MATERIAL ANTI HAWA DINGIN DAN MIMICRY TURTLE
(Translator : Hikari)
Suatu
hari setelah menyelesaikan quest 【Penyingkiran
Puing】 dan 【Membantu
Pekerjaan Ladang】.
Saat
aku membuka pintu antara bengkel kerja yang dingin dan bagian toko 【Atelier】,
udara panas muncul dari kompor yang ditaruh di toko dan mengalir ke dalam
bengkel.
"Baiklah
kalau begitu, aku harus merebus potongan sayur ke dalam panci besar dan membuang
buih kotornya, kemudian memasukkan sosis dan daging babi asap untuk membuat
kaldu."
Sambil
membuat pot-au-feu dengan berbagai
sayur yang kuterima sebagai hadiah quest,
aku mempersiapkan diri untuk quest
pengantaran barang.
Aku
menaruh sebuah panci dengan air panas di atas Magic Stove dan memasukkan
sayuran ke dalamnya. Sambil melakukannya, aku mempersiapkan potion di dalam kuali yang biasanya yang
kupunya di bengkel.
"Memakai
material yang kudapatkan saat mengerjakan ladang, aku bisa mempersiapkan jumlah
Potion yang dibutuhkan. Yang tersisa adalah HighPotion dan MP Potion, juga
beberapa jenis penawar status buruk."
Quest-quest
yang kuperiksa lebih dulu sebelumnya, memerlukan pembuatan Potion, High Potion,
MP Potion, bermacam-macam penawar status buruk dan anak panah. Ada juga quest pengiriman material untuk bahan
seperti herba, Iron Ore, bulu hewan, dan sebagainya. Jadi aku mempersiapkan
semuanya itu.
Quest-quest itu
ditujukan bagi para pemula sehingga tingkat kesulitannya tidak tinggi, dengan
demikian aku dapat menyelesaikan semuanya itu hanya dengan mengambil item yang kupunya di 【Atelier】.
Akan
tetapi…
"Ah,
aku tidak punya cukup item drop yang
biasanya kupakai."
Quest
pengiriman barang ini mengharuskan player
untuk membawakan 20 atau lebih barang dari satu item, jadi aku mungkin tidak punya cukup item yang hanya menjadi sampelku.
Terlebih
lagi waktu penemuan questnya sangat
buruk karena aku belum lama ini mengubah Iron Ore menjadi Fine Iron Ore dan
Iron Ingot, jadi yang kupunya tidak cukup.
Sambil
memikirkan pengaturan untuk quest
pengantaran barang, aku mengaduk pot-au-feu
yang direbus dengan panas rendah untuk memastikannya tidak mendidih dan
menyiapkan potion untuk pengantaran
secara bersamaan.
Karena
aku terbiasa bekerja secara parallel dalam pembuatan potion sambil memasak, aku melakukannya sambil bersenandung.
Aroma
kaldu mulai menyebar ke sekeliling bengkel. Terpancing oleh aroma yang
membangkitkan selera makan, Ryui yang sedang mengunyah wortel yang kuberikan
sebelumnya, serta Zakuro yang sedang merapikan ekornya dengan menjilatinya,
mulai mengintai di sekitarku terlihat lapar.
"Tunggu
sebentar lagi. Akan segera kuselesaikan pot-au-feu-nya."
Sementara
menunggu sayur matanya dengan sempurna, aku menuangkan potion ke dalam botol satu demi satu.
Aku
selesai membuat potion dan
mengecilkan api di bawah panci agar hanya hangat-hangat saja.
"Baiklah,
seharusnya ini bisa dimakan. Meskipun aku masih ada pekerjaan untuk
dilakukan."
Aku
berpindah dari bengkel ke bagian toko 【Atelier】
untuk memeriksa stok produk dan memastikan apakah ada yang perlu diisi lagi.
Dan
saat aku melihat dari jendela apakah ada perubahan di ladang herba, udara
dingin merayapi kaki-kakiku.
Merasakan
hawa dingin, secara alamiah aku menoleh ke pintu masuk.
"Uuuh,
dingiiiin sekali! H-halo, Y-Yun-san."
"Selamat
siang, Yun-san. Kau sepertinya senggang sekarang."
Yang
datang ke 【Atelier】
adalah si kembar, Raina si pengguna tombak dan Al si mage.
"Apa-apaan
dengan pertanyaan percaya diri itu? Yah, memang sih."
"Ahh,
hangat sekali. Toko ini benar-benar hangaaaat!"
Raina
yang menggosok-gosok lengannya yang kedinginan, meregangkan tubuhnya.
Kemudian
saat melihat Ryui dan Zakuro yang hangat, dia mulai berjalan menuju mereka.
Melihat hal itu, Al dan aku tersenyum simpul.
Akan
tetapi, Ryui dan Zakuro lari menjauh dari Raina, meninggalkan gadis itu dengan
tampang sedih dan memaksanya untuk mengubah tujuannya ke kompor.
"Al,
sepertinya kau tidak bersama Letia hari ini."
"Ya.
Kami tidak terlalu banyak bermain bersama selama periode event."
"Letia-san
bekerja sama dengan orang-orang dari guild
sedang dan kecil untuk menyelesaikan beberapa quest! Kami tidak boleh kalah darinya juga!"
Bersama
dengan Al, kami menatap ragu Raina yang bersuara penuh semangat sambil menempel
pada kompor.
Ngomong-ngomong,
Raina masih mengenakan armor kulitnya yang kelihatan dingin seperti biasanya,
tapi equipment Al adalah jubah yang
memiliki lapisan tambahan yang menggunakan material untuk menghentikan yang
udara yang masuk jadi dia tidak kelihatan kedinginan.
"Apa
kau mendapat armor baru, Al?"
"Ya!
Benar! Saat kudengar pemasangan 【Cold
Damage】, aku memesannya dan selesai belum lama
ini."
Ehehe,
pipinya mengendur saat tertawa. Melihatnya, Raina memandanginya dengan tatapan
mencela tanpa menjauh dari kompor.
"Tidak
adil hanya Al yang dapat! Kenapa hanya aku yang kedinginan?!"
"Itu
karena kau menuai apa yang kau tabur."
"Apa
Raina mengacaukan sesuatu?"
"Apa?!
Jangan perlakukan aku seakan aku adalah pembuat masalah!"
Raina
benar-benar marah, tapi mengetahui bahwa dia orang yang berpikiran sempit,
kupikir itu adalah hal yang tidak bisa diapa-apakan lagi.
"Yah,
tenanglah. Aku hampir selesai membuat sesuatu yang akan menghangatkan kalian.
Akan kudengarkan cerita kalian sambil kita makan."
Aku
memindahkan panci yang hangat itu ke konter toko dan membagi mereka pot-au-feu.
Aku
juga menuangkan sedikit sup ke piring-piring untuk dijilati Ryui dan Zakuro
serta menambahkan banyak potongan sayur, daging asap dan sosis ke dalamnya.
Ryui
mulai memakan wortel dan meminum supnya, Zakuro memasukkan kentang panas beruap
ke dalam mulutnya.
Dan,
bersama-sama dengan Raina dan Al, aku menyendokkan sup dan sayur ke dalam mulut
kami.
"Haa,
aku bisa merasakan kehangatannya menyebar di seluruh tubuhku. Aku ingin Letia
memakannya juga."
