CHAPTER 3
(Translater :
Orion)
Bagian 1
---[Kouenpar, Kota para
Pengrajin], Bagian utara dari Distrik Bengkel.
Tempat dimana terjadinya
“Kamikakushi” dikerumuni oleh banyak orang.
Terletak di salah satu ruang
tamu dari Penginapan tertentu di Distrik Bengkel dimana bangunan tersebut adalah
bengkel yang disewakan kepada orang luar.
Pasukan polisi militer telah
menutup area tersebut sedangkan Mandra, penasihat dari [Salamandra], berdiri di
depan sambil berteriak memberikan perintah.
Dan ia mengerutkan wajahnya
dan mendesah, setelah melihat Izayoi berada di sekitar kerumunan.
“.....Kenapa kau kemari?
Tidak ada satupun yang menarik di sini.”
“Itu tidak benar. Aku benar
– benar melihat sesuatu yang menarik di sini. Bukankah “Kamikakushi” baru saja
terjadi?”
Izayoi tertawa terbahak –
bahak sambil melewati pembatas yang digunakan untuk menutupi daerah itu.
Ekspresi wajah dari para
pasukan polisi militer terlihat kesal namun tidak ada satupun yang
menghentikannya.
Mereka sudah merasakan
kekuatan dari Izayoi selama beberapa hari terakhir dan itu membuat mereka
sangat kesal dan muak kalau mereka mengingatnya lagi. Bahkan jika mereka
menghentikannya sekarang, balasannya akan jauh lebih mengerikan.
“Kalau begitu, apakah kalian sudah menemukan petunjuk tentang
pelakunya?”
“Tidak. Kasus ini dilakukan
dengan cara yang sama tapi masih belum ada petunjuk tentang identitas
pelakunya.”
“.....Cara yang sama?
Maksudmu kejadian “Kamikakushi” ini terus menerus dilakukan oleh orang yang
sama?”
“Ya. Aku bisa membawamu ke
tempat kejadian perkara, tapi pastikan jangan menyentuh apapun.”
Mandra yang akhirnya belajar
bagaimana mengatasi Izayoi, menuntunnya masuk ke dalam Penginapan.
Meskipun itu adalah tempat
kejadian, bagian dalam Penginapan itu tampak biasa saja dan tidak terlihat
seperti jejak keributan, tampak seperti Penginapan biasa di hari yang biasa.
Setelah sampai di lantai
ketiga dari Penginapan itu, Mandra menghentikan langkahnya di depan pintu,
“Dan ini adalah ruangan
tempat terjadinya “Kamikakushi”, memasuki ruangan itu dengan Izayoi mengikuti
di belakangnya.
Benar saja, bagian dalam
ruangan ini sama saja seperti barang – barang lain yang ada di gedung ini,
tidak ada jejak keributan, tapi jejak kehadiran dari seseorang yang tinggal di
dalam kamar ini memang masih sedikit terasa.
Suasana ruangan yang terasa
begitu tenang membuatnya sulit mempercayai bahwa ruangan ini menjadi tempat
penculikan.
“......”
Kecuali untuk huruf “混”
(Hùn) dan sebuah pesan yang tertulis di anak panah.
“ ‘游 手
好
闲’(Yóushǒuhàoxián) ...... dan huruf “混”
(Hùn). Mereka adalah huruf China kan?”
“Ah iia, atau itu mungkin
saja nama dari cara atau semacam pesan. Tapi apapun itu, huruf yang sama juga
ditemukan di tempat kejadian dari dua kasus yang sebelumnya. Makanya kami
mengira bahwa ini adalah perbuatan dari seorang spell master yang sama.”
“Oh? Dan terlihat seperti
apa yang lainnya?
Izayoi dipenuhi oleh rasa
keingintahuan.
Menurut Mandra, rangkaian
kasus “Kamikakushi” ini memiliki tiga baris huruf tertulis yang tampak seperti
huruf Cina.
·
游手好闲 (Yóushǒuhàoxián)
·
虚度光阴 (Xūdù
guāngyīn)
·
一事无成 (Yīshìwúchéng)
Dan itu adalah tiga baris
huruf yang di tinggalkan di tempat kejadian.
Izayoi memikirkan huruf –
huruf tersebut sambil mengerutkan wajahnya.
“.......Apa hanya itu saja
petunjuknya?”
“Ini adalah orang ketiga
yang diculik.”
“Oh..... Lalu apa ada
kesamaan dengan korban sebelumnya?”
“Ya, tidak ada yang aneh
tentang mereka.....Tapi, tunggu, ada satu kesamaan. Para korban yang menghilang
adalah anak kecil semua.”
Mendengar Mandra yang biasa
saja mengucapkannya, Izayoi mendecakkan lidahnya karena kesal.
“......Orang ini benar –
benar penjahat yang menyebalkan.”
“Oh? Kau kesal dengan hal
itu?”
“Ya, tentu saja. Sebenarnya,
bukan hanya membuatku kesal tapi hal ini sangat menjengkelkan.”
Meski dengan sikap yang
bercanda ketika mengatakan hal tersebut, tapi nada bicaranya jelas – jelas
seperti orang yang marah.
Awalnya yang hanya tertarik
dengan kejadian ‘Kamikakushi’ ini, Izayoi sekarang dipenuhi dengna kebencian
terhadap pelaku kejadian ini.
Terkejut dengan sikap Izayoi
yang berubah tiba – tiba, Mandra bertanya dengan santai:
“Meskipun hal ini mungkin
terdengar sedikit lancang bagiku, tapi aku tidak pernah mengira kau adalah
orang yang tertarik dengan hal – hal seperti ini.”
“Kau benar tentang itu. Bukan
gayaku yang harus bersimpati atau menilai mereka buruk atau baik---Tapi, bahkan
akupun, aku juga punya peraturan yang tidak boleh dilanggar. Dan orang ini baru
saja melanggar aturan pertamaku. Apakah kau mengira kalau aku hanya akan
berdiam diri dan melihat hal ini terjadi begitu saja?”
Kata – kata Izayoi memperjelas
keberpihakannya dalam masalah ini---tidak peduli apa yang harus dilakukan,
Izayoi sangat ingin menggunakan kedua tangannya untuk menghukum penjahat ini.
Dan itu membuat Mandra
semakin terkejut.
“......Peraturan yang kau
sebut... Mungkinkah itu karena pelakunya mengincar anak – anak?”
“Tidak. Aku selalu berpegang
pada satu aturan ini; Kekuatan yang kuat seharusnya hanya digunakan untuk
melawan musuh yang kuat.”
Tatapannya yang tajam
terlihat mematikan saat ia mengatakan aturan yang sangat ia pegang.
Baik itu fisik atau mental
mereka, anak – anak adalah kelompok yang paling lemah di dalam sebuah
masyarakat.
Dan karena hal itu Izayoi
tidak bisa memaafkan orang – orang kuat yang menyerang anak kecil.
Bagi Izayoi yang terlahir
dengan kekuatan istimewa sejak lahir, ini adalah salah satu aturan yang paling
penting baginya. Dan tatapannya saat ini seperti seorang yang berani untuk
menantang siapapun di sekitarnya.
“Tentang kasus “Kamikakushi”
ini, kurang lebih aku sudah paham tentang situasinya. Jika aku bertemu dengan
seseorag yang terlihat seperti pelakunya, aku akan menggunakan berbagai cara
untuk menangkap orang itu. Jadi kalian bisa terus mengamankan daerah untuk pembukaan
Pertemuan untuk saat ini.
“.....Hmph. Lalu, ingatlah
untuk menyebutkan namaku ketika kau melapor dan menyerahkan pelakunya. Pasukan
polisi militer harusnya akan mengerti dengan begitu.
Izayoi mengangkat tangannya
saat ia pergi tanda mengerti. Entah kenapa kalu menggunakan tangga akan
merepotkan, Izayoi bersiap melompat dari jendela.
Saat itu, sesuatu yang ada
di atas gedung di sebelah bengkel menarik perhatiannya.
Tidak peduli bagaimana kau
melihatnya, asap berwaarna – warni yang keluar dari cerobong asap di bengkel
tampak seperti ritual mencurigakan yang sedang dilakukan. Asap hijau kekuningan
yang membubung tinggi ke langit tanpa ada awan di sekitarnya.
Tapi bukan itu intinya.
Sesuatu yang ditatap Izayoi
dengan teliti adalah---orang asing yang mengenakan jubah berkerudung dengan
huruf “混” (Hùn) di belakangnya.
“......Oi, Mandra.”
“Kenapa? Mungkinkah kau
membutuhkan bantuan kami setelah berkata seperti itu?”
“Yah, maaf tentang
sebelumnya tapi aku memang membutuhkan bantuan----Tolong kelilingi area ini.
‘Kamikakushi’ telah muncul.”
Setelah berkata begitu,
Izayoi melompat keluar dari jendela seperti peluru yang ditembakkan dari
tempatnya.
