BAB 8

Penerjemah : Fulcrum


Kelompok Kolonel Sakai meninggalkan menara komando itu dengan tergesa-gesa. Mereka merasa kalau kemungkinan mereka jadi target penyihir terbang ‘Mahesvara’ adalah nol. Tapi mereka sangat sadar kalau posisi mereka di sini adalah sebagai pendukung eksperimen Parasite. Alasan itu sudah cukup memberikan rasa takut pada diri mereka.

Saat mereka meninggalkan gedung itu dan berusaha pergi ke lapangan parkir, untuk alasan tertentu mendadak langit berubah gelap.

Menengadah melihat langit, Sakai merasa ada sesuatu yang tidak benar.

Langit itu tidak berawan.

Mereka hanya ditutupi oleh sebuah kabut tebal.

“Apa-apaan ini…..?”

“Apa ini gas?”

“Bukan, ini sihir!”

Penyihir yang bersama Kolonel Sakai berhasil menebak asal muasal kabut tebal itu.

Namun, mereka cuma tahu kalau itu sihir. Tanpa tahu apa yang bisa diakibatnya, mereka tidak bisa mengenyahkannya.

“Anda semua diundang, Kolonel Sakai dan staf.”

Saat mereka mengarahkan fokus mereka ke suara orang yang seperti bermain-main itu, mereka melihat sesesok pria yang mengenakan setelan jas meski di tengah musim panas dan sebuah topi yang dipasang miring sedang menunduk dengan baik di hadapan mereka.

“Saya mengundang Anda semua ke dunia mimpi.”

Setelah itu, kesadaran Sakai tenggelam ke kegelapan.

◊ ◊ ◊

Steeplechase Cross-country berakhir dengan Miyuki yang memenangkan kelas perempuan dan Masaki di kelas laki-laki.

Dan peringkat umum tertinggi jatuh kepada SMA 1. Meski banyak yang terjadi selama perjuangan mereka mencapai peringkat ini, moral tim SMA 1 lebih tinggi daripada tahun lalu.

Walaupun pada akhirnya Masaki tidak berhasil memenangkan SMAnya secara umum, SMA 3 entah bagaimana terlihat puas saat malam pesta penutupan. Mungkin bisa jadi mereka melihat usaha Masaki yang besar yang seolah berkata ‘Lain kali pasti’.

Untuk sekolah lain, SMA 4 berakhir berdiri sebagai juara di pertandingan Monolith Code dan Mirage Bat divisi kelas 1. Pasangan kembar itu lah yang memenangkan kedua pertandingan itu, sikap mereka yang sangat tidak pas dengan penampilan mereka, memberi kesan yang semakin membenarkan rumor-rumor yang menyebar sebelumnya.

Dan bukan hanya para atlet saja. Bahkan para orang dewasa juga merayakan berakhirnya kompetisi ini dengan bersulang…….

◊ ◊ ◊

Dengan senyuman, Kudou Retsu bersulang dengan mantan Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi, dan semua keluarga ‘angka 9’ yang masih mengikuti mereka sampai sekarang.

Senyuman itu tidak mungkin berseri. Itu adalah senyuman yang berisi penyesalan. Bahkan mantan Kepala Keluarga Kuki dan Kuzumi tahu penyesalan yang bergejolak di hati Kudou Retsu. Itulah kenapa dia tidak mengatakan apa-apa kepada Retsu; mereka sering bersulang satu sama lain seolah mengisyaratkan Retsu untuk melakukan hal yang sama.

“Semuanya, aku ingin berterima kasih atas kerja keras kalian.”

Akhirnya, Retsu mendadak mulai memberikan ucapan terima kasihnya.

“Eksperimen boneka Parasite mungkin berakhir dengan hasil yang mengecewakan, tapi mereka berhasil memberikan perlawanan yang baik untuk ‘Mahesvara’. Ini jelas akan memberi kesan yang kuat kepada orang-orang yang berencana untuk menggunakan sihir ini di militer.”

Menerima segala ucapan tepuk tangan di pesta itu.

“Semua yang berusaha membawa penyihir-penyihir muda kita akan dijatuhkan besok, bersamaan dengan Traditionalist. Bisa saya bilang itu adalah sesuatu yang luar biasa.”

“Bukan besok.”

Namun, ada suara yang mendadak membantah perkataan mereka datang dari balik pintu.

“Siapa di sana!”