"Kau
benar. Ini hangat dan bagi kami yang tadi kedinginan, ini sangat
menenangkan."
Saat
kedua orang itu menyipitkan mata dan menghela napas senang, aku bertanya lagi.
"Jadi,
apa yang kalian inginkan dariku?"
"Oh,
iya! Yun-san! Apa kau punya item lain
untuk mengatasi hawa dingin?!"
Raina
langsung menuju ke inti pembicaraan.
Aku
menoleh pada Al, meminta rincian penjelasan. Dia mengangguk menanggapi dan
mulai bicara.
"Sebenarnya,
Rai-chan menyelesaikan quest
pengiriman potion."
"Itu
quest sederhana di mana kau hanya
perlu mengirimkan itemnya, 'kan? Dan
dia menyelesaikannya juga. Jadi, apa masalahnya?"
"Bagaimana
kalau kukatakan bahwa guild penjual
ulang terlibat dan harga melonjak?"
Sambil
berkata begitu, Al melirik Raina, yang tertekan oleh tatapannya dan bersandar
ke belakang.
Dengan
kata lain, permintaan potion
meningkat karena quest pengiriman dan
semakin naik karena guild penjual
ulang.
Jadi
Raina tidak menganalisa situasinya dan menginvestasikan uang yang dia punya
untuk berbelanja potion, kemudian
setelah menyelesaikan quest, dia
kehabisan uang.
"Ya
ampun… 【Atelier】
memiliki batasan pada jumlah potion
yang dijual per harinya tapi harganya murah. Kau bisa saja menunggu beberapa
hari lagi."
"Aku
mengatakan hal yang sama, tapi dia tidak mendengarkanku dan membeli potion tersebut dengan harga yang sangat
mahal. Akibatnya, dia berakhir tanpa uang untuk membeli equipment musim dingin."
Melihat
Al menghela napas, kupikir dia pastinya kerepotan sekali.
"Uuuhh,
aku sudah sadar! Tapi apa yang sudah terjadi, ya sudah!"
"Jadi
karena kau tidak bisa membeli equipment
musim dingin, sebagai gantinya kau ingin item
murah untuk perlindungan hawa dingin sebagai penggantinya…"
"Yup!
Itu dia! Kupikir Yun-san pastinya punya item
berguna seperti itu!"
Aku
menghela napas dan mulai membereskan piring setelah mereka berdua selesai makan
pot-au-feu."
"Tetap
saja, tempatku seharusnya dalah sebuah tempat yang menangani potion dan barang konsumsi
lainnya."
Aku
berkata begitu dan menjejerkan item-item
di atas meja.
"Dari
kanan, Element Cream, aksesoris【Water
Increase】 dan Heat Gel's Nucleus Stone."
"Berapa
harganya?"
"Element
Cream 200kG, aksesoris dari 70kG sampai 150kG, Heat Gel's Nucleus Stone
masing-masing 100kG."
Efek
Element Cream berlangung selama beberapa jam. Krim kebal terhadap hawa panas
dan elemen api dibeli untuk penjelajahan Area Gunung Berapi, sementara krim
kebal hawa dingin dan elemen air dibeli untuk menanggulangi cuaca dingin.
Meskipun
aku menjualnya sedikit tinggi dengan 200kG per itemnya karena bahannya yang langka, pejualannya sangat bagus.
Berbagai
aksesoris kebal dingin seharga 150kG adalah sesuatu yang kubuat belum lama ini
dengan menggunakan berbagai material.
Yang
harga 70kG adalah aksesoris yang kubuat dulu sekali dan adalah sebuah
eksperimen dengan efek tambahan. Efek kebal dinginnya juga lemah dan karena
hanya prototype saat aku membuat konsepnya, aksesoris tersebut tidak disesuaikan
bagi player yang membelinya. Yah, itu
hanya sampel supaya bisa disesuaikan untuk para player baru.
Yang
terakhir, Heat Gel Nucleus Stone adalah sesuatu yang kubuat untuk digunakan
sebagai pengganti botol air panas dan harganya 100kG, termasuk material yang
digunakan.
Saat
aku menjelaskannya secara berurut, Raina yang ekspresinya girang saat aku
mengeluarkan itu semua, perlahan berubah menjadi muram.
"I-ini
semua terlalu mahal!"
"Apa
kau sebangkrut itu?"
"Aku
ingin sesuatu yang harganya 2000G, bahkan sekalipun efeknya hanya pendek!"
"Rai-chan,
tujuanmu terlalu rendah. Juga, itu harga sebotol High Potion."
Fakta
bahwa kedua orang ini berhenti menggunakan potion
untuk pemuila akhir-akhir ini bukan berarti mereka tidak bisa membelinya.
Mereka ingin item kekebalan hawa
dingin yang tidak mahal untuk waktu yang pendek.
"Yah,
kurasa ini termasuk mendukung player.
Kupikir aku sebaiknya melakukan sesuatu tentang ini."
Item
yang kujejerkan di meja pada dasarnya dibuat untuk penggunaan yang berbeda dan
efek tambahannya kebetulan adalah peningkatan kekebalan hawa dingin. Dalam hal
ini, membuat item yang diniatkan
untuk mendapatkan efek kebal hawa dingin sejak awal akan jadi hal yang bagus.
"Jadi,
jadi?! Kau akan segera membuat item
yang murah?!"
"Karena
kalian berdua yang menginginkannya, bantu aku."
"Ehhh?!
Kenapa aku juga?"
"Kau
juga membantu, Al! Karena kita berbagi nasib di sini!"
Pernyataanku
berakhir dengan mengikutsertakan Al, tapi dalam kasus Raina, akan lebih baik
kalau dia ikut menemaninya.
Yah,
saat aku memikirkan apa yang bisa digunakan, sepertinya aku bisa membuat
sesuatu dengan material kebal hawa panas dan hawa dingin yang sudah kupunya.
Raina
dan Al juga mulai mempertimbangkannya sambil mengerang, tapi berhenti dengan
segera.
"Aku
coba memikirkan sesuatu, tapi tidak ada ide tentang item kebal hawa dingin yang muncul di kepalaku. Maksudku, ada
banyak cara untuk melawan hawa dingin."
Seperti
yang Raina katakan, seseorang dapat menghadapi hawa dingin dan panas dengan
meningkatkan DEF dan kekebalannya, juga menyesuaikan equipmentnya.
Selain
itu, ada juga sumber kehangatan seperti Heat Gel-ku, monster jinak seperti
Rickle miliki Magi-san yang mengeluarkan udara dingin sehingga dapat
mendinginkan orang. Ada perbedaan besar hanya dengan memiliki keberadaan semacam
ini di dekatmu.
"Bagaimana
kalau memikirkannya dari arah sebaliknya, Rai-chan? Kita tahu 'kan, player yang tidak terpengaruh hawa
dingin."
"Ehh?!
Siapa itu?! Jangan bicara berputar-putar dan cepat katakan, Al!"
"——Itu
Letia-san. Selain pengeluarannya yang minim untuk armor dan barang konsumsi,
orang itu selalu menghabiskan uangnya untuk makanan."
Letia
sama seperti biasanya, bukan begitu? Aku berpikir begitu, tapi apa yang Al
katakan itu menarik.
"Dengan
kata lain, di antara makanan yang Letia makan ada satu item yang memberinya kekebalan terhadap hawa dingin, itu
maksudmu?"
