NGARAI BESAR RAISEN DAN UJIAN TERAKHIR
(Translator : Hikari)
"Yaho~,
senang bertemu kalian~, Miledi Raisen yang dicintai semua orang ada di
sini~"
Dari
golem raksasa yang diperlengkapi dengan perlengkapan brutal dan zirah seluruh
tubuh serta sebuah helm, yang kilatan tajamnya dapat membuat orang membeku,
adalah sebuah sapaan asal yang ringan. Kata-kata yang diucapkannya tidak dapat
dimengerti, bahkan oleh Hajime. Pikirannya sebisa mungkin mencoba melarikan
diri dari kenyataan di hadapannya. Bahkan Shia dan Yue lupa bahwa mereka
dikepung dan hanya bisa melongo dengan mulut menganga.
Karena
mereka bertiga mematung, golem raksasa itu mengeluarkan suara kesal. Itu adalah
suara wanita.
"Kalian
tahu~, karena aku sudah menyapa, balaslah dengan sesuatu. Itu sopan santunnya,
ya 'kan? Dasar, anak-anak muda generasi saat ini……harusnya lebih masuk
akal."
Itu
semua adalah kata-kata yang dipenuhi rasa jengkel. Terlebih lagi, si golem
raksasa mengangkat tangan kanannya yang berkobar dan tangan kirinya yang
memegang bola besi berduri setinggi pundaknya. Itu adalah gerakan acak yang
seperti manusia seakan berkatan "Yare yare daze", sambil mengangkat
bahu dan menggelengkan kepala. Tapi, Hajime dan grupnyalah yang benar-benar
kesal dengan hal itu. Mereka seakan melihat kalimat-kalimat menyebalkan itu
lagi. Meskipun yang menyebut dirinya sendiri itu sebagai "Miledi
Raisen" mungkin adalah orang yang berada di balik kata-kata itu, wanita
tersebut seharusnya sudah mati, bagaimanapun dia adalah manusia.
Untuk
sementara waktu, Hajime mengamati sekelilingnya.
"Maaf
soal itu. Tapi, Miledi Raisen seharusnya adalah seorang manusia dan sudah mati,
ya 'kan? Terlebih lagi, aku tidak pernah mendengar sosok golem dengan ego…
…karena itulah kami terkejut, jadi tolong maafkan kami. Setelah itu, tolong
jelaskan siapakah dirimu. Dengan singkat."
"Aree~, orang ini, bahkan dalam situasi
seperti ini kau begitu sombong."
Tidak
ada yang perlu diamati sama sekali. Malahan, Hajime melontarkan balasan yang
sangat lugas. Seperti yang diduga, karena reaksinya yang tidak terduga ini,
golem raksasa yang memanggil dirinya sendiri Miledi Raisen menunjukkan ekspresi
kebingungan. Akan tetapi, dia pulih dengan segera, dia membalas Hajime dan
grupnya dengan suara yang langsung membuat orang membayangkan seseorang yang
sedang menyengir, seakan makhluk itu adalah manusia.
"Nn~?
Miledi-san adalah golem-san sejak awal kau tahu~ Mengatakan aku dulu adalah
manusia…"
"Aku
sudah membawa sedikit tentang dirimu dari catatan Oscar. Itu dituliskan dengan
sempurna bahwa kau adalah wanita manusia, kau tahu? Malahan, aku tidak ingin
mendengan pembicaraan bodoh apapun lagi. Aku sudah bilang untuk membuatnya
singkat barusan. Sekalipun kau mencoba menghalangi kami, yang perlu kami
lakukan tetaplah sama. Aku akan mengubahmu menjadi kepingan dan bergerak maju.
Karena itulah, sebelum kau bisa membuat suara 'gata, gata' lagi, katakan semuanya pada kami."
"O,
oou, karena ini percakapanku yang pertama kalinya setelah begitu lama, tidak
peduli apa yang kau katakan membuatku menari dengan girang dalam hati.
Ngomong-ngomong, barusan kau bilang Oscar? Jangan-jangan, kau telah menaklukkan
dungeon O-chan?"
"Aa,
kalau maksudnya dungeon Oscar Orcus, kami sudah menaklukkannya. Malahan,
kamilah yang seharusnya bertanya. Kalau kau tidak akan bicara, maka kita akan
bertarung, kau tahu? Yah, kami bukannya perlu tahu semuanya. Satu-satunya
tujuan kami adalah sihir zaman para Dewa bagaimanapun juga."
Hajime
mengacungkan Donner pada si golem raksasa. Meskipun Yue menunjukkan wajah
mengerti, Shia berujar "Uwa~, dia tidak goyah sama sekali~", dengan
setengah terkejut dan setengah terpukau sambil memandangi Hajime.
"…Sihir
zaman para Dewa katamu? Seperti yang diduga, apakah itu untuk membunuh dewa?
Apakah itu untuk membantai dan menghancurkan si brengsek-brengsek sialan itu?
Kalau kau sudah menaklukkan dungon O-chan, maka kau tahu situasinya,
'kan?"
"Aku
sudah katakan kalau kamilah yang seharusnya bertanya. Apa yang kami inginkan
adalah jawaban, jadi jawablah pertanyaan yang sebelumnya."
"Orang
ini~ benar-benar sombong~, yah, tidak masalah~, umm apa ya barusan… …Aa,
identitasku. Uu~n."
"Buatlah
singkat. Aku tidak perlu penjelasan panjang seperti Oscar."
"Ahaha,
memang, pidato O-chan panjang~, dan ada terlalu banyak teori~"
Golem
raksasa menatap langit-langit dengan pandangan menerawang, dipenuhi nostalgia.
Dia benar-benar golem dengan pergerakan manusia. Yue menatapi si golem raksasa
dengan wajah tanpa ekspresinya yang biasa, sementara Shia merasa gelisah karena
ksatria golem di sekeliling.
"Un,
aku akan mengatakan sesingkat yang kau mau. Aku memang Miledi Raisen. Semua
kehebatan golem itu bisa dijelaskan dengan sihir zaman para Dewa! Kalau kau
ingin tahu lebih banyak, maka kalahkan aku dengan gemilang! Yah, kira-kira
seperti itu."
"Pada
akhirnya, tidak ada penjelasan…"
"Hahaha,
itu, sebelum kau menyelesaikan penaklukan, kau tidak akan menerima informasi
apapun, ya 'kan? Tanpa itu, tidak ada artinya dungeon ini, ya 'kan?"
Kali
ini, si golem raksasa, Miledi Golem, mengacungkan jarinya seakan berkata, ck ck
ck! Walaupun mereka tidak tahu dengan pasti apakan Miledi Raisen ada di
dalamnya, kalau mereka mengecualikan karakternya maka golem itu memiliki
pesonanya sendiri. Yue terang-terangan berkata, "… …satu-satunya masalah
ada di bagian dalamnya", memiliki kesan pemikiran yang sama dengan Hajime.
Akhirnya,
tentang bagian dalamnya, mereka masih tidak mengerti apapun pada akhirnya. Jika
ini benar-benar Miledi sendiri, Hajime menduga itu pasti semacam pemikiran
sisa. Hajime samar-samar ingat bahwa teman sekelasnya, Nakamura Eri, adalah
seorang necromancer; sebuah job yang menangani pemikiran sisa. Akan
tetapi, dengan ilmu necromancynya,
sebuah pemikiran sisa yang memiliki niat yang jelas seperti ini tidak dapat
terbentuk. Dengan kata lain, itu masih berada di perbatasan untuk menyimpulkan
bahwa niat yang terbentuk dari orang yang sudah mati di dalam golem itu dibuat
oleh sihir masa para Dewa.
