(Translator : Hikari)
Di
hari berikutnya, seperti yang dijanjikan pada Raina dan Al, aku ikut bersama
dengan mereka untuk melatih kerja sama mereka dalam party dan saat ini sedang mencari quest yang sesuai di papan quest
.
"Aku
tidak bisa menemukan quest manapun
yang cocok untuk kita."
Raina
dengan bingung memandangi quest
penaklukan dan mengumpulkan item drop.
"Rai-chan,
bagaimana dengan yang ini! Quest 【Mengalahkan
Kerangka】!"
Saat
Al menunjukkannya, Raina mengerang dan menudingkan jarinya pada sebuah quest.
Aku
menggigil mendengar kata-kata itu dan melihat ke arah yang Raina tunjuk.
Lokasinya
adalah Gua Horia. Wajahku kram begitu melihat bagian bawahnya yang mengatakan
persyaratannya adalah mengalahkan dua puluh kerangka.
"Kerangka,
ya. Kita sudah mengalahkan mereka sebelumnya bersama dengan Letia-san, jadi
kurasa itu adalah pilihan yang ba——"Tu-tunggu sebentar!" ——Ada
apa?"
Dengan
panik, aku menghentikan niat Al.
Bingung
dengan tindakanku yang menghentikan mereka dengan terburu-buru, mereka berdua
menatapku dengan penasaran, tapi meski bertindak secara refleks, aku tidak bisa
menemukan alasan yang sesuai untuk itu.
"Yah,
kalian tahu. Meskipun kalian mengalahkan makhluk itu sebelumnya bersama Letia,
kali ini kita tidak memiliki kekuatannya. Dan juga ada monster-monster
merepotkan seperti Spectre yang muncul di sana. Mempertimbangkan kita kali ini
sedang melatih kerja sama, akan lebih baik menurunkan tingkat kesulitannya kali
ini. Itulah yang kupikirkan…."
Begitu
aku memberi mereka alasan yang dipaksakan, aku merasa pandangan si kembar
menusuk diriku.
Sejujurnya, aku tidak ingin
mengatakan pada mereka berdua kalau aku tidak bisa berhadapan dengan hantu dan
semacamnya di Gua Horia.
Berkeringat
dingin dalam pikiranku, aku melihat reaksi mereka berdua——
"Kau
benar. Aku sama sekali lupa tentang itu. Terima kasih, Yun-san!"
"Terima
kasih telah mengingatkan hal yang kami lupakan!"
"Ahahaha,
tidak apa-apa."
Sambil
tertawa kering, aku merasa sangat tidak nyaman menerima pujian dari mereka
berdua.
"Tapi
menurunkan tingkat kesulitannya, quest
yang paling sesuai untuk latihan kerja sama party
adalah…yah, sesuatu semacam ini?"
Sambil
berkata begitu, Raina menunjuk sebuah quest.
Aku
barusan menyela karena rasa takutku pada kerangka, tapi aku awalnya berniat
untuk menghargai pilihan mereka berdua, jadi aku menutup mulutku kali ini dan
mengawasi.
"Bukankah
yang satu ini bagus? Quest 【Pemberantasan
Tikus】. Grey Rat telah menyerang kota dan
terus berkembang biak. Kita diminta untuk memusnahkan mereka."
"Mereka
adalah monster lemah yang bahkan bisa kita kalahkan sendirian. Kelihatannya
bagus untuk melatih kerja sama party."
Dengan
quest yang sudah ditetapkan, Raina
jadi bersemangat dan tersenyum.
"Sepertinya
sudah diputuskan. Kalau begitu, ayo ambil quest
ini dan dengarkan informasi detailnya dari NPC Quest."
"Dan
berikutnya kita akan merundingkan peran dalam party, ya 'kan?"
Saat
aku akan mengatakan tindakan kami berikutnya, Al menyela dengan mengatakan apa
yang ingin kukatakan. Aku mengangguk dan kami bertiga menuju ke bagian tenggara
Kota Pertama.
Di
atas sebuah kursi, duduk seorang pria yang memegangi sebuah sekop kotor.
"Kami
adalah player yang menerima quest 【Pemberantasan
Tikus】. Berikan kami detail
informasinya!"
"Rai-chan,
kenapa kau bersikap sombong begitu pada seorang NPC?"
Aku
tersenyum simpul menanggapi teguran Al. Sementara itu, questnya berjalan.
"Ohh,
jadi kalian yang menangani quest itu.
Asal kalian tahu, para tikus menyelinap ke dalam kota dan berkembang biak
sehingga menjadi sebuah masalah yang sangat besar. Mereka hanya tikus, tapi mereka
ada banyak sekali sehingga tidak bisa kuhadapi sendirian. Singkirkan mereka
untukku."
"Serahkan
pada kami! Jadi, di mana mereka?! Di dalam rumah besar atau gudang? Atau mereka
mengambil alih sebuah ladang?!"
Penuh
semangat, Raina menanyakan lokasi quest-nya.
Saat itulah pria tersebut bangkit dari kursinya dengan berat dan kemudian
membuka sebuah tutup besi besar yang ada di belakangnya.
"Mereka
menyelinap ke dalam saluran air bawah tanah ini. Di dalam gelap dan lembap. Ada
jeruji besi yang menghalangi orang-orang masuk ke sana, tapi tikus dapat dengan
bebas keluar masuk lewat celah-celah kecilnya. Terlebih lagi, meskipun aku
dipercayakan manajemen saluran air ini, aku menjatuhkan kuncinya ke dalam
jeruji tersebut saat aku diserang oleh tikus-tikus tersebut. Jadi tolong urus
ini."
Si
NPC berkata begitu dan sekali lagi duduk pada batang kayu yang dia gunakan
sebagai kursi. Aku menatapnya dan wajahku berkedut.
Sebuah
tempat yang gelap dan lembap. Pola ini tidak bagus, pikirku.
"Tentang
peran dalam party…hei, Yun-san. Kau
sedikit pucat. Kau tidak apa-apa?"
"Eh?!
Ya, aku tidak apa-apa. Sama sekali tidak apa-apa…."
Aku
tidak bisa menunjukkan sisi menyedihkanku ini pada mereka berdua, pikirku dan
untuk memperlihatkan kehormatan sebagai seseorang yang lebih tua daripada
mereka, aku berpartisipasi dalam diskusi mereka tentang struktur party.
"Aku
akan bertugas menjadi tank dan
menahan musuh dengan tombakku. Kalau ada kesempatan, aku akan menyerang. Al
adalah mage api, jadi dia di garis
belakang. Yang tersisa adalah bagaimana kita memasukkan player dengan Sense 【Bow】."
"Seberapa
jauh kau membatasi kemampuanmu, Yun-san?"
Menanggapi
pertanyaan Al, aku memastikan status Sense-ku dan memilih Sense yang bisa
kugunakan dalam praktek ini.
"Coba
kulihat. Pada dasarnya, aku membatasi caraku menyerang hanya dengan busur
saja."
"Kalau
begitu kau mengunci enchant penguat
dan pelemah, sihir tanah dan serangan jarak dekat, juga item penyerang?"
"Ya,
begitulah."
Mengetahui
bahwa aku mengunci bermacam-macam caraku menyerang, Raina kelihatan muram.
Tetap saja, itu adalah sesuatu yang diputuskan sejak awal.
Mereka
berdua telah memikirkan tugas apa yang akan kudapat, kecuali melancarkan
serangan busur.
"Sense
yang rencananya kupakai adalah 【Magic
Bow】 【Sky
Eyes】, 【Sorcery】,
【Crafter's Knowledge】,
【Bodily Resistance】,
【Spiritual Resistance】,
ketujuh Sense itu. Untuk sisa tiganya, Ber mengatakan padaku build pemilik Sense 【Bow】
di guildnya, jadi aku akan mengambil
Sense baru untuk membuat buildku
semirip mungkin."
"Yun-san,
itu akan menghabiskan banyak SP, 'kan?"
