RELATIVES
(Author : Rafli Sydyq)
Pintu kereta dibanting dengan kuat hingga menimbulkan suara yang sangat keras. Dari dalam kereta, muncullah sesosok gadis berusia sekitar 15 tahun.
Dia memiliki rambut hijau tosca dan mata berwarna biru tua. Dia mengenakan seragam sekolah dengan kemeja putih dan jas biru dengan rok biru selutut serta sebuah dasi kupu-kupu terpasang rapi di kerah bajunya.
“Kakaaaak...!!!”
Dia segera melompat langsung kearahku dan memelukku dengan erat sambil terus meneteskan air mata.
Alasan dia memanggilku kakak, adalah karena dia memang adik sepupu dari Rafael, dan dia adalah seorang NPC.
“Tenang, tenanglah Fei, sekarang sudah aman. Para bandit itu tidak akan mengganggumu lagi”
Aku terus membelai kepalanya sambil mencoba untuk menenangkannya. Secara bertahap, tangisannya sudah mulai mereda.
“Jadi, Rain, sampai kapan kau tetap disitu?”
“Oh, maaf, salahku”
Kesatria yang sedari tadi duduk bersujud diatas tanah sambil meneteskan air mata mulai berdiri saat kusuruh. Dia adalah Rain, pengawal pribadi dari Fei.
Setelah akhirnya dia berdiri, Rain mulai membersihkan debu yang menempel di pakaiannya sambil memeriksa luka di tubuhnya. Setelah melakukan pemeriksaan singkat, dia akhirnya memberikan busur sopan dan mengucapkan salam kepadaku.
“Pertama-tama, saya hendak mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena jika saja tuan Rafael tidak ada disini, maka nyonya Feira pasti sudah dalam bahaya”
“Tidak masalah, kalau begitu, bisakah kau jelaskan padaku penyebab dari kejadian ini?”
“Baik...”
Dengan begitu, Rain menjelaskan padaku awal mula dari kejadian ini. Tampaknya, ditengah perjalanan mengantar Fei menuju akademi untuk melanjutkan pendidikannya, mereka disergap oleh sekawanan bandit.
Dan dikarenakan para bandit menggunakan racun, pertempuran menjadi sulit di pihak mereka dan pertempuran yang seharusnya mudah, berubah menjadi situasi yang sulit.
Disaat Rain menyelesaikan penjelasannya, Shery dan Noel yang sedari tadi berada di dalam kereta akhirnya berjalan menghampiri kami.
“Hei, Rafa, siapa gadis kecil itu?”
Melirik kebelakang, aku bisa melihat wajah Shery dipenuhi oleh tanda tanya dan kecurigaan.
“Oh, dia adalah adik sepupuku, namanya adalah Feira. Ayo Fei, perkenalkan dirimu”
Fei yang sedari tadi masih memelukku dengan erat, mendongakkan wajahnya dan melirik kepada Shery dan Noel yang baru datang. Sambil mengusap air matanya, dia mulai memperkenalkan diri.
“Perkenalkan, namaku adalah Feira Marvelia Sylvia. Salam kenal”
Fei memperkenalkan dirinya dengan gerakan anggun layaknya bangsawan. Yah, secara teknis dia memang bangsawan.
“Kalau begitu, perkenalkan, namaku Sherina Dargnier dan disebelah sini adalah temanku...”
“Oh?! Perkenalkan namaku Noel Whitley”
Mereka saling mengucapkan salam dengan sopan. Anehnya, Noel tampak bersikap tidak biasa. Dia tampak gugup dan memasang wajah kebingungan.
“Dragnier?”
Fei yang setelah mendengar nama lengkap Shery, memandang wajahku dengan penuh tanda tanya.
“Dengar Fei, Shery disini adalah istriku. Jadi, bisa dibilang dia adalah kakak iparmu”
“Kakak?”
Fei mendekati Shery secara perlahan. Dia memberikan tatapan tajam kepada Shery, setelah beberapa saat dia mengangguk dan memberikan senyuman cerah.
“Kak Shery ~ ♪”
“Ya, salam kenal yah Fei, aku harap kita bisa akur”
Mereka saling bercengkrama dan suasana cerah tercipta diantara mereka. Akan tetapi, tampaknya terdapat dua orang yang masih belum memahami situasi ini sepenuhnya.