Walau
begitu, ini bukanlah sihir yang dapat digunakan untuk berpindah ke dunia lain
seperti yang dia cari. Jadi Hajime merasa sedikit kecewa mengajukan pertanyaan
pada si golem raksasa, bukan, Miledi Golem.
"Sihir
zaman Dewamu, apakah itu adalah sesuatu yang berhubungan pemikiran sisa? Kalau
iya, tidak ada alasan bagiku untuk berada di sini."
"Nn~?
Raut wajah itu, apa kau punya tujuan lain mendapatkan sihir zaman para Dewa?
Ngomong-ngomong, masa dari sihir dewaku
bukan yang satu itu~, aku dibantu Ra-kun untuk menempatkan jiwaku di tubuh
ini~"
Tujuan
Hajime hanyalah kembali ke dunianya sendiri. Karena dia tidak mengerti apapun
mengenai jiwa dan pemikiran, mendapatkan sebuah sihir zaman para Dewa yang
memanipulasi sesuatu seperti itu akan sia-sia. Dengan begitu, setelah dia
menanyakan hal tersebut, jawaban Miledi tidak sesuai dengan prediksinya.
Sekalipun dia tidak tahu siapa Ra-kun, orang itu mungkin salah satu
"Pembebas". Orang tersebut memberikan jiwa Miledi pada Miledi Golem
sebelum wanita itu mati dan menempatkannya ke dalam golem.
"Kalau
begitu, apakah sihir zaman Dewamu? Tergantung dari jawabanmu, kami akan kembali
begitu saja…"
"Nn~
Nn~, apa kau mau tahu? Apa kau benar-benar mau tahu?"
Sekali
lagi, Miledi bertanya dengan suara seperti sedang menyengir, dan Hajime yang
sedang menunggu jawabannya merasa jengkel karenanya.
"Kalau
kau mau tahu~, jawab dulu pertanyaanku."
Hanya
di beberapa kata terakhir saat suaranya berubah. Suasana bercanda yang ada
sampai tadi pun menghilang, dan dia menjadi serius sebagai gantinya. Hajime dan
grupnya sedikit kaget dengan perubahan ini. Hajime bertanya kembali tanpa
menunjukkan keterkejutannya itu ekspresinya.
"Apa
itu?"
"Apa
tujuanmu? Mengapa kau membutuhkan sihir masa para Dewa?"
Aku tidak akan memaafkan
tipuan apapun, itulah yang nada bicaranya sampaikan,
bahkan suasana bercanda wanita itu sama sekali menghilang ketika Miledi
menanyakan itu. Mungkin inilah sifat sebenarnya dari wanita ini. Kalau kau
memikirkannya lagi, dia bahkan menantang para Dewa demi orang-orang. Karena
itulah dia tidak ingin mempercayakan sihirnya pada seseorang dengan tujuan yang
tidak jelas. Itu berbeda dari wasiat dalam rekaman Orcus. Tidak peduli apakah
ratusan tahun berlalu, dia berniat untuk menunggu di dalam dungeon untuk memastikan tujuan si penantang. Dalam artian lain,
itu bisa dibilang sebagai siksaan baginya. Bahkan sikap bercandanya hanyalah
pura-pura, dirinya yang sebenarnya adalah seseorang yang memiliki kesabaran dan
tekad yang tinggi. Bisa dibilang dia memiliki rasa tanggung jawab.
Mungkin
karena Yue juga berpikiran seperti itu, dia menatapi Miledi Golem dengan
ekspresi yang berbeda sejak tadi. Yue memahami dengan baik penderitaan
seseorang yang sendirian di tengah kegelapan. Karena itulah, bagi Miledi yang
bertekad untuk meninggalkan jiwanya demi tinggal di dalam kegelapan, dia
sepertinya merasakan sesuatu yang lebih daripada simpati.
Hajime
melihat langsung ke mata berkilau Miledi Golem dan membalas tanpa dusta.
"Tujuanku
adalah kembali ke tempat asalku. Aku dipaksa ke dunia ini oleh orang-orang yang
kau panggil sebagai Dewa gila. Aku mencari sihir zaman para Dewa yang mampu
memindahkan orang-orang antar dunia…… Aku tidak ada niatan untuk mengalahkan
Dewa tersebut menggantikanmu. Aku bahkan tidak memiliki sedikit pun keinginan
untuk mempertaruhkan nyawaku demi dunia ini."
"…
…"
Untuk
beberapa saat Miledi Golem menatap diam Hajime, kemudian mungkin karena dia
memahami sesuatu, dia mengangguk kecil. Setelah itu, dia hanya bergumam
"aku mengerti". Dan, detik berikutnya, suasana seriusnya berubah
seakan itu hanyalah ilus dan sikap bercandanya kembali.
"Nn~,
aku mengerti, aku mengerti. Jadi begitu ya~, kau berasal dari dunia lain~. Un
un, Itu sangat bermasalah bagimu~ Oke, kalau begitu waktunya bertempur!
Kalahkan aku dengan luar biasa dan kau akan mendapatkan sihir zaman pada
Dewa!"
"Walaupun
asal-muasal alasanmu itu sangat aneh sampai aku tidak mengerti maksudnya……apa
maksudnya dengan "kalau begitu sudah waktunya"? Ngomong-ngomong, apa
kau tidak dengar kata-kataku? Kalau sihirmu bukan sihir perpindahan, maka tidak
ada artinya, kau tahu? Atau apa maksudmu itu adalah sihir perpindahan?"
Miledi
hanya, "Nnfufu~", mengeluarkan suara tawa yang tidak menyenangkan,
kemudian, "Itu adalah……", menjawab dengan nada yang dipenuhi dengan
terlalu banyak penekanan saat dia memperpanjang jawabannya. Penampilannya mirip
dengan Mino**n yang mencoba memberi tahu Jawaban Akhir.
Akhirnya,
dengan rasa jengkel yang mencapai batasnya, dan karena ini akan menjadi
pertempuran mulai sekarang, Hajime mengeluarkan Orkan dan Miledi menyerukan
jawaban yang dia tahan-tahan.
"Tidak
akan kukata~kan!"
"Matilah."
Tidak
mengajukan pertanyaan lain, Hajime menembakkan roket dari Orkan. Meninggalkan
kelebatan bunga-bunga api, badai kehancuran melesat menuju Miledi Golem dan
mengenainya.
ZUGAaAAAN‼
Suara
ledakan hebat bergema dan mengguncang ruangan. Asap muncul dari ledakan
tersebut.
"Apa
kita berhasil!?"
"…
…Shia, itu pertanda buruk."
Shia
yang berseru "serangan pertama kemenangan!", dengan raut wajah girang
dibalas ketus oleh Yue. Hasilnya adalah: seperti yang Yue katakan. Dari dalam
asap, tangan kanan yang membara muncul dengan suara 'bobah' dan mengibaskan
asap.
Saat
asapnya menghilang, Miledi Golem muncul dengan beberapa bagian dari lengan
bawah yang rusak. Miledi Golem mengambil blok-blok yang melayang datang
mendekat, dan kemudian dihancurkan menjadi material untuk bagian lengannya yang
hancur.
