Negosiasi dan Rencana Pembangunan Kapal
(Bagian 2)

(Penerjemah : Hikari)


Translator note: Mulai bab mungkin banyak ngerasa cringe karena ada karakter Shichifuku yg ngomong dlam bahasa gaul yg gk biasa kupake dlm gaya bahasa penerjemahanku, jdi bkln lmyn kaku. Mohon maklumnya~ 

---0---

“Makasih udah langsung hubungin aku, Taku-chan.” 

Berkata demikian, muncul seorang player dengan tampang riang dan berkulit cukup gelap akibat angin bergaram. Dia memiliki rambut keperakan pendek dan kacamata-renang, ditambah sebuah harpun (TL : tombak pancing) di punggungnya. Walaupun kenyataannya sedang musim dingin di OSO, dia mengenakan kemeja model negara selatan dan sandal. (TL : Negara/wilayah selatan biasanya identik dengan pantai, lautan dan iklim tropis yg panas.)

Player ini memiliki atmosfir yang tidak biasa namun ramah.

“Aku ingin informasi tentang  Emperor Isopod , kau tahu. Ini soal give-and-take."

Taku berkata demikian dan keduanya saling tertawa lepas.

Selain itu, aku pun tahu player ini.

"Ketua guildOSO Fishermen's Union, Shichifuku…"

“Ini pertama kalinya kita ngobrol langsung begini, 'kan Yun-chan. Semoga kita bisa berteman baik, ya. Ngomong-ngomong, aku lebih suka dipanggil Kapten daripada ketua guild.”

"Uh-huh…"

Aku membalas samar-samar salam santai Shichifuku, kebingungan.

Shichifuku muncul dalam percakapanku dengan Taku beberapa kali sebelumnya, aku juga mendengar bahwa dia mengambil quest bersama Letia dan Emily-san saat guild-guild kecil dan menengah berkumpul bersama untuk sebuah quest dan berhasil menyelesaikan salah satu dungeon terbatas Natal.

Aku juga tahu bahwa dia memulai sebuah guild hobi dan saat ini dia sangat dikenal sebagai seorang spesialis kelas atas saat berhubungan dengan pertarungan di air.

Akan tetapi, kesan terkuat yang kumiliki tentang dia adalah saat musim dingin ketika aku bertemu dengannya sambil melakukan pengumpulan item Event Natal di danau, yang membuatku gugup saat ini.

Dan mungkin rasa gugupku ini tersampaikan padanya, karena….

"SIAAAAAAPPPP!!!"

Dia mendadak berteriak dan mengangkat tinjunya tinggi-tinggi ke udara, mengejutkanku. Ryui dan Zakuro yang bersembunyi dengan ilusinya pun muncul dan berdiri tepat di sebelahku.

“Apa-apaan, sih! Jangan mengagetkan kami!”

“Bukan gitu, uh, terakhir kali aku ngelakuin ini, dia nanggapin dengan baik jadi kupikir dia bakalan begitu juga kali ini,” katanya dan memandangku dengan mata yang dipenuhi harapan, dan karena itulah...

"S-Siaaappp…"

Suaraku bergetar karena malu saat aku mengatakannya dan harus menahan derita mendapat pandangan menyakitkan “kalian ini apa-apaan, sih” dari Taku dan Ryui. Sementara itu Zakuro, dia kelihatannya tidak tahu apa yang sedang terjadi dan hanya memiringkan kepalanya dengan bingung. Tatapan polosnya itu terasa semakin menyakitkan menghujam hatiku.

“Ughh! Ngomong-ngomong, negosiasi! Kenapa kau minta untuk bernegosiasi denganku?!”

Aku mulai membicarakan hal lain untuk menyembunyikan rasa malu, yang mana membuat Shichifuku berekspresi serius dan duduk di kursi konter.

Di saat yang sama, Ryui dan Zakuro meletakkan kepala mereka di atas pangkuanku saat aku kembali duduk, sehingga aku mengelus kepala mereka berdua dan mendengarkan apa yang ingin dia katakan.

Saat semua orang sudah tenang, Shichifuku berbicara.

“Kelihatannya kalian udah cukup tenang. Abang akan jelasin alasannya sekarang,” kata Shichifuku dan tersenyum cerah, membuatku berpikir dia ini sulit untuk dihadapi dan mendengarkannya dengan cermat. Dia mengangkat satu jarinya dan mulai menjelaskan.