Berlari dengan kecepatan
yang bisa meninggalkan bayang – bayangnya, Izayoi segera mendekati jarak antara
dirinya dengan pria berjubah dengan huruf ”混” (Hùn)
dibelakangnya. Namun, ia yang sedang menunggu Izayoi mendekat, orang itu tiba –
tiba terbang di saat akan ditangkap.
Sosok misterius itu memutar
tubuhnya dan menghindari serangan dari Izayoi.
Melihat bagaimana lawannya
bisa menghindar dengan sangat lihai seperti burung walet di udara, hal itu
membuat Izayoi meningkatkan kewaspadaannya,
(Orang
ini...... ia bukan ‘Kamikakushi’ biasa?)
Izayoi bersiap dengan posisi
bertarungnya di atap bata.
Pada saat yang sama, Mandra
yang mencondongkan tubuhnya keluar dari jendela berteriak kepadanya: “Oi,
dimana ia? Dimana pelaku utama dari ‘Kamikakushi’?”
“Hah? Apa yang kau katakan?
Orang ini yang memiliki huruf ”混” (Hùn)
di jubahnya sedang berdiri tepat di depanku---“
Setelah berkata begitu, ia
menutup mlutnya. Karena sekarang ia pasti menyadari tatapan aneh di wajah
Mandra saat ia terus melihat ke sekitar mencari orang yang disebut dan tidak
melihat orang yang berdiri di depan Izayoi.
Melihat perilaku yang aneh
seperti itu, Izayoi mendecakkan lidahnya karena kesal.
“Mungkinkah...... ia tidak
bisa melihat orang ini?”
“Oh, kau punya intuisi yang
bagus huh? Kau pasti orang baru yang sedang banyak dibicarakn di jalan?”
Sosok dari ‘Kamikakushi’ itu
tiba – tiba berbicara dan tertawa dari balik jubah itu. Tampaknya orang ini
adalah sejenis hantu yang memiliki kecerdasan.
Izayoi sedikit cemas saat ia
berbalik melihat ke arah lawannya dan akhirnya ia mengerti.
Meski ia tidak tahu Gift
seperti apa itu, tapi penjahat dengan huruf ”混” (Hùn)
di jubahnya bisa menyembunyikan dirinya dari yang lain. Dan jika tidak ada cara
untuk mengatasinya, akan sangat susah bagi yang lain untuk menemukan
penjahatnya.
Izayoi tertawa tanpa rasa
takut saat ia menggunakan jari telunjukknya untuk mengejek lawannya.
“Yah, aku tidak tau jalan
atau lingkungan mana yang kau maksud, tapi jika kau sangat peduli dengan rumor
itu, kau bisa dengan senang hati mengujinya sendiri.---Ayo!!!, kau
‘Kamikakushi’. Dan lihatlah bagaimana aku menghancurkan trik – trik busukmu.”
“Heheh, kau cukup sombong!
Harus kukatakan kalau aku kagum dengan kesombonganmu, tapi bocah, kuterima
tawaranmu!”
Mengambil sebuah gulungan
dari jubahnya yang berhuruf ”混”
(Hùn), orang itu melepaskan segel benang untuk menampilkan huruf dari ”虚度光阴 (Xūdù
guāngyīn)”.
Apakah itu wujud asli dari
‘Kamikakushi’? Hanya dengan membuka gulungan, [Kota Kouen] yang penuh dengan
warna tiba – tiba berubah menjadi tak berwarna, putih dan abu – abu dan warna
di sekitarnya hilang dengan gulungan itu.
Situasi yang tiba – tiba
berubah membuat Izayoi menjadi sangat waspada.
(Ini......Menghilangkan
warna dari Kota ini?!)
Jika harus mendeskripsikan
pemandangan itu, mungkin sama dengan tinta yang disemprotkan ke Kota ini.
Namun, pemandangan aneh ini
tidak berakhir sampai situ. Apa yang direnggut dari [Kota Kouen] bukanlah warna
dari kota-nya namun gerakan dari para penduduk-pun juga terhenti.
“Heaheheheh! Sekarang
gimana, bocah?! Jangan hanya berdiri kebingungan di sana! Aku sedikit berhati –
hati dengan keberadaanmu setelah mendengar bahwa kau berhasil menghibur Saurian
Demon King itu tapi tampaknya kau tetaplah seorang bocah kecil! Tidak,
sebenarnya aku sangat beruntung bisa menemukan mainan yang menarik!!”
Orang itu tertawa terbahak –
bahak. Kalau dilihat dari kata – kata dan tindakannya, seharusnya jurusnya
menghentikan gerakan Izayoi. Dan Izayoi hanya berpura – pura sambil menduga –
duga cara apa yang dipakainya.
(Aku
mengerti. Dunia yang dipenuhi oleh warna hitam dan putih ini adalah hasil dari
“虚度光阴” (Xūdù
guāngyīn) ......?)
“虚度光阴“ (Xūdù
guāngyīn) adalah idiom China yang mempunya arti ‘menghabiskan waktu dengan
bermalas – malasan dan tidak akan menghasilkan apa – apa akhirnya’. Dari segi
makna, kata – kata itu lebih malas daripada pepatah Jepang ‘Waktu berlalu
seperti anak panah yang terbang’. Dan di China, huruf dari ”混”
(Hùn) juga mempunyai arti yang sama.
Huruf ”混”
(Hùn) di Jepang biasanya digunakan bersamaan dengan huruf 混合 yang artinya mencampur dan
menggabungkan. Tapi di China, ungkapan seperti itu juga bisa bermakna ‘Tidak
melakukan apapun dan berganti hari seperti seharusnya’.”
Menyusun semua informasi ini, Izayoi mulai mengerti dengan
pemandangan hitam dan putih yang ada di hadapannya.
(Kalau benar ia merenggut
warna kota ini---fenomena yang merenggut bagian dari spektru cahaya, kita bisa
berasumsi bahwa ia menggunakan semacam cara yang menyebabkan waktu terhenti. Tapi
dari bagaimana hal ini terjadi, kiasan dari kejadian ini juga harus
dipertimbangkan.)
Berdiam diri sambil mengira
– ngira waktu yang telah terlewat untuk mempertimbangkan situasinya dari sudut
pandang yang berbeda. Apa yang menguntungkan adalah musuh masih tertawa
terbahak – bahak.
(Pepatah
yang berbunyi ‘Waktu berlalu seperti anak panah yang terbang’ digunakan untuk
mengekspresikan waktu yang berlalu di antara mereka. Jika ‘merenggut warna –
warna’ adalah wujud dari ‘menghabiskan waktu seharian tanpa melakukan apa
–apa’--- lalu “虚度光阴” (Xūdù
guāngyīn) akan menjadi Gift yang akan menghentikan waktu dari musuhnya? Ha,
terdengar seperti Gift yang cocok untuk seorang ‘Kamikakushi’.)
Dan karena Gift ini sekuat
itu, harusnya ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk menggunakannya. Jika
persyaratan itu dipenuhi dengan menculik anak – anak, hal itu akan menjelaskan
serangkaian kasus ‘Kamikakushi’ ini.
Tapi, Gift sekuat itu hanya
digunakan ke anak kecil? Kesimpulan itu membuat Izayoi marah.
“---Ha. Sebagai seorang
‘Kamikakushi’, Kurasa kau memang mempunyai jurus yang cukup menarik......Tapi
jika aku harus katakan, itu adalah kemampuan yang terburuk.”
“......Heah.....Hah?”
Tawa-nya yang terbahak –
bahak itu berhenti.
Orang dengan huruf ”混”
(Hùn) di jubahnya akhirnya menyadari bahwa jurusnya tidak bekerja pada Izayoi
dan tawanya yang tadi berubah menjadi rasa terkejut saat ia mundur tiga langkah
sambil berkata:
“Tunggu, tunggu sebentar!
Kenapa kau masih bisa bergerak?! Kau bisa melihatku kan?! Jika itu masalahnya,
kenapa jurusku tidak bekerja?!”
“Oh?” Izayoi menanggapi kata
– kata yang tak terduga itu.
Setelah itu, senyum jahat
muncul di wajah Izayoi bersamaan dengan tatapan jahatnya.
“Kau juga baru saja
mengatakan sesuatu yang sangat menarik.”
“......Uu.....!!
“Tampaknya Gift-mu ini
terkait dengan orang yang ‘melihatmu’ lalu berujung pada ‘apakah jurusmu ini
berhasil;....... Hmph. Aku sudah bisa menebak dirimu yang sebenarnya, dasar kau
Raja Iblis rendahan!”
“Apa...... Kau, kau?!”
“Kalau begitu, yang tersisa
tinggal menilai kekuatan spiritualmu. Dari kekuatan ‘Kamikakushi’, menjadi
seekor Dewa Kera memang cukup bagus. Tapi yah, sayang sekali, memanggilmu
dengan sebutan dewa adalah penghinaan bagi para Dewa tidak peduli bagaimanapun
kau melihatnya, kau hanyalah roh dari kera. Jika ada yang salah dari dugaanku
ini, akan kudengarkan, kau tahu? [Raja Iblis Kekacauan]-sama.”