Orang yang kelasnya lebih rendah berdiri dan menghadap ke pintu itu.

Retsu tahu suara itu sebelum melihatnya langsung.

“Kazama-kun….. dan Tetua Saeki.”

Namun, bukan hanya Kazama yang menginterupsi pesta itu.

“Lama tidak bertemu, Tetua Kudou.”

Semua yang hadir di pesta ini tidak bisa berkata-kata dengan adanya kejadian tak terduga ini.

Bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang menawari Saeki untuk duduk, dan yang mana dia sendiri rasa tidak perlu.

“Apa yang membawa kalian mendadak ke sini. Ini acara tertutup. Sayang sekali, tapi kami tidak bisa menjamu kalian dengan seharusnya.”

“Saya sangat sadar akan itu. Kalau Anda mau menerima pemberian dari kami maka kami akan segera pergi.”

“Pemberian?”

Cara bicara Saeki jelas sangat tidak diplomatik. Tapi bahkan bukan itu masalahnya, yang jadi masalah adalah faksi-faksi keluarga ‘angka 9’ yang memandangnya sebagai wanita licik yang ingin melawan Retsu.

Di tengah keheningan yang timbul, Saeki mengisyaratkan Kazama.

[“Saya Kolonel Sakai dari Markas Utama JSDF. Saya lah yang berkonspirasi dengan Kepala Keluarga Kudou, Kudou Makoto, dan mendorong dilakukannya eksperimen senjata sihir otonom ini di Kompetisi Sembilan Sekolah….”]

Semua orang yang hadir, selain Retsu, berdiri dan terlihat kaget dengan rekaman itu.

Suara yang diputar di perekam di tangan Kazama adalah bukti dan pengakuan bahwa mereka berkonspirasi dengan Keluarga Kudou untuk melakukan pengujian senjata dengan menjadikan anak SMA sebagai kelinci percobaan.

“….Jadi Kolonel Sakai jatuh ke tangan kalian?”

“Bukan kamilah yang menangkap Kolonel Sakai.”

“….Apa bisa saya tahu siapa yang melakukannya?”

“Saya mendapat rekaman suara ini dari Keluarga Yotsuba.”

Semua orang yang berdiri dan berkumpul di tempat itu makin terkejut mendengarnya.

“Maya….. Seperti yang kuduga, Keluarga Yotsuba tidak mungkin membiarkan ada orang yang bisa mengancam mereka.”

Retsu mengangguk, cara bicaranya benar-benar seperti setuju dengan itu.

“Bukan itu masalahnya.”

Namun, Saeki menambah perkataannya.

“Dan apa maksudnya itu?”

“Saat saya mendapat rekaman suara ini, Yotsuba-dono memberi syarat kalau rekaman ini tidak boleh dilepas ke publik.”

Retsu secara refleks mengangkat alisnya mendengar hal itu, tidak mampu memahami maksud Maya yang sebenarnya.

“Tujuan Yotsuba-dono adalah untuk melenyapkan kelompok Sakai, yang dikenal sebagai kelompok garis keras anti-Great Asian Alliance. Saya mendapat rekaman suara dari Yotsuba-dono dengan syarat kalau saya akan melakukan ‘bersih-bersih’ pelenyapan itu dan tidak akan membukanya ke publik.”

“Aku mengerti…….. Sakai-kun menerima murka ‘orang itu’.”

“Baiklah kalau begitu, apa yang akan kalian lakukan dengan data itu?”

“Tetua Kudou, JSDF sudah tidak akan lagi memerlakukan penyihir sebagai senjata.”

“…… ……. ……”

“Jadi kalau boleh saya permisi dulu. Penyihir sudah tidak akan lagi dipaksa untuk bertarung melawan keinginan mereka. Itu juga berlaku untuk cucu Anda dan ‘dia’, juga.”

“Kau….. ingin memberitahuku untuk pensiun?”

“Memang benar kalau boneka Parasite adalah senjata yang berguna, asalkan tidak ada penyalahgunaan. Jika saja Anda melakukannya sepuluh tahun lalu, maka kesalahan seperti ini tidak akan terjadi.”

“Kau berbicara melebihi batasanmu, Mayor Jenderal!”

“Cukup.”

Retsu melanjutkannya dengan sebuah gestur untuk menenangkan Kuki Mamoru, yang kelihatan gagal mengontrol dirinya dan terbawa emosi.