“Satu, ini urusan pribadiku. Aku udah kenal sama Taku-chan sejak guildku masih cuma guild hobi, dan aku denger banyak macam soal kamu, Yun-chan, dari Letia-chan dan Emily-chan yang nge-quest bareng aku waktu guild-guild ukuran kecil dan menengah kumpul sama-sama. Aku juga denger banyak soal kamu dari banyak tempat, dan semua yang kudenger itu hal-hal yang bagus, lho.”

“Begitukah…”

Aku merasa malu sekaligus bingung dengan pujian semacam itu, dan menggaruk belakang kepalaku.

“Kudenger kamu bener-bener hebat ngurusin orang lain, lembut, dan perhatian sekali soal detail. Belum lagi kehebatan masakmu, bikin kamu jadi ranking paling atas di “player yang kau inginkan menjadi pengantinmu”.” 

“Tunggu sebentar! Siapa sebenarnya yang ngomong begitu?!”

Ini sama sekali bukan soal crafting! Tidak, aku tahu bahwa Cooking juga termasuk crafting, tapi tetap saja! Aku berteriak dalam hati, dan Taku yang menahan tawanya semakin membuatku kesal.

“Yah, kesampingkan candaannya…”

"Bercanda, ya…?"

Bereaksi terhadap segala sesuatu yang dia katakan benar-benar melelahkan, pikirku dan menghela napas. Sementara itu, ekspresi Shichifuku menjadi tegang.

“Yah, sebenernya yang mau kuomongin adalah kalau Taku-chan dan yang lainnya punya pendapat bagus soal kamu dan kamu adalah player yang mereka percaya, artinya aku juga bisa percaya sama kamu.”

Yah, rasanya aku memang sedang dipuji. Aku menggaruk pipiku dan mengalihkan pandangan.

“Alasan keduanya adalah aku secara pribadi ngerasa berterima kasih sama kamu.”

"Untuk apa?"

"Setelah update Cold Damage dipasang, kita harus pake equipment tahan dingin dan itu sama sekali nggak praktis buat kami bertarung di air. Tapi untungnya karena Hot Drink dan Elemental Cream yang kamu buat, masalah itu jadinya terselesaikan. Aku bener-bener ngerasa berterima kasih, lho."

Shichifuku mengatakannya dan menundukkan kepala dengan serius, membuatku panik kebingungan.

"Kau tidak perlu menundukkan kepalamu! Selain itu, walaupun aku tidak membuatnya, orang lain pasti akan melakukannya!

"Itu mungkin aja mengenai crafting, tapi kamu jualnya dengan harga murah, 'kan? Itu berarti banget buat kami, jadi terimalah rasa terima kasih Abang. Ini juga gratis, kok."

Aku tidak pernah diucapkan terima kasih begitu blak-blakan seperti ini sebelumnya, jadi aku merasa cukup tidak nyaman.

Akhirnya, alasan terakhir Shichifuku adalah——

"Aku, tidak, guild kami sudah minta untuk dibuatkan sebuah item ke beberapa perajin tapi ditolak. Karena itulah aku mau kamu, Yun-chan, yang lumayan kenal sama perajin terampil lain untuk berbagi pengetahuan dan membantu kami. Tolong, ya," katanya dan sekali lagi menundukkan kepala, tapi aku tidak bisa menjanjikan apapun sampai aku tahu item apa yang mereka inginkan.

"Jadi, item apa yang kau inginkan?"

"——Sebuah kapal penangkap ikan. Dan bukannya kapal kecil kayak perahu! Kami mau kapal besar yang bisa mengangkut seluruh guild."

Mendengar hal itu, aku memejamkan mata dan berpikir sebentar. Taku juga tidak berbicara.

"Bisakah itu kapal kayu? Apa kau ada rencana tertentu untuk benda itu?"

"Kapal kayu nggak masalah. Secara khusus, kami memikirkan sesuatu seperti galleon."

Itu akan jadi kapal bajak laut dan bukannya kapal pemancingan ikan, pikirku sesaat, tapi memang mudah untuk dibayangkan.

Kalau begitu, orang yang sebaiknya kuhubungi soal ini adalah Lyly si tukang kayu.

"Baiklah. Aku akan tanyakan seorang perajin yang kurasa mungkin saja mau menerimanya."

"Yesss~! Kupikir bakalan ditolak lagi. Abang tadi tegang banget."