Berbeda dengan kata –
katanya yang sombong, nada bicaara Izayoi dipenuhi dengan kebosanan. Namun,
bagi orang yang mengenakan juba itu---yang disebut sebagai [Raja Iblis
Kekacauan]. Informasi semacam itu setara dengan pukulan telak baginya.
“Kau... Dasar bocah
sialan.......!! Otakmu bekerja sangat cepat eh?!”
Raja Iblis Kekacauan mulai
mundur secara diam – diam seolah ia ketakutan.
Ia pasti tidak mengira
seseorang dapat mengira identitasnya dengan hanya kata – kata yang ia ucapkan.
(Psh......tampaknya
rumor tentangnya yang setara dengan Saurian Demon King itu benar adanya. Dan
akan lebih baik bagiku untuk bersembunyi karena jurus andalanku sudah
diketahui.)
Memusatkan kekuatan di kakinya untuk berlari
ke arah balkon, Raja Iblis Kekacauan bersiap untuk melompat ketika Izayoi
menyerangnya:
“Persiapkan dirimu. Karena aku akan
menyingkirkanmu sebelum ‘Kamikakushi’ yang asli terjadi---!!”
Serangan awal yang tampak seperti ledakan
menyebabkan pijakan yang ada di bawahnya hancur ketika Izayoi maju
menyerangnya.
Dikejar dengan begit cepat dari belakang yang
menutup jarak di antara mereka berdua dengan cepat, Raja Iblis Kekacauan hanya
bisa menghindar dengan putus asa. Meskipun ia adalah salah satu yang dibuang,
tapi ia masih seorang Raja Iblis dan gerakannya cukup lihai dan cekatan.
Tidak diketahui apakah karena Izayoi yang
terus menyerangnya menyebabkan jurus dari “虚度光阴“ (Xūdù
guāngyīn) memudar, karena situasinya menjadi seperti biasa kembali.
“Kau.... Kau pasti bercanda! Kau ini
sebenarnya apa?! Bukankah kau hanya bocah kecil sialan?!”
“Kasarnya! Aku manusia asli, 100% asli kau
tahu?!”
“Jangan membodohiku! Bagaimana bisa ada
manusia yang sepertimu?!”
*Yeah. Itu benar.* Entah mengapa, Izayoi
merasa banyak orang yang bertanya seperti itu dan pertanyaan mereka terngiang –
ngiang di telinganya.
Raja Iblis Kekacauan yang sekarang berfokus
untuk melarikan diri dari pengejarnya dengan cepat berlari di atap menuju ke
pusat kota.
Dengan sengaja melarikan diri di tempat yang
banyak orang, ia mungkin mencari mangsa berikutnya. Jika memang begitu, ia
harus ditangkap sesegera mungkin.
Izayoi tersenyum sedikit.
(Ini
Menarik. Kejar – kejaran dengan ‘Kamikakushi’? Tampaknya aku harus tetap
waspada...!)
Izayoi terus mengejar Raja Iblis Kekacauan
dengan penuh semangat.
Dan karena memudarnya jurus “虚度光阴“ (Xūdù
guāngyīn), Mandra yang akhirnya tersadar kembali, hanya bisa melihat mereka
dengan wajah yang kebingungan.
Bagian 2
---[Gua
ruby], Pemandian bawah tanah
Sementara Izayoi dan Raja Iblis
Kekacauan bermain kejar – kejaran di sekitar kota---
Lima bocah laki – laki dan
perempuan yang ada di Konyokuburo sekarang sedang berendam di sentō dengan
tubuh mereka yang tertutupi oleh handuk, setelah menerima paksaan dari Jin dan
Percher untuk ‘menutupi semua bagian yang harus ditutupi’.
Mungkin hal ini karena sesuatu
yang tumbuh selama masa muda mereka atau karena lingkungan dimana mereka dibesarkan,
rasa malu Jin yang mulai tumbuh dan Percher yang masih bersikap biasa saja
ketika membiarkan tubuh telanjangnya terlihat, mereka berdua telah mencapai
kesepakatan akan hal ini.
“……Mungkin aneh jika aku yang
mengatakannya, tapi hal ini menjadi hubungan yang rumit antara tuan dan
pelayannya.”
“Berhenti mengatakan hal seperti
itu, jika kau punya sesuatu untuk dikatakan, keluarkan.”
Percher duduk di tepi kolam
pemandian sambil menyilangkan kakinya. Meski dari sudut ini tampak sedikit
berbahaya, tapi bagian yang harus ditutupi tertutupi dengan baik. Kulit yang
seputih salju dengan tubuhnya yang langsing itu bisa membuat orang lain
membayangkan kecantikannya. Sayangnya, kelima orang ini belum cukup dewasa
untuk mengerti pemikiran seperti itu.
Setelah berhenti berbicara dengan
Percher, Jin bertanya ke Sandora:
“Oh iia. Sandora, masalah seperti
apa yang ingin kau selidiki? Apakah ada hubungannya dengan mereka berdua?”
“Hmm. Kurasa kita harus
mempersilakan mereka mengenalkan diri terlebih dahulu.”
Sandora memandangi mereka setelah
mempersilahkan mereka.
Rin dan Yang Mulia mengangguk
bersamaan.
“Kami dari Komunitas Pedagang.
Aku Rind an ini Yang Mulia.”
“Biasanya di situasi semacam ini,
kami harusnya mengatakan nama dari Komunitas kami…… Tapi, sayangnya, karena
peraturan dari Komunitas kami, kami tidak bisa memberitahunya kepada orang
lain.”
“Bagaimana maksudnya?”
“Um. Kalau boleh jujur, kami
sebenarnya khusus dalam memperdagangkan barang yang sangat berbahaya. Jadi kami
hanya akan berbisnis dengaan pelanggan yang mengetahui nama Komunitas kami.
Jika Jin ingein mengetahui lebih lanjut tentang kami, kami berharap kau bisa
mengetahui nama Komunitas kami dengan menebaknya sendiri.”
“Oh, aku mengerti.” Jin mengerti
dengan hal itu sambil merasa sedikit terkesan.
Pada saat yang sama,Percher juga
terkesan.
(Aku mengerti. Kalau memang begitu, berarti tidak ada keharusan untuk
menyebutkan nama Komunitas mereka. Nama panggilan dari [Yang Mulia] pasti juga
digunakan untuk menutupi nama aslinya.)
Sungguh taktik yang pintar.
Meski tujuan dari kedua orang ini
masih belum diketahui, Percher merasa kalau semua ini juga menjadi bagian dari
tipuan mereka.
“Sudah dua tahun sejak kita
terakhir kali bertemu Sandora-chan. Waktu itu sedang ada perselisihan internal
di Komunitas untuk menjadi penerus. Dan juga pada waktu ini [Salamandra] turun
ke Lima digit kan?”
“Ya, kau benar tentang hal itu.
Dikarenakan dari kepergian penerus yang terpilih, Sala, hal itu menjadi masalah
dan menyebabkan keributan. Komunitas kami juga menyediakan layanan tentara
bayaran dan seseorang yang ditugaskan adalah kami berdua.”
“Eh?” Jin tidak bisa menahan
keterkejutannya. Tapi hal itu wajar.
Dua orang yang ada di depannya
terlihat masih seperti anak – anak yang berusia sepuluh tahun. Dengan asumsi
kalau mereka seumuran dengan Jin, yang berusia sebelas tahun, dan mereka telah
ikut dalam permasalahan interntal dua tahun lalu, jika dihitung – hitung
berarti mereka berusia Sembilan tahun apada saat hal itu terjadi.
“Kalian berdua sudah mengikuti
Gift Game pada saat itu?”
“Yep….. Ini bukan hal yang aneh,
kan? Di Little Garden, tidak mengikuti Gift Game berarti akhir dari
kelangsungan hidup kita, kan?”
“Meski bukan hal yang nyaman
untuk dilakukan, tapi akan lebih sulit untuk bertahan hidup tanpa terlibat
dalam pertempuran. Gift Game yang diadakan di Kota dipenuhi dengan perang
proksi [Komunitas kecil yang membantu Komunitas besar dalam pertandingan Gift
Game (Contohnya: Seperti [No Name] yang membantu Komunitas [One Horn] melawan
[Two Wings] di volume 5)]. Ada juga perang ekonomi, perang sumber daya dan
bahkan ada juga perang agama atau kepercayaan. Selama orang itu diakui memiliki
kekuatan, dan berkontribusi cukup bagi Komunitas, umur bukanlah penghalang
ketika memilih orang yang akan berpartisipasi dalam Gift Game.”
Kedua orang itu menanggapi
masalah ini dengan cukup wajar dan Jin mengangguk, tampak bersimpati dengan
keadaan mereka berdua.
“Mungkinkah kalian berdua sudah
mengikuti Gift Game bahakn sebelum hal itu terjadi?”
“Tidak. Gift Game pertama kami
dua tahun yang lalu.”
“…….begitukah? Itu bagus.”
