ROAD DUNGEON DAN PERTARUNGAN DENGAN TERBURU-BURU
(Translator : Hikari)
Senja
hari. Bersama dengan Myu, kami tiba di depab Road Dungeon, salah satu dari lima
dungeon yang diciptakan di luar
dinding Kota Pertama.
Aku
mengambil sedikit Mega Potion dan MP Pot dari 【Atelier】,
tapi aku ingin menghindari menggunakan mereka jika memungkinkan.
Kami
bergabung dengan Lucato dan yang lain di depan dungeon.
"Maaf,
butuh waktu untuk membujuk Yun-oneechan!"
"Aku
tidak ingat telah dibujuk, serius. Selain itu, Myu, memangnya kau harus
seterburu-buru ini?"
Setelah
datang kemari dengan kecepatan yang tidak biasa, aku sedikit kehabisan napas.
Aku menarik napas dalam-dalam beberapa kali untuk menenangkan diri, dan
kemudian mengajukan pertanyaan itu——
"Tidak!
Tapi anggap saja begitu!"
"Ya
ampun, kau tidak masuk akal."
Sementara
aku menghela napas keheranan, Lucato dan yang lainnya tersenyum getir berdiri
di belakang Myu.
"Selamat
sore, Yun-san. Terima kasih telah datang bersama kami hari ini."
"Jangan
khawatir. Tidak ada resikonya sama sekali, dan aku juga penasaran tentang
hadiah yang didapat begitu kelima dungeon
diselesaikan," kataku dan kemudian mengobrol dengan Lucato dan yang
lainnya. Sementara itu, Myu telah mengantri di antara para player yang menunggu untuk masuk ke dungeon, mengamankan tempat kami.
"Heei!
Semuanya, ke sinii!"
"Ugh,
aku mendadak merasa gugup."
Saat
Myu memanggil dan kami semua melihat ke arahnya, aku menjadi gugup mengingat
bahwa meskipun aku ikut sebagai seorang support,
kami akan memasuki pertempuran secara langsung.
"Tidak
ada yang perlu ditakutkan, santai saja!"
Kami
berbaris di tempat yang Myu amankan untuk kami. Saat aku menaruh sebelah
tanganku di dada dan menarik napas dalam-dalam agar tenang, Myu dengan ringan
menepuk bahuku untuk meredakan keteganganku.
Sepertinya
itu berhasil karena aku bisa merasa rileks sedikit.
Dan
saat antrian untuk memasuki dungeon
bergerak maju, giliran kami tiba.
"Kelihatannya
giliran kita. Ayo kita masuk?"
"Yup.
Yun-oneechan, setelah kita masuk, akan ada jeda waktu sebelum pertarungan
dimulai, tapi jangan turunkan penjagaanmu."
"Ba-baik."
Aku
mengangguk menanggapi peringatan Myu dan memasuki dungeon bersama dengan anggota party.
Ada
kabut putih di balik gerbang yang terbuka, dan aku memasukinya sambil
memastikan tidak terpisah dari Myu dan yang lain. Kemudian, tanah di bawah kami
mendadak menghilang, meninggalkan kami dengan perasaan melayang-layang.
Bersamaan
dengan perasaan hilangnya satu anak tangga pada tangga, jernignya penglihatanku
diikuti dengan sebuah benturan kecil yang membuatku sadar bahwa ada salju di
depanku.
"Tempat
ini…"
Sedikit
jauh di depanku adalah Myu, Hino, dan Toutobi. Lucato, Kohaku, dan Rirei ada di
belakangku. Mereka semua masing-maisng berada di atas sebuah kereta luncur
untuk satu orang.
"Heei!
Semuanya baik-baik saja?!"
"Kami
di sini semuanya oke!"
Ada
kereta-kereta luncur kosong yang menuruni bukit di sekitar kami, para player bermunculan entah dari mana dan
berjatuhan ke dalamnya satu demi satu.
Aku
memeriksa ke bawahku lagi dan melihat bahwa sama seperti player lainnya, aku berada
di atas sebuah kereta luncur yang cukup besar yang melesat melintasi salju
dengan kecepatan tinggi.
"Kereta
ini terlihat cukup kokoh. Dan…pemandangannya indah."
Serpihan
salju yang naik ke udara karena kereta-kereta yang melesat menuruni bukit
mengalihkan perhatianku saat salju tersebut memantulkan cahaya, dan pemandangan
ini mencuri perhatianku. Sementara aku mencoba mempertahankan keseimbangan di
atas kereta luncur itu——
"——Tunggu,
kenapa aku malah merasa begitu terkesan! Ini benar-benar CEPAT!"
Aku
memegangi tali kekang kereta dan berjongkok untuk menurunkan pusat gravitasiku,
dan kemudian aku hanya bertahan.
Meskipun
kereta ini luas, tetap saja rasanya menakutkan karena tingginya kecepatan.
Kalau
aku memiringkan tubuhku ke kanan, kereta ini akan bergerak ke kanan, dan hal
yang sama terjadi kalau aku miring ke kiri. Mencondongkan tubuh ke depan
membuatku berakselerasi, dan aku akan melambat jika menyandar ke belakang. Aku
dapat mempelajari dasar-dasarnya dengan mencoba postur-postur tubuh yang
berbeda, tapi aku belum benar-benar memahami cara mengendalikannya. Aku hanya
bisa bergerak sedikit ke arah yang kuinginkan.
Di
sisi lain——
"Yahooooo!
AKU DULUAN!"
Myu
melebarkan kakinya seakan-akan dia sedang berselancar salju dan memperhitungkan
jangkauan pedangnya sambil mengayunkannya ke samping untuk menyeimbangkan diri.
Terlebih lagi, dia melakukan sebuah lompatan besar dengan berakselerasi dan
menarik bagian depan kereta luncur…wew, dia tidak pernah bermain snowboard
di dunia nyata, tapi dia menjadi liar di sini!
"Myu-san!
Pertarungan belum dimulai! Jangan melakukan hal-hal yang berbahaya!"
"Ini
masih kedua kalinya, tapi bantuan Sense-ku benar-benar hebat! Saat aku terbiasa
dengan ini, aku jadi bisa bergerak berkat 【Action
Restriction Release】!"
Dia
memamerkan beberapa lompatan sambil berputar di tengah udara, tapi aku
benar-benar cemas dia bisa jatuh.
Karena
ini kedua kalinya juga untuk mereka, anggota-anggota party selain Myu juga jadi terbiasa mengendalikan kereta luncur,
dan mereka mengendarainya dengan stabil.
Pemandangan
di mana Lucato menggunakan sebelah tangannya untuk mengayunkan bastard swordnya sementara berada di
atas kereta luncur itu sangat berdampak.
Hino
menumpukan tombak panjangnya di bahu sambil menyelipkan tangan ke atasnya untuk
menyesuaikan jangkauannya.
Kohaku
dan Rirei sebagai penyerang garis belakang juga memegang kipas dan staff sambil mengikuti party dari belakang.
Sementara
itu, hampir semua kereta luncur diisi oleh para player, dan pertarungan melawan boss akan dimulai.
"Luka-chan,
Yun-oneechan, bagaimana dengan kalian?"
"Tidak
ada masalah di sini, Myu-san."
"Aku
masih belum terbiasa dengan ini…"
Membidik
dengan busur sambil berada di atas kereta luncur yang tidak stabil bukanlah
sesuatu yang bisa langsung kulakukan.
Sementara
itu, Myu, yang bergegas langsung ke depan, menancapkan pedangnya ke jalan
bersalju dan menggunakannya sebaga rem untuk memperlambat sehingga dapat
menyamai kecepatan Toutobi dan Hino.
"Jangan
terlalu memaksakan dirimu, Yun-oneechan!"
Kaulah
yang membawaku ke sini, pikirku sambil memperhatikan sekitar dan melihat salah
satu kereta player yang meluncur
tidak stabil.
Dan
detik berikutnya——
"Lucato,
hati-hati!"
Seorang
player yang meluncur di depan Lucato
itu terpental keluar karena kesalahan mengendarai, dan kereta tanpa pengendara
itu melayang langsung ke arah Lucato dan yang lainnya.
"Kohaku
dan Rirei, tetap di belakangku! HAA——《Shock
Impact》!"
Dengan
Lucato sebagai pimpinannya, Kohaku dan Rirei berbaris di belakangnya satu demi
satu, dan kemudian Lucato menggunakan sebuah Art ke kereta yang mulai mendekati
mereka.