"Aku
punya banyak SP jadi kalian tidak perlu khawatir."
Aku
berkata begitu dan mengambil tiga Sense baru.
"Sense baru apa yang kau pilih, Yun-san?"
"【Physical
Attack Increase】, 【Vital
Points Knowledge】 dan
【Pre-Emptive Knowledge】.
Sederhananya, itu semua Sense yang meningkatkan serangan dan berfokus pada
serangan kritikal."
Possessed
SP44
【Magic
Bow Lv1】 【Sky
Eyes Lv13】 【Swiftness
Lv18】 【Sorcery
Lv17】 【Crafter's
Knowledge Lv3】 【Bodily
Resistance Lv3】 【Spiritual
Resistance Lv1】 【Physical
Attack Increase Lv1】 【Vital
Points Knowledge Lv1】 【Pre-Emptive
Knowledge Lv1】
Unequipped:
【Bow
Lv50】 【Longbow
Lv30】 【See-Through
Lv23】 【Dosing
Master Lv3】 【Alchemy Lv44】 【Synthesis Lv44】 【Enchant Arts Lv40】 【Engraving Lv25】 【Earth Element Talent Lv29】 【Taming Lv19】 【Cook Lv15】 【Swimming Lv15】 【Linguistics Lv24】 【Climbing Lv21】
Meskipun
aku menggunakan beberapa equipment
dan Sense-ku sendiri, ini sangat mendekati build
Sense murni 【Bow】.
Ini
sangat mendekati build yang
direkomendasikan Myu, Taku dan yang lainnya saat aku mulai memainkan OSO.
Sementara itu, aku menunjukkan Sense yang kupakai pada Raina dan Al.
"Rasanya
seperti tidak akan bisa diandalkan kalau seperti ini. Apa benar-benar tidak
apa-apa?"
"Equipment Yun-san jauh lebih baik
daripada punya kita, jadi tidak ada masalah, tapi kuasa kita membutuhkan Sense
untuk mendeteksi perangkap dan serangan kejutan dari musuh."
"Kalau
begitu aku bisa memakai 【See-Through】,
tapi aku harus menggantinya dengan yang lain."
"Benar,
itu mungkin dibutuhkan, tapi kita tidak akan tahu sebelum kita pergi dan
melihatnya sendiri."
Usulan
risau Raina ditolak oleh Al. Dia mengintip dalam diam ke dalam lubang yang
menuju ke saluran air.
"Ada
apa, Rai-chan?"
"…Aku
akan turun duluan, berikutnya Yun-san. Al turun yang terakhir."
"Y-yup,
baiklah."
Raina
dengan sedikit serius memberikan petunjuk dan menuruni tangga.
Merasakan
aku menuruni sekitar tujuh meter dari permukaan tanah, aku memasuki saluran air
yang suram.
Karena
kami berada di bawah tanah, udara lembap dan hangat membungkusku, membuat equipment musim dinginku jadi tidak
diperlukan.
"Ini
gelap seperti dungeon dan kita tidak
bisa melihat banyak, ya. Al, tolong cahaya."
"Yup.
Baiklah. ——《Torch》."
Merapal
mantera untuk sumber cahaya dari elemen api, yang mirip dengan elemen cahaya 《Light》, Al
menerangi bagian dalam saluran air.
Saluran
air itu memiliki langit-langit melengkung dan terbuat dari batu bata. Di
tengah-tengahnya mengalir air selokan dan di pinggirannya, terdapat pijakan
yang sedikit berada di atas permukaan selokan.
Dan
aku dapat melihat secara garis besar saluran ini dengan menggunakan 【Sky
Eyes】-ku, tapi aku tidak bisa menemukan Grey
Rats yang berkeliaran.
"Ohh,
jadi saluran pembuangan lebih sempit daripada dungeon. Mungkin sulit bagiku untuk bermanuver dengan senjataku di
sini."
Raina
melambaikan tombak pendeknya ke samping, atas dan bawah, dan mengenai dinding
maupun langit-langit dari posisi berdirinya.
Melihat
situasi di dalam saluran, kami mendiskusikan cara untuk bertarung.
"Aku
tahu, tapi bagaimana caranya aku menyerang?"
"Fokus
pada menusuk, juga menangkis dan memukul dengan perisai? Juga, akan lebih baik
kalau kau menahan diri menggunakan Art, Raina."
"Uhhh,
a-aku mengerti. Itu supaya aku tidak sengaja menghancurkan diri sendiri di
tempat yang sempit ini, 'kan?"
Raina
mengangguk meski kenyataannya dia menggertakkan giginya. Yah, aku mengerti
kalau dia tidak bisa asal-asalan saja dan menggunakan serangan yang heboh, tapi
kami perlu dia untuk menahan diri di sini.
"Jadi,
tentang tugas garis belakang. Menurutmu, apa yang seharusnya Al dan aku
lakukan?"
"Umm,
menyerang dari kejauhan dengan sihir api dan busur, ya 'kan?"
"Kau
harus menyusun sesuatu yang bisa berjalan lancar. Di tempat seperti ini, sulit
untuk melihat musuh tanpa Sense pendukung. Juga, busur menyerang pada titik
tertentu, jadi sulit untuk membidik kecuali musuh adalah monster yang
besar."
Mendengar
penjelasan sejauh itu, Al mengangguk mengerti.
"Kalau
begitu aku akan melepaskan sihir api duluan dan saat serangan itu menyinari
sekitar, Yun-san akan menembak. Bagaimana dengan itu?"
"Yep.
Kalau begitu, ayo bergerak seperti itu untuk sekarang."
Setelah
memastikan bagaimana pergerakan bagian depan dan belakang, kami akhirnya mulai
berjalan menyusuri saluran pembuangan itu.
Tetap
saja, karena kami bergerak perlahan, ada waktu untuk mengobrol.
"Haa, kalau Letia-san bersama kita, ini
akan sangat mudah."
"Kurasa
malah akan sulit bagi Letia."
"Ehh?
Tapi Letia-san memiliki banyak monster jinak dan jurus untuk digunakan. Kami
berkali-kali selamat berkat hal itu."
Sepertinya
berdasarkan gambaran samar si elf yang selalu lapar dan makan sesuatu itu, si
kembar membayangkan dia tidak memiliki kelemahan apapun, padahal bahkan Letia
pun ada kekurangannya juga.
"Sama
seperti Raina, dia paling tidak bisa dengan tempat yang sempit. Kau memerlukan
ruang untuk memanggil monster jinak, jadi kekuatannya terbatas oleh
lokasi."
Monster
besar seperti Mutsuki si Ganesha dan monster-monster berukuran sedang seperti
Fuyu si Fairy Panther dan Kisaragi si Runner Bug akan sulit digunakan di sini,
dan Natsu si Mill Bird tidak akan bisa terbang dengan bebas.
Kalau
seperti itu, monster yang bisa Letia gunakan adalah Aki si Will o' Wisp dan
Yayoi si Peri. Ini akan membuat kekuatan tempurnya terbatas di ruangan sempit.
Raina
dan Al sepertinya pernah melihat situasi yang mirip, dan terlihat paham
sekarang.
"Jadi,
tempat seperti apa yang tidak bisa untukmu, Yun-san?"
"Kau
tidak sopan, Al. Tidak mungkin Yun-san yang sangat serba bisa di mana pun dan
kapan pun memiliki kelemahan. Ngomong-ngomong, musuh sudah muncul."
Kepercayaan
apa adanya Raina rasanya sangat berat. Aku sama sekali tidak bisa
menanggapinya. Sementara itu, kami bertemu dengan monster musuh.
"Sekarang,
lawan telah datang! Ayo cepat musnahkan mereka!"
Raina
menatap kegelapan di mana cahaya 《Torch》
tidak dapat mencapainya.
Ada
sebuah sosok yang menggeliat-geliut di sana. Tak terhitung banyaknya mata merah
yang menyala di dalam kegelapan menatapi kami.