"Kurasa
begitu."
Menurut
hipotesis Al, ada sesuatu yang memiliki efek untuk meningkatkan kekebalan
terhadap hawa dingin di antara makanan yang Letia makan.
Makanan
bisa saja memiliki efek sementara untuk meningkatkan stats player, jadi itu tidak akan terlalu aneh.
"Ngomong-ngomong,
akhir-akhir ini aku melihat Letia-san pergi ke area dingin. Aku melihatnya
mengunyah sesuatu yang mirip dengan akar pohon."
"Dan
aku ingat dia mengunyah dauh saat pergi ke area panas."
"Ayo
selidiki kalau begitu."
Kalau
item makanan itu meningkatkan
kekebalan terhadap hawa dingin dan hawa panas, ada kemungkinan besar untuk
membuatnya menjadi semacam potion.
"Aku
pernah melihat itu sebelumnya. Aku ingat di mana kau bisa mendapatkan material
itu!"
"Umm,
kalau aku tidak salah, tempat yang kami tahu adalah hutan di pinggir jalan
menuju ke Kota Kedua, tepat di situ. Kau bisa mendapat sayur-sayuran dan
buah-buahan liar di sana, jadi Letia-san sering ke sana untuk
memungutnya."
"Ayo
langsung ke sana!"
"Tuuunggu!
Sekarang bukan waktunya untuk langsung pergi dan mencarinya."
"Itu
benar, Rai-chan. Pikirkan juga soal Yun-san."
Bersama
dengan Al, kami menghentikan Raina yang hampir lepas kendali.
Raina
sedikit tidak puas, tapi kembali duduk di kursinya.
"Apa
itu di sekitar 【Horia
Cave】?"
Menanyai
kedua orang ini tentang detailnya, aku mencoba menduga kira-kira di manakah
itu.
"Tidak,
di jalur jalan lain di depannya. Sedikit lebih jauh ke dalam di mana Fairy
Panther dan Furball Demon muncul."
Aku
pernah berjalan di area sekitar situ untuk mencari material, tapi aku tidak
ingat melihat apapun yang sesuai dengan apa yang mereka gambarkan.
Aku
belum mencari-cari di area sekitar sana sejak saat itu, jadi ada kemungkinan
aku melewatkannya.
"Kalau
begitu, bagaimana kalau kita bertemu pukul empat sore besok? Kalau kita log in setelah sekolah, kita akan ada
waktu sampai makan malam."
"Baiklah.
Kalau begitu…"
Raina
setuju dengan waktu pertemuannya, Al juga mengangguk.
Kemudian,
Raina melihat ke luar jendela pada pemandangan yang dipenuhi dengan angin
dingin.
"Di
luar dingin, jadi bisa tidak aku tetap di sini sampai pertemuan besok?"
"Tentu
saja tidak. Ayo cepat pulang."
Setelah
aku menjawab dengan tegas, Raina dan Al log
out di tempat.
Saat
berikutnya mereka log in, sepertinya
mereka akan ada di depan portal kota tempat mereka mendaftar sebagai markasnya.
·
Hari
berikutnya. Saat aku pulang dari sekolah, Miu sudah ada di rumah dan log in ke OSO.
Kelihatannya
untuk beberapa hari terakhir, dia telah menyelesaikan quest dengan kecepatan tinggi. Saat sarapan dan makan malam, dia
melaporkan dengan rinci quest apa
yang telah dia lakukan.
Takumi
juga, membicarakan hal yang sama saat istirahat di sekolah.
Dan
saat aku mengatakan pada mereka bahwa aku akan terus melakukan quest pengantaran yang efisiensinya
rendah, mereka menyarankanku untuk melakukan quest penaklukan dan mengumpulkan material.
Yah,
mendengarkan mereka rasanya sedikit mengesalkan, tapi aku juga mendapat
beberapa informasi yang berguna.
"Sekarang,
ayo log in."
Setelah
berganti baju, aku memeriksa waktu yang tersisa sampai waktu yang kami sepakati
lalu log in.
Kemudian
bersama dengan rasa kepala yang ringan, aku mendarat di bagian bengkel 【Atelier】.
Di dalam bengkel batu ini rasanya dingin, sangat dingin.
Untuk
meloloskan diri dari tempat yang lebih dingin daripada di luar karena
jendelanya ditutup, aku buru-buru pindah ke bagian toko.
Di
bagian toko, Raina dan Al sudah menunggu sambil minum teh yang diseduhkan oleh
Kyouko-san si NPC untuk mereka.
"Jadi
kalian sudah di sini, ya. Cepat sekali."
Setelah
melihatku datang, Raina meminum tehnya dalam sekali teguk lalu berdiri.
"Sekarang,
ayo bentuk party dan pergi!"
"Oh,
Rai-chan. Tenanglah sedikit."
Al
menegurnya dengan nada bicara yang biasa dan menoleh padaku.
"Kami
sudah menyelesaikan persiapan kami, bagaimana denganmu, Yun-san?"
"Ada
satu tempat yang ingin kudatangi sebelum kita pergi. Apa tidak masalah"
Saat
aku bertanya pada kedua orang itu, mereka mengangguk bingung.
Sepertinya
mereka tadinya berpikir kami akan langsung ke tujuan kami, jadi mereka merasa
kecewa.
"Akan
sangat disayangkan kalau hanya pergi mencari material, 'kan? Ayo lakukan
beberapa quest sebelum pergi."
"Ah,
kau benar! Itu kedengarannya bagus!"
Raina,
yang sama sekali lupa tentang event, menyetujuinya dengan suara lantang.
"Baiklah
kalau begitu, ayo pergi. Oh iya, sebelum itu. Ryui, Zakuro—— 《Summon》!"
Aku
memanggil monster jinakku, Ryui dan Zakuro sebelum kami meninggalkan 【Atelier】.
Tempat
pertama yang kami tuju adalah papan quest
Timur.
Di
sana kami melihat beberapa party
melihat-lihat papan quest untuk
mencari quest. Aku mengambil beberapa
quest yang kertasnya memiliki tanda
yang mengindikasikan bahwa itu sudah diselesaikan.
——Kau
menerima quest 【Pengantaran
Bulu】.
Syarat penyelesaian :
Kirimkan 60 item tipe bulu ke NPC Tom
si Penjahit.
Hadiah 5000G, 1 Quest Chip untuk
setiap anggota party.
"Baiklah,
ini yang pertama."
"Pertama,
katamu. Apa kita akan mengambil lebih banyak quest? Pergi ke papan quest
yang lain itu merepotkan sekali."
"Yah,
akan kujelaskan sambil kita berjalan."
Menenangkan
Raina yang mengeluh, aku memasuki jalan sempit dan berbicara pada seorang NPC
pria tua berjanggut.
"Di
saat seperti ini ketika musim dingin tiba, Furball Demon berubah menjadi
Snowfur Demon. Katanya hiasan yang dibuat dengan rambut mereka akan
mendatangkan kesehatan. Bisakah kau mengumpulkan beberapa bulu Snowfur Demon
untukku?"
——Kau menerima
quest 【Kumpulkan
Bahan Hiasan】.
Syarat penyelesaian :
Kumpulkan 15 quest item 【Snow White Demon Fur】
Hadiah: 5000G, 3 Quest
Chips.
