(Translater : Dhien Sei :
Editor :Hirosuke Nagato)
'Limit Break', sebuah
skill yang meningkatkan status dasar sebesar 3x lipat menggunakan kekuatan
sihir, akan tetapi, skill ini memiliki batasan dalam pemakaiannya, jadi skill
itu tidak bisa digunakan dalam waktu yang lama dan sang pengguna akan melemah setelah
penggunaan skill tergantung seberapa banyak skill itu digunakan. Efek yang
pemakaian skill itu akan menyebapkan rasa lelah yang hebat dan efek
terburuknya, pengguna dari skill itu tidak dapat menggunakan setengah dari
kekuatan aslinya. Oleh karena itu, waktu dan penggunaan untuk
menggunakan skill penghabisan ini harus di pergunakan dengan sangat hati-hati.
Karena tingkat kekuatan
dan penyembuhan DB (Demonic Beast), Kouki menilai bahwa nyali teman-temannya
akan menciut jika hal ini terus terjadi, untuk mengindari penggunaan “Limit
Break” secara terus menerus Kouki memutuskan untuk memberantas musuh secepat
mungkin. *Note
: kedepannya Demonic Beast akan di singkat menjadi DB
Dengan seruan Kouki
tentang 'Limit Break', sinar putih bercahaya mengitari sekujur tubuhnya. Di
saat yang bersamaan, DB yang Brutal itu menyerang menggunakan gadanya untuk
mencoba menyerang balik tanpa menyadari perubaha pada diri Kouki. *Note : Brutal di
sini adalah nama dari BD tersebut)
"Oh tekad bagai
pedang, raihlah cahaya dan cabik musughku, 'Pedang Cahaya'!"
Kouki membungkukkan
tubuhnya ke depan menghindar dari serangan gada musuh. Lalu menebas musuh dari
bawah dengan cepat menggunakan Pedang Sucinya yang bertambah besar berkat skill Pedang
Cahaya.
Dia berhasil mendaratkan
serangnnya pada musuh, meskipun begitu dia menerima luka yang parah dari
pertarungan ini, luka yang dia terima tidak sampai mengancam jiwanya. Akan
tetapi, saat ini dia menggunakan 'Limit Break' yang melipat gandakan statusnya,
dan dengan efek dari Pedang Cahaya, DB yang Brutal itupun terpotong secara
diagonal menjadi 2 bagian seolah terbuat dari mentega.
Sesaat kemudian, tubuh DB
tersebut bergeser secara diagonal dan boom!, hancur dengan suara yang keras.
Kouki memusatkan kekuatan pada kakinya dan dengan segera meluncur dengan ganas
menuju ke wanita dari ras iblis itu.
Tidak ada yang menghalangi
Kouki menuju ke wanita dari ras iblis itu. Meskipun disebutkan bahwa ras iblis
adalah ras yang superior dalam sihir, tetapi sudah terlalu telat baginya untuk
melakukan sesuatu. Dengan ini, ia akan tertebas bersamaan dengan gagak putih,
dan selesai. Itulah yang dipikirkan semua orang.
Namun setelahnya,
"""""GUUURAAAAAARRRRRWW!!!"""""
"Ap-!?"
Terdapat 6 buraman di
udara, dan mereka menyerang Kouki sambil berteriak dengan nyaring. Itu karena
para Chimera menyerang sekaligus dari semua sisi, insting Kouki membuatnya
mengeluarkan suara keterkejutan dengan kedua dengan matanya yang terbelalak.
Dia dengan segera berhenti
untuk mencoba menahan, menghindari serangan dari depan, dan menggunakan Pedang
Suci untuk menebas Chimera yang menyerang dari kanan. Lalu, dia mempercayakan
performa Armor Sucinya untuk menahan serangan mematikan yang dia terima dari
belakang.
Akan tetapi, sebatas
itulah yang dapat dia lakukan. Cakar dari Chimera di sisi kirinya melukai
bahunya. Dia keluar dari kepungan ketika Chimera terakhir melompat dengan
tiba-tiba, menancap bahu Kouki dengan cakar kaki depannya, dan menjepitnya.
"Akhh!!" Sebuah
teriakkan keluara dari guratan giginya.
Dia hampir tidak dapat menghentikan
Chimera yang mencoba menancapkan taringnya ke lapisan atas lehernya dengan
menggunakan Pedang Sucinya. Dengan cakar yang tertancap di bahunya, kekuatan
untuk menahan rahang Chimera pun berkurang. Kouji yang telah melewati
batasannya perlahan kekuatannya pun melemah, dan dia tidak dapat terus
menggunakan cukup kekuatan.
"Oh cahaya pemberkat,
berilah kesembuhan dan peringatan ke tempat ini, 'Pembakar Surgawi'! 'Segel
Pengikat'!"
Melihat Kouki yang
kesulitan, Kaori segera mengaktifkan sihir penyembuhan, 'Pembakar Surgawi'
adalah sihir penyembuh tingkat menengah dengan sasaran tunggal. Efeknya lebih
tinggi dibanding sihir penyembuhan 'Waktu Surgawi' yang ia gunakan sebelumnya
untuk menyembuhkan beberapa orang sekaligus. Akan tetapi, cakar Chimera masih
menancap di bahu Kouki, jadi bahunya tidak akan tersembuhkan selama hal itu
masih terjadi.