"Aku
duluan! ——《Fire Shot》!"
Al
menembakkan sebuah mantera serangan tunggal yang lebih kuat daripada mantera 《Fireball》.
Sambil
memandangi cahaya yang dihasilkan oleh peluru api dengan kecepatan tinggi itu,
aku memasang busurku.
Apinya
mendarat, memperlihatkan beberapa tikus yang mencoba untuk menghindarinya.
"Enam
tikus! Ayo!"
Pada
saat yang bersamaan dengan Raina yang menyerbu, aku memilih satu Art tipe busur
tertentu untuk serangan pendahuluan.
"——《Magic Bow Skill – Phantom Arrow》!"
Sebatang
panah meninggalkan jejak ekor cahaya merah di belakang saat menusuk tikus di
bagian depan.
Biasanya,
serangan akan berakhir di situ, tapi kali ini — lima panah sihir dengan warna
merah yang sama muncul dari ekor merah di belakang panah yang pertama dan
menembus tikus lainnya satu demi satu.
"Fyuuh, sudah selesai."
Apa
yang kutembakkan adalah Art baru dari Sense 【Magic
Bow】.
Art
tipe busur, 【 Magic Bow Skill – Phantom
Arrow】. Sebagai tambahan mengenai musuh dengan
anak panah itu sendiri, skill ini
menciptakan lima panah sihir dari ekor merah yang dimunculkan panah utama dan
melukai musuh.
Seperti
yang terjadi barusan, panah utama mengenai musuh dan lima panah sihir menyerang
musuh lainnya, tapi bisa juga mengkonsentrasikan semua panah sihir pada satu
musuh.
Menurut
deskripsi, ini bisa menjadi Art yang kuat, tapi kekuatan sihir panah magis ini
tergantugn pada stat INT-nya dan tingkat kena dan akurasi serangannya sangat
bergantung pada stat DEX.
Terlebih
lagi, tidak ada bonus berantai sekalipun serangannya dikonsentrasikan pada satu
musuh, jadi tidak mungkin untuk meningkatkan jumlah damage dengan cara itu.
Raina
menatapiku dengan kemarahan di matanya setelah aku menggunakan Art tersebut
untuk mengujinya.
"…Yun-san,
tidak ada gunanya bekerja sama kalau kau mengalahkan mereka semua
sendirian!"
"Ma-maaf."
"Itu
benar. Sekalipun Yun-san menyamakan levelnya dengan kami, kau memiliki banyak
Art yang bisa kau gunakan, jadi kau harus memperhitungkan hal itu juga."
"Yun-san!
Kecuali terjadi suatu hal yang sangat luar biasa, kau dilarang menggunakan
Art!"
"Eh,
baik…"
Dikatakan
begitu oleh Raina, aku mengunci Art-ku demi praktek kerja sama party.
"Ayo
ulang lagi! Ada lebih banyak tikus yang datang!"
Al
melepaskan sihir api dan aku menembakkan sebatang anak panah biasa pada tikus
yang melompat dari dalam kegelapan——
"…Tidak
kena."
"Y-Yun-san…"
Si
kembar memandangi panah yang menancap di tanah saat si tikus dengan lincahnya
menghindari itu, dan kemudian mereka melihatku dengan rasa kasihan di mata
mereka, membuatku membantahnya.
"Tunggu,
itu karena kekuatan equipment-ku
berkurang sehingga akurasiku menurun!"
·
Akibat
dari penyusunan ulang Sense-ku untuk menyamai level Raina dan Al adalah tingkat
akurasi busurku jadi menurun, membuatku menyadari kembali betapa berpengaruhnya
stat DEX pada tingkat kesuksesan serangan.
Ngomong-ngomong,
yang saat ini kupakai bukanlah 【Black
Maiden's Longbow】,
tapi senjata unik yang kudapat saat event perkemahan musim panas – 【Wolf
Commander's Longbow】.
Karena
penurunan stat-ku akibat perubahan build
Sense, 【Black Maiden's Longbow】
menunjukkan kekurangan seperti rekoil serangan yang disebabkan oleh kurangnya
stat. Untuk menghindari hal itu, aku mengganti senjatakan ke 【Wolf
Commander's Longbow】.
"Para
tikus melarikan diri dari kita. Biasanya monster-monster akan menyerang balik.
Aku penasaran apakah mereka merencanakan sesuatu?"
Mengabaikan
bantahan alasanku sebelumnya, Raina memandangi belakang saluran pembuangan di
mana para tikus melarikan diri, mencari tanda-tanda dari mereka.
"Aku
juga penasaran. Rasanya kita seperti diarahkan semakin ke dalam."
"Kurasa
tidak ada gunanya memikirkan itu."
Berkata
begitu, Raina melangkah maju.
Sementara
kami maju dengan waspada, langkah-langkah kami bergema keras pada kerikil di
tanah.
Dan
saat kami meneruskan ke arah kanan pada jalan yang bercabang di saluran
pembuangan tersebut, kami mencapai jalan buntu di mana saluran itu mengalir ke
lorong yang sangat sempit. Begitu banyak tikus menunggu kami di sana.
"Kita
ada di jalan buntu kali ini! Kami tidak akan membiarkan kalian lari lagi! ——《Fire Shot》!"
Menyusul
Al yang melesatkan sebuah peluru api, aku menembakkan sebatang panah.
Kali
ini, tikus yang terluka oleh api itu tertusuk oleh panah dan kalah.
Meskipun
kekuatan dan tingkat kesuksesan seranganku berkurang, menjadi orang kedua yang
menyerang, aku mengalahkan lawan. Kembali percaya diri, aku menyiapkan serangan
lainnya.
Akan
tetapi, tikus-tikus itu membalas dengan jumlah yang luar biasa.
"Khh! Mereka ada banyak sekali.
Benar-benar merepotkan!"
Sementara
Raina mencoba menghabisi satu tikus dengan tombak pendeknya, empat ekor lagi
mencoba melewati bagian sampingnya.
Dia
menghantam kedua tikus itu dengan perisai kulitnya dan menghentikan mereka,
tapi salah satunya melompat menjauh dari Raina dan menyerbu ke arah kami yang
berada di garis belakang.
"Al,
dia menuju ke arahmu!"
"Tidak
apa-apa! ——《Fireball》!"
Al
menembakkan sebuah bola api pada tiksu yang datang ke arah kami. Api itu
mengenai si tikus, yang untuk memadamkan apinya melompat ke dalam saluran
pembuangan.
Mengikutinya,
aku menembakkan sebatang panah dan menghabisi tikus tersebut.
Kami
harus berhadapan dengan tikus yang menyelinap ke garis belakang, tapi Raina
masih dikelilingi oleh tiga tikus dan sedang kesulitan.
"Oh,
ayolah! Mereka bergerak sama sekali berbeda daripada yang ada di tempat terbuka!"
"Aku
akan menghabisi salah satunya. Urus yang dua lagi, Raina!"
Tiga
tikus menendang dinding untuk melakukan pergerakan yang tidak biasa,
bermain-main dengan Raina.
Kemudian,
aku memprediksikan seekor tikus akan menyerang Raina dari belakang dan menembakkan
sebatang panah padanya.
Karena
dia masih teralihkan dengan apa yang terjadi di depannya, Raina baru menyadari
serangan dari belakang tersebut di detik-detik terakhir dan berhenti bergerak,
bingung apakah seharusnya dia merespon serangan dari depan atau dari belakang.
Saat
berikutnya, sebatang panah mengenai tikus yang melompat pada Raina dari
belakang dan menancap pada tubuhnya, dan kemudian tikus itu menabrak dinding
saluran pembuangan lalu berubah menjadi partikel-partikel cahaya.
Saat
itulah Raina tidak bingung lagi dan fokus pada dua tikus yang ada di depan.
"Tinggal
dua tikus lagi! Haa!"
Dia
menusuk tikus-tikus tersebut dengan tombak pendeknya, sementara Al membakar
yang lain dengan sebuah bola api.
