EKSPEDISI DAN
AREA GUNUNG BERAPI
(Translater : Hikari)
Beberapa hari setelah menerima leveling kekebalan gaya【Eight
Million Gods】 dari Mikadzuchi, aku memeriksa efek dari
batas pemulihan yang disebabkan dari mendapatkan SP. Untuk melakukannya, aku
menggunakan banyak potion dan item penyembuh lain yang kupunya.
Hasilnya, aku menemukan bahwa jumlah
pemulihannya menurun untuk setiap jenis potion
dan pil. Walau begitu, tidak ada perubahan variasi pil seperti Boost Tablet
untuk memperkuat stats.
Meskipun jumlah HP yang dipulihkan Blue Potion
tidak berkurang karena batas pemulihan dari sP, jumlah yang sipulihkan paling
banyak hanya setara Degraded High Potion.
Dan karena itulah, begitu aku mencapai batas
pemulihan High Potion, aku harus membuat Blue Potion yang sebagus High Potion.
Memutuskan hal itu, aku meminjam ruang crafting
【Eight Million Gods'】,
tapi...
"Sudah kuduga, ini tidak berbeda dari
Bluepot kualitas tinggi biasanya."
"Bagaimana kalau kau menyerah saja? Ini
sudah cukup bagus, kok. Ayo minum teh saja, ya. Okay?"
Sambil berkata demikian, Otonashi memasukkan
sebatang jarum ke dalam manik-manik yang sedang dia kerjakan.
"Aku akan minum kopi, bagaimana dengan
kalian berdua? Mau teh hitam?"
Langley meregangkan punggung dan lengannya,
kemudian meneguk habis teh dingin di sampingnya sebelum menyeduh yang baru.
"Teh hitam kalau begitu. Dengan resep yang
ada padaku, tidak ada yang bisa kubuat untuk menggantikan High Potion."
Aku mulai menafsirkan 【Folk
Medicine Encyclopaedia】 yang kuterima sebagai hadiah raid quest, tapi tidak ada di situ.
"Kalau begitu, bagaimana kalau mencoba
versi yang lebih tinggi dari potion
dasar?"
"Yah, coba lihat. Potion yang lebih tinggi dari High Potion, ya. Aku akan harus
memulainya dengan mencari resep, kemudian membuat purwarupanya, menstabilkan
efeknya, dan kemudian merancang cara bagaimana menyuplainya dengan biaya
rendah. Itu jalan yang panjang."
Haa, aku menghela napas. Ayo mulai dengan
mengumpulkan informasinya lebih dulu, pikirku dan mulai menyeruput teh yang
kuterima dari Langley.
Karena itu diseduh sedikit lebih lama, rasanya
jadi pahit, yang mana mengingatkanku pada teh di 【Commonest
Café & Clothier】 Cloude.
"Baiklah, aku akan ke perpustakaan
sebentar."
"Hait-hati."
"Yap, semoga kau menemukan sesuatu yang
bagus."
Aku membawa Ryui dan Zakuro bersamaku dan
meninggalkan rumah guild 【Eight
Million Gods】 dan menuju ke perpustakaan.
Tetap saja, karena aku tidakdapat membawa mereka
ke dalam, aku barus membuat mereka menunggu di ruang belakang perpustakaan dan
mulai mencari-cari buku yang mungkin memiliki potion level lebih tinggi yang kuinginkan.
"Jadi tidak ada sama sekali. Aku
cepat-cepat melihat semua ini, tapi tidak ada apapun di dalam sini artinya aku
harus mendapatkan informasinya lebih quest
atau terus mencoba begitu saja tanpa petunjuk.
Mungkin adalah ide yang buruk untuk mencari potion dengan level yang lebih tinggi
tanpa mengetahui namanya lebih dulu, tapi mau bagaimana lagi.
"Haa,
ayo menyerah untuk saat ini dan membuat penyesuaian aksesoris sebagai
gantinya."
Aku saat ini tengah membuat aksesoris untuk Myu
dan untuk Sei-nee yang mengundang kami untuk mengubah suasana di 【Eight
Million Gods】.
Rencananya adalah memberikan 【Blue
and Silver Mystic Ring】 yang kubuat sebelumnya pada Sei-nee setelah
penyesuaian. Aku ingin memberi Myu aksesoris manic-manik yang mana sedang
kuteliti, dengan metode trial and error.
Aksesoris manik-manik dapat dibuat di mana saja
selama kau punya manik-manik, Metallic Thread, dan sebatang jarum. Jadi hari
ini kuputuskan untuk mengerjakannya dengan santai di bangku tempat beristirahat
di belakang perpustakaan, bersama dengan Ryui dan Zakuro.
"Nah, ayo lanjutkan dari yang sebelumnya."
Aku mengeluarkan wadah khusus berisi manik-manik
sambil memastikan benda tersebut tidak tumpah. Di dalamnya adalah manik-manik
kaca seputih susu dan perak.
Sementara tinggal di guild 【Eight Million Gods】, aku
menyelidiki cara membuat aksesoris manik-manik bersama Otonashi dan Langley.
Kami memastikan bahwa manik-manik kaca berubah warnanya tergantung dari
material yang ditambahkan ke 【Crystal Sand】.
Bahkan coraknya dapat berubah tergantung dari
jumlah dan jenis bubuk logam yang ditambahkan. Manik-manik seputih susu ini
dibuat dengan menambahkan 【Phosporus Soul Ore】dari Will
o` Wisp dan 【Crystal Sand】.
Di tengah-tengah gelang tersebut terdapat tumpuan
besar yang mencolok. Dan, dengan menambahkan manik-manik kecil, aku membuat
bagian yang besar dengan menggunakan beberapa dari mereka.
Gelang ini bukan jenis yang menghambat
pergerakan dengan bergoyang ke sana sini, tapi jenis yang kuat dengan desain
yang cukup sederhana.
Di lingkaran dalam, aku menaruh manik-manik
seputih susu dan di lingkaran luar aku memasangkan manik-manik perak.
Aku terus mengerjakannya dengan penuh fokus,
kemudian akhirnya bagian ujungnya kuikatkan kait dengan benang logam supaya itu
tidak lepas. Setelah menambahkan bagian kait yang membuat gelang tersebut mudah
dilepaskan, aku memasangkan permata aquamarine pada tumpuan tersebut,
menyelesaikannya untuk saat ini.
Snow White
Bracelet 【Accessory】 (Berat :
1)
DEF+8,
MIND+12
Aksesoris yang selesai ini untuk Myu.
