MONSTER SETENGAH TANAMAN DAN RATU PERI
(Translater : Hikari)
"Taku,
mustahil sendirian."
"Kalau
begitu kumpulkan teman-teman."
Sekalipun
aku menceritakan rahasia kegelisahan yang kurasakan, sahabatku yang mengisi
ulang persediaan potion dan Obat
Kebangkitan, Taku menanggapinya dengan blak-blakan.
"Sudah
kubilang itu mustahil! Meskipun aku meminta beberapa pelanggan toko, mereka
sudah berada dalam party atau menolak
dengan mengatakan bahwa mereka merasa khawatir mengikutsertakan seorang perajin
karena kurangnya kekuatan tempur."
"Yun,
memangnya stats-mu serendah itu? Coba
kulihat."
Dikatakan
begitu oleh Taku, aku memperlihatkan Status Sense-ku.
Possessed SP27
【Bow
Lv41】 【Longbow
Lv15】 【Sky
Eyes Lv9】 【Speed
Increase Lv30】 【See-Through
Lv17】 【Magic
Talent Lv46】 【Magic
Power Lv50】 【Enchant
Arts Lv28】 【Dosing
Lv31】 【Cooking
Lv27】
Unequipped:
【Alchemy
Lv33】 【Synthesis
Lv34】 【Crafting
Knowledge Lv35】 【Taming
Lv9】【Engraving Lv3】 【Earth
Element Talent Lv20】 【Swimming
Lv13】 【Linguistics
Lv20】
"Kalau seperti ini, kau
seharusnya entah bagaimana bisa melakukannya sendiri."
"Apa dasarnya kau berkata
begitu?"
Setelah aku menatapi Taku, dia
menjelaskan logikanya.
"Kekuatan boss quest tergantung dari kekuatan para player yang berpatisipasi. Sepertinya
pemula pun bisa mengalahkannya dengan mudah. Di sisi lain, dengan para player kuat yang ikut serta,
kelihatannya ada tambahan tumpukan mekanis."
"Kalau begitu, dalam kasusku,
boss-nya akan lemah?"
"Ada kemungkinan tinggi seperti
itu, tapi bisa juga kebalikannya. Juga, kalau ada beberapa orang, ada
kemungkinan menyamakan dirimu dengan player
lainnya untuk mengurangi beban server, dan dengan demikian mengharuskanmu untuk
berpatisipasi dengan party lainnya."
"Apa maksudnya itu?"
"Sebagai contoh, kalau kau
pergi dengan party enam orang,
pertarungan dengan boss akan dimulai saat party
lainnya ikut. Kekuatan lawan juga akan naik untuk menyamai para peserta. Itu
maksudnya."
Setelah mendengar penjelasan Taku,
aku mulai berpikir keras.
Kalau aku ikut dengan party, aku akan berakhir dengan menjadi
yang diantar. Kalau aku pergi sendirian, aku harus melakukan quest itu secara berbarengan dengan player yang tidak kukenal dan
kemungkinan menghambat mereka.
Uhh,
aaah, saat aku mulai menggeram cemas,
Taku menghela napas dalam-dalam.
"Yun, mau melakukan quest dengan party kami?"
"Tidak apa-apa, Taku? Bukannya
aku akan jadi beban buatmu?"
"Kau sendiri sadar."
"Kau menyebalkan seperti
biasanya."
Itu artinya bagi Taku aku termasuk
sebagai orang yang lemah, ya. Meskipun aku tergoda untuk memprotes, itu adalah
fakta. Aku tidak bisa menyangkal karena aku lemah.
"Selain itu, kami juga baru
saja mendapat quest tersebut. Kalau
kau melewatkan kesempatan ini, kau harus mencari party lain."
"Ba-baiklah. Aku akan segera
bersiap-siap!"
Aku bergegas ke dalam bengkel 【Atelier】 dan segera menyiapkan
perlengkapanku.
Karena kali ini aku akan menghadapi
boss quest, Ryui dan Zakuro tinggal
di rumah. Bersama-sama dengan Peri Nakal, aku melakukan pemeriksaan pada
perlengkapan dan barang konsumsi.
Meskipun aku mempersiapkannya
setelah mengalahkan Thorn Token keempat, tidak ada party yang mau mengikutkanku dalam quest dan semuanya kusimpan
sampai sekarang. Aku mengeluarkan semuanya dari dalam penyimpanan dan
memindahkannya ke dalam inventory.
"Baiklah, persiapan
selesai."
Saat aku kembali ke bagian toko,
Taku baru saja selesai berbicara dengan seseorang lewat friend call.
"Baru saja mendapat persetujuan
untuk mengikutkanmu dalam party. Kita
akan bertemu dengan Gantz dan yang lainnya sekarang, dan para peri akan memandu
kita setelah itu."
"Serahkan padaku! Aku akan
memandu kalian ke pintu masuk Desa Peri——ke Lingkaran Peri."
Saat dia mengatakan itu sambil
membusungkan dadanya, Taku tersenyum simpul pada si Peri Nakal.
"Peri Nakalmu benar-benar penuh
semangat, Yun."
"Benar sekali, yang dia lakukan
hanyalah menyeret-nyeretku ke sana sini.'
Saat aku berkata demikian sambil
mengangkat bahu, peri Taku muncul. Dia adalah seorang peri laki-laki, tapi
menyenangkan menyaksikan sosoknya berdansa di udara bersama-sama dengan si Peri
Nakal saat Taku mengantarku ke sebuah bengkel tertentu.
"Apa kabar, nih! Tiba-tiba
kudengar Yun-chan ikut serta, party ini
benar-benar jadi sangat menarik karena jumlah gadisnya bertambah."
"Gantz, berhenti main mata.
Tapi aku senang melihat Yun-chan dalam party
lagi."
Saat kami bertemu, Gantz memancarkan
aura "selamat datang" dengan kekuatan penuh dan Minute tercengang
dengan sikapnya itu. Akan tetapi, Minute juga nampak positif dengan masuknya
aku secara tiba-tiba ke dalam party.
"Jadi, bagaimana?"
"Maksudnya?"
Minute mendekatkan wajahnya,
membuatku mencondongkan badan sedikit ke belakang.
"Aku
bertanya bagaimana ceritanya kau sampai ikut berpatisipasi! Apa yang kalian
bicarakan?!"
"H-haa?!"
Dengan
sorot mata penuh harapan, dia mendesakku untuk menjawab. Itu adalah sebuah
respon yang terlihat seperti seorang gadis yang ingin mendengarkan sebuah kisah
asmara, tapi sayangnya itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Sejak awal, aku
adalah laki-laki.
"Hanya,
karena aku tidak bisa menemukan sebuah party,
Taku bertanya apakah aku mau ikut dengan kalian dan memaksaku untuk membuat
keputusan cepat."
"Kyaaa, Taku benar-benar tipe yang suka
memaksa, ya!"
Tidak,
yang benar saja, bagaimana caranya dia mengalihkan hal tersebut dalam
pikirannya sampai menjadi seperti itu? Hanya saja, aku harus terus mencari
kalau akau melewatkan kesempatan ini.
"Minute,
apa yang kau lakukan?"
Aku
tidak tahu bagaimana caranya menanggapi Minute yang terus berbicara dengan
penuh semangat. Sementara aku mulai mengerut, Mami bergabung bersama kami.
Saat
aku melihat ke arahnya, ada Mami sang mage
dengan mantelnya dan Kei yang meminta seorang perajin untuk menyesuaikan
armornya.
"Lihat,
lihat. Yun-chan sudah datang!"
"Um,
mohon bantuannya hari ini."
"Halo,
Yun-san. Aku merawat baik-baik anak ini.'
Sambil
menekan pundakku ketika aku berdiri di depan Mami-san, dia berterima kasih
padaku atas monster sintetis yang kubuat sebelumnya. Merasa senang karena dia
menjaganya baik-baik, seulas senyuman muncul begitu saja di wajahku.
"Kei
juga, tolong jaga aku hari ini.'
"Maaf
soal ini, berbicara denganmu dengan penampilan yang tidak pantas ini."
"Karena
Kei selalu berpakaian armor, rasanya lebih tepat kelihatan membuat gerah
daripada tidak pantas."
"Diam,
Gantz!"
Saat
Gantz meledeknya sambil tertawa terkekeh-kekeh, Kei menghela napas menenangkan
diri. Beginilah cara mereka meredakan ketegangan dan meningkatkan konsentrasi
mereka. Kurasa keseimbangan party ini
bagus.
Setelah
beberapa saat, penyesuaian armor Kei selesai dan dia berdiri.
"Baiklah
kalau begitu. Sekarang waktunya para peri memandu kita ke Lingkaran Peri.
Tuntun kami, para peri."