Oleh karena itu, ia pun
mengaktifkan sihir penahan tingkat menengah berelemen cahaya, 'Segel Pengikat',
di waktu yang bersamaan dengan pengaktifan sihir penyembuh. 'Segel Pengikat'
adalah sihir yang menghasilkan kurungan cahaya yang berpusat pada objek sasaran
-- Kaori menggunakan sihir itu pada Kouki. Kurungan cahaya itu melebar ke
sekeliling Kouki dengan cepat dan mendorong Chimera itu menjauh.
Dengan cakar yang terlepas
dari bahunya, 'Pembakar Surgawi' menunjukkan efeknya dan luka-luka Kouki sembuh
dengan cepat.
Di saat yang bersamaan,
beberapa orang di pinggirnya seperti Suzu dan grup penjaga belakang yang
bertarung melawan Chimera dan kura-kura berkaki enam, melepaskan sihir ke para
Chimera yang menyerang Kouji. Akan tetapi, jaraknya terlalu jauh dan mereka
tidak dapat membidik dengan tepat, bahkan meskipun mereka sedang memiliki efek
'Lingkar Surgawi' dari Kaori, mereka masih tidak dapat menyebakan kerusakan yang
besar ke para Chimera.
Meskipun begitu, mereka
dapat mengulur waktu untuk Kouki mendapatkan keseimbangannya kembali. Lalu, dia
mempersiapkan Pedang Sucinya, merapal, dan menerjang untuk membalas serangan
setelah dia sepenuhnya tersembuhkan.
""Soaring Four
Wing Blades""
Dia mengayunkan Pedang
Sucinya yang membentuk lekukan di udara, dan empat kiasan cahaya muncul di
udara tepat setelah dia menebas. Para Chimera yang menjadi sasaran merasakan
bahaya dari tindakan Kouki yang diperkuat dengan 'Limit Break', dan melompat
dengan sesegera untuk menghindar.
Akan tetapi,
"Tangkap mereka,
'Penahan'!"
Dengan rapalan pendek yang
tak mirip mantra, Kaori mengaktifkan sihir penahan berelemen cahaya,
'Pengikat'. Beberapa rantai cahaya menjulur dari kaki para Chimera yang tengah
menghindar, rantai itu membelit leher dan kaki mereka. Meskipun rantai sangat mudah
untuk di lepas dengan kekuatan yang dimiliki oleh mereka, ternyata ratai itu
mampu untuk memberhentikan laju pergerakan dari DB itu sendiri.
Sebagai hasilnya, keempat
Chimera itu terkena serangan langsung dari 'Soaring Blade' milik Kouki dan mati
dengan darah berceceran di sekitarnya.
Kouki melotot dan
mengacungkan Pedang Sucinya ke wanita dari ras iblis itu.
"Sangat disesalkan,
usaha terakhirmu tidak mempan terhadap kami. Sekarang tidak ada lagi yang
melindungimu."
Mendengar ucapan Kouki,
wanita dari ras iblis itu terlihat ragu, tidak, ia melihat Kouki dengan rasa
kaguman. Di dalam benaknya ia berpikir, "Kenapa dia perlu mengatakan itu
sekarang? Bukankah akan lebih baik baginya untuk langsung menebasku?"
Meskipun wanita dari ras
iblis itu seharusnya sudah terpojokkan, sikap tenangnya membuat Kouki jengkel.
Serangan kejutan itu juga salah satu penyebabnya, "Kau hanya menggunakan
serangan kejutan dan tidak bertarung dengan adil. Apalagi kau hanya menonton.
Dasar pengecut!" seru Kouki.
"... Yahh, itu bukan
usaha terakhirku."
"Kau hanya
menggertak!"
"Omong-omong, lupakan
saja itu gertakan atau bukan, tapi apa yang akan kau lakukan setelah
mengalahkan mereka? Aku telah memastikan kekuatanmu sebagai 'Utusan
Heretik(Ajaran Sesat)', jadi aku tidak memiliki urusan lagi denganmu.
"Apa ya--"
"KYAAA!"
"-- Kh?!"
Wanita ras iblis itu
berbicara sambil kesulitan mengibaskan rambutnya, ketika Kouki keheranan
dengannya dan disaat yang bersamaan sebuah teriakkan terdengar dari balik Kouki.
Kouki refleks berbalik dan
yang dilihat oleh matanya adalah 5 DB seperti Brutal dan
Chimera. Terlebih, terdapat serigala hitam bermata empat yang belum pernah dia
lihat sebelumnya yang dikendarai oleh kucing hitam setinggi 60cm dengan 4
tentakel. Mereka menyerang teman-temannya bersamaan dan Kouki dapat melihat
dimana tentakel kucing hitam itu menusuk menembus pinggul salah satu teman
terbaiknya, Nomura Kentarou dari gruo Nagayama. Dan yang berteriak adalah
Yoshino Mao dari grup yang sama.