“Anda melakukan eksperimen senjata sihir pada penyihir-penyihir pemula. Tidak peduli dilihat dari sudut pandang manapun, saya tidak bisa bilang itu hal yang benar.”

Kazama, di sisi Saeki, menambahinya. Suaranya dipenuhi kemarahan yang seperti lava yang meluap-luap.

“Tahan dirimu, Mayor Kazama.”

“Mayjend., maafkan ketidaksopanan saya!”

Kali ini Saeki lah yang membungkam Kazama.

Saeki melihat mata Retsu dengan tajam.

“Tolong serahkan masalah hak penyihir kepada kami yang aktif. Kami tidak akan melakukan apapun yang bisa menempatkan Anda, Tetua Kudou, dalam posisi merugikan.”

Terhadap deklarasi sederhana yang dilontarkan Saeki.

“Baiklah.”

Seketika bahunya turun, Retsu menjawabnya, entah bagaimana terlihat bahagia.

◊ ◊ ◊

16 Agustus 2096. Malam.

Chinatown Yokohama diselimuti keributan kecil.

“Target menuju ke gerbang barat.”

“Kita diuntungkan dengan lokasinya yang ada di sisi lain. Pastikan kalian menyudutkannya dengan setidaknya tiga orang.”

Kelompok yang sedang berkeliaran dalam gelap dan berbicara dengan bisikan kecil adalah anggota kelompok eksekusi yang dikepalai Kuroba Mitsugu.

“Target ditemukan….. Guaaah!”

“Ada apa!?”

“Mahluk seperti anjing telah…..!”

“Semuanya hati-hati! Zhou Gongjin menggunakan sihir yang berbeda dari yang Dahan dan Great Asian Alliance gunakan.”

Bawahan yang berdiri di samping Mitsugu memberikan pertanyaan seperti bergumam.

“Dia lebih kuat dari dugaan, Bos.”

“Dia adalah penjahat kelas kakap yang sudah membuat masalah di Jepang. Sudah jelas tidak mungkin kemampuan sihirnya lemah.”

Mitsugu menjawab dengan tenang. Tanpa ada tanda-tanda gentar sedikit pun.

Bawahannya membalasnya juga dengan tenang.

“Tapi Nyonya memaksa untuk mengikutkan Shiba Tatsuya-dono…….?”

“Kita akan menangkap Zhou Gongjin sebelum dia sampai.”

Namun, mendengar perkataan bawahannya, kekesalan seketika tumbuh dalam diri Mitsugu, seolah-olah semua ketenangannya sebelumnya cuma bohong.

“Apa tidak apa-apa tidak menunggu kedatangan Fumiya-sama dan Shiba Tatsuya-dono?”

“Apa-apaan yang Maya-san pikirkan?”

Benar-benar kehilangan kontrol dirinya, Mitsugu berakhir memanggil Maya sebagai ‘Maya-san’ meski ada bawahan yang sedang bersamanya.

“Orang itu tidak seharusnya digunakan di situasi seperti ini. Sejak awal orang itu tidak seharusnya boleh dibiarkan keluar. Orang itu adalah perwujudan dosa Yotsuba. Menguncinya di Yotsuba seharusnya adalah perlakuan yang tepat sebagai penebusan dosa.”

Mitsugu, setelah menyadari bawahannya yang tidak bisa berkata-kata, batuk keras.

“Aku akan masuk. Kau jaga.”

“Ya, Bos.”

Sosok Mitsugu menghilang masuk ke kegelapan.

Ini akan selesai tanpa perlu menunggu kedatangan Tatsuya, pikir bawahannya.




“Diam di tempat, Zhou Gongjin.”

Beberapa menit kemudian, Mitsugu berdiri di depan Zhou.

“Astaga….. Ini sisi gelap Yotsuba, Kepala Keluarga Kuroba, menunjukkan diri di hadapan seorang pelayan rendah seperti saya. Sepertinya Anda terlalu menilai tinggi saya.”

“Jangan kira kita meremehkanmu. Pemberontakan Blanche, operasi rahasia No Head Dragon, membawa masuk pasukan khusus Great Asian Alliance, penyelundupan Parasite…… Kau benar-benar berani melakukannya sendiri!”

“Bisa saya jamin, saya hanya memberi bantuan saja. Mereka akan melakukannya cepat atau lambat tanpa bantuan saya.”