“Tunggu, Rafael aku masih bingung, bagaimana caranya kau bisa kenal dengan salah satu anggota dari tiga keluarga besar dan sampai membuatnya memanggilmu kakak?!”
“Tunggu, tuan Rafael, jadi itu benar, kabar kalau kau sudah beristri itu ternyata benar?”
Noel dan Rain bergegas kearahku sambil melontarkan banyak pertanyaan. Aku segera menyuruh mereka dan menjelaskan satu-persatu secara perlahan.
Sehari sudah berlalu sejak kejadian itu. Meskpiun sempat terkejut, Noel dan Rain tampaknya telah menerima situasinya dan mulai bertindak seperti biasa.
Karena kereta yang dipakai Fei telah rusak karena serangan bandit dan kuda yang menariknya telah mati karena racun, akhirnya aku mengijinkannya untuk menumpang di keretaku. Lagipula tujuan kami sama.
Saat ini, kesatria yang tersisa sedang mengawal iringan kami, Noel sedang membenamkan dirinya kedalam buku yang dia baca, Rain sedang menggantikanku untuk mengemudikan kereta, sedangkan Shery dan Fei saat ini sedang bercanda ria.
Untuk aku sendiri, saat ini sedang merawat perlengkapan milkku setelah sekian lama. Meskipun mereka masih baru, tetap saja akan cepat rusak apabila tidak dirawat dan meskipun hanya sedikit, aku tetap ingin agar mereka tetap terlihat berkilau.
Sembari melakukan itu, aku mendengarkan situasi di istana dari Rain. Tampaknya kabar kalau aku sudah menikah telah menyebar di istana dan membuat kegemparan.
Yah, meskipun aku sudah menduganya, tetap saja aku tidak mengira akan menjadi seheboh itu.
Selain itu, tampaknya persaingan antar tiga keluarga besar semakin memanas. Kabar kalau aku telah berhasil menggagalkan invasi bangsa Majin telah mengangkat nama keluarga Dragnier dan membuat dua keluarga lainnya menjadi tersulut.
Oleh sebab itu, masing-masing keluarga mulai mengirimkan anak mereka ke dunia luar dan berharap mendapat prestasi yang luar biasa.
Yah, aku merasa sedikit kasihan kepada mereka, dan aku berharap agar kami tidak berpapasan disuatu tempat karena pasti akan muncul sebuah masalah.
Dia memiliki rambut hijau tosca dan mata berwarna biru tua. Dia mengenakan seragam sekolah dengan kemeja putih dan jas biru dengan rok biru selutut serta sebuah dasi kupu-kupu terpasang rapi di kerah bajunya.
“Kakaaaak...!!!”
Dia segera melompat langsung kearahku dan memelukku dengan erat sambil terus meneteskan air mata.
Alasan dia memanggilku kakak, adalah karena dia memang adik sepupu dari Rafael, dan dia adalah seorang NPC.
“Tenang, tenanglah Fei, sekarang sudah aman. Para bandit itu tidak akan mengganggumu lagi”
Aku terus membelai kepalanya sambil mencoba untuk menenangkannya. Secara bertahap, tangisannya sudah mulai mereda.
“Jadi, Rain, sampai kapan kau tetap disitu?”
“Oh, maaf, salahku”
Kesatria yang sedari tadi duduk bersujud diatas tanah sambil meneteskan air mata mulai berdiri saat kusuruh. Dia adalah Rain, pengawal pribadi dari Fei.
Setelah akhirnya dia berdiri, Rain mulai membersihkan debu yang menempel di pakaiannya sambil memeriksa luka di tubuhnya. Setelah melakukan pemeriksaan singkat, dia akhirnya memberikan busur sopan dan mengucapkan salam kepadaku.
“Pertama-tama, saya hendak mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena jika saja tuan Rafael tidak ada disini, maka nyonya Feira pasti sudah dalam bahaya”
“Tidak masalah, kalau begitu, bisakah kau jelaskan padaku penyebab dari kejadian ini?”
“Baik...”
Dengan begitu, Rain menjelaskan padaku awal mula dari kejadian ini. Tampaknya, ditengah perjalanan mengantar Fei menuju akademi untuk melanjutkan pendidikannya, mereka disergap oleh sekawanan bandit.
