan diri. Pertama-tama, dia adalah Trie-sama, sang Grand Master, dan aku adalah Sidrake, Guild Master dari Guild Petualang ibu kota kerajaan. Senang bertemu denganmu."

"Senang bertemu kalian juga. Terima kasih telah meluangkan waktu untukku."

Setelah bercakap-cakap sedikit, Eto mulai menjelaskan kenapa Eto sendirian di ibu kota kerajaan. Tanpa ada yang dibuat-buat, dia menjelaskan rentetan kejadian yang membuatnya berada di sini.

"Tolong tunggu sebentar. Berdasarkan cerita Eto-san, kau dilarang menggunakan sihir pendukung oleh Hero-sama, benar? Tidak hanya itu, kau juga bilang bahwa mereka tidak memberi imbalan penumpasan bagianmu, dan mereka menolak memberimu akomodasi dan makanan. Dengan demikian, Eto-san akhirnya mengambil sendiri pekerjaan dari guild untuk mendapatkan biaya hidupmu?"

Guild Master buru-buru bertanya untuk memastikan fakta-fakta tersebut.

"Ya, itu benar."

"Sejak kapan itu dimulai?"

Kemudian, Grand Master, yang sejak tadi mendengarkan kisah Eto dalam diam, bertanya.

"Sudah setahun sejak aku diperlakukan begitu."

"Apakah Eto-kun sudah menceritakan situasimu pada seseorang selama setahun itu? Bukankah ada kesatria, penyihir, penghubung, dan pendamping party Hero lainnya?"

"Sudah. Bahkan beberapa kali. Aku mengatakan pada mereka untuk setidaknya memberiku sebagian imbalan, dan aku juga memberitahu mereka bahwa tidak mungkin aku bisa melanjutkan perjalanan tanpa diberikan makan. Akan tetapi, salah satu dari mereka kemudian berkata bahwa karena aku tidak berguna dalam pertempuran, aku seharusnya bisa melakukan beberapa pekerjaan di Guild Petualang untuk mendapatkan biaya hidupku sendiri. Walaupun para kesatria dan penyihir mendengar pembicaraan itu, mereka tidak mengatakan apapun. Karena itulah, aku menyerah mengajukan permintaan pada mereka."

Sejujurnya, pada saat ini, kemarahan Eto sudah menghilang. Karena baginya, semua hal itu sudah usai. Dan saat ini, dia hanya memenuhi kewajibannya, yaitu memberikan laporan yang dibutuhkan, sebelum menjalani kehidupannya sendiri.

"Aku mengerti. Baiklah. Akan tetapi, kami harus memastikan apakah yang Eto-san katakan pada kami itu benar atau tidak terlebih dahulu, apa tidak masalah?"

Berkata begitu, Grand Master menyipitkan mata, mencoba membaca Eto.

"Tentu saja, silakan"

Karena Eto sudah memperkirakan bahwa tidak terelakkan lagi bagi mereka untuk mencurigai laporannya, dia dapat menerima tatapan tajam yang Grand Master arahkan padanya tanpa panik. Dan dengan demikian, tugasnya pun berakhir, dan dia memutuskan untuk menyerahkan sisanya pada guild.

Setelah itu, guild menanyakan apakah dia ingin agar mereka menyediakan akomodasi untuknya, tapi Eto dengan sopan menolaknya. Kemudian, dia juga memberitahu mereka untuk meninggalkan pesan pada resepsionis guild jika mereka ada urusan dengannya karena dia berpikir untuk menerima permintaan di guild.

'Tidak mungkin aku mau mempercayakan semuanya, termasuk kehidupan sehari-hariku, pada guild, saat aku baru saja akan memulai petualanganku.'