"Fufu,
benar-benar serangan pembuka yang cepat~, datanglah, sihir zaman para Dewaku
mungkin adalah yang kau cari~, tapi karena aku kuat~, bekerja keraslah supaya
kau tidak mati~"
Sambil
tertawa riang, Miledi Golem menyabetkan Morningstar
tipe yang bisa diayunkan di tangan kirinya ke arah Hajime dan grupnya. Itu
tidak dilemparkan. Morningstar itu
hanya mendadak melesat dengan kecepatan yang luar biasa tanpa gerakan awal
sedikit pun. Mungkin, arah dorongan gravitasinya disesuaikan dan membuat
senjata itu "jatuh" seperti golem-golem lain.
Hajime
dan grupnya menghindari Morningstar
dengan melompat ke blok melayang terdekat. Morningstar
mengubah blok yang Hajime dan grupnya tadinya berada menjadi serpihan-serpihan
halus. Kemudian senjata itu berbalik dan kembali ke tangan Miledi Golem.
"Ayo
lakukan! Yue, Shia. Ayo hancurkan Miledi!"
"Nuh!"
"Baik!"
Bersama
dengan seruan Hajime, di dalam salah satu Tujuh Dungeon Besar; Dungeon Besar Raisen,
pertarungan terakhir dimulai.
Kesatria-kesatria
golem yang mengangkat pedang-pedang besar mereka dalam posisi siaga, mulai
bergerak seakan diberi sinyal oleh teriakan Hajime. Sama seperti di dalam
lorong sebelumnya, mereka beralih ke Hajime dan grupnya dan datang menyerbu.
Yue
mengeluarkan botol air yang berbenturan dengan botol-botol lainnya dan menggunakannya
secara horizontal untuk membabat habis musuh-musuhnya. Air yang ditekan sampai
ke batasnya, daripada disebut pisau air, itu membelah para kesatria golem lebih
mirip seperti laser.
"Ahaha,
kau bisa melakukannya ternyata~, tapi, lawanmu adalah 50 kesatria yang
beregenerasi tanpa batas serta aku. Aku penasaran bagaimana kau bisa menangani
kami semua di saat yang bersamaan."
Sambil
berkata begitu dengan nada mengejek, Miledi menembakkan Morningstar lagi. Shia membuat lompatan besar, dan melompat ke blok
pyramid yang bergerak bagian teratas. Hajime tidak berpindah dari tempatnya dan
mengarahkan Donner ke Morningstar itu
dan menembak beruntun.
DOPAaaNh!
Hanya
ada satu suara tembakan. Akan tetapi, peluru-peluru yang ditembakkan berjumlah
enam. Serangan-serangan itu dibarengi dengan kilatan cahaya yang dibidikkan
hanya ke Morningstar yang mendekat,
menyerangnya dengan kecepatan yang luar biasa. Itu benar-benar bola logam
dengan massa yang sangat besar. Tidak ada banyak perubahan bahkan setelah benda
tersebut terkena railgun enam kali di
waktu yang sama, tapi arah lintasannya melenceng jauh dari Hajime.
Di
saat yang sama, Shia melompat dari blok teratas ke atas kepala Miledi, dia
mengayunkan Doryukken saat jatuh.
"Aku
sudah melihatnya~"
Bersama
dengan kata-kata itu, Miledi Golem tiba-tiba bergerak ke samping dengan
kecepatan tinggi. Dia pasti "jatuh" ke samping.
"Kuh, kau——!"
Dengan
bidikkannya yang meleset, Shia menggertakkan gigi dan menarik pemicu Doryukken, kemudian sebuah ledakan
muncul. Dengan selongsong yang terpental dari samping, arah lintasannya diperbaiki.
Setelah berputar tiga kali, sebuah hempasan yang memiliki kekuatan sentrifugal
hebat mengenai Miledi Golem.
ZUuGAGAN‼
Miledi
Golem segera menggunakan lengan kirinya untuk bertahan. Sebuah suara benturan
dahsyat muncul dari tangan kirinya. Akan tetapi, seakan tidak ada apapun yang
terjadi, Miledi Golem mengayunkan tangannya itu secara horizontal.
"Kyaaaa‼"
"Shia!"
Shia
yang terkena serangan pun menjerit. Entah bagaimana, dia berhasil menarik pemicu
dan mengkoreksi posisinya dengan menggunakan kekuatan ledakan; sebagai
tambahan, memanfaatkan daya sentaknya, dia melakukan pendaratan darurat di blok
terdekat.
"Hah,
kau bisa melakukannya ternyata. Oi, Yue. Latihan seperti yang kau suruh dia
lakukan?"
"…
…Aku hanya membuatnya terdesak."
"…
…Akumengerti, itu semacam mengasah kemampuannya untuk bertahan hidup sampai
tingkat maksimal."
Hajime
menggunakan Farsightnya untuk
memastikan Shia yang 'pyon pyon'
melompat-lompat di atas banyak blok untuk datang kembali dengan rasa kagum
dalam hati. Dan, di blok tempat Hajime dan Yue berada, para kesatria golem yang
menyerbu mereka akhirnya tidak dapat ditahan oleh Yue sendirian.
Hajime
mengeluarkan Metherai Gattling Gun dari "Treasure
Box". Kemudian, dengan punggung yang terarah pada Yue, dia melepaskan
monster yang mampu untuk menyebarkan 12.000 kematian per menitnya.
DOuRURURURURU‼
Keenam
barelnya mulai berputar saat dia menembak. Sambil mengeluarkan suara khas
senjata ini, banyak kilatan cahaya yang melesat langsung dengan bebasnya ke
penjuru ruangan; sementara musuh-musuh yang bertemu dengan peluru-peluru ini di
tengah udara berubah menjadi serpihan-serpihan dan jatuh ke bawah. Mereka yang
mengendap-endap ke sisi lain untuk menghindar dan menyerang dari titik buta,
dengan laser air, terbelah sempurna.
Lebih
dari 40 kesatria golem terjatuh ke bawah ruangan dalam kondisi tragis dalam
sekejap. Setelah beberapa waktu, mereka akan kemungkinan besar menyelesaikan
rekonstruksinya dan kembali ke garis depan pertempuran, tapi baguslah mereka
tidak akan menjadi hambatan untuk sementara waktu. Itu benar, sampai saat
ketika bos mereka, Miledi Golem hancur.
"A-apa
itu!? Aku tidak pernah melihat atau mendengar yang seperti itu!"
Mendengar
seruan tercengan Miledi Golem, Hajime mengembalikan Metherai ke dalam "Treasure Box", kemudian sekali lagi
mengeluarkan Donner, dan mengeluarkan
suara yang bahkan bisa didengar Shia yang ada di kejauhan.
"Inti
Miledi ada di tempat yang sama dengan jantungnya! Hancurkan itu!"
"A-ap-!
Bagaimana kau tahu itu!?"
Sekali
lagi, Miledi bersuara kaget. Sudah pasti dia tidak tahu bahwa Hajime memiliki
mata sihir yang mampu melihat aliran kekuatan sihir. Karena posisi dari intinya
dapat digunakan untuk mengalahkan golem telah terkonfirmasi, mata Shia dan Yue
menjadi berkilat tajam.
Saat
ini, ada sekitar sepuluh kesatria golem yang masih melayang. Trio tersebut
melepaskan gelombang seragan yang dibidikkan untuk mengenai jantung Miledi.
