TAK TERSENTUH – MIMPI BURUK TAHUN 2062
(Translater : Fulcrum)

Putri tertua keluarga Yotsuba, Yotsuba Miya, sedang memandangi langit barat dari jendela kamarnya dengan wajah polosnya yang sedih. Dia sekarang sudah berusia dua belas tahun. Dia baru saja masuk SMP pada bulan April tahun ini, tapi tetap saja kesedihan diwajahnya tidak sesuai dengan usianya.
Dia sedang mengkhawatirkan adik kembarnya, yang keberadaannya tidak diketahui, Yotsuba Maya. Tiga hari sebelumnya, dia diculik oleh penyerang tak dikenal di Taipei saat dia sedang dalam program pertukaran budaya yang disponsori oleh Asosiasi Sihir Internasional cabang Asia. Menghilangnya Maya bukan terjadi tanpa alasan, tapi sebaliknya, ini adalah sebuah kasus penculikan. Karena Saegusa Kouichi, yang juga sedang bersama Maya saat itu di Taipei, menderita luka dalam dan patah tulang di tangan kanan dan kaki kirinya serta kehilangan mata kanannya akibat bertarung dengan para penyerang saat penculikan itu terjadi.
Kondisi Kouichi masih mencemaskan. Lagipula, Kouichi bukan hanya sebatas pacar adiknya, tapi juga tunangannya. Daripada merasa khawatir pada Kouichi, yang menderita luka saat mencoba untuk melarikan diri, kekhawatirannya lebih terpusat pada Maya, yang diculik oleh penyerang itu. Sejujurnya, dia lebih merasa marah dan jengkel pada Kouichi daripada merasa khawatir. Bisa-bisanya dia melarikan diri sementara Maya sedang diculik.
Dia sebenarnya tahu kalau itu bukan salah Kouichi. Rasanya terlalu kejam untuk mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu pada seorang anak empat belas tahun, jika melihat situasinya, tampaknya penyerang itu lebih memusatkan perhatian mereka pada Maya. Bisa dikatakan kalau Kouichi sebenarnya hanya terseret dalam penculikan Maya dan hal itu membuatnya kehilangan mata kanannya untuk selamanya. Walau begitu, dia belum sampai usia dimana alasan seperti itu saja dapat menenangkan emosinya. Karena identitas dari penyerang itu masih belum diketahui, hanya itu yang bisa dilakukannya untuk menahan amarahnya meledak.

Secara tak terduga, dia mendengar keributan dari arah koridor. Lebih cepat dari ketukan dari balik pintu itu, Miya segera menoleh ke arah pintu.
“Permisi.”
Suara pelayan pribadi Maya terdengar gemetaran dari balik pintu itu, kelihatannya dia sedang tersedu-sedu. Tiga hari terakhir, suara-suara panik dapat terdengar dari seluruh penjuru rumah, tapi ada suatu perbedaan dari nada bicaranya kali ini dibandingkan orang lain, sesuatu seperti harapan.
“Masuklah.”
Untuk menjawabnya, Miya membukakan pintu itu dengan sekejap. Walau begitu, dia tidak melakukan sesuatu yang berlebihan seperti berlari kearah kerumunan pelayan yang diperkerjakan keluarga Yotsuba. Sebelum melewati bingkai pintu kamar Miya, tubuh pelayan itu terlihat sangat gemetaran. Tapi tetap saja, ketidaksabarannya tidak dapat disembunyikan dari wajahnya.
“Maya-sama berhasil ditemukan.”
Mendengar kalimat itu, pikiran Miya langsung kosong seketika. Miya tidak dapat mengingat kembali apa yang dilakukannya sebelumnya. Setelah dia kembali sadar, dia sudah berjalan mendekati kepala keluarga Yotsuba, ayahnya, Yotsuba Genzou.
“Otou-sama! Aku diberitahu kalau Maya sudah ditemukan; apa itu benar!?”