Keduanya adalah purwarupa dan karena aku
menemukan bahwa aku dapat memasangkan tiga efek tambahan, aku mencari-cari
untuk menambahkannya…
"Aku tidak punya material penguat apapun
yang bagus."
"Apa yang tidak kau punya?"
"Woah?‼ Kaget aku! Wah, Cloude?!"
Saat aku hampir merosot jatuh dari bangku, aku
menahan Zakuro yang sedang duduk di lututku.
Saat aku melihatke belakang, aku melihat Cloude.
Dia menaruh partner Kucing Keberuntungannya, Socks, di bahu dan sedang melihat
tanganku. Aku sama sekali tidak menyadarinya.
"Lama tidak bertemu."
"Kau benar. Aku memang bertemu Magi-san,
tapi tidak ada kesempatan untuk bertemu kau dan Lyly. Apa dia baik-baik
saja?"
"Kami sering berburu bersama dan mengajar crafting. Lyly juga cemas karena kau
tidak menunjukkan dirimu."
"Um, maaf soal itu."
Akhir-akhir ini aku lebih sering bermain di rumah
guild 【Eight
Million Gods】. Aku hanya mengambil sedikit material yang
dibutuhkan dari 【Atelier】 dan
melengkapi barang dagangan di toko serta barang titipan.
"Ada yang terjadi, 'kan?"
"Sebenarnya…"
Aku melihat ke bawah dan mengelus Zakuro yang
ada di atas lututku.
Menyamainya, aku juga mengelus Socks Cloude yang
melompat dari bahunya ke bangku. Menanggapinya, makhluk itu mengeluarkan suara
dengkur.
Setelah beberapa saat terdiam, aku menjelaskan
pada Cloude bahwa aku dalam perawatan 【Eight
Million Gods】 untuk sementara waktu.
"Mm. Jadi karena kau kehabisan semangat,
kau sedang mencoba stimulus lain untuk mendapatkan kembali motivasimu,
ya."
"Maaf membuatmu khawatir."
"Yah, selama kau baik-baik saja. Tetap
saja, ternyata ada dungeon dalam
tubuh di dalam monster raksasa area dataran tinggi. Ngomong-ngomong, sepertinya
kau tidak menghilang seperti yang kau lakukan sebelumnya karena kau merasa
melibatkan diri dengan orang lain itu merepotkan, jadi tidak masalah. Terlebih
lagi, kau menemukan sesuatu yang menstimulasi dirimu juga."
Berkata demikian, Cloude berjongkok di tanah dan
memungut sesuatu.
Itu adalah sebutir manik-manik yang tumpah dari
wadahnya saat aku hampir jatuh dari bangku.
"Aku sudah melihatnya. Sepertinya kau
sedang mengerjakan manik-manik. Bukankah manik-manik dan Metallic Thread adalah
kombinasi yang memberikan sensasi yang tidak nyaman pada kulit? Kalau kau
menjahitkannya dengan 【Silky Spider's Thread】
yang lebih fleksibel dan kuat, rasanya akan lebih baik dan akan jadi aksen yang
bagus."
Sebagai seoran pejahit tingkat atas, Cloude
muncul dengan metode menangani manik-manik dengan segera. Sebagai tambahan
mendapatkan ide yang jauh lebih baik daripada penjahit dari 【Eight Miilion Gods】, dia bahkan memberikan sebuah metode untuk
meningkatkannya.
"Kau menunjukkan padaku sesuatu yang bagus
hari ini."
Berkata begitu, Socks memanjat kembali ke pundak
Cloude dan mereka pulang. Aku mengantar kepergian mereka sampai mereka
menghilang.
Setelah itu di hari yang lain, aku melihat mahakarya
yang dihiasi dengan manik-manik dipajang di lemari kaca 【Commonest Café & Clothier】 dan tercengang, tapi itu adalah cerita untuk
lain waktu.
"Baiklah kalau begitu, ayo pulang."
Aku berkata begitu dan mulai berjalan menuju
rumah 【Eight Million Gods】.
Dan saat aku membuka pintu aula guild, suasana yang berbeda dari
biasanya pun muncul di hadapanku.
"Ayolah, minggir! Kumpul bersama-sama
sebagai party tidak akan menjadi
halangan." "Bawakan oleh-oleh, yaaa." "Baiklah, kami akan
mengumpulkan beberapa material di sana, kuserahkan sisanya pada kalian."
"Ini pertama kalinya aku pergi ke sana. Apa tidak apa-apa?" "Aku
sudah ke sana bersama dengan tim perintis. Itu adalah tempat yang menarik. Yah,
kau akan pergi sekarang jadi lihat saja nanti."
Kerumunan player
yang berisik berkumpul di pusat 【Eight Million Gods】. Player
tingkat atas dan menengah juga beberapa perajin berbaur di antara mereka.
Apa yang terjadi sampai orang-orang sebanyak ini
berkumpul di saat yang sama? Aku penasaran sekaligus kaget, tapi keributan
terus saja berlanjut. Saat itulah Sei-nee mulai memberikan instruksi kepada
beberapa anggota guild.
"Mm. Jadi persiapannya sudah selesai.
Baiklah, begitu Mikadzuchi memberi instruksinya, kalian tinggal bergerak saja
ke portal. Juga, untuk orang-orang yang tidak bisa menggunakan
portal—Mikadzuchi dan aku akan bekerja sama membantu kalian mencapai dan
mendaftar di sana."
Dia sepertiya sibuk, jadi sebaiknya aku tidak
mengganggunya saat ini, pikirku dan melangkah mundur lalu berbenturan dengan
seseorang.
"Woops,
maaf. Ah, Mikadzuchi?"
"Bagaimana denganmu, Nona? Kalau kau tidak
segera bersiap-siap, kami akan meninggalkamu, lho?"
"Meninggalkanku? Apa maksudmu? Kau akan
pergi ke suatu tempat?"
Tidak mengerti dengan situasinya, aku diajak
untuk pergi ke tempat lain oleh Mikadzuchi. Di sana, aku melihat party Myu, Otonashi dan Langley sedang
berkumpul bersama.
"Onee-chan! Dasar, kami menunggumu!"
"My-Myu, aku tidak bisa bernapas…"
Setelah melihatku, Myu memeluk leherku erat-erat
dan Lucato beserta anggota party
lainnya hanya melihat, terbiasa dengan hal ini. Juga, menjaga jarak sedikit
dari yang lainnya adalah Otonashi dan Langley.
"Benar, katakan padaku. Ada apa
kumpul-kumpul begini?"
"Eh? Bukannya kau sudah dengar dari
Sei-oneechan dan Mikadzuchi?"