Hajime
segera mencoba untuk mendekati Miledi Golem dengan melompat menggunakan
blok-blok yang melayang sebagai pijakan. Dengan daya keluaran Railgun saat ini, akan sulit untuk
menembus tubuh raksasa Miledi Golem dan mengenai intinya. Karena itulah, dia
memutuskan untuk menembak dari jarak dekat untuk menghancurkan armornya,
kemudian mengeluarkan granat.
Akan
tetapi, tidak semudah itu.
Saat
dia menyadari mata Miledi Golem bersinar untuk sesaat, blok-blok
melayang-layang dari atas kepalanya menuju Hajime dengan kecepatan tinggi.
"!?"
"Aku
tidak pernah bilang aku hanya bisa mengendalikan para kesatria~"
Mengabaikan
suara cengiran Miledi, Hajime segera 'gashun',
mengoperasikan alat pada lengan buatannya.
DOGANh!
Dengan
suara yang dapat mempengaruhi bagian dalam perutmu, sebuah suara ledakan
menggelegar dan tekanan yang dihasilkan dari bagian belakang lengan buatan itu
diarahkan ke depan. Lebih spesifiknya, itu adalah pelepasan letusan tembakan
kuat. Meskipun akselerasi menggunakan elektromagnetisnya tidak bisa dilakukan,
rasio kompresi bubuk mesiunya jauh lebih tinggi daripada Donner. Rekoilnya juga hebat karena itu. Arah lintasan tubuh Hajime
berubah di tengah udara, sementara blok-blok yang datang terbang ke arahnya
dilewati. Setelah itu, dia entah bagaimana berhasil menaruh kakinya pada blok
targetnya.
Sudah
pasti, Miledi Golem mencoba untuk "menjatuhkan" pijakan Hajime, tapi
sebelum dia sadar, Shia telah mendekati dari belakang dan melompat untuk
melancarkan sebuah serangan kuat pada kepala Miledi Golem. Pertama-tama, dia
ingin menghancurkan bagian mata dari kepala itu yang memancarkan cahaya yang
mencurigakan.
Miledi
Golem yang menyadari Shia sedang mendekatinya, membuat para kesatria golem
untuk mengincar Shia yang berada di tengah-tengah lompatannya. Shia sama sekali
tanpa pertahanan di tengah udara. Pada saat dia hampir ditebas oleh
pedang-pedang besar.
"……Aku
tidak akan membiarkanmu."
Kali
ini, Yuelah yang bergerak sebelum dia menyadarinya. Menggunakan "Rupture",
dia membelah kesatria-kesatria golem yang coba menyerang Shia.
"Seperti
yang diharapkan dari Yue-san!"
Sambil
berkata begitu, dengan masalah yang menghilang, Shia lanjut bergerak maju di
udara, dan dia melancarkan serangan yang dilakukan dengan memperkuat kemampuan
fisiknya sampai batas.
"Golem
tidak akan kalah dalam hal kekuatan~"
Miledi
membuktikan perkataannya sendiri. Sambil membalikkan bada, dia segera
mengayunkan tangan kanannya yang berkobar pada Shia.
DOoGAGAGAN‼
Suara
deru menggelegar bergema ketika Doryukken
Shia dan tinju membara Miledi Golem berbenturan. Blok-blok melayang di
sekitarnya terhempas menjauh secara melingkar oleh gelombang kejut yang muncul.
"Dasar
brengsek!"
Shia
yang tidak bisa menembus tinju Miledi Golem mengeluarkan teriakan untuk menarik
lebih banyak kekuatannya. Akan tetapi, seperti yang diduga dari kekuatan fisik
golem, Shia tersingkir dan terpelanting oleh tinju tersebut.
"Kyaaa‼"
Shia
berteriak. Tidak ada blok-blok melayang di arah yang dia tuju. Karena berpikir
Shia akan jatuh kalau seperti ini, Yue melesat dari samping dan memeluk Shia.
Menggunakan "Soar" untuk sesaat, mereka memperbaiki arah lintasan dan
mendarat di blok melayang di depan mereka.
"Kalian
punya kombinasi yang sangat bagus, ya~"
Dengan
suara tenang, Miledi Golem melihat Yue dan Shia yang balas menatap ke bawah
padanya. Sebuah suara yang tidak terduga muncul dari dekat.
"Benarkah?"
"!?"
Mengeluarkan
suara panik dan terkejut, Miledi Golem mengalihkan arah pandangannya. Sebelum
dia menyadari kehadiran Hajime, pemuda itu telah menyelinap ke bagian dada
sambil mengunci posisinya menggunakan jangkar dan menaruh kakinya ke
retakan-retakan armor. Dia membidikkan senjata besarnya : Schlagen ke bagian jantung. Sebuah percikan cahaya merah membuncah
keluar dari Schlagen.
"S-sejak
kapa——!?"
DOoGAN! ! !
Ungkapan
terkejut Miledi terpotong oleh raungan yang muncul dari Schlagen. Setelah menembakkan gumpalan niat membunuh dari jarak
nol, serangan itu menghempaskan Miledi Golem dan armor bagian dadanya pecah
menjadi potongan-potongan kecil. Bahkan sekalipun "Lightning-clad"
tidak bisa digunakan dengan output
yang cukup, daya tembak Schlagen saat ini sama dengan kekuatan maksimal Donner. Walau begitu, daya tembaknya
cukup untuk menghancurkan armor logam. Bahkan armor kesatria golem dapat dengan
mudahnya hancur berantakan dengan Donner
saat ini, sehingga armor Miledi Golem yang terbuat dari bahan yang sama
meskipun sedikit lebih tebal, dapat dihancurkan dengan menggunakan Schlagen.
Terdorong
mundur, asap muncul dari dada Miledi Golem. Hajime juga terbang ke mundur.
Dengan menembakkan jangkarnya, dia berputar di tengah udara, dan dengan
momentum tersebut dia mendarat pada sebuah blok melayang terdekat. Kemudian,
dia mengamati kondisi Miledi Golem.
Yue
dan Shia juga melompat ke blok dekat Hajime.
"…
… …Apa kita berhasil?"
"Walaupun
ada respon… "
"Dengan
ini, aku ingin mengakhirinya."
Mendengar
tanggap Yue, Shia mengatakan harapannya. Ekspresi Hajime hampir tidak kentara.
Meskipun armor dadanya hancur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi, blok-blok
melayang terdekat mulai bergerak, dan Hajime serta grupnya dapat mendengar
sebuah suara yang dipenuhi kekaguman.
"Wow~
kalian benar-benar hebat, yang barusan tadi nyaris saja. Kalau tidak ada
pemecah kekuatan sihir, kekuatan sebenarnya dari artifak itu akan sangat
berbahaya, kalian tahu~, ya membuat dungeon
ini dengan usaha besar, Miledi-chan adalah jenius‼"
Miledi
Golem memuji dirinya sendiri. Akan tetapi, kata-katanya tidak masuk ke telinga
Hajime. Ekspresinya tajam. Itu karena ada armor hitam legam di bawah armor dada
yang remuk, dan dia menyadari satu hal dari itu. Hajime teringat tentang
material armor tersebut.
"Nnu~,
apa ini membuatmu tertarik~"
Miledi
Golem menyadari tatapan Hajime, dan dengan suara cengiran dia menunjuk pada
armor hitam legam itu. Dengan nada bicara seperti orang penting, "Kau tahu
ini~", dia mencoba menjelaskan identitas armornya, tapi Hajime
melanjutkannya dengan sebuah gumaman yang disusul sebuah kata kasar.
"…
…Azanthium ya, brengsek."