"
" "Serahkan pada kami!" " "
Sambil
berkata demikian, peri-peri tersebut mendahului kami, terbang dalam jarak yang
tepat.
Lokasi
tempat kami diarahkan adalah hutan yang ada di sebelah barat. Saat kami
bergerak maju mengejar para peri, pemandangan tiba-tiba berubah dan kami
memasuki sebuah ruang terbuka kecil.
Di
rerumputan pendek, ada sebuah tempat lapang dengan rumput yang dirundukkan
untuk membentuk sebuah lingkaran——inilah Lingkaran Peri.
"Semuanya,
masuk ke dalam lingkaran ini! Dan kemudian kita akan ke Desa Peri!"
"Ini
mengingatkanmu pada perpindahan saat even perkemahan, ya 'kan?"
Taku
dengan senang memasuki lingkaran itu sebagai orang yang pertama. Setelah itu,
saat yang lainnya masui seakan sedang mengejar dia, kami paham bahwa tempat ini
memiliki ruang yang cukup untuk mengakomodasi satu party tanpa perlu berdesak-desakkan.
"Oke
kalau begitu, ayo—— 【[Transfer】!"
"
" "—— 【Transfer】!"
" "
Pada
saat yang bersamaan dengan para peri yang berseru, sebuah cahaya putih bersinar
dari lingkaran yang ada di bawah kaki kami. Cahaya tersebut perlahan menguat.
Pada satu titik, cahayanya terlalu menyilaukan untuk diihat dan kami melindungi
mata kami dengan tangan dan menutupnya.
Alih-alih
perpindahan yang membuat kepala terasa ringan, aku tidak bisa merasakan apapun
untuk sesaat. Dan begitu seseorang menyentuh bahuku, aku membuka mataku dengan
takut-takut.
Apa
yang kulihat adalah lingkarang yang sama dengan yang kami lihat sebelumnya dan
hutan yang membuat suasana sedikit suram.
——【Quest Terbatas: Selamatkan Desa Peri
3/ 4】——
Pergilah
menuju pusat Desa Peri untuk menyelamatkan Ratu Peri.
Aku
mengecek menu dan menilai bahwa kami
telah tiba di Desa Peri, kemudian aku melangkah keluar dari lingkaran.
"Ini
Desa Peri? Terlihat berbeda dari yang kubayangkan."
"Setelah
monster datang, Desa Peri kami berubah menjadi keras. Karena itulah, kita akan
mengusir monster tersebut dan mengambil kembali rumah kami!"
Si
Peri Nakal berbicara dengan penuh semangat. Peri-peri lainnya juga berkata
bahwa mereka akan berjuang sebaik mungkin dan mengalahkan monster itu.
"Ayo
lakukan dengan kerja sama kita yang biasanya——"
Karena
quest ini tidak akan berjalan kalau
kami tetap berada di dalam Lingkaran Peri, Taku mengajak kami untuk bergerak
maju dan saat itulah Lingkaran Peri di sebelah lingkaran kami mulai memancarkan
cahaya.
Dilihat
dari luar, hanya ada sebuah pilar cahaya yang naik ke atas dan tidak
menyilaukan. Kemudian, sosok-sosok manusia muncul di dalam pilar cahaya
terebut, yang kemudian perlahan menghilang.
Kemudian
di dalamnya——
"Desa
Peri, kami sampaiiiii!...hei, eh? Itu Yun-oneechan dan Taku-san!"
Party
yang dipindahkan ke Lingkaran Peri di sebelah kami adalah party Myu.
"Jadi
kita berpasangan karena kita memasuki Lingkaran Peri dalam waktu yang
bersamaan?"
"Itu
artinya kita akan melakukan quest
bersama-sama dengan Taku-san! Melihat tingkat kesulitannya semakin naik
membuatku berdebar-debar!"
"Ya
'kan? Dengan musuh yang kuat, semakin mudah menaikkan level kita!"
Saat
Myu dan Taku menjadi semakin bersemangat karena berpendapat yang sama, aku yang
pada dasarnya lemah di dalam grup, lebih suka meminta supaya tingkat
kesulitannya tidak semakin naik.
"Mohon
bantuannya selama quest gabungan hari
ini."
"Ya,
sama-sama. Ayo bekerja sama dengan baik sebagai penyerang garda depan."
Lucato
dan Kei bertukar sapa singkat dan mereka memastikan pergerakan mereka sebagai tanker. Juga, Hino dan Mami-san ikut
bergabung, memperpanjang obrolan mengenai kerja sama sebagai penyerang garis
belakang.
Dengan
bertambahnya jumlah orang, jumlah pola koordinasinya pun meningkat. Karena
jumlah mekanisme yang baru ditambahkan pada quest
cukup rendah, aku bisa melihat sedikit harapan.
"…Yun-san,
kau baik-baik saja?"
"Ya,
aku baik-baik saja. Aku merasa aneh karena satu-satunya perajin, tapi aku tidak
apa-apa, mungkin.'
Itu
benar. Aku mempersiapkan cukup High Potion dan MP Potion untuk memastikan kalau
aku tidak kehabisan kedua barang ini. Aku juga mengisi ulang persediaan Obat
Kebangkitan, jadi seharusnya tidak ada masalah.
Aku
memejamkan mata. Tidak apa-apa,
kataku pada diriku sendiri untuk menenangkan hati dan membuka mataku lagi.
"HYAHOOOoo!
Rasio gadis di antara para pesertanya jadi meningkattt!"
"Gantz,
diam! Kau tidak populer karena kau mengatakan hal-hal semacam itu."
Saat
Gantz memperlihatkan pose bersemangat, Minute dengan ringannya mengayunkan gada
ke belakang kepalanya.
Sementara
itu, Rirei mendekati Minute.
"Fufufu,
ayo berteman baik hari ini."
"Ya,
mohon bantuannya.'
"Juga,
begitu questnya selesai, mau
beristirahat bersama di suatu tempat? Kita akan melakukannya perlahan, dengan
hati-hati."
"Ahahaha,
tidak hanya Yun-chan, kau juga mengincarku juga, ya."
Rirei
menatapi Minute dengan penuh gairah. Sementara pandangan Minute ke mana-mana,
Gantz mulai membuat keributan dengan "itu diaaaaaa!"
"Rirei!
Kau merepotkan orang lain lagi!"
Di
tengah-tengah kekacauan ini, Kohaku langsung menyela dan menghentikannya. Entah
kenapa rasa gugupku sebelum mulainya quest
ini pun menghilang.
"Aku
merasa sepertinya rasa khawatirku ini konyol."
"…yah,
sepertinya begitu."
Aku
melihat ke arah Toutobi yang terlihat malu-malu, tersenyum simpul dan balas
tersenyum dengan cara yang sama.
Entah
bagaimana ini akan berhasil, saat aku merasa begitu, detik berikutnya Sense 【See-Through】-ku
bereaksi.
Ada
sebuah reaksi kuat dari bawah kakiku. Aku pun melompat menjauh dari tempat
tersebut. Toutobi yang sama-sama memiliki 【See
Through】 juga menyadarinya. Kami berdua melihat
ke arah tertentu dan pada saat itulah——
"——Dinding
duri!"
Dinding
duri yang muncul di depan kami naik dari dalam tanah.
Bersamaan
dengan kemunculan mendadak dinding berduri tersebut yang membagi party menjadi dua, dinding itu muncul di
seluruh Desa Peri membentuk sebuah labirin.
Aku
mendekati dinding dan menyentuhnya. Begitu aku mendapatkan damage saat menyentuhnya, aku menarik tanganku menjauh dan berseru
lantang.
"Taku!
Myu!"
"Yun,
tenang! Kami baik-baik saja!"
Ketika
aku merasa lega mendengar suara balasan Taku, di saat yang sama aku memahami
situasinya.
Di
sebelah sini, ada Toutobi, Rirei, Kohaku, Gantz, Minute dan aku, kami berenam.
Di
sisi lain dinding, diduga dari suara yang dapat kudengar, ada Taku, Myu,
Lucato, Hino, Kei, dan Mami-san. Sepertinya kami terbagi dua dengan rata
menjadi grup yang terdiri dari enam orang.
"Onee-chan,
menjauh dari situ. Aku akan menghancurkan dinding ini sekarang juga!"
"Haa?!
Jangan, jangan! Tunggu!"
Tunggu
sebentar. Sebelum aku bisa mengatakannya, sebuah cahaya yang terang benderang
menyeruak dari dinding di atasku. Aku segera berguling ke samping untuk menghindar.
Segera
sesudah itu, cahaya kuat tersebut
menghantam dinding. Selain itu, Mami-san juga Rirei dan Kohaku dari sisi kami
menyamakan waktu dengan Myu dan menyerang dinding berduri dari kedua sisi, tapi
tidak ada kerusakan yang terlihat di situ.
