CHAPTER 1
(Translater :
Orion)
Part
1
Markas [No Name], Aula
Depan.
Setelah itu, kelompok senior
yang telah makan siang dan kelompok pelayan berkumpul di Aula Depan dari
Markas. Dua orang yang juga kelelahan dari Game Pelayan yang dibuat oleh
Leticia juga berkumpul di sana.
Setelah memastikan kehadiran
dari semuanya, Jin melangkah maju untuk mengumumkan hal – hal yang akan terjadi
nantinya.
“Kurasa kalian semua sudah
mendengar bahwa.....Percher dan Aku akan pergi ke Gerbang Luar nomor 54545 yang
di pimpin oleh [Salamandra].”
“Dan yang tertulis di
undangan yang dikirimkan ke kita adalah: ‘Bergabunglah dalam ‘Pertemuan’ para
[Floor Master]. Di mana hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya kepada
kita, [No Name].”
Mendengar perkataan Leticia,
anak – anak dari kelompok senior terlihat sangat senang.
Pertemuannya akan diadakan
jauh di Daerah Utara tapi orang – orang yang menghadiri pertemuan ini akan
sedikit berbeda daripada pertemuan sebelumnya.
Floor Master terkuat,
Shiroyasha sudah mengundurkan diri dari gelarnya sebagai Floor Master dua bulan
yang lalu.
Motif dari musuh misterius
yang dikenal sebagai Aliansi Raja Iblis masih belum diketahui dan tampaknya
rumor tentang hal tersebut telah tersebar. Oleh karena itu, untuk menentukan
hal apa yang akan dilakukan berikutnya, para Floor Master dari berbagai sektor
memutuskan untuk mengadakan pertemuan ini. Dan karena [No Name] sudah
berhadapan dengan Aliansi Raja Iblis sampai dua kali dan juga mengalahkan kedua
Raja Iblis yang berhadapan dengan mereka, mereka juga akan diundang untuk
menghadiri pertemuannya.
“Tiga hari yang lalu,
Izayoi-san dan yang lainnya sudah pergi menuju Gerbang Luar nomor 54545. Dan
kami berencana untuk bertemu mereka nanti. Kepergian kali ini mungkin akan
menjadi yang terlama dan kuharap bahwa semuanya siap untuk melindungi Komunitas
kita.”
“ “ “ Mengerti ! ! ! “ “ “
Setelah mendengar tanggapan
yang begitu bersemangat, kelompok senior ribut – ribut memulai mengerjakan
tugas mereka untuk hari itu. Melihat begitu bersemangatnya anak – anak
tersebut, hal itu membuat mereka sedikit lega ketika mereka pergi. Ketika Jin
dan Percher melihat bayangan terakhir dari anak – anak yang mulai mengerjakan
tugas, mereka berbalik menemui Leticia dan Shirayuki-hime yang juga bertugas
menjaga tempat ini.
“Leticia-san,
Shirayuki-sama, kami memintamu untuk menjaga tempat ini.”
“Mengerti.....Tapi dengan
adanya Shirayuki-san menemaniku, tampaknya tidak akan menjadi masalah kalau ada
banyak musuh yang menyerang kan?”
“Yaaa, aku tidak yakin
dengan itu. Lagi pula dengan mengikuti pertemuan ini, kita dari [No Name]
kemungkinan besar akan diserang oleh Raja Iblis. Setidaknya sampai Gry-sama
yang sedang menjalankan misi kembali, tolong jangan lengah.”
Keduanya dari kelompok
pelayan saling pandan dan masing – masing mengangguk setuju.
Merasa lebih lega karena
mereka yang menjaganya, Jin berbalik menghadap Percher
“Kalau begitu, sudah
waktunya kita pergi.”
“......Ayo cepat pergi.
Gerbang Astral hampir tertutup dan akan ada kerumunan jika kita tiba pada saat
– saat terakhir.”
Percher yang tidak menyukai
keramaian mendesak Jin untuk bergegas saat dia mulai berjalan pergi.
Sedangkan Jin yang mengikuti
di belakang dengan senyum masam di wajahnya ketika mereka meninggalkan Wilayah
Komunitas mereka.
Part
2
---Little Garden, Gerbang
Luar nomor 54545, [Kouen, Kota Para Pengrajin]
Setelah sampai di sini
menggunakan Gerbang Astral di Daerah Timur, mereka merasakan angin hangat yang
mengenai mereka.
Lampu gantung besar yang
tergantung di pusat kota bergoyang – goyang saat angin panas yang dihasilkan
dari kilang – kilang besi yang berhembus dari bawah.
Lampu gantung besar, yang
berdiameter lima puluh meter, menetralkan dingin yang berhembus dari Daerah
Utara dan menjaganya agar tetap hangat sambil menerangi seluruh kota dengan
cahaya hangat yang dipancarkannya.
“Hal itu tidak pernah gagal
membuatku terpukau tidak peduli sudah berapa kali aku melihatnya. Hanya dengan
lampu gantung itu, dapat menghalau dingin yang memasuki kota.”
“......Yeah, terbuat dari
apa hal itu?”
Sebuah suara menggema di
pikirannya dari belakang.
Dia yang pernah bertarung
melawan pasukan [Salamandra] dapat menginjakkan kaki di wilayah [Salamandra]
sekali lagi, adalah berkat hasil yang dicapai oleh [No Name].
“Saurian Demon King dari Daerah
Timur tampaknya akan menghadiri Pertemuan besok. Jadi apa yang akan kita
lakukan selama kita menunggu?” Percher sedikit meregangkan dirinya saat dia
bertanya kepada Tuannya untuk memastikan hal yang harus dilakukan esoknya.
“Yah, tidak ada banyak yang
bisa dilakukan saat ini dan besok masih persiapan. Dan waktu bagi para Floor
Master dari wilayah lain berkumpul masih seminggu lagi, jadi tidak apa – apa
jika ingin bersantai dulu.”
Baru saja mendengar tentang
hal ini pertama kalinya, Percher memiringkan kepalannya dengan perasaan tidak
senang.
“.....Kurasa aku juga akan
diperiksa secara menyeluruh. Menggangu saja.” Dia menghela napas saat dia mulai
menatap langit senja.
“Itu tak bisa dihindari.
Hanya kau yang mengetahui informasi musuh dan menjadi sumber dari informasi
yang penting, kami membutuhkanmu untuk bekerja sama.”
“......”
*Hmph* Percher mangalihkan
pandangannya. Dengan hal yang tak terduga seperti, dia tidak lagi menyesal atau
ragu membocorkan informasi sekutu lamanya.....tapi adala alasan lain yang
membuatnya tidak bisa mengatakan yang sejujurnya.
(Kesampingkan Aura dan Rin untuk saat ini.......aku harus tetap menjaga
keberadaan Yang Mulia tetap menjadi rahasia.)
Percher mengeluh dengan
lesu.