Setelah
memastikan tidak ada lagi tikus di sekeliling, Raina menghela napas panjang dan
kembali pada kami yang ada di garis belakang.
"Kurasa
kerja sama kita lumayan. Bagaimana menurut kalian?"
"Kurasa
tidak buruk juga menurutku? Kalau hanya Rai-chan dan aku, kami pasti akan kena
serangan kejutan, dan karena kau kesulitan menahan musuh, akan lebih mudah
dengan lebih banyak orang."
"Kurasa
tidak ada lagi bisa kukatakan secara pribadi? Yah, karena stat-ku berkurang,
aku tidak punya cukup kekuatan untuk mengalahkan mereka dalam sekali serang,
yang mana sedikit menyulitkan bagiku."
"Oh,
baiklah. Ayo jelajahi tempat ini sedikit lagi."
Meskipun
aku menyerahkan peran pimpinan pada Raina, aku sebenarnya terkesan melihat dia
bisa melakukan itu kalau dia mencobanya. Kemudian, kami berpindah untuk
memeriksa jalan buntu itu.
Saat
kami melakukannya, pada salah satu tumpukan kerikil putih, kami menemukan
sebuah quest item bernama 【Kunci
Saluran Pembuangan (B)】.
Fakta
bahwa ini adalah kunci B, artinya ada lebih banyak kunci lainnya juga. Mungkin
ini adalah jenis kunci yang kau perlukan untuk membuka dan melangkah maju,
pikirku dan saat aku berbalik ke tempat kami datang – lima tikus melompat
keluar dari saluran pembuangan.
"Sebuah
serangan musuh saat mendapatkan item
penting, benar-benar klasik! Nah, ayo!"
"Aku
duluan! —《Fire Shot》!"
Al
menembakkan sebuah peluru api sebagai serangan pendahulu seperti yang dia
lakukan sebelumnya, tapi kali ini serangan tersebut dihindari.
"Rai-chan,
tahan mereka!"
"Aku
tidak bisa menghentikan semuanya! Aku tidak bisa menghadapi mereka dalam satu
waktu, lho?!"
Tidak
seperti tikus sebelumnya yang berpencar menjadi penyerang garis depan dan
belakang, kali ini para tikus menyerbu Raina.
"Hei!
Aku sama sekali tidak bisa mempertahankan ini!"
Menggunakan
perisai yang terikat pada pergelangan tangan, dia memblokir serangan dari dua
tikus dan dapat menangkis serangan dari satu ekor lainnya dengan tombak yang
melancarkan damage, tapi dia membuka
celah pada lengan kanannya yang memegang tombak dan menerima damage dari serangan dua tikus lainnya.
"Apa
ini? Mereka hampir-hampir tidak memberikan damage!
Kalau begitu aku bisa mengabaikan pertahanan dan…eh, apa?"
Mendadak,
Raina merosot turun dan duduk tak berdaya.
Dari
belakang, aku menembakkan sebatang panah dan menghabisi tikus yang tadi
mengenai serangan balasannya, juga menyadari keanehan pada Raina.
Sementara
waktu berlalu, HP-nya perlahan berkurang, dan kaki tangannya sedikit gemetar.
Dia
mengangkat perisai dan entah bagaimana berhasil mempertahankan dirinya dari
serangan dua tikus, tapi HP-nya terus berkurang karena damage berantai yang dia terima.
Saat
itulah aku menggunakan kemampuan menentukan target 【Sky
Eyes】dan berteriak setelah memeriksa si tikus
dan Raina.
"Raina,
gunakan penawar poison dan paralysis! Mereka semua bukan Grey Rats!
Mereka spesies berbeda yang disebut Paralytic-Poison Rats!"
Meskipun
mereka terlihat mirip dalam saluran pembuangan yang gelap ini, ada monster
jenis lain selain Grey Rats. Berdasarkan nama dan situasi saat ini, makhluk ini
bisa disimpulkan menyebabkan status buruk Poison dan Paralysis.
"…Aku
tidak bisa menggunakan potion karena 【Paralysis】."
"Al!
Aku akan mengambil Raina, tahan mereka sementara waktu!"
Aku
menurunkan busur dan menuju Raina yang terus mendapat serangan tikus-tikus itu
sebagai garis depan.
Raina
sudah kehilangan setengah HP-nya dan terus menerima slip damage dari status buruk.
Aku
membopongnya di bahuku dan saat kami mundur ke tempat Al, kami menerima
serangan dari para tikus beracun itu, tapi meskipun menerima status buruk poison, kami tidak terkena paralysis dan dapat meloloskan diri
dengan mudah.
"Aku
akan melancarkan serangan, Yun-san! 《Firewall》!"
Sebuah
dinding api muncul di antara kami yang melarikan diri dan para tikus yang
mengejar kami di belakang. Dinding itu muncul dari lantai hingga ke
langit-langit saluran pembuangan tersebut.
Terbakar
oleh api, tikus-tikus itu menceburkan diri ke saluran air pembuangan satu per
satu sehingga kami tidak dapat melukai mereka lebih lagi, tapi kami mendapat
tambahan waktu.
Aku
mengeluarkan sebuah potion dan
menggunakannya pada Raina, menyembuhkannya.
"Ini,
potion. Bisakah kau mencobanya
lagi?"
"Tentu
saja. Kali ini aku akan bertahan."
Begitu
HP dan kondisinya dipulihkan olehku, pada saat yang sama dinding api Al
menghilang, Raina melompat ke arah para tikus itu yang berada di sisi lain
dinding.
Menghujamkan
tombaknya dengan momentum pergerakannya, dia menusuk musuh dan mengalahkannya.
"Sekarang,
aku sebaiknya menyerang juga."
Aku
memasangkan panah dan membidikkannya pada seekor tikus beracun. Kalau Al dan
aku dapat menghabisi empat tikus beracun yang tersisa, beban pada Raina pasti
akan berkurang.
"——《Bow Skill – Arrow Stitching—"
"Aku
juga ikut. 《Fire Shot—"
Akan
tetapi, skill kami terganggu di tengah-tengah perapalan.
Mendadak
aku merasakan nyeri di lengan kananku yang kugunakan untuk menarik tali busur
dan perhatianku teralih ke sana, membuat Art-nya salah sasaran saat panahnya
menghilang ke dalam kegelapan saluran pembuangan.
"Apa…a…hhya?!"
"Ke-kerangka
hewan?"
Sesuatu
yang kecil dan ringan menggigit lenganku dengan gigi-gigi depannya yang tajam,
berpegangan pada tubuhku dengan keempat kakinya. Aku secara refleks mencoba
mengguncangkan dan membanting makhluk itu ke dinding saluran pembuangan, tapi
sesaat kemudian aku merasakan nyeri yang sama dari kaki kiriku.
Saat
aku melihat ke arah tersebut, aku melihat sosok yang sama sedang menggigit
kakiku.
"——?‼"
Aku
menjerit tanpa suara dan mengangkat kakiku untuk mengebaskan kerangka tikus itu
bersama dengan kerikil yang ada di bawah kakiku. Saat itulah aku menyadari
sesuatu.
Tumpukan
kerikil yang kuinjak bukanlah kerikil, tapi tulang belulang kecil—kemungkinan
besar tulang tikus.
Dan
menyadari hal itu, tulang-tulang tikus di bawah kakiku terhubung satu sama lain
dan berubah menjadi musuh-musuh yang mulai mengelilingiku dan Al.
Begitu
aku menyadari bahwa tulang-tulang tikus di bawah kaki kami adalah sebuah
perangkap, semuanya sudah sangat terlambat.
"Hy—kyaah‼"
"——U-UWAaaaah?!"
"Hei,
Yun-san! Al!"
Al
dan aku diserang oleh banyak monster kerangka tikus yang disebut Curserat Bones
pada saat bersamaa, dan digigit di seluruh tubuh kami.