"Ini——sepertinya
ini dibuat sebagai objek yang tidak bisa dihancurkan, ya. Yah, kita hanya bisa
bertemu di pintu keluar labirin.
Analisa
tenang Taku bergema di area ini.
"Kalau
terjadi sesuatu, hubungi satu sama lain dengan friend call. Bagaimana?"
"B-baik!
Kita entah bagaimana akan selamat dan menuju ke tempat boss! Lucato dan Kei,
kuserahkan Taku dan Myu pada kalian!"
"Hei,
Yun-oneechan! Apa maksudnya itu?! Heii!"
Karena
aku merasa cemas meninggalkan kedua gamer
itu begitu saja, aku mempercayakan mereka berdua pada Lucato dan Kei yang
memiliki nalar.
Saat
aku mendengarkan suara Myu ketika dia sedang diseret menjauh dari depan
dinding, aku menghadapi anggota-anggota yang terpisah di sebelah sini.
"Ini,
akulah satu-satunya pria di sisi ini! Kisah kepopuleranku dimulai dari
sini!"
"Tidak
ada hal semacam itu yang dimulai! Dasar, bagaimana kalau lebih dulu berusaha
sebelum berbicara soal menjadi orang populer!"
"Fufufu,
satu pria tergabung di sini. Kalau hanya para gadis, aku akan mengabaikan quest dan membuat surga di sini. Sayang
sekali."
"Rirei,
kau benar-benar tidak terkalahkan, ya."
Gantz
berujar konyol seperti biasanya dan Minute menukas dengan letih.
Dan,
bersikap seperti biasa adalah Rirei dengan hobi yuri-nya dan Kohaku yang menghela napas menanggapi.
Tidak
tahu harus berbuat apa, Toutobi dan aku hanya berdiri kebingungan.
Eh?
Apa hanya perasaanku saja atau memang sisi sebelah ini penuh dengan elemen yang
mencemaskan?
Karena
para gamer dan orang-orang dengan
akal sehat pergi ke sisi yang lain, yang tersisa di sini adalah para komedian
dan kami berdua yang normal.
"…apa
yang harus kita lakukan?"
"Entahlah."
Aku
menanggapi Toutobi yang bertanya padaku.
"Benar,
Yun-chan! Berbicara tentang apa yang harus dilakukan lebih dahulu, itu adalah
memastikan kekuatan tempur kita!"
"Gantz
kadang mengatakan sesuatu yang bagus. Kalau begitu, untuk menambahkan, setelah
memastikan kekuatan tempur, ayo pikirkan formasinya dan bagaimana cara kita
bergerak melewati labirin ini."
Karena
kami bukanlah player yang biasanya
ber-party dengan satu sama lain, aku
setuju dengan hal itu dan kami pun membentuk formasinya.
Toutobi
sebagai pengintai dan Gantz yang adalah ahli bela diri bertindak sebagai garda
depan. Di tengah, para mage—Rirei dan Kohaku. Dan, di bagian belakang ada aku
yang bisa menggunakan busur dan pisau dapur sebagai pengganti belati, yang
bertindak sebagai si serba bisa dan Minute si penyembuh.
"Sekarang
kita telah memutuskan formasi party,
hal berikutnya adalah memutuskan pemimpinnya, 'kan?"
Saat
aku berbicara dengan nada bertanya, semuanya mengangguk. Dan——
"Fufufu,
kalau begitu, ayo pilih Yun-san sebagai pemimpinnya dan Toutobi sebagai
asistennya. Bagaimana?"
"Ohh,
kedengarannya bagus."
"HAa?!
Tidak mungkin, aku tidak bisa melakukannya!"
"…aku
juga, aku juga tidak bisa."
Toutobi
dan aku menolak. Gantz dan Minute menyadari sesuatu dari cara Rirei dan Kohaku
menginginkan kami untuk melakukannya dan mereka pun ikut mendukung.
"Bukankah
ini kesempatan bagus? Kalau dipikir-pikir, ini adalah pengalaman. Yun-chan bisa
mengawasi seluruh party dari belakang
dan Tobi-chan dapat menyampaikan informasi terkini dari garis depan. Yup, itu
kombinasi yang bagus."
"Benar.
Dan, mempercayakannya pada Gantz akan membuat kita semua tidak tenang."
Toutobi
dan aku, berdasarkan suara terbanyak telah dipilih untuk menjadi pusat dari party.
"Uhhh.
Mohon bantuannya, Toutobi."
"…ya,
mohon bantuannya juga."
Meskipun
itu dipaksakan padaku, aku tidak bisa mengabaikan posisi itu. Kami berdua
memikirkan pergerakan party yang
berpusat padaku dan Toutobi, serta untuk hal yang tidak bisa kami putuskan
sendiri kami menanyakannya pada anggota party
yang lain sebelum membuat keputusan.
·
"Kita
mempunyai banyak mage dan dari bagian
petarung murni hanya ada Gantz. Akan sulit untuk bertarung."
"…kau
benar. Karena kita tidak punya tanker
yang bisa menarik perhatian monster, akan lebih baik untuk menghindari
pertarungan sebisa mungkin."
"Intinya,
ayo hindari pertarungan. Kalau kita sama sekali tidak bisa menghindarinya,
tahan musuh kemudian mundur sampai kita bisa memusnahkan mereka dengan sihir,
kurasa begitu."
Kemudian,
dengan Toutobi di garis depan dan aku di belakang, kami dapat terus maju
melewati labirin dengan hati-hati memanfaatkan Sense 【See-Through】.
Di dalam labirin yang sempit, sulit untuk melarikan diri tapi mudah untuk
menyerang lawan dengan sihir.
Begitu
kami mengatakan pada semuanya bagaimana pertarungannya nanti berjalan secara
garis besar, setiap dari mereka menanggapi dengan kesan mereka sendiri-sendiri.
"Fufufu,
aku tidak ada keberatan secara khusus. Bagaimanapun, mage biasanya menyerang dari jauh."
"Kamu
bener. Kelihatannya nggak ada banyak perubahan dengan yang kita lakukan."
"Tetap
saja, cara melakukan semuanya ini benar-benar gayamu. Kalau Gantz yang
menyiapkan taktiknya, semuanya akan berakhir dengan serangan sia-sia terhadap
musuh."
"Itu
tidak akan terjadi…uh, aku tidak bisa menyangkalnya. Tapi yah, aku akan
berjuang sebisa mungkin untuk menahan musuh kali ini. Tendangan rendahku akan dalam
kekuatan penuh"!
Dan
kemudian Gantz berkali-kali melakukan beberapa tendangan rendah, suara kakinya
yang membelah udara cukup keras terdengar.
Akan
tetapi, daripada membuat Gantz berdiri di depan, kurasa aku akan menahan musuh
dengan 《Clay Shield》-ku
dan panah status buruk, jadi aku tidak tahu apakah dia bahkan punya kesempatan
untuk mencobanya.
"Sekarang
setelah kita memutuskannya, ayo pergi. Peri Nakal, bisakah kau memandu
kami?"
"Tidak,
tidak bisa. Aku tidak tahu ke mana kita harus pergi."
Mm-mm, si
Peri Nakal mengerang, tidak dapat memahami rute melewati labirin. Kupikir dia
bisa saja terbang naik dan menemukannya, tapi begitu dia mencoba terbang ke
atas, duri-duri akan memanjang dan menyerangnya jatuh, membuatku menyerah.
"…kalau
begitu, ayo berjalan maju di sepanjang dinding sebelah kanan."
"Kurasa
itulah dasarnya. Aku akan mencoba membuat peta, jadi ayo jalan."
Aku
mengeluarkan pena dan kertas menggunakan 【Linguistic】
dan bergerak menyusuri labirin.
Berdasarkan
lebar labirin, aku mulai menggambar sebuah peta dari apa yang bisa kulihat
dengan 【Sky Eyes】-ku.
Aku
memetakan perangkap-perangkap dan kotak-kotak harta antara yang Toutobi atau aku
temukan dengan 【See-Through】
dan membagikan informasinya dengan anggota party.
"…Yun-san,
ada sebuah bukaan di dinding duri sebelah kiri."
"Aw,
aku melewatkannya? Akan kutambahkan di peta sekarang juga. Toutobi dan Gantz,
periksalah apa ada perangkapnya dan kembali setelah memastikan apa yang ada di
situ. Kalau musuh muncul, habisi dengan sihir. 《Enchant》
——Speed."
"…mengerti."
"Kami
pergi dulu kalau begitu."
Dengan
kedua garda depan yang maju untuk memancing keluar musuh, kami terus melangkah.
Supaya kami tidak diserang dari belakang, kami menggunakan mekanisme yang sama.