Remaja berambut putihi
dengan mata keemasan adalah pemimpin dari Rin dan Aura dan orang yang dipanggil
oleh para anggota Aliansi Raja Iblis sebagai ‘Yang Mulia’. Untuk ambisinya
sendiri, Percher tidak ingin mengungkap idenitasnya.
Meskipun begitu, jika dia
diperintah untuk mengatakan semuanya oleh Tuannya, dia akan berkata sejujurnya.
Kontrak itu sendiri hanya berupa kutukan jahat.
Jin sebagai Tuannya
tersenyum dengan masam sekali lagi saat ia melihat ke arah lampu gantung.
Bagi Daerah utara yang
selalu diterpa oleh badai dingin sangatlah disayangkan karena tanahnya tidak
cocok untuk bertanam, namun berkat lampu gantung yang setara dengan Matahari
jadi memungkinkan.
Dan itu bukanlah suatu
pujian yang berlebihan jika dibilang kalau Gift dari lampu gantung itu
menggambarkan Floor Master Daerah Utara, [Salamandra] yang menjadi Komunitas
yang mampu menciptakan monumen sebesar untuk melindungi Daerahnya dengan Gift
tersebut.
“Seperti yang diharapkan
dari Komunitas yang aslinya meruppakan empat digit. Bisa membuat monumen
sebesar ini, Kurasa bahkan Jack dan yang lainnya tidak akan bisa menciptakan
sesuatu seperti ini kan?”
“Yahoho? Aku tidak yakin
dengan hal itu.”
Muncul dari api obor yang
tergantung di sepanjang koridor di luar Gerbang Luar adalah bola api besar.
Iblis Kepala Labu----Jack o’ Lantern tertawa ceria saat ia muncul di hadapan
Jin.
Dan yang duduk di kepalanya
adalah pemimpin dari [Salamandra], Sandora Doltrake. Sandora dengan rambut
merahnya yang indah bergoyang – goyang mengikuti gerakan Jack, lalu segera
ceria begitu melihat Jin.
“Jin, sudah lama tidak
bertemu! Aku tahu kau pasti akan datang di saat – saat ini!”
“Mhm, sudah lama tidak
bertemu juga, Sandora. Dan Jack. Apa yang kalian berdua lakukan?”
“Kami baru saja dari Bengkel
setelah mendengarkan saran dalam pengembangan Gift yang baru.”
“Yahoho! Kami baru saja
setelah berdiskusi ketika kami melihat Jin-dono! Karena sifatku yang begini,
kurasa Aku harus menyapa kalian!”
Jack dengan riang tertawa
*Yahoho!*.
Namun yang terjadi
selanjutnya, wajah Jack menjadi serius saat ia melanjutkan kata – katanya,
“Dibandingkan dengan itu.....Jin
Russel-dono. Menghina Bendera Api Azure sama seperti menghinaku! Teknik dari
Komunitas kami cukup terampil hingga bisa membuat Gift yang lebih besar dari
lampu gantung itu!”
“Be...Benarkah?”lu
“Yahohoho! Jika aku bohong,
kami bahkan bisa membuatkan satu untukmu......Yah...tapi masalahnya adalah
biaya produksinya yang membuatkan tidak melakukan hal itu.” Ketika mengakhiri
kata – katanya, Jack memalingkan kepala labunya. Tidak diketahui apakah ia
menyesal atau menyembunyikan rasa malunya tapi cukup bisa membuat Jin menyadari
bahwa Jack percaya diri dengan karya buatannya.
Sandora juga tertawa gembira
namun senyuman itu tiba – tiba enghilang dari wajahnya.
Tatapannya tertuju kepada
mantan musuhnya---Percher, dan dia mencoba untuk menyapanya.
“.....Oh, iia. Kau datang
juga, [Raja Iblis Kematian Hitam].”
“Uu, Mhm. Dalam dua bulan
terakhir, Percher menemani kami sebagai penjaga.....”
“Oh, Sandora. Sudah lama
tidak bertemu. Kekuatanmu tampaknya telah berkembang sedikit sejak saat itu
huh?” Percher tersenyum santai sedangkan Sandora membalas dengan tatapan tajam.
Ekspresi kekanak – kanakan
yang ada di wajahnya telah menghilang dan digantikan dengan ekspresi yang layak
sebagai Pemimpin Komunitas.
“Di Daerah lain, kekuatanmu
juga tampaknya telah berkurang. Sangat lemah hingga tidak bisa debandingkan
dengan dirimu yang sebelumnya. ---Hanya dengan satu serangan, Aku yakin bisa
membuatmu yang sekarang menjadi tumpukan abu.”
“.....Yah, coba saja?
Terdengar seperti omong kosong besar buatku.”
Percher dengan mudah menyindir
kembali Sandora yang mencoba menunjukan kuasanya dengan nada merendahkan itu.
Tapi sebenarnya, dirinya saat ini tidak mempunyai hak untuk berkata seperti
itu.
Kata – kata yang dia katakan
sebelumnya bukanlah basa – basi belaka---Kekuatan Sandora memang benar
meningkat sejak terakhir kali dia bertarung melawan Percher.
(Hmph,
dapat mengalahkan dua Raja Iblis, tidak heran kalau kekuatannya meningkat
sebanyak ini.)
Beberapa bulan yang lalu, ada Raja Iblis yang
muncul berkali – kali di Daerah Timur, Utara dan Selatan.
[Salamandra] juga ikut berpartisipasi dalam
pertempuran itu. Dengan kata lain, [Salamandra] lah yang mengalahkan Raja Iblis
itu dengan kekuatannya sendiri.
Tanduk Naga dari Raja Naga Bintang dan Lautan
memancarkan cahaya merah dan poDaerahnya yang tampak megah di kepala Sandora
tampak tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya. Tanduk Naga yang paling kuat
sekarang sudah menjadi miliknya. Tidak diketahui cobaan apa yang harus Sandora
lewati untuk mendapatkannya tapi dapata dipastikan kalau kekuatannya meningkat
sangat jauh.
Suasana yang begitu berat ini memungkinkan
satu percikan saja sudah cukup agar menjadi pertarungan.
Jin dengan panik berdiri di antara mereka.
“Tu...Tunggu sebentar! Ini akan menjadi
masalah jika kalian berdua bertarung di sini.....”
“ “ JIN! DIAM SAJA!” “
Dua suara yang datang dari arah yang berbeda.
Jin hanya bisa terdiam saat ia mendengar perintah tersebut.
Tapi usahanya tidaklah sia – sia karena
Sandora segera menghilangkan niat bertarungnya selagi dia memandang sekilas ke
arah Percher dan Jin.
“.....Kurasa kalian berdua sudah tahu dengan
membuat kontrak dengan Raja Iblis dan memanggilnya kembali, untuk menebus dosa
– dosa yang telah dilakukannya. Dan sebelum dia bisa menebusnya, Aku tidak akan
pernah mengakuinya. Kalau tidak---Kelima reakan yang telah kau bunuh tidak akan
pernah bisa beristirahat dengan tenang.”