Dia
mengayunkan bastard sword-nya yang
memancarkan cahaya kuning pada kereta luncur secara diagonal dari bawah, dan
setelah berbenturan sesaat, kereta itu terlontar.
Dari
situ, kereta itu terbang jauh di atasku sebelum jatuh di belakang, dan kemudian
tertinggal di belakang saat kereta tersebut menancap di jalan yang bersalju.
Saat
aku memalingkan pandanganku dari kereta yang tertancap ke Lucato dengan
ekspresi terbengong-bengong dan mulut menganga terbuka, dia berekspresi
malu-malu dan tersenyum lembut.
"Pemikiran
yang bagus, Luka-chan! KERJA BAGUS!"
Myu
menghujani Lucato dengan pujian atas responnya yang tenang.
Meski
begitu, di sisi lain, salju yang terlempar ke udara melayang ke arah Hino dan
dia langsung masuk ke dalam awan salju tersebut.
"Kyaahh?!
Oh, ayolah!"
Hino
melewati salju dan postur tubuhnya pun berantakan karena serangan kejutan.
Salju menutupi hidungnya sementara dia mengerucutkan bibir tidak senang.
"H-Hino-chan,
kau tidak apa-apa?"
"Um…
Maaf, Hino-san."
Melihat
kondisi Hino saat ini, ekspresi Myu dan Lucato menjadi kaku.
"Nhn…
itu membuat lubang-lubang di stoking pakaian musim dinginku! Sialan kau,
boss dungeon! Aku tidak akan
melepaskanmu demi ini!"
Selain
itu, ada beberapa player, yang karena
tidak terbiasa mengendalikan kereta luncur, melakukan beberapa pergerakan tidak
masuk akal dan akhirnya terjatuh bahkan sebelum pertempuran dimulai. Sementara
itu, seekor Devil Reindeer berhidung merah dan berkaki delapan serta tanduk
yang rata pun muncul, menarik sebuah kereta luncur di belakangnya yang membawa
sesosok iblis yang mirip dengan seorang anak kecil. Ada juga Devil Reindeer
berkaki delapan yang kelihatan seperti anak buah boss, masing-masing dengan
warna hidung yang berbeda.
Dia
adalah boss yang mencuri kereta luncur dari Santa Claus——【Devil
Brat】.
『"Ada apa? Kalian datang untuk
mengambil kembali harta si Orang Suci? Aku tidak keberatan! Te-ta-pi——kalian
harus mengalahkan aku dulu!"』
Dia
berbicara dengan suara kekanak-kanakan dan polos, tapi juga ada raungan yang
datang dari belakang kami… Tunggu! BELAKANG kami?!
『"Pergilah sekarang, para Devil
Reinderr-ku!"』
Myu
dan Lucato yang terdekat, memanggilku.
"Yun-oneechan,
tolong berikan enchant dan bantu kami
secukupnya! Ayo, Tobi-chan, Hino-chan. Let's
go!"
"Baiklah
kalau begitu, kita berangkat! Jangan paksakan dirimu, Yun-san!"
Aku
mengangguk pada mereka berdua dan mengikuti yang lain sambil berkonsentrasi
mengendalikan kereta luncur di belakang mereka.
"《Enchant》
——Attack, Defense… WOOAH?!"
Saat
aku melancarkan enchant serangan
fisik dan akan menambahkan pertahanan fisik sebagai tambahannya, sesuatu
terbang ke arahku dari depan, jadi aku menghindari dengan terburu-buru.
Itu
adalah sebuah bongkahan salju.
Dan
memandangi lebih cermat jalan yang bersalju, aku melihat ada lubang-lubang di
beberapa tempat yang dapat membuat kereta luncur kehilangan keseimbangan kalau
kita berkendara di atasnya.
Terlebih
lagi, lubang-lubang tersebut dibuat oleh Devil Reindeer.
"Sekarang
kalau aku memperhatikannya lagi, mereka benar-benar memiliki desain yang
mengerikan."
Devil
Reindeer berlari dengan kedelapan kakinya dan tatapan jahat di matanya. Mereka
juag menyerang dengan sihir elemental tingkat rendah yang sesuai dengan warna
hidung mereka. Sedangkan kedelapan kakinya, empat kaki digunakan untuk
mempertahankan kecepatan tinggi mereka, sementara empat sisa lainnya untuk
menendang salju ke arah kami.
Mereka
juga menggunakan tanduk-tanduk datar mereka menjadi seperti sekop yang dengan
sekuat tenaga menyekop salju dan melemparkannya ke belakang dalam bentuk
lintasan parabola.
Selain
itu, Devil Reindeer juga terkadang secara fisik menyerang player dengan menjegal mereka, jadi serangan mereka benar-benar
bervariasi.
Meskipun
aku tidak diincar oleh musuh karena aku berada di kereta luncur terakhir, walau
begitu jika seekor secara acak menjatuhkan bongkahan salju, itu bisa menjadi
kematian bagiku.
"Apa-apaan
rentetan serangan salju ini…."
"Yun-oneechan,
lakukanlah yang terbaik, tapi jangan berlebihan! Whoops, hampir saja yang
barusan itu."
"Kau
juga! Aku baik-baik saja!"
Aku
berkata begitu dan meminta Myu fokus pada pertempuran, tapi aku tidak punya
waktu senggang untuk melancarkan enchant
apapun dan keretanya terlalu tidak stabil untukku berpatisipasi dalam
pertarungan menggunakan busurku.
Sementara
itu, Myu dan yang lainnya, yang telah mulai masuk dalam alur pertarungan, dengan
terampilnya mengendalikan kereta luncur mereka sambil bertarung melawan para
Devil Reindeer.
"Baiklah
kalau begitu, ini dia! ——《Delta
Slash》!"
Dengan
serangan Myu sebagai pembukanya, Toutobi dan Hino mengikutinya dalam
pertempuran.
Mereka
menyebar untuk menghindari serbuan serangan Devil Reindeer dan kemudian segera
balas menyerang.
Myu
melepaskan sebuah Art tiga-tebasan, yang mana kemudian diikuti oleh Toutobi
yang menyurutkan pergerakan musuh dengan memberikan tebasan sebuah Art yang
menyebabkan kelumpuhan.
Yang
terakhir, Hino mempercepat kereta luncurnya untuk mendekati musuh dari
belakang, sebelum menghancurkan keseimbangan si rusa kutub dengan menggunakan
tombak panjangnya untuk menyerang kaki-kakinya.
Si
Devil Reindeer, yang berlari dengan kecepatan tinggi, kehilangan keseimbangan,
berguling, dan kemudian melambung di tanah, sebelum akhirnya ditinggalkan oleh
para player yang bergerak di
kereta-kereta mereka.
『"GUOOooo——"』
Akhirnya,
Reindeer itu terperosok ke dalam runtuhan di jalan bersalju di belakang kami
dan menghilang bersama dengan suara lenguhan.
Amin,
pikirku diam-diam melihat adegan itu.
Itu
sama sekali bukan bercanda…
"Bukankah
ini sudah cukup? Bukan hanya serangan salju yang datang dari depan, tapi juga
ada runtuhan di jalan bersalju ini yang mengejar kita dari belakang. Tidak
hanya itu, ada juga para Devil Reindeer itu sendiri."
Devil
Reindeer yang telah menghilang dalam runtuhan, muncul sekali lagi saat turun
dari langit sama seperti ketika dia pertama kali muncul, sebelum kembali ke
jalan bersalju. Itu adalah Devil Reindeer berhidung biru kehijauan.
Akan
tetapi, runtuhan jalan bersalju ini dan dikombinasikan dengan serangan Myu dan
yang lainnya telah mengurangi HP-nya ke 60%
Kemudian,
hidung Devil Reindeer itu mendadak mulai bersinar——
"WooAAH,
tidak mungkiiiin!"
Berkendara
di atas kereta luncur yang tidak biasa, aku memiringkan diriku ke kanan untuk
menghindari sihir peluru es.
Segera
sesudah itu, peluru es yang mendarat di samping kereta luncurku, menimbulkan
awan salju.
Sesudah
itu, dua peluru es lainnya terbang melewati atas kepalaku dan mendarat di
tanah. Aku menggerakkan kereta luncur semakin jauh untuk menghindari awan salju
yang menghalangi jalanku.
Apa
yang harus kulakukan, mencoba menyerang dengan busur? Atau mungkin melakukan
serangan beresiko dengan pisau…?
Kelihatannya,
dalam dungeon 【Devil
Brat】, salah satu metode untuk kembali ke
dalam game setelah kehilangan kereta luncurnya adalah menggunakan monster jinak
seperti Ryui. Akan tetapi, aku tidak bisa mengandalkan dia sedini ini.