Bijih
logam Azanthium adalah bijih yang disebut-sebut sebagai bijih logam terkeras di
dunia yang bahkan Hajime gunakan pada beberapa perlengkapannya. Lapisan tipis
dari bijih ini bahkan dapat menahan kekuatan maksimal Donner. Karena itulah serangan
Schlagen tidak dapat menggoresnya. Hajime mengerutkan dahi karena akan
sulit untuk menghancurkan armor Azanthium tersebut.
"Wah?
Kau tahu ini~, ngomong-ngomon, benar juga ya. Kau sudah menaklukkan dungeon O-kun bagaimanapun juga, jadi
mustahil kalau kau tidak tahu cara menggunakan sihir Penciptaan~, nah
kemarilah, karena kalian sudah tahu batasan kalian dan merasakan keputusasaan,
ayo ke ronde kedua!"
Miledi
menyambar material dari blok-blok melayang yang hancur, saat bagian armor yang
rusak itu kembali seperti semula, dia mulai dengan ganasnya menyerang sambil melesatkan
Morningstar.
"A-apa
yang harus kita lakukan!? Hajime-san!"
"Masih
ada jalan. Bagaimanapun caranya, kunci pergerakannya!""
"…
…Nn, baik."
Dengan
kondisi di mana mereka tidak memiliki cukup daya tembak, Shia yang terguncang
bertanya pada Hajime. Hajime masih memiliki jalan terakhir, untuk
menggunakannya, dia memerintahkan untuk mengunci pergerakkan Miledi Golem. Di
sisi lain, Yue dan Shia memperlihatkan ekspresi cukup lega dan mereka mencoba
untuk menghindari kedatangan Morningstar
dengan melompat ke blok-blok melayat terdekat. Akan tetapi,
"Aku
tidak akan membiarkan kalian~"
Bersamaan
dengan suara Miledi Golem, blok-blok melayang yang menjadi tumpuan mereka mulai
berputar dengan kecepatan tinggi. Dengan pijakan mereka yang berputar secara
tiba-tiba, Hajime dan grupnya kehilangan keseimbangan. Kemudian, Morningstar menabrak Hajime serta grupnya
dengan kekuatan luar biasa. Hajime dan grupnya meninggalkan tumpuan mereka yang
telah menjadi debu halus. Hajime bergelantungan pada rantai yang bersuara 'jhara jhara'. Yue menggunakan
potongan-potongan dari blok melayang yang hancur bersama "Soar", sementara Shia
memanfaatkan hentakan dari ledakan Doryukken
untuk mendarat darurat pada blok melayang di depan matanya.
Mungkin
karena itu adalah tujuan Miledi Golem, dia menghujamkan tinju membaranya pada
mereka.
"Kuu‼"
"Nnh‼"
Mereka
menghindari serangan langsung tapi terpengaruh oleh dampak tinju yang lewat.
Erangan menderita muncul dari mulut Yue dan Shia. Meskipun begitu, seakan ada
hal lainnya, Yue membidik tangan Miledi Golem dan melancarkan
"Rupture", sementara Shia menggunakan alat pada Doryukken untuk mengeluarkan pasak, dan dengan sebuah serangan,
menembus armor Miledi Golem, dan bergelantungan di situ.
"Rupture"
berhasil memotong sebagian dari tangan kanan Miledi Golem, tapi tidak dapat
membelahnya dengan sepenuhnya, dan Yue mendarat pada blok melayang lainnya
dengan ekspresi terhina.
Di
sisi lain, Shia yang menempel pada bahu kiri Miledi Golem mengayunkan penuh Doryukken dan mengincar kepala Miledi.
Akan tetapi, penggunaan mendadak "fall" membuat Shia kehilangan
keseimbangan dan dia terlempar di udara.
"Kyaa!"
Shia
menjerit. Di sana, Hajime yang bergelantungan pada rantai Morningstar, mengayun dirinya sendiri dan memanfaatkan kekuatan
sentrifugal, dia melompat dan menangkap Shia di tengah udara.
"Hajime-san!"
Shia
memanggil nama Hajime dengan nada girang. Itu adalah sebuah aksi penyelamatan
dengan cara dipeluk seperti yang dia inginkan. Meskipun dia sadar situasi
mereka saat ini, dia segera merasa gembira sekali. Akan tetapi, itulah kualitas
Hajime. Shia dilemparkan ke tengah-tengah kerumunan para demonic beast di hadapan mereka. jempol!
Wahahahaha‼>
"H-Hajime-san!?"
"Ayo
sekali lagi!"
Dengan
suara 'gashun', dia mengisi ulang selongsong
peluru ke dalam lengan buatannya dan kemudian menembakkannya. Menggunakan efek
hentakan, Hajime berputar dan melemparkan Shia ke Miledi Golem yang dibantu
kekuatan sentrifugal.
"Siaaall——!"
Saat
dia berpikir bahwa hasratnya telah terpenuhi, detik berikutnya dia berada dalam
situasi di mana dia melakukan serangan bunuh diri. Mengeluarkan teriakan putus
asa, dia mempersiapkan Doryukken.
Bahkan
Miledi merasa tindakan Hajime itu dingin. Akan tetapi, dia tetap siaga untuk
menghadang serangan itu. Dia menarik kembali tinju membaranya sambil
mengepalkan tangan. Dan, di detik berikutnya, mendadak sebuah ledakan besar
muncul dari rantai yang terhubung dengan Morningstar.
"Wawawah,
Apa-!?"
Miledi
mengeluarkan suara terkejut. Penyebab ledakan itu adalah sejumlah besar granat
yang Hajime tempelkan pada rantai tersebut. Dengan kekuatan ledakan yang
dahsyat, rantai tersebut hancur di bagian tengahnya, sementara lengan kiri yang
dililit benda itu pun rusak berat. Karena dampak ledakan tersebut, postur
Miledi Golem runtuh.
Shia
mencapainya sambil mengayunkan Doryukken.
"Rhaaaaa‼"
Bersama
dengan teriakan tersebut, dia menarik pemicu pada pegangan dan selongsong di
dalamnya terlontar keluar. Doryukken
mendekai Miledi Golem memanfaatkan momentum yang diciptakan oleh akselerasi
dari dampak ledakan yang bahkan dapat menghancurkan udara.
Miledi
Golem masih disibukkan oleh kerusakan parah di lengan kirinya. Segera, Doryukken mengenai tangan kirinya. Tanpa
ampun, Doryukken menghancurleburkan lengan
kiri tersebut sampai ke pundak.
Dengan
momentum yang digunakan untuk mengayunkan Doryukken,
Shia melayang di tengah udara. Miledi Golem ingin setidaknya membalas dendam
atas lengan kirinya itu, dan dia mengarahkan tinju membaranya pada Shia.
Akan
tetapi, selama Miledi berkonsentrasi pada Shia, sebuah laser air datang dari
bagian bawahnya, dan itu secara presisi memotong bagian yang tadinya hanya
terbelah sebagian. Setelah itu, dengan luka yang terbuka dan terpotong makin
jauh, tangan kanan Miledi Golem akhirnya terputus.
"…
…Aku berhasil."
Orang
yang mengatakan itu sambil tersenyum, tentu saja Yue.
"Kh,
kalian——! Jangan senang dulu!"