Didalam ruang pertemuan yang biasa digunakan oleh para kepala keluarga untuk melakukan rapat, Miya menginterogasi ayahnya dibawah tatapan-tatapan tajam dari bibi, paman, dan anggota keluarganya yang lain di ruangan itu.
“Itu benar. Aku baru saja menerima kabar dari Juuzou.”
“Dari Kuroba Oji-sama?”
Saat dia mendengarnya, sebuah ekspresi lega muncul dari wajah Miya. Kuroba adalah salah satu keluarga cabang yang bertanggung jawab atas intelijen keluarga Yotsuba. Kuroba Juuzou, walaupun dia adalah kepala keluarga cabang, dia sebenarnya adalah saudara angkat Genzou. Kalau ada kata-kata yang keluar dari mulut Juuzou, maka hal itu tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.
Walau begitu, Miya segera naik darah, dan sekali lagi menginterogasi ayahnya.
“Mengapa aku tidak diberitahu!”
“Aku tidak mengerti apa maksudmu. Bukankah aku sudah mengabarimu secepat mungkin?”
“Jangan coba-coba membodohiku! Aku diberitahu kalau Maya berhasil diselamatkan hari ini, itu berarti setidaknya sejak kemarin, kau mungkin sudah tahu identitas penyerang itu! Mengapa kau tidak mengatakannya kepadaku!?”
“Karena tidak ada gunanya memberitahumu.”
“Ap…..!?”
“Tidak ada gunanya memberitahumu. Atau kau merasa kalau kau seharusnya bisa membantu menyelamatkan Maya?”
“Aku pasti……”
Miya menghentikan omongannya dengan penuh penyesalan. Pastinya, Miya sadar bahwa dia masih anak-anak. Walaupun jika dia diberitahu lokasi Maya, dia pasti tidak akan bisa berbuat apa-apa. Namun karena ada hubungan darah diantara mereka, dia merasa kalau dia seharusnya diberitahu tentang lokasi adiknya, bukan? Ada sebuah pusaran kejengkelan dalam hati Miya.
“Aku percaya kalau lebih baik kau tidak mengetahuinya dulu.”
Tapi perkataan ayahnya membuat kejengkelannya itu hilang digantikan oleh rasa khawatir.
“Walaupun aku tidak ingin memberitahumu tentang ini, Miya, kuatkanlah hatimu.”
Sepertinya ada sesuatu buruk terjadi padanya. Sesuatu yang buruk terjadi pada Maya. Hati Miya sudah tidak merasa akan khawatir lagi tapi dia sudah yakin akan kekhawatirannya tersebut. Ada sebuah dorongan dari dalam hati Miya untuk menutupi telinganya, saat ayahnya mengatakan seperti itu, dia mempersiapkan hatinya untuk mendengar perkataan ayahnya selanjutnya.
“Maya ditemukan di Quanzhou.” (sebuah kota di China)
“Dahan……..”
Dahan adalah bagian dari Cina bagian selatan, setelah dunia berada diambang kehancuran akibat pecahnya perang dunia, Dahan berhasil melepaskan diri dengan cepat dan membentuk negara merdekanya sendiri. Great Asian Alliance mendominasi China bagian utara dan Semenanjung Korea sejak dua tahun lalu, dan juga memegang kekuasaan atas Tsushima sejak setengah tahun lalu. Karena itu Jepang dan Dahan, walaupun bukan sekutu formal, mereka berbagi musuh yang sama yaitu Great Asian Alliance dan telah menjalin hubungan kerjasama militer.
“Maya disekap di sebuah laboratorium penelitian di Quanzhou milik subdivisi Kunlunfang Institute.”
Wajah Miya mendadak memucat. Kunlunfang Institute adalah kelompok pengembang penyihir milik Dahan. Rumor-rumor kejam tempat itu tidak kalah dari rumor-rumor Fourth Institute yang saat itu adalah tuan dari Yotsuba. Isi rumor-rumor itu menceritakan perlakuan buruk mereka terhadap wanita yang bahkan Miya sendiri tidak tahan mendengarnya.
“Maya menderita luka dalam. Luka pada tubuhnya sangatlah parah, tapi aku lebih khawatir lagi pada luka psikologisnya……..”
