ANAK WILD BOAR DAN MATERIAL SERAT
(Translater : Hikari)
Beberapa hari telah berlalu sejak mengalahkan Thorn Token bersama Cloude. Dia meneruskan
penyelidikannya yang keras kepala tentang masalah lendir tapi aku selalu menghindari
topik itu.
Juga,
informasi tentang Thorn Token pun perlahan bertambah.
Tidak
ada banyak perbedaan antara monster lemah dan bos monster yang diparasiti
menjadi Thorn Token. Akan tetapi, beberapa Thorn Token yang memparasiti monster
dengan karakteristik tertentu sangatlah kuat.
"Ya,
mereka bukan sesuatu yang bisa kau hadapi satu demi satu. Haa, bagian dalam toko ini luar biasa."
"Ya,
'kan. Ini, tehnya."
"Terima
kasih, Kyouko-san."
Setelah
melalui banyak hal, aku kehabisan energi dan tidak meninggalkan 【Atelier】
meskipun selangkah dan memadukan potion,
sekaligus membuat aksesoris.
"Hei,
hei! Buatkan aku sesuatu juga! Aku bosan, kau tahu!"
"Eeeh,
mau bagaimana lagi kalau begitu…"
Setelah
percakapan seperti itu, aku membuat gelang dari bahan campuran kulit yang
tersisa dan lelehan equipment besi.
Tapi, bukannya menjadi seukuran pergelangan tangan si peri, gelang itu berubah
menjadi sesuatu yang mirip ikat pinggang.
Beberapa
waktu kemudian, saat aku gila-gilaan mengayunkan palu di depan tungku,
pemandangan si Peri Nakal yang membawa camilan dan mengunyahnya dengan berisik,
membuatku sangat kesal.
"Heii,
apa kau punya camilan lain~? Aku sudah bosan dengan yang ini~."
"Pantas
saja, tidak heran kau jadi bosan dengan butter
cookies, tapi permintaanmu itu terlalu mewah. Dasar."
Ryui
dan Zakuro sama sekali tidak mengeluh, pikirku. Saat aku berbalik ke arah
mereka berdua, mereka mengalihkan pandangannya sedikit. Tidak mungkin, jadi
mereka sudah bosan dengan biskuit juga.
"Haa, berhenti makan butter cookies dulu untuk saat ini kalau begitu. Tapi, aku tidak
akan membuatkan yang lain."
"Kenapa!
Aku menanti-nantikan camilan manusia!"
"Tidak,
hari ini ada jamuan minum teh dengan Cloude dan yang lainnya, jadi kau bisa
makan di sana. Aku tidak perlu membuat apapun."
"Apa!
Baiklah kalau begitu!"
Saat
aku berkata demikian, si Peri Nakal melesat "pyuu" dan melewati jendela ke kebun. Melihatnya, Kyouko-san si
NPC terkekeh manis, meskipun secara pribadi, aku ingin lebih banyak kesunyian
untuk menenangkan diri.
"Halo,
Yun-kun. Sepertinya menyenangkan sekali."
"Emily-san.
Karena kau datang kemari, itu pasti tentang Benang Logam, ya 'kan?"
"Ya,
memang begitu. Yah, ayo bicarakan soal itu dengan santai. Yun-kun, bagaimana
kabarmu?"
Si
Peri Air yang menaiki pundak Emily-san turun untuk melihat-lihat tanaman di kebun.
Emily-san melihatnya pergi sambil tersenyum.
"Enaknya.
Peri Air Emily-san sangat tenang. Punyaku terus mengeluh sepanjang waktu
"aku bosan", "aku ingin ini", "aku ingin itu",
seperti anak kecil."
;"Tidak
juga. 'Di sini gelap', 'payah', 'aku ingin lebih banyak tanaman',
katanya."
Emily-san
menerima secangkir teh dari Kyouko-san, menyeruputnya dan menghela napas.
Karena
percakapan ini seperti obrolan dua ibu-ibu, aku tertawa pelan.
"Jadi
kau seperti itu, ya."
"Semua
orang di sekelilingku tergantung pada belas kasihan si peri. Mereka mencoba
mencocokkan diri dengan para perinya, memahami mereka adalah hal yang
berguna."
"Mmm,
sepertinya sudah terlalu terlambat bagiku untuk itu. Aku sudah diperlakukan cukup
dingin olehnya."
"Kalau
Yun-kun diperlakukan dingin olehnya, maka kebanyakan player akan memperlakukan dia dengan lebih buruk."
"Benarkah?"
"Itu
benar. Kalau kau benar-benar dibenci, dia akan meresponmu secara mekanis tanpa
ekspresi apapun, seperti topeng noh.
Dibandingkan dengan itu, kurasa Peri Nakalmu benar-benar ekspresif."
Saat
aku melihat ke luar jendela, si Peri Nakal menciptakan sebuah hembusan angin
yang menggoyangkan tanaman-tanaman obat di kebun dan membentuk gelombang-gelombang
di rerumputan pendek. Peri Air Emily-san membasahi tanah dengan menyebarkan
kabut air di udara, yang menghasilkan sebuah pelangi.
Pohon
Wisteria Peach di belakang kebun dan pelangi, saat aku menyaksikan kedua peri
itu menari dalam pemandangan itu, seulas senyuman muncul begitu saja di
bibirku.
"Bunga-bunganya
indah, ya. Itu sebanding dengan menyelesaikan raid quest sulit tersebut."
"Ya.
Sangat menyenangkan menghabiskan waktu dengan santainya di pohon itu, mengelus
Ryui dan Zakuro."
"Karena
Pohon Wisteria Peach-ku tidak akan tumbuh sebesar ini di dalam pot yang kudapat
dari Yun-kun, aku jadi iri."
Berkata
demikian, dia menyeruput tehnya lagi dan memasukkan ke dalam mulutnya sepotong butter cookies yang si Peri Nakal sudah
bosan untuk memakannya.
Sebuah
suara renyah dan garing mencapai telingaku bersamaan dengan kesunyian yang
menyenangkan.
Akan
tetapi, di tengah-tengah itu semua, untuk sesaat terdapat sebuah bayangan yang
muncul di wajah Emily-san.
"Aku
merasa ada yang mengawasi kita. Kamu?"
"Hm?
Tidak juga."
"Kau
tahu? Sejak aku menaruh pot tanaman Pohon Wisteria Peach, aku merasakan sebuah
tatapan yang tertuju padaku. Itu bukan tatapan yang jahat. Peri Air juga
berkata bahwa itu adalah tatapan yang bagus, bahwa ada seorang anak baik telah
datang."
"Hmm.
Aku penasaran apa itu? Seorang roh penjaga? Keberadaan yang ajaib?"
Aku
menelengkan kepalaku, penasaran. Tapi dari apa yang dapat kuingat, aku
hampir-hampir tidak pernah merasakan tatapan apapun padaku sebelumnya.
Bahkan
sekalipun ada, paling-paling adalah orang-orang yang mengintip ke dalam 【Atelier】
dan memeriksa keadaan toko.
Saat
aku berkata demikian pada Emily-san, "Yun-kun, entah apakah itu tentang
tatapan ataupun cara evaluasimu, kau itu benar-benar tumpul," dia
mengatakan sesuatu yang kejam, tidak dapat dipahami.
"Itu
hanya imajinasimu, bukankah hal seperti itu juga bisa terjadi? Atau mungkin
bukan imajinasi tapi 'roh pohon' atau semacamnya." (Note : 気のせい (ki no
sei) untuk imajinasi seseorang dan 樹の精 (ki no sei) untuk roh pohon)
"Wah,
itu jadi permainan kata, ya. Yah sudahlah, kesampingkan obrolan kecil ini dan
langsung ke topik utama."
Aku
tidak berniat untuk bermain kata sama sekali, tapi itu menjadi kebalikan dari
niatku. Dengan kata-kata ini, seulas senyuman kembali ke wajah Emily-san dan
kemudian ekspresinya menjadi 【Pedagang
Material】 yang serius.
"Pertama,
laporan. Tiga tipe material tekstil, 【Kantung
Sutera Arachne】, 【Serat
Bambu】 dan 【Sutera
Magis】 telah gagal saat ketiganya disintesis
secara normal."
"Aku
mengerti, jadi semuanya gagal, ya."
Meskipun
aku merasa kecewa, ekspresi wajah Emily penuh dengan kepercayaan diri dan
berkebalikan denganku, dia hanya menelengkan kepalanya.
"Kubilang
'disintesis secara normal', 'kan? Jadi, aku mencoba mensintesis material
tambahan bersama ketiga bahan tersebut berdasarkan informasi yang kupunya untuk
melihat bagaimana hasilnya."
"Kemudian…"
"Ya,
hasilnya adalah ini."
Sambil
berkata demikian, dia menempatkan beberapa bundel Benang Logam yang sama dengan
yang Letia tunjukkan padaku sebelumnya.
"Resepnya
adalah satu jenis bijih logam dan 【Air
Kehidupan】. Dan, kali ini item tipe benang yang berhasil adalah 【Kantung
Sutera Arachne】 atau 【Sihir
Magis】. Barang ini adalah 【Synthesis】
dari ketiga item tersebut."
"Bagus!
Kita berhasil!"