"Heh, sudah pasti permintaan membuat galleon akan ditolak. Masalahnya adalah lokasi pembuatan dan pengumpulan materialnya, belum lagi harganya akan saaangat mahal," kataku sambil berdiri, kemudian memasuki bengkel kerja  Atelier lalu melakukan friend call ke Lyly. 

Selama tiga hari pertama tahun baru, tidak ada tanda-tanda log in darinya, tapi kini dia log in di waktu yang tepat sehingga aku dapat menghubunginya.

"Selamat tahun baru, Yuncchi. Aku tidak menyangka kau akan menghubungiku sekarang. Ada apa?"

"Sebuah permintaan untuk membuat kapal datang padaku beberapa saat yang lalu. Apa kau tertarik?"

"Hmm, kapal seperti apa?"

"Kelihatannya, mereka mau kapal seukuran galleon…"

"Yuncchi, bawa orang itu padaku! Jangan biarkan dia kabur! Selain itu, aku juga akan menghubungi Magicchi! Sampai ketemu di tokoku!"

“Huh? Tunggu, tunggu seben——terputus."

Menetapkan jadwal secara sepihak membuatku menghela napas, dan kusimpulkan ini artinya berhasil, dan kemudian kembali ke bagian toko Atelier.

Di sana, sambil menikmati camilan dan menungguku adalah Taku dan Shichifuku. Keduanya mengangkat kepala dan memandangiku.

“Bagaimana?”

“Bawa dia padaku, katanya. Kurasa dia mau mendengar detailnya sekarang.”

"Yess! Makasih, Taku-chan, Yun-chan. Kalian bener-benar udah ngebantu Abang.” 

Melihat Shichifuku begitu girang seperti anak kecil, Taku pun bicara.

“Memangnya kau berniat menggunakan kapal seukuran galleon itu di mana? Tidak, mempertimbangkan kau ingin semua anggota guildmu muat di sana, apa mungkin kau berencana untuk menjadikannya sebagai markas guild?”

“Itu rahasia. Sekarang, aku ketemu perajin itu di mana?”

“Aku akan mengantarmu ke sana.”

Aku membawa Ryui dan Zakuro, kemudian kami bertiga meninggalkan  Atelier dan menuju ke toko Lyly.

Lyly's Woodworking Shop yang menghadap ke jalan utama di bagian Timur kota terlihat ramai seperti biasanya. Berdiri di depannya, Shichifuku mendongak memandangi papan nama toko dengan mulut terbuka lebar.

“Nggak mungkin. Perajin yang mau kamu kenalin ke aku adalah si perajin kelas atas, Lyly?!”

Shichifuku keheranan dengan bayang-bayang bangunan ini yang terlihat hebat, tapi aku tidak menjahilinya.

“Lyly mengatakan padaku untuk membawamu bagaimanapun caranya.”

“Nggak, nggak, nggak. Aku udah ditolak sama banyak tukang kayu sampai sekarang. Aku pikir nggak akan ada orang selain yang punya selera aneh yang bakalan nerima itu. Kenapa malah jadi seorang perajin kelas atas?!”

Memandu Shichifuku yang benar-benar kebingungan, kami memasuki toko.

Dan seperti biasa, aku bicara dengan NPC Penjaga Toko dan diperbolehkan untuk masuk ke bagian belakang toko. Di sepanjang jalan, Taku dan Shichifuku melihat sekeliling dengan penasaran.

“Aku tidak punya equipment dengan jenis Woodworking , jadi aku tidak pernah datang ke sini sebelumnya. Jadi seperti ini kelihatannya di bagian belakang,” gumam Taku sementara kami melintasi area menembak, dan kemudian dipandu ke belakang toko.

Di bagian paling belakang, sudut terjauh toko bagian luar, kami berdiri di depan sebuah pintu hitam. Aku membukanya dan masuk ke dalam.

“Ini adalah——areaKepemilikan Lahan Pribadi."

“Hebat. Ada padang rumput dan hutan di belakang sini, juga ada bangunan gede. Abang bener-bener kaget.”

Begitu kami memasuki lahan pribadi Lyly, seekor phoenix dewasa, Neshias, terbang mendekat dan duduk di bahuku.

“Terima kasih sudah datang menyambut kami. Bisa antar kami ke Lyly?” aku menanyai Neshias, yang kemudian melompat ke udara dan terbang perlahan ke bangunan itu.

Kami mengikuti dia dan memasukinya dari depan.

Di sana kami dengan cepat melintasi ruang luas yang kelihatannya adalah sebuah bengkel dan tiba di tempat yang memiliki beberapa palang kayu di langit-langitnya dan diperlengkapi dengan katrol-katrol.

