THE VILLAGERS

(Author : Rafli Sydyq)


    Apa yang aku lihat adalah sepasang warga desa yang kemungkinan besar juga merupakan sepasang suami-istri.

Hal yang menarik dari mereka berdua adalah fakta bahwa si pria merupakan seorang Pemain dan si wanita merupakan seorang NPC.

Perlahan, kami mendekati mereka berdua.

“Permisi, apakah kalian pemilik ladang ini?”

Kedua orang itu menoleh kepada kami, dan tampaknya si pria telah menggunakan [Identify] pada kami semua.

“Iya, ada apa yah?”

“Perkenalkan, namaku adalah Rafael. Aku bersama dengan anggota Partyku kesini karena menerima quest dari Guild. Dan kalau mau, bisakah aku menanyakan satu dua hal kepadamu mengenai Quest ini?”

Tampak telah mengetahui maksud sebenarnya dari perkataanku, si pria lalu meminta istrinya untuk masuk kedalam rumah yang berada tidak jauh dari tempat kami berdiri. Tentu saja, aku meminta para gadis untuk menemani wanita itu dan hanya meninggalkan aku dan Alexis bersama dengan pria itu.

“Pertama-tama perkenalkan, namaku adalah George Folant. Dan yang disana tadi merupakan istriku, Karyl Folant”

“Lalu, sekali lagi perkenalkan, namaku adalah Rafael M. Dragnier, dan orang yang ada disampingku ini adalah...”

“Perkenalkan, namaku Alexander M. Leonhart. Lalu, langsung saja, dia NPC kan?”

Atas pertanyaan Alexis, George terdiam untuk sementara waktu sebelum akhirnya memberikan satu jawaban singkat, “Benar” dan menggambar senyum tipis diwajahnya.

“Lalu, bolehkah aku menanyakan satu hal lagi?”

“Ya, silahkan”

 “Bagaimana perasaanmu?”

“Yah... bisa dibilang itu rumit...”

George lalu menceritakan kepada kami kisahnya.

...

Di dunia nyata, George sudah pernah menikah. Namun sayang, dia harus berpisah dengan istrinya karena sebuah penyakit yang membuat istri George di dunia nyata harus kehilangan nyawanya.

Dia menjadi terpuruk karena itu dan membuat dia harus kehilangan pekerjaannya. Dia lalu menutup dirinya di dalam rumah dan memotong semua kontak yang dia miliki hingga salah satu mantan rekan kerjanya datang dan menyarankan George untuk ikut bersamanya sebagai salah satu penguji BETA dalam game A.S.O.

Meskipun awalnya menolak, George akhirnya termakan rayuan temannya dan ikut mendaftar sebagai salah satu penguji BETA dan diterima.

Karena suasana hatinya masih buruk, dia menolak ajakan temannya untuk menjadi Petualang dan hanya berdiam diri di desa dan mengelola lahan yang kebetulan sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.

Beberapa waktu berlalu dan dia akhirnya bertemu dengan seorang gadis muda yang saat ini telah menjadi istrinya.

Istrinya, Karyl. Mampu untuk menyembuhkan luka yang ada dihati George dan membuatnya kembali memiliki semangat untuk hidup.

Sejak saat itu, mereka selalu bersama dan tidak pernah terpisahkan.

...

    Setelah menceritakan semuanya kepada kami, George kembali diam dan hanya menampilkan ekspresi seperti kegelisahan dan kelegaan.

“Kalian pasti menganggapku aneh bukan. Bagaimana orang sepertiku meninggalkan kenyataan dan bersenang-senang di game seolah ini memang dunia tempat aku berasal”

“Tidak juga, faktanya Alexis disini juga memiliki perasaan terhadap NPC sama sepertimu”

“Yah, itu benar. Aku mengerti dengan apa yang kau rasakan dan bagiku, itu sama sekali tidak aneh”

“Eh, benarkah?”

““Ya””

Berkat perkataan kami, ekspresi George kembali cerah dan beban yang dia tanggung selama ini tampak telah hilang.

“Baiklah, sekarang, kembali ke bisnis. George, bisakah kau katakan pada kami berapa banyak jumlah Wild Boar dan kapan biasanya mereka akan menyerang?”

“Oh, kalau itu...”

...

    Berdasarkan info yang aku dapat dari George, para Wild Boar selalu menyerang saat subuh.