"Kentarou! Sialan
kau, jangan sampai kau terbawa!"
"Mao, tenang! Aku
akan menyembuhkannya!"
Seseorang dari kelompok
mereka, Endou Kousuke, menebas tentakel yang menusuk Nomura dan dia memelototi
kucing hitam itu dengan marah.
Nomura terjatuh dan
mengeluarkan suara tersiksa yang membuat Yoshino tercengang yang hanya
membuatnya dimarahi oleh Tsuji Ayako yang mengaktifkan sihir penyembuh dengan
segera. Sangat beruntung ia dapat menyelesaikan rapalan mantranya tepat sebelum
tentakel yang dipotong Endou sembuh kembali.
"Ap--, masih ada
lagi--!"
Sambil menoleh ke
belakang, Kouki mengeluarkan suara keterkejutan karena masih ada
lagi banyak lagi DB yang datang tanpa disadari oleh dirinya.
"Efek dari sihir
khusus Chimera, 'Kamuflase', aktif kepada siapapun yang menyentuhnya. Atau apa
mungkin kau tidak kepikiran sampai situ? Lihat, masih ada banyak."
"Kh!?"
Sejumlah besar DB yang
tiba-tiba muncul membalikkan keadaan, dan Kouki dan kawan-kawannya sekaranglah
yang terpojok dalam hal jumlah. Melihat hal itu, Kouki membalikkan badan dengan
cepat. Bagi Kouki, dibeberkannya rahasia efek skill 'Kamuflase' dan lainnya
menunjukkan masih ada banyak lagi DB. 10 serigala bermata empat dan para kucing
hitam muncul di belakang wanita itu dan menyerbu ke arah Kouki.
"Kuh-- oOO!"
Tentakel kucing hitam itu
memanjang dengan kecepatan yang tak biasa dan menyerang Kouki dari seluruh
arah. Kouki membuat tebasan berputar ke tentakel yang menyerang dengan
menggunakan Pedang Sucinya,tetapi salah satu kucing hitam berhasil mendekat ke
sampingnya dan mencoba untuk menyerangnya. Kucing itu mengincar wajah Kouki,
jadi kucing hitam yang melompat itu tidak dapat menghindari serangannya di
tengah udara. Koukin mengataka, "Satu mati!", ketika dia telah yakin
dengan kematian DB tersebut.
Akan tetapi, keyakinannya
dengan mudah dibalikkan di detik berikutnya. Entah bagaimana, kucing hitam itu
melakukan gerakan memutar di tengah udara dan menghindari serangan Kouki. Lalu,
cakar tajam yang tidak sesuai dengan fisik kucing itu mengincar leher Kouki.
Kouki hampir tidak dapat
menggerakkan kepalanya dan menghindari serangan, tapi dia tidak dapat merespon
serangan serigala bermata empat yang datang dari belakangnya karena
hilang keseimbangan. Hal itu tidak menyebabkan luka yang serius berkat daya
tahan armor dan kekuatannya yang melebihi batas. Dia lalu melompat menjauh
sekuat tenaga kembali ke teman-temannya.
Dengan itu, para DB yang
luar biasa kuatnya mengelilingi kelompok Kouki. Semuanya mencoba nelawan balik
mati-matian, tetapi yang membuatnya semakin merepotkan adalah jumlah musuh yang
meningkat dengan tiba-tiba dan dapat bekerja sama. Sebagai tambahan, gagak
putih akan segera menyembuhkan DB yang tidak mati dalam sekali serangan.
Meskipun garis depan
berhasil mencegah kekalahan, berkat penyembuhan berkelanjutan dari Kaori dan
Tsuji Ayako, mereka masih tidak dapat melakukan apapun untuk mengubah situasi.
Kouki berhasil
menghasilkan kerusakan ke para musuh menggunakan kekuatan yang didapatkannya
dari 'Limit Break', tapi sekarang menjadi hal mustahil baginya untuk menyerang
DB menggunakan taktik 'hit & run' selagi bekerjasama dengan yang
lainnya.
Dengan gerakan
berkecepatan tinggi yang sebanding dengan 'No Bear' milik Shizuku, kucing hitam
dan serigala bermata empat memiliki skill bernama 'Prediksi', kerjasama mereka
yang baik membuat mereka dapat menghindari serangan yang dapat menyebabkan luka
mematikan.
Mereka melawan balik
mati-matian, tetapi sebuah bayangan perlahan terlihat samar di wajah mereka.
Perasaan itu tumbuh semakin besar dengan keikut sertaan wanita dari ras iblis
dalam pertempuran.
"Kadal bermata emas
yang terlelap dalam tanah, rajat bermata-sihir yang terlahir ke dunia, dia yang
membawa kutukan kegelapan dalam pandangannya. Apa yang kucari adalah penjara
kegelapan yang kekal dan abadi. Bukan terror, bukan keputus asaan ataupun juga
kesedihan, untuk mengunci musuhku dengan mata itu, dan yang tersisa adalah
kematian, hanya hukuman tanpa belas kasihan yang terpahatkan. Hancurkan
semuanya dan kembalikan mereka ke tanah! 'Penjara Akhir'!"