"Tidak, tidak sama sekali…"
Aku tidak berbicara dengan Sei-nee dan sedangkan
untuk Mikadzuchi, entah dia lupa atau mungkin berpikir akan lebih menarik tidak
mengatakannya padaku.
Dan, Mikadzuchi yang sedang dibicarakan ini,
bersuara lantang dari tangga yang ada di tengah-tengah aula.
"Para elit guild! Kerja bagus telah berkumpul di sini hari ini! Mulai hari
ini, seperti yang direncanakan, kita akan sepenuhnya menyelesaikan misi area
garis depan yang telah direncanakan beberapa waktu ini. Ayo berangkat! Selama
seminggu dari sekarang, kita akan menyingkap garis depan dengan kekuatan penuh
kita! Baiklah kalau begitu——ekspedisi, berangkat!"
Ekspedisi, aku bergumam dan pada saat yang sama
pidato Mikadzuchi berakhir. Aula guild
dipenuhi dengan sorak-sorai dan semua orang mulai bergerak, satu demi satu.
Kemudian Mikadzuchi dan Sei-nee bergabung di
tempat kami berkumpul…
"Baiklah, kita sebaiknya pergi juga!"
"Tidak, tunggu, apanya yang
"pergi"? Ini pertama kalinya aku mendengar hal ini. Dan, apa
maksudnya ekspedisi…"
"Fufufu, kau tahu, kita akan menjelajahi
puncak Area Gunung Berapi!"
Sei-nee tersenyum, terlihat sangat senang, tapi
secara pribadi aku merasa kecewa mendengar tentang gunung lagi.
"Baiklah kalau begitu,
bersenang-senanglah——-"Kau ikut juga, Nona."——Jadi begitu, ya."
"Tidak apa-apa, Nona. Ada tempat yang pasti
akan kau suka…tapi sebenarnya, itu adalah zona yang berbahaya, sih."
"Tunggu, Mikadzuchi. Apa yang barusan yang
kau bilang terakhir?!"
Aku mendengarnya. "Zona berbahaya"
apanya? Ke mana sebenarnya kau membawaku? Aku ingin memprotes, tapi sebelum aku
dapat melakukannya, aku diseret menjauh oleh Myu yang masih menempel padaku dan
Mikadzuchi.
Ryui dan Zakuro ikut menyusul kami.
"Grup ini masih belum terdaftar di portal
Area Gunung Berapi, jadi kita akan ke sana secepatnya untuk menyusul grup yang
mendahului kita."
"Haa,
ya sudah. Apapun yang terjadi, terjadilah."
Aku menghela napas dalam-dalam dan memutuskan
untuk menemani Mikadzuchi dan yang lainnya dalam menaklukkan garis depan Area Gunung
Berapi.
Walaupun sepertinya ada tempat yang kusukai di
sana, itu adalah garis depan Area Gunung Berapi. Kalau bisa, aku lebih suka
menghindari masuk area di mana aku akan mati hanya karena tergores. Berpikir
demikian, aku tidak memasukinya sebelumnya.
·
Tidak berapa lama kemudian kami mencapai pintu
masuk Area Gunung Berapi.
"Hahaha, kita sampai dengan cepat."
Saat tawa kering terdengar di sampingku, sebuah
gunung dengan permukaan yang retak-retak membentang di depan kami.
Di tanah terdapat bercak-bercak hitam yang
berpendar kemerahan berulang kali karena lava dan gas gunung berapi yang meletup
keluar dari bawah lalu berubah menjadi pilar-pilar api.
"Nah, ayo pergi."
"Serius? Biarkan aku istirahat
sebentar."
"Ayolah Onee-chan, berjuanglah!"
Dengan punggungku yang dipukul ringan oleh Myu,
aku mengangkat pandanganku dari tanah di bawah kami.
Kami berjalan sangat jauh untuk sampai di sini.
Begitu kami melewati Dungeon Tambang dekat Kota Ketiga dan menyelinap dari tempat para
monster Arachne si setengah laba-laba.
Di pintu masuk ke Area Gunung Berapi, terdapat
portal di area aman di mana para anggota guild
yang datang lebih dulu sedang beristirahat.
Lewat di samping anggota-anggota guild tersebut, dengan Mikadzuchi di
depan kami, grup yang mendahului kami lanjut maju mengejarnya ke puncak gunung.
"Majulah. ——《Ice Lance》"
"Aku tidak akan kalah, Sei-oneechan! —— 《Fifth Breaker》!"
"Bukankah kalian terlalu bersemangat,
haa!"
"Tidak, kalian semua yang terlalu
bersemangat."
Monster-monster lawan telah memanjat naik dan
menyerang kami dalam grup.
Karena mereka adalah monster agresif, monster
manapun yang dapat melihat kami akan datang menyerbu tanpa alasan. Myu,
Sei-nee, Mikadzuchi dan yang lain menghadapi mereka semua satu demi satu.
Dengan setiap party bertarung secara terpisah dan memposisikan diri mereka, tidak
ada masalah dengan penalti serangan gabungan dan kami dengan mulus mendaki ke
atas.
Aaa-ah, aku hanya mendapat sedikit kesempatan untuk
bergabung dalam pertempuran, rasanya jadi tidak enak. Rasanya seperti aku
sedang dikawal."
"Kau adalah seorang perajin, jadi ini
adalah hal yang normal. ——《Aqua Bullet》"
"Kalau kau bebas, kumpulkan item! Kita akan menyelidiki semua sumber
daya di area ini!"
Sei-nee menembakkan peluru air dan tombak es
satu per satu, Mikadzuchi berseru sambil menghajar musuh yang datang dengan
tongkat.
Monster tipe beruang dengan lava di punggungnya
dan memuntahkan api, Magma Bear.
Monster tipe ngengat yang menyebarkan bubuk
logam dan percikan untuk memunculkan debu ledakan, Dust Moth. Sekumpulan
monster yang memiliki tubuh ulat dengan pola tutul-tutul, Dust Eater.
Menghadapi mereka semua, kami bergerak maju.
"Mereka benar-benar sesuatu sampai bisa
mengatasi serangan-serangan itu."
"Bukannya itu karena sudah terbiasa?"
Lucato menanggapi ujaranku. Di depan kami,
terdapat Myu dan Mikadzuchi yang mengayunkan senjata mereka di garda depan.
Berhadapan dengan Magma Bear, Mikadzuchi tidak
mundur selangkah pun saat dia terus bertukar serangan dengan makhluk itu. Myu
menghindari debu ledakan yang muncul satu per satu di tengah udara dan pada
saat yang sama, dia membelah Dust Eater di bawahnya dengan pedang dan menembak
Dust Moths dengan sihir cahaya.