“ “?” “
Rind an Yang Mulia saling
memandang satu sama lain sambil memiringkan kepala mereka ke satu sisi.
Tapi Jin mengabaikan kelakuan
mereka dan kembali ke topik pembicaraan.
“Lalu kali berdua berada di sini,
Kuanggap kalau Sandora telah menyewa kalian?”
“Itu benar. Kalau untuk ringkasan
kejadiannya…..mendengarnya langsung dari Sandora-chan mungkin akan lebih cepat
kan?”
“Mhm.”
Melihat Rin menatapnya, Sandola
mengangguk setuju dengan hal itu.
“Ada serangkaian kasus hilangnya
anak – anak yang terjadi di [Kota Kouen] baru – baru ini.”
“Hilangnya anak – anak?”
Jin mengulang kata – katanya
karena terkejut. Karena untuk kasus semacam ini sebenarnya tidak membutuhkan
[Floor Master], Sandora sendiri, untuk ikut campur. Selain itu, kasus – kasus
penghilangan semacam itu cukup biasa terjadi di Daerah Utara.
Sandora mungkin mengerti apa yang
dipikirkan oleh Jin namun dia menggelengkan kepalanya untuk melanjutkan
penjelasannya:
“Ya, Aku tahu apa yang sedang kau
pikirkan sekarang dan apa yang ingin kau katakan tapi kasus seperti ini
berkemungkinan besar terjadi karena ulah Iblis atau semacam Hantu dan Aku
hamper 80-90% yakin……kalau ini adalah salah satu ‘Kamikakushi’.”
“Lalu kasus seperti ini harusnya
diserahkan pada para professional. [Salamandra] juga punya yang seperti itu
kan”
“Tentu saja. Mereka benar – benar
para professional yang bisa menyelesaikan kasus – kasus normal semacam ini
dengan mudah……Tapi situasinya kali ini berbeda. Mereka tidak bisa mengetahui
aturan dari ‘Kamikakushi’ ini.”
Penjelasan yang berputar – putar
membuat Jin menjadi ragu ---- Tapi ketika ia mendengar kata ‘aturan’, ia
langsung memikirkannya.
Memiliki kata ‘aturan’, berarti
kalah hal ini adalah bagian dari sebuah ‘Game’.
Ketika sebuah Game yang memerlukan
seorang [Floor Master] untuk turun tangan, hanya ada satu kemungkinana yang
terjadi.
“Mungkinkah….. ini adalah sebuah
‘Kamikakushi’ yang berhubungan dengan Raja Iblis?”
“Mhm. Meski masih belum
dikonfirmasi, tapi jika bisa diselesaikan lebih awal, kami mungkin masih bisa
mencegah terjadinya kerugian yang besar.”
Jin mengangguk setuju. Jika ada
kemungkinan bahwa serangkaian kasus kehilangan ini berhubungan dengan Raja
Iblis, maka akan menjadi masalah serius yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Terutama ketika sebuah ‘Kamikakushi’ dari Raja Iblis, yang biasa disertaia
dengan kutukan kuat atau kekuatan yang mampu mendominasi orang lain.
Game yang diadakan oleh Percher
sebelumnya, [SANG SERULING HAMELIN] juga merupakan Game yang meniru legenda
dari ‘Kamikakushi’.
Jin menatap ke Percher sembari ia
bertanya.
“Percher, Game dari [Seruling
Hamelin] juga salah satu yang menggunakan ‘Kamikakushi’. Apakah kau mempunyai
petunjuk mengenai ini?”
Percher mulai memikirkannya.
“……Apakah kau sudah menemukan
[Geass Roll]-nya?”
“Tidak. Tapi ada beberapa huruf
yang tertulis di tempat kejadian.”
“Huruf? Seperti apa?”
Ketika selesai bertanya, Sandora
telah menuliskan ketiga baris huruf di udara dengan apinya.
·
游手好闲 (Yóushǒuhàoxián)
·
虚度光阴 (Xūdù
guāngyīn)
·
一事无成 (Yīshìwúchéng)
Percher membacakan kata – kata
itu dengan nyaring tapi dia memiringkan kepalanya karena kebingungan tidak
dapat mengerti artinya.
“……Jin, apa maksudnya itu?”
“Itu…..Singkatnya---itu berarti ‘menghabiskan
waktu dengan bermalas – malasan dan tidak akan menghasilkan apa – apa akhirnya’. Dan semua kata – kata itu memiliki arti yang sama.
Lalu, apakah hanya itu petunjuk yang kita punya?”
“Tidak, masih ada satu lagi. Ada
juga huruf ”混”
(Hùn) tertulis di dinding tempat kasus ini terjadi.”
Rin menggaruk kepalanya sambil
mengingat – ingat lagi, dan dia menambahkan:
“ Huruf ”混”
(Hùn) ini yang menjadi masalah kami. Ada juga surat
tantangan yang mirip dengan ini dikirim ke Pertemuan [Floor Master].”
“Surat tantangan?”
“Mhm. Karena isi suratnya sangat
kasar, Aku akan meringkasnya. Maksud dari surat itu adalah untuk menyerang
[Floor Master].”
Jin terkejut.
Sifat sombong yang ingin
menyerang [Floor Master] seperti itu sudah pasti perbuatan Raja Iblis.
“Aku mengerti……itu artinya, surat
itu mungkin sebuah peringatan sebelum serangan Raja Iblis.”
“Yah, hanya Raja Iblis saja yang
tahu [Floor Master] mana yang akan ia serang.”
Jin menyilangkan tangannya dan
mengangguk saat ia mencerna informasi yang diberkan kepadanya oleh kedua orang
yang ada di depannya.
“Hmm, mari kita satukan semua
informasi yang kita miliki saat ini:
Satu, kasus hilangnya anak –
anak.
Dua, adanya
pesan dengan huruf “游手好闲” (Yóushǒuhàoxián), “虚度光阴” (Xūdù guāngyīn), dan “一事无成” (Yīshìwúchéng) yang tertulis di tempat kejadian.
Tiga, di salah
satu tempat kejadian, terdapa pesan misterius dengan huruf ”混”
(Hùn) yang tertulis di dinding.
Empat, adanya
surat peringatan akan serangan kepada [Floor Master] yang juga ditandai dengan
huruf ”混” (Hùn).
Sudah semuanya
kah?”
“Mhm.” Sandora
mengangguk.
Setelah
mendengarkan semua hal itu, Percher yang duduk di sebelah Jin merasakan suatu
firasat. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah kedua orang itu. Lagipula,
dalang dibalik serangan Raja Iblis sebelumnya sedang berendam dengan santai di
depannya.
Pelaku dari
kasus ini juga kemungkinan besar mereka berdua.
(……Benar – benar deh, apa yang mereka rencanakan
sekarang?)
Percher mencuri
pandang melihat kearah Rind dan Yang Mulia dengan menyipitkan matanya. Kedua
orang itu dengan santainya berendam sambil mengawasi situasinya. Sudah pasti
kalau ketenangan mereka berasal dari perbedaan kekuatan yang begitu besar.
Masalahnya
meskipun mereka sedang bersantai, mereka masih belum mengungkapkan sifat mereka
yang sebenarnya.
Baik dalam
melarikan diri atau bertarung, akan sangat berbeda jika seseorang meenyerang
pertama kali untuk menentukan kemenangan atau kekalahan. Tapi fakta bahwa dua
orang itu tidak akan menurunkan penjagaannya bahkan untuk sesaat.
(……Lupakan saja, jika kami beruntung, kami mungkin
bisa bertemua dengan kelinci gila atau bocah gila itu di jalanan.)
Percher merendam
tubuhnya ke dalam kolam sambil mencoba berharap untuk keluar dari situasi ini
dengan beruntung.
Dengan kata
lain, dia telah menyerah.
Membentuk pistol
air dengan tangannya, dia menyemprotkan air panas ke wajah Jin sambil melirik
Sandora:
“Kalau dipikir
lagi, apakah surat peringatan itu benar – benar dikirim oleh Raja Iblis? Jika
seperti penyerangan sebelumnya dimana mereka mencoba untuk menyerang satu
[Floor Master] di setiap daerah, hal itu akan masuk akal. Tapi ini adalah
Pertemuan dimana semua [Floor Master] berkumpul, bukankah kau pikir ada alasan
lainnya dari ancaman tersebut?”
“Alasan lain?”
“Ya, Contohnya,
seseorang mungkin akan mencuri Gift berharga yang ditampilkan di [Kota Kouen]
dan [Tablet of Sea of Stars]. Mungkin itu adalah tipuan kalau mereka akan
menyerang [Floor Master] dan tujuan mereka sebenarnya adalah sesuatu yang
lain?”
Menyadari bahwa
dugaan Percher juga masuk akal, Sandora memikirkannya sambil terdiam.
“Surat
peringatan itu hanyalah tipuan sedangkan tujuan sebenarnya dari mereka untuk
hal yang lain? Tapi kita tidak memiliki barang penting seperti itu……”
“Yah… ada satu.”