Segera setelah rapalan
mantra selesai, sebuah bola abu-abu muncul dari tangan yang diulurkan wanita
ras iblis dan terbang menuju ke kelompok Kouki membentuk sebuah parabola.
Meskipun tidak bisa disebut cepat, tidak ada satupun di antara kelompok Kouki
yang tidak bisa menghindarinya. Sekilas, itu tidak terlihat seperti sihir yang
hebat, tetapi orang yang perutnya telah tertusuk oleh tentakel, Nomura
Kentarou, wajahnya telah menjadi pucat karena kehilangan darah, dan semakin
pucat. Diapun berteriak,
"Kh? Sialan!
Taniguchi--!! Hentikan benda itu! Gunakan pelindung milikmu!"
"Eh? R-Roger! Bawalah
tempat berlindung yang tak akan membiarkan Tuhan musuh melewatinya! 'Interupsi
Suci'!"
Nomura yang telah mencapai
batasnya memerintah, dan Suzu memggunakan rapalan yang diperpendek untuk
mengaktifkan sihir perlindungan tingkat tinggi berelemen cahaya. Pelindung yang
bersinar membentuk sebuah kubah dan mengelilingi kelompok Kouki. Karena
'Interupsi Suci' tidak memiliki fungsi untuk mendeteksi kawan atau lawan, maka
banyak DB yang ikut terlindungi dalam kubah juga. Bukan hanya itu sihir yang
kuat, sihir itu juga memiliki tingkat konsumsi kekuatan sihir yang tinggi.
Itulah alasan kenapa sihir itu tidak digunakan dalam pertarungan yang tak
berarti. Akan tetapi, teriakkan Nomura memberitahukannya bahaya sihir yang
diaktifkan wanita ras iblis tersebut, jadi setidaknya, ia ingin menggunakan
sihir perlindungan yang kuat dan dengan segera memilih menggunakan 'Interupsi
Suci'.
Bola berwarna abu-abu yang
berputar-putar itu dengan segera menabrak pelindung tepat setelah Suzu
membesarkan 'Interupsi Suci'. Bola abu-abu itu memiliki tekanan dan kekuatan
yang hebat terlepas dari penampilannya karena dapat menembus pelindung. Untuk
mencoba menahannya masuk, Suzu menggertakkan giginya dan mati-matian menahan
perasaan kekuatan sihirnya yang terus terkuras.
Kemudian, seolah mereka
mendapatkan perintah dari wanita ras iblis, pergerakkan para DB berubah.
Beberapa dari mereka mencoba mengincar Suzu bersamaan.
"Suzu!"
"Lindungi Taniguchi!"
Eri menembakkan sihirnya
untuk menghalangi DB yang serupa dengan Brutal sambil memanggil nama Suzu.
Dengan Suzu di tengah, ada Eri bersama Saitoy Yoshiki dan Kondou Reiichi
bertarung melawan Chimera, dan serigala bermata empat di arah yang berlawanan
darinya. Nomura pun datang ke samling Suzu.
Akan tetapi, seekor kucing
hitam tiba-tiba muncul dari celah pertahanan menuju ke arah Suzu yang tak dapat
bergerak selagi menggunakan 'Interupsi Suci'. Nomura dengan segera mengaktifkan
'Tombak Batu' dan mengarahkannya ke tanah. Akan tetapi, kucing hitam itu
bergerak zigzag di tengah udara, membelokkan badannya untuk menghindari tombak
batu, dan menusukkan semua tentakelnya.
"Taniguchii!"
"Agh!?"
Nomura memanggil nama Suzu
untuk memperingatkannya, tetapi sudah terlambat. Tentakel itu dengan segera
menusuk perut, paha, dan lengan kanan Suzu selagi mencoba untuk menghindar.
Tubuh kecilnya tertangkap dan terlemparkan ke samping dengan kekuatan yang
besar.
Dengan darah yang
berceceran, punggung Suzu menghantam tanah dan nafasnya terengah-engah. Lalu,
ia berteriak karena tidak mampu menahan rasa sakit yang parah sambil mencoba
bernafas kembali.
"AaAaAUGH!!"
"Suzu-chan!"
"Suzu!"
Mendengar suara
penderitaan, Kaori dan Eri dengan segera berteriak menyebut nama Suzu. Meskipun
Kaori mencoba untuk memfokuskan pikirannya untuk mengaktifkan sihir
penyembuhan, tetapi pelindung bercahaya yang telah Suzu buat menghilang
terlebih dahulu.
"Semuanya, menjauh
dari bola itu!"
Nomura memperingatkan yang
lainnya dengan suara frustasi. Akan tetapi, sampai sekarang tidak ada yang
mampu menandingi sihir tak tertembus milik Suzu, 'Interupsi Suci'. Itulah
kenapa dia memperingatkan namun cukup terlambat.
Dengan sirnanya pelindung,
bola abu-abu yang berputar-putar itu terbang dengan sekuat tenaga,
menghantamkan dirinya ke tanah dan meledak tanpa suara sekalipun, dan asap
abu-abu bertebaran ke sekitar dengan hebat.