Sambil mengalahkan beberapa musuh sebisa mungkin, saat berkaitan dengan
pertarungan, aku menaruh dinding 《Clay
Shield》 di belakang kami untuk mencegah
serangan mendadak.
Musuh-musuh
lemah, Thorn Token muncul di dalam labirin. Penampilan mereka seperti versi
rendahan dari Thorn Token yang muncul sejauh ini. Kerumunan duri-duri yang
meniru bentuk dari berbagai organism dengan mudahnya dikalahkan oleh sapuan
beruntun sihir.
Akan
tetapi, jika di dalam labirin sempit ini muncul sekumpulan besar monster dari
dalam perangkap seperti sarang monster di depan, pastinya kami akan menderita
banyak cedera jadi kami harus bertindak dengan hati-hati.
"Sekarang!"
"——《Flame Circle》!"
"——
《Little Tornado》!"
Membidik
pada sejumlah besar Thorn Token yang meluap dari pintu yang terbuka, Rirei dan
Kohaku melepaskan sihir mereka.
Kami
berulang kali memancing mereka keluar dan memeriksa sarang monster yang sudah
kosong setelah memusnahkan lawan.
"Di
dungeon normal, ada banyak perangkap
biasa dan perangkap monster. Satu-satunya berkah adalah mereka tidak muncul
kembali."
Yang
berbicara tentang itu adalah aku dan Minute yang tidak melakukan apapun di
belakang.
Aku
hanya fokus pada pemetaan atau secara mandiri memancing musuh dari kejauhan
menggunakan busur.
"…ayo
istirahat sebentar di ruangan itu. Aku ingin memeriksa petanya juga."
"Kau
benar. Musuh tidak muncul kembali dan hanya ada satu pintu masuk yang
membuatnya mudah untuk dilindungi."
Aku
setuju dengan usulan Toutobi. Kami memasuki ruangan kecil itu untuk
beristirahat.
"Maaf,
Toutobi. Aku melewatkan satu sarang monster.'
"…tidak.
Berkat Yun-san yang menemukan hal-hal yang termudah, aku jadi bisa fokus
mencari perangkap."
Karena
tidak ada satu pun dari kami yang mengobrol secara terburu-buru, pembicaraan
kami cukup menyenangkan. Toutobi memilih kata-kata yang mudah dimengerti
sehingga aku dapat mengikuti pembicaraan. Kalau Myu yang menjadi asisten, dia
akan menghujaniku dengan istilah-istilah game dan membuat kepalaku meledak
karena kebingungan.
"Aku
benar-benar merasa berterima kasih atas bantuanmu."
"…i-itu
bukan apa-apa.'
Saat
aku berterima kasih padanya secara langsung, dia mengangkat syalnya menutupi
mulut karena malu dan menjawab dengan suara lirih. Entah kenapa, dengan Toutobi
yang menatap ke bawah dan wajah yang memerah, suasana canggung pun muncul di
antara kami.
Aku
menggaruk pipiku sedikit dengan satu jariku, penasaran apakah ada sesuatu yang
bisa kulakukan. Aku kemudian mengeluarkan sesuatu.
"Umm…kalau
kau ingin memulihkan satietymu…apa
kau mau makan?"
"…ya."
Benda
yang kukeluarkan, dibungkus dengan manis, adalah kue kering yang kubuat.
Setelah menerimanya, penampilan Toutobi saat membuka bungkusan itu dan
memasukkannya ke dalam mulutnya yang kecil membuatku teringat dengan seekor
hewan mungil.
"Aaah!
Tidak adil! Aku ingin makan juga!"
"Ya,
ya. Aku punya lebih banyak lagi kue kering, tapi aku harus memberikannya dulu
pada yang mencuri-curi pandang ke sini."
Sambil
berkata begitu, aku menyerahkan kue kering pada Gantz dan yang lainnya. Para
peri rekan mereka menerimanya dan membawakannya pada mereka.
"Ahahaha,
itu mengejutkan. Ternyata Yun-chan dan Toutobi akan menunjukkan pada kami
adegan yang membuat jantung berdebar-debar."
"Memang,
sih. Bikin jantungku berdebar-debar juga."
"Fufufu,
rasanya seperti hubungan antara kakak kelas dan adik kelasnya. Bagaimanapun
caranya, aku ingin ikut bergabung ke dalamnya.'
Bahkan
Minute dan Kohaku yang biasanya menukas, menyerah dan menatapi kami. Wajah
mereka memerah. Sedangkan Rirei, sambil memberikan kue kering pada para peri,
dia melihat kami dengan tatapan bergairah dan ekspresi luar biasa senang.
"Buatan
Yun-chan, kue kering rumahan buatan gadis! Aku akan menang dengan ini"!
Hanya
Gantz yang memegangi kemasan kuenya sambil gemetar karena bahagia, kemudian
buru-buru memakannya.
Aku
juga memberikan sebungkus kecil pada Peri Nakal untuk dimakan, dan kemudian
melanjutkan pencarian kami.
Taku
dan grupnya adalah player tipe tenaga
yang berkumpul untuk melanjutkan dengan menghempaskan semua lawan, tapi dalam
kasus kami, tujuannya adalah untuk menyusul mereka secepatnya namun dengan
hati-hati, memprioritaskan keamanan.
Sepanjang
jalan, Toutobi membuka peti harta yang ditemukan dan dinding duri terus
mengubah strukturnya. Namun berkat pemetaan yang terus-menerus, kami perlahan
mendekat menuju pintu keluar——
"Kita
berhasil. Akhirnya sampai di tujuan."
"Yeahh!
Kita bisa bergabung dengan Taku dan yang lainnya."
Melihat
pintu keluar labirin berduri, Minute menghela napas lega, Gantz mulai segera
berlari menuju bagian luar bersama
dengan para peri yang langsung melesat mengejarnya.
Aku
akan lebih suka kalau dia tidak bertindak gegabah. Aku bukannya meminta itu
karena rasa takut berlebihan, tapi jika ada perangkap atau musuh di pintu
keluar, itu akan berakhir dengan Minute yang mengomelinya.
Mengejar
Gantz, kami melewati pintu keluar labirin.
Di
luar labirin berduri ada——
"Taku
dan yang lainnya tida di sini. Jadi kita sampai lebih dulu, ya."
Barulah
sekarang aku melihat ke sekitar.
Bunga-bunga yang layu
tersebar di bawah kaki kami mungkin sebelumnya adalah kebun bunga yang indah.
Dan, kalau ini adalah pusat dari Desa Peri——
——【Quest Terbatas: Selamatkan Desa Peri
4/ 4】——
Kalahkan
Monster Setengah Tanaman 【Cannibal Plant】 dan selamatkan Ratu Peri.
Aku
memastikan dalam menu bahwa quest itu telah mengalami kemajuan dan
mencari boss yang dimaksud.
Aku
bergerak mendekat ke tengah-tengah kebun bunga yang mati, tapi selama aku
mencari-cari ke sekitar, tidak ada yang terlihat menyerupai sesosok boss.
"Tidak
di sini. Di mana——?!"
Sebuah
respon menusuk dari 【See-Through】
menghampiri dari bawah.
"Boss-nya
muncul! Semuanya bersiap!"
Toutobi
dan aku menyadari keberadaannya. Aku mengambil busurku dan berteriak.
Hanya
dengan kata-kata itu, semua orang langsung siap bertempur dan menunggu
kemunculan boss.
Apa
yang muncul dengan menggali menembus tanah adalah begitu banyak duri-duri tebal
yang membelit satu sama lain membentuk sebuah pohon yang sangat besar dan
memekarkan bunga-bunga mawar yang tak terhitung jumlahnya. Dan, dua duri yang
mirip dengan cambuk sulur tanaman melindungi mawar-mawar tersebut.
Pohon
mawar raksasa yang terlihat sebagai tubuh utama 【Cannibal
Plant】 dan 【Thorn
Whip】 yang melindunginya telah muncul di
hadapan kami.
"Yun-chan,
apa yang harus kita lakukan?!"
"Kau
adalah pemimpinnya, jadi beri kami instruksi!"
"Pada
saat seperti ini, apa yang Taku atau Myu katakan…"
Aku
tidak berpikir bahwa menumbangkan pohon mawar raksasa itu akan mudah, terlebih
lagi, aku tidak punya pengalaman sebagai seorang pemimpin. Aku tidak sekuat
Taku dan yang lainnya tidak ada di sini. Dalam situasi ini di mana aku tidak
punya apapun, aku hanya bisa mempercayai rekan-rekanku.
"Kita
tidak tahu caranya bertarung, jadi tanggapi saja dengan sebaik-baiknya untuk
saat ini! 《Zone Enchant》
——Speed!"
Aku
yakin semua orang akan bergerak secara optimal dan melancarkan speed enchant pada mereka untuk
menaikkan kemampuan menghindar mereka.