Dan dikarenakan para bandit menggunakan racun, pertempuran menjadi sulit di pihak mereka dan pertempuran yang seharusnya mudah, berubah menjadi situasi yang sulit.
Disaat Rain menyelesaikan penjelasannya, Shery dan Noel yang sedari tadi berada di dalam kereta akhirnya berjalan menghampiri kami.
“Hei, Rafa, siapa gadis kecil itu?”
Melirik kebelakang, aku bisa melihat wajah Shery dipenuhi oleh tanda tanya dan kecurigaan.
“Oh, dia adalah adik sepupuku, namanya adalah Feira. Ayo Fei, perkenalkan dirimu”
Fei yang sedari tadi masih memelukku dengan erat, mendongakkan wajahnya dan melirik kepada Shery dan Noel yang baru datang. Sambil mengusap air matanya, dia mulai memperkenalkan diri.
“Perkenalkan, namaku adalah Feira Marvelia Sylvia. Salam kenal”
Fei memperkenalkan dirinya dengan gerakan anggun layaknya bangsawan. Yah, secara teknis dia memang bangsawan.
“Kalau begitu, perkenalkan, namaku Sherina Dargnier dan disebelah sini adalah temanku...”
“Oh?! Perkenalkan namaku Noel Whitley”
Mereka saling mengucapkan salam dengan sopan. Anehnya, Noel tampak bersikap tidak biasa. Dia tampak gugup dan memasang wajah kebingungan.
“Dragnier?”
Fei yang setelah mendengar nama lengkap Shery, memandang wajahku dengan penuh tanda tanya.
“Dengar Fei, Shery disini adalah istriku. Jadi, bisa dibilang dia adalah kakak iparmu”
“Kakak?”
Fei mendekati Shery secara perlahan. Dia memberikan tatapan tajam kepada Shery, setelah beberapa saat dia mengangguk dan memberikan senyuman cerah.
“Kak Shery ~ ♪”
“Ya, salam kenal yah Fei, aku harap kita bisa akur”
Mereka saling bercengkrama dan suasana cerah tercipta diantara mereka. Akan tetapi, tampaknya terdapat dua orang yang masih belum memahami situasi ini sepenuhnya.
“Tunggu, Rafael aku masih bingung, bagaimana caranya kau bisa kenal dengan salah satu anggota dari tiga keluarga besar dan sampai membuatnya memanggilmu kakak?!”
“Tunggu, tuan Rafael, jadi itu benar, kabar kalau kau sudah beristri itu ternyata benar?”
Noel dan Rain bergegas kearahku sambil melontarkan banyak pertanyaan. Aku segera menyuruh mereka dan menjelaskan satu-persatu secara perlahan.
...
Karena kereta yang dipakai Fei telah rusak karena serangan bandit dan kuda yang menariknya telah mati karena racun, akhirnya aku mengijinkannya untuk menumpang di keretaku. Lagipula tujuan kami sama.
Saat ini, kesatria yang tersisa sedang mengawal iringan kami, Noel sedang membenamkan dirinya kedalam buku yang dia baca, Rain sedang menggantikanku untuk mengemudikan kereta, sedangkan Shery dan Fei saat ini sedang bercanda ria.
Untuk aku sendiri, saat ini sedang merawat perlengkapan milkku setelah sekian lama. Meskipun mereka masih baru, tetap saja akan cepat rusak apabila tidak dirawat dan meskipun hanya sedikit, aku tetap ingin agar mereka tetap terlihat berkilau.
Sembari melakukan itu, aku mendengarkan situasi di istana dari Rain. Tampaknya kabar kalau aku sudah menikah telah menyebar di istana dan membuat kegemparan.
Yah, meskipun aku sudah menduganya, tetap saja aku tidak mengira akan menjadi seheboh itu.
Selain itu, tampaknya persaingan antar tiga keluarga besar semakin memanas. Kabar kalau aku telah berhasil menggagalkan invasi bangsa Majin telah mengangkat nama keluarga Dragnier dan membuat dua keluarga lainnya menjadi tersulut.
Oleh sebab itu, masing-masing keluarga mulai mengirimkan anak mereka ke dunia luar dan berharap mendapat prestasi yang luar biasa.
Yah, aku merasa sedikit kasihan kepada mereka, dan aku berharap agar kami tidak berpapasan disuatu tempat karena pasti akan muncul sebuah masalah.
0 Comments
Posting Komentar