"…Aku
tidak punya pilihan lain. Ayo coba paksakan dengan item sekali pakaiku!"
Aku
menguatkan tekadku dan mengeluarkan beberapa Magic Gem dari inventory.
Kemudian,
sambil memperhitungkan waktu aktivasi permata-permata itu, aku memperkirakan
jarak antara aku dan si Devil Reindeer, mengucapkan kata kuncinya, dan
melemparkan permata-permata itu ke belakangku.
"——【Bomb】,
【Clay Shield】!"
Dua
jenis sihir yang dibawa permata-permata itu diaktifkan dengan permata tersebut
sebagai titik awalnya.
Hasilnya,
sebuah dinding tanah muncul di depan Devil Reindeer dan banyak ledakan yang
terjadi.
Akan
tetapi, rusa kutub tersebut menabrak dinding, menyerbu melintasi salju yang
naik ke udara karena ledakan itu, dan muncul sekali lgi. Tapi tetap saja, dia
tidak melewatinya tanpa terluka dan memiliki HP kurang dari 50% dari sisa
HP-nya.
Damage
yang kuberikan itu kecil saat dibandingkan dengan serangan terkoordinasi antara
Myu dan yang lainnya, tapi tetap saja, melihat bahwa aku bisa memberikan damage yang cukup besar padanya, aku
melakukan pose bersemangat.
"Baiklah!
Aku bisa melakukan ini…tunggu, ehhhh?!"
Aku
melihat dua Devil Reindeer yang tadinya menyerang player garis depan dan sekarang memantul di jalanan bersalju ke
belakang.
Aku
punya firasat buruk soal ini, jadi aku menoleh ke belakang dan….
"SUDAH
KUDUGAAAA!"
Sebagai
tambahan dari rusa kutub pertama, sekaran ada tiga dari mereka yang sedang
mengejarku, orang yang paling jauh di belakang.
"Menjauhlaaaaaah‼
——【Bomb】!"
Kali
ini, aku memencarkan tiga kali lebih banyak Magic Gems dari keretaku.
Para
Devil Reindeer itu pun diserang oleh lebih banyak ledakan daripada sebelumnya.
Dari
mereka bertiga, dua di antaranya terhempas ke runtuh jalan bersalju, sementara
yang ketiga menerima sejumlah besar damage
langsung di tempat.
"Ohh!
Yun-san bersenang-senang, ya."
"Kohaku!
Ini sama sekali tidak menyenangkan!"
"Fufufu,
kalau begitu, bagaimana kalau kita mencuri bagian terbaiknya?"
Kohaku
dan Rirei, yang sedang dilindari dari depan oleh Lucato, mengalihkan perhatian
mereka ke bagian belakang.
Rusa
kutub yang telah dihempaskan itu pun mucul kembali dengan turun dari langit.
Kohaku dan Rirei melepaskan sihirnya pada mereka.
Dua
sihir melewati atas kepalaku dan memangkas habis sisa HP, menjadikan mereka
partikel-partikel cahaya.
"Ooooh!
Yun-oneechan sedang bersenang-senang!"
Bagian
mananya dari tampang panikku ini yang memperlihatkan bahwa aku sedang
bersenang-senang? Itulah yang ingin kutanyakan pada Myu, tapi sebelumnya
kuputuskan untuk memastikan situasi kami saat ini.
Devil
Reindeer telah dilenyapkan satu per satu oleh player lain.
Sebagai
tambahan, hal paling mengerikan adalah 【Devil
Brat】 meninggalkan semua pertarungan ini pada
Devil Reindeer bawahannya sementara dia seorang diri mengendarai kereta
luncurnya. Pertempuran boss 【Road
Dungeon】 perlahan menuju tahap pertengahannya.
·
Jumlah
Demon Reindeer perlahan berkurang, dan jumlah serangan yang membuat kasar
jalanan bersalju ini pun ikut berkurang.
Kalau
seperti ini, para player akan bisa
fokus pada boss begitu kedelapan rusa kutub tersebut dikalahkan.
Sementara
aku memikirkan hal optimis seperti itu, sekumpulan player dari party yang
sama mendekati si 【Devil
Brat】 dan menyerangnya.
Sambil
memastikan untuk tidak berbenturan satu sama lain, Myu dan player lain bertukar tempat saat menyerang 【Devil
Brat】 yang ada di atas kereta luncur yang
ditarik oleh Devil Reindeer berhidung merah.
"Kelihatannya
bagian depan cukup aman. Aku sebaiknya memastikan tidak diserang dari
belakang."
Setiap
Devil Reindeer yang telah roboh setelah menerima serangan-serangan dari para player dan berguling kembali ke runtuhan
jalan bersalju, kemudian muncul kembali menyerang para player lagi.
Banyak
player yang telah mundur karena
mereka diserang dari belakang, jadi kami tidak bisa membiarkan begitu saja para
rusa kutub tersebut.
Tersisa
di bagian paling belakang, aku mulai terbiasa mengendalikan kereta luncur dan
memanipulasi tali kekang dengan satu tangan sementara memegang sebuah botol
berisi obat status buruk di tangan lainnya.
Sambil
mengendalikan kereta luncur sehingga aku bisa menghindari Devil Reindeer yang
menuju lurus ke arahku, aku melemparkan ramuan itu ke lokasi di mana aku berada
sebelumnya.
Ramuan
itu berputar di udara dan pecah oleh tanduk rusa kutub yang menyerbu,
menumpahkan cairan yang ada di dalamnya.
Hasilnya,
Devil Reindeer tersiram isi botol ramuan itu dan kakinya kehilangan tenaga. Dia
menghantamkan kepalanya ke jalan bersalju. Tidak dapat bergerak, dia tertelan
oleh jalan bersalju yang runtuh segera sesudah itu.
"Bagus,
status buruknya bekerja pada mereka."
Devil
Reindeer di belakang bersiap menyerbu, mencoba untuk bergabung kembali dengan
rekan-rekannya di bagian depan, dan sementara efek 【Paralysis】,
【Sleep】,
dan 【Stun】
masih efektif, mereka tidak memberikan damage
apapun. Akan tetapi, karena musuh jadi tidak dapat bergerak karena efek-efek
ini, bisa diduga bahwa mereka akan mendapatkan damage begitu mereka tertangkap oleh runtuhan jalan bersalju.
"Yun-san,
seranganmu licik bener, ya."
"Fufufu,
kau mengeluarkan jeritan semanis itu beberapa saat yang lalu, tapi sekarang kau
sudah terbiasa. Padahal aku ingin mendengarnya lebih banyak lagi."
Kohaku
dan Rirei, yang tidak jauh, melontarkan kata-kata tersebut ke arahku berada
agak di depanku.
Sementara
itu, mereka terus melancarkan mantera-mantera tanpa akhir melewati atas kepala
para player.
Sebagai
tambahan, Lucato melindungi mereka berdua dari semua serangan yang datang dari
depan.
Dengan
semua yang terjadi itu, aku terus menggunakan Magic Gem dan ramuan status buruk
untuk mencegah serangan-serangan yang berdatangan dari Devil Reindeer di
belakang kami.
Kami
berempat membentuk formasi berlian, dengan Lucato di depan, Kohaku dan Rirei di
tengah sebelah kiri dan kanan, serta aku di bagian belakang. Setiap dari kami
melindungi satu sama lain dari serangan para Devil Reindeer dari sisi kami
masing-masing.
Kemudian,
salah satu rusa kutub tersebut dilumpuhkan oleh obat status buruk sekali lagi,
dan setelah terperosok ke dalam runtuhan jalanan bersalju, dia berubah menjadi
partikel-partikel cahaya lalu menghilang.
Begitu
jumlah Devil Reindeer berkurang menjadi tiga, 【Devil
Brat】 akhirnya menunjukkan sebuah reaksi
baru.
『"——Dasar manusia-manusia brengsek rendahan!
Baiklah, akan kugunakan kekuatan yang kucuri dari Orang Suci itu untuk
menyingkirkan kalian semua!"』
Sepenuhnya
mengubah penampilan dan cara bicaranya yang mirip anak kecil, wajah 【Devil
Brat】 menjadi jelek dan gelombang kejut mulai
memancar dari tubuhnya.
Para
player yang mencoba untuk memberikan
serangan pada saat itu, terdorong balik oleh gelombang kejut tersebut. Melihat
mereka entah bagaimana berhasil mempertahankan keseimbangan mereka di atas
kereta-kereta luncur mereka masing-masing dan tidak terjatuh, aku menghela
napas lega.