Gantz
dari garda depan segera maju dengan menyerang secara langsung. Berdasarkan
pengalaman sejauh ini, dia melancarkan serangan pada tubuh utama mawar-mawar
tersebut.
"《Enchant》 ——Attack,
Defence!"
Aku
menumpukkan lebih banyak enchant pada
Gantz yang pertama melakukan kontak dengan musuh. Saat dia mengulurkan telapak
tangannya pada mawar itu untuk menghancurkannya, 【Thorn
Whip】 membelitkan diri di sekitar pergelangan
tangannya dan mempertahankan momentum, makhluk itu melemparkan Gantz ke udara
ke sebelah kiri.
"Ohh?!
Lumayan. Tapi——"
Memastikan
bahwa tubuh utama menyerang sendiri secara langsung, Gantz memperlihatkan
cengiran lebar. Segera setelah itu, Toutobi mulai berlari.
Toutobi
melewati 【Thorn Whip】
kedua dan dalam sekejap menghamburkan dua mawar. Dia memasuki lokasi yang sulit
untuk dibidik dan berlari ke sisi seberangnya.
Mawar-mawar
yang ada di tubuh utama ada sangat banyak, tapi bukan berarti sulit untuk
ditangani.
Dan,
serangan kami belum berakhir.
"——《Flame Circle》!"
"——
《Little Tornado》!"
Itu
adalah lidah api Rirei dan pusaran angin Kohaku yang tidak dapat mereka gunakan
sepenuhnya di dalam labirin yang sempit. Untuk sesaat, kedua serangan itu
membungkus tubuh 【Cannibal
Plant】 dan membakar mawar-mawar di seluruh
permukaannya.
Pusaran
angin berapi itu tidak hanya membakar bunga-bunga mawar 【Cannibal
Plant】, tapi juga 【Thorn
Whip】. Panjang dari sulur tanamannya memendek
menjadi setengah dari yang aslinya.
"——《Rapid Fire Bow – Second Form》!"
Aku
memencarkan mawar-mawar yang tersisa setelah makhluk itu terbakar. Toutobi dan
Gantz bergerak ke sisi yang berseberangan dari pintu keluar labirin dan
merusakkan mawar-mawar itu satu per satu.
Kemudian,
saat mawar yang terakhir telah dihancurkan, pohon mawar itu mulai berbunyi
nyaring dan lebih banyak lagi bunga-bunga mawar raksasa yang muncul.
"Dia
bangkit kembali, benar-benar merepotkan. Musuh ini seperti Great Eater of
Mythical Beast. Yun-chan, apa yang harus kita lakukan?"
"Meskipun
bunga-bunga mawar yang menjadi kelemahannya menjadi semakin besar, jumlahnya
berkurang! Kalau kita mengulanginya, bunga-bunga itu pada akhirnya akan habis,
ya 'kan?"
"Haruskah
aku ikut menyerang dengan sihir cahaya?"
"Minute,
tetap fokus pada penyembuhan."
Meskipun
dia mengusulkan untuk ikut berpatisipasi dalam penyerangan, aku meminta Minute
untuk fokus pada peran penyembuhnya untuk mempertahankan batas keamanan.
Dengan
pengulangan kedua, jumlah 【Thorn
Whips】 bertambah satu dan menghalangi kami.
Ada
lebih sedikit kesempatan bagi Kohaku dan Rirei untuk melepaskan sihir gabungannya
dan mereka mencurahkan perhatian untuk menghindar, sementara itu mereka
menghancurkan mawar-mawar itu dengan serangan untuk target tunggal.
Mawarnya
mekar, tapi karena jumlahnya berkurang jadi mudah untuk dibidik. Akan tetapi,
kecepatan 【Thorn Whips】
yang baru tumbuh telah meningkat dan menghalangi kami. Saat mereka bangkit
untuk ketiga kalinya, duri-duri itu mulai menyerang tanpa pandang bulu ke semua
arah. Terlebih lagi, jeda antara serangannya pun berkurang, berubah menjadi
badai tebasan.
Kekuatan
dari kait durinya cukup rendah saat hanya terkena sekali, tapi kau tidak bisa
mengabaikan mereka dan terus terkena serangan.
Minute
berjuang sekuat tenaga menggabungkan sihir penyembuhan dan penggunaan potion. Sebagai tambahan, Kohaku dan
Rireo menciptakan zona aman dengan sihir dan menghancurkan mawar-mawar secara
perlahan, satu demi satu.
"Sial,
jadi aku membuat pilihan yang salah. Mungkin seharusnya kita berhenti menyerang
di tengah jalan dan hanya mengulur waktu sampai Taku dan yang lainya datang."
"…itu
tidak benar. Bahkan sekarang serangan musuh mulai mendapatkan momentumnya, jadi
pertarungan jangka pendek bukanlah pilihan yang salah."
"Terima
kasih, Toutobi."
Saat
aku sekali lagi menggunakan enchant dan
potion di area aman dan mentalku
melemah, dia menguatkanku.
Meskipun
hanya sementara, aku adalah pemimpin untuk saat ini. Aku harus bertahan!
"Seandainya
Kei ada di sini dengan perisainya, kita bisa mendekat. Mau bagaimana lagi, aku
akan pergi. Yun-chan, full support
ya!"
"Baik.
《Enchant》
—— Attack, Defence, Speed. Dan tambahan ekstra 《Element
Enchant》 —— Weapon!"
Aku
memasangkan satu set penuh enchant
pada Gantz yang pergi untuk serangan bunuh diri pada mawar yang terakhir.
Setelah
memberikan tiga tipe enchant, aku
menggunakan sebuah batu elemental untuk memberikan enchant api pada tinju Gantz.
"Uohhh!
Tanganku terbakar api! Keren! Dan sama sekali tidak panas! ——"Pergi saja
sekarang!"——Tentu!"
Saat
Gantz mulai bercanda, Minute memaksanya pergi dengan memukuli punggungnya.
Diawali dengan momentum pukulan itu, dia mulai berlari dari area aman
sihir secepatnya dan mendekati pohon
tersebut.
"HAa——
《Kazoe Nukitu》!"
Tusukan
tak terhitung dari tangan terbuka Gantz pun membuka jalan.
Dimulai
dengan satu jari, setiap nukite yang dia lakukan menggunakan satu jari lebih
banyak, melakukan empat serangan secara beruntun.
Dia
menembus 【Thorn Whips】
yang menghalani dan menyayat terbuka jalan tersingkat menuju mawar tersebut.
Serangan ketiga dan keempat menyentuh bunga itu dan dengan enchant api yang mengenainya, mawar itu hancur di tengah-tengah
api.
"Baiklah,
sudah selesai sekarang!"
Sekarang
dengan semua mawar yang hancur, boss 【Cannibal
Plant】 telah dikalahkan.
"Tidak
disangka, entah bagaimana kita berhasil."
【Thorn Whips】
yang tersisa dengan cepat layu dan pecah menjadi partikel-partikel cahaya.
Meskipun
pohon duri itu masih tetap berada di pusat kebun bunga, karena tidak ada lagi
mawar yang mekar, ini mungkin adalah akhirnya.
"Yun-chan,
aku melakukan yang terbaik, jadi puji aku!"
"Ya,
ya, kerja bagus. Nih, High Potion
untuk menyembuhkan."
"Oh,
dingin sekali."
Aku
melemparkan padanya sebuah High Potion.
Gantz menenggakknya dan memulihkan diri dari cedera yang dia terima saat
serangan bunuh diri sebelumnya.
Kohaku
dan Rirei juga berhenti melancarkan sihir pertahanan mereka dan secara tak
terduga tercengang. Mereka pun berkata dengan nada sepakat.
"Yah,
ini, kalau kita benar-benar mengalahkannya sebelum Taku dan yang lainnya
datang, mereka sudah pasti akan protes soal ini."
Aku
tersenyum getir sendirian, tapi sebuah pertanyaan tetap tersisa.
Kenapa
pohon durinya tidak menghilang meskipun tidak ada lagi mawarnya?
Dan,
di mana Ratu Peri yang diselamatkan?
Saat
aku terdiam memikirkan hal itu, si Peri Nakal menarik pinggiran bajuku.
"Makhluk
itu masih hidup."
"Eh?"
Apa maksudmu,
aku ingin menanyakannya tapi terdapat sebuah perubahan pada pohon duri itu.
Duri-durinya
melepaskan belitannya dan membuka. Di dalamnya yang sudah terbuka terdapat
sekuntum mawar besar muncul dari dalamnya.
"Be-besar."
Kuncup
bunga tersebut membentuk kelopak-kelopak bunga yang saling bertumpuk begitu
besarnya sampai kami merasa tidak tenang.