"Kalau
aku tidak salah, Runner Bug yang mengeluarkan Benang Logam berasal dari 【Dungeon
Kota】 di Kota Labirin, 'kan? Jadi, aku
mencoba memadukan ketiga material dari Dungeon Kota dan 【Air
Kehidupan】 ditambahkan pada
resep."
"Aku
mengerti. Aku berbicara pada para perajin yang menggunakan 【Sewing】.
Kelihatannya, saat mereka menggunakan 【Air
Kehidupan】 saat memproduksi benang
jahit atau benang rajut, kualitasnya meningkat."
Selain
itu, material satu itu bisa digunakan untuk air pendingin 【Smithing】
dan untuk mengencerkan pernis 【Woodworking】.
Aku ingat Magi-san dan yang lainnya pernah menyebutkan ini sebelumnya.
"Haa,
aku tidak menyadarinya sama sekali. Aku seharusnya bisa segera membuatnya
dengan material yang ada."
Bahkan
tanpa mengumpulkan 【Kantung
Sutera Arachne】, aku sudah mempunyai
potongan-potongan kain 【Sutera
Magis】, bijih logam dan 【Air
Kehidupan】 di 【Atelier】.
"Hal
semacam ini tidak bisa ditemukan tanpa mengetahui hukum yang mengaturnya dan
pengalaman. Aku hanya memiliki database yang lebih besar daripada orang
lain."
Setelah
berkata demikian, Emily-san mengeluarkan material yang tersisa setelah membuat
Benang Logam.
"Pada
akhirnya, sepertiga dari material ini telah lenyap karena gagal. Sepertiga
lainnya berubah menjadi Benang Logam. Jadi kelebihan materialnya akan kita bagi
antara aku dan Yun-kun. Yah, hanya ada banyak 【Serat
Bambu】 yang tersisa."
Meskipun
aku sudah berhati-hati membakar bambunya untuk membuat serat-serat tersebut,
benda tersebut tidak digunakan. Tapi berpikir bahwa mungkin ada kesempatan lain
untuk menggunakannya, aku menerima bagianku.
"Bisakah
aku mencoba resep Benang Logam-nya sekarang?"
"Tentu,
silakan."
Aku
mengeluarkan sehelai lembaran untuk mensintesis tiga jenis item dan di atasnya aku meletakkan 【Sutera
Magis】, 【Air
Kehidupan】 dan Bijih Perak.
"Ayo.
——《Synthesis》."
Cahaya
melintasi lingkaran sihir, mengelilingi ketiga material tersebut dan
mengumpulkannya ke tengah-tengah, menumpuknya satu sama lain. Dan, cahaya yang
berkumpul di bagian tengah lingkaran itu pun membuncah——
"Ini——tidak
selesai? Gagal, ya. Padahal level 【Synthesis】ku
cukup tinggi."
Aku
mengambil material yang mirip benang lusuh dan menghela napas. Kemudian, aku
sekali lagi mengkonfirmasi status Sense-ku.
Yang Dimiliki SP23
【Bow
Lv41】 【Longbow
Lv15】 【Sky
Eyes Lv7】 【Magic
Talent Lv46】 【Magic
Power Lv49】 【Enchant
Arts Lv27】 【Alchemy
Lv32】 【Synthesis
Lv33】 【Crafting
Knowledge Lv34】 【Taming
Lv8】
Tidak Terpasang:
【Speed
Increase Lv28】 【See-Through
Lv15】 【Dosing
Lv29】 【Cooking
Lv27】 【Engraving Lv3】 【Swimming Lv13】 【Earth Element Talent Lv19】 【Linguistics Lv18】
【Synthesis】-ku level
33 tapi masih gagal, ya.
"Ngomong-ngomong, kita masih
belum mencari tahu tingkat kesuksesannya berdasarkan level. Aku penasaran level
berapa yang direkomendasikan untuk resep ini.
"Sekali lagi——《Synthesis》! Oh, kali ini berhasil."
Saat aku mengganti jenis bijih logam
yang digunakan dalam sintesis dari Bijih Perak menjadi Bijih Besi, aku dapat
mensintesisnya. Sepertinya tingkat keberhasilannya sangat tergantung pada tipe
bijih logam yang disintesiskan. Satu-satunya yang bisa kusintesis secara stabil
dengan levelku baru sampai Benang Logam Besi.
"Yah, karena aku tahu resepnya,
aku akan mengumpulkan beberapa material dan menaikkan levelku setidaknya sampai
tingkat di mana aku bisa mensintesis Bijih Perak."
"Ide bagus. Juga, bisakah aku mencoba
mensintesis yang lain mumpung kita sedang melakukannya sekarang?"
Berkata demikian, Emily-san
mengeluarkan beberapa material.
Material yang dia taruh di lingkaran
untuk sintesis empat material adalah High Potion, MP Potion, 【Air Kehidupan】, dan 【Kelopak Wisteria Peach】. Mungkinkah itu…
"Nah, ayo. ——《Synthesis》."
Dengan gumaman pelan, keempat
material itu memancarkan cahaya merah muda pucat dan berubah menjadi satu
bentuk.
"…itu 【Obat Pembangkit】. Hebat, Emily-san! Jadi 【Obat Pembangkit】 bisa dibuat dengan 【Synthesis】 juga!"
"Jadi ini tidak eksklusif untuk
Sense 【Mixing】. Harganya mungkin saja turun kalau
begitu. Tetap saja, daya penyembuhannya sebanyak standar umum."
Emily-san mengangkat bahu saat
mengatakan itu.
Sungguh, metode penggunaan Sense
sangatlah luas. Tidak hanya satu cara, aku sekali lagi dibuat sadar bahwa ada
banyak cara dalam crafting.
Dan kemudian, aku mengusulkan
sesuatu pada Emily-san.
"Emily-san, apa kau punya waktu
setelah ini?"
"Ada apa?"
"Apa kau mau ikut serta dalam
jamuan minum teh dengan Magi-san dan yang lainnya?"
Pesta jamuan minum teh adalah sebuah
kesempatan untuk bertukar informasi antara para perajin. Yah, saat ini kami
hanya makan kue dan mengobrol saja.
Akan tetapi, Emily-san langsung
meresponnya.
"Maaf aku terpaksa harus
menolaknya. Aku tidak tertarik dengan hal semacam itu."
"Sudah kukira."
"Aku tidak suka menarik perhatian. Aku
tidak merasa ingin berbaur dengan para perajin kelas atas."
Berkata demikian, dia meminum sisa
tehnya dan berdiri.
"Kalau ada sesuatu yang ingin
kusampaikan ke tempat itu, aku akan memberitahukannya padamu."
"Baiklah. Sayang sekali, tapi
aku bisa mengerti keinginanmu untuk tidak menarik perhatian."
Peri Air Emily-san yang sedang
berjalan-jalan di ladang tanaman obat telah kembali dan duduk di bahunya,
kemudian bersama dengan Ryui, Zakuro dan si Peri Nakal, kami melihat mereka
pergi.
"Haa, ditolak, ya."
Aku sudah menduganya jadi aku tidak
terlalu merasa kecewa. Tapi tetap saja, aku senang aku bisa berbicara tentang crafting dengannya sebelum jamuan minum
teh, pikirku.
"Hei, berapa lama lagi pesta
minum tehnya?"
"Coba kulihat. Sekarang
sepertinya kita sudah bisa pergi. Kali ini di 【Commonest Café & Clothier】nya Cloude."
Kami meninggalkan 【Atelier】 sedikit terlambat dan mulai
berjalan menuju lokasi jamuan minum teh diadakan.
·
Jamuan minum teh kali ini berada di 【Commonest Café & Clothier】 Cloude. Acara ini dilaksanakan
dengan meja yang dipersiapkan di sudut bengkel kerja toko.
Selama jamuan minum teh, ada lebih
banyak percakapan dibandingkan biasanya.
Itu karena ada tambahan anggota
dibanding biasanya, ada banyak tamu.
"Wow, kue manusia." "NyamNyam" "Iih, kamu tidak
punya harga diri sebagai peri, ya?" "Sruuup"
"Jadi Magi-san dan yang lainnya
berhasil mendapatkan peri, ya."
"Yup. Benar sekali!"
"Aku juga!"
Saat aku berkata demikian, Magi-san
dan Lyly menanggapi dengan senyuman dan kemudian memanggil para peri yang baru
kulihat untuk pertama kalinya.
"Ayo, kau harus memperkenalkan
dirimu."
"Kenapa aku harus
memperkenalkan diriku pada manusia…"
Si peri laki-laki dengan warna kulit
kecoklatan yang mengeluh itu sepertinya adalah peri yang mengikuti Magi-san.
"Hmm. Sepertinya 'Seri Kue
Sekali Suap' yang dijual di 【Commonest Café & Clothier】 sangat populer di kalangan para
peri.'
"Benar. Aku juga suka."
"Aku mungkin akan sangat suka
permen juga."
Lyly dan si Peri Angin yang mengikutinya
dengan senang memakan kue-kue sekali suap yang Cloude siapkan untuk teman minum
teh.
Saat ini, selain kue-kue sekali suap
yang sudah dijual di café, ada juga beberapa produk percobaan, sesuatu yang
belum bisa kau cicip sebagai seorang pembeli.
