PARA DEWA MENCIPTAKAN SKENARIO BARU
(Translater : Zerard)

Dia telah melakukannya.
Ya, bahkan dewi ilusi berhati mulia dapat melakukan kesalahan.
Dia telah menemukan seorang gadis ceria yang hidup dalam sebuah desa.
Ilusi telah menyadari bahwa gadis ini memendam perasaan—walaupun bertepuk sebelah tangan—pada seorang bocah laki-laki yang sedang sakit.
Ilusi telah menyiapkan cerita untuk membimbing gadis itu pada sebuah herba yang akan menyembuhkan penyakit bocah.
Ilusi membimbing sekutunya yang terpecaya kepada gadis itu untuk membantunya.
Gua dan monster yang menghalau jalan gadis itu di buat dengan cukup sederhana untuk dapat di kalahkan.
Semua sudah di atur. Semua sudah sempurna. Ilusi sudah siap untuk melihat petualangan sang gadis.
Kemudian tibalah kenyataannya. Ilusi melempar dadu sekeras yang dia mampu…
Namun dadu menunjukkan hasil yang mengerikan.
Sayangnya, begitu tidak beruntungnya, pedang dan mantra gadis itu meleset begitu jauh.
Para monster, yang seharusnya bukanlah halangan bagi mereka, mendaratkan pukulan mematikan dan membantai gadis dan partynya.
Bahkan para Dewa pun tidak mengetahui apakah dunia ini di kuasai oleh takdir atau kemungkinan.
Oleh karena itu, dadu adalah mutlak. Mereka tidak dapat di lempar ulang kembali.
Tentu saja,  bukan berarti lemparan kedua dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dari lemparan pertama.
Dewi Ilusi telah kehilangan para petualang yang dia amati dengan cermat, dengan penuh kasih sayang.
Ini merupakan cerita yang sudah biasa. Sangat di sayangkan. Namun ini sudah terjadi, dan tidak dapat di ulang kembali.
Kisah wanita muda itu berakhir di sana, sudah saatnya untuk menyiapkan petualang berikutnya.
Tapi sebelum itu, sang Dewi pergi menuju kasurnya, menimbun dirinya di dalam selimut dan menangis dalam bantalnya.
Dia mungkin akan terus menangis untuk beberapa saat ini sebelum dia dapat melupakan kematian para petualang ini—seperti petualang lainnya.
Permasalahnnya adalah dewa kejujuran.
Dewa ini memperhatikan benda terkutuk  yang berada di kedalaman dungeon, sebuah benda yang tidak pernah bisa di dapatkan gadis itu.
Ilusi sendiri sedang sibuk saat ini, dan jika Ilusi tidak akan menggunakannya, kenapa Kejujuran akan memakainya?
Ini adalah kesempatan bagi kejujuran untuk menciptakan sebuah ujian yang akan memberikan para petualang itu sesuatu untuk di lakukan.
Demon Lord, Dark God, atau ancaman lainnya yang masih belum di ketahui untuk di bangkitkan.
Jebakan yang belum pernah di ketahui, labirin yang tidak dapat di pecahkan, monster yang menakutkan, pemberi quest yang aneh, pengkhianatan, intrik!
Semakin berpengalaman seorang petualang, semakin kecil kemungkinannya untuk menerima quest tanpa menelitinya dengan seksama.
Pada saat Ilusi menyadari apa yang sedang di persiapkan oleh kejujuran dengan begitu cerianya, semua sudah di siapkan dengan baik.
Ilusi tidak dapat menyuruhnya untuk berhenti sekarang, dan sepertinya kejadian ini tampak akan menghasilkan akhir yang buruk.
Sekarang, apa yang akan Ilusi lakukan…?