Miledi
mengeluarkan suara jengkel. Saat itulah, Hajime menembakkan jangkar pada blok
melayang di atas kepala dan bergerak di udara seperti sebuah pendulum,
menangkap Shia yang jatuh. Akan tetapi, itu bukanlah sebuah pelukan, tapi
tepatnya, memeganginya pada bagian ketiak.
"Hajime-sa~n,.apa
kau tidak akan memberiku pelukan sebagai hadiah? Tolong baca suasananya~"
"Jangan
mengatakannya seolah-olah aku ini KY[1]. Kau yang mencoba memenuhi
hasratmu dalam situasi seperti inilah yang seharusnya membaca suasana."
Begitu
mereka mendarat di blok melayang terdekat, Shia mengeluarkan suara tidak senang
sambil cemberut, kemudian Hajime menjawabnya ketus dengan keheranan. Miledi
yang kehilangan kedua lengannya entah kenapa tidak memanggil blok-blok di
sekeliling untuk merekonstruksi lengannya itu. Dia hanya memandangi langit-langit
sementara matanya bersinar kuat.
Karena
firasatnya yang sangat buruk, ekspresi Hajime menjadi kaku. Ini juga didukung
oleh raut wajah pucat Shia.
"Hajime-san,
Yue-san! Menghindar! Akan hujan (… …)!"
Hajime
menduga sihir khusus Shia mungkin terpicu. Itu berarti, entah bagaimana sebuah
situasi yang dapat membunuh seseorang
yang berhubungan dengannya atau Shia sendiri akan terjadi. Dia memastikan
lokasi Yue, sedikit jauh di belakangnya, secara sepintas, kemudian Hajime
mengambil ancang-ancang untuk merespon apapun yang mungkin terjadi.
Segera,
itu pun terjadi.
Seluruh
ruangan bergemuruh. Gemuruh rendah tanah bergema, pecahan-pecahan berjatuhan
dari langit-langit. Tidak, itu semua bukanlah pecahan-pecahan. Langit-langit
itu sendirilah yang jatuh.
"Kh!?
Si brengsek itu!"
"Fufufu,
ini adalah pembalasan. Meskipun aku tidak mampu untuk mengendalikan banyak hal
kecuali para kesatria, kalau hanya membuat mereka "jatuh", bahkan aku
pun bisa menyebabkan ratusan dari mereka untuk melakukannya~, tunjukkan padaku
bagaimana caranya kalian melewati ini~"
Meskipun
ada nada kesal dalam kata-kata santai Miledi, tidak ada waktu untuk
menyadarinya. Karena dinding-dinding ruangan terbuat dari begitu banyak blok,
itu berarti langit-langit pun juga terbuat dari banyak blok. Satu demi satu,
setiap blok raksasa dengan berat lebih dari sepuluh ton. Benda-benda itu
berjatuhan bagaikan hujan. Keringat dingin mengalir dari dahi Hajime.
"Ha-Hajime-san!"
"Ayo
bergabung dengan Yue!"
Shia
mengeluarkan suara gemetar saat dipanggul, dan menggunakan jangkar dengan
gerakan mirip pendulum, mereka melompat ke arah Yue. Yue juga melompat
memanfaatkan blok-blok melayang sebagai tumpuan ke arah mereka. Selama itu,
Miledi Golem terus melihat ke langit-langit. Mungkin, seperti yang dia katakan,
tidak seperti para kesatria golem, dia hanya bisa mengendalikan satu atau dua
hal. Karena itulah, agar membuat mereka jatuh, dia harus berkonsentrasi untuk menghilangkan
ratusan batu-batu raksasa itu dari langit-langit.
Entah
kenapa, saat Hajime dan grupnya berkumpul kembali, ratusan bebatuan raksasa itu
secara serentak berjatuhan dari langit.
GOGOGOGOGOGOGOGOh!!! GOBAh!!
Blok-blok
berdatangan dari langit-langit, kumpulan-kumpulan batu raksasa berjatuhan,
mengeluarkan suara gemuruh kehancuran sementara getaran ruangan itu berhenti.
Terlebih lagi, dia bahkan mungkin dapat mengatur arah lintasannya karena
semuanya itu ini secara khusus terarah ke tempat di mana Hajime dan grupnya
berada. Bahkan Miledi Golem tidak akan melakukan bunuh diri ganda, jadi akan
lebih aman untuk pergi ke bawahnya dan setelah Hajime melirik ke situ, dia
bergegas dengan kecepatan luar biasa di sepanjang dinding. Akan tetapi, bahkan
sekalipun dia memulainya sekarang, mereka tidak akan tepat waktu.
"Yue!
Shia! Pegangan yang erat! Sama sekali jangan lepaskan!"
"Nuh!"
"Yaa!"
Begitu
Hajime mendengar Yue dan Shia, dia sekai lagi mengeluarkan Orkan dari "Treasure Box". Kemudian, dengan cepat
menembakkan 12 roket ke batu-batu raksasa yang datang. Sambil meninggalkan
kelebatan bunga-bunga api, mereka terbang ke arah kematian yang datang dari
atas kepala, dan satu demi satu roket itu terbang ke batu-batu raksasa dan
menyebabkan ledakan-ledakan besar.
Penglihatan
mereka terhalang, kumpulan batu-batu raksasa itu tidak dapat terlihat, dan
mereka tersenyum tipis karena serangan-serangan Orkan. Akhirnya mereka bisa melihat langit-langit. Hajime menyimpan
Orkannya kemudian memasang Donner-Schlage lalu menembakkannya ke
langit-langit. Dia mencoba untuk memperlebar sedikit jalan aman untuk mereka
masuki, jadi dia terus dengan akurat menghancurkan potongan-potongan batu
raksasa itu.
Akan
tetapi, upaya pencegatan Hajime hanya bisa sejauh itu. Pada akhirnya,
kumpulan-kumpulan batu raksasa yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi mencapai
Hajime dan grupnya. Hajime memastikan bahwa Yue dan Shia berpegangan erat
padanya, kemudian bergerak menggunakan sihir spesialnya. Itu adalah "Light
Speed". Dunia Hajime segera kehilangan warnanya, dia dapat mengenali
pecahan-pecahan maut tersebut satu demi satu.
Dia
melewati rentetan pecahan bebatuan raksasa menggunakan pergerakan minimal yang
dibutuhkan. Di saat yang sama, dia memutar pistol di kedua tangannya dan
mengisinya ulang. Dia menggunakan tembak yang terkonsentrasi pada pecahan yang
tidak dapat dihindari, mengubah arah lintasannya. Dia tidak bisa menyia-nyiakan
sepersekian detik pun. Sama seperti dengan pertarungan melawan Penjaga Dungeon Besar Orcus, di mana bahkan
dengan tingkat pelebaran persepsi "Light Speed" yang baru dia
bangkitkan, masih tidak cukup. Yang diperlukan adalah melampaui batasan
konsentrasi tersebut!
Hajime
lebih jauh lagi menggunakan sihir spesial lainnya. Itu adalah "Limit
Break". Tubuh Hajime dengan segera terbungkus dalam cahaya merah. Tapi,
itu dengan cepat menghilang. Kalau itu normal, kemampuan fisik Hajime
seharusnya telah meningkat tiga kali lipat, tapi sihir khusus itu ditiadakan
oleh kekuatan pemecah sihir dungeon
ini. "Limit Break" sendiri mirip dengan mengenakan rangka luar tambahan
yang dibuat dengan sihir. Ini berbeda dari penguatan kemampuan fisik yang
dilakukan secara internal. Dengan kata lain, bahkan dengan pembatalan penguatan
tubuh, penguatan dirinya dan perluasan efektivitas persepsinya tidak
dibatalkan.