Secara pribadi, aku ingin membeli
beberapa baby castellan dan
membawanya ke rumah.
"Haa, sekarang setelah acara crafting selesai, 【Crafting Guild】 kembali beroperasi. Karena aku berada
di posisi pimpinan boneka guild ini
[TL: Mengingat 'otak' sebenarnya dari guild
ini lbih tepatnya si Cloude dan Magi hanya 'pemimpin guild' secara status saja
:3], aku sangat senang bisa kembali ke aktivitas crafting yang biasanya~"
"Setuju."
Magi-san dan aku meminum teh dan
bergembira karena beban pekerjaan yang berkurang.
Kami berdua minum teh hitam, Lyly
minum teh hijau, dan minuman pilihan Cloude adalah kopi hitam.
"Hei, Cloude. Akhir-akhir ini,
pembicaraan mengenai material yang disebut Benang Logam sedang beredar. Apa kau
tahu sesuatu?"
"Benar, perajin tipe penjahit
seperti Kurocchi seharusnya tahu."
Informasi mengenali Benang Logam
mencapai Magi-san dan Lyly juga. Di sisi lain, Cloude menyampaikan informasi
yang terbuka bagi umum dan menyampaikan sisa penjelasan itu padaku yang
mengerjakan benda itu dengan Emily-san.
"——Dan begitulah. Karena aku
tidak berhasil mendapatkan contoh Benang Logam, aku belum membuat apapun. Soal
itu, bukankah Yun lebih banyak informasinya?"
"Kurasa kau menyerahkan urusan penjelasan
itu padaku. Kami berhasil memastikan sebuah metode selain dari menggunakan
monster yang dijinakkan. Kami dapat membuatnya menggunakan Sense 【Synthesis】."
Sambil berkata demikian, aku
mengeluarkan Benang Logam yang kami buat sebelumnya. Ada yang perak, besi, dan
tembaga.
Aku tetap diam tentang metode
pembuatannya, tapi aku mengatakan pada mereka bahwa Emily-san yang membuatnya
dan mempromosikan bahwa jika memang dibutuhkan, mereka bisa meminta dia untuk
membuatkannya.
"Hmmm. Jadi si gadis 【Pedagang Material】 itu yang membuatnya. Aku bisa
menggunakan material ini untuk memperkuat ring
mail misalnya."
"Hmm. Kalau untukku, aku bisa
mengikat inti tongkat dengan ini atau semacamnya. Kurasa ada banyak
kegunaannya? Kali berikutnya, aku akan memesan beberapa untuk mencobanya."
"Magi-san dan Lyly, apakah
kalian berdua menemukan sesuatu yang baru?"
Aku bertanya pada mereka berdua yang
sedang memegangi Benang Logam di tangannya dengan ekspresi serius, tapi mereka
menyangkal dengan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Akhir-akhir ini, tidak ada hal
yang baru. Jadi, aku bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang bisa dilakukan
dengan Benang Logam ini."
"Aku juga sama~"
"Begitu pula denganku.
Ngomong-ngomong Yun, sudah seberapa jauh kau menafsirkan buku itu?"
"Eh, yah, masih ada banyak
kurasa? Aku sedang membacanya sedikit demi sedikit."
Buku yang Cloude bicarakan adalah
hadiah raid quest yang kuterima yang
adalah resep-resep 【Mixing】. Di dalamnya, terdapat resep Obat
Pembangkit. Sedangkan untuk resep lainnya, aku masih dalam tahap menafsirkannya
dengan menggunakan Sense 【Linguistic】.
Soal menafsirkan, kurasa Cloude
sudah lebih jauh daripada aku karena level 【Linguistic】nya lebih tinggi.
"Kalau begitu, akan kuberikan
catatan singkat ini padamu. Resep-resep yang dapat kutafsirkan tertulis di
situ."
Saat aku membuka helaian kertas yang
dia berikan padaku sambil berkata demikian, aku melihat resep dan nomor halaman
yang dituliskan dengan cermat. Tidak menyangka bahwa dia akan memberikan padaku
sesuatu yang seberharga ini, aku menyunggingkan senyuman getir.
"Terima kasih, Cloude. Aku akan
menggunakannya dengan baik."
"Apa, jangan dipikirkan. Itu
adalah tanda terima kasih untuk Quest
Peri."
Berkata demikian, dia menyeruput
kopi hitam pekatnya.
Karena tidak ada topik pembicaraan
lain dari Magi-san dan Lyly, jamuan minum teh itu dengan segera menjadi sebuah
obrolan biasa dan para peri yang menjadi rekan kami menjadi pusatnya.
"Tetap saja, bagus sekali Quest Peri tersebar dari Yun-kun ke
Cloude dan pada kami."
Saat dia berkata demikian, Magi-san
menyodorkan sepotong bolu seukuan satu suapan pada si Peri Api. Peri Api
tersebut menggembungkan pipinya dan tidak menerimanya. Tapi, pemandangan saat castellan mengejar-ngejar dia itu
terlihat lucu.
Si Peri Angin Nakal, bersama dengan
sesama Peri Angin yang datang bersama Lyly untuk makan kue, terlihat akrab
bersama-sama. Hanya saja, aku penasaran ke mana banyaknya makanan itu pergi.
Sejumlah besar kue membengkak di perut mereka dalam ukuran yang mustahil. Aku
meyakinkan diriku sendiri bahwa itu hanyalah sebuah adegan yang fantastis.
"Jadi, Cloude. Yang sedang
tidur di situ adalah perimu yang waktu lalu, 'kan?"
"Ya, si Peri Kegelapan yang
datang denganku."
Aku berkata demikian dan melirik si
peri yang menempatkan kepalanya pada sebuah alas mungil yang dibuat untuk
dipakai peri oleh Cloude. Si Peri Kegelapan menggerakkan mulutnya, bergumam
selagi dia tertidur sambil bersandar pada si anak kucing, Socks.
"Entah kenapa, sepertinya dia
sedang mengenakan pakaian yang berbeda dari yang kulihat terakhir kali. Yang
lainnya juga, para peri kalian terlihat lebih berwarna-warni, sepertinya
begitu."
"Yun-kun, kau juga memberikan
sabuk yang bagus pada perimu, 'kan?"
"Yah, memang benar."
Dipuji bagus oleh Magi-san, aku
merasa sedikit malu. si Peri Nakal menyadari dirinya menjadi topik pembicaraan,
tapi tidak akan melepaskan kue-kue itu tidak peduli apa yang terjadi.
Magi-san dan aku hanya memberikan
peri-peri kami ornamen-ornamen kecil, tapi usaha Cloude berbeda.
Si Peri Kegelapan tadinya mengenakan
gaun terusan sederhana berwarna hitam, tapi sekarang, dia mengenakan kostum
bertema gothic lolita hitam dengan
banyak renda.
"Fufufu, kalian tidak tahu
berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk membuat karya ini. Berapa banyak
material yang kugunakan untuk membuatnya."
Cloude menyunggingkan seulas
senyuman tanpa takut. Lyly dan aku menatapi mahakarya Cloude dengan sangat
berminat.
"Aku iri. Dengan spesialisasi craftingku, tidak ada yang bisa kubuat
untuk seorang peri."
"Benar. Kurasa juga begitu.
Karena dia terlihat manis, aku ingin membuatkan sesuatu untuknya."
Sambil berkata begitu, Magi-san
mengelus kepala Peri Api dengan ujung-ujung jarinya.
Dan, si Peri Api yang kepalanya dielus,
menanggapi kata-katanya
"Apa? Apa kau tidak puas
denganku?"
"Tidak, sama sekali tidak.
Terima kasih telah menguatkan tungku untukku."
Dia mengatakan sesuatu yang menarik.
Lyly dan aku menelengkan kepala dengan penasaran.
"Magi-san, apa maksudnya 'menguatkan'?"
"Ah, ngomong-ngomong tentang
hal yang belum kuberitahukan pada kalian. Saat aku melakukan 【Smithing】 dengannya, dia menaikkan
temperature tungku sehingga lebih mudah memproses logam."
"Itu bukan apa-apa."
Seperti itu, Magi-san membangga-banggakan
Peri Api yang ada di telapak tangannya. Si peri sendiri melipat lengan dan
mengatakan kalau itu bukan apa-apa, tapi terlihat bergerak-gerak tidak tenang
dengan senangnya.
"Begitukah? Kalau begitu Lyly
dan Cloude, apa peri kalian melakukan sesuatu?"
"Hmm. Tidak juga, kurasa?
Hanya, dia menggunakan angin untuk membersihkan serpihan-serpihan serutan
kayu."
"Aku tidak masalah selama dia
mengenakan baju yang kubuat."
Saat Cloude menjawab, aku dan
Magi-san menatapnya lekat-lekat. Jadi dia menjernihkan pikirannya dan
menambahkan bahwa perinya berguna saat memberikan status buruk tidur pada
lawan.
Karena kami membicarakan hubungan
dengan peri satu demi satu, kali ini semua wajah menoleh padaku.
"Dan, peri Yun-kun…"
"Fyuuuh, aku makan banyak sekali!"