Saitou, Kondou, dan
Nomura, berlari menuju Suzu yang telah terjatuh menderita. Asap abu-abu dengan
segera membungkus sekeliling mereka. Tidak ada satupun bayangan DB. Mereka
semua secara serentak saling menjaga jarak.
Asap berwarna abu-abu itu
terus meluas dan mencoba menelan Kouki dan yang lainnya.
"Datanglah, Oh angin!
'Ledakan Angin'!"
Kouki dengan segera
menggunakan sihir anginnya untuk membuat sebuah pusaran angin yang mendorong
asap itu menjauh.
Mungkin karena terbuat
dari sihir, asap itu tidak mudah terdorong menjauh seperti asap biasa, tetapi
karena sihir Kouki telah diperkuat dengan 'Limit Break', setelah berusaha
diapun berhasil mendorong asap menjauh menuju lorong dalam dungeon.
Akan tetapi, yang tersisa
dari asap itu adalah...
"Mustahil, Suzu!"
"Nomura-kun"
"Saitou! Kondou!"
Saitou dan Kondou telah
benar-benar membatu dan tak dapat lagi berbicara, selagi setengah tubuh bagian
bawah Suzu mengeras, dan Nomura yang melindungi Suzu terkena dampak
dan bagian kiri tubuhnya pun ikut mengeras."
Saitou dan Kondou membatu
dengan ekspresi tercengang karena mereka tidak mengerti apa yang sedang
terjadi. Bagian bawah badan Suzu berubah menjadi batu, disertai rasa sakit yang
parah, membuatnya kehilangan kesadaran dengan ekspresi yang begitu kesakitan.
Di sisi lain, orang yang
melindungi Suzu, Nomura, memiliki luka yang paling dapat diabaikan, tetapi dia
masih mengeluarkan erangan kesakitan sambil menggertakkan giginya terlihat
seperti dia sedang menahan sakit yang perih. Luka Nomura tidak parah karena dia
adalah 'pengguna Sihir Tanah'. Memiliki bakat tertinggi terhadap atribut tanah,
merupakan hal yang natural baginya untuk memiliki daya tahan tinggi terhadap
elemen tanah.
Sebagai tambahan, Nomura
melihat secara instan melewati sihir wanita ras iblis karena sihir itu
beratribut tanah yang telah dia pelajari - sihir penyerang tingkat tinggi,
'Penjara Akhir'. Itu adalah sihir merepotkan yang menyebarkan asap abu-abu yang
dapat merubah mahluk hidup mengeras seperti batu. Meski hanya sedikit sentuhan,
sihir itu perlahan akan masuk ke badan sampai makhluk itu benar-benar membatu
sepenuhnya, dan satu-satunya cara mencegah itu adalah dengan membuat pelindung
yang terus bertahan sampai efeknya telah habis, atau menggunakan sihir yang
kuat untuk menghembuskannya menjauh. Terlebih, pelindung itu juga dapat ikut
membatu kecuali itu adalah pelindung tingkat tinggi, dan asap itu juga hanya
dapat didorong menjauh menggunakan sihir tingkat tinggi.
"Bajingan!
Berani-beraninya!"
Kouki memasang ekspresi
marah karena musibah yang menimpa kawan-kawannya. Kouki yang
terbungkus dalam sinar bercahaya karena efek dari 'Limit Break', mulai bersinar
semakin terang. Dia terlihat seperti akan menerjang ke wanita ras iblis itu
kapan saja.
Akan tetapi, Shizuku
berperan sebagai pemberhenti bagi Kouki ketika ia berteriak dengan suara
menegur, melanjutkannya untuk memerintahkannya mundur sekuat tenaga.
"Berhenti! Kouki! Ayo
mundur! Jalan keluar sudah terbuka sekarang!"
"Ap--!? Setelah apa
yang terjadi bagaimana bisa aku mundur?!"
Akan tetapi, dengan
kemarahannya nelihat kawan-kawannya yang tersakiti, Kouki membantah rencana
Shizuku untuk mundur. Tekanan yang Kouki lepaskan mengarah menuju Shizuku,
tetapi ia menerimanya seolah itu bukanlah apa-apa, dan sebaliknya malah
menekannya dengan ekspresi yang galak.
"Dengar! Kaori pasti
akan menyembuhkan mereka. Tetapi itu membutuhkan waktu. Ada juga kemungkinan
semuanya tidak tertolong lagi jika kita terlalu lambat merawat mereka. Jadi
kita perlu mundur dan memulihkan diri! Disamping itu, kita kekurangan orang
sekarang, jadi jika kau bergegas menyerang, semuanya tidak akan dapat menahan
serangan berikutnya! Kita akan benar-benar dibantai!"
"Ugh, tapi..."
"Ditambah, bukankah
waktu 'Limit Break'mu sudah mencapai batas pada beberapa titik? Kalau sudah
begini, kita akan benar-benar berakhir saat Kouki melemah! Tolong tenanglah!
Semuanya juga merasakan hal yang sama denganmu!"