Apa
sebenarnya mawar-mawar yang telah kami hancurkan sejauh ini, aku
bertanya-tanya.
Itu
bukanlah kelemahannya, tapi pemangkasan. Sepertinya kami memangkasnya untuk
membuat memunculkan mawar raksasa.
Dan,
saat mawar itu perlahan mekar, monster pun muncul.
Di
tengah-tengah mawar itu terdapat sebuah kepala yang mirip dengan seekor buaya.
Duri-duri yang terlepas dari belitannya mulai bergerak seperti kaki tangannya.
Di leher buaya tersebut terdapat sebuah sangkar duri dan di dalamnya ada
seorang gadis bersayap yang serupa dengan para peri dan sedang menjadi tawanan.
"Jadi
ini adalah bentuk kedua dari 【Cannibal
Plant】."
Segera
setelah Rirei bergumam, monster setengah tanaman berkepala buaya yang kami
lihat itu meraung.
"Ugh…"
Raungan
itu cukup kuat untuk membuatku jatuh berlutut di pasir yang halus sambil
memegangi telingaku.
Begitu
pertarungan selesai, kami merasa santai dan karena kami berdiri bersama-sama,
kami mendapatkan serangan yang sama secara bersamaan.
Dimulai
dengan 【Paralysis】 dan
【Curse】,
berbagai status buruk dikenakan pada kami secara acak.
Raungan
panjang itu berhenti. Untungnya aku tidak mendapatkan status buruk seperti 【Sleep】
atau 【Stun】,
jadi aku mengeluarkan potion Penawar
Kelumpuhan, namun saat itu juga dua tentakel mendekati kakiku.
"Kyahh!"
"Toutobi!
Kh, lepaskan! Khahh!"
Toutobi
dan aku tertangkap oleh tentakel yang terjulur itu dan terangkat. Aku mencoba meloloskan
diri dengan memutar tubuhku, tapi tentakel-tentakel tersebut membelit tubuhku
dengan erat dan mengangkat kakiku dari tanah.
"Lepaskan,
turunkan aku! O-oww!"
Erangan
rasa sakit muncul saat tubuhku diremas begitu kencang. Kohaku dan yang lainnya
yang tidak tertangkap masih belum pulih dari status buruk, jadi mereka tidak
bisa bergerak.
Toutobi,
yang sama sepertiku mendapat 【Paralysis】
juga bersuara, tapi tubuhnya tetap lumpuh.
"Sial!
Seandainya aku bisa menghilangkan efek ini…"
Karena
dari status buruk 【Paralysis】
dan 【Curse】 aku
menghilangkan 【Paralysis】
lebih dulu, aku tidak bisa menggunakan sihir karena 【Curse】.
Juga karena tanganku terbelit, aku tidak bisa menggunakan itemm dan Minute si penyembuh mendapatkan status buruk 【Curse】
dan 【Stun】.
Gantz
memiliki kekebalan yang tinggi, tapi dia tetap menerima 【Paralysis】
ringan.
Selain
itu, Rirei dan Kohaku mendapat 【Sleep】
dan 【Stun】,
jadi sepertinya mereka tidak akan kembali sadar dalam waktu dekat.
"Yah,
bukankan ini keadaan terdesak?"
Kami
berada dalam situasi yang mendebarkan. Duri-duri menusuk lengan dan tubuhku,
menambah-nambahkan damage.
Dan,
baik Toutobi dan aku perlahan mendekati kepala buaya raksasa yang terbuka.
Aku
penasaran apakah aku akan dimakan kalau seperti ini. Atau mungkin kami akan
tertangkap sama seperti Ratu Peri yang ada di lehernya dan tidak dapat ikut
serta lebih jauh dalam pertempurang ini, atau mungkin quest ini akan gagal dan kami dipaksa untuk mundur.
Yah,
ini selesai. Aku berpikir begitu dan menyerah untuk melawan. Saat itulah——
"Jangan
menyerah! —— 《Sonic Edge》!"
Sebuah
gelombang kejut membelah duri-duri yang menangkapku dan Toutobi, kemudian aku
ditangkap oleh seseorang sebelum jatuh ke tanah.
"Bintangnya
sudah di sini! Pertama-tama, pemulihan—— 《Cure》
《Dispel》
《Reset》
《Cool Down》!"
Sihir
pemulihan status buruk digunakan secara beruntun.
Sementara
《Cure》
dipakai untuk 【Poison】
dan 【Paralysis】, 《Dispel》
menghilangkan 【Curse】
dan 【Charm】. 《Reset》
untuk 【Sleep】 dan
【Stun】. 《Cool Down》
untuk 【Anger】 dan
【Confusion】.
Sihir pemulihana untuk setiap dua jenis status buruk digunakan.
"Yoo,
maaf. Kami terlambat."
"Pahlawan
adalah seseorang yang terlambat muncul!"
Saat
aku melihat rekan-rekanku yang muncul dari pintu keluar labirin, sebuah helaan
napas lega keluar dari mulutku.
Dengan
begini, kami semua berdua-belas ada di sini. Dari sini, pertempuran yang
sebenarnya dimulai.
·
"Serangan
status buruk tidak mempengaruhi semua orang tapi area tertentu!
Berpencarlah!"
"
" "Baik!" " "
Taku
segera memberi instruksi dan semua orang langsung mulai bergerak.
Kemampuanku
sebagai seorang pemimpin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Taku. Aku
terpana melihatnya.
"Taku-san,
berapa lama lagi kau akan menggendong Onee-chan?"
"Oops,
maaf, aku lupa."
"Ehh?!
Ah‼ Cepat lepaskan!"
Taku
menurunkanku di tanah dan akhirnya aku menghela napas panjang.
Entah
kenapa, aku merasa sepertinya kami sedang diperhatikan dengan tatapan hangat.
Walau begitu, bahkan para player cerdas
ini memenuhi peran mereka masing-masing dengan baik.
"Taku,
Myu. Um…kalian menolong kami."
Aku
hanya berkata begitu dan berlari menuju garis belakang. Sementara itu aku
mendengar "tsundere", "dia jadi dere", "memang dere"
yang diucapkan secara diam-diam.
Akan
tetapi, seakan untuk mendiamkan suara-suara tersebut, Taku berseru memberi
instruksi.
"Kei
dan Lucato-chan, halangi serangan dari depan! Gantz dan Myu-chan, Tobi-chan dan
Hino-chan serang dari samping. Di bagian belakang, Mami-san gunakan sihir
pertahanan. Rirei-chan dan Kohaku-chan fokus pada serangan. Yun, pertahankan
boss supaya tetap dalam kendali dengan busur dan bantu garis belakang dengan enchant dan manajemen MP. Minute,
kuserahkan urusan HP padamu!"
Menanggapi
perintah Taku, aku segera memberikan MP Potion pada yang lainnya untuk
memulihkan MP mereka.
"《Zone Enchant》 ——Attack!"
Aku
menargetkan semua orang dalam jangkauan pandanganku dengan enchant serangan dan sekali lagi menatapi boss dengan sudut pandang
melebar.
Boss
【Cannibal Plant】
adalah sesosok monster kepala buaya di dalam mawar raksasa. Sampai saat ini HP
boss sama dengan jumlah bunga mawar yang tersisa, tapi sekarang di tahap kedua,
HP-nya diperlihatkan.
Kepalanya
mengeluarkan raungan yang memberikan status buruk dan mencoba untuk menggigit,
sekaligus menembakkan serangan mirip meriam udara dari mulutnya.
Tentakel
berduri yang melindungi tubuh utama yang adalah kepala buaya itu berjumlah enam
totalnya. Pada ujung-ujungnya terdapat kuncup mawar. Metode serangan
tentakel-tentakel itu adalah sabetan cambuk, penghambat berupa dinding berduri
dan melepaskan larutan cairan dari kuncup-kuncup tersebut. Cairan kuning yang
terjatuh ke tanah, melarutkannya sambil menimbulkan asap putih.
"Kau
mengganggu! —— 《Sonic
Edge》!"
Meskipun
Taku memperkirakan waktu serangan kepala buaya itu dan menyerangnya dari
kejauhan pada saat yang tepat, hal tersebut dihalangi dengan sempurna oleh
tentakel-tentakel berduri. Karena itu, Taku mengubah target serangannya pada
tentakel untuk menghancurkan sebagian dari mereka.
Sekalipun
tentakel-tentakel itu dihancurkan dengan tebasan beruntun…
"Aku
sudah menduga mereka beregenerasi, tapi ini sedikit terlalu cepat.'
Taku
menghabiskan waktu untuk menghancurkan tentakel-tentakel tersebut, tapi
semuanya segera kembali normal. Kami tidak akan dapat menyerang tubuh utama
dengan aman kalau kami terus mencoba menghancurkan tentakel-tentakel itu. Dan
begitulah, tidak lama kemudian penyerang garis depan pun menyerah untuk
menyerangnya.