Seperti yang dikatakan Mikadzuchi, aku mengusahakan
yang terbaik dengan mendapatkan item-item
bersama dengan para perajin dari grup yang sama.
Otonashi dan Langley mengumpulkan dan menggali
dengan beliung beberapa titik pengumpulan di tanah yang tandus. Aku juga
mengayunkan Black Iron Pickaxe pada titik-titik penambangan yang keras.
Dan pada saat kami selesai mengumpulkan
bijih-bijih logam dan permata-permata kasar dari titik-titik penambangan,
monster-monster lawan di sekitar kami hampir tersapu bersih.
"Kita selesai di sini. Yun-oneechan,
bagaimana di situ?"
"Hampir selesai sekarang. Ngomong-ngomong
aku tidak tahu apa-apa soal area ini. Bisa kau jelaskan dengan baik
nantinya?"
Setelah pertarungan dan pengumpulan item selesai, aku meminta Mikadzuchi
sambil kami mendaki jalur gunung Area Gunung Berapi.
"Coba kulihat. Ini adalah salah satu area
garis depan, Area Gunung Berapi. Area Dataran Tinggi yang kau temukan, Nona
adalah area garis depan yang tidak terjelajahi di Utara. Selain itu, ada area
gunung dan hutan di Timur dan area rawa-rawa di Selatan."
Mempertimbangkan kekuatan luar biasa dari
Lightning Horse di Area Dataran Tinggi di Utara, bisa dibilang itu adalah garis
depan Utara.
"Jadi, apa yang ada di Area Gunung Berapi
ini?"
"Hmm. Menurut party perintis, ada pintu rahasia di sini."
"Ohh, kedengarannya menarik! Ayo langsung
ke sana! Kita akan lebih cepat ke sana dan kita tidak akan harus mendaki jalan
gunung yang memusingkan ini!"
Berkata demikian, Myu hampir belari, tapi
Sei-nee dan aku menahan pundaknya, menghentikannya. Setelah itu, Mikadzuchi
mengatakan mengapa dia ragu-ragu untuk memanjat secara langsung.
"Kau bisa mencoba mengambil jalur langsung,
tapi itu adalah lereng dengan pijakan kerikil dan bebatuan kecil yang
membuatnya mudah untuk tergelincir. Juga, kau harus menghindari jebakan panas
dan jebakan gas vulkanis yang ada di sekitar situ saat kau menghadapi
monster-monster yang kebal api. Jadi, bagaimana?"
"Baiklah! Ayo lewat jalur gunung ini!"
Kali ini, Myu bergegas jalur gunung dan Lucato
bersama yang lain mulai mengejarnya.
"Jadi, apa ciri khas khusus area ini?"
"Coba kulihat. Ada beberapa fasilitas
buatan manusia di sekitar sini. Juga, lihat, ada objek batu telur di
sana."
Di depan yang Mikadzuchi tunjuk ada sebuah batu
pada alas yang dua kali tingginya dibanding manusia. Myu berlari ke atasnya dan
sepertinya mengamat-amatinya dari atas.
"Ohh, tinggi sekali!"
"Myu-san! Itu bahaya jadi turunlah!"
"Ahahaha, dasar Myu-chan. Aku akan
memanjatinya juga nanti!"
"Hino-san!"
Lucato panik sendirian. Di samping batu
tersebut, Toutobi penasaran apa arti dari objek tersebut. Rirei dan Kohaku juga
ada di sana.
Dan Sei-nee yang menjelaskan artinya.
"Seharusnya ada kunci di sini. Untuk
memasuki dungeon di pos kedelapan,
kau memerlukan sebuah item kunci yang
disebut 【Demonfolk
Gatekeeper's Key】. Benda tersebut terpencar di sekitar Area
Gunung Berapi ini, tapi sepertinya tidak di sini."
Setelah mendengarkan penjelasan Sei-nee, Myu
melompat turun dari batu telur untuk melihat ke celah antara batu telur dan
alasnya.
"Saat item
kunci 【Demonfolk
Gatekeeper's Key】 digunakan atau dibawa keluar area dalam
kepemilikan seseorang, benda tersebut akan menghilang dan muncul kembali di
tempatnya semula."
"Hee, kedengarannya menarik. Ini mungkin
pertama kalinya aku menemukan dungeon
yang terkunci."
Begitu kami menyusulnya, aku melihat secara
menyamping ke dalam lubang tempat kunci tersebut.
Penjelasan Sei-nee barusan menggelitik rasa
penasaranku sedikit. Untuk beberapa lama setelahnya kami melalui ruang yang
kosong, tapi semakin kami ke atas udara menjadi semakin panas dan beberapa dari
kami mulai merasa tidak nyaman.
"Panasss sekaliiii. Yun-oneechan, kau tidak
apa-apa?"
"Aku tidak apa-apa, tapi bagaimana
denganmu, Myu?"
"Hmm. Ini sedikit terlalu keras. Ah,
Ryui-nya Onee-chan sejuk sekali."
Panasnya gunung berapi dan suhunya yang tinggi
telah memberikan damage lingkungan
terhadap player sedikit demi sedikit,
dimulai dari player yang DEF dan
kekebalan terhadap apinya terendah.
Sedangkan aku, aku bisa bertahan terhadap hawa
panas ini berkat membiasakan diriku saat aku mengerjakan aksesoris dengan 【Craftmanship】.
Zakuro partnerku memiliki kecocokan yang tinggi
dengan elemen api karena dia adalah rubah api dan sepertinya baik-baik saja.
Sedangkan Ryui, karena dia dapat menggunakan elemen air, tubuhnya mengeluarkan
udara sejuk dan dia sepertinya sangat tenang.
Dan, di sekitarnya——
"Haa,
udara yang sejuk sekali datang dari Ryui——"
"Benar sekali, rasanya sejuk."
"Oase di tengah padang gurun."
Para player
yang tidak memiliki kekebalan pun berkumpul, mendinginkan tubuh dan menjauh.
meskipun sedikit kesal karena itu, Ryui berjalan di sampingku dengan Zakuro di
atasnya.
Begitu kami mendekati turunan yang kami lihat
selama beberapa saat sebelumnya, Mikadzuchi menunjuk dengan jarinya.
"Ini adalah pos keempat, 【Sweltering Oil Pond】!"
Di samping jalur gunung terdapat sebuah lubang
besar di gunung dan cairan terkumpul di dalamnya.