“......Begitukah? Aku akan mengingat kata –
kata tersebut.”
Dalam sekejap, terlihat ekspresi Sandora yang
masih bersedih namun dia segera berbalik. Dan itu pasti alasan kenapa dia
sangat membenci Percher.
Melihat figur Sandora yang mulai pergi dari
kejauhan, tidak ada seorangpun yang tahu bagaimana memecahkan suasana yang
hening itu.
Dan yang pertama kali berbicara dalam
suasanya yang canggung itu adalah Jack dengan suara yang cerianya.
“Yahoho! Dia benar. Sebenarnya, Jack juga
tidak layak karena aku juga pernah banyak melakukan kejahatan dalam hidupku.”
“Ja...Jack juga?”
“Itu benar. Untuk menebus dosa – dosaku, Aku
mengadopsi roh – roh muda yang mati di [Will O’ Wisp].”
“......”
Percher memalingkan wajah untuk menghindari
pandangan mereka terhadap topik pembicaraan yang sangat sulit baginya untuk
dibahas.
Tapi Jack hanya menepuk – nepuk kepala
Labunya saat ia terus tersenyum, seakan mengatakannya dengan sengaja agar dia
menyadari kata – katanya.
“Pada akhirnya, semuanya sama bagi mereka
yang disebut sebagai Raja Iblis. Baik itu Shiroyasha-sama atau Saurian Demon
King-sama......dan ada juga Indra. Mereka yang memiliki kekuatan seperti itu
hanya perlu masuk ke suatu agama agar mendapat pencerahan menjadi roh sekelas
Dewa. Yah... jika kau memiliki keingin untuk menebus dosa – dosamu, Aku kenal
dengan orang suci yang bisa membantumu.....”
“Tidak perlu. Aku punya rencanaku
sendiri---Dan Jack. Tolong jangan pernah berbicara tenang Orang suci dan Dewa
yang bahkan tidak bisa memecahkan masalah seperti kelaparan di depan kami lagi. Jika kau melakukannya lagi,
Aku tidak akan memberikan peringatan seperti ini lagi.”
(Note: Kami
di sini mengacu kepada 8 Juta orang yang mati akibat kelaparan selama Wabah
Hitam berlangsung.)
Tatapan marah percher yang terlihat sesaat
tetapi dia segera memalingkan wajahnya lagi. Tampaknya Jack telah menginjak
ladang ranjau.
Jin tertawa pahit sebelum memperlihatkan
ekspresi serius di wajahnya.
“Jack,
kita simpan masalah Sandora dan Percher untuk lain waktu. Saat ini, apa
yang terpenting adalah......Komunitas yang bergabung denga Aliansi kita. Apakah
mereka akan ikut dalam Pertemuan besar ini?”
“Kau bisa bersantai tentang hal itu! Aku
sudah bertanya kepada Kouryuu-sama sebelum itu agar membantuku mengirim surat
undangan kepada mereka. Willa juga akhirnya setuju untuk datang ke sini. Dengan
ini, mereka semua pasti akan hadir di hadapan [No Name].”
*Doink Doink* Jack memiringkan kepalanya.
Willa Ignis Fatuss adalah Iblis terkuat dan
terkenal dari Daerah Utara dan wujud aslinya masih menjadi misteri. Menurut
rumor yang beredar, sangat jarang kalau dia akan segera bergegas menuju [Kota
Kouen] untuk mengadakan Game.
Semua yang Jin tahu tentang Willa hanyalah
fakta kalau Willa adalah Iblis yang mengendalikan perbatasan antara hidup dan
mati......Dan dari tanggapan Jack, tampaknya pemimpin dari [Will O’ Wisp] juga
merupakan anak yang cukup bermasalah.
“Aku mengerti.....Tapi karena Willa-san akan
datang, Aku akan pergi dan bertemu dengan yang lain terlebih dulu. Jika
memungkinkan, Aku juga berharap menggunakan kesempatan ini untuk memberi tahu
mereka tentang situasi dari Komunitas terakhir yang beraliansi dengan kita.”
*Hai* Jin mendesah muram.
Ada tiga anak bermasalah yang juga ada di
Komunitasnya dan situasinya lebih merepotkan.
“Mungkinkah kau tidak memberi tahu para
anggota dari [No Name] tentang Komunitas lain yang beraliansi dengan kita?”
“Tidak bukan begitu. Yang tahu tentang hal
ini hanyalah Izayoi-san dan Leticia. Lagi pula komunitas ini punya hubungan
yang buruk dengan [No Name] sebelumnya.....Jika Aku tidak mengatakannya saat
waktunya tepat, pasti mereka akan menentang rencana tersebut.”
“.....Lalu Jin-dono, apa yang kau pikirkan
tentang Aliansi ini?”
“Aku tidak berpikir buruk tentang hal ini.
Bahkan jika mereka turun ke tingkat yang lebih rendah, Komunitas mereka masih
memiliki tipe Gift terkuat. Selama pembicaraannya berjalan dengan lancar,
keduanya akan saling menguntungkan.”
Jack menganggukan kepala labunya.
“.....Yahoho. Keduanya saling mendapat untuh,
huh? Maksudmu menjalin hubungan yang setara dengan mereka?”
Mhm. Selama komunitas itu tidak mencoba untuk
menyinggung kami, kami juga akan bersikap biasa – biasa saja.”
Jin menyatakan niatnya dengan jelas dan Jack
mengangguk puas dengan itu.
Di Daerah lain, Percher yang selama ini diam
mendengarkan pembicaraannya memiringkan kepalanya dengan kebingungan saat dia
bertanya keheranan:
“Oi, Jin. Siapa yang menjadi kandidat
terakhir untuk beraliansi? Apakah itu komunitas yang dikenal oleh bocah aneh
dan Asuka?”
“Hm, Kurasa lebih dari sekedar tahu tapi
tetap saja sebagai orang asing? Dia adalah Komunitas yang pernah bertarung
dengan [No Name] sebelumnya.....”
---*Terkejut* Jin tidak dapat melanjutkan kata
– katanya karena ekpresinya tiba – tiba menjadi kaku.
Terheran – heran apa yang menyebabkannya
menjadi seperti ini, Percher mengikuti pandangan Jin untuk melihat apa yang
dilihatnya.
Mata Jin terpaku kepada sesuatu yang tinggi
di langit.
Simbol bangunan dari [Kota Kouen], lampu
gantung yang semua orang tahu---Tiga sosok dari Sakamaki Izayoi, Kudou Asuka
dan Kasukabe Yō berdiri di atasnya.
“Oh Ho! Pemandangan dari atas sini jauh lebih
bagus daripada yang kukira!”
“Benar sekali. Jalan – jalan yang diaspal
dengan api dan kaca tampak seperti kotak perhiasan yang terbuka”
“Nn. Pemandangan di sini begitu berbeda dari
[Underwood].”