Mendengar ucapan teman
masa kecilnya yang rasional, Kouki menjadi ragu sambil menggigit bibirnya
ketika dia menyadari pendarahan yang terjadi di ujung bibir Shizuku, dan
kepalanya yang mendidih pun mulai terasa lebih dingin. Shizuku juga merasa
malu. Tanpa ia sadari, ia telah mensobek bibirnya. Teman-temannya yang berharga
telah mencapai batasnya, dan jika memungkinkan ia juga ingin mengalahkan
musuhnya.
"Baiklah! Semuanya,
waktunya mundur! Shizuku, Ryuutarou! Tolong tahan lebih lama lagi!"
"Serahkan padaku!"
"Siap!"
Kouki mengangkat Pedang
Sucinya dan mulai merapalkan mantra yang panjang. Sampai sekarang, dia tidak
pernah menggunakan mantra yang panjang karena itupun tidak akan membantu mereka
di situasi yang sebelumnya. Akan tetapi, sekarang itu adalah sihir yang
sempurna untuk membersihkan jalur mereka untuk mundur. Tapi, dia perlu
mempercayakan pertahanannya kepada Shizuku dan Ryuutarou karena dia benar-benar
tidak memiliki pertahanan sama sekali saat merapal mantra. Dengan kata lain,
mereka harus menghadapi para DB yang mengincar Kouki. Biasanya, bahkan Shizuku
dan Ryuutarou tidak dapat menggatasi hal itu, mereka masih akan bertarung
mati-matian dengan tenaga yang cukup bahkan dengan luka-luka yang mereka miliki.
"Kau pikir aku akan
membiarkanmu lari?" Ketika ia mengatakan ini, wanita ras iblis
memerintahkan para DB untuk menghadang jalur di belakang kelompok Kouki. Lalu,
ia mulai merapalkan sebuah mantra sihir, dengan Kouki sebagai sasarannya.
Akan tetapi, itu adalah
saat suatu hal yang tak biasa mulai terjadi pada wanita ras iblis itu.
"""""ROOOOAR!!"""""
"Kh!? Kenapa!"
Entah kenapa, 5 Chimera
yang seharusnya menjadi kawannya malah berbalik menyerang wanita itu. Selagi
terkejut dengan mata terbelalak, ia dengan segera melanjutkan mantranya dan
menggunakan rapalan yang lebih pendek untuk mengaktifkan sihirnya. Debu berkepadatan
tinggi berputar mengitarinya menjadi pusaran pedang dengan wanita itu sebagai
pusatnya, dan memotong para Chimera menjadi dua bagian. Serangan dari para
Chimera yang tersisa entah bagaimana berhasil dihindarinya dengan menerbangkan
dirinya menjauh menggunakan awan debu.
Wanita ras iblis itu
berteriak, "Kenapa aku diserang!?" Ia menjadi gelisah selagi
memandangi para Chimera yang menyerangnya. Lalu, ia pun kemudian menyadari
sesuatu - semua Chimera itu memiliki sebuah bagian tubuh yang hancur. Ada satu
yang tak berkepala, dan ada satu juga yang memiliki bekas luka dalam yang masih
membuat darahnya menetes keluar.
"Itu..."
Seperti yang telah wanita
ras iblis itu sadari, 5 Chimera yang menyerangnya adalah mereka yang telah
dikalahkan oleh Kouki. Para Chimera yang seharusnya sudah mati berdiri dan
menyerangnya. Situasinya menjadi tidak terlihat nyata sampai wanita ras iblis
itu menggunakan sihir tertentu dan bergumam, "Jangan bilang..."
"Aku tidak akan
membiarkanmu mengganggu Kouki-kun!"
Selagi ia berseru, Eri
mengayunkan tangannya seperti baton dan membangkitkan mayat para Chimera di
sekeliling wanita ras iblis itu.
"Cih! Necromancer,
hah! Aku baru tau informasi ini!"
Wanita ras iblis telah
melakukan investigasi sebelum melakukan serangan kejutan ke kelompok Kouki.
Dari informasi yang ada, tidak ada yang menyebutkan bahwa ada seorangpun yang
dapat menggunakan sihir super sulit seperti Necromancy, jadi situasi ini
benar-benar di luar dugaan. Itu karena, meskipun Eri memiliki 'Necromancer' di
kelasnya, dia buruk dalam menggunakannya dan tidak pernah menggunakan
'Necromancy' di pertarungan nyata, tetapi sekarang kenyataan bekerja seperti
yang mereka inginkan.
Meskipun aku buruk dalam
hal ini, aku akan berusaha menghadapinya! Pikir Eri selagi ia memandang wanita ras
iblis dengan tatapan yang kuat, dan ia memanipulasi Chimera dengan lihai seolah
ini bukan pertama kalinya ia menggunakan dalam pertarungan nyata. Akan tetapi,
ia hanya menggunakannya untuk mengulur waktu dibanding untuk mengalahkan musuh.