"Kalau
dia punya kemampuan seperti itu, kenapa tidak dia lemparkan saja para player sejak awal?"
"Yun-san,
kamu ngomong apaan, sih? Nyeremin."
"Yun-san,
itu tidak masuk akal."
Kohaku
dan Lucato menegur setelah kelihatannya mendengar apa yang kugumamkan.
Sementara
itu, Myu menggunakan kumpulan berkas cahaya mencoba untuk menyerang 【Devil
Brat】 sementara makhluk itu dilindungi oleh
gelombang-gelombang kejut, tapi bahkan itu pun begitu saja dialihkan dari si
boss.
【Devil Brat】
mengangkat tangan kanannya dan mulai merapalkan sebuah mantera dalam ruang
tersebut, sementara itu di saat yang sama terus memancarkan gelombang-gelombang
kejut.
『"——Puntir, puntir, menembus,
mematahkan. Tidak ada satu pun dari kalian yang akan berjalan ke dalam ruangku.
Aku memerintahkanmu atas nama iblisku!"』
Menanggapi
kata-kata ini, sebuah perubahan terjadi ke jalan bersalju yang lurus.
"Hahaha,
padahal aku sudah mulai terbiasa mengendalikan kereta luncur ini…"
Melihat
pemandangan yang berubah, aku mengerahkan suara gemetarku.
Jalan
bersalju yang menuju ke kejauhan mulai
mengombak di depan kami dan berubah menjadi sebuah jalur dengan banyak
tikungan.
Bagaimana
mungkin kami bisa menyusul musuh di jalur balapan yang bergelombang seperti
ini? Terlebih lagi, kecepatan runtuhnya jalan bersalju di belakang kami semakin meningkat dan mendekati kami bersama
suara gemuruh hebat.
Aku
membungkuk sedikit ke depan untuk meningkatkan kecepatan dan mempertahankan
jarak tetap dari runtuhan yang mengejar, tapi ada banyak dari antara para player yang ikut serta dalam pertempuran
ini dari posisi garis belakang sepertiku yang tidak dapat mengimbangi
peningkatan kecepatan runtuhan, dan walaupun mereka tidak segera terperosok ke
dalamnya, mereka pada akhirnya kehilangan kendali kereta luncur mereka dan
malah menabrak ke tempat lain. Ada juga beberapa player yang begitu saja terperangkap dalam runtuhan itu, dan
jeritan mereka terngiang-ngiang di telingaku selama beberapa waktu.
Akan
tetapi, bersamaan dengan perubahan jalur, gelombang kejut 【Devil
Brat】 menghilang. Menyadari hal itu lebih
cepat daripada yang lain, Myu bersuara lantang.
"Ini
kesempatan! Onee-chan! Enchant speed
dan elemen api!"
"Huhh?!"
"Cepat!"
"Oh,
ayolah! 《Enchant》
——Speed! 《Element Enchant》
——Weapon!"
Menanggapi
permintaan Myu, aku memasangkan speed
enchant padanya, dan kemudian menghancurkan sebuah batu elemen api dan
memberikan enchant elemen api pada
pedangnya.
Kemudian——
"Membuat
jalanan berkelok-kelok tidak akan membuatmu melarikan diri dariku! —— 《Nine Sword Slash》!"
"Woaah?!
Di-dia terbang?!"
Padahal
tadinya kupikir dia akan berkendara di samping jalur untuk mendekati 【Devil
Brat】 secepat mungkin, tapi dia ternyata dia
melompati jalur.
Dia
membuat kereta luncurnya melompat sebelum jatuh keluar jalur dan kemudian
melayang memanfaatkan momentum sebelum mendara di sebelah tonjolan lekukan,
membuatnya dapat mengambil jalan pintas.
Bersamaan
dengan momentum lompatannya, dia mendekati 【Devil
Brat】 dan menyerang punggung monster itu
dengan sebuah serangan berantai Art yang telah diselimuti dengan enchant api.
Akan
tetapi, tidak hanya kendalinya atas kereta luncur yang jadi melemah karena
lompatan besar dan pendarat yang dia lakukan, dia juga jadi tidak dapat beraksi
karena serangan besar yang dia lancarkan pada si 【Devil
Brat】. Hasilnya, dia akhirnya meluncur
menyamping keluar jalur.
Pada
saat itu, 【Devil Brat】
menoleh pada Myu dan melepaskan sebuah tombak es padanya, tapi untungnya dia
dapat menghindari itu dengan menancapkan pedangnya ke jalan dengan satu tangan
dan memangaatkannya untuk memperlambat diri.
Melihatnya
seperti itu membuatku mencengkeram tali kekang kereta luncur erat-erat saat aku
membeku karena cemas.
Satu
kesalahan kecil saja dan dia akan berakhir langsung menuju keluar jalur dan
dipaksa untuk mundur, namun dia tetap pergi dan melakukan hal yang berisiko
seperti itu.
"Wooah…hampir
saja."
"Myu-san!
Berhenti bertindak gegabah!"
Lucato
bersuara lantang saat berbicara pada Myu dari jauh. Menanggapinya, Myu
mengangkat tangan dan melambai, membuatku menghela napas kaget.
"Fufufu,
kita sebaiknya mencobanya juga—— 《Lava
Cannon》!"
"Kita
kerjakan juga bagian kita biar Myu nggak melakukannya berlebihan! 《Aero Cannon》!"
Sebuah
peluru lava yang membara yang diciptakan Rirei melesat di sepanjang jalan
bersalju ke iblis itu.
Jika
peluru lava itu terbang biasa saja, 【Devil
Brat】 akan bisa menghindarinya. Akan tetapi,
Aero Cannon Kohaku memberikan peluru lava itu semburan percepatan sementara
peluru itu di tengah udara.
Peluru
lava yang dipercepat itu memasuki jalur lurus menuju boss, tapi karena Devil
Reindeer mencoba untuk menghindarinya, peluru lava itu meledak di tengah udara
dan memandikan 【Devil
Brat】 dan rusanya dalam api seperti sebuah
ledakan bom.
"Bagus!
Serangan besarnya berhasil!"
"Semuanya
berjalan dengan baik. Meski begitu, kita mungkin sudah agak berlebihan
melakukannya."
Si
boss, yang muncul dari balik awan salju yang naik karena serangan combo Kohaku dan Rirei, mendapat damage terbesar sejauh ini.
Melihat
itu, mereka berselancar bersisian dan saling melakukan tos.
Tidak
mau kalah, player lain berbelok tajam
dan berkendara di sisi dalam dari setiap lekukan untuk mengejar 【Devil
Brat】 dan menyerang.
Dan
kemudian, sama seperti saat jalan bersalju yang jadi berkelok-kelok, 【Devil
Brat】 mulai melepaskan gelombang-gelombang
kejut dan para player jadi tidak
dapat mendekatinya.
『"Kalian spesies makhluk yang lebih
rendah! Di sinilah aku, menyediakan diri untuk bermain-main dengan kalian, tapi
kalian semua menjadi congkak! Kalian telah membuatku bertindak serius!"』
Gelombang-gelombang
kejut yang dilepaskan si boss pun berhenti setelah jalur yang berkelok-kelok
itu menghilang dan kembali lurus.
Dan
pada saat yang sama, kecepatan runtuhnya jalan bersalju jadi semakin meningkat.
Raungan yang mendekat menciptakan ketegangan di antara para player.
Selain
dari si rusa hidung merah yang menarik kereta luncur 【Devil
Brat】, Devil Reindeer lainnya tidak dapat
mengatasi kecepatan runtuhan, dan bersama dengan suara geraman rendah, mereka
terperosok ke dalamnya satu demi satu. Setelah itu, ratusan tombak es muncul
satu demi satu di atas rusa kutub berhidung merah yang menarik kereta luncur si
boss.
"Hei,
hei. Aku tidak bisa mengikuti ini."
『"——Menusuk dari langit, Icicle
Cage!"』
Mengendarai
kereta luncur di paling belakang, aku menyaksikan arah lintasan tombak-tombak
es dari kejauhan. Itu kelihatannya tidak diarahkan pada para player, tapi ditembakkan pada jalan
bersalju di depan kami sebaliknya.
Itu
semua berakhir dengan secara acak menancap di jalan, membentuk
rintangan-rintagnan berbentuk pilar.
Myu
dan Hino bergegas melewati pilar-pilar es yang mereka dekati dengan menggunakan
senjata mereka untuk menghancurkannya. Akan tetapi, begitu pilar-pilar tersebut
hancur, mereka memberikan damage pada
para player yang menghancurkan
mereka.