Mereka yang sedang bersantai itu adalah
ketiga anak bermasalah yang telah menaiki lampu gantung tanpa izin. Dan setelah
dilihat baik – baik, mereka bahkan membawa mulai mengeluarkan bekal yang mereka
bawa.
Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, ini
merupakan pelanggaran.
“Kenapa....Kenapa Izayoi-san dan yang lainnya
berada di lampu gantung itu?!”
Jin menangis dengan panik. Tapi bisa
dimengerti. Karena memang, lampu gantung itu adalah simbol Wewenang dan Kuasa
dari [Salamandra].
Berada di sana tanpa izin dan mulai memakan
bekal mereka di sana, bukanlah hukuman yang setimpal bahkan jika mereka di usir
dari Pertemuan ini. Dan kemungkinan bahwa reputasi dari [No Name] akan
dipertanyakan.
“Po...pokoknya, Percher! Ambil kesempatan ini
sekarang karena orang–orang belum menyadari, bawa turun mereka sekarang
bahkan jika kau harus menggunakan kekerasan untuk melakukannya.....”
Sayangnya, sudah terlambat.
“Sialan KALIANNNNNNNNNNNNNN! SIAPA YANG
MENGIZINKAN KALIAN NAIK KE SINI?!”
Polisi militer [Salamandra] sudah melihat
mereka dan mulai berkumpul.
Jin memegang kepalanya yang kesakitan karena
masalah ini dan berbicara:
“.....Percher...”
“Ada apa?”
“Apakah kau bisa membuat mereka pingsan untuk
sementara waktu?”
Jin mengucapkan sesuatu yang mengerikan
dengan nada bicara yang tenang.
Bahkan sampai bisa membuat kebaikan yang ada
di dirinya menjadi kejahatan, Percher diam–diam mengagumi sifat seperti ini
yang seperti serigala berbulu domba.
“Yah, bukan berarti aku tidak bisa melakukan
itu. Hanya saja ketika mereka terbangun, bukankah hidupmu akan jadi dalam
bahaya?”
Percher menahan keinginannya untuk tertawa.
“Lalu jangan mendesakku melakukannya. Aku
masih ingin belum pergi dari dunia ini.” Pemimpin Komunitas yang masih muda itu
menghela napas pelan sebelum mengeluarkan pena dan kertas yang ia tuliskan
sesuatu.”
“Tidak ada jalan lain. Tampaknya kita hanya
bisa menyerahkan ini kepada yang ahli untuk menyelesaikannya.”
“Aku tidak keberatan dengan itu.”
“Dia harusnya berada di di asrama tepat di
ujung koridor ini.”
“Terima kasih infonya. Percher, tolong
sekarang pergi dan berikan ini kepadanya.”
“Yeah Yeah~mengerti.” Dengan pakaian
pelayannya yang berkibar, Percher pergi menggunakan pusaran angin hitam.
Part
3
---Di Daerah lain, para anak – anak
bermasalah.
Menyeliputi angin puyuh di sekitarnya,
Kasukabe Yō menaiki angin panas yang keluar dari cerobong asap pandai besi
untuk pergi ke lampu gantung yang ada di langit – langit. Dan karena dampak
dari pendaratannya yang sedikit kasar, tampaknya ada sedikit keretakan pada
lampu gantungnya namun kau bisa mengabaikannya jika kau tidak keberatan.
Sakamaki Izayoi dan Kudou Asuka yang juga
diangkut oleh angin puyuhnya juga melihat ke [Kota Kouen] dari lampu gantung
dan mereka tidak bisa menahan rasa kekaguman mereka.
“Oh Ho! Pemandangan dari atas sini jauh lebih
bagus daripada yang kukira!”
“Benar sekali. Jalan – jalan yang diaspal
dengan api dan kaca tampak seperti kotak perhiasan yang terbuka”
“Nn. Pemandangan di sini begitu berbeda dari
[Underwood].”
Ketiganya duduk di Daerah lampu gantung besar
saat mereka melihat ke kota yang ada di bawah mereka.
Dari kejauhan di bawah mereka, Mandora,
penasihat dari [Salamandra] bergabung dengan polisi militer dan memarahi
mereka:
“Lelucon macam apa yang kalian sedang
lakukan?! Memanya kalian pikir lampu gantung itu apa huh?! Turun sekarang juga,
dasar anak – anak nakal!”
Mandora tidak bisa menahan amarahnya tapi
mereka bertiga menganggap enteng hal itu.
Karena mereka sedang tidak bercanda. Mereka
hanya......benar – benar menggoda orang – orang yang ada di bawah.
“Nah, Sekarang saatnya kita makan siang.”
Izayoi dan yang lainnya sudah mengeluarkan
bekal yang mereka bawa dari bawah dan mulai berbincang – bincang dengan
santainya.
Sambil memakan Onigiri plum, Izayoi tampaknya
mengingat sesuatu saat ia melihat ke arah Yō sambil bertanya.
“Oh iia, Kasukabe, Jika kuingat – ingat lagi,
kau mendaftar kedalam Gift game yang pernah kau ikuti dulu kan? Gift game apa
itu?”
“Itu adalah <> yang di selenggarakan pada saat Festival [Kebangkita Naga
Api]. Kali ini aku harus membalaskan dendamku.”
“Hoho, Aku akan mendukungmu kalau begitu.”
Yō mengangguk sedikit saat dia menelan
onigiri rumput laut, salmon dan onigiri
rumput laut lainnya.
Wajahnya yang sangat gembira terlihat penuh
karena pipinya membengkak dengan semua makanan yang ada di dalam mulutnya.
Selama perbincangan tersebut, Mandora tampak terus memberi mereka peringatan.
Tapi ia masih tetap diabaikan.
“Izayoi, apa rencanamu?”
“Aku? Aku tidak punya rencana apa – apa. Aku
hanya ingin berjalan – jalan hari ini dan mendampingi Ojou-sama ke beberapa
tempat jadi Aku tidak merencanakan apa – apa selain itu.”
“Oh benarkah? Tapi aku terkejut. Biasanya kau
penuh dengan jadwal yang harus di lakukan.”
“Begitukah?”
“Mhm. Tapi, bersantai seperti ini sesekali
juga bagus untukmu. Kupikir Izayoi yang biasanya terus khawatir sepanjang
waktu. Aku sangat berharap bahwa kau dapat menyesuaikan dirimu dengan yang
lainnya.”
“Permintaan seperti itu terlalu berlebihan
untukku Ojou-sama, karena Aku sudah mencoba menyesuaikan diriku dengan yang lainnya.”
Izayoi tersenyum pahit ketika ia menjawabnya.
Ketiga anak bermasalah yang sudah selesai
dengan makanan mereka melihat satu sama lain saat mereka sudah menetapkan
jadwal mereka untuk hari itu.
“Ojou-sama dan Aku akan bertemu dengan Jack
dan yang lainnya. Ochibi-sama akan bertanggung jawab dalam menyapa
penyelenggara Pertemuan ini sedangkan Kasukabe akan mengikuti Gift Game.”
“Ara? Jack juga ada di sini?”