Cahaya merah berkilat dari tanah yang
berkerlipan, memantulkan permukaan minyak yang sangat transparan.
Saat aku mendekat, sebutir kerikil di bawah
kakiku jatuh ke dalam kolam dan tenggelam sebagaimana harusnya ke dalam minyak
yang kental.
"Heei,
jadi ada yang seperti ini di sini juga."
Aku mendekati 【Sweltering Oil Pond】 kemudian menggunakan siuk dan corong untuk
mengambilnya lalu menuangkan minyak tersebut ke dalam sebuah wadah.
Setelah mendapatkan beberapa botol 【Volcanic Zone's Sweltering Oil】, aku menjauh dari kolam tersebut untuk
memeriksa material itu.
"Hmm, ini berbeda dari minyak yang bisa
dimakan. Kurasa ini adalah minyak mineral. Kalau begitu, ini tidak bisa
digunakan untuk 【Cooking】 atau 【Mixing】. Mungkin aku bisa menggunakannya sebagai bahan
pendingin sebagai ganti air untuk 【Craftmanship】. Untuk equipment
perak yang tidak perlu keras dan tajam, terutama saat itu digunakan dengan
sihir, mungkin lebih baik untuk mendinginkannya dengan minyak daripada dengan 【Water of Life】…"
Aku bergumam sendirian saat menyelidiki material
di tanganku, dan saat aku mengangkat kepala, aku melihat semua orang menatapiku
dengan pandangan hangat.
"A-ada apa? Apa ada sesuatu di
kepalaku?"
"Tidak, hanya saja kau memang seorang
perajin, itulah yang kami pikirkan."
Dikatakan begitu oleh Mikadzuchi, aku memandangi
yang lain dan melihat Otonashi serta Langley memegangi botol-botol 【Volcanic Zone's Sweltering Oil】 sama
sepertiku.
Mereka berdua mempelajarinya seperti yang
kulakukan.
"Ahh, yah, um, maaf."
"Itulah sifatnya perajin. Ngomong-ngomong,
kita sudah datang sejauh ini, bagaimana kalau pertunjukan kecil sedikit?"
"Pertunjukan?"
"Yep, sedikit pelajaran untuk memastikan
kau tidak lupa tentang dirimu, keamananmu sendiri dan menganggap remeh hal
lainnya."
Aku mengerutkan alis kebingungan, tapi mata Myu
berbinar ingin tahu.
Melihat reaksi kami, Mikadzuchi menyengir tanpa
rasa takut dan menembakkan sebuah Art jarak jauh pada Magma Bear yang baru saja
muncul kembali, memancingnya datang.
Itu adalah seekor beruang yang mengeluarkan api
di punggungnya. Dan, ada sebuah kolam dengan minyak di dekat sini.
Ini adalah kombinasi yang membuatku sangat,
sangat merasakan firasat buruk.
"S-Sei-nee…"
"Ya, ya. Semuanya mundur, oke? ——《Ice Shield》"
Sebuah dinding tinggi transparan telah
memisahkan kami dari kolam minyak.
Dan, di sisi lain dinding tersebut terdapat
Mikadzuchi, yang menangkis serangan-serangan Magma Bear. Dia membentur untuk
mendorong Magma Bear ke dalam kolam minyak di belakangnya.
"——GUOOOOOOOOO!"
Segera sesudah itu, api Magma Bear merambat di
permukaan kolam minyak tersebut.
Sedetik kemudian, Magma Bear terbungkus oleh
danau api, terbakar oleh kobaran api yang lebih hebat daripada yang membakarnya
sebelumnya.
"Dan begitulah, berhati-hatilah supaya ini
tidak terjadi padamu. Jangan mendekati kolam minyak dengan ceroboh."
"Woahh! Benar-benar lautan api. Dia
terpanggang ultra well-done!"
"………"
Myu menyaksikannya dengan sama sekali lengah,
dan berkebalikan dengannya, aku kehilangan suaraku.
Setiap kali Magma Bear melambai-lambaikan
kaki-kakinya, berjuang di kolam tersebut, minyaknya berubah menjadi bola-bola
api yang berpencar ke semua arah.
Kalau bukan karena dinding es Sei-nee, itu akan
menjadi situasi yang berbahaya.
Magma Bear perlahan tenggelam ke dalam api. Tubuhnya
terbakar. Pada akhirnya, hanya kaki depannya yang menjulur keluar dari dalam
kolam minyak dan mengarah ke langit.
Saat itulah seseorang di dekatku berkata
"Aku akan kembali". Aku tidak melewatkan mendengar itu.
Mikadzuchi memanggil kami, yang sedang menyaksikan
pemandangan tersebut dengan ternganga.
"Saat berikutnya kau mendekati kolam, pastikan untuk memeriksa
keamanannya. Juga, ada sebuah 【Demonfolk Gatekeeper's Key】di dalam kolam minyak tersebut, tapi anggota 【Eight Million Gods】 sepertinya telah mengambilnya duluan."
"Hei, hei. Bagaimana dengan apinya? Apa
akan terus terbakar seperti itu?"
Myu menunjuk pada kolam minyak yang masih
berkobar itu.
"Tidak apa-apa, itu akan berhenti setelah
beberapa saat. Yah, kalau kau menggunakan tempat pengumpulan dengan tidak
benar, itu akan berubah menjadi sebuah jebakan. Aku ingin menunjukkan itu padamu
secepat mungkin."
"Um, Yun-chan, apa kau baik-baik
saja?"
"Yeah, hanya sedikit kaget dan kehilangan
kata-kata."
"Apakah itu terlalu membuatmu syok?"
"Tidak, aku hanya senang bahwa aku
berhati-hati saat mengumpulkannya."
Aku menjawab begitu pada Sei-nee dan Mikadzuchi
yang kelihatan cemas, tapi sepertinya aku tidak bisa langsung bergerak.
Aku menutupi wajahku dengan tangan dan
memijatnya untuk memperbaik ekspresiku yang kaku.
Sementara itu, Ryui dan Zakuro merapat padaku
dan menatap khawatir. Aku menikmati kelembutan mereka untuk memulihkan
energiku.
"Aku tidak apa-apa sekarang."
"Aku mengerti. Yah, sedikit lagi dan kita
akan berada di area aman. Kita akan beristirahat di sana."
Dan begitulah, kami melanjutkan memanjat.
Begitu kami mendekati lingkungan pos keenam Area
Gunung Berapi, kami menyadari asap putih yang datang dari gunung.
·
Sebuah tempat yang aneh telah dibangun di gunung
berapi yang membara.