Ketiganya
berbalik melihat kearah Rin dalam sekejap.
Rin yang semulai
dia tersenyum dengan manis saat dia meletakkan tangannya di dadanya.
“Ada Raja Iblis
yang tersegel dan berdiam diri di [Kota Kouen] ini. Dan bukan hanya Raja Iblis
biasa. Ia adalah Raja Iblis yang hanya membutuhkan lima belas menit untuk
menghancurkan kota [Bangsawan Little Garden], dan bisa bertarung setara dengan
Juniten.”
Mendengar kata –
kata yang tidak sesuai seperti senyum manisnya, Jin dan Percher tidak bisa
menahan keterkejutan mereka.
“Menghancurkan
[Bangsawan Little Garden] …… Mungkinkah yang dimaksud itu kampong halaman dari
Kuro Usagi?”
“Dan bukankah
Juniten Dewa Perang terkuat? Sulit dipercaya kalau Raja Iblis sekuat itu, yang
bisa bertarung setara dengan mereka, tersegel di Kota ini……”
Keduanya melihat
ke Sandora ketika mereka menyuarakan keterkejutannya.
Sandora
mengangguk pelan saat dia ditempatkan di situasi yang canggung.
“Yah… Se…
Sebenarnya aku baru pertama kali mendengar hal ini setelah menjadi [Floor
Master]. Hanya saja ayahku bilang kalau itu hal yang sangat rahasia hingga
tidak boleh diceritakan ke siapapun…… Rin, bagaimana kau mengetahui tentang hal
ini?”
“Tentu saja itu
adalah rumor yang beredar di kalangan pedagang. Kau tahu kalau hal semacam itu
menyebar dengan cara yang menakutkan kan? Ini adalah salah satu rumor yang
kurang dapat dipercaya. Raja Iblis yang setara dengan Juniten pasti jenis yang
terkuat. Dan tidak ada satupun yang akan percaya dengan rumor monster seperti
itu yang tersegel di kota ini, apa aku benar?”
Rin tersenyum
sambil menghindari pertanyaan itu.
Sandora masih
tidak yakin dan khawatir tapi dia segera termenung saat dia memikirkannya
dengan serius.
“…….Seharusnya
tidak akan menjadi masalah kan? Kunci untuk membuka segel itu telah hilang
sejak tiga tahun lalu.”
“Kunci?”
“Tidak, bukan
apa – apa---Yang lebih penting, percakapan yang baru saja terjadi tidak boleh
bocor. Mengenai rumor tersebut, Aku akan menggunakan kekuasaanku sebagai Master
untuk menyelidikinya. Informasi semacam itu tidak boleh sampai bocor tidak
peduli apa yang terjadi. Kupikir kalian sudah tahu kalau membocorkan informasi
semacam itu aka nada hukumannya. Terutama Jin dan Yang Mulia, menjadi
perwakilan dari Komunitas kalian, kalian harus sangat berhati – hati.”
Keduanya
mengangguk bersamaan. Percher yang tahu kalau Yang Mulia adalah salah satu dari
anggota Aliansi Raja Iblis baru saja terkejut, tapi dia tidak bisa
mengatakannya. Jadi dia hanya bisa diam sambil terus menyemprotkan air kearah
Jin.
Jin yang awalnya
mengabaikan hal ini akhirnya menghentikan Percher.
“Percher, apakah
sangat menyenangkan melakukan hal ini?”
“Melihat kau
yang begitu terganggu dengan ini, memang sangat menarik.”
“Yeah, Aku tahu
itu. Haiz……” Jin menghela napas dan Percher menggunakan kesempatan itu untuk
menyemprotkan air ke mulut Jin.
…….Tampaknya dia
sangat senang. Padahal orang yang dimaksud mungkin tidak menyadarinya, tapi
setiap kali dia menyemprotkan air, tapi bibirnya akan melengkung ke atas.
Jin terbatuk
kecil sebelum berdiri untuk meringkas percakapan sebelumnya:
“Kalau begitu,
Aku sudah mengerti situasinya. Kami akan mulai mencari ‘Kamikakushi’ dan jika
kami menemukan sesuatu, kami akan memanggil polisi militer [Salamandra] untuk
meminta bantuan. Begitu tidak apa – apa kan?”
“Kau bilang
mencari….. mungkinkah kau sudah menebak siapa pelakunya?”
“Mhm. Ah, tapi
ada kemungkinana kalau Aku salah. Tidak bisa dibilang kalau aku yakin akan hal
ini……”
Jin tampaknya
memiliki sesuatu yang ingin dikatakan, tapi ia terdiam karena ragu akan hal
ini. Melihat keraguannya, Yang Mulia menegurnya:
“Jin, Aku tidak
setuju dengan sikapmu yang seperti itu. Hal itu hanya akan menciptakan lebih
banyak masalah bagi orang – orang di sekitarmu. Menjadi pemimpin dari sebuah
Komunitas, berarti kau harus benar – benar bisa mengungkapkan apa yang kau
pikirkan dengan jelas.”
Jin menepuk
pipinya karena tersadar sebelum meminta semuanya untuk keluar dari pemandian.
“Kita keluar
terlebih dahulu dan memastikan kejadian di tempat yang disebutkan. Lalu kita
akan membuat pertemuan dengan Kouryuu-san untuk bertemu dengannya besok.”
“Kouryuu…….
Saurian Demon King?”
Percher bertanya
dengan heran.
Jin tampak
terdiam karena kurang yakin, tapi setelah mengingat perkataan Yang Mulia, ia
dengan yakin mengumumkan:
“Aku yakin bahwa
target musuh bukanlah [Floor Master[----melainkan Kouryuu-san yang sekarang
menjadi Master pengganti.”
“……Apa?”
“ ‘游手好闲’ (Yóushǒuhàoxián), ‘虚度光阴’ (Xūdù
guāngyīn), dan ‘一事无成’ (Yīshìwúchéng). Ketiga idiom China ini mempunyai arti yang sama: ‘menghabiskan
waktu dengan bermalas – malasan dan tidak akan menghasilkan apa – apa akhirnya’. Jika semua itu tidak berkaitan dengan teknik dari
pelaku namun sebuah pesan yang ditinggalkan untuk seorang [Floor Master], satu
– satunya yang cocok dihina oleh pesan – pesan itu adalah Kouryuu-san yang
disebut sebagai ‘Pengembara yang tak tentu arah’. Bukankah pesan ini menjadi
protes terhadap dirinya yang menjadi [Floor Master] pengganti?”
“Be… Benar juga.
Hal itu sangat masuk akal…….”
“Wow,
menakjubkan, sangat menakjubkan! Jin berkualifikasi menjadi Game creator!”
Sandora dan Rin
bertepuk tangan dengan riang.
Tapi Percher
yang sedang duduk di samping melihat Rin dengan terkejut. Jika ini adalah
perangkap yang mereka gunakan, dugaan Jin akan menjadi halangan bagi mereka.
(Mungkinkah ini hanya untuk mengecoh…….)
Rin adalah salah
satu Game creator dari Aliansi Raja Iblis. Dia pasti tidak akan membuat Game
yang akan bertentangan dengan keinginannya dan pasti ada hal yang aneh mengenai
ini.
Tapi keraguan
Percher tidak ditanggapi karena Jin telah keluar dari kolam untuk memulai
rencananya.
“Waktu paling cepat
bagi Kouryuu-san tiba di [Kota Kouen] adalah besok pagi. Dan sebelum itu, mari
kita lihat ke tempat kejadian dengan mencari petunjuk lagi. Sandora, apakah kau
tahu dimana kejadian itu terjadi?”
“Tentu saja”,
kata Sandora saat dia juga keluar dari kolam untuk menuju ke tempat kejadian.
“ ‘Kamikakushi’
yang pertama kali terjadi berada di [Tablet of Sea of Stars] --- tempat dimana
berlangsung.”
Bagian 3
---[Kouen,Kota
Para Pengrajin], Distrik Bengkel----Bengkel nomor 88.
Pria yang masuk
dengan menendang pintu –Laius-- menatap Asuka dan Kuro Usagi dengan tatapan
yang mengancam,
“[No Name]
sialan!..... Kalian masih berani menunjukan wajah kalian di depanku…”
“Siapa yang
memberimu izin untuk menghancurkan pintu belakang itu HAAAAAAAAAAAAAAAAH?!”
Sebelum
diterbangkan oleh Jack yang marah dengan pukulan. Menerima pukulan mematikan
dari pukulan, yang berukuran dua kali lebih besar dari tengkoraknya, terhubung
hingga ke punggungnya, Lius diterbangkan dan berputar tiga setengah kali sebelum
menabrak dinding.
Kepala Labu Jack
menyala merah karena marah saat ia menyipitkan matanya sambil berteriak:
“Sheesh. Benar –
benar deh…… Berapa kali harus kukatakan hingga tertanam di otakmu ini? TEMPAT
INI SUDAH DISEWA! Aku akan mengumpulkan biaya perbaikan untuk pintu dan lubang
di dinding itu dari kalian!”