“Yeap. Ia berkata kalau ia akan
memperkenalkan Komunitas terakhir yang akan bergabung dengan Aliansi kita,
dan.....ada juga hadiah yang dipersiapkan untuk Ojou-sama.”
Izayoi tersenyum dengan mencurigakan.
Mendengar hal ini untuk pertama kalinya,
Asuka terdiam.
Dan pada saat itu, Kuro Usagi yang marah
berdiri di belakang mereka bertiga seperti Niō. (TL Notes: Niō = Penjaga Pintu
Gerbang Buddha)
Tapi mereka terus mengabaikannya.
Izayoi mengambil onigiri kentang goreng dan
memakannya sebelum berdiri dengan tiba – tiba.
“Kalau begitu, mari kita pergi dari sini.”
“.....Yeah. Apa rencanamu, Asuka?”
“Apa maksudmu dengan rencanaku? Aku tidak
mungkin turun sendiri dari sini. Aku hanya bisa mengandalkan salah satu dari
kalian untuk menurunkan.....”
“Maka biarkan Kuro Usagi membantu kalian
dengan hal itu. Dasar kumpulan ANAK – ANAK BERMASALAAAAAAAAAAHHHH AAAAAHHHHHHHH!”
*Swish~Pak! Pak! Pak!* Kipas kertas dengan
kecepatan yang luar biasa mengarah ke mereka.
Dengan begitu, ketiganya dipukul jatuh dari
lampu gantung.
Jin dan Jack yang melihat seluruh kejadian
itu hanya terdiam dan berwajah pucat.
Part
4
--- [Kouen, Kota para Pengrajin], Bengkel
tempat bekerja.
Setelah kejadian itu, Izayoi dan yang lainnya
diundang dalam game kejar – kejaran dengan Mandora, yang sangat marah, dan
polisi militer [Salamandra] ketika mereka menembakan api ke segala tempat.
“.....Jadi bagaimana rasanya setelah dikejar
oleh Naga yang lebih kecil dalam kejar – kejaran huh?” Kuro Usagi bertanya
dengan dingin.
Ketiganya telah sampai di Bengkel yang Jack
dan yang lainnya menunggu meski Kuro Usagi terus mengganggu mereka dengan kata
– kata yang digin seperti di atas.
Yō memisahkan dirinya dari mereka di
perjalanan dan sekarang tinggal mereka bertiga sejak saat itu.
Berjalan di sepanjang koridor yang diterangi
oleh lampu yang terang, Kuro Usagi menggembungkan pipinya saat dia terus
mengeluh:
“Benar – benar deh, kenapa kalian harus terus
– terusan berbuat jahil......Kuro Usagi sedang berlibur saat ini kau tahu? Dan
ingat, siapa yang harus disalahkan atas hal ini, yaitu Jin-bocchan dan Kuro
Usagi sebagai pengawasnya!”
“ “Bukankah itu bagus?” “
“Benar sekali----tidak tunggu, itu tidak
bagus sama sekali!”
Kuro Usagi mengangkat telinga kelincinya
karena marah.
Pertemuan yang memanggil semua Floor Master
untuk hadir kali ini adalah pertemuan yang sangat penting untuk menentukan
nasib Little Garden dari sekarang. Dan dia pikir kalau Izayoi dan yang lainnya
akan bersikap lebih dewasa dalam acara seperti ini.
Tapi pikirannya terlalu naif. Benar – benar
sangat naif.
Selama tiga hari setelah mereka tiba di
lokasi Pertemuan, hasil yang disebabkan oleh anak – anak bermasalah membuat
Kuro Usagi, sebagai penjaga mereka berlarian kesana kemari karena mereka terus
menang dalam Gift Game kecil. Dan karena itu, menyebabkan sebagian Gift Game
melarang mereka untuk berpartisipasi sebagai peserta. Bagi anak – anak bermasalah
itu, itu hanya kelakuan mereka yang ingin mengikuti Gift Game menarik yang di
selenggarakan di tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Tapi
siapa yang mengira kalau perbedaan kekuatan mereka begitu jauh hingga tidak
sengaja menang terlalu banyak.
Karena mereka sadar kalau mereka harus
merenungkan tindakan mereka selama ini... ketiganya mulai menjelajah ke puncak
dari bangunan yang menarik dan memutukan untuk menaiki bangunan terbesar dari
seluruh kota ini.
“Omong – omong, Kuro Usagi, Kudengar katanya
ada daerah untuk bengkel alkimia di ujung koridor ini. Benarkah begitu?”
Izayoi tertawa terbahak – bahak sambil
bertanya dengan rasa penasaran yang begitu besar.
Kuro Usagi menyerah, tampak telah dikalahkan
oleh senyuman saat dia mengangguk.
“YES. Lebih lengkapnya lagi setelah kau
sampai ke sana.”
Kuro Usagi menjawabnya dengan sedikit rasa
marah yang masih tersisa darinya.
Saat dia mengakhiri perkataannya, sebuah
kilatan cahaya dan gelombang panas yang tiba – tiba terpancar dari benkel di ujung
daerah ini menyebabkan udaranya berubah. Izayoi dan Asuka saling pandang saat
mereka mulai berlari dengan cepat penuh dengan keingintahuaan.
“Tu......!”
Nyala api yang tiba – tiba keluar dari pilar
api yang menjalar ke langit membuat Asuka sedikit terkejut. Dan itu juga bukan
api biasa.
Berputar di ujung daerah itu, mereka disambut
oleh taman yang berhiaskan lilin menyala dengan Api merah dan biru yang
tersusun dengan rapih.
“Ooh......! Aku mendapat kesan kalau hanya
ada satu warna saja yang menyelimuti seluruh kota dengan warna senja. Tapi
tampaknya kesanku telah salah setelah mendatangi tempat ini.”
“Yeah. Ini sangat indah sampai tidak
memberikan kesan seperti tempat yang memproduksi besi dan.....”
Keduanya menatap api yang menari di halaman
depan dengan penuh rasa kekaguman di dalam diri mereka.
Ada juga lilin yang menyala dengan warna
pelangi yang digantung di pohon disamping Distrik tersebut dan ada juga peri
kecil yang berkumpul di samping nyala api. Hanya melihat pemandangan ini saja,
seseorang pasti akan berasumsi kalau ini adalah tempat hangat tidak seperti
kenyataannya yang berlokasi di daerah yang sangat dingin.
Matahari belum terbenam dan karenanya
pemandangan di sekitarnya masih bewarna senja. Tapi ketika malam tiba, lilin
berwarna pelangi tersebut yang menghiasi halaman ini pasti akan mewarnai
koridor dengan pancaran warna yang indah.
Berdiri di samping Izayoi, Asuka sangat
bersemangat saat dia mulai berjalan dengan langkah kecil sambil menikmati
pemandangan di sekitarnya dan berkata dengan suara pelan:
“Api, kaca, dan produk pandai besi lainnya.