Pada dasarnya, karena ada fasilitas relaksasi
bagus di situ.
Pada area aman di tengah-tengah gunung, terdapat
sebuah batu raksasa yang terkubur di tanah, terpotong kasar di situ adalah
sebuah cekungan.
Terdapat di dalamnya adalah air panas yang menyembur
keluar dari lereng gunung——berubah menjadi mata air panas.
Di sampingnya, di belakang cekungan mata air
panas terdapat sebuah bangunan. Itu benar-benar terasa seperti mata air panas
pribadi di area gunung berapi.
"Wow, putih bersih karena uap. Apa ini
benar-benar mata air panas?"
"Ini adalah area istirahat dalam bentuk mata
air panas. Kalau kau menggunakannya, kau akan mendapatk bonus SPEED selama
waktu tertentu. Di dalam bangunan di belakang adalah pemandian terbuka untuk
pria dan wanita. Masuklah kalau kau mau."
"Kelihatannya seperti hadiah besar karena
sampai sejauh ini."
Aku berkata begitu dan berjalan ke arah pintu
masuk pemandian laki-laki yang ditandai dengan tirai biru.
『"——Dilarang masuk. Kau tidak punya hak
untuk masuk."』
"Apa?‼"
"Hei, hei, Nona. Itu pemandian laki-laki.
Yang di sebelah sini yang untuk perempuan."
Mikadzuchi menunjuk ke tirai merah yang menandai
pemandian perempuan…
Mana
mungkin aku masuk ke pemandian untuk perempuannn! Sialan! Kenapa aku tidak bisa
masuk ke pemandian laki-laki?! Aku ini laki-laki!
"Tidak mau masuk, Nona?"
"Ah, eh, um…"
Sesaat sebelumnya aku ingin sekali masuk. Aku
perlu alasan untuk menolak… Aku berpikir dan pandanganku jatuh pada Ryui dan
Zakuro.
"A-aku ada young beast, Ryui dan Zakuro, ya 'kan?! Maksudku, karena kami tidak
bisa masuk bersama-sama, kami merendam kaki saja di situ."
Aku berkata begitu dan menunjuk pada mata air
panas yang ada di batu.
"Begitukah? Ya sudah, aku tidak akan
memaksamu."
"Baiklah kalau begitu, Yun-oneechan. Kami
akan masuk ke dalam pemandian!"
"Yun-chan, sampai nanti ya."
Berkata begitu, grup para wanita itu memasuki
ruang ganti.
Player pria yang tersisa…
"Aku tidak begitu tertarik dengan mata air
panas, jadi aku akan pergi memburu beberapa monster sementara ini."
"Kalau begitu, kami akan mengumpulkan material di luar." "Kami
akan mengawal kalian. Dan, kami akan kembali setelah beberapa lama."
Mengatakan hal-hal seperti itu, selain dari
sejumlah kecil player laki-laki yang
memasuki pemandian untuk pria, semuanya mulai mencari-cari ke sekitar tanpa
beristirahat.
Merapat bersama dengan dua young beast di depan mata air, aku melihat mereka pergi dan
mencelupkan tanganku di air yang beruap dari pinggiran mata air.
"Hmm, temperaturnya sedikit terlalu tinggi
kurasa."
Aku berkata demikian lalu melepas sepatu bot dan
jaketku, menyimpannya di dalam inventory.
Aku duduk di pinggir cekungan dan perlahan membenamkan kaki-kakiku ke dalam
mata air.
"Ahh, tidak begitu dalam sehingga sangat
bagus untuk merendam kaki. Aku sangat suka pemandangan dengan pesona semacam
ini."
Saat aku bergumam, Zakuro yang berada di
sampingku, melompat ke dalam air panas.
Rambut di seluruh tubuhnya menyerap air panas.
Dia menaruh kepalanya di pinggiran cekungan dan menyipitkan mata dengan
nyamannya, tubuhnya mengambang di air.
Melihat tubuh yang biasanya lembut itu menjadi
ramping, aku pun tertawa.
Di sisi lain, Ryui minum mata air tersebut
dengan tenang.
Memangnya tidak apa-apa untuk diminum? Aku
cemas, tapi sepertinya tidak ada masalah.
"Fyuuh,
rasanya nyaman sekali."
Aku menggerakkan kakiku sedikit di dalam
cekungan itu untuk mengaduk air panasnya.
Pergerakan kakiku itu menyebabkan
gelombang-gelombang kecil yang menyebabkan tubuh Zakuro yang terbenam
bergoyang-goyang di air.
"Ngomong-ngomong, aku mendapatkan banyak
telur belum lama ini. Aku penasaran apa aku bisa membuat telur mata air
panas."
Retakan tempat mata air panas menyembur keluar
beruap pekat dan sepertinya suhu airnya tinggi.
"Woah! Harusnya bisa untuk membuat telur
mata air panas."
Aku mengeluarkan keranjang besar dari dalam inventory dan di dalamnya aku memasukkan
Cockatrice Egg yang kudapatkan di Area Dataran Tinggi, kemudian membenamkannya
di tempat di mana mata air itu memancar jatuh.
Untuk membuatnya mudah diambil kembali, aku
mengikatkan seutas tali agar bisa kutarik nanti.
Sementara aku melakukan itu, kakiku kembali
menjadi sedikit dingin, jadi aku kembali ke tempat Ryui dan Zakuro berada dan
sekali lagi mencelupkan kakiku ke dalam tempat merendam kaki.
"Haa,
aku menantikan telur-telur mata air panas. Akan kubagikan beberapa pada Myu dan
yang lain karena ada terlalu banyak untuk kumakan sendiri."
Suaraku bergema di sekitar saat aku bergumam,
tapi itu tertelan oleh suara air yang mengalir ke mata air. Dan begitu
suasananya menjadi sepi, aku teringat.
"…Myu, Sei-nee dan yang lain ada di dalam
pemandian."
Aku tidak bisa mendengar apapun dari ruang ganti
baju dan pemandian terbuka di belakang. Mungkin itu dibuat supaya tidak ada
suara yang keluar untuk mencegah tukang intip dan penguping, tapi di dalam bangunan
itu——atau tepatnya di pemandian terbuka di sisi lain, semua orang pasti
melepaskan equipmentnya dan
membenamkan diri dalam mata air.
"…apa mereka masuk dengan telanjang?"
Tempatnya terlalu tenang, yang mana malah
membuatku membayangkannya.
Myu, Lucato dan yang lain, juga Sei-nee,
Mikadzuchi dan anggota perempuan mereka dari 【Eight Million Gods】 pastinya sama sekali tanpa pertahanan di dalam
sana. Aku membayangkannya dan…tidak terangsang sama sekali.