"Fufufu,
jadi kecepatan regenerasinya lebih cepat. Kalau begitu, kita bisa hanya fokus
menyerang tubuh utamanya, Yun-san!"
"《Enchant》
——Mind!"
"Ayo——
《Flame Circle》!"
"Ayo
samakan! —— 《Little Tornado》!"
Aku
menggunakan enchant peningkat
serangan pada Rirei dan Kohaku. Mereka menggunakan tekhnik kombinasi mereka,
pusaran angin lidah api pada 【Cannibal
Plant】 di depan kami.
Pusaran
angin api yang kekuatannya telah ditingkatkan dengan enchant stat tersebut mendekati boss dengan kekuatannya yang naik
ke level yang berbeda.
Meskipun
dinding duri itu menahan pusaran api tersebut, hanya tenaganya saja yang
berkurang saat melewati dan menelan bunga mawar dan kepala buaya itu. Kami
dapat mendengar jeritan kepala buaya tersebut dari dalam kobaran api.
"Damage-nya banyak sekali! Ayo
lanjutkan!"
Meskipun
tiga dari enam tentakel menghilang, 【Cannibal
Plant】 menghunuskan tiga yang tersisa dan
memadamkan api tersebut.
Taku
dan yang lainnya dari garda depan bergegas maju saa mudah untuk mendaratkan
serangan dan melepaskan Art satu demi
satu.
Aku
menembakkan sebatang anak panah dari jarak jauh bersama-sama dengan mereka,
berkontribusi dalam pertempuran.
"——
《Fifth Breaker》!"
"——
《Grand-Hammer》!"
"——
《Neck Hunt》!"
"——
《Demon-Hunting Kick》!"
"——
《Power Buster》!"
Myu,
Hino, Toutobi, Gantz, dan Taku menggunakan Art
mereka secara terus-menerus memberikan sejumlah besar damage. Termasuk dengan pusaran angin api, boss pun kehilangan 30%
HP-nya.
Duri-duri
yang menopang kepala buaya itu membengkak dan perlahan mendekati mulutnya.
"Mhh!
Aku tidak akan membiarkanmu! —— 《Fortress》!"
"Aku
juga! HAa! —— 《Shock Impact》!"
Kei
memasangkan perisainya melawan meriam udara yang ditembakkan 【Cannibal
Plant】. Hanya dengan distorsi udara sebagai
petunjuknya, dia mengaktifkan art
pertahanan begitu serangan itu mendarat, dalam sekejap meningkatkan
pertahanannya mengimbangi serangan tersebut.
Terlebih
lagi, Lucato menggunakan pedang berselimutkan Art-nya untuk menangkis menjauh larutan yang dikeluarkan
tentakel-tentakel tersebut.
"Kei,
itu mengagumkan. Kerja bagus menyadari serangan itu."
Saat
aku bergumam demikian, Mami-san menanggapi.
"Itu
karena dia telah berlatih keras. Kei benar-benar berjuang keras
melakukannya."
Pada
saat serangan itu muncul, dia berlutut dan menyudutkan perisainya untuk
menangkisnya ke samping. Dapat menggunakan skill semacam itu melawan serangan
yang pada dasarnya tak kasat mata, saat aku sangat terkesan karenanya, Mami-san
yang berdiri di sampingku membangga-banggakannya seakan-akan itu adalah
dirinya. Melihatnya, Minute menyengir lebar dan riang.
"Aku
mengerti. Jadi itu adalah hasil latihanmu dan Kei bersama-sama."
"EHhh?!
I-itu tidak, benar."
Mami-san
meresponnya dengan suara yang agak melemah, tapi meskipun dia merasa terganggu
dia masih mempertahankan dinding pertahanan anginnya.
Pertahanan
fisik Kei dan dinding penghalang angin Mami-san. Garis belakang terlindung aman
oleh dinding kokoh mereka berdua.
"Sekarang,
ayo terus menyerang."
Saat
Taku berseru, kesempatan lain untuk menyerang pun muncul. Terkadang raungan
monster itu menyebabkan status buruk pada seseorang. Jika orang tersebut berada
jauh, Minute memulihkan mereka dengan sihir. Kalau mereka berada dekat, aku
menggunakan potion. Berbagi peran
seperti itu, kami terus bertarung.
Bersamaan
dengan menyusutnya HP boss, regenerasi tentakel-tentakel itu dan jumlahnya pun
semakin bertambah, serta serangannya menjadi semakin hebat. Tapi karena semua
orang menjalani perannya dengan baik, kami terus bertempur secara stabil.
Dan,
akhirnya kami mengurangi HP-nya sampai 10%
"Baiklah,
satu dorongan lagi! Semuanya, fokus!"
Menanggapi
dorongan semangat Taku, aku berkonsentrasi pada pemakaian enchant saat seranganku sendiri tidak lagi menembus serangan intens
lawan.
"《Zone Enchant》 ——
Speed!"
Dengan
peningkatan kecepatan, penyerang garis depan berlari dengan bebas melewati
pertahanan dan bertujuan untuk mengincar kepala buaya boss.
Cambukan
duri dan cairan larutan. Sambil menahannya, yang terakhir menghadapi serangan
itu adalah Kei dan Myu.
"UOOHHhh!
Jangan anggap remeh perisai!"
Memegangi
perisai di depannya, Kei melakukan sebuah serangan dengan kecepatan yang
ditingkatkan dan menggunakan rute terpendek. Itu terlihat seperti tumpukan besi
yang bergerak maju. Bersembunyi di belakang Kei yang menahan semua serangan dan
menghempaskannya menjauh dengan momentum adalah Myu, yang melompat begitu
mereka mendekat sebisa mungkin.
"Dengan
begini, aku bisa membuat penentuan dengan serangan terakhir! —— 《Fifth Breaker>!"
Mempertahankan
posturnya di tengah udara, Myu menebas lima kali dengan pedangnya, kemudian
melewati kepala buaya itu, dia mendarat di tanah.
Dia
seharusnya telah memangkas HP yang tersisa dari makhluk itu, tapi boss tersebut
tetap hidup dan baik-baik saja. Tidak, pupil matanya berwarna merah dan dia
menjadi murka.
"Hei,
hei. Sekalipun mereka menambahkan mekanisme ekstra dan meningkatkan
kesulitannya, kau pasti bercanda tentang enrage
mode di bagian akhir ini!"
Meskipun
dia tidak lagi memiliki HP, 【Cannibal
Plant】 memasuki enraged mode dan tidak akan kalah kecuali dia terkena serangan
penghabisan dan damage yang diberikan
penyerang garis depan lebih besar daripada sebelum-belumnya.
"《Zone Enchant》 ——
Defence!"
"Semoga
tepat waktu—— 《Round Heal》!"
Berkat
zone enchant-ku dan penyembuhan area
Minute, kami dapat mengurangi damage
yang dilancarkan pada garda depan. Tapi untuk menyusun ulang strategi kami,
semua orang kembali ke belakang sambil kami memperluas sihir pertahanan dengan
kekuatan penuh.
Kami
berkumpul dan menatap boss 【Cannibal
Plant】 melewati asap yang disebabkan oleh
larutan yang dia lepaskan saat kami mempersiapkan strategi baru.
"…apa
yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya kita akan memberikan serangan
terakhir?"
Selama
kami menyerangnya dengan satu serangan terakhir, maka tidak akan ada masalah.
Jadi bahkan dengan serangan payah jika cukup mencobanya, kami pada akhirnya
akan mengalahkannya. Tapi kami masih mencari sebuah metode di mana kami dapat
meningkatkan kemungkinannya meskipun hanya sedikit.
"Bagaimana
caranya kita bisa dengan aman membuat serangan terakhir itu masuk, ya."
"Aku
akan melakukannya! Aku ingin melakukannya!"
"Gantz,
sekarang kita bukan sedang mencari tenaga sukarela, tapi metode untuk
melakukannya secara aman."
Dan,
di antara berbagai pendapat yang dilontarkan dalam waktu yang singkat, Myu
mengajukan sebuah rencana.
"Di
sini, di sini! Aku punya ide!"
"Myu-chan,
rencana apa itu?"
"Kau
tahu, kupikir membuat Onee-chan melakukan serangan bunuh diri adalah pendekatan
terbaik!"
"HAA?!
Aku?!"
Terkejut
dengan usulan yang mendadak itu, aku mendengarkan rencana Myu. Tentu saja aku
bisa mengerti alasannya, dan rencana itu pun dilaksanakan.
Strateginya
cukup sederhana. Semua penyerang akan mengantarku mendekati boss atau semacam
itu.
"Toutobi,
kau sudah selesai bersiap-siap?"