Pemandangan seperi ini benar – benar berbeda dari [Underwood].......bahkan Ras
Peri-nya sangat berbeda dari apa yang ditemukan di sana.”
“YES! Ini karena distrik bengkel ini tidak
hanya khusus dalam mengolah produk besi mereka yang terbaik, ini juga tempat
dimana mereka secara khusus membuat kaca yang bisa menjadi medium dari
Pemanggilan.”
*Hah?* Asuka memiringkan kepalanya dengan
bingung saat dia bertanya:
“......Medium? Pemanggilan?”
“YES! Mudahnya, metode untuk memproduksi
tempat lilin yang berjalan seperti itu. Memberi bentuk kepada roh api atau bumi
dengan tingkat spiritual yang rendah dan memungkinkan mereka untuk memasuki
medium tersebut. Bahkan jika mediumnya rusak, itu tidak akan melukai roh – roh
tersebut. Oleh karena itu bisa menjadi kontrak yang sangat bagus bagi para roh
yang ingin meningkatkan tingkat spiritual mereka.”
“......Uh? Hanya dengan mendiami medium
seperti itu, tingkat spiritual akan meningkat?”
Asuka memiringkan kepalanya karena dia tidak
tahu cara kerjanya.
Izayoi lalu melihatnya seperti ia melihat
orang bodoh yang berdiri di depannya.
“OiOi, Ojou-sama, coba kau pikirkan lagi dan
kau pasti akan menemukan jawabannya? Massa dan panas yang dapat di konversi
kedalam tingkat spiritual. Ketika membandingkan roh danau dengan laut, sudah
pasti bahawa roh laut akan lebih kuat kan?”
*Pak!* Asuka menepuk tangannya saat dia
akhirnya mengerti teori di balikhal itu. Dan itu memang benar untuk menghitung
tingkat spiritual.
Membentuk gunung dari bebatuan, membentuk
daritan dari bukit.
Membentuk danau dari genangan air, membentuk
lautan dari danau.
Kumpulan dari semua itu dalam sekala besar
akhirnya akan membentuk sebuah planet.
Dan itu salah satu alasan kenapa tingkat
spiritual yang diwujudkan oleh Roh Dewa akan disebut sebagai tipe terkuat.
“Be...benar sekali. Hanya saja aku tidak
mengira kalau akan semudah itu.”
“Yah, faktornya bukan hanya itu saja. Perhitungan
yang tepat dari tingkat kepadatan spiritual yang ada juga harus dihitung dengan
kepadatan waktu ketika memasukinya.”
“......Apa?” Keduanya terkejut dalam waktu
yang bersamaan. Namun Kuro Usagi tampaknya tidak mendengar mereka karena dia
berjalan di depan mereka sambil menggunakan telinga kelincinya untuk
menunjukkan jalan.
“Kalau begitu, mari kita pergi. Pemimpin dari
[Will-O’-Wisp] dan Komunitas terakhir yang bergabung dengan Aliansi kita juga
akan datang hari ini. Membuat mereka menunggu akan meninggalkan kesan yang
buruk tentang kita.”
“Nn.... Kurasa ada benarnya juga.”
Kuro Usagi memeriksa waktu yang tersisa.
Masih ada beberapa menit sebelum matahari terbenam. Tidak peduli siapa yang
kandidat terakhir dari Aliansi, membiarkan mereka berbuat seenaknya dalam
bernegosiasi dalam pertemuan pertama bukanlah hal yang bagus.
Melihat – lihat ke distrik yang jalannya
diaspal dengan batu – bata, mereka melewati kerumunan untuk berjalan menuju ke
distrik utama. Kemudian---
“---‘Kamikakushi’! ‘Kamikakushi terjadi
lagi!”
“Cepat hubungi regu polisi militer di semua
daerah! Cepat!”
“Tutup Dinding luar dan dinding Istana yang
mengarah ke Istana kedua! Kita harus segera
menangkap pria itu kali ini!”
Izayoi tiba – tiba menghentikan langkahnya.
Kuro Usagi dan Asuka juga berhenti di belakangnya.
“...... ‘Kamikakushi’?”
“YES, sepertinya begitu. Namun di Daerah
Utara di mana banyak roh jahat dan Raksasa berada, hal semacam ini bukanlah hal
yang langka terjadi......tapi kepanikan mereka terlihat sangat tidak wajar.”
“Bagaimana begitu?”
“Karena Daerah Utara telah mengambil tindakan
terhadap kasus ‘Kamikakushi’. Ada sebuah organisasi yang ahli dalam berurusan
denganroh jahat yang merasuki tubuh, kejahilan dari Roh Angin sampai penculikan
oleh Iblis dan bahkan kasus perdagangan manusia. Selama mereka menangani hal
seperti itu, kebanyakan kasus ‘Kamikakushi’ dapat diselesaikan dalam waktu dua
atau tiga hari kedepan. Tapi......”
Kuro Usagi menghentikan penjelasannya.
---‘Kamikakushi’ adalah istilah yang cukup
sederhana di Little Garden di mana banyak Dewa berada, tipe dari ‘Kamikakushi’
juga sangat beragam. Penculikan dan Hilangnya seseorang adalah tindakan yang
biasa terjadi dan tak perlu dibesar – besarkan. Ada juga membunuh seseorang
hanya untuk menjaga organisasi rahasia tersembunyi dari dunia luar. Mereka
adalah beberapa Komunitas yang ada di daerah terpencil yang di ciptakan untuk
‘Kamikakushi’ juga. Karenanya jenis kasus dimana ‘Seseorang tiba – tiba
menghilang’ secara umum akan disebut sebagai ‘Kamikakushi’ di Little Garden.
Izayoi mencerna perkataan Kuro Usagi sebelum
tertawa jahat.
“Dengan kata lain, keributan ini----adalah
kasus dari ‘Kamikakushi’ yang bahkan
ahlinya tidak dapat memecahkan kasus ini?”
Izayoi mempertanyakan kembali kasus ini yang
menarik perhatiannya. Wajah yang ditunjukkannya seperti anak nakal yang sudah
menemukan mainan baru. Kuro Usagi menyerah memarahinya saat dia menebak hal
yang akan dilakukan oleh Izayoi.
“Baiklah, Kuro Usagi tidak akan menghentikan
tapi tolong kembali saat mmalam tiba, okay?”
“Setuju. Jika aku belum kembali malam
ini---Anggap saja aku juga ‘Diculik’.”
Izayoi tertawa dengan keras saat dia berlari,
menuju ke arah keributan terjadi.
Part
5
Jin mengusap dadanya karena merasa lega
ketika ia melihat datangnya Kuro Usagi ke tempat mereka.
“Sekarang sudah beres. Dengan adanya Kuro
Usagi, tidak perlu khawatir lagi bahkan jika dia menghadapi ratusan anak – anak
bermasalah sendirian.”
“......Aku tidak keberatan kalau kau tidak
khawatir lagi. Tapi bukankah lebih baik belajar bagaimana cara bergantung
dengan kemampuanmu sendiri untuk menyelesaikan masalah?”