Al
mendapat status buruk 【Curse】
dan skillnya jadi terkunci sehingga dia tidak dapat balas menyerang dan
sementara dia mencoba melawan balik, dia dikepung oleh tulang-tulang tikus, HP
terkuras sepenuhnya.
Saat
itu terjadi, para tulang tikus yang melawan Al berkumpul di sekitarku dan aku
akhirnya dikerumuni oleh banyak sekali mereka sehingga tidak dapat bergerak.
Tikus-tikus tulang itu saling mencengkeram, bergesekan satu sama lain, dan
sementara itu pergerakan mereka membuatku merinding sama halnya dengan Al.
"Datang
dari mana monster-monster ini?! Dan cahayanya juga menghilang!"
Saat
aku ambruk tanpa sedikit pun HP tersisa, aku bisa mendengar suara Raina saat
dia bergelut beberapa lama, tapi tidak lama kemudian aku mendengar suara
sesuatu seukuran tubuh manusia jatuh dan satu-satunya suara yang tertingal
adalah tulang-tulang kering yang berbenturan. Setelah itu, suara tersebut
menghilang dan aku memilih "YES" dari menu untuk menggunakan 【Revival
Medicine】.
"…Di
sini gelap gulita. Yah, kita bergantung pada Al untuk penerangan, jadi sudah
jelas."
Bahkan
dalam kegelapan pekat, aku merangkak di tanah dan menemukan si kembar dengan
meraba-raba dalam gelap, kemudian tanpa ragu-ragu menggunakan 【Revival
Medicine】.
"Owww…kita
mati, ya. Pada akhirnya aku menyerang mati-matian tapi dikalahkan."
"—
《Torch》.
Uuuh, kata orang kau mempelajari sesuatu saat mati, tapi kali ini kesalahan
kita benar-benar mencolok."
Raina
dan Al bangkit perlahan. Sambil memulihkan HP mereka yang kembali 50% dengan 【Revival
Medicine】, mereka berdua merenungkan kesalahan
kita.
"Pertama-tama,
mari pikirkan kenapa kita tidak menyadari kemunculan tulang-tulang tikus itu.
Juga, jika cahayanya menghilang, kita akhirnya bertarung dalam kegelapan
total."
"Untuk
tulang-tulang tikus, itu karena kita tidak punya siapapun yang memiliki Sense
untuk melacak perangkap dan semacamnya. Kita merasa optimis, tapi 【See-Through】
memang dibutuhkan ternyata."
"Tentang
cahaya, itu karena Al mati. Raina yang tidak punya Sense untuk menyediakan
penglihatan dalam gelap sangat kesulitan bertarung dalam kegelapan. Kita
mungkin harus menyiapkan lentera."
Aku
berkata begitu dan mengeluarkan sebuah lentera yang kugunakan untuk
mencari-cari dalam dungeon dan gua,
kemudian menyalakannya.
Bersama
dengan api sihir Al, kami telah mengamankan dua sumber cahaya.
"""…………"""
Untuk
beberapa saat, kami bertiga menatapi cahaya api tersebut, namun kemudian aku
menoleh pada mereka berdua lagi.
"Um,
aku membuat kesalahan besar sebagai penyerang garis belakang. Maaf!"
"Huh?!
Tapi bukannya itu tidak terhindarkan dalam situasi seperti itu?"
"Meskipun
skill kita dibuat tidak dapat digunakan, tapi kalau aku memakai Art tipe area
saat tikus tulang pertama menggigitku, kita seharusnya bisa membalikkan
keadaan, tapi aku gagal melakukan itu."
Segera
setelah Art pertama diganggu, aku bisa menggunakan 《Bow Skill – Gust of Wind》
untuk menyerang tikus tulang di sekeliling. Itu akan memberikan damage yang cukup atau malah menyapu habis
mereka.
"Tapi
benar-benar aneh, bagaimana bisa Yun-san begitu terguncang. Biasanya kau sangat
sangat tenang."
"Ah,
itu karena perbedaan level Sense dan kualitas item. Dia tidak keberatan menggunakan barang konsumsi juga."
"Tapi
itu membuatku cukup lega. Kupikir Yun-san sangat hebat, tapi ternyata dia tidak
ada bedanya dari kita."
Aku
bukan maniak game seperti Myu, Taku dan yang lain. Aku adalah manusia normal
yang merasa takut pada hantu dan hal lainnya yang muncul di rumah hantu.
"Hm,
eh? Kau tidak ada masalah dengan tikus biasa, tapi jadi gugup karena tikus
tulang, jadi kau sebenarnya tidak begitu bermasalah dengan tikus secara garis
besar, 'kan? Ngomong-ngomong, raut wajahmu memburuk saat kita memasuki saluran
pembuangan ini. Yun-san, jangan-jangan kau lemah terhadap hal-hal horror?"
"B-b-bukan
begi——"
"Ah,
ada satu tikus tulang di belakangmu!"
"Hyah?!"
Aku
secara refleks berbalik begitu mendengar kata-kata Raina, kemudian menghela
napas lega ketika melihat tidak ada apa-apa di situ.
Raina
menatapiku lekat-lekat dan Al tersenyum simpul.
"Uuuh,
baiklah! Kau benar! Aku lemah terhadap hal-hal yang horror, mengerikan, dan
hantu!"
"Aku
mengerti, jadi kelemahan Yun-san adalah horror, yaa."
Al
memandangi Raina dengan ngeri saat gadis itu menyengir lebar dan terlihat
merencanakan sesuatu.
Itu
ekspresi yang sama dengan yang Myu buat ketika dia memikirkan kapan sebaiknya
dia mengejutkan orang lain, jadi aku memutuskan untuk memperingatkan Raina
lebih dulu.
"Coba
saja kau menakut-nakutiku seenaknya…dan kau tahu apa yang akan terjadi,
'kan?"
Aku
tersenyum penuh makna pada Raina dan memandanginya.
Saat
aku melakukan itu, dia memucat dan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
Aku
tidak tahu apa yang dia bayangkan, tapi kurasa, dia memikirkan beberapa hal
yang tidak ingin kulakukan padanya.
Saat
dia kami tenang beberapa saat kemudian, kami berdiri dengan berat dan
melanjutkan pencarian dalam saluran tersebut.
·
Berdasarkan
kegagalan sebelumnya, kami memutuskan untuk menyesuaikan gaya bertarung kami.
Aku
mengganti Sense 《Sky Eyes》
dengan 《See Through》
saat kami memutuskan untuk fokus pada kewaspadaan terhadap serangan kejutan.
Terlebih
lagi, jumlah Art yang bisa kupakai jadi berkurang sedikit dan diputuskan bahwa
Al dan aku akan menjadi penyerang garis depan.
""——《Bow Skill – Gust of Wind》!"
"——《Firewall》!"
Pada
saat yang bersamaan kami memulai pertempuran, kami berdua menyerang dengan
skill AOE pada saat bersamaan.
《Bow Skill – Gust of Wind》
menghasilkan tekanan angin yang menyebar dari panah dan melukai musuh, dan
karena tidak ada jalan keluar dari serangan tersebut dalam saluran pembuangan
yang sempit ini, aku bisa memberikan damage
dengan skill ini meskipun tanpa 《Sky
Eyes》 yang membantuku untuk melihat musuh
dalam kegelapan.
Sihir
pertahanan Al 《Firewall》
memberikan damage pada para tikus
yang menyerang kami tanpa perencanaan dan mengurangi jumlah mereka dengan
persentase yang lumayan.
"Aku
akan maju!"
Raina
menyerbu para tikus itu melewati serangan pembuka kami dan menghabisi mereka
satu demi satu.
Akan
tetapi, alih-alih menyerang dengan tombak pendek, dia menghantam tikus-tikus
itu dengan perisai kulitnya.
Biasanya
Raina menggunakan tombak untuk mengalahkan lawan dengan sesedikit mungkin gerakan,
tapi karena para tikus ini menerima damage
dari serangan pembukaan kami, akan lebih cepat menghabisi mereka dengan
hantaman perisai.