"Kalau
kita mengalahkan Furball Demon, kita akan mendapatkan material jenis bulu dan
juga quest item, jadi kita akan bisa
menyelesaikan dua quest sekaligus.
Nah, kita bisa pergi sekarang."
"Tunggu,
tuuunggu, tunggu sebentar!"
"Mm?
ada apa?"
Aku
menoleh pada Raina dan Al yang mencoba menghentikanku dengan terburu-buru, tapi
aku tidak berhenti bergerak ke objek portal perpindahan.
"Apa
yang barusan itu?! Ehh?! Apakah quest
tersembunyi yang tidak tercantum di papan quest
bisa semudah itu ditemukan?"
"Kita
menerima sebuah quest langsung dari
NPC, 'kan? Jadi, Yun-san tahu soal quest
tersembunyi itu?!"
Apakah
semengejutkan itu? Pikirku melihat betapa bingungnya mereka berdua dan menunggu
mereka lebih tenang.
Begitu
mereka tenang setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, aku mulai
menjelaskan.
"Yun-san,
kenapa kau tahu quest tersembunyi?"
Aku
telah berkeliling berbicara dengan pada NPC dan yang mengejutkanku, mereka
biasanya memberikan beberapa petunjuk quest
tersembunyi, pikirku dan tersenyum simpul dalam hati.
"Entah
kenapa sepertinya ada perbedaan besar dalam informasi tentang event yang kami
dapatkan dengan informasi yang Yun-san punya, jadi kami ingin penjelasan."
"Baiklah.
Tapi kebanyakan yang akan kukatakan adalah pengetahuan dari orang lain,
oke?"
"Lompati
bagian pembukanya, langsung katakan saja!"
"Itu
benar! Berhenti berbicara berputar-putar."
"Dasar,
tenanglah sedikit, haa, ehem——jadi
begini."
Saat
mereka berdua mendesakku, aku menegur mereka dan setelah berdeham sekali, aku
mengatakan pada mereka apa yang kutahu.
"Ada
dua jenis quest di papan quest. Quest tunggal dan quest
berantai."
"Jadi
bisa dibilang, quest tunggal adalah quest normal dan quest berantai adalah quest
berantai adalah quest yang dimulai
sebagai rangkaian quest, 'kan?"
"Itu
benar. Jumlah quest berantai tidak
dapat diketahui dan kesulitannya berbeda-beda."
"Kalau
begitu, bagaimana caramu membedakannya?"
Metode
untuk membedakannya sangatlah mudah.
"Dengan
warna kertas pada papan quest."
"Warna
kertas membedakan mana quest yang
selesai dan yang belum selesai, 'kan?"
"Yup.
Putih untuk yang belum selesai, merah untuk sudah selesai. Kertas-kertas itu
berubah jadi warna merah kalau semua quest
yang berhubungan dengan quest
berantai selesai, tapi kalau hanya beberapa saja yang selesai, akan ditunjukkan
dengan kertas yang berwarna kuning."
"Kalau
begitu, quest yang Yun-san ambil secara
langsung dari NPC bukanlah quest
tersembunyi, tapi quest berantai yang
belum selesai sepenuhnya?"
Aku
menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan Al.
"Yang
satu itu adalah quest tersembunyi.
Kau menerimanya seperti quest normal,
dengan berbicara pada NPC. Ini mudah dilewatkan kalau kau bergantung pada papan
quest."
"Hmm.
Jadi kau mencari-cari dengan seksama dengan berbicara pada setiap NPC."
"TIdak.
Aku mendapatkan informasinya dari jaringan NPC wanita-wanita tua ."
Saat
aku menjelaskan kepada mereka berdua tentang jaringan para wanita tua, mereka
berdua menatapku dingin seakan berkata "apa yang orang ini
bicarakan?", sehingga aku berdeham lagi untuk mengganti suasana.
"Ehem.
Kalau kalian bicara pada NPC tertentu dan menindaklanjuti respon mereka, kalian
bisa menemukan NPC questnya. Mereka
tidak benar-benar tersembunyi. Meski begitu, sedikit merepotkan untuk berjalan
ke sana sini dan berbicara pada para NPC, tapi ada beberapa quest seperti ini yang punya hadiah yang
bagus."
"Hadiah
yang bagus? Hadiah kali ini tidak sebagus itu…"
Yah,
quest 【Pengantaran
Bulu】 dan 【Mengumpulkan
Material Hiasan】
tidak kelihatan berbeda, tapi rincian hadiahnya berbeda.
"Ada
perbedaan besar dalam bagian hadiahnya, 'kan? Satu chip quest untuk setiap player
dalam party dan tiga chip untuk
dibagikan di antara anggota party.
Itu sangat berbeda."
"Ah,
kau benar!"
Yang
menyadari itu lebih awal adalah Al. Seperti yang kuduga, dia berpikir dengan
cepat.
"Ada
perbedaan sangat besar dalam hadiah untuk setiap player tergantung apakah kau melakukannya sendiri atau dalam party!"
"Apa
maksudnya?"
Raina
bertanya dengan tidak senang setelah mendengar jawaban Al, jadi dia menjelaskan
dengan lebih rinci.
"Quest pertama yang kita terima, 【Pengiriman
Bulu】 memberikan satu chip quest per orang tidak peduli apakah itu party beranggotakan enam atau tiga orang
seperti kita."
"Kau
benar. Tapi kalau kita mengumpulkan material untuk quest 【Kumpulkan
Material Hiasan】,
kita akan mendapatkan 3 chip quest
untuk tiga orang. Satu tiap orang. Bukankah hadiahnya sama?"
"Itu
kalau tiga orang! Tapi 【Pengiriman
Bulu】 memerlukan 60 buah bulu, entah itu full party atau solo. 10 buah untuk tiap anggota party enam orang, 60 buah untuk solo.
Jumlah yang harus kau kumpulkan berubah sangat drastis tapi kau tetap saja
hanya mendapatkan satu chip. Sementara itu, quest
【Kumpulkan Material Hiasan】
bisa dilakukan sendirian dan memberimu tiga chip
quest."
"Eh,
kalau begitu 【Kumpulkan Material Hiasan】
bisa dilakukan sendirian?! Ayo bubarkan party
sekarang——"Tenang, Raina-chan."——Woah, ada apa?"
Melihat
percakapan Raina dan Al, aku memaksa diriku sendiri untuk tidak tertawa.
"Ah,
tapi, tapi, totalnya…"
"Raina-chan,
apa kau akan memilih untuk menyelesaikan quest
dengan mudah atau mendapatkan lebih banyak chip quest?"
"Uuh,
uuuhhh, uggrahhhh! Aku tidak peduli, ayo pergi seperti ini saja!"
Begitu
Raina menyerah untuk berpikir, aku mencapai titik di mana aku tidak lagi bisa
menahan tawa.
"Fufu-ahahaha,
tidak perlu memikirkannya terlalu mendalam."
"Yang
benar saja. Kalau bukan karena Yun-san mengungkit masalah penting seperti itu,
aku tidak perlu memikirkannya!"
"Jangan
terlalu marah. Ini adalah salah satu kriteria untuk memilih hadiah quest."
Beberapa
quest berbeda tingkat kesulitannya,
tergantung dari caramu menghadapinya.
Contoh
yang paling mudah dimengerti adalah raid
quest.
Hadiah
untuk quest besar ini yang dibagi ke
enam party yang masing-masing terdiri
dari enam orang dengan total keseluruhan tiga puluh enam anggota memiliki
jumlah yang luar biasa sebesar 400 Quest Chip.