Sementara itu, Kaori
menggunakan 'Fokus' dan 'Sepuluh Ribu Surga' ke Suzu. Diantara para anggota
kelompok, Suzu lah yang berada dalam kondisi paling parah, yang menyebabkannya
untuk fokus dalam penyembuhan Suzu terlebih dahulu. 'Sepuluh Ribu Surga' adalah
sihir penyembuhan tingkat menengah berlemen cahaya yang dapat menyembuhkan
status abnormal. Akan tetapi, sihir pembatuan termasuk sihir yang cukup kuat,
dan ia tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya. Meskipun lubang di perut dan lengan
telah dengan segera dipulihkan, ia telah kehilangan cukup banyak darah. Ia
berada dalam kondisi kritis yang membutuhkan istirahat dengan segera. Lubang di
kakinya juga perlu disembuhkan begitu setelah efek dari pembatuan dapat
dihilangkan.
Nomura, dengan sisi kiri
tubuh yang membatu, telah dilepaskan dari pembatuan dengan usaha keras dari
Tsuji Ayako. Tsuji Ayako memiliki bakat yang tinggi dalam sihir penyembuhan,
tetapi fakta bahwa Nomura memiliki daya tahan yang tinggi terhadap sihir tanah,
membuat penyembuhannya bertambah cepat. Kakinya yang membatu telah berhasil
disembuhkan.
Akan tetapi dengan itu,
Tsuji Ayako hanya dapat menggertakkan giginya ketika menengok Kaori yang
mengayunkan tongkat putihnya. Meskipun mereka memiliki kelas yang sama yaitu
'Healer/Penyembuh', Kaori memiliki kemampuan yang jelas lebih tinggi darinya.
Kaori menggunakan sihirnya secara bersamaan untuk menyembuhkan Suzu yang jauh
terluka lebih parah dari Nomura. Ditambah, ia kadang menggunakan sihir
penyembuhan ke Shizuku dan Ryuutarou yang sedang bertempur melindungi Kouki.
Itu adalah mustahil untuk menirukan hal yang dilakukan oleh Ayako. Ia merasa
malu dan merasa rendah diri karena ia tidak dapat menyembuhakan semua
teman-temannya ketika sedang dalam kondisi darurat.
Meskipun Nomura terlihat
ingin mengatakan sesuatu kepada Ayako sehubungan dengan yang dirasakan Ayako,
dia lalu berpikir bahwa ini bukan waktu yang tepat, jadi dia menahan rasa
sakitnya dan menggumamkan sebuah mantra.
Dengan daya tempur mereka
yang berkurang dan Kouki yang tidak dapat bertarung, Hiyama dan Nakano dipenuhi
dengan luka-luka selagi mereka menghadapi banyak DB. Di sisi lain, kelompok
Nagayama dan Eri, yang melindungi kedua healer, menyadari mereka hampir sampai
pada batasnya. Dengan pertarungan yang terus mengalir seperti sekarang, ini
hanyalah tinggal beberapa menit sampai mereka benar-benar kelelahan.
Cahaya berkumpul di Pedang
Suci Kouki, tetapi Nakano, yang hampir dapat menangis kapanpun, merasa panik
ketika mengira itu sebagai tindakan bunuh diri. Para anggota party gelisah
menunggu waktu yang ditunggu... hingga saatnya tiba.
"Aku mulai! 'Hujan
Deras Surgawi'!"
Sebuah garis bersinar
ditembakkan ke atas dari Pedang Suci. Cahayanya meledak dan berhamburan di
langit-langit, menghujani DB di sekeliling seperti meteor.
'Hujan Deras Surgawi'
adalah sihir penyerang berelemen cahaya yang melayang di atas musuh musuh,
menargetkan beberapa musuh, dan menyerang mereka semua bersamaan. Kekuatannya
tidaklah begitu besar karena kekuatannya didistribusikan ke cahaya yang
menyebar, dan pada mulanya itu digunakan untuk menghabisi para keroco. Tetapi
dengan status 'Limit Break', sihir yang seperti sebuah bom ini cukup kuat untuk
menghabisi para DB di lantai 50.
Akan tetapi, DB yang luar
biasa kuat yang dibawa oleh wanita ras iblis menerima kerusakan tidak sebesar
yang diharapkan, dan paling kuatpun, itu hanya menghempaskan mereka menjauh
dari kawan-kawannya sejauh mungkin. Tetapi itu cukup untuk Kouki. Dengan
membuat sebuah celah, kawan-kawannya dapat mundur selagi wanita ras iblis masih
berurusan dengan para Chimera yang dikontrol Eri.
Setelah memastikannya,
Kouki mendemonstrasikan karakteristik sihir yang memiliki mantra waktu yang
panjang dalam perapalannya.
"'Berkumpul'!"
Seolah turun dari surga,
hujan cahaya yang mmembuat para DB mundur sementara, berkumpul kembali ke
Pedang Suci. Adegan berupa meteor-meteor yang berkumpul meninggalkan jejak
merupakan pemandangan yang fantastis. Kouki menusukkan Pedang Sucinya lurus,
dan pedang itu bersinar seolah diselimuti cahaya ke para DB yang posisinya
berada di jalur mereka mundur dan teman-temannya. Dengan seruan perang, dia
menarik pelatuk terakhir dari rentetan sihir
"'Hujan Deras Cakar
Surgawi'!"