“Kau memang merepotkan. Membuat apa yang masih nanti terjadi sekarang.”

“Bukankah menunda-nunda tidak akan menyelesaikan apa-apa?”

“Aku tidak merasa kalau menunda adalah hal yang buruk.”

Mitsugu perlahan memperpendek jarak mereka.

“Di jarak sekecil ini kau tidak bisa melarikan diri dengan sihir keahlianmu ‘Ghost Walker’. Menyerahlah, Zhou.”

“Memang benar. Dengan keadaan seperti ini penerawangan[1]ku tidak bisa digunakan.”

Zhou tidak kehilangan ketenangannya saat dia tahu kalau keahliannya tidak bisa digunakan.

“Karena itu, ini akan sedikit sakit. Jí, 'xiāo tiān quǎn'!" (Pada bagian ini Zhou berbicara dengan bahasa Cina, “疾, '哮天犬' “,yang berarti ‘Serang, ‘Heavenly Hound’.)

Mitsugu tidak punya waktu untuk berkata “Apa itu….?”

Siluet empat kaki turun dari langit malam.

Sebuah siluet anjing raksasa menerjang ke arah Mitsugu dan menggigit putus satu lengannya.

“Guh…..”

Tanpa banyak bersuara, Mitsugu terjatuh.

Anjing hitam itu sudah menghilang tanpa jejak.

“Mengecewakan….. Butuh waktu sepuluh tahun untuk mempersiapkan itu. Oh sudahlah, ini sudah sepadan dengan lengan Kuroba Mitsugu.”

Menggumamkan perkataan itu, sosok Zhou Gongjin menghilang dalam kegelapan.


“Otou-sama!”

Setelah datang bersama Tatsuya, Fumiya, segera melihat sosok Mitsugu, berlari menerjang kumpulan orang-orang berjas hitam dan mendatanginya, ekspresinya terlihat jelas berubah.

“Siapa yang melakukan ini……. Oh ya! Tatsuya-niisan!”

Fumiya ingat akan kekuatan tidak lazim milik sepupu keduanya, dan meminta tolong kepadanya. Sebagai responnya, Tatsuya menggunakan tangan kirinya untuk mengeluarkan sebuah CAD bentuk pistol.

“Tidak…. Aku tidak butuh bantuanmu.”

“Apa yang Otou-sama katakan!?”

“Fumiya.”

Tatsuya memberitahu Fumiya, yang akan mengguncang keras ayahnya yang terluka berat, untuk mengendalikan dirinya. Lalu dia menodongkan CAD di tangan kirinya ke arah Mitsugu.

“Ini mungkin tidak membuatmu senang, tapi membiarkanmu seperti ini hanya akan membuat Fumiya dan Ayako sedih.”

Dia menggunakan ‘Regrowth’nya. Lengan kanan Mitsugu, yang sebelumnya digigit putus dan tidak tahu ada di mana, muncul kembali, tersambung dengan lukanya.

Saat dia secara tidak sadar menekan lengan kanannya, Tatsuya bergumam seolah berbicara sendiri.

“Meninggalkan Miyuki dan Ayako dan datang ke sini adalah hal yang benar. Kesampingkan itu dulu, Kuroba-san, apa yang membuatmu terluka berat seperti itu…… Sihir seperti apa yang digunakan Zhou Gongjin?”

Mitsugu, terlihat kesal atas lengan kanannya, menggelengkan kepalanya saat dia menghindari tatapan Tatsuya.

“Aku tidak tahu. Zhou Gongjin mengatakan sesuatu seperti ‘Heavenly Hound’, tapi tidak mungkin ada sihir yang bernama seperti itu.”

“Itu cuma karangan kalau begitu… Itu pasti semacam sihir transformasi tubuh. Dia memang musuh yang mengkhawatirkan…..”

Tatsuya tidak bertanya ke mana Zhou melarikan diri.

Yang diketahuinya adalah mulai sekarang, mereka akan perlu menemukan orang ini apapun yang terjadi.


(…….Bersambung ke volume selanjutnya.)





[1] Yang dimaksud ‘penerawangan’ di sini adalah ‘Qi Men Dun Jia’ yang merupakan bentuk teknik meramal yang datang dari Cina yang awalnya digunakan untuk merancang strategi militer atau taktik perang seperti yang digunakan saat Pertempuran Chibi yang berakhir dengan kekalahan Cao-Cao.