“Tu…Tunggu
sebentar, Jack-dono! Lubang di dinding itu disebabkan olehmu, kan?!”
Anggota dari
[Perseus] dengan putus asa mempertimbangkan kembali keputusan Jack. Meski Kuro
Usagi dan Asuka dengan hal yang dikatakan oleh Jack.
Pemimpin dari
[Perseus] –Laius—mengeluarkan dirinya yang tersangkut di dinding bengkel dan ia
berteriak balik meskipun darah masih mengalir turun dari mulut dan hidungnya.
“Sakit tau…..
Jangan bercanda sekarang, dasar kau Labu kampungan…!!! Coba begitu sekali lagi
dan akan kuhancurkan kepalamu yang kosong itu!!!”
“Hey, lain kali
ketika berbicara seperti itu, setidaknya ingat dengan benar sudah berapa kali
kau kuterbangkan seperti itu, mengerti? Bahkan jika aku menggunakan semua jari
di kedua tanganku, itu masih tidak akan cukup untuk menghitung semuanya kau
tahu…..Dan sadar dirilah, Aku bukanlah Labu kampungan. Kuperingatkan kau. Jika
kau mengatakan itu sekali lagi, kali ini akan kubuat kepalamu menjadi seperti
melon yang terbelah dua.”
“Oh betapa
menakutkannya~ Coba saja kalau begitu, dasar kau Labu kampung busuk!”
“Siapa yang kau
sebut Labu kampung busuk, eh? Bocah sialan!”
“Tolong hentikan
itu, Laius-sama! Jack-dono!”
Anggota dari
[Perseus] yang panic mencoba melerai mereka. Mereka tidak lagi mengenakan baju
besi untuk kesatria tetapi berpakaian biasa seperti orang pandai besi dengan
satu set sarung tangan yang tebal.
Kuro Usagi dan
Asuka saling pandang dengan wajah kebingungan sebelum mengangkat tangan untuk
menyela mereka:
“Sudah, Sudah.
Tolong, kalian berdua harus tenang dulu.”
“Itu benar.
Jack, kau tidak perlu merendahkan diri untuk berbicara dengan seseorang seperti
ia, hal itu hanya akan mengotori mulutmu.”
“Oi. Kau jangan
bersikap seperti penengah dan menghinaku secara bersamaan! Kalau dipikir lagi:
kenapa sebuah [No Name] bisa mempunyai Besi Suci Langka dan Bijih Besi Berlian,
yang merupakan logam tingkat tinggi? Tidak peduli bagaimana kau melihatnya,
harta karun yang sia – sia saja! Lagi pula orang yang membuat Deen hingga rusak
parah seperti itu pasti dia kan?!”
“Kau… Kau… Apa
yang kau katakan?!”
Asuka terpancing
dengan kata – katanya karena dia tidak mengira kalau ia akan mengucapkan kata
tersebut dengan disengaja.
Asuka, dengan
pembulu darahnya yang muncul di pelipisnya, berdiri dengan memegang
pinggangnya---
“Oke, Aku
terima! Aku bersedia melawanmu!”
“Tu… Tunggu
sebentar, Asuka-san?!”
“Bagus, Asuka
akan melawanmu! Pastikan kau menghajarnya hingga kepalanya terbelah seperti
semangka!”
“Bahkan…Jack-san
juga?”
“APaaaaaaaa? [No
Name] ingin menantangku?!! Kupikir kau terlalu percaya diri dengan kemampuanmu.
Kau hanya gadis menyebalkan yang bodoh dan kampungan. Waktunya telah tiba
bagimu untuk terjatuh dari ketinggian itu mati dengan mengerikan! Kau ingin
menantangku?! Mari, kita pindah tempat! Aku akan menunjukan padamu bagaimana
Aku akan mengalahkan kali bertiga secara bersamaan!”
“Oi! Semuanya
tunggu sebentarrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!” Suara guntur yang terdengar bersama
teriakan Kuro Usagi.
Dan jendela dari
bengkel No. 88 yang disewa hancur berkeping – keping oleh amukan petir dan
gelombang kejut setelahnya, menyebabkan lampu gantung yang hancur menjadi
serpihan dan gelombang kedua yang mirip seperti bencana alam dari sebuah gempa
susulan.
Bagian 4
“Uu Uu…..
[Replika dari senjata Vajra] yang tadinya setengah hancur sekarang malah benar
– benar hancur.”
Telinga kelinci
Kuro Usagi terkulai dan dia menundukkan kepalanya sambil bersedih.
[Replika Vajra],
yang diambil kembali olehnya setelah pertempuran di [Underwood], yang sudah
setengah hancur karena tidak mampu menahan panas dan kekuatan yang dikeluarkan
dari bentuk aslinya.
Kuro Usagi telah
mengeluarkan Kesucian yang dimiliki oleh senjata itu untuk digunakan sebagai
[Tombak Indra Vajra]. Tapi senjata itu juga hancur dikarenakan tidak mampu
menahan kekuatan yang diberikan kepadanya.
Merasa malu
karena sudah bersikap kekanak – kanakan, Jack pelan - pelan menepuk bahu Kuro
Usagi.
“Aku… Aku benar
– benar minta maaf tentang hal itu, Kuro Usagi-dono. Bergembiralah. Jika waktunya
memungkinkan, tolong biarkan aku memperbaikinya untukmu.”
“Be…Benarkah?”
“Yeah. Aku
bahkan juga akan memberikan harga yang murah karena hubungan kita sebagai rekan
dalam Aliansi♪”
Wajah Kuro Usagi
tiba – tiba kembali bersemangat saat dia mula menggoyangkan kedua telinga
kelincinya dengan riang gembira.
Tapi dua orang
yang ada di belakangnya masih saling bertatapan dan berada dalam suasana yang
saling bermusuhan. Meski mereka terlihat lebih tenang setelah Kuro Usagi
melerai mereka dengan paksa, tampaknya tidak ada satupun dari mereka yang mau
mengalah. Suasana yang tidak begitu bagus untuk membicarakan tentang
pembentukan Aliansi.
Asuka menghela
napas saat dia menggaruk kepalanya sambil mengekspresikan ketidaksukaannya: “….
Ini sangat tidak terduga. Tidak pernah terpikir olehku kalau [Perseus] akan
menjadi Komunitas terakhir yang akan bergabung dengan Aliansi.”
“Seharusnya itu
kata – kataku. Dari semua orang yang dipilih, kami harus bekerja sama dengan
[No Name] itu? Hah, jangan bercanda. Bergabung dengan para perampok dan
penjahat masih lebih baik daripada ini.”
“Ararara. Lalu
bagi [Perseus], yang kalah dengan [No Name], hingga disingkirkan oleh [Thousand
Eyes] dan turun ke Enam digit, KOMUNITAS KELAS ATAS apa itu?”
“Diam kau! Wanita
sialan……”
Sebuah percikan
terjadi di antara kedua yang saling memiliki rasa benci dengan satu sama lain.
Mungkin karena terpikir dengan keadaan menyedihkkan dari yang terjadi di pihak
lain, yang pertama kali menyerah adalah Asuka.
Asuka menghela
napas saat dia mengalihkan tatapannya ke Kuro Usagi.
“Kuro Usagi, kau
tidak keberatan?”
“Eh?”
“Yang menjadi
rekan dalam Aliansi kita kali ini. Berbagai tindakan kasar dan upaya sebelumnya
untuk melelang Leticia, tidakkah kau sedikit terganggu dengan itu atau bahkan
merasa marah?”
Untuk sesaat,
Kuro Usagi kebingungan dengan perkataan Asuka. Dia pasti menyinggung tentang
berbagai penghinaan yang ditujukkan ke mereka di masa lalu. Jika melihat semua
kejadian yang terjadi di masa lalu, sudah pasti tidak mungkin bagi mereka untuk
bersekutu di bawah Aliansi yang sama sekarang.
Tapi setelah
memikirkannya lagi, Kuro Usagi mengalihkan pandangannya ke arah Laius.
“Kuro Usagi juga
punya pendapat tentang kandidat Aliansi untuk kali ini…… Tapi kau menyebutkan
sesuatu yang tidak bisa Kuro Usagi abaikan, jadi Kuro Usagi merasa kalau kita
tidak boleh begitu saja menolaknya.”
Asuka juga
kesal, setelah mendengar itu. Kalau dipikir kembali, dia juga cukup khawatir
tentang hal itu.
Laius berteriak
dengan kencang sebelumnya mengatakan telah memperbaiki Deen sendirian…… Jika
itu benar – bahkan jika proposal Aliansinya dibatalkan-mereka ingin
menyelesaikan masalah ini dengan cara yang benar.
“Yah. Karena
Kuro Usagi berkata begitu, aku juga akan membiarkannya. Tapi apa yang kau
maksud tadi? Benarkah kau sendiri yang memperbaiki Deen?”