Dengan segera, terjadi
beberapa hujan meteor seperti sebuah bombardir ketika dia menghunuskan
pedangnya ke depan. Meskipun terlihat sama seperti serangan sebelumnya, sihir
ini memiliki kekuatan yang lebih besar karena Kouki menggunakan kartu
andalannya, 'Kuasa Surgawi', dan secara alami menyapu para DB yang menutupi
jalur mereka mundur.
Biasanya, meskipun dia
ingin menggunakan 'Kuasa Sihir', rapalannya begitu lama dan dia tidak ingin
Shizuku dan Ryuutarou melindunginya lebih lama dari yang diperlukan.
Meskipun begitu, 'Hujan
Deras Cakar Surgawi', adalah tekhnik terbaik yang dimilikinya di situasi ini.
Aliran arus cahaya meteor melesat lurus ke para DB yang menghalangi jalan
mereka mundur, dan menyebabkan beberapa ledakkan serentak saat terjadi tabrakan.
Pemborbardiran yang terdiri dari beberapa peluru cahaya meledak seperti bom
cluster. Tabrakkan beruntun menyebabkan rusaknya keseimbangan para DB selagi
mereka terhempaskan.
"""ROOOOAR!!"""
Para DB mengaum sambil
menutup mata mereka, 'Hujan Deras Cakar Surgawi' memiliki beberapa efek
tambahan yaitu kebutaan yang disebabkan saat melihat cahaya ledakkan. Cahaya
kuat yang dihasilkan dalam jarak dekat membakar penglihatan mereka.
Menggosok-gosok mata dengan punggung tangan mereka, para DB mengamuk membabi buta.
Para DB itu sudah keluar
dari jalur pelarian kelompok Kouki. Sebuah jalan terbuka lurus di jalur mereka.
"Sekarang! Ayo
mundur!"
Dengan perintah Kouki,
semuanya bergerak bersamaan. Nagayama telah membawa Kondou yang membatu dan
Saitou di pundaknya selagi Endou membawa Suzu yang pingsan di pundaknya.
Meskipun lengan kirinya masih membatu, Nomura berdiri sendirian, menahan
perihnya rasa sakit, dan mulai berlari di jalur.
"Cih! Jangan biarkan
mereka kabur! Tangkap mereka!"
Selagi bertarung dengan
dua Chimera terakhir, wanita ras iblos itu memerintahkan para DB yang tak
terluka. Para DB bergerak sesuai peeintah dan mulai mengejar bersamaan. Para
Chimera, swrigala bermata empat, dan kucing hitam, mereka semua adalah DB yang
lincah, dan jarak mereka dengan kelompok Kouki memendek dalam waktu yang
singkat.
Itu adalah saat dimana
Nomura berbalik. Dengan wajah yang kesakitan, dia menodongkan tangan kanannya
dan mengeluarkan senyum tanpa rasa takut.
"Jangan pernah
berpikir aku akan kalah dari sihir tanah. Inilah balasanku! 'Penjara Akhir'!"
Bola abu-abu yang sama
berputar-putar seperti sihir milik wanita ras iblis itu ditembakkan dari tangan
Nomura. Bola sihir itu mengekuarkan asap pembatu ketika bertabrakan dengan para
DB yang berdatangan. Ketika wanita ras iblis mengeluarkan 'Penjara Akhir'
beberapa saat lalu, bahkan tanpa mengatakan apapun, para DB dengan segera mulai
mengambil jarak Itulah kenapa Nomura berpikir para DB dapat
merasakan bahaya yang ada pada sihir itu, dan merapalkannya untuk persiapan pelariannya.
Apa yang Nomura simpulkan
rupanya benar. Saat bola abu-abu itu terbang, para DB yang menerjang dengan
segera mengerem dan mulai melompat mundur untuk menjaga jarak dan kembali ke
lokasi mereka sebelumnya. Di saat yang bersamaan, asap itu menjadi tabir asap
yang menghalangi rupa Kouki dan kawan-kawannya ketika mundur.
Ditambah, Endou
menggunakan sihir untuk menghaphs kekuatan sihir yang tersisa dan bau mereka.
Kelas Endou adalah seorang 'Assasin', jadi dia memiliki bakat alami dalam sihir
menyamarkan diri, dan para DB sepertinya tidak dapat mengejar mereka.
Pintu masuk ruangan
sebelumnya terlihat lebih kecil di belakang mereka, dan mungkin itu hanya
imajinasi mereka, tetapi auman malu para DB seperti terdengar sedang bergema.
Kelompok Kouki merasa malu
karena tubuh mereka yang compang-camping dan teman-temannya yang masih belum
bisa membuka matanya. Akan tetapi, mereka juga lega karena berhasil selamat,
dan melanjutkan pelarian tanpa mengatakan apapun.
5 Comments
next
BalasHapusbtw min ini ada 1 ch yg kelewat soalnya langsung part 2 nya battle part 1 nya kelewat, 5 ch lagi sampe hajime ketemu kaori
BalasHapusEngga kok emang ini lanjutan dari yg 70 judul dari rawnya emang seperti ini
HapusTengkyuu udah update 😍
BalasHapusAkhir nya
BalasHapusPosting Komentar