Jika
diselesaikan dengan raid party tiga
puluh enam anggota, maka hadiah untuk tiap orangnya dalah dua belas chip quest.
Jika
diselesaikan dengan setengah dari total anggota raid party, jumlah chip yang didapat menjadi dua kali lipat, tapi
tingkat kesulitannya meningkat.
Memikirkan
hubungan antara tingkat kesulitan dan jumlah peserta quest, yang terbaik adalah setiap orang mencari quest yang sesuai dengan mereka.
Aku
menjelaskan itu pada Raina dan Al.
"Karena
itulah kita perlu memperhatikan hal-hal seperti itu. Ngomong-ngomong, kali ini
aku mencari-cari quest yang membuat
kita mengumpulkan material untuk kekebalan terhadap hawa panas dan dingin di
saat yang bersamaan."
Quest【Pengiriman
Bulu】 dan 【Pengumpulan
Material Hiasan】
akan selesai sambil mengumpulkan material. Di lokasi yang cukup sulit itu kami
akan memakan banyak waktu jadi aku
mengusahakan supaya selama waktu itu kami mendapatkan hadiah yang besar.
"Lihat,
ada Furball Demon dan Snowfur Demon. Pergi hadapi mereka."
"Pergi
hadapi mereka katamu, bagaimana dengan Yun-san?"
"Aku
akan membantu kalian dengan panah dan enchant
kalau keadaannya berbahaya, tapi saat ini aku akan fokus untuk mengumpulkan
material."
Meskipun
sepertinya mereka akan mengeluhkan pembagian tugas ini, aku mengabaikannya dan
menuju ke tempat item herba yang
menarik perhatianku lalu mulai mengumpulkan bijih logam dari titik penambangan.
"Mereka
ada banyak tapi semuanya lemah! Ayo, Al!"
"Yup!
Ayo tunjukkan pada Yun-san sudah seberapa jauh kita berkembang!"
Setelah
berkata begitu, Raina dan Al menyerang sekumpulan Furball dan Snowfur Demon.
Aku
memperhatikan mereka berdua sambil mengumpulkan material.
Tidak
lama kemudian Raina menggunakan Sense tipe perisai yang mengumpulkan kebencian
sehingga ada terlalu banyak jumlah monster untuk mereka berdua kalahkan, jadi
aku diam-diam mengatur jumlah mereka dengan panahku.
Kami
masih agak sedikit jauh dari tempat material yang Raina dan Al katakan, tapi sebelum
tiba di sana kami mungkin selesai mengumpulkan kedua quest dan mendapatkan item
quest yang perlu diantarkan.
●
"*huff* *huff*, kita
mengumpulkan terlalu banyak lawan sekaligus. Itu sulit sekali."
"Aku
kehabisan MP di tengah pertarungan dan kupikir sudah tamat."
"Baiklah
kalau begitu, istirahat sebentar."
Benar-benar
kelelahan, Raina dan Al beristirahat di safety
area terdekat.
Di
pertengahan, pertarungan berubah menjadi berbahaya bagi mereka berdua sehingga
aku membantu mereka dengan potion dan
enchant. Sepertinya mereka sudah muak
dengan sejumlah besar monster lemah.
"Item drop yang kita dapatkan sampai saat
ini hanya 53 bulu dan 8 【Snow
White Demon Fur】
totalnya. Aku akan istirahat."
Karena
itulah, aku memberikan mereka berdua beberapa camilan dan teh hangat sebelum
pergi mencari di area sekeliling sini sendirian.
Kalau
aku mengalahkan masing-masing tujuh Furball Demon dan Snowfur Demon, kami akan
menyelesaikan dua syarat quest, jadi
aku berjalan melintasi area tersebut dengan sangat bersemangat.
Tapi
tujuan pertama kami, material yang memiliki kekebalan hawa panas dan dingin
belum ditemukan.
"Kenapa
aku tidak bisa menemukan material yang kucari, malah mendapatkan banyak lawan
yang tidak penting?"
Aku
bergumam sambil menatap dengan 【Sky
Eyes】 seekor musuh yang terlihat di antara
pepohonan.
Aku
melihat satu Snowfur Demon di sisi lain hutan.
Ada
versi lain dari Furball Demon yang mendapatkan perubahan kecil dan sedikit
lebih kuat. Aku memasang sebatang panah dan menembakkannya.
Panah
tersebut melewati pohon dan menembus tubuh kecil yang ditutupi rambut putih.
Terhempas
menjauh oleh momentum panah tersebut, si Snowfur Demon memantul-mantul tiga
kali di tanah seperti sebuah bola, dan berubah menjadi partikel-partikel
cahaya.
Setelah
itu aku mengalahkan Snowfur Demons dengan masing-masing satu tembakan, total
ada lima seluruhnya.
"Kenapa
aku menemukan Snowfur Demon sebanyak ini?"
Kalau
begini, kami akan menyelesaikan kedua questnya
lebih dulu, pikirku sambil melihat sekeliling. Saat itulah Ryui yang kuajak
bersamaku, menarik lipitan bajuku dan Zakuro menuntunku ke suatu tempat.
"Ada
apa? Apa ada sesuatu di sana?"
Di
tempat yang Ryui dan Zakuro arahkan, ada sebuah tempat terbuka di mana di
tengah-tengahnya terdapat seekor monster yang menirukan batu.
"Monster
jenis kura-kura, ya. Dan sepertinya ada reaksi dari titik pengumpulan di
bawahnya."
Monster
kura-kura, 【Mimicry Turtle】
menambatkan dirinya di tanah seakan melindungi titik pengumpulan tersebut.
Aku
mencoba menggonta-ganti beberapa Sense untuk memeriksanya, dan ternyata makhluk
itu memiliki level efek 【Recognition
Inhibition】 yang membuatnya dapat
menghilangkan keberadaan dan berbaur dengan sekelilingnya.
Karena
itulah aku tadi tidak dapat menemukan Mimicry Turtle dengan level 【See-Through】
yang lebih rendah.
"Jadi,
apa aku bisa melakukannya sekarang?"
I
sorted out my Senses once again, and started preparations to beat it from a
distance.
Aku
menyortir Sense-ku sekali lagi dan memulai persiapan untuk mengalahkannya dari
kejauhan.
Possessed
SP47
【Bow
Lv49】 【Longbow
Lv28】【Sky Eyes Lv13】 【Swiftness
Lv18】 【See-Through
Lv22】 【Sorcery
Lv16】 【Enchant
Arts Lv39】 【Earth
Element Talent Lv29】 【Taming
Lv19】【Cook Lv15】
Unequipped:
【Dosing
Master Lv3】 【Alchemy
Lv44】 【Synthesis
Lv44】 【Crafter's
Knowledge Lv3】【Engraving Lv25】 【Swimming
Lv15】 【Linguistics
Lv24】 【Climbing
Lv21】 【Bodily
Resistance Lv3】 【Spiritual Resistance Lv1】
"Nah,
ayo. 《Enchant》
——Attack, Defense, Speed!
Aku
memasangkan tiga lapis enchant pada
diriku sendiri untuk awalnya.
"Karena
aku tidak tahu apa elemen kelemahan makhluk ini, kali ini aku akan melakukannya
tanpa 《Element Enchant》.