Si Peri Nakal yang sampai detik ini
terus makan kue, meskipun beberapa hari berlalu sejak dia mengikutiku, yang dia
lakukan hanya tidur, makan, dan mengajakku bermain. Hal-hal semacam itu. Juga,
dia melakukan beberapa kejahilan kecil seperti mengganti susunan barang
dagangan yang sudah ditata.
"Tidak ada yang khusus."
"Apa! Kau membicarakanku, 'kan!
Aku adalah Peri Angin Nakal! Aku bisa melakukan kenakalan yang
mengagumkan!"
"Seperti memindahkan objek
beberapa sentimeter."
"Berhenti mengejekku! Sihir kenakalan!
——《Terima
Ini》!"
Ya, ya. Tidak mempedulikan dia, aku
selesai menuangkan lebih banyak teh untukku sendiri dan memasukkan sejumlah
kecil gula, kemudian menyeruputnya.
"Ya ampun, hanya kejahilan
kecil. ——?‼ Phuaa?!"
"Yun-kun, kau tidak
apa-apa?!"
"Yuncchi, apa yang
terjadi?"
Aku tiba-tiba menyemburkan teh
tersebut, mengejutkan Magi-san dan Lyly. Aku sendiri tidak mengerti kenapa,
tapi melihat si Peri Nakal memegangi perutnya sambil tertawa di tengah udara,
aku mengerti aku sedang dikerjai.
"K-kau, apa yang kau
lakukan?"
"Ahahaha, itu karena
mengejekku! Muka yang aneh sekali!"
Sedikit teh memasuki hidungku jadi
terasa sakit. Karena aku menyemburkannya ke samping, itu tidak mengotori meja,
tapi karena mulutku kotor, aku menyeka wajahku dengan sehelai handuk.
Cloude menuangkan kopi untuk dirinya
sendiri, mengambil sedikit gula dari mangkuk dan setelah melarutkannya dalam
kopi, dia menyesapnya.
"Aku mengerti. Kopi asin. Untuk
kue berikutnya, ayo coba sesuatu yang asin."
"Garam?!"
Terkejut, aku mengambil beberapa
kristal dan menjilatinya. Isi dari mangkuk gula berubah menjadi garam.
"Ayo lakukan lebih banyak lagi!
Di sanaaa, di sana!"
Si Peri Angin melayang-layang di
udara seakan sedang menari. Dengan satu lambaian lengannya, teh berubah menjadi
minuman yang berbeda dan satu kaki meja patah. Cloude dan aku buru-buru
menahannya saat meja itu miring.
"Hei, hentikan!"
"Lagi, lagi, ayo, ayo! Di
sana!"
Sebuah pusaran angin mengangkat
mantel Cloude dan membungkus wajahnya. Jika aku berhenti menopang meja untuk menghentikan
si Peri Nakal, meja itu akan jatuh.
"Magi-san, Lyly! Tangkap
dia!"
"Baik."
Seperti yang diduga, Magi-san dan
Lyly juga berpikiran kalau ini sudah kelewatan dan bangkit dari kursi mereka
dan mengulurkan tangan ke arah si Peri Nakal.
"Hehehe, kalian tidak akan
menangkapku!"
"Tung…berhenti bergerak!"
Si Peri Nakal meloloskan diri dengan
menyelinap dari tangan mereka. Si peri terbang berputar-putar di udara dengan
bebasnya dengan kami dalam kendalinya.
"Hei, patuhlah dan biarkan aku
menangkapmu."
"Itu benar.
Tunggu…w-woahhh?!"
"Lyly, hati-hati!"
Magi-san dan Lyly menjulurkan tangan
di saat yang bersamaan untuk menghentikan pergerakkan si Peri Nakal. Akan
tetapi, dia tidak berada di tempat yang terbuka, sebagai gantinya dia
menerbangkan kursi dan meja sehingga menghalangi mereka berdua. Si peri
menggerakkan kursi dengan udara dan membuat Lyly tersandung.
Meskipun Magi-san segera mencoba
untuk menangkap Lyly, karena si Peri Nakal menekan punggungnya untuk memastikan
Lyly terjatuh, kedua orang itu jatuh bersama.
"Magi-san! Lyly!"
"Apa! Apa yang terjadi?!"
Dengan mantel yang masih membungkus
sekitar kepalanya, Cloude tidak bisa mengetahui apa yang sedang terjadi.
"M-m-maaf, Magicchi!"
"Tidak, tidak apa-apa selama
kau tidak terluka."
"Magi-san! Lyly!"
Aku merona saat melihat postur tubuh
mereka. Terjatuh, wajah Lyly menempel pada dada Magi-san.
Memahami situasinya, Lyly mencoba
untuk bergerak mundur dalam keadaan panik, tapi dia gagal. Karena terburu-buru,
entah kenapa dia tidak dapat menyelinap lepas dari dada Magi-san.
"Lyly. Tenang sedikit. Ayo,
tarik napas, hembuskan."
"Fuu, haa, fuu, haa. Oke, aku baik-baik saja."
"Sekarang, berdirilah
pelan-pelan."
Magi-san sendiri yang berbicara pada
Lyly seakan tidak ada apapun yang terjadi, mengatakan padanya untuk menarik dan
menghembuskan napas untuk menenangkan dirinya. Setelah lebih tenang, Lyly
berdiri, menjauh dari Magi-san.
"Lyly, apa kau terluka?"
"Ti-tidak, Magicchi."
Wajah Lyly menjadi merah padam dan
kepalanya tertunduk rendah. Magi-san menyunggingkan senyuman seperti Kucing
Cheshire
"Lyly, malu ya? Meskipun kau
seorang bocah, kau tetap saja anak laki-laki, ya 'kan?"
"Magicchi!"
"Ahahaha, maaf. Kau terlalu
imut."
Magi-san dan Lyly berbicara dengan
riangnya, tapi aku sangatlah murka dalam diriku.
Aku entah bagaimana dapat
menyesuaikan kaki mejanya kembali dan bergerak menjauh.
"Hei, bukankah kejahilanmu
sudah berlebihan?"
Aku menangkap si Peri Nakal dengan
cengkeraman besi saat dia terus tertawa melihat kejahilannya sukses besar dan
bertanya dengan serius.
"Lepaskan! Aku si Peri Nakal!
Apa salahnya berbuat iseng!"
"Itu salah! Kalau itu begitu
penting bagimu, maka batasi hanya padaku saja!"
"Apa-apaan kau ini! Apapun yang
kulakukan tidak ada hubungannya denganmu!"
"Kalau kau tidak minta
maaf——aku akan memasukkanmu dalam botol!"
Ke dalam botol, mendengar itu, para
peri di ruangan itu langsung menjadi tegang.
Tepatnya, ekspresi para peri menjadi
kaku dan detik berikutnya, mereka mulai menangis.
" " "TIDAKKKKKKK,
jangan ke dalam botol——!" " "
Saat itulah si Peri Kegelapan yang
sedang tertidur terbangun dan melihat ke sekelilingnya, tapi termasuk dengan
peri yang ada di tanganku, mereka semua mulai menangis.
Magi-san yang sedang menggoda Lyly
dan Cloude yang entah bagaimana berhasil mengembalikan mantelnya ke posisi
semula, mereka menatapiku dan para peri, bertanya-tanya apa yang telah terjadi.
"Eh, ah, selama kau tidak
melakukan hal-hal yang buruk, aku tidak akan memasukkanmu ke dalam botol, jadi
jangan menangis!"
Aku menaruh si Peri Nakal yang
kutangkap ke atas meja dan menghiburnya.
"Benarkah? Kau tidak akan
memasukkanku ke dalam botol? Sejak dulu, peri-peri yang nakal akan dimasukkan
ke dalam botol dan digunakan untuk Obat Kebangkitan."
Peri yang Dibotolkan, apakah ini
game dengan pahlawan yang berpakaian hijau? Aku menukas diriku sendiri dalam hati dan kembali menghiburnya.
"Aku tidak akan membotolkanmu.
Tapi, terlalu berlebihan mengisengi adalah hal yang berbahaya."
"Tapi, aku Peri Nakal."
"Kalau kau akan melakukannya,
maka lakukan kejahilan yang membuat orang lain senang. Juga, karena kau membuat
repot yang lainnya, minta maaflah."
"…Aku tadi terlalu berlebihan.
Maaf."
Si Peri Nakal menundukkan kepalanya
dengan patuh. Peri lain yang tadi menangis juga ditenangkan oleh Magi-san dan
Lyly.
"Aku tidak begitu keberatan.
Yah, aku sedikit terkejut, tapi tidak ada kerusakan berarti."
"Aku juga sama. Kalau kau akan
melakukan kejahilan, bagiamana kalau kau melepaskan beberapa pusaran angin di
jalan uta—— Magi, turunkan tinjumu."
Cloude berbicara dengan nada
bercanda, tapi karena dia menyinggung kenakalan yang berhubungan dengan
menyibak rok, dengan wajah tersenyum, Magi-san mengangkat kepalan tinjunya di
depan wajah pria itu.
Lyly yang menderita dampak terbesar,
kini menunduk malu.
"Aku minta maaf. Aku sudah
kelewatan."
"A-aku tidak apa-apa. Um, aku
hanya sedikit…kaget…"
Dia melirik Magi-san dan
mengeluarkan erangan. Magi-san sendiri tidak begitu peduli karena dia
memperlakukan Lyly seperti seorang adik laki-laki.