Nada dari suara Genzou, yang sebelumnya masih tenang, mendadak jadi tak terkendali. Suara yang terdengar seperti gertakan gigi dan teriakan kemarahan tercampur dalam kalimatnya. Kemarahan yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan gertakan gigi saja, kesedihan yang membuat amarahnya tidak bisa reda.
Perkataan Genzou yang belum selesai itu membuat Miya yakin kalau hal yang lebih buruk masih menunggunya.
“Maya sudah dijadikan sebagai kelinci percobaan.”
“Apa!?”
“Percobaan itu tentang manufaktur penyihir. Itu bukan percobaan biasa. Sebenarnya….”
“Cukup!?”
Tidak peduli seberapa siapnya dia, Miya sudah tidak tahan lagi mendengarnya. Mendengar apa yang telah terjadi kepada adiknya.
Dia melihat ayahnya dengan matanya yang berkaca-kaca. Miya melebarkan matanya dan membiarkan air matanya mengalir turun dari kedua matanya.
Dari kedua tangan ayahnya, ada darah yang mengalir dari kuku jarinya yang menggaruk meja pertemuan itu.
Miya memalingkan wajahnya. Setelah dia melakukannya, dia melihat wajah pamannya. Kemarahan terpancar dari mata pamannya. Dia melihat kearah yang lain. Mata orang-orang yang merupakan sepupu ayahnya juga dipenuhi amarah.
“Miya, ada sesuatu yang hanya dirimulah yang mampu melakukannya.”
“….Ya.”
Miya menarik nafas panjang berkali-kali untuk menenangkan dirinya. Semua orang di ruangan itu sedang marah atas apa yang terjadi kepada adiknya. Perkataan itu memang tidak terlalu berarti, tapi perkataan itu dapat membuatnya sedikit menahan amarahnya.
“Saat ini Maya sedang terkurung didalam dirinya sendiri. Walaupun matanya terbuka, dia tidak dapat merespon kepada suara siapapun. Dia tidak bisa melakukan apapun, dia bahkan tidak merespon saat kami mengobati luka-lukanya.”
Miya dengan keras menahan gerahamnya. Dia melakukan itu agar dirinya tidak dapat berteriak.
“Miya, hapus semua yang Maya rasakan selama tiga hari terakhir ini dari pikirannya dengan sihirmu.”
Miya menutup matanya dan mengambil nafas panjang sekali lagi.
“Kalau memang hanya itu yang bisa dilakukan, aku yakin aku pasti akan melakukannya.”
Suara Miya hanya dihiasi dengan sedikit emosi. Dengan menekan emosinya, Miya akhirnya dapat menjawab permintaan itu.
“Tapi, sihirku memanipulasi struktur itu sendiri. Mustahil untuk menghapus ingatan seseorang tanpa merubah strukturnya.”
Dia tidak memiliki kemampuan untuk menghapus ingatan seseorang.
“Bukan menghapus ingatannya. Kalau dia sampai sadar ingatannya dihapus, aku tidak yakin kalau dia masih akan waras. Apa yang akan kita putuskan saat ini seperti bom waktu yang dapat meledak kapanpun.”
Genzou sendiri juga tahu kalau Miya sebenarnya tidak bisa menghapus ingatan. Tapi, dia tetap memintanya.
“Jangan hapus ingatannya, tapi pisahkan perasaannya dari ingatannya. Pada ingatan setiap orang biasanya ada perasaan yang terikat didalamnya. Rubahlah ‘ingatan pengalaman’ itu menjadi ‘ingatan informasi’.”
Jangan hapus ingatannya, pisahkan saja perasaan dari ingatannya.
“Tapi Otou-sama, aku tidak bisa melakukan operasi sebesar itu. Walaupun aku bisa merubah semua ingatan Maya dari ‘ingatan pengalaman’ menjadi ‘ingatan informasi’, untuk merubah ingatannya tiga hari lalu menjadi sebuah ‘ingatan informasi’…… hal itu tetap saja mustahil bagiku.”
