BOSS OF DUNGEON
(Author : Rafli Sydyq)

    Dasar Rafael, bagaimana bisa dia menyuhku untuk berhadapan dengan tiga boss sekaligus. Meskipun aku bersyukur dia tidak menyuruhku untuk berhadapan dengan Golem yang memiliki afinitas buruk denganku, melawan Chimera jauh lebih baik.
Aku menerapkan tiga skill sekaligus untuk memperkuat diriku. [Magic Wrestling],  [Vajra] dan  [Fire Magic-Fire Possession]. Dengan tubuh yang berkobar dengan api yang membara, aku maju untuk mengalahkan semua musuhku.
Sementara [Magic Wrestling] memiliki efek yang hampir sama yaitu untuk memperkuat diriku secara fisik, [Fire Magic-Fire Possession] menciptakan selimut api yang menutupi seluruh diriku dan meningkatkan seluruh stat yang kumiliki sebanyak 40% dan mengurangi semua kerusakan yang ditimbulkan oleh [Fire Magic] dan satu efek spesial lainnya.
Lawan pertama yang kuhadapi adalah boss lantai 5 yang pernah kulawan. Dia adalah seekor Chimera yang memiliki dua buah kepala dan berekor ular. Satu kepala berbentuk kepala harimau, sedangkan yang satu lagi adalah kepala kambing.
Chimera itu segera menghadap kepadaku dan mengayunkan ekor ularnya yang beracun layaknya sebuah cambuk. Aku menghindarinya dengan gesit sambil mengaktifkan skill ku yaitu [Sword Skill-Anger Slash] Dengan pedang yang diselimuti kobaran api, aku menebas kaki kanannya hingga menimbulkan sebuah ledakan yang berhasil menimbulkan sebuah luka fatal pada Chimera.
“Gooaaaa....!!!”
Chimera itu berteriak dengan marah dan mulai menyerang secara membabi-buta. Dengan putus asa aku mencoba menghindari semua serangannya yang tak tentu arah. Disaat itulah [Danger Presence] milikku aktif dan memperingatkan ada sesuatu dibelakangku.
Aku segera melompat menjauh dan memperhatikan apa yang menyerangku. Tak disangka itu adalah boss lantai lainnya. Dia adalah Chimera dengan kepala harimau yang memiliki sepasang tanduk kambing yang mencuat dari kepalanya.
Dari mulut Chimera itu terlihat percikan api yang menyala. Tidak lama kemudian, dia membuka mulutnya dan menyemburkan lidah api yang sangat panas.
Sangat bagus, aku segera memposisikan pedangku tepat dihadapanku dan menerima serangannya dengan senang hati. Api yang seharusnya membakarku kini terserap dan menjadi kekuatanku.
Ini adalah efek spesial dari [Fire Possession] yang membuatku mampu untuk menyerap api untuk dijadikan kekuatanku.
Setelah melihat aku yang baik-baik saja setelah menerima serangannya sacara langsung, kedua Chimera itu hanya bisa terdiam dengan tatapan bingung.
Memanfaatkan kesempatan in, aku segera mengangkat pedangku tinggi dan mengaktifkan skill.
[Fire Magic-Blaze Road] Sebuah garis api menyabar diantara kedua Chimera itu sambil menghasilkan sebuah jejak api yang terus membara dibelakangnya. Kedua Chimera itu berhasil menghindari seranganku dengan bergerak kesamping.
Tapi, sejak awal mereka bukanlah tujuanku. Yang kuincar adalah Chimera terakhir yang terus berdiri diam dibelakang mereka. 
Chimera itu memiliki tiga kepala. Masing-masing berwujud kepala naga, singa, dan rajawali. Dipunggungnya juga terdapat sepasang sayap yang salah satunya memiliki sisik seperti sayap naga, sedangkan yang satunya lagi seperti sayap burung.
Chimera itu segera mengeluarkan sebuah auman yang memekakkan telinga dan membuat seranganku menghilang sebelum itu mencapainya.
Seperti dugaanku, dialah yang terkuat. Tepat setelah itu, dia segera berjalan maju dan bergabung dengan dua Chimera lainnya untuk menghadapiku. Bagus.
Disaat mereka telah berdekatan, aku segera menerjang masuk dan melompat setinggi mungkin dan mengaktifkan rangkaian skill andalanku.
[Sword Skill-Savage Drop] [Sword Skill-Tornado Blade] [Fire Magic-Flame Tornado]
Aku menghantamkan pedangku ketanah yang menghasilkan gelombang kejut yang menghempaskan apapun disekitarnya. Lalu kulanjutkan dengan memutar pedangku dengan liar dan dikombinasikan dengan sihir, menghasilkan sebuah pusaran api besar yang mampu menelan segalanya.
Ketiga Chimera yang masuk kedalam jangkauan seranganku harus rela tertelan dalam kobaran api dan hangus terbakar. Chimera pertama dan kedua langsung runtuh dalam keadaan masih terbakar oleh api, sedangkan Chimera terakhir masih berdiri dengan api yang masih menyala ditubuhnya.