Juga,
"mendobrak batasan" bukanlah sesuatu yang didapatkan secara gratis. Beban
pada tubuhnya bukanlah sesuatu yang normal. Terlebih lagi, Hajime telah
memperkuat persepsinya hingga ke batasnya menggunakan "Light Speed". Tubuhnya
seharusnya sudah hancur kalau bukan karena daging demonic beast yang dia makan. Sebenarnya, karena dia masih belum
bisa menahannya, pembuluh-pembuluh kapiler di kedua bola matanya jadi terlihat,
sementara hidungnnya sedikit mengeluakan darah.
Yue
dan Shia berayun tidak stabil saat dia bergerak, sambil berpegangan pada Hajime
yang menghindari kematian yang berjatuhan bagai hujan hanya dengan sedikit
pergerakan. Dia menyeimbangkan dirinya sendiri pada tumpuan-tumpuan yang
bergoyang dan dihancurkan dengan ganasnya. Terkadang dia membuat
pecahan-pecahan yang jatuh sebagai pijakannya. Dia menajamkan pikirannya dan
kini dapat melihat retakan-retakan pada batu-batu yang berjatuhan satu demi
satu. Begitu mencapai batasnya, dia menggunakan area yang normalnya tidak akan
digunakan oleh manusia untuk mencari jalan meloloskan diri dari kematian!
Miledi
yang mengamati Hajime dan grupnya dari samping dinding, melihat bahwa mereka
dengan segera ditelan oleh kumpulan batu-batu raksasa. Meskipun mereka
berjuang, mereka tidak dapat melampaui massa yang sangat besar itu sesuai
dugaan, kemudian menon-aktifkan "jatuh" dengan sedikit kecewa.
Dengan
bebatuan yang berhenti jatuh, kumpulan batu raksasa itu melayang bersama dengan
blok-blok kemudian puing-puing langi-langit yang bertebaran pun naik.
"U~n,
seperti yang kuduga, ini mustahil~, tapi kalau mereka tidak bisa melakukannya
sampai sejauh ini, mereka tidak akan dapat menang melawan para keparat-keparat
brengsek itu~"
Miledi
bergumam begitu sambil mencari-cari jasad Hajime dan grupnya. Dan, di saat itu,
"Aku
tidak ada minat dengan keparat-keparat brengsek itu."
"Eh?"
Dia
mendengar suara yang tidak asing. Si bocah kurang ajar yang bergerak semaunya,
berambut kelabu dengan penutup mata dan menggunakan artifak yang tidak pernah
dia lihat sebelumnya. Benar, itu adalah suara Hajime. Miledi menolehkan kepala
ke belakang sambil mengeluarkan suara terkejut yang sedikit diwarnani
kegembiraan.
Di
sana, sudah jelas, Hajime yang berdiri dengan selamat di blok melayang dengan
napas terenga-engah, dan darah mengalur dari mata serta hidung saat memelototi
Miledi.
"Ba-bagaimana…"
Karena
dia melihat Hajime ditelan oleh kumpulan batu-batu raksasa di depan matanya
sendiri, Miledi hanya bisa begitu saja bersuara ragu di depannya. Setelah melihat
itu, mulut Hajime membentuk seulas senyuman.
"Meskipun
tidak masalah untuk menjawabnya… …apa tidak apa-apa hanya fokus padaku?"
"Eh?"
Miledi
bersuara bingun seperti sebelumnya. Tapi, keraguan itu dengan segera dijawab
oleh serangan sihir.
""Rupture""
Suara
berwibawa Yue bergema, kemudian laser air muncul dari belakang Miledi Golem dan
mengenai punggung, kaki, kepala dan bahunya. Pisau air itu mencabik permukaan
armor di setiap bagiannya.
"Tidak
peduli berapa kali kau melakukannya, itu tidak akan ada bedanya~, aku hanya
akan mengalahkanmu setelah merekonstruksi ulang lenganku."
"Yah,
kami tidak akan membiarkanmu memiliki waktu untuk itu."
Terhadap
Miledi Golem yang masih dengan tenangnya berbalik setelah menerima sihir Yue,
Hajime menggunakan jangkar untuk mendekatinya dalam sekejap. Di tangan lainnya
adalah Schlagen.
"Ahaha,
ini lagi? Yah, mustahil untuk menghancurkan armor Azanthiumku~"
Miledi
masih bersikap tenang. Dia berpikir Hajime yang menempel padanya sedang mencoba
untuk menembak dadanya setelah membidikkan Schlagen
ke sana. Dia bahkan tidak mencoba untuk menghalangi pemuda itu menggunakan
blok-blok melayang di sekitar. Yah, sudah jelas. Bagaimanapun, senjata Hajime
terbukti tidak dapat menandingi armor Miledi Golem. Dengan demikian, karena
sudah sampai ke tahap ini, pemuda itu masih memilih serangan macam itu. Miledi
berkesimpulan bahwa dia hanya melakukan perlawanan yang sia-sia tanpa rencana
apapun di baliknya.
Akan
tetapi, ketenangannya itu terbukti fatal.
"Aku
sudah tahu itu!"
Percikan
bunga api muncul dari Schlagen bersama
dengan kata-kata Hajime. Dia menembakkan sesuatu mirip jaket logam yang
berakselerasi dengan elektromagnetis ke dada Miledi Golem dalam jarak nol. Sebuah
raungan dan benturan besar dihasilkan saat Miledi Golem terpukul mundur.
Akan
tetapi, Hajime tidak menarik diri seperti sebelumnya. Dia terus menempel
menggunakan jangkar, lengan buatannya menekan dada Miledi Golem yang hancur. Begitu
lengan tersebut di dalamnya, dia menembakkan banyak selongsong sampai habis. Dampak
luar biasa tersebut menghempaskan Miledi Golem makin jauh, dan dia terlempar ke
blok melayang di belakangnya.
"B-bahkan
walaupun begini, pada akhirnya…"
"Yue!"
Mengabaikan
perkataan Miledi, Hajime memanggil nama Yue. Setelah itu, Yue melompat dan
melepaskan sihirnya.
"Membekulah!
"Ice Coffin"!"
Tepat
seperti yang dia harapkan, dia menarik pemicu untuk mengaktifkan sihir yang
pada dasarnya digunakan untuk mengurung objek di dalam peti berbahan es. Akan tetapi,
sihir es ini adalah sihir air tingkat tinggi. Sihir tingkat menengah dan di
atasnya seharusnya tidak dapat digunakan di area ini. Meski begitu, sihir ini
dibutuhkan untuk menahan Miledi Golem.
Blok
langit-langit yang dia lemparkan bersama dengan punggung Miledi Golem pun
membeku dengan segera, kemudian blok melayang tetap di tempatnya.
"Ap-!?
Bagaimana bisa sihir tingkat tinggi——!?"
Miledi
bersuara kaget. Ini adalah sebuah kisah sederhana tentang bagaimana Yue bisa
menggunakan sihir es tingkat tinggi. Sama seperti "Rupture", dengan
menyiapkan air sejak awal, dia dapat mengurangi konsumsi kekuatan sihir. Karena
itulah sebelum ini, air bertebaran pada blok-blok yang Miledi lempar. Selain itu,
air juga bertebaran di punggung Miledi Golem yang tenang. Itu adalah tujuan
dari "Rupture" sebelumnya.