Miya memalingkan matanya saat dia menjawabnya. Miya menyadari kebenaran dari perkataan ayahnya lebih daripada orang lain. Karena itu, ketidakmampuannya benar-benar membuatnya jengkel.
“Kalau begitu rubah semua ‘pengalaman’ Maya menjadi ‘informasi’.”
“Tapi itu!?”
Miya melihat ayahnya dengan penuh ketidakpercayaan. Walau begitu, Genzou sama sekali tidak akan mundur setelah mendapat kecaman dari anaknya sendiri.
“Miya, aku mengerti perasaanmu. Aku sendiri juga sadar akan penyesalan dan rasa bersalah yang akan kutanggung karena sudah mengambil ingatan Maya. Tapi, kalau tidak seperti itu, Maya pasti akan hancur.”
“….”
“Besok Maya akan sampai di rumah ini. Lihatlah keadaan Maya, Miya, dan kemudian tentukanlah keputusanmu. Tidak peduli keputasan apa yang akan kau pilih, aku akan menanggung semua akibatnya.”
Miya menunduk tanpa mengatakan sepatah katapun dan segera pergi dari hadapan ayahnya.
Di ruang pertemuan yang ditinggalkan Miya, Genzou masih tetap berada dibawah tatapan anggota keluarganya yang lain.
Semua memberi anggukan setuju pada Genzou.
“Musuh kita adalah Pusat Administratif Penelitian Sihir Dahan. Tidak seperti Fourth Institute yang merupakan pembuat kita, mereka memiliki banyak sekali laboratorium, jadi yang menjadi masalah utama adalah perbedaan jumlah diantara kita.”
Genzou memulai rapat itu dengan kekurangan terbesar mereka. Sebelum perpecahan Asia menjadi Utara dan Selaran, Kunlunfang Institute menjadi pusat penelitian sihir modern di Asia. Dengan terikatnya Kunlunfang Institute dengan Dahan, membuat Great Asian Alliance hampir kehilangan kemampuannya dalam pengembangan sihir modern. Karena itu, Dahan bisa berhadapan satu lawan satu dengan Great Asian Alliance meskipun kekurangan kekuatan. Bisa dikatakan kalau Kunlunfang Institute adalah inti dari kekuatan militer Dahan.
“Walau begitu, saya tidak bisa membiarkan penghinaan terhadap kita dibiarkan begitu saja. Walaupun kita adalah senjata, kita bukanlah budak. Dan saya menolak menjadi hewan ternak. Kita, diri kita sendiri, adalah tuan dari laboratorium yang memproduksi kita.”
Saat Genzou berhenti berbicara, semua yang hadir di ruangan itu kembali memberi anggukan setuju.
“Ini adalah dendam pribadi. Saya adalah ayah dari seorang anak perempuan yang telah dinodai; ini adalah pembalasan dendam saya untuk menghilangkan kepahitan didalam diri saya. Walau begitu, bukan hanya itu saja. Saya ingin menunjukkan keberanian saya kepada ‘Negara’ bodoh ini yang memperlakukan penyihir seperti hewan ternak.”
“Genzou-dono.”
Orang yang mengatakannya adalah anggota keluarga tertua dari generasinya yang ada di ruangan itu; paman dari Genzou.
“Saya tidak menganggap kejadian yang menimpa Maya ini hanyalah tragedi anda sendiri. Dengan adanya insiden ini, kami seluruh keluarga Yotsuba telah dihina; harga diri kami telah dinodai.”
“Itoko-dono.”
Sepupu perempuannya, yang lebih muda darinya sepuluh tahun, adalah orang selanjutnya yang menyatakan orasinya.
“Saya, juga, memiliki seorang anak perempuan; karena itu, saya juga tidak menganggap ini sebagai masalah anda sendiri saja. Anak saya sendiri masih belum sampai umur untuk bersekolah, tapi saat saya memikirkan masa depan anak saya, saya tidak bisa mengabaikan tragedi ini begitu saja.”
“Kami adalah senjata dan juga pembunuh.”