“Ini kelihatan mirip dok kapal.”

Selain itu, di sudut terdapat peralatan-peralatan tukang kayu dan juga peralatan kerja proyek perkayuan besar. Melihat itu semua, Taku dan Shichifuku membuka mulut lebar-lebar keheranan, jadi aku membiarkan mereka berdua seperti itu dan bicara pada Neshias yang sekali lagi duduk di bahuku.

“Terima kasih, Neshias. Kau bisa pergi dan bermain bersama Ryui dan Zakuro di luar,” kataku, dan Neshias mengajak Ryui serta Zakuro, terbang ke padang rumput di luar.

Setelah melihat kepergian mereka, aku kembali bersuara dan memanggil, “Lyly! Aku membawa player yang ingin dibuatkan kapal!”

“Baiklah, Yuncchi! Aku datang sekarang!”

Lyly sepertinya sedang bekerja di belakang dan langsung berlari mendekati kami. Bahkan setelah melihat sosok Lyly, Shichifuku tetap terlihat keheranan.

“Halo. Selamat datang di galangan kapalku! Kau ingin sebuah kapal, ‘kan?! Kudengar kau ingin kapal sebesar galleon atau semacamnya?”

“Yeah, aku mau sebuah guild kecil dan menengah yang menjalankannya.”

"Baiklah!"

Setelah mendengar apa yang Shichifuku katakan, dengan penuh semangat, Lyly segera berlari ke belakang untuk mengambil sesuatu. Sementara itu, Magi-san datang menggantikan posisinya.

“Yun-kun, Taku-kun, selamat tahun baru.”

“Selamat tahun baru juga, Magi-san.”

Setelah aku menunduk sedikit dan mengucapkan salam selamat tahun baru padanya, Lyly telah kembali dan Magi-san berbicara lagi.

“Aku dihubungi Lyly barusan dan diminta menjadi penasihat untuk membuat kapal. Apakah orang yang di sana itu adalah kliennya?”

“Senang bertemu denganmu. Kamu Magi-san si pandai besi, ya ‘kan. Aku Shichifuku, ketua  OSO Fishermen's Union. Aku minta Taku-chan dan Yun-chan untuk jadi perantara dengan Lyly si tukang kayu."

“Artinya, kau adalah kenalan Taku-kun?”

“Yeah, Walaupun OSO Fishermen's Union adalah guild berukuran sedang, mereka spesialis dalam hal  bertarung dalam air. Kalau kamu memerlukan material apa pun yang dikumpulkan dari air, kamu bisa memintanya dari mereka,” kata Taku dan mempromosikan kemampuan Shichifuku, membuat Magi-san mengangguk sambil tersenyum.

“Aku mengerti. Akan kulakukan saat ada kesempatan.”

Sekarang setelah perkenalannya selesai, Lyly kembali dengan membawa beberapa gulung kertas dan membentangkannya di meja kerja terdekat.

Itu semua adalah rancangan untuk sebuah galleon yang Shichifuku minta. Lyly menunjukkannya pada mereka dengan mata berbinar-binar.

"Bagaimana kalau begini? Ini ada banyak tiang kapal dan cepat. Dan yang ini hanya sedikit tiang tapi bisa membuat banyak! Yang satu ini sangat kuat dan sederhana!" Lyly berkata dan menunjukkan setiap lembar rancangan itu pada Shichifuku, yang memeriksanya satu per satu. 

Sementara itu, Taku, Magi-san, dan aku menaruh kursi-kursi ke meja terdekat serta menyediakan teh secara langsung di situ. 

Shichifuku perlahan mengeluarkan kandidatnya dari beberapa lembar rancangan dan kemudian akhirnya memilih satu. 

"Ini kayaknya deket banget dengan apa yang kami mau. Ini bisa ngangkut banyak dan punya dek yang luas banget, jadi gampang buat bertempur di situ. Tiang kapalnya sedikit jadi bakalan lambat tapi jadinya bisa dikendaliin sama sedikit orang."

Lyly menyisihkan lembar rancangan terpilih itu dan merapikan sisanya, lalu kembali pada kami.

"Baiklah kalau begitu. Yuncchi, Magicchi, bisakah kalian memberiku saran? Aku ingin ide-ide bagus untuk rancangan ini!"

Kali ini Lyly membentangkan gambar rancangan tersebut untuk semua orang, bukan hanya Shichifuku yang bisa melihat. Aku mengintipnya.