Tidak tinggal diam, aku segera melompat maju dengan pedangku yang masih terbakar dan menyerang ketiga lehernya secara bersamaan dengan gerakan memutar dari aktifasi skill [Sword Skill-Windmill Slash].
Seranganku berhasil menggorok lehernya yang mengakibatkan darah Chimera itu menyembur keluar dengan deras dan membasahi tanah dengan warna merah. Tidak lama kemudian, Chimera itu runtuh ketanah dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Aku sedikit mengambil nafas lega. Melihat MP ku sudah turun hingga tersisa 30%, aku segera mengambil ‘Mana Potion’ dari ‘Dimension Bag’ milikku dan menenggaknya hingga tidak tersisa. Rasa pahit membasahi mulutku dan sebagai gantinya, MP ku pulih hingga 80%.
Sambil mengambil nafas sejenak, aku melihat kondisi Rafael dikejauhan, tampaknya dia juga telah berhasil mengalahkan para Golem dan telah kembali menghadapi Makhluk Buas yang masih terus bermunculan. 
Tidak mau kalah, aku kembali mengangkat pedangku dan menebas semua yang ada dihadapanku.
...
    Meskipun aku sudah menyuruh Alexis untuk menangani para Chimerai itu, kondisiku disini tidak jauh lebih baik.
Musuh yang kuhadapi adalah tiga Golem raksasa. Dengan [Identify] aku bisa mengetahui terbuat dari apa Golem itu.
Boss lantai 10, Iron Guardian. Boss lantai 20, Silver Guardian. Dan boss lantai 30, Gold Guardian. Masing-masing dari mereka memiliki tinggi sekitar lebih dari 4 meter.
Disaat aku sedang memikirkan strategi terbaik untuk mengalahkan mereka, tiba-tiba saja ketiga Golem itu menyerangku secara bersamaan tanpa memberikanku waktu sedikitpun.
Aku mengindar dengan melompat kesamping dan kebelakang sambil terus menghindari serangan mereka yang bertubi-tubi. Melihat sedikit celah, aku segera menggunakan skill [Light Magic-Scratcher Shoot].
Puluhan tembakan cahaya menghujani ketiga Golem itu. Sayang, itu hanya meninggalkan goresan kecil pada mereka. Aku segera bergerak kesamping sambil terus menghindari serangan mereka dan mengaktifkan kembali skill ku.
[Light Magic-Glitter Rain] [Light Magic-Radiance Cutter] Kali ini hujan cahaya menyerang para Golem itu dari atas dan pisau cahaya menyayat tubuh mereka. Sekali lagi, itu semua hanya meninggalkan sedikit lecet pada mereka.
Kali ini aku menggunakan langkah berbeda. Dengan [Hardening] pada gauntletku yang masih aktif, aku bergegas masuk dan langsung menuju Iron Guardian dan menyerang langsung pada wajahnya dengan skill [Martial Skill-Cannon Punch].
“Baaanng!”
Suara tumpul besi bergema dan Iron Guardian mundur beberapa langkah. Melihat kesempatan bagus, aku segera meletakkan telapak tanganku tepat di dadanya. 
[Light Magic-Sol Ray] Sebuah sinar cahaya menyerang langsung Golem itu dari jarak nol dan berhasil menembus tubuhnya sekaligus menghancurkan inti yang berada di dadanya.
Iron Golem lalu tumbang tak berdaya. Sekarang, aku hanya harus mengurus dua Golem yang masih tersisa.
Silver Guardian dan Gold Guardian yang masih hidup segera menghujaniku dengan pukulan yang mampu membuat lubang ditanah.
Aku menghindari semuanya dengan lincah, dan disaat aku melihat celah, aku segera mengaktifkan skill [Light Magic-Plasma Cutter].
Sebuah pisau cahaya yang terkonsentrasi menyerang kedua Golem itu secara bersamaan. Dampaknya sangatlah besar. Lengan kanan Silver Guardian langsung putus sedangkan Gold Guardian harus rela wajahnya terluka karena seranganku.
Gerakan mereka menjadi lambat untuk sesaat. Mengambil kesempatan, aku segera menghujani mereka dengan sihirku.
[Light Magic-Radiance Lance] [Light Magic-Scratcher Shoot] [Light Magic-Glitter Rain]
Ratusan serangan cahaya menghujani mereka. Meskipun awalnya itu hanya meninggalkan dampak kecil, tapi bila terkena terus menerus, kerusakannya pasti akan menumpuk dan berakibat fatal bagi mereka berdua.
Benar saja, setelah diserang bertubi-tubi dengan hujan cahaya, tubuh mereka mulai memanas dan menyala merah. Aku segera maju dan melancarkan serangan terakhir.
Aku menyerang kedua Golem itu menggunakan [Sword Skill-Heavy Slash] dan [Sword Skill-Double Strike] dan berhasil membelah mereka menjadi dua sekaligus dengan inti mereka.
Dengan ini semua boss Golem sudah dikalahkan. Melihat dikejauhan, tampaknya Alexis juga baru saja menyelesaikan pertarungannya.
Sekarang, setelah boss mereka kalah. Hanya tinggal menghabisi pasukan Makhluk Buas yang masih tersisa dan semua ini akan selesai.