"Ahaha!
Aku merasa terganggu dengan betapa rendahnya level Sense 【Shield】-ku,
tapi ternyata benar-benar bisa menghajar musuh dengan ini!"
"Rai-chan,
jangan terlalu berlebihan."
Al
menahan Raina yang sepertinya akan menyerbu lebih jauh di luar jangkauan kami.
Karena
dia mengamuk besar-besaran, sekitar dua puluh persen tikus beracun dan
tikus-tikus tulang telah melarikan diri.
"Pada
akhirnya, kita mengalahkan banyak tikus, tapi ada cukup banyak juga yang
kabur."
Monster-monster
yang kami temui selama pencarian di saluran pembuangan ini adalah Grey Rats
biasa, Paralytic-Poison Rats, dan tulang belulang Curserat Skeletons.
Setiap
kali kami bertemu banyak tikus dan menerima serangan kejutan dari samping,
kapan pun kami mengurangi jumlah mereka lewat pertempuran, para tikus tersebut
melarikan diri.
Mengulangi
hal itu, kami melanjutkan pencarian di saluran pembuangan tersebut.
Di
tengah-tengah pencarian kami akhirnya menemui gerbang berjeruji dan kapan pun
kami tidak memiliki anak kunci yang cocok dengan kuncinya, kami harus mencari
ke seluruh saluran air untuk menemukan anak kunci yang sesuai.
Sebagai
hasilnya, kami sepenuhnya mengingat struktur saluran ini.
"Syarat
selesainya quest ini adalah
memusnahkan semua tikus, termasuk yang melarikan diri."
"Dan
semua tikus yang kabur ada di depan sana, ya 'kan."
Kami
melanjutkan selama beberapa saat tanpa bertemu satu tikus pun dan tiba di jalan
buntu saluran tersebut di mana kami menemukan sebuah dinding bata yang ambruk
dengan sebuah bukaan menuju ke gua yang sempit.
Mempertimbangkan
seekor tikus yang kelihatannya adalah seekor penjaga terburu-buru ke bagian
belakang gua begitu melihat kami, ini pastilah akhir dari dungeon ini.
"Jadi
ini titik akhirnya, ya…ayo."
Raina
bergerak ke depan dan mulai berjalan di dalam gua tersebut.
Setelah
kami terus maju melewati sebuah lubang yang sempit, gua tersebut kemudian
membentang terbuka lebar.
Dan
sesuatu mendekati kami dari dalam kegelapan, membuat suara langkah-langkah
berisik.
"Itu
bossnya—Mutant Badrat."
Bersama
dengan gumaman Al, seekor tikus yang sangat besar pun muncul.
Itu
adalah seekor tikus mutan yang memiliki gigi depan yang panjang mencuat ke
atas, cakar-cakar yang tajam, bulu tubuh kelabu yang tidak berbeda dari Grey
Rat, tiga mata merah vertikal, dan tiga ekor yang bergerak bebas seperti
cambuk.
Tikus
mutan seukuran sapi itu menghisap seekor tikus kelabu di dalam mulutnya,
kemudian memegang seekor Paralytic-Poison Rat dan tikus tulang di tangan lalu
menjejalkannya ke dalam mulutnya.
Kemudian,
seakan melindungi boss mereka, tikus-tikus kecil yang tak terhitung jumlahnya
mengelilinginya.
Saat
itulah kami menerima sebuah pesan lewat menu
yang mengatakan syarat 【Pemberantasan
Tikus】yang mengharuskan untuk membinasakan
semua tikus telah terpenuhi, dan syaratnya berubah menjadi "kalahkan
Mutant Badrat".
"Jadi
kita hanya harus mengalahkan makhluk ini lalu selesai, ya 'kan! HAAaaa——"
Raina
memposisikan tombak pendeknya seolah akan melancarkan serangan penghabisannya
dan menyerbu si Mutant Rat.
Kalimat
itu adalah pertanda bahaya, pikirku, tapi aku masih memberikan tembakan untuk
membantu Raina.
Al
juga membantu mengalahkan tiga jenis tikus yang menghalangi Raina.
"—《Bow Skill – Gust of Wind》!"
"Ayo!
— 《Firewall》!"
Untuk
mengurangi beban si kembar, aku menggunakan serangan AoE pada sekumpulan tikus.
Akan
tetapi, bagian dalam gua ini luas dan ada tempat untuk menghindar, jadi lebih
dari setengah tikus berpencar ke samping, meloloskan diri dari serangan kami.
"Rai-chan!
Kita dikepung!"
"Aku
tahu. Tapi para tikus bukan satu-satunya yang bisa bergerak bebas di sini! — 《Large Swing》!"
Raina
memegangi tombak pendeknya di ujung terjauh sebisa mungkin dan berputar pada
tumitnya sambil mengayunkan tombak tersebut.
Ayunan
tombak pendek itu melepaskan tekanan angin ke segala arah yang merobohkan
tikus-tikus yang datang di tengah udara.
Para
tikus kecil tubuhnya tercabik oleh kepala tombak saat senjata tersebut mengenai
mereka, atau terhantam oleh gagangnya.
Momentum
serangan-serangan tikus itu berkurang saat Raina menghalangi tikus-tikus yang
datang dari samping dengan sebuah Art AoE.
Bersama
dengan Al, kami tidak melesatkan kesempatan ini dan menyerang para tikus di
sebelah kiri dengan menggunakn Art AoE kami.
Kali
ini agar mereka tidak kabur, kami mendesak mereka dengan serangan dari kanan
dan kiri, menyapu habis mereka sekaigus.
Dengan
tikus-tikus di sebelah kiri dikalahkan, Raina sendirian menghambur menuju
sekumpulan tikus di sebelah kanan, dan dari tengah-tengah kumpulan tersebut dia
menghempaskan tikus-tikus itu satu demi satu dengan mengayunkan tombaknya ke
sekeliling.
"Ahaha,
poison dan paralysis bukan apa-apa selama tidak kena!"
"Oh,
aku merasa pernah melihat game ini sebelumnya, dengan seorang warrior bertarung seperti ini."
Memancarkan
perasaan sesosok karakter game yang menghancurkan sepasukan makhluk lemah,
Raina mengalahkan para tikus di sisi kanan. Yang tersisa hanyalah para bawahan
yang dilahap Mutant Badrats.
Si
tikus mutan yang tidak ikut serta dalam pertempuran sampai rekan-rekannya
kalah, akhirnya mulai bergerak.
"Al,
ikuti aku! — 《Rapid Fire Bow –
Second Form》!"
"Ya!
— 《Fire Shot》!"
Seranganku
dan Al melewati bagian atas kepala Raina dan mengincar mata si tikus mutan.
Kedua
panahku mengarah ke mata di kepala si tikus mutan, satu ditepis oleh ekornya
yang bergerak bebas, tapi panah sisanya menancap ke mata tengah sisi kirinya.
Berkat
efek dari Sense 【Vital
Poins Knowledge】dan 【Pre-Emptive
Knowledge】, aku berhasil memangkas 10%
HP si tikus mutan dengan sekali serang.
"Aku
akan mengurus sebelah kirinyaaa!"
Raina
mencoba untuk menyelinap ke sisi kiri di mana mata si tikus mutan itu hancur,
tapi tertahan oleh pergerakan gesit si tikus yang tidak sesuai dengan ukurannya
itu.
Si
tikus mutan menepis hujaman tombak pendek Raina dengan ekornya dan saat
kuda-kuda gadis itu hancur, makhluk tersebut mengayunkan cakar tajamnya
padanya.
"?‼
Setengah dari penglihatannya seharusnya sudah rusak. Bagaimana mungkin dia
masih bisa bereaksi pada sisi kiri?!"
"Musuh
memiliki total enam mata, jadi menghancurkan satu mata saja tidak akan merampas
penglihatannya. Ngomong-ngomong, Rai-chan, periksa statusmu!"