Melihat orang-orang memaafkan
kenakalan itu, aku menghela napas lega.
"Khukhukhu, tetap saja, itu
adalah tanggapan yang brilian terhadap kejahilan-kejahilan itu. Seperti yang
diduga dari 【Nanny】 kalau boleh kubilang."
"Grrr, Cloude, jangan katakan itu. Aku tidak suka nama itu."
Dikatakan demikian, aku melihat ke
sekeliling untuk sesaat dan tindakan yang terlalu-bebas dari para peri itu
bertumbukan dengan bayangan anak-anak TK.
Saat aku mengerutkan wajah tidak
senang, Lyly mengalihkan topik pembicaraan.
"Tapi, itu luar biasa. Mengubah
isi mangkuk gula, mematahkan kaki meja, dan semacamnya."
"Hehehe! Itu karena aku adalah
Peri Nakal, kau tahu. Aku pintar dalam menahan orang lain dan membuat mereka berjatuhan!"
"Terbawa suasana lagi, ya.
Beberapa waktu lalu, kau mengumpulkan segerombol monster musuh pada kami, ya
'kan."
Mengarahkan tubuhnya menyamping ke
arah kami, si Peri Nakal menyombongkan diri. Aku membalasnya sengit tapi
sepertinya tidak didengarnya. Kemudian, Magi-san nampaknya menyadari sesuatu.
"Hei, Peri Apiku bisa membantu crafting, tapi bukankah si Peri Nakal
itu tipe pendukung pertarungan? Sama seperti Peri Kegelapan Cloude yang bisa
melancarkan status buruk pada musuh."
"Aku mengerti. Kurasa itu
mungkin saja. Menahan musuh dan menarik perhatian mereka adalah potensi tempur
yang sangat bagus."
"Kalau begitu, apa yang Peri
Anginku bisa lakukan?" tanya Lyly.
Kami mulai memikirkan dengan serius
kemampuan para peri yang mengikuti kami.
Sampai saat ini, aku berpikir bahwa
periku itu menyebalkan dan tidak menghadapinya secara serius.
Aku juga dikatakan begitu oleh
Emily-san, tapi sepertinya aku pernah menghadapi periku sekali.
Benar juga, karena aku hampir-hampir
tidak pernah terlibat dalam pertempuran, aku tidak pernah memikirkan kemampuan
pendukung tempurnya.
Menatapi si Peri Nakal, aku bergumam
pelan.
"Mungkin kita harus jadi lebih
akrab. Tidak, ayo lebih akrab."
Memantapkan tekad dalam dadaku, aku
mengangkat cangkir teh ke mulutku dan menyemburkan teh asin lagi.
Aku lupa masih ada teh asin yang
tersisa.
·
Setelah
pesta minum teh, keisengan pun cukup mereda. Ya, cukup.
"Ahahaha!
Maju! Maju!"
"Kyu~"
Si
Peri Nakal yang duduk di punggung Zakuro sepertinya bersenang-senang hanya
dengan menaikinya saat Zakuro berjalan di sekitar toko. Terbang ke sana ke mari
akan lebih cepat, pikirku sambil melihatnya dari samping dan melanjutkan
persiapanku untuk berpetualang.
Selama
beberapa hari terakhir, aku memilih resep potion
yang bisa kubuat saat ini dari catatan singkat yang Cloude berikan padaku dan
membandingkan resep yang kutafsirkan dengan buku resep 【Mixing】
yang belum terpecahkan.
Dengan
resep yang sudah diuraikan itu, kecepatanku menafsirkan dengan 【Linguistic】
pun meningkat. Sambil mereferensikan pada nama-nama material yang terurai itu
dan prosedurnya, aku terus mengembangkan resep yang baru.
Dan,
hari ini, aku menuju ke luar kota untuk mengumpulkan material yang mampu
kukumpulkan sendirian.
"Ryui,
Zakuro, juga Peri Nakal. Kita akan ke luar kota."
"Apa,
apa?! Piknik?!"
"Sayangnya,
kita akan mengumpulkan bahan-bahan hari ini. Juga, kita akan melakukannya
dengan cepat."
Saat
aku berkata begitu, Ryui dan Zakuro merendahkan kepala mereka dengan kecewa.
Akan tetapi, si Peri Nakal yang sangat jarng pergi ke luar, tetap terlihat
senang.
"Kalau
begitu, kalau begitu! Ayo kita kalahkan bawahan monster dan bebaskan Desa
Peri!"
"Selama
ada reaksi musuh di luar kota dan di sekitarnya."
"Grr!
Kau tidak punya motivasi! Termotivasilah sedikit! Kau tidak pernah tahu kapan
musuh akan muncul!"
"Ya,
ya, ayo pergi."
Si
Peri Nakal menaiki bahu dan mendesakku untuk melanjutkan Quest Peri, tapi aku tidak mengacuhkannya, membawa Ryui dan Zakuro
meninggalkan kota.
Tempat
yang kutuju kali ini adalah bagian dalam dari tenggara Rawa-Rawa Kota Pertama.
Aku
tahu bagaimana caranya berjalan di rawa-rawa ini saat aku melangkah maju sambil
menghindari musuh sebisa mungkin. Di antara tanah berlumpur dan pepohonan yang
tumbuh di Rawa-Rawa, aku menemukan suatu tempat.
Sebuaha
pemakaman yang dikelilingi pagar rusak. Dan, tersembunyi di balik dua batu
nisan yang bertumpukkan, terdapat anak tangga yang mengarah ke ruang bawah
tanah. Itu adalah sebuah pintu masuk menuju salah satu dari sekian banyak dungeon kecil yang bertebaran di dunia
OSO.
Sesuai
dengan dungeon bawah tanah sebuah
pemakaman, kebanyakan monster di situ adalah tipe mayat hidup.
"Ohhh!
Sebuah tangga menuju ke bagian bawah makam yang mengerikan! Aku bisa merasakan
petualangan! Aku bisa merasakan petualangan!"
"Tidak,
kita tidak akan masuk."
"Kenapa?!"
Hal
itu tidak dijadwalkan kali ini dan terutama aku ini payah saat berurusan dengan
hantu.
Tujuanku
adalah tanaman yang tumbuh di sekitar batu-batu nisan. Saat aku mengamati
sekitar dengan cermat, aku dapat melihat monster tanaman yang kadang-kadang
bergoyang.
Aku
mengeluarkan pisau dapur yang kumiliki dan sambil menahan daun-daunnya, aku
menusuk akar monster tersebut sambil menggali tanahnya.
Akarnya
mengamuk bergulat di dalam tanah dan daun-daun tanaman itu berguncang keras.
Menahannya, mereka perlahan melemah dan menjadi semakin tenang.
"Eh,
jangan-jangan itu, Mandragora?!"
"Tepat.
Yang kudapat adalah…【Mandragora
Jantan】, ya. Yah, 【Mandragora
Betina】 memang langka."
Berkata
demikian, aku mengeluarkan Mandragora yang masih segar dari dalam inventory dan menunjukkannya pada si
Peri Nakal. Hiii, dia menaggapi
dengan jeritan.
Meskipun
wajah Mandragora mengerut dengan ekspresi tersiksa seperti lukisan The Scream, bagiku itu terlihat tidak
lebih dari sekedar sebatang lobak dengan wajah manusia diukirkan di sana, jadi
aku tidak merasa takut.
"I-itu!
Bukannya itu jauh lebih berbahaya daripada hantu?!"
"Mandragora
tidak bisa tumbuh di ladang, jadi aku datang sejauh ini ke pemakaman untuk
mengambil mereka. Haa, aku berharap
aku bisa menanam mereka di ladang."
Tidak
ada benihnya. Karena ini dianggap sebagai monster, aku tidak bisa
membudidayakannya. Kuharap aku bisa melakukannya dengan Sense 【Taming】,
tapi tidak ada reaksi.
"Hentikan!
Itu berbahaya! Itu adalah tanaman yang tangisannya dapat menghancurkan
sekelilingnya."
"Aku
tahu itu, makanya aku mengalahkan dia sementara dia masih di dalam tanah."
Mandragora
adalah jenis monster yang sangat lemah. Aku bisa mengalahkannya begitu saja,
tapi bagi mereka yang tidak tahu cara menghadapinya, ini adalah lawan yang
sangat licik.
Pertama,
player yang tidak tahu soal ini akan
mendekatinya. Begitu cukup dekat, monster ini akan menunggu mereka memetik daun
obatnya.
Begitu
dia dicabut, pertarungan pun dimulai. Melompat keluar dari dalam tanah, dia
mengeluarkan sebuah teriakan nyaring yang menyebabkan 【Curse】,
【Charm】, 【Confusion】
dan 【Anger】,
status buruk tipe mental pada player
dan memiliki kemampuan untuk memanggil monster lainnya.
Karena
itulah, metode yang kupilih untuk kugunakan adalah serangan kejutan sambil
menekannya supaya dia tidak keluar dari dalam tanah.
"Nah,
nah. Sekarang ayo berjuang mengumpulkan material untuk potion."
"H-hiiii!
Memperlakukan Mandragora yang dianggap sebagai organisme super berbahaya di
Desa Peri seakan itu cuma rumput liar biasa, dan bahkan sambil tersenyum!"