—— 《Ingredient Knowledge》!"
Tanda
kelemahan musuh berkedip, aku melancarkan skill 【Cooking】
yang meningkatkan jumlah damage yang
diberikan pada titik tersebut.
"Berikutnya,
ayo perlemah musuh dengan 《Cursed》
——Defense!"
Aku
menurunkan pertahanan Mimicry Turtle menggunakan cursed, membuatnya lebih mudah bagi seranganku untuk menembusnya.
Dengan
demikian, persiapannya selesai.
"Baiklah.
—— 《Bow Skill – Arrow Stitching》!"
Panah
yang kulepaskan dari tali busur langsung melesat ke Mimicry Turtle.
Aku
mengincar celah antara tempurung mirip batu dan lehernya, yang mana adalah
lokasi yang ditunjukkan oleh 《Ingredient
Knowledge》.
Bahkan
Killer Mantis tidak dapat memblokir serangan ini dengan kuda-kuda
bertahannya——tapi Mimicry Turtle menahannya.
"…Serius?
Itu seharusnya adalah serangan terkuatku."
Gumamku
sambil menggaruk kepala bertanya-tanya bagaimana menyingkirkan kura-kura
tersebut
Meskipun
aku mengatakannya sebagai serangan terkuat, itu adalah serangan normal
terkuatku.
Kalau
aku menggunakan item penyerang
seperti 【Magic Gem】,
aku bisa menambahkan bonus serangan berantai dengan meningkatkan jumlahnya,
tapi karena aku memakai banyak benda itu tempo hari saat aku berlari melewati
para monster bersama Lyly, aku tidak punya banyak sekarang.
"Tapi
dia sepertinya cukup menerima damage."
Mimicry
Turtle tidak terlihat tidak terluka dan menerima sedikit damage. Saat menerima damage,
dia sedikit gemetar sebelum berhenti bergerak sesaat, lalu diam di tempat yang
sama lagi.
"Wew,
sementara aku memperhatikannya, HP-nya pulih."
Aku
berjuang sejauh ini untuk memberikan serangan penuh pada makhluk itu, tapi
pemulihan otomatis HP-nya telah menyembuhkan damagenya.
"Haa, mau bagaimana lagi. Ayo kembali ke
tempat Raina dan Al lalu mendiskusikan dulu hal ini dengan mereka."
Kalau
aku menunjukkan pada mereka tempat ini, mungkin mereka akan ingat dan memberiku
beberapa informasi.
Saat
berpikir demikian, aku kembali ke safety area.
Aku melihat mereka sudah selesai beristirahat dan sedang melakukan panen bulu
kecil-kecilan di dekat situ
"Ah,
Yun-san. Selamat datang kembali."
"Selamat
datang kembali. Kami sudah mengumpulkan 3 potong 【Snow
White Demon Fur】."
"Aku
juga mendapatkannya, jadi kalau kita mengumpulkan semuanya, seharusnya sudah
cukup untuk menyelesaikan dua quest."
Saat
aku berkata begitu, Raina dengan senangnya membuat pose kemenangan dan Al
menghela napas lega.
"Barusan
saja, saat aku sedang mencari-cari di sekitar sini, aku menemukan sesuatu. aku
ingin kalian untuk melihatnya."
""Sesuatu
yang kau ingin kami lihat?""
Mereka
berdua menelengkan kepala kebingungan dengan cara yang sama, membuatku
tersenyum tipis sebelum aku memandu mereka ke lokasi tempatku berada sebelumnya.
Mimicry
Turtle tidak berubah sama sekali dari yang kulihat barusan dan terus meniru
batu.
"Ada
titik pengumpulan di bawah batu itu. Karena itulah kurasa itu mencurigakan.
Apakah kalian pernah mendengar apapun seperti itu dari Letia?"
Aku
akan merasa sangat senang jika mereka tahu bagaimana cara mengalahkan atau
mengusir Mimicry Turtle.
Berpkir
begitu, aku mengarahkan tatapanku pada Raina dan Al yang berpikir dengan lengan
terlipat.
"Apa
maksudnya ini? Hanya sebuah batu?"
Raina
berkata begitu dan tanpa memiliki Sense seperti 【See-Through】,
dia dengan kurang hati-hati mendekati batu tersebut. Begitu dia mencoba
menyentuh Mimicry Turtle——
"Woah?!
Sesuatu keluar!"
Sebuah
kepala menjulur keluar dari dalam batu dan dengan pergerakan lambat, dia
mencoba untuk menggigit tangan Raina, tapi karena begitu lambannya dia, gadis
itu pun menghindarinya dengan mudah.
"Yang
satu ini super tangguh. Aku penasaran bagaimana kita dapat
menyingkirkannya."
"Katakan
itu padaku sejak awal!"
"Ini
buruk. Aku tidak apapun soal ini."
"Jadi,
apa yang akan kita lakukan?"
Bagaimana
aku mendapatkan titik pengumpulan di bawah Mimicry Turtle… sementara aku
berpikir demikian, Raina mengangkat tombak pendeknya dan bergerak ke samping si
monster.
"Sudah
jelas, kita hanya perlu menyerang dan mengalahkannya!"
Sementara
Al dan aku ragu-ragu apakah harus menghentikan dia atau tidak, Raina menyerang
si Mimicry Turtle.
"Terima
iniiiiii! Matilaaaah, ayoooo!"
Mengayunkan
tombak pendeknya, dia terus menyerang tempurung mirip batu itu.
Al
mengangkat bahu dan menciptakan sebuah peluru api dengan sihir elemen api yang
dia gunakan untuk menyerang si kura-kura.
Kurasa
kami dapat bergabung dengannya sampai dia bosan, pikirku dan mengulang
persiapan dari sebelum aku menembakkan Art 《Bow
Skill – Arrow Stitching》.
Menerima
serangan dari kami bertiga, si Mimicry Turtle menarik masuk keempat kakinya
untuk mengambil posisi bertahan.
Serangan
Raina dan Al sama sekali tidak memberikan damage,
tapi beberapa seranganku sedikit mengurangi HP si kura-kura. Akan tetapi, saat
aku meneguk MP Potion untuk memulihkan MP, dia menyembuhkan diri sepenuhnya.
"Haa, haa… kenapa tidak ada damage sedikit pun meskipun kita
menyerangnya selama ini?"
"Rai-chan,
itu artinya dia memiliki tingkat pertahanan yang sangat tinggi. Fyuh, aku capek."
Yang
pertama kali merasa ini sia-sia setelah menyerang lawan yang tidak menerima damage sasama sekali adalah Al, yang
berhenti karena letih, dan kemudian Raina yang melelahkan dirinya sendiri
sampai ke titik di mana dia tidak lagi dapat mengayunkan tombaknya.
Sedangkan
aku——
"Ah,
mungkin ini sebenarnya bagus untuk menaikkan level Sense 【Bow】."
Aku
bergumam begitu sambil terus menembakkan panah tanpa henti.
Dengan
menyerang musuh yang memiliki pertahanan yang lebih tinggi daripada yang dapat
dilakukan seranganku, aku perlahan mengumpulkan EXP Sense tipe petarungku.
Sepertinya ada lebih banyak EXP daripada mengalahkan sejumlah besar
monster-monster lemah, tapi lebih sedikit daripada mengalahkan boss monster
yang kuat.