"Ya.
Aku tidak apa-apa. Ayo pergi! —— 《Shadow
Dive》!"
Toutobi
memasuki bayanganku dan bersiaga dalam subruangan.
Peranku
adalah mengantarkan Toutobi dengan aman sampai cukup dekat dengan boss supaya
dia dapat menyelesaikannya dengan serangan terakhir. Aku terpilih karena aku
bisa menggunakan aksesoris 【Substitute
Gem's Ring】 untuk menahan beberapa
serangan.
Dilindungi
Taku dan yang lainnya dari garda depan, aku dapat mendekati boss sambil
dilindungi 【Substitute Gem's Ring】
dan membawa Toutobi dengan aman.
"Operasi
dimulai! Jangan menghalangi kami!"
Bersamaan
dengan perintah Taku, Rirei dan yang lainnya dari garis belakang berganti dari
sihir pertahanan menjadi sihir serangan dan dimulailah sebuah pertukaran antara
sihir mereka dan cairan larutan.
"Aku
akan mempertaruhkan segalanya pada perisai ini dan melindungi dengan sekuat
tenaga! —— 《Fortress》:"
"Aku
juga akan bertaruh pada pedangku ini! —— 《Shock
Impact》!"
Para
penyerang garis depan mulai berlari dengan kecepatan penuh. Taku, Myu, Gantz,
Kei dan Lucato melindungi kami dan menjatuhkan musuh yang mendekat.
Kei
dan Lucato mengacungkan senjata ke depan mereka dan menangkis serangan-serangan
tersebut saat mereka bergerak maju.
"Aku
tidak akan membiarkanmu mengenai Yun dan Toutobi! —— 《Sonic Edge》!"
"Aku
juga tidak akan kalah! —— 《Sol
Ray》!"
Taku
dan Myu melepaskan serangan jarak jauh dan menebas 【Thorn
Whips】.
"Aku
tidak begitu bagus dengan serangan tepat sasaran, tapi ayo lakukan! —— 《Wisdom of the Stream》!"
Tangan
Gantz bersinar redup dan dia menghempaskan serangan-serangan yang dilewatkan
Taku dan yang lainnya.
Akan
tetapi, setelah penggunaan art
tersebut, ada waktu jeda kekakuan.
"Kh,
kyaa!"
Tepat
setelah menangkis sebuah serangan, Lucato mendapatkan serangan dari cairan
larutan di titik buta di luar perlindungan senjatanya dan terjatuh telentang
karena dampaknya.
"Lucato!"
"Yun,
jangan berhenti!"
Ditegur
oleh Taku, aku terus bergerak meskipun aku hampir saja berhenti di tempat. Dan,
memblokade lubang setelah Lucato terjatuh adalah Kei yang tidak hanya
menggunakan perisanya, tapi juga menerima serangan dengan armor dan tangan
terentang.
"Aku
tidak akan membiarkan serangannya lewat! Urus sisa-sisa durinya sekarang!"
"Aku
tahu! —— 《Sonic Edge》!"
"——
《Sol Ray》!"
Serangan
Taku dan Myu menaklukkan semua 【Thorn
Whips】 lagi.
"Yun,
larilah sebelum mereka beregenerasi!"
"《Enchant》 ——
Speed!"
Aku
lewat dari samping Kei dan mendekati boss saat itu juga. Ada beberapa puluhan
meter tersisa. Saat aku berlari ke posisi di mana Toutobi bisa menyerang, 【Thorn
Whips】 baru muncul dari dalam tanah.
"Cih,
jadi masih ada lebih banyak bawahan. Kalau dari sini aku tidak akan
sempat."
Di
belakang, Taku mulai menghadapi 【Thorn
Whip】 lainnya yang mulai beregenerasi. Di
sini, aku harus bertahan hidup sendirian.
"Akan
kutunjukkan padamu potensi seorang perajin!"
Melihat
duri-duri itu muncul dari kiri dan kanan, aku mendapatkan sedikit waktu untuk
berpikir dari 【Sky Eyes】.
Tidak peduli bagaimana aku memperjuangkannya, aku tidak akan dapat keluar
dengan aman. Karena itu, aku bergegas masuk dan bersiap untuk mendapatkan damage.
"——
【Bomb】!"
Aku
menekankan Magic Gems yang ada di tangan kananku ke duri tersebut dan
meledakannya. Untuk serangan yang datang dari arah kiri, aku menukik ke depan
dan menerima sejumlah kecil damage.
【Bomb】
dari Magic Gem-ku sendiri dan damage
dari duri tersebut cukup untuk memecahkan permata 【Substitute
Gem's Ring】.
Masih
ada lima meter tersisa. Dan pada jarak beberapa langkah jauhnya, kakiku
terhenti.
"Padahal
aku hampir sampai!"
Aku
menatap kakiku dan melihat duri-duri yang menyerangku barusan sedang membelit
perelangan kakiku.
"Onee-chan!"
Aku
bisa mendengar suara Myu. Aku saat ini sedang diangkat oleh tentakel-tentakel
yang memegangi pergelangan kakiku dengan erat. Kalau aku jatuh di sini
tertangkap oleh duri-duri dan dikalahkan, Toutobi yang menyelinap di dalam
bayanganku akan tertangkap juga.
Tapi
aku tidak akan menyerah!
"Myu!
Cahaya! Sekuat mungkin!"
"‼
Baik. —— 《Light》!"
Arti
dari perkataanku tersampaikan dengan benar. Myu menggunakan sihir pendukungnya,
《Light》.
Cahaya yang membutakan menyinari area di sekitarnya. Terpengaruh oleh hal itu,
bayanganku memanjang sampai ke 【Cannibal
Plant】.
Dan——
"Larilah,
Toutobi. —— 《Clay Shield》!"
"Aku
sudah menunggu saat ini. —— 《Neck
Hunt》!"
Toutobi
yang menyelinap di dalam bayangan pun melompat keluar.
Aku
menciptakan sebuah dinding tanah yang menjadi pijakan menuju kepala buaya.
Toutobi berlari di atasnya. Saat dia melompat dari dinding tanah itu, belati
yang dipegangnya memancarkan cahaya dan dia mengayunkannya untuk menembus
tenggorokan buaya tersebut. Tebasannya membentuk sebuah lengkungan besar dan
memotong leher tebal buaya itu. Dan seperti itulah, kepalanya pun menghilang.
Duri-duri
yang tersisa perlahan layu dan menyusut. Pada akhirnya yang tersisa hanyalah
sekuntum mawar raksasa yang indah.
Dan
di dalamnya, seorang wanita berdiri.
"Terima
kasih, penduduk Desa Peri yang menuju ke dunia luar untuk mencari bantuan. Dan,
terima kasih, manusia yang telah menjawab permohonan bantuan penghuni Desa Peri
kami."
NPC
itu mulai berbicara dengan suara yang lembut dan sejernih kristal. Saat semua
orang berkumpul di sekitarnya, NPC itu melebarkan sayapnya yang terlipat,
memancarkan cahaya yang berpendar redup.
"Aku
adalah Ratu Peri dari Desa Peri. Aku berterima kasih, bersyukur atas
pertolongan kalian."
Kami
dapat menyelesaikan dengan aman quest
berbatas waktu 【Selamatkan
Desa Peri】.
Semua
player dan peri rekannya yang telah
memimpin mereka ke tempat ini telah mendekat satu sama lain dan berhadapan
dengan Ratu Peri. Dan kemudian, mawar raksasa 【Cannibal
Plant】 pun layu dan diserap oleh taman bunga,
yang kemudian mekar menjadi bunga yang berwarna-warni. Para peri yang
bersembunyi di hutan yang jauh pun mulai berkumpul.
"Ini…"
"Desa
Peri ini mendapat serangan monster dan menerima kerusakan parah. Mulai
sekarang, kami berniat untuk menyatukan kekuatan demi memulihkannya ke kondisi
sebelumnya. Tapi saat ini tidak ada yang bisa kami berikan sebagai rasa terima
kasih kami. Karena itu——"
Sepertinya
sesuatu telah disebarkan di antara para peri. Ratu Peri yang mulai berbicara
dengan tenang dan peri-peri yang mengangguk. Tentu saja, Peri Nakal yang
melayang di sampingku pun mengangguk dan bergerak ke depanku.
"Baiklah
kalau begitu, tolong jaga aku."
Setelah
berkata demikian, dia berubah menjadi partikel-partikel cahaya hijau dan
terserap ke dalam Rugged Iron Ring yang ada di jari tangan kananku.
Peri-peri
Taku, Myu dan yang lainnya pun terserap ke dalam equipment atau tubuh mereka dengan cara yang sama dan menghilang.
1 Comments
Uh..
BalasHapusMereka ga mati kan?
Posting Komentar