Sambil
melemparkan tatapan skeptic pada peri yang gemetar di sela-sela surai Ryui, aku
megambil semua Mandragora di sekitar pintu masuk makam. Rasio antara Mandragora
jantan terhadap betina adalah empat banding satu. Meskipun kali ini cukup, aku
harus datang lagi untuk mendapatkan beberapa Mandragora betina.
"Baiklah
kalau begitu, cukup untuk panennya di sini. Ayo pulang,"
"Ayo
ke sebelah sana kalau begitu! Ada jalan pintasnya!"
Arah
yang ditunjukkan si Peri Nakal adalah utara.
Saat
kami datang ke sini, kami pertama-tama bergerak ke selatan kemudian ke timur.
Dengan berjalan lurus ke utara, kami akan keluar ke jalan yang menuju Kota
Kedua. Sudah lama sejak terakhir kali ke sana, jadi aku bisa pergi untuk
membeli beberapa bahan makanan seperti sayur-sayuran di sana, pikirku.
"Baiklah.
Pandu kami kalau begitu."
"Serahkan
padaku!"
Dan,
saat aku perlahan mengikuti si Peri Nakal, tanah berlumpur Rawa-Rawa berubah
menjadi tanah lembut hutan. Setelah berjalan selama beberapa saat, aku
menemukan sesuatu.
"Bukannya
itu young
beast dari Big Boar?"
Setelah
pergi dari area bagian tenggara ke bagian timur, salah satu aspeknya adalah
perubahan radikal musuh. Di tengah semua itu, aku melihat sebuah bayangan kecil
yang berlarian di sekitar ladang yang tidak aktif, Big Boar yang tidur.
dari Big Boar?"
Setelah
pergi dari area bagian tenggara ke bagian timur, salah satu aspeknya adalah
perubahan radikal musuh. Di tengah semua itu, aku melihat sebuah bayangan kecil
yang berlarian di sekitar ladang yang tidak aktif, Big Boar yang tidur.
Penampilannya
dengan belang-belang putih pada kulitnya dan tubuh yang berbentuk bulat panjang
tanpa taring di mulutnya itu adalah anak dari babi hutan.
Aku
tidak mengira kalau aku akan bertemu dengan salah satu elemen tambahan yang
ditambahkan oleh update, seekor young beast.
"Buu."
Dia
menguik dan bergerak mendekat. Anak babi yang seukuran dengan Zakuro itu telah
menetapkan sasarannya dan mengerahkan seluruh kekuatannya pada kaki
belakangnya, kemudian mulai berlari ke arah Zakuro.
"Buu!"
"Kyuu!"
"K-kalian
semua, tenanglah."
Tiba-tiba,
Zakuro dan si anak babi mulai bermain kejar-kejaran. Kedua hewan itu berlarian
mengitari kakiku.
Karena
mereka terus berlari memutariku, aku tidak bisa bergerak dan hanya bisa menyaksikannya,
kebingungan.
"Menarik!
Ayo! Lebih cepat! Balap!"
"Balap
apanya, memangnya ini pacuan kuda?! Ayo hentikan sekarang juga!"
Aku
tidak tahu kenapa mereka berlarian di sekelilingku. Meskipun dia bukanlah
monster yang bermusuhan dan si anak babi ini hanya bermain-main dengan
mengejar-ngejar Zakuro, sepertinya Zakuro sendiri berusaha melarikan diri
dengan serius.
Tidak
lama kemudian, Zakuro melompat ke punggung Ryui dan anak babi itu mulai
berkeliaran di bawah kaki Ryui. Karena tidak yakin harus melakukan apa, aku pun
menangkapnya.
Meskipun
rambutnya sendikit lebih keras daripada Zakuro, itu lebih lembut dibandingkan
Big Boar.
"Buu."
"Hei,
jangan mengejar-ngejar Zakuro."
"Buu."
"Dasar,
jadi kau mengerti."
Aku
menghela napas dan melihat lurus ke mata si anak babi saat aku mengangkatnya
dnegan kedua tanganku. Mata yang terbuka lebar, hidung yang berkedut-kedut dan
telinga yang kecil, uikkan kecilnya seakan menguras kekuatanku.
"——Hei,
hei. Apa yang harus kita lakukan?!"
"Yah,
bagaimana ya. Aku tidak merasa ingin menambahkan jumlah monster jinakku, jadi
kita hanya bisa membiarkannya kembali ke kawanannya——"
"Bukan
itu! Bawahan monster yang ketiga ada di dekat sini dan mendekat ke mari!"
"Sampai
sekarang kitalah yang mencari mereka, jadi kali ini dia datang sendiri,
ya."
Menggerutu,
aku menurunkan si anak babi dan melihat ke arah yang ditunjuk si peri.
Aku
mengangguk tenang lalu memerintahkan Ryui untuk melindungi Zakuro dan
menyembunyikan diri mereka dengan ilusi.
Aku
menuju ke arah yang ditunjukkan si peri kemudian bersembunyi di balik sesemakan
dan pepohonan.
Efek
tambahan dari Ochre Archer 【Recognition
Inhibition】 dengan cukup baik
didemostrasikan saat aku dapat mengawasi Third Token ketiga sambil bersembunyi
di sekitarnya.
"Yang
benar saja, kali ini Blade Lizard, ya."
Boss
monster yang menghalangi jalan ke Kota Kedua, Blade Lizard.
Penampilannya
terkikid oleh duri-duri sehingga sisik-sisiknya mengerut, kaki-kakinya terjerat
duri-duri dan kuku-kuku keras memanjang bersama dengan duri-duri itu. Bunga
mawar yang menjadi kelemahan Arachne dan
Moor Frog dapat terlihat pada mata kiri dan ekornya.
Meskipun
Blade Lizard adalah sesosok boss, saat ini dia adalah lawan yang mudah untuk
dikalahkan. Akan tetapi, aku tidak tahu seberapa kuat dia sekarang dengan
duri-duri itu.
Karena
Thorn Token akan bertindak untuk mengalahkan monster terdekatnya, aku
menunggunya melakukan hal itu untuk memastikan seberapa kuat dia dan cara untuk
menyerangnya.
"Ayo
awasi dulu untuk sekarang——"Buu, buu"——Tidak mungkin."
Saat
aku melihat ke arah suara tersebut, aku melihat anak babi itu berjalan ke
arahku. Dia melihat-lihat ke sekitar dengan cemas seakan sedang mencari
sesuatu.
Seakan
dia datang untuk mencari kami.
"Hei,
lihat. Kalau kita membiarkannya begitu saja, dia akan pergi ke tempat monster
itu berada."
"Aku
tahu."
Saat
ini, Blade Lizard Thorn Token sedang menyerang monster di sekitarnya secara
acak. Big Boar, Mill Birds, dan Rats, dia mengalahkan monster-monster itu
menggunakan cakar dan taringnya.
"Buu,
buu!"
Mencari-cari
kami, si anak babi terus menguik. Karena 【Recognition
Inhibition】, dia lewat dengan tidak
menyadari kami. Aku pun terus mengawasi Blade Lizard Thorn Token.
"Buuuu!"
"AAahh?‼
Dia ketahuan."
"SHURAAAAAA——"
Dengan
kemunculan si anak babi di hadapannya, Blade Lizard mengeluarkan suara serak
yang mengintimidasi.
"Bu,
buu, buu!"
Meskipun
ketakutan, si anak babi mencoba untuk menakut-nakuti Blade Lizard saat dia
terus mencari kami.
Dan,
si Blade Lizard mengayunkan salah satu kakinya.
"Ahh,
sial! ——《Clay Shield》!"
Aku
melepaskan keuntungan dari 【Recognition
Inhibition】ku dan menciptakan sebuah
dinding tanah di antara si anak babi dan Blade Lizard.
"《Enchant》——Speed."
Menghalangi
serangan dari ayunan cakar berduri itu, aku mendapatkan sedikit waktu dan
berlari mendekat pada si anak babi dalam sekejap. Merengkuhnya, aku berlari
maju.
"Ya
ampun, kalau aku memutuskan untuk menyelamatkanmu lebih awal, ini tidak akan
berubah menjadi situasi yang merepotkan seperti ini. Aku benar-benar
bodoh."
"Tapi
tetap saja, masih lebih baik daripada mengabaikannya!"
Si
Peri Nakal yang memasuki tudungku mengintip keluar dan menanggapi di telingaku.
Melihat
kami muncul secara mendadak, si Blade Lizard membuka mulutnya dan mulai
mengancam kami. Dengan sisik-sisik tajam yang menegak, dia menghujam tanah
dengan kuku-kuku berdurinya yang diperkeras dan menusukkan keempat kakinya
untuk membentuk kuda-kuda.
"Bisakah
kita menang melawannya tanpa informasi yang cukup?"
"Aku
akan membantu jadi kita pasti menang!"
"Buu,
buu!"
Disemangati
oleh si Peri Nakal, aku mendapatkan motivasi untuk bertarung. Akan tetapi, si
anak babi kelihatan senang telah menemukan kami dan menggesek-gesekkan ujung
hidungnya ke lenganku.
"Ya
ampun, dengan satu tangan begini, aku tidak bisa menghindar atau menembakkan
panah. 《Enchant》——Attack,
Defence."