Oleh karena itu, sekarang kami sedang bersembunyi dan menunggu para Wild Boar itu untuk datang dan menghabisinya.

Kami juga sudah memasang sebuah jebakan sederhana berupa lubang besar di tanah yang di dasarnya dipasangi pasak-pasak yang tajam. Untuk menutupi lubang tersebut, kami menggunakan rerumputan kering dan membuatnya terlihat sealami mungkin. Ini adalah jebakan terbaik yang bisa kami lakukan mengingat tidak ada satupun dari kami yang berspesialisasi dalam membuat jebakan.

Setelah semua persiapan telah selesai, kami mulai bersiap di posisi masing-masing.

Aku dan Alexis bersembunyi di dalam jerami, Noel bersembunyi dibalik semak-semak sambil menyiapkan Summon Monsternya, lalu Eve menggunakan skill [Wind Magic-Aerial Camouflage] yang bisa membuat dirinya tidak terlihat untuk menyembunyikan keberadaannya dan juga Shery.

Setelah menunggu untuk beberapa saat, [Detection] milikku mulai menangkap adanya pergerakan di dalam hutan.

Dari perasaan yang kudapat, dapat kupastikan kalau mereka adalah Makhluk Buas dan ada banyak dari mereka. Mungkin sekitar 20 atau bahkan lebih.

Perlahan mereka mulai mendekat.

Suara gemerisik semak mulai terdengar, tidak lama kemdian muncul lah bayangan seekor Makhluk Buas dengan empat kaki dan bertubuh besar dan gemuk yang berwarna coklat kotor. Di mulutya terdapat empat buah taring yang sangat besar sampai itu menonjol keluar.

Sudah dipastikan kalau mereka adalah target incaran kami, Wild Boar.

Satu-persatu dari mereka keluar dari rimbunan pepohonan dan mendekat kearah kami. Tidak, lebih tepatnya mereka mendatangi ladang yang masih bagus dan ditanami oleh berbagai macam sayuran.

Perlahan namun pasti, mereka semakin mendekati ladang disaat...

“Ooiiiink...!”

Beberapa diantara mereka menghilang kedalam lubang yang tercipta diatas tanah. 

Setelah melihat ada kawan mereka yang berteriak kesakitan, sontak seluruh kawanan menjadi resah.

Tidak membuang waktu, aku segera mengaktifkan [Light Magic-Flashlight] dan menyinari seluruh ladang serta membutakan Wild Boar yang tanpa sengaja menatap kearahku.

“Sekarang!”

Atas sinyalku, aku dan Alexis segera melompat keluar dari persembunyian kami dan menebas semua Wild Boar yang ada dihadapan kami.

Tidak hanya itu, Shery yang keluar dari persembunyiannya juga segera mengaktifkan {Sacred Flame Magic-Flame Prison} dan mengurung semua Wild Boar di dalam penjara api.

Eve lalu melepaskan [Wind Magic-Wind Slice] dan mencabik-cabik semua Wild Boar yang terkena serangannya.

Sedangkan untuk Wild Boar yang beruntung dan tidak masuk kedalam jangkauan {Flame Prison} milik Shery harus mendapati nasib tragis karena tercabik-cabik oleh Summon Monster terbaru milik Noel, yaitu [Dire Wolf].

Wujud mereka menyerupai Black Wolf, yang berbeda hanyalah warna rambut mereka yang keabu-abuan dan memiliki corak sihir yang menyerupai tato di bagian kepala mereka.

Berkat kerja sama kami, kami berhasil menghabisi semua Wild Boar sebelum matahari terbit.

...

    Sudah setengah hari semejak saat itu. Setelah membereskan semua mayat Wild Boar dan mengambil material berharga dari mereka yang berupa (Wild Boar Hide), (Wild Boar Meat), dan (Wild Boar Horn) yang memiliki harga cukup mahal, kami pamit undur diri dan kembali ke kota Harva.

Setelah berpamitan dengan kepala desa yang sangat bersyukur karena masalah Wild Boar sudah beres dan mendapatkan sekitar setengah dari material yang kami berikan padanya karena mustahil kami membawa itu semua. Kepala desa sangat berterima kasih kepada kami hingga dia bersujud diatas tanah sambil mengucapkan berbagai ucapan syukur yang jujur sudah mulai mengganggu kami.

Tidak lupa, kami juga berpaminat dengan George dan istrinya.

Setelah selesai berpamitan, kami segera undur diri dan memacu kereta untuk kembali pulang.