Sebuah suara terdengar dari tempat kedudukan terendah.
“Bagi kami menaati hal yang namanya kemanusiaan adalah hal bodoh. Tidak peduli seberapa egois hal itu, jangan biarkan; buat mereka yang berani menyerang kita bisa menghina kita dari kedalaman neraka. Tapi, anda tahu itu, bukan!”
Tatapan dari yang anggota keluarga yang lain dipenuhi kesetujuan.
“Perintahkan kami, Master! Biarkan kami ikut andil dalam pembalasan dendam anak anda yang terhormat!”
“Tenangkan dirimu, Genzou-dono.”
Suara itu berasal dari samping Genzou.
“Pemula seperti anda hanya akan berakhir mati memalukan. Ani-ue, pertama berikan saya, adik anda ini, perintah. Saya akan menunjukkan Asia keparat itu yang namanya neraka.”
“Genzou-dono, perasaan kami sama dengan anda.”
“Semua orang yang berhubungan dengan penculikan Maya-sama harus mati.”
“Penyihir Asia yang menjadi pemerkosa Maya-sama harus dimusnahkan.”
“Serahkan saja urusan pemerintah kepada saya. Saya akan membungkam mereka yang berani berbicara tentang diplomasi dan kerja sama militer.”
Genzou menunduk dalam kepada semua orang yang ada di ruangan itu.
Lalu, mengangkat kepalanya untuk mengumumkan sesuatu.
“Musuh kita adalah Kunlunfang Institute dan pemerintah Dahan. Kita akan memusnahkan musuh kita dengan seluruh kekuatan Yotsuba.”
◊ ◊ ◊
“……..Maya…….Maya.”
Ada suara yang memanggilku. Aku merasa seolah-olah aku sudah tidak mendengar suara ini untuk waktu yang sangat lama, tapi untuk alasan tertentu aku juga tidak merasa kalau sudah lama mendengar suara ini.
Aku membuka mataku. Ruang rumah sakit ini terlihat familiar, dan kalau ingatanku tidak salah, wajah itu adalah wajah kakakku.
“Nee-san….. tempat ini adalah ruang perawatan Forth Institute bukan?”
Mendengar perkataan pertama dari mulut Maya, Miya merasa lega dan, disaat yang sama, wajahnya berlinang air mata.
“Benar sekali, Maya. Bagaimana perasaanmu? Kau tidak sakit kepala atau semacamnya, ‘kan?”
Sedang ditanyai oleh kakaknya, ekspresi Maya berubah curiga.
“Aku tidak merasa…… pusing. Pikiran dan ingatanku baik-baik saja.”
Saat Maya mengucapkan kata ‘ingatanku’, ekspresi Miya terlihat kacau.
Miya melihat Maya dengan mata penuh ketakutan, dan Maya melihat kembali wajah kakaknya dengan keheranan.
“Nee-san, aku….. telah diperkosa.”
Maya menceritakan tragedi itu secara blak-blakan, sementara Miya memalingkan matanya.
“Dan tubuhku sudah diutak-atik. Bahkan tubuh bagian dalamku juga sudah diutak-atik. Tidak ada lagi bagian dari tubuhku yang belum mereka nodai.”
Miya memukul lututnya dengan kedua tangannya, hingga menghasilkan sebuah bunyi pukulan. Seolah-olah dia takut kalau tubuhnya akan lari, sekarang dia sedang mencoba untuk mencegahnya.
“Aku ingat semuanya. Meski begitu, aku heran, mengapa? semua itu terasa tidak nyata. Seperti aku hanya sedang menonton sebuah film, saat aku mengingat semua hal mengerikan yang sudah mereka lakukan kepadaku.”
Miya tidak bisa mengalihkan pandangannya
“Nee-san.”
Maya tidak memalingkan pandangannya dari adiknya.
“Apa yang terjadi kepadaku? Nee-san.”
“……Ingatanmu telah dirubah.”
Mungkin dia pada akhirnya menerima tugas itu, Miya mengatakannya sambil melihat ke bawah.