Percher yang telah kembali dari tugasnya
bertanya kepada Jin.
Ekpresi Jin berubah menjati ketakutan untuk
sesaat sebelum ia membulatkan tekadnya.
“Kau benar. Aku tidak bisa terus bergantung
kepada Kuro Usagi.......Aku harus berusaha lebih keras.”
“......Yep. Kau bisa membalaskan dendammu
setelah seratus tahun dan beristirahat dengan damai setelah itu.”
Cara bicaranya yang seenaknya itu membuat Jin
tersenyum kecil sambil mengabaikannya.
“Mari pergi, kita juga harus bergerak.”
“Kemana?”
“Untuk menyapa mereka, tentu saja. Komunitas
yang akan mengikuti Pertemuan ini bukan hanya Pemimpinnya saja. Banyak juga
Komunitas yang datang untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai keputusan
dari Pertemuan ini, jadi kita harus menggunakan kesempatan ini untuk memperluas
reputasi kita.”
“Oh, Aku mengerti sekarang.”
Percher yang telah mengerti dengan
situasinya, berjalan bersama Jin menuju Wilayah dari [Salamandra]----di mana
ada Istana berdiri di sana.
---Little Garden, Gerbang Luar Nomor 54545,
[Kouen, Kota para Pengrajin] dikelilingi oleh tiga dinding luar dan itu adalah
metode yang digunakan untuk membagi area Perumahan dengan yang lain.
Dinding Luar adalah markas dari para pasukan
elit yang terdiri dari Naga kecil.
Dinding kedua terdiri dari area perumahan,
panggung dan juga distrik bengkel.
Sedangkan di dinding ketiga terdapat asrama
sebagai kamar dari para tamu yang penting dan juga fasilitas yang seperti
hotel.
Dan di tengah – tengah dari dinding yang
paling dalam berdiri Istana dari Komunitas dengan deretan dari pegunungan di
belakangnya.
Jumlah orang yang memiliki bakat di
[Salamandra] hanya sedikit namun mereka adalah klan yang berhasil mempererat
hubungan dan kekuatan mereka dengan mempertahankan garis keturunan naga-nya.
Kekuatan utama yang mempunyai kemampuan untuk
terbang---Naga Kecil Bersayap yang jumlahnya sebanyak empat ribu.
Jumlah dari Naga Humanoid Salamander dengan
mudah melampaui jumlah dari Naga Kecil hingga sepuluh kali lipatnya. Meskipun
dengan jumlah dan kekuatan dari para prajuritnya, Aliansi [Draco Grief] yang
setara dalam hal [Floor Master], tidak akan sebanding dengan mereka.
Biasanya para prajurit akan ditugaskan ke
berbagai sektor untuk bertindak sebagai partahanan melawan Raja Iblis namun
dengan adanya Pertemuan dari para [Floor Master] yang akan berlangsung, dua
ratus ribu empat ratus Naga Bersayap berjajar di sepanjang kedua dinding bagian
dalam.
Prajurit dari Pasukan Naga Bersayap memiliki
sisik vermillion yang setara dengan kekuatan dari besi dan tubuh mereka yang
besar juga tidak kalah dari Eudemon.
Mereka lebih menggunakan jumlah untuk
mempertahankan daerah mereka sedangkan [No Name] bergantung dengan beberapa
anggota elit.
Jin mengamati wujud dari Naga bersayap itu
dengan tatapan yang tajam.
(Mereka
memang memiliki kekuatan sebanyak ini. Tapi hanya beberapa dari mereka yang
muncul di festival [Kebangkitan Naga Api]. Tentu saja,hal itu dapat dimengerti
karena mungkin mereka sedikit ceroboh dengan adanya Shiroyasha-sama mengawasi
jalannyafestival.....)
Tapi, kemungkinan bahwa [Salamandra] menghubungi
Aliansi Raja Iblis akan membuat situasinya sesuai.
Hanya saja... ini hal yang sulit dipercaya
oleh Jin.
(Seperti
yang kuduga, Aku harus mendiksukina masalah ini dengan Sandora dan Percher---)
“Jin, awas.”
“Eh?” Mendengar suara Percher, Jin melihat ke
atas.
Seseorang yang menyembunyikan wajahnya dengan
tudung jatuh menimpa kepala Jin dari halaman istana.
“Hey...Tunggu...Apa yang terjad....!?”
Jin akhirnya terjatuh ke tanah tanpa tahu apa
yang terjadi.
*Ka Cha!* Tampaknya lehernya mengeluarkan
suara retakan yang fatal. Dan Percher berjalan dengan santai untuk melihat
keadaan Jin.
“.......Tch!”
“Mendecakkan lidah?! Kenapa kau harus
mendecakkan lidahmu?!”
“Mendecakkan lidahku untuk mengekpresikan
kekesalan karena tidak bisa menjaga keselamatan seorang tuannya, bukankah itu
hal yang normal untuk dilakukan?”
Percher menjawabnya, bahkan tidak sedikitpun
tersindir oleh pertanyaannya.
Meskipun Jin ingin memarahinya, orang yang
terjatuh mengenainya menyelanya.
“......Jin?! Aku...aku benar – benar minta
maaf! Apakah kau terluka?!”
Orang yang menggunakan jubah bertudung itu
segera menghampiri Jin. Benturan itu membuat bagian kepala Jin mengenai batu
besar yang ada di pinggir jalan, tapi ia tidak punya waktu untuk peduli tentang
hal itu sekarang.
Memegang bagian belakang kepalanya yang
kesakitan, Jin berteriak:
“San...Sandora! Kau...Kenapa berpakaian
seperti ini?”
“Aku pergi untuk menyelidiki sesuatu dan
harus menyamar untuk keluar dari istana.Jin, mau ikut?”
Rambut merah Sandora yang indah bergoyang
saat dia memiringkan kepalanya sambil bertanya kepada Jin dengan tatapan yang
polos.
Jin terus memgang kepalanya.
“Sandora. Kau adalah [Floor Master] dari
Daerah Utara, kau seharusnya tidak keluar dengan diam – diam seperti ini.
Apalagi, Pertemuan untuk para Pemimpin akan segera diadakan, kau tahu?”
“Nn. Itu sebabnya kami bertiga memutuskan
untuk menyelesaikan masalah ini sebelum Pertemuannya dimulai.”
“Tidak, bukan itu yang kumaksud......”
----kalian bertiga? Jin memiringkan kepalanya
saat ia menutup mulutnya dengan tiba – tiba.
Kalau ia ingat – ingat lagi, memang terdengar
suara dari tiga orang yang mendarat. Perhatian Jin berganti dari Sandora ke
arah dua orang yang sejak tadi terdiam di belakang Sandora.
“Apakah kalian berdua anggota dari
[Salamandra]?”
“......”
Dua orang yang mengenakan jubah bertudung
tetap diam. Tinggi mereka hanya sedikit lebih tinggi dari Jin.