"Eh,
tidak mungkin! Ini gawat, benar-benar gawat. Aku kena status buruk!"
Raina
yang menjauh dari si tikus mutan menenangkan dirinya, mengeluarkan penawar
untuk status buruk 【Poison】
dan 【Curse】
lalu menggunakannya.
"Boss
ini memiliki ciri khusus semua tikus di saluran pembuangan ini, ya. Yang paling
merepotkan adalah 【Paralysis】."
"Tapi
itu tidak mengubah apa yang harus kita lakukan!"
Al
terus melancarkan damage dengan
menembakkan peluru-peluru api secara berkala. Aku juga lanjut menembakkan panah
tanpa henti.
"—
《Calling Shield》!"
Menggunakan
tombak pendek dan perisainya, Raina mengkhususkan dirinya pada pertahanan saat
mengaktifkan Art tipe 【Shield】
yang meningkatkan jumlah kebencian yang dia kumpulkan berdasarkan jumlah damage yang dialami penyerang garis
belakang.
Karena
itulah, si tikus mutan tidak dapat bergerak menjauh dari Raina dan hanya bisa
terus menyerangnya dengan cakar di kedua tangannya. Raina pun menangkis
serangan-serangan itu dengan perisai kulitnya.
Akan
tetapi, begitu HP tikus mutan tersebut berkurang sampai 50%, ada sebuah
perubahan pada pergerakannya.
"Dia
mundur? Apa dia akan menyerang…kyaah?!"
"Rai-chan!"
Setelah
melompat mundur, si tikus mutan berdiri pada keempat kakinya dan menurunkan
tubuh.
Meskipun
Raina telah menyiapkan dirinya dengan perisai berada di depannya, bertahan
terhadap serbuan itu, dia menerima sebuah serangan tak terduga.
Tiga
ekor panjang tikus mutan itu merayap ke kaki Raina, memanfaatkan titik butanya
saat dia mengangkat perisainya, dan melilit pergelangan kaki gadis itu.
Dalam
keadaan seperti itu, Raina ditarik oleh ekor tersebut dan dirobohkan, kemudian
dua ekor lainnya mulai mencambuki tubuhnya.
"Al!
Jangan berhenti menyerang! — 《Bow
Skill – Arrow Stitching》!"
Aku
menarik busurku sampai batasnya dan menembakkan sebatang panah, tapi si tikus
mutan menghindar dan melompat pada Raina yang terikat pada saat yang sama.
"Menjauh
dari Rai-chaaaaan‼"
Al
terus menembakkan rentetan peluru api pada si tikus mutan, tapi tikus itu menggigit
leher Raina dan mengacungkan dia ke depan sebagai perisai. <TL : Cih, monster licikkk‼!>
Saat
HP Raina terkuras, sebuah peluru api mendarat pada punggung si tikus mutan dan
melukainya.
Kemudian,
si tikus perlahan berbalik dari Raina menuju kami.
Sampai
saat ini Raina berdiri menghalangi si tikus mutan agar dia tidak mencapai garis
belakang, tapi sekarang tentunya target si boss beralih pada kami.
Dan
kemudian——
"Oh,
ayolah. Berapa kali seharusnya aku mati hari ini. Menyebalkan sekali. — 《Large Swing》!"
Raina
dengan gesit berdiri di belakang punggung tikus mutan, dan mengincar pangkal
ekor si boss, dia menggunakan Art serangan berputar.
Dengan
ketiga ekornya terpotong, si tikus mutan berbalik ke arah Raina yang
berekspresi geram.
Raina
menyunggingkan senyuman bangga, tapi ketenangannya berakhir dengan itu.
"Hehen.
Sekarang kau tidak bisa melakukan hal yang sa….uups, aku masih belum
menyembuhkan diriku!"
Aku
telah memberi raina sebuah 【Revival
Medicine】 untuk berjaga-jaga kalau dia sampai mati.
Dia menggunakan itu dan HP-nya pulih sampai 40% dari total HP-nya.
Dengan
ekornya yang terpotong dan Raina mengumpulkan kebencian si tikus sekali lagi,
si boss mengayunkan cakarnya pada gadis itu lagi.
"Rai-chan!
Terus alihkan perhatiannya seperti itu!"
"Tunggu,
tidak mungkin aku bisa! Maksudku, kekuatan serangannya sepertinya
meningkat!"
Dia
melepaskan tombak pendeknya dengan terburu-buru dan berkonsentrasi
mempertahankan dirinya dengan perisai kulit.
Mengangkat
perisai kulitnya, dia meneguk sebotol potion,
sebisa mungkin mencoba bertahan. Tapi serangan gencar yang dari si tikus mutan
itu tidaklah normal. Raina dipaksa untuk memantapkan pertahanannya.
"HP
musuh tinggal 30%, ya. Ciri khasnya adalah semakin HP-nya berkurang, semakin
kekuatannya bertambah, ya. Ternyata memang benar. Kata orang, seekor tikus yang
terdesak akan menggigit si kucing."
"Yun-san,
sekarang bukan waktunya untuk merasa terkesan!"
Tanpa
ada waktu untuk beristirahat, Raina menghabiskan potion yang dia punya.
Sementara
merasa cukup tidak biasa melihat seorang player
menghabiskan potion satu demi satu
seperti itu, aku mengedipkan sebelah mata pada Al yang berdiri di sebelahku.
"Kita
tidak bisa begitu saja membiarkan kekuatan serangan musuh meningkat, jadi ayo
langsung kalahkan dia."
"Baik.
Aku akan menyerang dengan kekuatan maksimal."
Al
dan aku memilih serangan yang bisa kami gunakan dan melepaskannya pada si tikus
mutan yang HP-nya tersisa 30%.
"—《Flame Pillar》!"
Di
saat yang bersamaan dengan Al menyentuh tanah dengan ujung tongkatnya, sebuah
pilar api muncul dari tanah dan menyerbu si tikus mutan yang kini membalikkan
badannya terhadap kami.
Tikus
mutan yang berulang kali menyerang Raina itu pun berbalik menghadap ke pilar
api yang memancarkan sebuah cahaya kuat yang menarik perhatian, tapi dia
bereaksi terlalu terlambat dan seluruh tubuhnya dibungkus oleh api.
"Al,
itu bahaya!"
Menerima
ledakan api itu dengan perisainya, Raina menjauhkan diri dari si tikus mutan
yang kini berkobar-kobar.
Sedangkan
aku, aku membidik bayangan si tikus mutan dalam api dan menggunakan Art yang
aku sendiri larang untuk digunakan.
"——《Magic Bow Skill – Phantom Arrow》
"
Sebuah
cahaya merah samar-samar memadat pada longbow.
Sementara aku menarik talinya dan mengumpulkan tenaga, intensitas cahayanya
meningkat. Ketika cahayanya mencapai titik maksimal, aku melepaskan panah
tersebut.
Panah
merah itu langsung melesat dan menusuk si tikus mutan yang berjuang dalam api,
melukainya. Tapi damage-nya tidak
berakhir hanya dengan panah itu saja. Ekor merah yang menghubungkan panah
tersebut dengan busur kemudian terbelah dan setelahnya berubah menjadi lima
panah sihir – menyerang si tikus mutan.
Panah
sihir itu mendekat membentuk lengkungan dan memberikan damage pada boss satu demi satu, dan pada saat empat panah sihir
menusuknya, HP si tikus mutan merosot hingga nol. Panah sihir terakhir tidak
mengarah ke manapun, jadi itu mengenai dinding gua di belakang si tikus mutan.
Kemudian,
tubuh si tikus mutan jatuh secara dramatis ke lantai gua, berubah menjadi
partikel-partikel cahaya bersama dengan panah-panah sihir yang menancapinya dan
menghilang.
"Kalian
berdua tidak apa-apa?"
"Aku
sedang menghadapi 【Paralysis】
dan 【Curse】
yang mengenaiku dan tidak bisa bergerak ataupun menggunakan Art pertahanan,
jadi kurasa sudah selesai untukku."