Aku
mengambil tindakan lebih jauh dengan memasang enchant pada serangan fisik dan pertahanan selain enchant kecepatan untuk melawan Blade
Lizard yang serangannya sepenuhnya fisik. Dan, segera setelah itu aku
menghindari cakar besar yang diayunkan pada kami dari samping.
Setelah
menghindar, sebuah ekor dengan sisik-sisik yang meremang tegak melintas di
depanku. Adalah hal yang tepat untuk menghindarinya tepat waktu, pikirku.
Aku
melangkah mundur menjauh dan melemparkan beberapa Magic Gems pada Blade Lizard.
"Terima
ini. ——【Bomb】!"
Magic
Gems meledak dengan hebatnya. Permata-permata itu memiliki kekuatan yang sama
dengan yang sebelumnya kugunakan untuk melawan Blade Lizard. Tidak, karena
level sihir tanahku meningkat sejak saat itu, permata-permata ini kini lebih
kuat lagi.
"SHURAAAAAA——!"
Seperti
yang kuduga, baik kekuatan pertahanan maupun serangannya telah ditingkatkan.
Setelah
dia berubah menjadi Thorn Token, serangan setengah niat tidak akan berhasil.
Saat melukai Moor Frog dan Arachne juga tidak ada responnya.
"Monster
ini, bukankah dia lebih kuat daripada yang lainnya?"
"Kelihatannya
begitu. Monster ini tidak ingin kita mendekati Desa Peri, jadi dia fokus untuk
memperkuat bawahannya."
"Kalau
begitu, Thorn Token berikutnya akan lebih kuat, ya. Ini pertama kalinya aku
mendengar itu."
"Yup,
karena ini pertama kalinya aku mengatakannya."
Dia
tidak perlu mengakui fakta yang mengejutkan itu di tengah-tengah pertempuran.
Aku merasa ingin mendengus sambil memandang langit, tapi aku tidak bisa
melepaskan pandanganku dari musuh.
Aku
perlahan memperlebar jarak, mencoba untuk mencapai posisi di mana serangannya
tidak akan mencapai si anak babi, tapi saat aku melangkah mundur, sebuah
dinding hijau muncul di belakangku.
"Tidak
mungkin, dindin duri!"
"Ini,
dinding ini memotong jalan keluar kita sepenuhnya. Apa yang harus kita
lakukan?"
Dinding
duri yang mengelilingi medan pertempuranku dan Blade Lizard seperti jala-jala
kawat arena pertarungan gulat mematikan.
Aku
tidak bisa melarikan diri sambil memegangi si anak babi.
"Tidak
ada pilihan lain selain bertarung, ya."
Menggendong
si anak babi di lengan kiriku, aku mengangkat pisau dapur di tangan kananku.
Akan tetapi, karena sisik-sisik Blade Lizard yang meremang tegak itu lebih
panjang daripada pisau dapurku, kecuali aku membidiknya dengan mantap, pisauku
tidak akan bisa melukai tubuhnya.
"SHURAAAAAA——"
"Cih‼"
Aku
bermanuver untuk menghindari diriku terhimpir Blade Lizard di depan dan dinding
duri di belakang.
Panggung
pertarungan berduri ini terlalu kecil untuk bergerak dalam party. Mungkin, ini dibuat untuk solo player. Entah ini penghalang untuk mencegah serangan satu sisi
dari kejauhan atau sebuah penjara untuk mencegah serangan dari jauh.
"Bahaya‼"
Ayunan
cakar, sabetan ekor, gigitan taringnya, sisik-sisik yang menegak di sekujur
tubuhnya. Menggunakan seluruh tubuhku, aku terus menghindari serangan-serangan
Blade Lizard dan mengamatinya.
"Seperti
yang kuduga, mataku jadi semakin baik."
Aku
sekarang benar-benar sadar dengan kemampuan yang kurasakan saat pertarungan
dengan Arachne.
Hanya
untuk sesaat ketika serangan musuh mendekat, pergerakan dunia di sekelilingku
terlihat melambat. Tetap saja, itu bukannya aku bergerak seperti yang biasanya
kulakukan. Hanya saja, semua pergerakan,termasuk diriku sendiri, terasa seperti
diputar ulang dalam gerak lambat pada saat itu.
Akan
tetapi——
"Kalau
aku punya waktu untuk berpikir, maka aku akan menggunakan pilihan tindakan yang
optimal! —— 《Ingredients Knowledge》!"
Salah
satunya adalah menganalisa titik kelemahan musuh dengan 《Ingredients Knowledge》.
Sambil
menghindari serangan-serangan tersebut, aku menemukan mawar-mawar itu adalah
titik kelemahan lawan dan melawan bali, aku membidik mereka.
"Ha‼"
"GYAAAAAAA——"
Aku
menjulurkan pisau dapurku untuk menyerang balik belahan ekornya.
Kelopak-kelopan mawar yang mekar di ekor berhamburan dan si Blade Lizard
meronta-ronta.
Bunga-bunga
mawar yang biasanya mekar pada Thorn Token, saat penanda 《Ingredients Knowledge》
bereaksi pada mereka, aku menjurus pada titik tersebut.
"Ya!
Serangan——‼"
Seranganku
mengenainya. Tidak ada waktu untuk bersenang-senang karena hal itu. Duri tebal
yang berhubungan dengan Blade Lizard menyerangku.
Aku
lupa bahwa musuh bukan hanya si Blade Lizard yang diparasiti, tapi juga
sulur-sulur berduri yang memanjang dari tanah. Duri-duri itu menjadi gelisah
menanggapi pemandangan Blade Lizard yang menggeliat kesakitan dan mendekatiku.
Bahkan
meskipun memanfaatkan waktu yang kudapat dari 【Sky
Eyes】 untuk berpikir, aku tidak dapat
menemukan waktu yang tepat untuk menghindar ataupun menemukan tempat amat. Aku
mulai merasa tidak sabaran.
("Apa
yang harus kulakukan, ke mana aku lari, ke mana aku menghindar——")
Tidak
dapat menemukan jalan, aku mengambil posisi bertahan.
Dengan
postur bertahan tersebut ketika duri-duri itu mengenai bahuku, aku memeluk si
anak babi untuk melindunginya.
"Ughh——!"
Duri-duri
setebal batangan kayu mengenai bahuku, menghempasku dengan dampak serangannya.
Aku
menahannya hanya untuk sesaat ketika dampak serangan itu menusuk bahuku dan
mendorongku ke dinding duri di belakangku.
Duri-duri
menusuk bahu dan punggungku, 40% dari HPku terkikis dan aku terjatuh pada
lututku.
Si
Peri Nakal terbang ke langit sebelum duri-duri itu menyerang. Anak babi yang
kupeluk di lenganku juga aman. Akan tetapi, karena aku tidak bisa sepenuhnya
memblokir serangan tersebut, si anak babi mendapat sedikit cedera.
"Aku
akan menyembuhkanmu sekarang."
Sebelum
memulihkan diriku sendiri, aku memprioritaskan untuk menurunkan si anak babi
yang menguik lemah di lenganku dan menggunakan High Potion padanya.
"Cepat
berdiri dan menghindar!"
Aku
mengangkat kepala mendengar suara si Peri Nakal saat Blade Lizard mengacungkan
ekor tebalnya dan mendekatiku dari depan.
"——?‼
Kupercayakan padamu!"
Aku
menyadari bahwa aku tidak bisa menghindarinya dan melemparkan si anak babi ke
langit. Segera setelah itu, ekor tersebut melengkung mirip kait dan menangkap
sisi kepalaku.
Sementara
HP-ku berkurang, aku melihat si Peri Nakal dengan mantap menangkap si anak babi
yang terbang dan membawanya ke luar dinding duri.
Di
luar dindin ada Ryui dan Zakuro, jadi aku bisa merasa tenang. Saat aku berpikir
demikian, pada saat yang sama HP-ku turun ke titik nol dan pandanganku
menghitam.
Dan,
sebuah pilihan muncul di tengah-tengah pandanganku yang mengabur——bertanya
apakah aku akan menggunakan Obat Kebangkitan atau tidak. Aku memilih 『YES』
tanpa ragu-ragu.
"Sekarang,
ayo kembali fokus!"
Aku
perlahan berdiri dan sekali lagi menghadapi si Blade Lizard.
Aku
menggunakan High Potion yang kukeluarkan sebelumnya, tapi itu tidak cukup jadi
aku menggunakan sebotol lagi untuk memulihkan HP-ku sepenuhnya.
"Apa
kau baik-baik saja? Kau barusan mati, 'kan."
"Aku
tidak apa-apa! Daripada itu——"Aku sudah membawanya ke luar dinding
duri."——Kerja bagus."
"Jadi,
aku harus mendukungmu melakukannya, tapi biarkan aku bertanya, apa kita punya
kesempatan?"
"Aku
tidak begitu yakin. Tapi, kita harus melakukannya, 'kan?"
Sambil
berkata demikian, aku mengganti senjataku dari pisau dapur ke Black Maiden's
Longbow.
"Kalau
begitu, apa yang harus kita lakukan?"
"Pertempuran
akan berlangsung tidak lama lagi. Aku akan membidik titik vitalnya. Jadi, kau
pancinglah perhatian lawan sebisa mungkin."