Setelah
aku mengembakkan beberapa lusin Art, Sense 【Bow】ku
naik satu level dan mencapai titik batas level 50. Dan, aku melihat sebuah
Sense turunan baru 【Magic
Bow】 yang ditambahkan dan kuambil tanpa
ragu-ragu.
Possessed
SP47
【Magic
Bow Lv1】 【Longbow
Lv30】【Sky Eyes Lv13】 【Swiftness
Lv18】 【See-Through
Lv23】 【Sorcery
Lv17】 【Enchant
Arts Lv40】 【Earth
Element Talent Lv29】 【Taming
Lv19】【Cook Lv15】
Unequipped:
【Bow
Lv50】【Dosing Master Lv3】 【Alchemy
Lv44】 【Synthesis
Lv44】 【Crafter's
Knowledge Lv3】【Engraving Lv25】 【Swimming
Lv15】 【Linguistics
Lv24】 【Climbing Lv21】 【Bodily Resistance Lv3】 【Spiritual Resistance Lv1】
Setelah
aku melepaskan Sense 【Bow】
dan menggantinya dengan 【Magic
Bow】 yang baru kudapatkan, seranganku jadi——
"…kekuatan
serangannya merosot, ya. Yah, mau bagaimana lagi karena masih level 1."
Mungkin,
aku akan dapat mengalahkan Mimicry Turtle dengan Sense yang baru, pikirku, tapi
hal tersebut adalah naïf.
"Hei,
Yun-san. Bukannya sekarang waktunya untuk kita menyerah?"
"Memangnya
makhluk ini benar-benar bisa dikalahkan? Bukannya ada kemungkinan bahwa tempat
yang Letia-san temukan ada di tempat lain?"
Raina
dan Al sudah menyerah dan tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan.
Aku
juga hampir menyerah, tapi kalau kita tidak menemukan apa yang kita cari, kita
akan kehabisan waktu hari ini. Berpikir demikian, aku mencoba menantangnya
untuk yang terakhir kali.
"Maaf.
Ini akan jadi percobaan yang terakhir."
Aku
berkata begitu dan mengeluarkan sekop dari dalam inventory lalu mendekati Mimicry Turtle. Aku menyekop sedikit tanah
dari antara tempurung Mimicry Turtle dan permukaan daratan, kmeudian menaruh
tanganku ke dalamnya.
"Apa
kau mencoba untuk mengangkatnya? Itu tidak mungkin akan berhasil."
"Aku
tidak mungkin sebodoh itu. Untuk saat ini, tidak ada salahnya untuk mencoba—— 《Clay Shield》"
Sebuah
dinding tanah tumbuh dari bawah si monster.
Aku
membuatnya muncul untuk mengungkit naik tempurung si kura-kura.
Akan
sangat bagus kalau kami dapat menjungkir balikkan si Mimicry Turtle, sementara
aku berpikir begitu, dinding tanah menyentuh pinggiran tempurung kura-kura saat
terus naik. Begitu dindingnya selesai, satu sisi si kura-kura naik dan
membuatnya miring sebelah. Mustahil untuk menjungkirkan si kura-kura, tapi kami
menyibakkan titik pengumpulan di bawahnya.
Saat
itulah aku menerima tatapan-tatapan menyakitkan dari Raina dan Al, yang berkata
"kalau kau punya metode seperti ini, harusnya kau melakukannya sejak
awal".
"Se-sekarang,
kalian berdua cepat mengumpulkan item
di bawahnya."
"Eh?‼
Tidak mungkin! Kita tidak tahu kapan itu akan roboh. Ayo Al, sana
lakukan!"
"Aku
tidak akan melakukannya! Si kura-kura bergoyang-goyang, itu terlalu
berbahaya!"
Si
Mimicry Turtle pasti menyadari bahwa tempurungnya naik sebelah saat dia
menjulurkan kepala dan kaki-kakinya yang pendek lalu mengepakkannya dengan
perlahan.
Dia
benar-benar lucu saat melihatnya menggerakkan kaki-kakinya dengan lambat, tapi
melihat dinding tanah yang mulai retak, aku tidak punya waktu untuk terus diam
seperti itu.
"Ugh,
dindingnya roboh! Berbahaya, aku pergi dari sini!"
"Ah?‼
Rai-chan, jangan tinggalkan aku!"
"Hei,
jangan tinggalkan aku sementara aku mengangkatnya dengan sihir!"
Retakan-retakan
di dinding tanah itu perlahan membesar dan jadi tidak bisa lagi menopang si
kura-kura.
Dan
saat aku berpikir bahwa waktunya habis dan berbalik untuk mengikuti Raina serta
Al——
Bersama
dengan suara berat seperti batu yang jatuh, tekanan kuat menghantam punggung
dan mendorongku maju, membuatku jatuh terjungkir di tanah.
"Yun-san,
kau tidak apa-apa?"
"Aku
hanya tertutupi tanah, jadi aku baik-baik saja."
Raina
dan Al yang bersembunyi di balik pohon terdekat, mengintip takut-takut ke
arahku, jadi aku melambaikan tangan dari atas timbunan tanah.
"KYUOON"
Di
sisi lain, Mimicry Turtle yang kembali ke postur aslinya setelah benturan
tersebut, memekik lalu mulai perlahan bergerak menjauh, memperlihatkan titik
pengumpulan tersebut.
Aku
berdiri dan mengebas tanah dari tubuhku lalu memperhatikan titik pengumpulan
yang tadinya tersembunyi di bawah kura-kura.
"Batang
dan daun yang putih, serta akar yang kuning?"
Aku
menarik keluar tanaman yang memiliki batang dan daun yang berwarna hampir
keputihan. Akarnya yang ditutupi tanah berwarna kekuningan.
"Ah,
itu kelihatan seperti bahan yang Letia-san makan, jadi ini ya."
"Al,
yang ini juga."
Aku
menduga bahwa material kekebalan hawa dingn dan panas adalah item yang berbeda, tapi yang membuatku
terkejut adalah itu dari tanaman yang sama.
Sepertinya
tanaman ini bernama Hakuga.
Mimicry
Turtle yang kami serang sebelumnya kini berbalik dan mulai pelan-pelan menggali
Hakuga dari dalam tanah lalu memakannya.
"Ini
gawat! Raina, Al, ayo kumpulkan sampelnya sebanyak mungkin!"
""Baik!""
Kami
dapat mengumpulkan kira-kira sepertiga dari bahan yang ada di titik pengumpulan
tersebut sebelum Mimicry Turtle selesai memakannya.
Saat
si kura-kura selesai menggali sekitar setengah dari seluruh tanaman, dia
kembali ke postur sebelumnya untuk melindungi titik pengumpulan itu.
"Kita
menemukan monster yang benar-benar aneh, tapi kita mencapai tujuan kita."
"Aku
tidak berniat untuk memaksakan diri sejauh ini. Aku capek sekarang. Tapi, kalau
memungkinkan untuk membuat item kebal
hawa dingin dengan ini, akan lebih mudah untuk bermain di area dingin."
"Rai-chan,
kita masih belum memastikan ini bisa dibuat jadi apa."
Al
mencoba untuk mengembalikan Raina ke dunia nyata, tapi tidak ada banyak
perasaan dalam suaranya. Raina juga tidak punya energi untuk membalas Al.
"Baiklah
kalau begitu, ayo langsung mencobanya. Ryui, tolong ya?"