(Anak –
anak....usianya setara dengan kami juga?)
Jin mengamati kedua orang itu dengan
terkejut.
Sandora dengan panik berdiri di depan mereka.
“Mereka... Mereka berdua bukanlah orang yang
mencurigakan! Kami sudah saling kenal satu sama lain sejak lama......Yah, Aku
juga ingin memperkenalkan mereka kepada Jin......!”
Sandora melambaikan tangannya dengan cepat
saat ia mencoba menjelaskannya.
Mungkin karena mereka tidak bisa melihat
sandora yang begitu panik, salah satu dari kedua orang itu maju sambil
berbicara dengan nada yang terdengar seperti suara lonceng angin.
“Tidak perlu panik begitu, Sandora-chan.
Pelayan yang ada di sana----Percher kenal dengan kami.”
Dalam sekejap, Percher langsung terkejut.
Dua orang yang mengenakan jubah----dengan
tinggi yang sama seperti remaja pada umumnya, saling bertukar pandang sebelum
membuka tudung mereka.
“Apa......?!”
Setelah melihat wajah mereka dengan jelas untuk
pertama kalinya, Percher langsung terdiam. Kedua orang yang mengenakan jubah
ternyata sepasang remaja laki – laki dan perempuan.
Dengan wajah cantik yang tersenyum tampak
seperti bunga yang sedang mekar, rambut hitam mengkilap yang panjanganya sampai
ke pinggang; dan pisau tajam yang tergantung di sekitar pinggangnya,
penampilannya seperti mawar yang indah dengan duri yang ada pada batangnya. Dia
menggunakan rok mini lucu dan atasan tanpa lengan yang mengisyaratkan untuk
memudahkan gerakannya, dan dia tampaknya seperti gadis normal pada umumnya.
“Aku Rin dan pria yang ada di sampingku
adalah Yang Mulia. Senang bertemu denganmu,Jin.”
Rin berkata dengan suara yang lembut sambil
tersenyum.
“.......Senang bertemu denganmu. Karena ada
beberapa alasan Aku tidak bisa memberi tahu namaku yang sebenarnya, panggil
saja Aku sesukamu.”
Remaja laki – laki berambut putih dengan mata
yang keemasan melihat sekilas dari belakang Rin. Pakaiannya yang rapi dan
formal tidak sesuai dengannya tampak memberikannya kesan dewasa.
Dilihat dari penampilannya, ia seharusnya
berumur sekitar dua belas tahun.
Ketika kedua orang tersebut memperkenalkan
diri, Percher yang berdiri di belakang untuk menunggu berkeringat dingin dan
tubuhnya mulai bergetar.
(Rin
dan ......Yang Mulia? Tidak mungkin kan? Kenapa mereka ada di Istana
[Salamandra].......)
Dia menggertakkan giginya untuk
menyembunyikan perasaan gelisan dan paniknya.
Hubungan yang dia miliki dengan mereka tidak
hanya sekedar kenal satu sama lain. Kedua orang itu adalah rekan yang beraksi
bersamanya ketika dia memimpin Komunitas [Grim Grimoire Hamelin].
Dan mereka adalah kekuatan utama dari grup
yang sementara bernama [Aliansi Raja Iblis].
(Ini
buruk! Jika hanya Graiya atau Aura, mungkin tidak apa – apa......kenapa harus
kedua orang itu.....)
Percher sangat tahu kalau Gift yang dimiliki
oleh Rin bukanlah sesuatu yang bisa dihindari.
Dia juga tahu kekuatan sebenarnya dari pria
berambut putih yang berdiri di samping Rin.
Punggung Percher dipenuhi oleh keringat
dingin namun dia terus menyembunyikan kegelisahan dihatinya sambil bersikap
normal menyapa mereka kembali. Tapi Rin tampaknya menyadar kegelisahannya dan
menggenggam tangannya sambil tersenyum lebar.
“Ara, Aku sangat merindukanmu Percher-chan!
Aku tidak mengira kalau kita akan bertemu di sini, kan~?!”
“Mhm, Ya......lama tak bertemu, Rin. Dan Yang
Mulia.”
“Nn. Kau tampak baik – baik saja. Aku ikut
senang juga.”
“Tentu saja. Tapi aku tidak mengira dapat
bertemu lagi di Wilayah [Salamandra], dan pada saat seperti ini juga.”
Mengucapkan kata – kata yang sedikit
menyindir, Percher menutup mulutnya rapat – rapat.
Nada bicara Rin cukup santai tapi matanya
tidak sama dengan senyumannya. Tatapannya benar – benar dipenuhi dengan niat
membunuh sebelumnya. Dengan kata lain, keduanya telah siaga sejak tadi dan bisa
bertarung kapan saja.
(.......ini
benar – benar waktu yang sangat buruk untuk bertemu kembali.)
Kenapa mereka berdua berada di Istana
[Salamandra]?
Kenapa mereka bersama Sandora dan mencoba
melarikan diri dari Istana?
Meski ada banyak pertanyaan yang perlu di
jawab, tapi yang paling penting sekarang adalah caranya untuk melarikan diri.
Dia hanya memikirkan rencana untuk keluar dari siituasi tersebut sebelum
akhirnya dia mendengar teriakan penjaga Isatana.
“Oi, ini buruk! Kita tidak bisa menemukan
Sandora-sama di manapun!
“Apa katamu? Mungkinkah dia kabur lagi?”
“Ini.. Ini buruk! Cepat cari dia selagi
Mandora-sama masih di luar!”
Sekelompok penjaga bergegas keluar dari
Istana untuk mencari Sandora. Dan rencana untuk menyamar keluar dari Istana
akan ketahuan.
Sandora dengan panik melihat ke arah mereka.
“Ba...Bagaimanapun juga,berdiam di tempat
seperti ini akan membuat kita tertangkap oleh penjaga istana! Semuanya, ikuti
aku!”
“Eh......Eeeehhh?!”
Sandora menarik tangan Jin dan mulai berlari.
Ketiga orang yang tertinggal di belakang
mereka melihat mereka berlari lalu---
“Okay, mari kita pergi juga. Tentu saja,
Percher juga akan ikut.”
“......”
“Ah, jangan mencoba untuk kabur oh~! Aku
benar–benar ingin bertemu denganmu! Karena jika kau kabur dari sini.....kau
tidak akan mempunyai kesempatan untuk berbincang-bincang dengan kita lagi.”
Kata–kata Rin yang polos itu mengekang
pilihan Percher,
Kata–kata Rin bukanlah sebuah kiasan
belaka,
Jika Percher benar–benar kabur dari tempat
ini---mereka benar–benar tidak akan
mendapatkan kesempatan untuk berbicara satu sama lain.
(......Uu.)
Rin dan Yang Mulia memang merencanakan
sesuatu namun dia hanya bisa terdiam dan melihat bagaimana yang akan terjadi
selanjutnya.
Percher mengangguk setuju sebelum
meninggalkan Istana.
0 Comments
Posting Komentar