"Rencana
sederhana dan mudah dimengerti adalah rencana yang terbaik!"
Si
Peri Nakal terbang dari bahuku sambil berkata demikian. Dia menciptakan sebuah
pusaran angin di depan Blade Lizard dan menyerangnya. Meskipun itu digunakan untuk
mengerjai dan tidak punya daya serang, karena pusaran angin itu terus bertahan
di mana wajah Blade Lizard berada, monster itu mencoba mengayunkan cakar dan
ekor pada angin tersebut. Juga, makhluk itu mencoba melompat pada si Peri Nakal
yang ada di tengah udara, tapi dengan duri di tanah yang membelenggunya, Blade
Lizard tidak bisa mencapainya.
"Hehe.
Masih ada lagi!"
Sementara
itu, aku melanjutkan persiapan.
Karena
aku kembali dengan Obat Kebangkitan, efek penguat dari enchant telah menghilang, sehingga aku harus memasangnya kembali.
"《Enchant》
——Attack, Defence, Speed. 《Cursed》
——Defence."
Aku
memperkuat diriku sendiri dengan enchant
dan memperlemah pertahanan Blade Lizard.
Dan,
aku menelan Boost Enchant penguat
ATK, membantu diriku dengan sebuah item.
"Waktu
efektifnya tiga menit. ATK+8 untuk kekuatan serangan maksimal."
Akan
tetapi, itu belum selesai.
Yang
kukeluarkan berikutnya adalah Elemental Stone api dan sebatang anak panah yang
disintesis dengan status buruk racun.
"《Elemental Enchant》
——Weapon."
Aku
memasangkan enchant api pada Black
Maiden's Longbow dan memasangkan panah beracun. Aku membidik titik kelemahan
laman sambil menambahkan koreksi serangan dari Art.
"Akan
kuselesaikan sekarang. —— 《Bow
Skill – Arrow Stitching》!"
Sebuah
serangan yang paling sering kugunakan. Aku melepaskan tembakan tersebut dan
seakan dihisap, panah itu menancap pada mata Blade Lizard sementara si Peri
Nakal menarik perhatiannya.
Mengikuti
bunga pertama yang ada di ekor, kelopak mawar di mata Blade Lizard itu pun
berserakan, tapi monster itu memelototiku dengan matanya yang tersisa.
Sebagai
tambahan dampak serangan yang terkumpul, serangan ini semakin menambah efeknya
dengan racun. 20% dari HP yang tersisa menyusut seiring serangan sampingan itu.
Tidak
dapat mengalahkannya dengan sekali serang dan melihatnya tidak bisa dikalahkan
hanya dengan efek serangan tambahan 【Poison
3】, Blade Lizard kembali menjadikanku
targetnya dan menyerangku lagi.
Saat
dia membuka mulut besarnya, aku bisa melihat begitu banyak duri-duri tipis di
dalamnya.
Mengingat
kembali apa yang Arachne lakukan sebelumnya saat aku diremukkan, aku jadi
merinding.
"Jadi
dia ingin menyerap HP-ku!"
Meskipun
Blade Lizard melompat untuk melumatku, aku mengaktidkan Magic Gem untuk
mengatasinya.
"——
【Clay Shield】.!"
Aku
meneriakkan kata tersebut dan menekan permata itu ke tanah.
Dengan
pertama tersebut sebagai titik awalnya, sebidang dinding tanah naik dari
permukaan dan menabrak rahang Blade Lizard, memaksanya menutup.
Dan
kemudian aku melompat ke atasnya, mengangkangi kepala Blade Lizard.
"Akan
kujahit mulutmu dengan ini"!
Aku
melilitkan beberapa lapis Benang Logam Besi yang kukeluarkan dari dalam inventory ke sekitar mulutnya. Tidak
dapat membuka mulutnya, Blade Lizard terus mengguncang kepalanya dengan kasar.
Tidak mampu untuk berdiri sehingga aku tersentak lepas, aku berguling di tanah
dan segera bangkit lalu mengangkat busurku ke langit.
"Arahkan
ini"!
"Serahkan
padaku!"
Aku
mendengarkan jawaban bangga si Peri Nakal dan menembakkan sebatang anak panah
ke langit.
Dan,
saat aku menatap Blade Lizard yang mengamuk karena tidak dapat melepaskan
Benang Logam, ini gawat, aku pun
bergumam demikian. Beberapa lapis Benang Logam tidak dapat menahannya dan mulai
bersuaran nyaring.
"Diamlah
sedikit lebih lama lagi! —— 【Clay
Shield】!"
Si
Blade Lizard mendapatkan tekanan dari dinding lumpur lagi. Kepalanya berguncang
dan pergerakkannya menjadi lambat. Pada saat itulah aku melompat ke atas
kepalanya lagi dan melilitkan Benang Logam di tanganku dan mempererat ikatan
pada mulut Blade Lizard.
"Ghh!"
Untuk
mencegahnya menggunakan kemampuan penyerap HP dengan menggigit, aku mengikat
mulutnya dengan Benang Logam.
Demi
memulihkan HP yang berkurang, Thorn Token mencoba mengguncangku lepas dan
menggigitku.
Dia
mengamuk dengan seluruh kekuatannya, berguling di tanah untuk menyentakku
lepas.
Tidak
mampu bertahan, hanya dengan usaha Blade Lizard untuk menyingkirkanku dengan
menghantam dinding duri, 60% HP-ku menghilang. Meski demikian, aku menahannya
dengan menggertakkan gigiku tanpa melepaskan Benang Logam.
Dan,
saat Blade Lizard yang mengamuk sekali lagi menyerbu dinding, kematianku akibat
dampak hantaman sudah bisa dipastikan.
Penglihatanku
memudar. Meskipun kekuatan di tangan kakiku melonggar untuk sesaat, aku segera
menyadarkan diriku lagi dengan Obat Kebangkitan lagi dan lagi sambil tetap
memegang erat benang tersebut.
Setiap
Blade Lizard berulang kali menghantam dinding dengan tubuhnya, aku pun
membangkitkan diriku dari kematian.
"SHURAAAAAAA——"
Setelah
aku membangkitkan diriku enam kali, dia tiba-tiba ambruk.
Blade
Lizard Thorn Token melengkung ke belakang dan dari celah kecil di mulutnya yang
tertutup, muncullah sebuah lidah dengan duri-duri tipis, menghela napas kasar
saat terjatuh ke samping.
Thorn
Token tidak dapat dikalahkan hanya dengan serangan selipan.
Dan,
yang menjadi serangan penentu terakhir adalah——si Peri Nakal.
"Akulah
yang terbaik! Mengarahkannya dengan sempurna!"
Anak
panah yang ditembakkan ke udara itu dikendalikan olehnya dengan angin dan
dengan luar biasanya menembus mawar terakhir di punggung Blade Lizard.
"Terima
kasih. Kalau bukan karena dirimu, aku tidak akan menang."
"Fufun.
Kau bisa memujiku lebih lagi!"
"Kau
terlalu berlebihan."
Untuk
menyembuhkan tubuhku yang luka-luka dan memperbaiki armorku yang rusak, aku
menggunakan High Potion dan MP Potion. HP-ku akan pulih kembali dan armornya
akan mendapatkan kembali daya tahannya dengan menyerap MP-ku lewat efek dari 【Auto
Repair】.
"Tetap
saja, aku muak bertarung dengan kondisi kurang menguntungkan ini. Kali berikutnya,
aku akan bertarung dengan kondisi yang jauh lebih baik."
Aku
berbicara seakan sedang bersumpah pada diriku sendiri.
Dinding
duri yang membentang ke sekelilingku juga meregang dan terbenam ke dalam tanah.
Di sisi lain, Ryui dan Zakuro serta si anak babi sedang menunggu.
"Aku
kembali. Maaf membuat kalian khawatir."
Aku
mengelus lembut hewan-hewan itu satu per satu dan kemudian bersandar pada pohon
terdekat lalu menghela napas.
Kalau
bukan karena serangan penghabisan itu, Obat Kebangkitanku mungkin akan habis
sebelum musuh tewas.
Thorn
Token ketiga memiliki tiga mawar yang menjadi kelemahannya di tiga tempat. Kali
ini di salah satu matanya, ekor, dan di antara sisik-sisik di punggungnya.
Aku
menembakkan panah tersebut ke udara dan meminta si Peri Nakal untuk
mengarahkannya setelah aku mengikat mulut Blade Lizard dengan Benang Logam, dan
panah tersebut pun menancap pada mawar yang menjadi kelemahannya.
Dengan
menempatkan tubuhku sebagai taruhannya untuk mengulur waktu dan karena itulah
kami pun menang.
Kalau
panah yang diarahkan itu meleset atau kekangku terlepas dan menyebabkan HP-ku
terserap, atau Obat Kebangkitanku habis, aku pasti mati dan kembali ke kota.
Ada
banyak hal yang harus direnungkan. Tapi, saat ini aku benar-benar lelah.
Tidak
bisa memikirkan apapun segera setelah pertarungan, aku mengambil waktu sesaat
untuk istirahat di bawah kerindangan pohon dan angin yang berhembus lembut.
0 Comments
Posting Komentar