Toutobi
memilih untuk menghindari rintangan itu sebagai gantinya, jadi dia tidak
mendapat damage sedikit pun. Akan
tetapi, hasilnya, dia jadi tidak dapat bepergian cukup cepat untuk mengejar 【Devil
Brat】.
Berbicara
mengenai kami yang ada di belakang, bukan berarti kami selamat.
Tombak-tombak
es secara berkala dilemparkan oleh boss, menciptakan rintangan-rintangan, dan
ada player yang menubruk tiang-tiang
es tersebut lalu terjatuh dari kereta mereka atau terjungkir. Saat mereka
berguling di tanah, mereka akhirnya menyerang kami yang berada di garis
belakang.
"——Mereka
datang ke arah kita!"
Salah
satu dari kereta-kereta luncur yang kehilangan kendali setelah terjatuh untuk
menghindari rintangan-rintangan es kemudian berputar dengan kecepatan tinggi sambil
mendekati kami.
Lucato
mengayunkan bastard swordnya dan
memukul mundur kereta tersebut, tapi di saat yang sama itu terjadi, sebuah
tombak es menancap ke jalan bersalju di depan Kohaku.
Hasilnya,
Kohaku terlempar dari keretanya dan melambung di udara.
"——Kohaku!"
Merka
harus menggunakan pedang dan sihir untuk menghalangi datangnya tombak-tombak
salju, jadi baik Lucato maupun Rirei tidak dapat bereaksi terhadap peristiwa
mendadak tersebut untuk menyelamatkan Kohaku.
Kalau
begini, Kohaku akan terjatuh ke jalan bersalju dan akan sulit untuk membantu
mereka. Sebagai tambahan, hanya aku satu-satunya di bagian belakang yang bisa
menangkapnya.
Akan
tetapi, kalau aku mengubah jalur untuk melakukannya, aku akan menabrak sebuah
rintangan.
Kalau
aku menyingkir ke kiri, aku bisa dengan selamat menghindarinya——
"Kohaku!
Onee-chan!"
"?‼
Oh, sial! Harus kutunjukkan nyali seorang lelaki!"
Aku
memiringkan tubuhku ke kanan dan menyerbu langsung ke sebuah pilar es. Kalau
aku tidak bisa meloloskan diri ke tempat aman, maka aku sebaiknya menguatkan
diri untuk menceburkan diriku ke dalam bahaya.
"——《Clay Shield》!
Kohaku, bertahanlah!"
Aku
menciptakan sebuah dinding tanah diagonal dan mempercepat diri saat menyerbu ke
platform lompat buatanku sendiri.
Dan
kemudian, setelah menggunakannya untuk melambungkan diriku tinggi ke udara, aku
terbang melewati pilar es itu dan menangkap Kohaku di tengah udara.
"Yun-san?!
Kenapa?!"
Meskipun
sudut platform lompatan tidaklah tinggi, kami mempertahankan momentum
lompatanku saat kami mencapai daratan dan melesat langsung ke sebuah pilar es.
Tertusuk oleh pecahan yang bertebaran, Kohaku dan aku mendapatkan damage.
Aku
berhasil menangkap Kohaku di udara, tapi ini mengakibatkan aku jadi tidak bisa
mengendalikan kereta luncur yang berakselerasi.
"Yun-san,
aku senang atas bantuanmu, tapi….kalau begini kita akan keluar jalur!"
"Aku
tahu! Tapi jangan mengira aku tidak punya cukup refleks untuk mengendalikan
kereta luncurnya!"
"Kenapa
kau menanggapi dengan percaya diri?!"
Kereta
luncur itu terus bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa kukendalikan. Kalau
begini, kami akan berakhir di luar jalur jalan bersalju.
Aku
merasa sedikit bersalah setelah membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya,
tapi tidak ada hal yang tidak akan kulakukan supaya kami berdua dapat selamat.
"Baiklah
kalau begitu, ayo terbang!"
"Heeh?
Terbang…wakyaa?‼"
Sambil
memeluk Kohaku dalam rengkuhan lenganku, aku melompat keluar dari kereta luncur
yang terus berakselerasi dan meninggalkan jalur.
Dari
situ, aku segera memanggil Ryui, yang kusimpan untuk berjaga-jaga sampai
sekarang.
"Ayo,
Ryui! ——《Summon》!"
Begitu
aku melompat dari kereta, Ryui dewasa muncul di bawahku dan mulai berlari dengan
kami di punggungnya.
Sementara
itu, kereta luncur yang tadinya kami naiki kini meninggalkan jalur dan
menghilang ke dalam ruang kosong.
"Woah‼
Cepatnya! Tinggi sekali, Yun-san!"
"Kohaku,
jangan bicara. Kau akan menggigit lidahmu sendiri."
Ditahan
oleh lenganku dari belakang dan menunggang bersamaku, Kohaku kelihatan sangat
terharu karena bisa menunggangi Ryui dan benar-benar bersemangat.
Di
sisi lain, aku memegang tali kekang Ryui di tangan kiriku dan dengan
terampil…yah, aku tidak mengendalikan Ryui, dan hanya mempercayakan semuanya
padanya saat dia berlari di jalan yang bersalju.
Mencari
jalannya sendiri di antara celah-celah rintangan tiang-tiang es, Ryui dapat
dengan segera bergabung kembali dengan Myu dan yang lain. Kemampuannya
benar-benar jauh melampaui apa yang pantas bagiku.
"Dukungan
yang bagus, Onee-chan!"
"…Aku
tidak bisa menolong siapapun lagi sekarang."
Dan
jangan panggil aku "one-chan", adalah kata-kata yang kutelan,
membiarkannya sebagai sebuah jawaban singkat.
Aku
melihat ke sekitar dan selain dari anggota party
Myu, aku melihat lebih sedikit player,
tapi boss 【Devil Brat】
memiliki cukup banyak HP dan sepertinya terpojok.
Akan
teapi, karena serangan-serangan dari tombak dan rintangan pilar es, kami
agaknya tidak dapat memberikan sebuah serangan penentu terhadap boss tersebut.
Rintangannya
hancur tapi memberikan damage pada
orang yang menghancurkannya, itu cukup sederhana tapi membahayakan.
Aku
merasakan damage dari salah satunya
secara langsung saat sebelumnya aku menerjang ke salah satunya ketika
menyelamatkan Kohaku. Menghantam satu pilar es itu tidak maslah, tapi jika
diulangi maka jumlah damagenya akan
terkumpul dengan cepat dan akan merampas sejumlah besar HP, ditambah lagi itu
berdampak pada pengendalian kereta luncur.
"Kalian
mendapat damage yang cukup besar,
Onee-chan, Kohaku."
"Ya.
Dan aku menggunakan sihir jadi MP-ku berkurang. Kurasa aku sebaiknya
menggunakan ramuan."
Aku
menggunakan salah satu dari sedikit Mega Potion dan MP Pot yang kupunya pada
Kohaku dan diriku sendiri, dengan cepat memulihkan diri kami. Kohaku
berekspresi terkejut dengan jumlah HP dan MP yang pulih, tapi mari tidak
membahas masalah itu sekarang.
Yah,
apa yang kita lakukan berikutnya? Aku berpikir sambil menunggangi Ryui. Di
sebelahku Myu mengendarai kereta luncurnya.
Sekarang
semua anggota party Myu telah
berkumpul kembali. Kami bergerak sementara Lucato dan Hino mengenyaghkan semua
pilar es yang menghalangi untuk memastikan keselamatan kami.
Di
belakang mereka adalah aku, Kohaku, dan Myu, diikuti dengan Toutobi dan Rirei.
"Karena
ada rintangan di depan, Hino-san dan aku akan mengamankan jalur. Myu dan
Toutobi-san akan menebas boss, Rirei dan Yun-san memberikan bantuan dari
belakang. Setuju?"
"Tidak
ada keberatan! Bagaimana yang lainnya?"
Myu
dengan penuh semangat menyetujui usulan Lucato dan saat aku melihat ke
sekeliling, semuanya mengangguk, sehingga aku pun mengiyakan rencana itu.
Lucato
dan Hino segera mempercepat kereta luncur mereka dan mulai menghancurkan
rintangan-rintangan satu demi satu dengan Art mereka.
"HAa——《Shock Impact》!"
"Minggir!
——《Large Swing》!"