Meski
begitu, ini tetap menguras banyak kekuatan sihir. Yue menggunakan semua
kekuatan sihir yang dia simpan di dalam batu kristalisasi sihir. Yue kemudian
menyingkir ke blok melayang terdekat dengan napas terengah-engah.
"Kau
berhasil, Yue!"
Berdiri
di dada Miledi Golem, Hajime mengeluarkan usaha terakhirnya dari "Treasure
Box". Apa yang muncul dari ruang hampa adalah sebuah silinder besar
memanjang dengan panjang sekitar dua setengah meter. banyak mekanisme yang
terpasang di bagian luarnya, sementara di bagian dalamnya sebuah pasak hitam
legam dengan diameter dua puluh sentimeter terisi. Di bagian bawahnya, empat
lengan kokoh terpasang dan mulai bersinkronisasi dengan mekanisme dalam lengan
buatan Hajime.
Seperti
itulah, Hajime memasukkan lengannya tepat ke atas Miledi Golem yang tidak
bergerak, dan menembakkan jangkar-jangkar yang terpasang ke lapisan luarnya. Enam
lengan menusuk dalam-dalam bagian permukaan dan dengan mantap memacangkan pasak
di tempatnya. Di saat yang sama, Hajime mengalirkan kekuatan sihirnya ke dalam
benda itu. Kemudian, silinder besar tersebut mengeluarkan percikan-percikan
bunga api merah. Pasak hitam legam yang terisi di dalamnya mulai berputar
dengan kuat.
KIiIIIII!!!
Melodi
itu datang dari rotasi kecepatan tinggi pun bergema. Hajime menyengir, kalau
bukan karena tubuh golemnya, ekspresi Miledi pastinya benar-benar mengejang. Bentuk
mengerikan ini adalah senjata yang bisa dipasangkan pada lengan buatan yang
disebut "Pile Bunker". Menggunakan "Compression
Transmutation", berat empat ton dikompresikan ke dalam sebuah pasak dengan
diameter dua puluh sentimeter dan panjang 1.2 meter, dan permukaannya dilapisi
dengan bijih Azanthium. Itu adalah pasak terberat dan terkeras di dunia ini. Benda
ini ditembakkan dengan sejumlah besar bubuk mesiu yang dimampatkan dan
akselerasi elektromagnetik yang dipasang pada bagian atas silinder besar
tersebut.
"Terimalah
ini dengan seluruh kekuatanmu dan matilah."
Diikuti
dengan kata-kata itu, seakan sedang menghujamkan sebuah pasak pada seorang
vampir, pasak hitam legam itu menyerang inti Miledi Golem.
GOoGAGAGAN!!!
Pile Bunker
aktif diikuti dengan suara benturan yang dahsyat. Pasak hitam legam itu
menembus pertahanan absolut Miledi Golem. Armor Azanthium di dadanya dengan
segera retak, dan pasak itu membenamkan dirinya ke dalam armor tanpa ampun. Karena
benturan tersebut, tubuh Miledi Golem tenggelam dan menciptakan retakan
melingkar di blok melayang. Blok melayang itu dengan cepat turun. Dari Miledi
Golem, asap putih naik dari bagian dadanya karena pergesekan dengan rotasi
kecepatan tinggi.
…
…akan tetapi, cahaya tidak menghilang dari mata Miledi Golem.
"Ha,
hah. Sepertinya kekuatannya masih belum cukup. Tapi, yah bukankah ini masalah
serius? Aku penasaran, apakah ini menembus ¾ dari armornya?"
Entah
bagaimana, suaranya terdengar kaku, tapi Miledi tetap mempertahankan
ketenangannya. Dia diam-diam berkeringat dingin. Meskipun Pile Bunker adalah senjata mematikan, karena kurangnya akselerasi
elektromagnetik, kekuatan sebenarnya tidak dapat terlihat. Karena itulah,
rasanya mengecewakan tidak dapat menembus pertahanan sepenuhnya.
Akan
tetapi, mata Hajime tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah. Yang ada, dia
seakan-akan sudah memperhitungkan ini.
"Lakukan!
Shia!"
Hajime
menyimpan semuanya ke dalam "Treasure Box" kecuali pasak, kemudian
dia dengan cepat melompat menjauh dari dada Miledi Golem.
Apa
yang muncul menggantikan dirinya adalah Shia dengan telingan kelincinya yang
tertiup angin dan Doryukken dalam
posisi di atas kepala, sementara dia jatuh jauh dari atas.
"Kh!?"
Miledi
mungkin telah menebak apa yang Shia coba lakukan. Kali ini, Miledi Golem
mencoba buru-buru menjauh. saat dia menyadarinya, dengan kecepatan Shia saat ini,
sekalipun dia memindahkan blok melayang sekarang, dia tidak akan tepat waktu… …dia
menyerah dan berhenti bergerak.
Shia,
memanfaatkan tenaga dari selongsong, mengayunkan ke bawah dengan segenap
kekuatannya ke pasak tersebut.
DOGOoOO!!!
Pasak
itu terbenam semakin jauh diiringi dengan suara raungan keras. Akan tetapi, itu
masih belum dapat sepenuhnya menembus armor. Shia memutuskan untuk menyerang
dengan semua selongsong yang tersisa, kemudian dia menarik pemicunya.
DOGONh! DOGONh! DOGONh!
DOGONh! DOGONh! DOGONh!
“AaAAAAA!!”
Teriakan
Shia terdengar. Dia memutuskan untuk menunjukkan semua tekadnya dan
menuangkannya ke Sledgehammer yang
menjadi partnernya. Dengan seluruh kekuatan dan tekad, dia mengeluarkan semua
kekuatannya. Bersama dengan serangan itu, blok melayang tersebut sangat terdorong
turun oleh benturan tersebut.
Akhirnya,
dengan sebuah suara gemuruh, blok melayang itu membentur tanah. Pasak hitam
legam itu menembus pertahanan absolut Azanthium dengan serangan terakhir, dan
mencapai inti Miledi Golem. Meskipun hanya ujungnya, tapi 'bishih', intinya
retak bersama dengan suara tersebut.
Saat
itu menghantam tanah, Shia menggunakan Doryukken
sebagai titik permulaan, dan dengan satu tangan, dia berjungkir balik. Kemudian,
dengan seluruh kekuatan penguatan tubuh yang diarahkan ke kakinya, tendangan
yang memiliki cukup kekuatan sentrifugal itu dimanfaatkan untuk mendorong masuk
pasak tersebut.
Menerima
tendangan Shia, pasak itu dengan segera terdorong semakin ke dalam inti dan
memperluas retakan-retakannya.. …sampai akhirnya hancur sepenuhnya.
Cahaya
di mata Miledi Golem menghilang. Setelah memastikan itu, Shia perlahan mengendurkan
kekuatannya, dan menghela napas lega. Segera, Shia mendengar suara mendarat di
belakangnya. Di sana ada Hajime dan Yue seperti yang dia duga. Shia menoleh
pada keduanya dengan seulas senyum yang menyimpulkan semuanya. Hajime dan Yue
juga tersenyum yang sama-sama menyimpulkan segalanya.
Satu
dari Tujuh Dungeon Besar; ujian
terakhir Dungeon Besar Raisen benar-benar
berakhir.
[1] KY
: Singkatan dari "Ku-ki ga Yomenai".
Arti literal dari frasa ini : "orang yang tidak bisa membaca
keadaan/suasana"
0 Comments
Posting Komentar