"Eh? Itu aneh. Aku ini laki-laki sehat. Aku
seharusnya lebih antusias karenanya…"
Menahan sudut-sudut mataku dan mulai
memikirkannya, tapi aku hanya bisa membayangkan Myu dan Hino yang bermain-main
di pemandian, Rirei yang mencoba menyentuh tubuh wanita lainnya sementara
Kohaku menghentikannya. Lucato dan Sei-nee menyaksikan itu semua dengan
ekspresi serba salah dan Toutobi yang bersikap kebingungan. Sementara itu, aku
membayangkan sebuah adegan di mana Mikadzuchi membawa minuman alkohol ke dalam
bak pemandian. Itu adalah pemandangan berisik tanpa sedikit pun erotisme.
Waktu pun berlalu saat aku berpikir dan kemudian
aku mendengar suara langkah kaki datang dari arah ruang ganti pemandian.
"Fyuuh,
airnya benar-benar nyaman. Bagaimana denganmu, Sei-oneechan?"
"Sedikit gaduh. Aku yakin akan sangat menyenangkan
ke sana saat tengah malam ketika lebih
sedikit orang di dalamnya."
"Kami membuatmu menunggu, Nona."
Aku berbalik dengan kaki masih terbenam di dalam
tempat merendam kaki dan melihat Myu serta yang lain keluar dari ruang ganti.
Rambut mereka masih lembap dan sepertinya mereka
merasa terlalu kepanasan karena mereka sedikit melonggarkan pakaian di area
dada mereka. Karena itu sama sekali berbeda dari bagaimana mereka biasanya
memakai pakaian mereka sehingga jadi terlihat seksi, aku mengalihkan pandanganku
dengan panik.
"A-aku mengerti. Jadi, bagaimana di
dalam?"
"Di dalam luas dan nyaman. Kau seharusnya
ikut juga dengan kami."
"Bo-bodoh! Mana bisa!"
Myu menempel di punggungku dan membisikkannya ke
telingaku sehingga aku menjawab secara refleks. Aku tidak tahu apakah itu
karena air panas atau rasa malu, tapi mukaku terasa panas terbakar.
"Ahahaha, Onee-chan memerah! Tidak apa-apa,
kau bisa memakai baju renang di dalam. Dan kalau kau tidak punya, kau secara
paksa dipakaikan handuk mandi. Apa? Apa kau membayangkan sesuatu yang
mesum?"
"A-a-a-apa…! Kau menggodaku?!"
"Kyaa, Yun-oneechan marah!"
Ufufufu, Myu menggodaku, membuatku kesal. Akan tetapi,
Myu melarikan diri dan berlari ke arah Lucato dan lainnya yang meninggalkan
ruang ganti pemandian air panas.
Haa, ya ampun…Aku menghela napas dan menarik keluar
kakiku dari air panas dengan gerakan kuat, bangkit berdiri.
"Kalian beristirahat di mata air panas tapi
tidak memulihkan satiety, ya 'kan?
Aku membuat sesuatu sementara kalian di pemandian. Semuanya ambillah."
Aku menarik keranjang telur mata air panas yang
kugantung sebelumnya, mengeluarkan cukup telur untuk diriku sendiri, Ryui dan
Zakuro kemudian menyerahkan sisanya pada Mikadzuchi dan yang lain.
Begitu panasnya berkurang sedikit, aku membelah
satu telur untuk memeriksanya. Bagian putihnya padat dan kuningnya lembut. Bisa
dibilang ini matang dengan baik.
Cockatrice
Hot Spring Egg 【Cuisine】
Satiety+20%
Efek Tambahan: ATK+8/60 menit
Aku melihat status item tersebut saat mengupas cangkangnya dan menyerahkannya pada
Ryui dan Zakuro.
"Hei, Sei. Bukankah Nona punya girl power lebih tinggi daripada kita?
Dia perhatian, pintar memasak dan mempedulikan orang lain. Pantas saja dia
dipanggil 【Nanny】."
"Itu benar, Yun-chan pintar dalam urusan
rumah tangga dan perhatian. Untuk girl
powernya…yah, kurasa tinggi?"
"Untukku, attack power lebih penting daripada girl power! Begitu aku makan telur ini, ATK-ku akan naik! SPEED-ku
juga meningkat karena efek pemandian air panas ini! Persiapan tempurku
benar-benar lengkap!"
Aku bisa mendengar Sei-nee dan Mikadzuchi
berbicara di belakangku.
Myu juga berseru sambil memegangi telur mata air
panas di tangannya.
Aku tidak suka dipanggil 【Nanny】, pikirku, sementara Zakuro yang sedang makan
sebutir telur dengan dagu di pinggiran cekungan air panas tergelincir dan
terbawa oleh aliran air dari retakan.
Zakuro yang baru saja selesai memakan sebutir
telur hangat, membiarkan dirinya terbawa aliran dan terlihat nyaman, mengapung
di atas air.
"Dasar, Zakuro selalu saja terbata. Aku
akan mengambilnya."
Aku memasuki air panas dan mengarunginya karena
gelombang baru yang muncul di permukaan dan membawa Zakuro semakin jauh ke sisi
seberang.
"Ah, Yun-chan, di sana…"
"Ada apa? Sei-nee——"
Dan, saat aku mengejar Zakuro yang sampai di
tengah-tengah mata air panas, aku terjatuh ke dalam air. Kata-kataku tersela di
tengah jalan.
Dengan mata air yang mendadak jadi dalam, aku
terbenam sepenuhnya termasuk kepala, dan penglihatanku ditutupi oleh air panas
yang keruh.
Ada sebuah dinding yang sangat miring di
sebelahku. Aku bisa merasakan bagaimana tiba-tibanya mata air ini menjadi dalam
karena itu dan juga bisa merasakan diriku menyentuh sesuatu dengan tapak
kakiku.
Aku berjongkok di dalam air dan memungutnya,
kemudian dengan berpengan pada dinding miring itu, aku menarik diriku keluar
dari cekungan.
"PWAH!
Haa, apa ini?"
"Onee-chan! Kau tidak apa-apa?!"
"Yun-chan, kau baik-baik saja?!" "Nona sepertinya aman."
Semua orang mengkhawatirkanku dan bersandar pada
pinggiran mata air, melihat ke arahku.
Aku bergerak ke bagian yang dangkal dan duduk,
tubuh bagian bawahku terendam air.