Lucato
mengayunkan bastard swordnya, Hino
mengayunkan tombak panjangnya dan mereka berdua menghancurkan tiang-tiang es
itu satu per satu, meninggalkan serpihan-serpihan bagai berlian di jalan
bersalju itu.
Akan
tetapi, di saat yang sama, mereka berdua mendapat damage.
"Akan
kuhancurkan sebuah peluru kuat di sini——《Lava
Cannon》!"
"Dan
aku bakalan mengirimkannya pake anginku! ——《Aero
Cannon》!"
Kohaku
yang tadinya kupeluk sambil menunggangi Ryui, melompat turun ke kereta luncur
Rirei dan mereka berdua melepaskan sihir.
Kekuatan
sihir mereka berdua meningkat oleh efek sinergi dan menghancurkan tombak-tombak
es itu terbang ke udara, saling membatalkan.
"Ayo!
《Enchant》——Attack,
Speed!"
Aku
melancarkan enchant pada Myu dan
Toutobi yang berakselerasi dan menuju ke 【Devil
Brat】, meningkatkan stats mereka.
Di
saat yang bersamaan dengan aktifnya enchant,
mereka berdua mendekati boss dengan momentum yang bertenaga.
Selain
itu, memanfaatkan momentum yang dibuat Lucato dan Hino, para player lainnya yang selamat pun mulai
menghujani 【Devil Brat】
dengan serangan.
"——AYOOOOooo‼"
『"Inilah alasannya manusia itu
menyebalkan!"』
【Devil Brat】
tidak berdiam diri saat ini terjadi. Dia mencambuk Devil Reindeer berhidung
merah yang sedang menarik kereta agar lebih cepat, dan menyamakan waktu dengan
para player yang menyerang, dia
memperlebar jarak dengan mereka.
Dan
dia balas menyerang.
"Kita
mungkin dalam keadaan terdesak."
"…Myu-san,
ayo kabur!"
Karena
si boss mempercepat diri, ada ruang terbuka antara dia dan Myu serta Toutobi.
Jumlah tombak-tombak es yang turun juga bertambah sampai ke tingkat di mana
Kohaku dan Rirei tidak dapat menghancurkan semuanya.
Serangan-serangan
itu diarahkan langsung kepada Myu dan yang lain, dan dilancarkan selama
pembukaan yang terbentuk setelah mereka menyerang, jadi mereka tidak bisa
menghindar.
"——《Magic Bow Skill – Phantom Arrow》!"
Untuk
mengisi celah tersebut, aku menembakkan sebuah panah sihir dari belakang,
mencegat tombak-tombak es itu di tengah udara.
Sebelumnya,
aku memberikan buff pada diriku
sendiri dengan enchant, menghancurkan
sebuah batu elemen anin untuk memberikan enchant
angin pada senjata dan juga menggunakan sebatang panah yang ditetesi 【Echo
Liquid】. Dengan demikian, aku mampu melepaskan
serangan tercepat.
Selain
persiapan dan bantuan dasar, memperbaiki kesalahan rekan juga adalah bagian
dari tugas support. Meskipun aku
tidak dapat menggunakannya di kereta luncur yang tidak stabil, aku tidak ada
masalah menggunakan busur dari punggung Ryui.
Myu
dan Toutobi melambat begitu aku menghancurkan tombak-tombak es tersebut dan
bergabung dengan kami di belakang.
"Satu
serangan lagi! Ayo serbu!"
"Barusan
saja si boss melarikan diri tepat sebelum kita bisa menyerangnya. Kita tidak
cukup cepat."
"Yang
paling penting, kita tidak bisa menghancurkan semua tombak itu dengan serangan
kita. Kita tidak bisa menjamin keamanan kalian di saat berikutnya kalian maju
menyerang."
Toutobi
dengan tenang membagikan pendapatnya, kemudian Kohaku melongok dari belakang
Rirei di kereta luncur yang sama dan menambahkan, membuat Myu mengerang.
"Hmm,
apa yang harus kita lakukan kalau begitu?"
"Tinggal
satu percobaan lagi. Kalau kita tidak menghabisinya kali ini, jumlah player yang dapat menyerang akan
berkurang dan kita akan tamat."
"Kalau
begitu, bagaimana kalau kita menantang boss sebanyak mungkin dan menggunakan
informasinya di percobaan berikutnya?"
Lucato
dan Hino mengusulkan, tapi Myu memprotesnya terang-terangan.
"Aku
tidak akan menyerah! Mungkin berikutnya kita akan beruntung, tapi kita masih
belum menggunakan semua pilihan yang kita punya. Karena itulah aku akan terus
menantangnya di sini!"
Padahal
kami pikir kami telah memojokkan si boss, tapi malah akhirnya kebalikannya.
Meski begitu Myu masih menikmati game ini.
Perasaannya
tersampaikan pada semua orang di party.
Dan
kurasa aku ingin mereka menang.
Akan
tetapi, mengejar 【Devil
Brat】 akan sulit.
Walaupun
aku bisa menghancurkan sejumlah besar tombak es yang diciptakan dengan
menggunakan busurku, tapi aku mungkin tidak dapat mencapai si boss.
Aku
bisa saja menggunakan 【Zone
Bomb】 untuk menyebabkan banyak ledakan dalam
jangkauan pandanganku, tapi itu tidak cukup kuat untuk menghentikan kecepatan
tinggi 【Devil Brat】.
Adakah
metode yang membuat kami dapat dengan aman bergerak mendekati boss dan
menghentikannya bergerak, meski hanya sesaat——aku bertanya-tanya sambil
melihat-lihat kolom menu item,
mencari sesuatu yang bisa digunakan.
Dan
aku menemukan item yang paling cocok
untuk situasi ini.
"Aku
punya du aide. Tapi, setelah kita melakukan ini, aku tidak akan dapat bertarung
sesudahnya. Jadi kuperingatkan dulu."
"Jangan-jangan,
metode di mana Yun-oneechan mengorbankan dirinya sendiri?! Aku tidak akan
menerima rencana seperti itu!"
"Tidak
seperti itu, jangan khawatir. Juga, ini tidak bisa dibilang sebagai rencana. Kita
akan membuat Ryui yang cepat dan aku akan menggunakan item yang memberikan reaksi itu."
Mendengarnya,
Myu segera melompat menaiki Ryui dan duduk di belakangku.
Sementara
itu, Hino menggunakan tombak panjangnya dengan terampil mengendalikan kereta
luncur Myu yang kosong, mengarahkannya ke tempat di mana akan mudah bagiku
untuk menaikinya.
Aku
dengan takut-takut melompat ke atas kereta luncur itu, kemudian mengontrol tali
kendlinya sambil bertanya-tanya bagaimana bisa yang lain mengendalikan
kereta-kereta ini tanpa ragu.
"Kuserahkan
waktu penyerangannya pada Myu. Mencocokkan dengan itu, aku akan menggunakan itemnya. Begitu itu terjadi, semuanya
menyerbu. Ryui, lindungi Myu."
Aku
mengulurkan tanganku dari kereta pada Ryui yang berada di sebelahku, dan
setelah menepuk torsonya, aku menjauh.
Meskipun
aku membiarkan Myu menaikinya tanpa mengatakan apapun padanya lebih dulu, Ryui
dengan patuh mengikuti perintahku yang mana sangat kuhargai.
Di
sisi lain, Myu gemetar karena begitu senang dengan kenyataan bahwa dia bisa
menunggangi Ryui, tapi kemudian menguatkan dirinya.
Aku
mengeluarkan ramuan sihir 【Echo
Liquid】 yang kubuat di tempat Obaba si Ahli
Obat.
Meskipun
itu adalah ramuan untuk digunakan pada senjata seperti yang kulakukan
sebelumnya untuk menambahkan serangan elemen. Walau begitu, aku akan
menggunakannya dengan cara berbeda.
"Onee-chan,
jadi itu yang akan kau gunakan! Baiklah, ayo semuanya!"
Menyamakan
diri dengan serbuan Myu, aku memberikan enchant
pada Ryui.
Sama
seperti sebelumnya, Lucato dan Hino ditambah Toutobi mulai membuka jalur,
Kohaku dan Rirei melancarkan mantera untuk menghancurkan tombak-tombak es yang
diciptakan 【Devil Brat】.
Para
player lain yang selamat juga
menyamakan diri dengan serbuan kami dan menyerang baik dengan sihir maupun
serangan normal, membuat 【Devil
Brat】 berteriak kesal.
『"Kalian tidak akan bisa mengikuti
kecepatanku, tidak peduli apa yang kalian lakukan! Usaha kalian sia-sia,
cepatlah jatuh!"』
"Mana
mungkin kami menyerah. Kami ini——"
Aku
menarik napas dalam-dalam, membuka tutup botol ramuan 【Echo
Liquid】 dan meminum semuanya.