“…..Hmph. Sebuah
tugas yang mudah untukku. Kami dari [Perseus] telah diberkati dengan Gift Suci
dari salah satu [Dua belas Dewa Olimpus], [Dewa Pandai Besi, Hephaestus]
sendiri. Menggunakan Gift itu memungkinkan kami bekerja denga bijih yang
memiliki kekuatan spiritual. Dan itu adalah keahlian khusus Komunitas kami.”
Laius tersenyum
dengan bangganya. Meski sikapnya sangat menyebalkan, kebenaran dari
perkataannya sangat penting dan tidak bisa dianggap sebagai perkataan tidak
masuk akal yang keluar dari mulutnya.
Kuro Usagi
menyilangkan tangannya untuk memikirkan hal itu sejenak sebelum akhirnya
menghela napas setelah menerima kenyataan dari hal itu.
“…..Bagian dari
baju pelindung bersayap berasal dari Dewa Perdagangan, Helm tembus pandang dari
Hades, diberkati dengan perisai Dewi dengan kepala Gorgon yang melekat padanya
dan Harpa yang bisa membunuh Dewa – Tidak, seharusnya sekarang sudah menjadi
Harpa yang bisa membunuh makhluk surgawi kan?......Dan karena tidak adanya
perisai yang muncul dalam Game terakhir yang kita mainkan, hal itu pasti telah
menjadi persembahan untuk Dewa Pandai Besi kan?”
[Dewa Pandai
Besi, Hephaestus] adalah Dewa Yunani di antara Dewa Olimpus yang telah banyak
menciptakan senjata dan baju pelindung. Ia adalah Dewa yang mewakili Api dan
Penemuan.
Ia juga Dewa
yang membuat [Petir Zeus] dan [Tripod Automatons] diantara banyaknya prestasi
lain diantara para Dewa. Menjadi satu – satunya Dewa yang menjadi tulang
punggung dari mitologi Yunani.
Namun Asuka,
yang berdiri di samping Kuro Usagi, tampaknya tidak mengerti akan topik yang
dibicarakan saat dia memiringkan kepalanya sambil bertanya:
“Hm, jadi apa
artinya itu?”
“Berarti setelah
[Perseus] mengalahkan Gorgon, ia diberkati oleh peralatan yang terdiri dari
[Helm], [Sepatu berlapis], [Perisai] dan [Harpa]. Tapi [Perisai] telah
dikembalikan ke Dewi……Dikatakan di legenda bahwa [Perisai]-nya telah disatukan
dengan kepala dari Gorgon ketika dikembalikan. Dan itulah yang sekarang menjadi
bentuk perisai di konstelasi, [Perseus], tinggal dan kebenaran dibalik [Raja
Iblis Algol]. Dan untuk seseorang yang bisa memberikan Teknik penyatuan seperti
itu…..hanyalah Dewa Pandai Besi sendiri kan?”
Kuro Usagi
menceritakan kisah [Perseus] dengan begitu lancar sedangkan Laius mulai
tersenyum dengan sombongnya.
Tapi Asuka terus
memiringkan kepalanya karena kebingungan.
“……?? Hm,
berarti tuan muda ini sebenarnya keturunan dari Pahlawan yang Hebat?”
“YES! LELUHURNYA
adalah orang yang hebat!”
“Yahoho!
LELUHURNYA benar – benar hebat!”
“Baiklah kalau
begitu~, ikut aku keluar sekarang! Dan tarik kembali pemikiran kalian semua
sebelumnya! Kali ini Algol dan aku…..”
“ “ “Sungguh
tuan muda yang nakal.” “ “
“ALGOLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!!!!!!”
“Hentikan,
Laius-sama! Memanggil makhluk surgawi di tengah – tengah kota itu tidak lucu”
Beberapa kstariadalam pakaian kerja mereka telah menerkam Laius untuk
menghentikannya.
Asuka
menggunakan kesempatan ini untuk mencerna informasi tentang peninggalan
[Perseus].
“Aku mengerti
sekarang. Jadi Gift Suci dari Dewa Pandai Besi juga salah satu hadiah setelah
mengalahkan Gorgon kan?”
“YES! Tapi
kemungkinan besar bukan Kesucian itu sendiri dan hanya peralatan Suci yang bisa
memperkuat kemampuan untuk diberikan kepada Gift. Dan karenanya, hal itu
mungkin saja bisa memperbaiki bijih tingkat tinggi dari Deen atau seperti Bijih
Besi Berlian.
“Hmph, sesuatu
seperti itu tidak perlu dikatakan lagi! Selama aku yang mengerjakannya, hal
kecil seperti itu bahkan tidak perlu bersusah payah…..”
“Laius-sama, kau
tidak perlu berpura – pura seperti itu. Jika bukan karena Jack-dono, kita
bahkan tidak tahu darimana harus mulai mengerjakan hal itu,”
Bawahannya
mencoba menenangkan Laius.
Dan Laius
menatapnya dengan marah dan mendecakkan lidahnya, tanpa memukulnya.
Membiarkan hal
itu, setelahnya dia membayangkan jalan yang akan mereka lewati untuk membentuk
Aliansi, Kuro Usagi tiba – tiba teringat sesuatu dan menoleh ke arah Jack:
“Ada sesuatu
yang membuat Kuro Usagi penasaran…… Apa hubungan antara [Will-O’-Wisp] dengan
[Perseus]? Kalau dari yang aku lihat, kalian seperti bermusuhan.”
“Yahoho…… Mhm,
bisa dikatakan kalau kami berhutang budi. Aku mungkin sebelumnya pernah
menyebutkan kalau kami [Will-O’-Wisp] telah diserang berkali – kali oleh [Raja
Iblis Maxwell].”
“YES. Kami sudah
mendengarnya sebelumnya. Perseteruan antara Komunitasmu dan Lima Digit Raja
Iblis—”
“Tidak, dulu
memang seperti itu.”
“Eh?” Kuro Usagi
memiringkan telinga kelincinya kesamping karena terkejut.
Jack terus
berbicara dengan gugup.
“Orang itu sudah
bukan Lima Digit lagi. Faktanya selama kita pergi ke [Underwood] – [Raja Iblis
Maxwell] telah naik ke Empat Digit.”
“Empat… EMPAT
DIGIT?!”
Kuro Usagi
berteriak dengan perasaan terkejut.
Disampingnya,
Asuka juga sangat terkejut sehingga ekspresi serius terpampang di wajahnya.
Di Little
Garden, Enam dan Tujuh Digit disebut sebagai tingkat bawah sedangkan Lima Digit
berada di tengah – tengah dan dari Empat Digit dan seterusnya, siebut sebagai
Tingkat atas. Meski Lima Digit disebut sebagai Tingkat menengah, perbedaan
kekuatan diantara mereka dan tingkat selanjutnya seperti perbedaan antara
Langit dan Bumi. Dan itulah fakta yang terjadi di dunia ini.
Dengan kata
lain, Raja Iblis tingkat atas dari Lima Digit seharusnya tidak dapat dengan
mudah naik ke Empat Digit.
Jika karena
dukungan dari [Floor Master], yang biasanya adalah ras terkuat, mungkin masih
dapat diterima. Tapi sangat jarang melihat Raja Iblis naik tingkat dengan
kekuatannya sendiri.
Kuro Usagi
memiringkan telinga kelincinya ke satu sisi:
“Empat…Digit? Seorang
yang bisa naik ke Empat Digit, sudah dapat dikatakan sebagai salah satu yang
terkuat……tapi hal itu membutuhkan banyak usaha bagi seseorang yang bukan [Floor
Master] untuk naik ke Empat Digit, bukan begitu? Atau jangan – jangan……”
---ia telah
menjadi kekuatan spiritual penting yang mengakibatkan sebuah [Pergeseran Paradigma]?
Tapi Kuro Usagi sudah berhenti sebelum menyelesaikan kalimatnya karena hal itu
terlalu konyol untuk dikatakan.
Meskipun ini
hanya dugaan sementara, tapi gelar dari [Raja Iblis Maxwell] kemungkinan besar
muncul dari iblis yang diduga berada dalam Ideologi Termodinamika, yang mana
merupakan cabang di dalam Fisika --- [Iblis Maxwell].
Iblis khayalan
ini lahir setelah tahun 1860, yang mana terjadi di abad ke-19.
Tapi menurut
pengetahuan umum dari Sejarah Little Garden, jaman keemas an dari [Pergeseran
Paradigma] yang memungkinkan seseorang untuk naik ke tingkat atas telah terjadi
sebelum abad ke-17.
Dan terutama
setelah abad ke-19, sejarahnya berasa dari mereka, yang mulai terbagi menjadi
banyak kemungkinan dan kemungkinan itu tumbuh hingga tidak bisa dikendalikan
atau direkam seperti sebelumnya. Lalu tibalah abad ke-20 dimana konvergensi dan
kelahiran dari Dewa dan Iblis terbatasi hingga semuanya menghilang secara bersamaan.
