PARENTS AND CAPITAL

(Author Rafli Sydyq)


    Disaat Rafael dan yang lainnya sedang sibuk dalam sebuah quest, surat yang Rafael tulis sehari sebelumnya saat ini sudah sampai di tujuannya.

Berkat teknologi sihir yang sudah cukup maju, metode pengantaran surat saat ini sudah mampu untuk mengurangi waktu pengiriman yang seharusnya memakan waktu seminggu penuh jika menggunakan kuda, bisa dipangkas hingga hanya akan memakan waktu selama sehari.

Mengesampingkan metode apa yang sebenarnya mereka gunakan, saat ini kita hanya akan membahas orang yang menerima surat tersebut.

Ya... orang yang menerima surat dari Rafael tidak lain adalah orang yang saat ini menjabat sebagai Paus di Kerajaan Tristen. Paus Frumentius Marvelia Dragnier.

Setelah menerima surat dari anaknya yang telah lama pergi meninggalkan rumah, dia terus mengerutkan keningnya sambil tanpa hentinya menggumamkan sesuatu.

Melihat hal ini, seorang wanita yang sedari tadi duduk sambil menikmati secangkir teh pun menegurnya.

“Sayang... apakah itu surat dari Rafael lagi?”

Benar, identitas sebenarnya dari wanita tersebut adalah istri dari Frumentius, sekaligus Ibu dari Rafael. Namanya adalah Laurianna Dragnier.

Beliau awalnya hanyalah orang biasa sampai akhirnya diangkat menjadi istri oleh Frumentius dan akhirnya memperoleh status kebangsawanan. Meskipun begitu, aura yang dipancarkan olehnya sanggup untuk membuat malu semua wanita bangsawan yang ada disekitarnya.

“Anak itu... dia bilang kalau dia akhirnya menjadi seorang Arcbishop”

Mendengar hal tersebut, Laurianna hanya bisa menutup mulutnya dan mengatakan “Oh astaga” sambil terus memperhatikan suaminya yang sedari tadi terus saja memandangi surat yang dikirimkan oleh putra mereka.

“Heh... walaupun dia terus berkata kalau dia tidak mau mewarisi posisiku...”

Sebuah senyuman mekar dari wajah Frumentius. Kegembiraannya terpampang jelas hingga membuat istrinya hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah suaminya yang sudah jarang terlihat.

“Meskipun begitu, Rafael kecil saat ini sudah dewasa yah... Kapan dia akan pulang dan mengenalkan istrinya pada kita”

“Anak itu... baru saja pergi sebentar namun sudah berani merayu seorang gadis...”

“Oh... bukankah itu mengingatkanku pada seseorang”

Frumentius tidak bisa menjawab perkataan istirnya yang setengah menggoda. Mencoba mengalihkan pembicaraan, dia lalu kembali membacakan isi surat tersebut.

“Soal istrinya itu... tampaknya gadis itu sekarang menjadi seorang Holy Sorceress”

“Oh astaga... tidak kusangka kalau putra kecil kita pandai dalam memilih pendamping”

Holy Sorceress... merupakan salah satu job yang paling sulit untuk didapatkan. Dikatakan bahwa kesempatan untuk menjadi seorang Saint jauh lebih besar ketimbang menjadi seorang Holy Sorceress.

Frumentius dan Laurianna yang merupakan orang gereja sangat mengetahui betapa langka dan berharganya job tersebut.

“Sudah kuduga sebaiknya kita suruh saja supaya dia cepat pulang”

“Tidak bisa... kondisi dunia saat ini sedang kacau, kekuatannya sangat diperlukan diluar sana”

“Tapi setidaknya dia bisa pulang dulu sebentar dan mengenalkan istrinya pada kita”

“Kau pikir berapa jarak dari Ibukota ke tempat dia sekarang? Butuh banyak waktu hanya untuk sampai kesini dan kau pikir apakah para Majin itu hanya akan santai tanpa melakukan apapun?”

“Tapi sayang...”

Mereka berdua terus saja berdebat selama beberapa waktu sampai akhirnya mereka terpaksa berhenti...

Seseorang yang tampak seperti seorang prajurit datang menghampiri mereka berdua dan menyela pembicaraan mereka dengan membawa sebuah berita yang cukup mengejutkan.

“Lapor... Sebuah kota kembali diserang oleh pasukan Makhluk Buas. Dan saat ini, Putra Mahkota sedang berada di kota tersebut”