Begitu
kerongkonganku terasa terbakar karena panasnya, aku mengeluarkan semua udara
yang ada di paru-paruku untuk membuat suaraku selantang mungkin.
"——『LUAR
BIASA GIGIH‼"』——"
Suaraku
diperkuat dan bergema dalam ruang ini, menyerang musuh. Hanya dengan itu saja,
semua monster lawan menerima damage
elemen angin dan ditambah dengan efek 【Paralysis】.
"Myu-san,
sekarang!"
Bahkan
sebelum Lucato memanggil, Ryui menyerbu menembus salju secepat mungkin.
Efek
tambahan 【Echo Liquid】
menyebabkan tubuh 【Devil
Brat】 menjadi kaku untuk sesaat dan
membuatnya tidak dapat menyerang balik dengan tombak es. Pergerakan Devil
Reindeer berhidung merah juga menjadi lambat.
『"Kalian…manusia…rendahaaaaaan‼!"』
Akan
tetapi, meskipun menyebalkan, dia tetaplah seorang boss. Dia pastinya memiliki
kekebalan status buruk yang tinggi karena dia dengan segera pulih dari
kelumpuhan dan mulai melesatkan tombak-tombak es pada player yang mendekat.
Di
sisi lain, Ryui dengan Myu di punggungnya mengambil rute terpendek dan
menghambur ke tombak-tombak itu.
Kemudian,
Ryui bersama dengan Myu yang menungganginya, mulai terlihat kabur dan berubah
menjadi tembus pandag, seakan-akan mereka melintas di antara tombak-tombak
tersebut.
Penghindaran
sempurna yang menggunakan transparansi Ryui. Berkat kemampuannya ini, dia dapat
berlari menuju musuh menggunakan rute terpendek.
Saat
【Devil Brat】
menyadari keberadaan keduanya, mereka sudah berada di dekatnya. Boss berhasil
pulih dari 【Paralysis】,
tapi pergerakan Devil Reindeer yang menarik kereta luncur masih lambat dan
mereka tidak dapat melarikan diri.
Myu
melakukan gerakan menyerang yang dengan paksa membatalkan tembus pandang Ryui,
tapi itu masih terlalu terlambat bagi 【Devil
Brat】 untuk meloloskan diri.
Dan
senjata Myu berkilau.
『"…Tidak…mungkin…."』
Tubuh
si boss terjatuh dari kereta, menerima serangan dari para player yang menyusul satu demi satu, dan berguling di jalanan
bersalju.
Kami
menghindari tubuhnya dan bergerak maju, sementara itu 【Devil
Brat】 berguling semakin jauh ke belakang
sebelum terperosok ke runtuhan jalan bersalju dan menghilang.
·
"Yeeey!
Kita akhirnya mengalahkannya!"
Bagus, kita mengalahkan dia.
Myu
mengekspresikan sukacitanya dengan seluruh tubuh. Ryui yang membiarkan dia
menungganginya merasa itu menyebalkan, jadi dia melambat dan terlihat kesal.
"Onee-chan,
kita berhasil! Kita menang!"
Sudah kubilang memanggilku
"onii-chan", dasar…
Saat
menggunakan ramuan sihir 【Echo
Liquid】 dengan cara yang salah, player yang menggunakannya tidak bisa
berkata-kata selama beberapa waktu setelahnya, dengan demikian tidak bisa
menggunakan sihir atau Art apapun. Walau begitu, aku sudah tahu soal ini
sebelumnya.
Karena
itulah aku tetap diam dan hanya mendengarkan Myu saat dia berbicara searah.
Tidak
lama kemudian, rintangan-rintangan di padang salju ini menghilang dan kami
melihat ujung dari jalur bersalju yang nampak seperti tanpa akhir, dan para player yang selamat pun melompat ke
gerbang cahaya itu satu demi satu.
Kami
mengikuti mereka, masuk ke dalam gerbang itu——
——Selamat. Dengan kalahnya
boss monster, Road Dungeon telah diselesaikan. Begitu dua dungeon yang tersisa, dungeon
【Hearth】 dan
【Graveyard】
selesai, tugas event khusus akan lengkap.
Mendengarkan
pengumuman sementara berada dalam cahaya, kami mengalami perasaan melayang sama
seperti saat kami memasuki dungeon.
Pada
akhirnya, kereta luncur di bawah kaki kami berubah menjadi partikel-partikel
cahaya lalu menghilang dan para player
dijatuhkan di luar dungeon satu per
satu.
Di
antara mereka, Myu yang sedang menunggangi Ryui menjadi yang paling menyolok,
dan ditambah dengan kenyataan bahwa dungeon
itu sudah diselesaikan, dia menarik perhatian banyak player.
Kelihatannya
halaman baru telah ditambahkan dalam legenda adikku, pikirku dan tersenyum
getir.
Dan
dengan demikian, party Myu
dikelilingi banyak player yang keluar
dari dungeon.
Ryui
dengan Myu di punggungnya, menurunkan dia lalu berubah menjadi tak kasat mata,
melewati kerumunan dan kembali padaku.
Para
player mengira bahwa Ryui sedang di《Dismissed》 dan
memeriksa sekitar mencari-carinya, tapi dia hanya menyembunyikan diri di
sebelahku.
Sepertinya
akan membutuhkan beberapa lama bagi Myu dan yang lain untuk bertukar pujian dan
efek 【Echo Liquid】
masih berlangsung, jadi aku diam-diam meninggalkan tempat itu bersama dengan
Ryui.
Kurasa
mereka akan marah karena aku pergi sendirian, ya, pikirku saat kembali ke 【Atelier】
dan kemudian aku secepatnya log out.
Pada
akhirnya, hasil dari dungeon Hari
Natal adalah 【Snowy Field Dungeon】
diselesaikan oleh Letia dan partynya,
dan sementara kami menyelesaikan Road Dungeon, beberapa party lainnya menyelesaikan 【Giant
Tree Dungeon】.
Yang
tersisa adalah dungeon 【Hearth】
dan 【Graveyard】. Keduanya
dengan cepat dibereskan oleh seseorang dua hari kemudian saat tingkat penyelesaian
quest event bertambah dan kesulitan dungeonnya berkurang.
Saat
semua dungeon diselesaikan,
perlengkapan yang dicuri dari NPC Santa Claus pun kembali. Santa Claus kembali
ke langit sekali lagi. Kami kebetulan melihat kepergiannya menuju entah ke mana
sambil tertawa riang.
Kemudian,
sebuah pengumuman terkirim ke semua player,
mengatakan bahwa Santa Claus telah diselamatkan.
——Selamat. Perlengkapan Santa
Claus telah didapatkan kembali dengan aman dari tangan para Iblis. Sebagai tanda
terima kasih, Santa Claus akan mengirim pada semua orang sebuah 【Present Box】 pada tanggal 23 Desember setelah event
berakhir.
Hadiah
khusus 【Present Box】
adalah sebuah item yang bisa
didapatkan untuk 50 Quest Chip, jadi itu sama saja dengan memberikan setiap player 50 Quest Chip.
Yah,
beberapa player masih mengatakan
bahwa lebih baik menerima 50 Quest Chip daripada item.
Setelah
pengumuman itu diberikan, aku menghabiskan waktuku dengan santai sendirian di 【Atelier】.
Menikmati
waktuku, menunggu…
"Yō,
aku datang untuk bermain."
"Maaf
mengganggu ke sini, Nona."
"…Kenapa
kalian berdua di sini? Taku, Mikadzuchi."
Sementara
aku beristirahat di 【Atelier】,
Taku dan Mikadzuchi (yang suasana hatinya sedikit buruk) pun mampir.
"Hei,
dengarkan ini, Nona! Sei benar-benar tega‼ Kami akhirnya berhasil menyelesaikan
dungeon 【Graveryard】
dengan anggota-anggota elit 【Eight
Million Gods】, tapi dia segera log out, berkata bahwa dia tidak punya
waktu!"
"Yah,
ada persiapan untuk pulang ke rumah dan perlu waktu untuk perjalanannya. Myu
dan aku menantikan kepulangannya juga. Kalau dia sampai terlambat karena dirimu…."
Meskipun
aku tidak menyelesaikan kalimatku, tapi yang kukatakan sepertinya cukup
mengancam karena Mikadzuchi mengangguk patuh.
"Baik,
aku tidak ingin membuat kalian berdua menjadi musuhku."