Saat
aku memanggil Ryui yang – sebelum aku menyadarinya – mengambil Zakuro lalu menyembunyikan
diri mereka dengan ilusi, dia membatalkan ilusinya lalu merapatkan dirinya
padaku.
Aku
meminta Ryui agar mengeluarkan air untuk membasuh tanah dan kotoran dari
badanku dan Hakuga. Kemudian aku mengeluarkan pisau dapur yang ada di sabukku,
memotong tanaman tersebut lalu memakannya.
"Ohh,
aku mengerti."
"Yun-san
sangat berani untuk langsung coba memakannya."
"Mau
makan sedikit, Al?"
"Tidak,
aku lewat dulu. Jadi, apa kau menemukan sesuatu?"
Al
menolak untuk mengambil daun yang kusodorkan padanya dan balik bertanya.
"Tentu.
Daun-daunnya memiliki efek kebal hawa panas dan akarnya efek kebal hawa dingin,
tapi keduanya hanya untuk jangka waktu yang pendek sekitar lima menit."
Akan
sulit kecuali aku meningkatkan durasi efeknya agar jadi tiga sampai enam kali
lebih lama.
Kalau
dimakan begitu saja, maka akan harus dikunyah di dalam mulut sepanjang waktu
seperti permen karet, tapi rasanya yang menjadi masalah.
"Akarnya
terasa pedas. Daunnya membuatmu merasa dingin dan sejuk."
Meskipun
daunnya memberikan efek kebal hawa panas begitu aku memasukkannya ke dalam
mulut, di saat yang sama aku merasa ini mempengaruhi stats tak terlihatku
karena aku merasa begitu kedinginan sampai mulai gemetar, memaksaku untuk
menggosok-gosok lenganku sedikit.
"Tapi
yah, aku paham bagaimana cara menggunakannya sekarang."
"Baiklah,
kita sudah menyelesaikan tujuan kedatangan kita. Ayo kita pulang
sekarang!"
"Kita
akan menyerahkan semua material Hakuga pada Yun-san, tapi kapan akan ada
hasilnya?"
"Yah,
aku akan mencoba untuk membuat sesuatu dari itu besok."
Untuk
tidak membiarkan siapapun sadar bahwa aku merasa kedinginan, aku memeluk Zakuro
dan kembali bersama dengan si kembar ke Kota Kedua.
Setelah
melapor ke NPC quest dan membagikan
material lain yang dikumpulkan, aku berpisah dengan Raina dan Al lalu kembali
ke 【Atelier】.
Dengan
memasukkan material tersebut ke dalam mulut dan merasakan apa yang terjadi, aku
punya ide item apa yang dibuat dengan ini.
Setelah
kembali ke 【Atelier】,
aku segera menyiapkan material yang dibutuhkan untuk membuat item kebal hawa dingin dan panas lalu log out karena hari sudah larut.
Dan
hari berikutnya di 【Atelier】——
"Yun-san,
tolong tunjukkan pada kami potion
yang kau buat dari bahan material kemarin! Bebaskan aku dari rasa dingin
ini!"
"Rai-chan,
tidak bisakah kau membeli equipment
musim dingin seadanya dengan hadiah quest
kemarin?"
Al
menatap tajam Raina.
Aku
menuangkan dua macam cairan ke dalam cangkir-cangkir. Aku menghabiskan waktu
sepanjang hari untuk membuatnya dengan menggunakan Hakuga sebagai bahan
dasarnya
"Ini,
yang berwarna cokelat kemerahan memiliki efek kebal hawa dingin, yang berwarna
biru kehijauan memiliki efek kebal hawa panas."
"Ini,
baiklah! Ayo minum potion kebal
dingin sekarang juga!"
Meskipun
dia mengatakannya dengan penuh semangat, Raina meminum cairan cokelat kemerahan
yang mengepul itu sedikit demi sedikit. Sementara Al mencoba meminum yang
berwarna biru kehijauan.
"Fyuuh, jadi ini potion kebal hawa dingin! Entah kenapa ini menghangatkanku mulai
dari bagian perut! Di statusku juga dikatakan 【Cold
Resistance Effect】
berlangsung selama 25 menit."
"Aku
meminum potion kebal hawa panas, tapi
aku malah mulai mrasa kedingingan. Karena kini aku merasa begitu kedinginan,
aku jadi ingin minum potion yang
kebal dingin sekarang."
Melihat
mereka berdua minum cairan yang kuberikan pada mereka, aku menahan tawaku.
Dan
begitu mereka berdua mulai terlihat kebingungan karena aku tersenyum, aku
mengatakan pada mereka bahwa ini bukanlah potion.
"Asal
kalian tahu, sebenarnya cairan ini tidak termasuk sebagai potion yang dibuat dengan Sense 【Dosing】."
"Eh?
Tapi efeknya lebih lama."
"Yah,
aku akan menunjukkan bagaimana kerjanya."
Aku
berkata demikian dan mengeluarkan Hakuga yang telah diproses dan dua poci teh.
Aku
memisahkan Hakuga menjadi bagian akar dan daunnya.
Pertama,
aku memasukkan sesendok akar yang dihaluskan ke dalam sebuah poci teh,
menambahkan sedikit 【Fairy
Village's Honey Crown】 dan
menuangkan air panas untuk menyeduhnya.
Untuk
poci teh lainnya, aku memasukkan daun kering yang sudah dicincang dengan
gunting, menuangkan air panas dan memasukkan beberapa iris lemon.
Setelah
itu aku menuangkan kedua cairan yang kubuat itu ke cangkir-cangkir si kembar.
"Seperti
yang kalian lihat, itu semua adalah item
yang dibuat dengan Sense 【Cooking】.
Lebih tepatnya daripada disebut potion,
ini adalah minuman, kurasa?"
Minuman
【Hot Drink】
yang mudah dibuat dan seperti teh jahe yang memberikan kekebalan terhadap hawa
dingin, serta 【Cold Drink】
yang mirip dengan teh herbal peppermint yang memberikan kekebalan hawa dingin
pun selesai.
Selain
itu, akar Hakuga bisa digunakan sebagai ganti jahe dan daunnya dipakai sebagai
pengganti mint, jadi aku menduga kalau mereka mengkomersialisasikannya, banyak
hidangan yang memberikan kekebalan terhadap hawa dingin dan panas akan muncul.
"Tapi
ini harus dikomersilkan, bukan? Apa mungkin?"
"Sebenarnya,
kau bisa mendapatkan benih Hakuga dengan menggunakan Sense 【Alchemy】,
jadi aku mencoba untuk menanamnya di pot
sekarang."
Selain
itu, Hakuga dapat ditumbuhkan dengan menancapkan akarnya langsung ke tanah,
yang mana membuatnya menjadi tumbuhan yang benar-benar misterius.
Sebuah
tanaman yang merupakan kombinasi jahe dan mint. Terlebih lagi, ini lebih enak
daripada yang dijual di NPC. Ini benar-benar sebuah fantasi.
Malahan,
aku mengumpulkan informasi mengenai tanaman-tanaman ini dan menuliskannya di
kertas.
"Yah,
berdasarkan semua ini, aku ingin mendiskusikan dengan kalian berdua tentang
sesuatu——"
Aku
membicarakan dengan mereka berdua tentang hal tertentu.
1 Comments
Yun-senpai beraksi~
BalasHapusPosting Komentar