Bahkan jika ada catatan tentang hal itu, past hanya akan dianggap sebagai
legendary urban. [Pergeseran Paradigma] yang telah memberkati Gift dan kekuatan
spiritual ke banyak orang telah digantikan oleh Kepercayaan di Agama yang lebih
kuat dan itulah situasi dunia saat ini.
---Mari kita
gunakan ini sebagai contoh.
[Perseus] adalah
seorang Kesatria yang tercatat dalam mitologi Yunani, hidup selama era BC. Jika
tingkat spiritual dari [Perseus] memudar, hal itu mungkin akan mempengaruhi
dampak mitologi Yunani yang melemah terhadap generasi masa depan. Dan skenario
terburuknya adalah kemungkinan akan sepenuhnya dihancurkan dan dilupakan.
Namun, karena
berbagai pengaruh mitologi Yunani dalam Filsafat, Agama dan Politik, hal itu
membuka banyak kemungkinan bagi mereka untuk membuat skala besar [Pergeseran
Paradigma] dari pengaruh mereka. Baik itu cerita asli atau cerita dari mitos,
mereka akan terus muncul di semua garis waktu DALAM SUATU BENTUK ATAU HAL
LAINNYA.
Karenanya mereka
yang mempunyai status sebagai Dewa setelah mengumpulkan pengikut tidak bisa
dengan mudahnya dibunuh dengan cara biasa. Karena Dewa adalah tonggak dari
planet ini, tingkat spiritual dan kekuatan dari seseorang akan memberikan
kekuatan untuk menghidupkan diri mereka kembali menurut deskripsi dari generasi
yang mereka datangi.
Dan hanya ada
dua cara untuk membunuh Dewa: Mempersiapkan suatau cara untuk menghapus mereka
dari sejarah yang mereka pilih untuk membangun pengikut mereka – atau
menggunakan serangan berskala besar yang mempunyai kekuatan untuk menghancurkan
Sejarah Umat Manusia.
Jika Mahluk
Surgawi adalah ras terkuat yang mengendalikan ruanga angkasa dan zat dengan kekuatan
spiritual mereka.
Dewa adalah ras
terkuat yang mengendalikan ideologi dan masa dimana mereka berada dengan
kekuatan spiritual mereka.
(Namun, ada juga kasus seperti yang memiliki hak untuk menyebarkan hal semaacam itu ke dunia di luar
Little Garden. Jika seseorang ingin menggunakan [Pergeseran Paradigma] untuk
mendapatkan banyak Kekuatan Spiritual, satu – satunya cara adalah dengan
berdiri sejajar dengan para Dewa. Wabah Hitam (Percher) adalah contoh langka
yang tidak akan terjadi lagi semudah sebelumnya……)
“Kuro Usagi-san.
Aku tahu apa yang kau pikirkan tapi orang itu bukanlah Iblis biasa yang bisa
diprediksi oleh akal sehat.”
“Apa maksudmu?”
Kuro Usagi berhenti berpikir saat dia memiringkan telinga kelincinya ke
samping.
Api yang ada di
dalam kepala Jack berubah seperti api kesedihan kala itu.
“Meskipun hal
ini mungkin terdengar tidak dapat dipercaya… Sebenarnya [Raja Iblis Maxwell]
tampaknya telah memicu [Pergeseran Paradigma] setelah tahun 2120AD.”
“2…2120AD?”
telinga kelinci Kuro Usagi berdiri terkejut etelah mendengar hal itu.
“Tu…Tunggu
sebentar! Kuro Usagi tidak pernah mendengar tentang titik konvergensi di waktu
itu sebelumnya! Memiliki sejarah yang panjang dalam peradaban Manusia, hal itu
sudah setara dengan peradaban yang menyembah para Dewa! Bisa loncat ke titik
konvergensi yang terjadi di dunia Paralel di era itu adalah hal yang tidak
mungkin! Bahkan jika hal itu terjadi, itu hanya akan terjadi di generasi
selanjutnya dari Manu…..”
“Tidak, hal itu
mungkin dilakukan. Aku juga berpikir seperti itu sebelumnya dan ragu sebelum
melihat kekuatannya dengan kedua mataku sendiri…..tapi setelah melihatnya, aku
menerima hal itu terjadi… Orang itu sudah setara dengan Raja Iblis dari ras terkuat.”
Rasa gelisah
terlihat dari cahaya yang ada di dalam kepala labu Jack dan tampaknya Jack
tidak berpura – pura sama sekali.
Asuka yang
mengetahui kekuatan Jack juga merasa gelisah saat dia menghela napas.
“……Begitukah?
Tidak heran kalau kalian memilih untuk bekerja sama dengan [Perseus]. Selain
fakta bahwa ia adalah tuan muda yang masih kekanak – kannakan, tak salah lagi
kalau ia memiliki kekuatan untuk mengendalikan Mahluk surgawi.”
“Oi, siapa yang
kau panggil anak – anak?”
“Ya, itulah yang
terjadi.”
“Setidaknya
bantah hal itu!!! Bukannya kita ini berasal dari Aliansi yang sama?!”
Asuka dan Jack
saling memandang satu sama lain dan menganggukkan kepala mereka. Sedangkan
Laius mengeluh, dan keduanya hanya mengabaikannya.
---[Perseus]
dapat memanggil Roh Langit Algol.
Meski dia telah
dikalahkan oleh Izayoi sebelumnya, kekuatannya masih salah satu yang terkuat.
Jika seseorang bisa meminjam kekuatan semacam itu, mereka pasti akan bersedia
untuk mengabaikan ketidaksukaan mereka.
“……Yah, Kurasa
hal itu bisa jadi pertimbangan dan aku mungkin aka memberikan semacam
pertimbangan dalam membentuk Aliansi.”
“Benarkah itu,
Asuka-san?”
“Mhm. Tapi……”
Dalam sekejap,
terlihat ekspresi marah di wajahnya sekali lagi.
“Syaratnya
adalah Pemimpin dari [Perseus] untuk meminta maaf atas semua kelakuan tidak
sopan yang ditujukan kepada [No Name] sebelumnya.”
“Ha…Haaah?
Kenapa aku harus melakukan sesuatu semacam itu?!”
“Lalu kita
akhiri saja. Kami akan menemukan Komunitas lain untuk bersekutu. Selamat
tinggal!”
Asuka
melambaikan tangannya untuk mengucap perpisahan dan ekpresi wajah Laius tiba –
tiba langsung serius.
Menyadari
ekspresinya, Asuka dalam hati mulai tertawa dengan sombongnya.
(Seperti yang kuduga, ada maksud dibalik ini semua.)
Mempertimbangkan
sifat dari pria ini –Laius-- ia pasti tidak akan setuju dengan Aliansi ini jika
tidak ada hal yang menguntungkannya.
Selain fakta
bahwa [Raja Iblis Maxwell] yang naik ke Empat Digit, atau hal lainnya. Tanpa
keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan resiko yang tinggi juga, ia pasti
tidak akan menerima Aliansi semacam ini.
Dan dari yang
Asuka lihat, hubungan antara dua Komunitas itu tampak seperti Jack yang
mengendalikan Laius. Dan dia menduga [Perseus] pasti sudah dijanjikan sesuatu yang setara
sebagai balasannya.
Dengan
memikirkan hal seperti itu, Asuka mengumumkannya dengan sombongnya:
“Kalau begitu,
jadi bagaimana? Mengenai perlakuan kasar terhadap [No Name]…..Okay, kita mulai
dengan menundukkan kepalamu sebagai permintaan maaf untuk Kuro Usagi dan
Leticia.”
Asuka dengan
anggun mengibaskan rambutnya saat dia mengejek Laius, Jika ia adalah Laius yand
dia kenal, ia pasti akan membalas ejekan itu dengan marah.
Namun, Laius
menunjukkan sebuah hal yang tak terduga saat ia membalasnya dengan nada yang
masih sedikit marah:
“……Itu… Baiklah.
Aku akan menerima syarat itu.”
“Ara, sungguh
mengejutkan. Komunitasnya mungkin telah runtuh tapi kau telah bersikap sedikit
dewasa juga. Lalu, apa yang kau tunggu…..”
“Tapi aku juga
mempunya sebuah syarat!”
Menghadapi
tantangan Laius, Asuka mempersiapkan dirinya.
“Nada bicaramu
tampak sedikit memaksa. Apakah kau piker kau mempunya hak untuk berbicara
seperti itu?”
“Bagaimanapun
juga, aku akan mengatakan syarat ini tidak peduli apa yang akan terjadi nanti!
Jika tidak kedua pihak yang merasakan, tidak ada artinya membentuk sebuah
Aliansi! Jika aku tidak menguji apakah [No Name] mempunyai kekuatan yang
diperlukan untuk bergabung dengan Aliansi, bagaimana kau mengharapkanku untuk
menyetujui syarat yang kau buat?”
Laius berdiri
dengan kesal saat ia menunjuk ke arah Deen:
“Menggunakan
ketiga senjata termasuk Deen, dan menangkan . Jika kau
tidak bisa melakukan itu---Ketiga senjata ini akan jadi milikku!”
0 Comments
Posting Komentar