"Besok
Sei-san akan pulang, 'kan. Yun, boleh aku mampir untuk bertemu dengannya juga? Aku
akan membeli jus dan kue sebelum datang."
"Aku
menyiapkan makanan pembuka dan keik untuk Natal, jadi datanglah untuk makan. Lebih
banyak orang yang ikut pesta, akan semakin menyenangkan, nantinya juga berakhir
dengan turnamen game. Setidaknya empat orang dibutuhkan untuk membuat pestanya
ramai."
Saat
kami memainkan permainan pesta untuk empat orang, selalu menyenangkan biasanya untuk
bertarung dengan kami berempat. Yah, sudah hampir pasti aku akan menjadi yang
terbawah dalam peringkatnya, sih.
Kemudian,
saat aku mengobrol dengan Taku dan Mikadzuchi, waktu itu pun akhirnya tiba.
——Melakukan kalkulasi skor. Tidak
ada aksi yang akan termasuk dalam skor mulai sekarang. Hasilnya akan diumumkan
begitu kalkulasinya selesai. Diulangi.
Akhirnya
benar-benar dimulai, pengumuman hasil event.
Setelah
beberapa lama, sebuah menu terpampang
di depanku.
——Tingkat penyelesaian quest
: 86%. Dungeon Natal : selesai. Quest Chip yang dimiliki : 79.
Saat
aku menyelesaikan semua quest
pengiriman ramuan sihir di toko obat Obaba, aku memiliki 76 Quest Chip,
kemudian setelah menyelesaikan 【Road
Dungeon】 aku melakukan tiga quest pengantaran lagi dengan masing-masing 1 Quest Chip, jadi
totalnya 79 Quest Chip.
Juga,
selain Quest Chip, ada hadiah 【Present
Box】 karena menyelesaikan 【Christmas
Dungeon】 dan hadiah untuk 【Tingkat
Penyelesaian Quest】.
"Apa
ini…? 【Sebagai hadiah telah menyelesaikan
80-90% quest, 7SP diberikan pada
semua player】
katanya."
"7SP,
ya. Selama kau memilih Sense secara normal, ini jumlah SP ekstra yang bisa kau
kumpulkan dengan mudah."
Mikadzuchi
menjawab Taku yang menggaruk-garuk belakang kepalanya, tapi aku punya pendapat
yang berbeda.
"Bukankah
tujuan mereka memberikan lebih banyak SP cadangan pada player adalah supaya mereka mengambil lebih banyak Sense yang
berbeda?"
Mendengar
perkataanku, Mikadzuchi menjawab "kau juga bisa berpikir seperti
itu", tapi kemudian Taku menjelaskan masalah lainnya.
"Tapi
apa kau tahu, ini artinya jumlah total SP yang didapatkan meningkat dan akan
ada player yang terkena batas pemulihan
potion, 'kan?"
""………..""
Yang
dia katakan itu masuk akal. Jika SP yang didapat melewati batas tertentu,
jumlah pemulihan dari ramuan tertentu akan berkurang. Ada potion tertentu seperti Blue Potion dan Yellow Potion yang
menghindari itu, tapi resep untuk kedua jenis ramuan itu cukup merepotkan.
Dengan
begini, untuk mengantisipasi masalah maka akan lebih baik bertindak sebelumnya.
Berpikir demikian, aku segera menginstruksikan Kyouko si NPC yang berada di
toko untuk membeli material ramuan sebelum harganya naik.
"Yah,
kesampingkan dulu itu. Secara pribadi aku merasa sedikit getir, kau tahu. Jika semua
player mendapat 7SP untuk 80-90%
tingkat penyelesaian quest, menurut
kalian apa yang akan kita dapatkan untuk tingkat penyelesaian di atas
91%?"
"Benar,
aku juga penasaran tentang hadiah teratasnya."
Dan
kemudian, mereka berdua mengalihkan topiknya ke item hadiah 【Present
Box】.
"Bagaimana
denganmu, Yun? Kau tidak akan membuka 【Present
Box】mu?"
【Present Box】
adalah sebuah item yang memberikan player sebuah item yang player inginkan
pada saat ini.
Akan
tetapi, itu tidak memberikan player item dengan performa tinggi yang bisa
merusakkan keseimbangan game, dan hanya menyertakan item candaan dengan performa rata-rata.
"Hmm,
apa yang harus kulakukan…."
"Kalau
untukmu, itu mungkin sesuatu seperti panah tak terbatas, atau benih tanaman,
atau mungkin resep ramuan baru, sesuatu semacam itu?"
Mikadzuchi
yang membuat Present Box-nya menerima sebuah penyuling kecil, dan bertanya
sambil menoleh ke arahku.
Dan
Taku juga, telah menukar Quest Chipnya dan membuka 【Present
Box】, kemudian membariskan item yang dia terima.
Dia
menukar 100 Quest Chip untuk senjata yang dibuat dengan material remodel sihir,
dan dari 【Present Box】
dia mendapatkan sarung pedang yang sesuai.
Taku
biasanya menggunakan long sword
kembar, tapi senjata dari material remodel sihir adalah sebuah pedang berbilah
satu dan sedikit melengkung — sebuah senjata yang biasanya disebut katana.
Panjang
bilahnya tidak begitu berbeda dari pedang yang biasanya Taku gunakan, tapi
metode tebasannya berbeda antara pedang dan katana.
Dan
sarungnya yang sesuai dengan pedang itu, juga sepertinya memiliki semacam
fitur.
"Taku,
sarung pedang itu?"
"Rasanya
tidak tepat membawa-bawa katana
telanjang. Aku memesan sebuah sarung tanpa setting daya tahan. Dengan begini
aku bisa menggunakan katana dan
sarungnya sebagai pedang kembar, 'kan?"
Kau
ini sebenarnya apa, seorang master fencer?
Aku menukas dalam hati, tapi setuju bahwa setiap player memiliki caranya sendiri untuk menggunakan item.
Dan,
sarung pedang yang Taku dapatkan diklasifikasikan sebagai sebuah pedang, dan
sebuah item unik tanpa batas daya
tahan.
Meskipun
itu nyaris tidak memiliki kekuatan serangan, itu memang memiliki efekt yang
disebut 【Holding Back】
yang mana membuat serangan yang dihasilkannya tidak merampas sisa 1% HP yang
dimiliki lawan.
Berikutnya
adalah giliranmu, mereka berdua melihat ke arahku dengan penuh semangat.
Akan
tetapi, sayangnya, tidak peduli seberapa jauh aku membayangkan isi 【Present
Box】, rasanya tidak ada yang muncul. Karena itulah,
aku tidak punya pilihan selain mengkhianati harapan kedua orang itu.
"Aku
akan——menghias toko dengan ini?"
"…Yah,
kau memang seperti itu."
"Yah,
kurasa kau tidak perlu menukarnya sekarang juga. Kau bisa menukarnya dengan
sesuatu yang nantinya kau inginkan."
"Huh?
Aku tadinya mengira reaksi yang lebih seperti "kau aneh!"."
Aku
terkejut dengan reaksi mreka yang sama sekali berkebalikan dari apa yang
kukira, tapi kedua orang itu tersenyum simpul dan menjawab.
"Itu
adalah sebuah item yang berharga,
jadi ada banyak player yang berpikir
akan sayang digunakan dan membiarkannya begitu saja."
"Ada
beberapa orang seperti itu di guildku
juga."
Mereka
berdua berkata demikian dan tertawa. Jadi begitu ya, pikirku dengan lega.
Setelahnya,
aku menukar Quest Chip untuk item. Aku
memakai 50 Quest Chip untuk 【Instant
House】 dan menggunakan 25 sisanya untuk
mendapat 【Random Box (3)】.
Sedangkan sisa empat Quest Chipnya, kutukar dengan 4SP.
"Baiklah
kalau begitu, sudah waktunya aku lustuntuk pergi. Ini event yang
menyenangkan."
"Yah,
kerja bagus. Event quest musim dingin
selesai, yang berikutnya adalah update
tahun baru."
Mereka
berdua bergumam dan berdiri, kemudian setelah berpamitan, mereka meninggalkan 【Atelier】.
Meskipun
aku berniat untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersantai selama event
kali ini, kalau dipikir lagi, pada akhirnya malah jadi saat-saat yang sibuk.
Tapi
tetap saja, aku sangat bersenang-senang, jadi tidak masalah.
Berpikir
demikian, aku memutuskan untuk log out.
1 Comments
Selesai~
BalasHapusSelanjutnya event tahun baru?
Posting Komentar