"Terima
kasih untuk kerja kerasnya."
Tersenyum
simpul, aku mengeluarkan sebuah potion
dan menyerahkannya pada Raina.
Sementara
itu, muncul dari tempat si boss jatuh, Al mendekati kami dengan sebuah peti
harta.
"Yun-san,
Rai-chan, bossnya menjatuhkan sebuah peti harta!"
"Hadiah
ekstra, ya. Tapi aku tidak punya tenaga lagi untuk bergembira."
"Yah,
tidak ada lagi musuh yang tersisa. Ayo periksa setelah kita keluar ke
permukaan."
Begitu
si kembar mengangguk menanggapi kata-kataku, kami meninggalkan gua dan kembali
ke saluran pembuangan."
Dari
situ, kami menuju ke permukaan. Berkat keluar dan masuk mencari-cari kunci,
kami memahami struktur saluran tersebut dan dapat melanjutkan ke permukaan
lewat rute yang paling pendek.
"Ohhh!
Kalian kembali dengan selamat! Jadi, sebuah spesies baru lahir dari tikus-tikus
yang berkembang biak di dalam saluran, ya?!"
Saat
kami kembali untuk melaporkan quest,
si NPC Quest menanggapi dengan sedikit berlebihan.
—Quest 【Pembasmian Tikus】 telah selesai
Bersamaan
dengan suara tersebut, setiap dari kami menerima 10kG dan dua Quest Chip.
"Hadiahnya
lumayan sedikit. Hanya dengan menggunakan beberapa 【Revival
Medicine】, kita langsung bangkrut."
"Rai-chan,
yang bangkrut adalah Yun-san, bukan kita."
"Aku
tidak keberatan. Ini sesuatu yang kulakukan karena aku menginginkannya."
"Yun-san,
kau tampan sekali! Padahal kau gadis yang cantik!"
Raina
mencoba bercanda untuk memeriahkan suasana, tapi itu hanya membuat perasaanku
menjadi rumit.
"Y-yah,
aku mungkin bangkrut karena hadiah questnya
hanya segitu, tapi kita masih belum memeriksa apa yang ada dalam kotak harta
ini, 'kan?"
"Benar.
Mungkin pengeluaran kita akan impas dengan apa yang ada di dalamnya!"
Dia
membuka peti harta dengan harapan tinggi dan memeriksa isinya.
"Item-nya…aksesoris, ya. Sebuah kalung
pas leher, cincin, dan…uh, seleranya payah."
Yang
Raina keluarkan adalah sebuah kalung pas leher dari bahan kulit dengan tanda
pentagram, sebuah cincin perak yang meningkatkan stats sihir dan sebuah
aksesoris yang meniru tulang-tulang tikus.
Sebuah
gelang dari sisa-sisa tulang rusuk dan sebuah cincin yang meniru tengkorak
tikus terhubung dengan seuntai rantai yang modelnya mirip dengan tulang
punggung. Aksesoris ini benar-benar memancarkan arti dari kata
"menyeramkan"..
Aku
benar-benar payah dalam hal horror dan yang menyeramkan, tapi aku tertarik
dengan stats akesoris ini.
Cornered Rat's Cursed Brace 【Accessory】
(Berat : 2)
ATK+4, MIND+4 Efek Tambahan
: Serangan Tikus Terdesak, Pemulihan HP Non Aktif
Sama
seperti yang dikesankan oleh penampilannya, itu adalah equipment terkutuku. Pada saat yang sama, itu adalah equipment unik.
"Al?
Apa yang akan kita lakukan dengan aksesoris ini?"
"Ugh,
desainnya menyeramkan. Hmm, efeknya tidak buruk juga, tapi aku tidak berniat
memiliki equipment yang desainnya
parah seperti ini."
Penilaian
Raina dan Al tentang barang itu biasa-biasa saja, tapi bagiku, itu adalah equipment terkutuk yang ingin kumiliki
bagaimanapun caranya.
Efek
tambahan dari 【Cornered Rat Attack】
meningkatkan kekuatan sihir saat HP jatuh di bawah jumlah tertentu. HP Recovery
Disabled mencegah pemulihan dari item,
skill juga penyembuhan alamiah. Yah,
selama seseorang menyesuaikan diri dengan tidak ada pemulihan HP alamiah untuk
sementara waktu dan tidak ada masalah, aksesoris ini tidak ada kekurangannya.
"Dan
Yun-san…hei, kenapa matamu berbinar-binar seperti itu? Kau mau?"
"Sejujurnya,
aku benar-benar ingin."
Saat
aku berkata begitu, mereka berdua menatapku dengan terkejut.
"Yang
satu ini cukup untuk mengkompensasi penggunaan 【Revival
Medicine】ku. Terlebih lagi, ini equipment unik."
【Substitute Gem's Ring】
dan 【Faerie Ring】
milikku juga adalah adalah equipment
yang tidak memiliki batas daya tahan. Aksesoris yang tidak bisa patah atau
hancur dinilai sangat tinggi.
Sebuah
aksesoris yang kudapat sebagai hadiah dari arena 【Demonfolk
Resort】 memiliki efek yang mirip dan tidak ada
kekurangannya, tapi sebagai gantinya, peningkatan persentase serangannya lebih
rendah dibanding dengan 【Cornered
Rat's Cursed Brace】
ini.
"Kalau
begitu Yun-san saja yang memilikinya. Aku merasa akan dikutuk kalau aku memakai
benda semenakutkan ini."
"Selain
itu, Yun-sanlah yang keuangannya sekarat setelah quest ini, jadi sebaiknya dia yang mendapatkan ini."
Mereka
berdua berkata demikian, jadi aku menerima 【Cornered
Rat's Cursed Brace】.
Kali
ini mendapatkan Sense baru dan sebuah equipment
terkutuk yang langka. Ini petualangan yang cukup membuahkan hasil.
Dan
pada akhirnya, aku menanyai mereka berdua.
"Jadi,
bagaimana dengan party kali ini? Apa ada
referensi bergunan untuk ber-party
dengan pengguna Sense 【Bow】?"
Mendengar
kata-kataku, mereka berdua mengangguk dan—
""Kami
sangat senang bisa melihat sisi tidak terduga dari Yun-san.""
"Tidak,
bukan itu yang kutanyakan. Dasar, lupakan saja soal itu."
Si
kembar tertawa melihatku berekspresi masam.
Meskipun
kenyataannya kami terbagi dalam peran boke
dan tsukkomi, hanya pada
saat-saat inilah mereka berdua memperlihatkan pemahaman non-verbal semacam itu,
membuatku terkejut.
"Bercanda.
Yah, karena cara support Yun-san
dibatasai, rasanya agak sedikit berkurang, tapi kurasa aku bisa memahami
maksudnya."
"Juga,
biasanya Yun-san menyamai cara kami bermain, tapi sekarang kami mengerti
bagaimana cara bekerja sama dengan baik. Kau harus berdiskusi satu sama lain
dan juga membutuhkan waktu."
Mereka
berdua membuat ekspresi yang bagus dan sepertinya mereka memahami sesuatu saat quest ini.
"Aku
bohong kalau aku bilang tidak cemas, tapi kurasa kita bagaimanapun sebaiknya bertemu
dengan anak dari guild Ber-san!"
"Kalau
kami menemukan sesuatu yang kami ingin diskusikan, kami akan datang lagi."
Mereka
berdua pergi setelah berkata begitu. Aku melepaskan kepergian mereka dengan
senyuman.
"Kurasa
aku tidak perlu khawatir dengan keadaan mereka sekarang."
Aku
bergumam sendiri setelah mereka menghilang dan kemudian mulai berjalan ke 【Atelier】.
2 Comments
Aksesoris baru~
BalasHapusPenampilannya bisa diubah kan?..
Aksesoris baru~
BalasHapusPenampilannya bisa diubah kan?..
Posting Komentar