Oh iya, Zakuro…Aku memandangi sekitar dan
melihat Zakuro yang mengapung di air sedang ditangkap di lehernya dan ditarik
keluar oleh Ryui. Kemudian dia mengguncang tubuhnya di pinggiran mata air untuk
mengeringkan rambutnya.
Rubah itu mirip anjing, ya. Aku teringat sesuatu
yang tidak penting dan menghela napas lega melihatnya selamat.
Segera setelah itu aku merasakan hawa dingin di
punggungku meskipun kenyataannya aku sedang berendam di mata air panas.
"Haa,
haaa, seorang gadis cantik basah kuyup dalam air, pakaiannya tembus
pandang…"
"Rirei, gimana kalau kamu liat ke sana
dulu?"
Saat aku berbalik, aku melihat Kohaku memegangi
kepala Rirei dan dengan paksa membawanya ke tempat lain. Hawa dinginnya
berhenti di saat yang bersamaan.
Fyuuuh, aku menghela napas. Aku menyingkirkan rambut
hitamku yang menempel ke wajah dengan sebelah tangan dan mencoba memerasnya,
tapi kemudian aku teringat telah memungut sesuatu di dasar cekungan.
Begitu aku membuka genggaman erat tanganku——
"Eh? Yun-oneechan, kenapa kau memegang
kunci?"
"Bukannya yang Yun-chan pegang itu 【Demonfolk Gatekeeper's Key】?"
"Kunci? Maksudmu item kunci?"
Aku mencoba melihat kunci tembaga keras di
tanganku itu dari berbagai sudut.
"Sebenarnya kami sudah meminta tim perintis
untuk memeriksa Area Gunung Berapi, tapi sepertinya mereka tidak menemukan
apapun. Untungnya kita menemukannya. Kita bisa memasuki gerbang kapan saja
sekarang."
Mikadzuchi yang berpikir bahwa kami akan harus
menghabiskan waktu mencari-cari sebuah kunci memancarkan ekspresi cerah, tapi
aku tidak bisa bergerak keluar sekarang dengan seluruh tubuh basah kuyup.
Karena semua noda akan menghilang seiring waktu,
aku bisa menunggu sampai itu terjadi, tapi…
"Setelah beberapa menit ini akan kering
begitu saja yang membuat game ini sangat praktis. Tapi tetap saja, Zakuro, bisa
minta tolong?"
Saat aku berbalik ke tempat di mana Ryui membawa
Zakuro dan memintanya, dia sepertinya mengerti apa yang kumaksud dan
menciptakan beberapa lidah api kecil.
Api-api yang diciptakan dalam jarak tertentu
melayang-layang di sekelilingku dan Zakuro, mengeringkan kami.
Melihat pakaianku kering, Rirei yang dilepaskan
Kohaku terlihat sangat kecewa, tapi aku mengabaikannya.
"Zakuro, terima kasih telah mengeringkanku.
Ryui, terima kasih telah mengawasi Zakuro."
Saat aku mengelus mereka berdua seperti
biasanya, aku mendengar Lucato dan yang lainnya berbicara diam-diam.
"Aku merasa telah melihat cara mewah
menggunakan monster jinak."
"…yah, itulah Yun-san."
"Benar. Memang begitulah dia."
Untuk beberapa alasan mereka meyakinkan diri
mereka sendiri bahwa hal semacam ini adalah normal untukku.
Setelah itu, selagi kami menunggu orang-orang
yang telah pergi untuk mengumpulkan material di dekat sini untuk kembali, aku
memanfaatkan waktu tersebut untuk membuat lebih banyak telur mata air panas.
Kami pergi dari pos keenam dan tidak lama
kemudian kami tiba di gerbang di pos kedelapan.
"Jadi ini Demonfolk Gate."
"Benar. Ini adalah gerbang menuju garis
depan dungeon. Sekarang,
kuncinya."
Diminta begitu, aku berdiri di depan gerbang dan
melihatnya.
Aku memasukkan 【Demonfolk Gatekeeper's Key】 ke dalam mulut wajah iblis yang terukir di
gerbang dan memutarnya. Kuncinya berubah menjadi partikel-partikel cahaya dan
menghilang, kemudian gerbang besar itu terbuka dengan suara bising.
Cahaya yang meluap dari dalam menyilaukanku dan
penglihatanku menjadi berwarna putih untuk sesaat.
Garis depan area dungeon. Memang benar ada monster-monster dengan mekanisme jahat di
dalamnya. Aku mempersiapkan diri dan melihat ke dalam——
"…sebuah kota?"
Terdapat lapak-lapak dan toko di sepanjang
jalan, orang-orang berjalan ke sana ke mari melakukan urusan mereka, para
prajurit berpatroli di jalanan. Dungeon
dalam bentuk sebuah kota ini memiliki suasana yang mirip dengan gaya Jepang dan
terlihat sangat nyaman.
Sementara fasilitas-fasilitasnya kebanyakan sama
dengan yang ada di kota biasa, di sini juga ada elemen yang berbeda. Penghuni
tempat ini bukan NPC, tapi monster-monster.
Para Goblin pedagang terlihat rapi dan pantas
saat menjalankan toko, Hobgoblin prajurit dengan equipment yang seragam berpatroli di jalan-jalan. Juga, Ogre
humanoid yang tinggi juga berseliweran di antara toko-toko.
Kelihatannya, ini sama sekali berbeda dari yang
kubayangkan dari sebuah dungeon.
"Ayo semuanya! Selama seminggu dari
sekarang, kita bisa bermain sepuasnya di garis depan 【Demonfolk Resort】 ini!"
"""YEAHH——!""
Dengan seruan Mikadzuchi sebagai sinyalnya,
semua party membanjir ke dalam
gerbang.
Mereka berusaha menjadi yang pertama untuk
menemukan hal-hal menarik dan mencari lokasi musuh.
Aku menemukan diriku masih tidakdapat memahami
situasinya dan tertinggal di pintu masuk.
"Baiklah kalau begitu, Yun-oneechan! Aku
akan pergi berkeliling dengan Luka-chan dan yang lain!"
"Karena itu, kami permisi dulu."
Meksipun sempat memikirkanku, Myu mengejar
anggota-anggota 【Eight Million Gods】.
Sei-nee dan Mikadzuchi tetap di tempat pada
akhirnya dan menarikku yang kebingungan.
"Baiklah, selamat datang di 【Demonfolk Resort】."
"Ayo bersenang-senang, Yun-chan."
Diseret oleh mereka berdua, aku pun masuk ke
dalam.
Dan di sana, membentang kota aneh para monster.
1 Comments
Liburan~
BalasHapusPosting Komentar