“Didalam pikiran, ada banyak sekali proses penyimpanan ingatan. Ingatan seseorang bukanlah sebuah kesatuan. Karena itu, proses menyimpan apa yang kau alami dan apa yang kau pelajari dilakukan dengan cara yang berbeda.”
“Bagiku, ini hanya spekulasiku saja, tapi…… tapi kalau Nee-san berkata seperti itu.”
Diantara keluarga Yotsuba, manipulasi struktur ingatan, adalah kemampuan unik Miya. Miya, yang dapat merubah sebuah struktur ingatan, dapat menyadari bagaimana sebuah ingatan terstruktur. Tidak ada orang lain selain dia yang bisa menyadarinya, tapi tentu saja dia juga memahami cara kerjanya.
“Aku tidak bisa melihat isinya. Aku juga tidak tahu ingatan disimpan dimana. Apa yang kutahu hanyalah ingatan disimpan dalam bentuk ‘pengalaman’ atau ‘informasi’ saja.”
“…..Lalu?”
Pada tingkat ini, Maya tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh kakaknya. Namun, dia ingin membuat Miya mengatakannya.
“Maya, aku tidak tahu apa yang sudah kau lalui. Tapi, aku tahu jiwamu pasti akan hancur kalau aku tidak menggunakan sihirku. Karena itu aku…”
“Karena itu Nee-san?”
Miya ragu-ragu untuk mengatakannya. Dia tidak tahan untuk mengatakannya. Walau begitu, Maya ingin kakakknya untuk menjelaskan apa yang sudah dilakukannya kepadanya dengan kata-katanya sendiri.
“ ’Pengalaman’mu sudah dirubah menjadi ‘informasi’. Semua ingatanmu yang disimpan sebagai pengalaman sudah dirubah menjadi informasi…. wujud ingatanmu sudah dirubah.”
“Jadi begitu…..”
Maya mengatakannya dengan suara kecil.
Tidak ada celaan yang ditujukan kepada Miya.
Miya dengan ragu-ragu mengangkat kepalanya, sementara Maya memalingkan wajahnya menghadap tembok.
“Semua yang sudah kulalui sampai sekarang sudah menjadi sebuah data.”
Perkataan adiknya menusuk hati Miya.
“Kegembiraanku, emosiku, momen kebahagiaanku, kesedihanku; semuanya sudah menjadi sebuah data…..”
Terlepas dari apa yang didengarnya, Miya tidak bisa melarikan diri dari ruangan itu.
“Memang benar, ingatan yang terjadi padaku terlalu berat untuk kupikul. Kalau itu dibiarkan, jiwaku pasti akan mati.”
“Maya…..”
“Karena itu, sebelum ingatan pemerkosaan itu membunuhku, kakakku sendirilah yang membunuhku terlebih dahulu.”
“Uh!?”
Miya terkejut.
Maya memusatkan tatapannya pada Miya.
“Itu yang terjadi, bukan? Seseorang dibentuk oleh pengalamannya. Itulah diriku, dan itulah diriku sekarang.”
Miya mencoba untuk memalingkan matanya. Namun, tatapan Maya tidak membiarkannya.
“Pengalamanku dirubah menjadi informasi itu berarti semua masa laluku sudah dirubah menjadi sebuah data. Semua yang ada didalamku sampai kemarin telah hilang kecuali diriku sekarang.”
Tatapan Maya menusuk kedalam hati Miya.
“Aku yang sampai kemarin telah dibunuh oleh kakakku sendiri.”
Miya berdiri dari kursinya. Memutar dirinya dan berlari menuju pintu secepat yang dia bisa.
Untuk melarikan diri dari Maya.
Itu bukanlah sesuatu yang bisa dimaafkan.
Itu juga bukanlah sesuatu yang bisa diterima oleh orang lain.
Mereka bahkan tidak bisa menangis atas ini.
Waktu untuk memulihkan hubungan mereka berdua yang telah terputus sejak hari ini tidak akan datang sampai selamanya.
◊ ◊ ◊
Setengah tahun telah berlalu sejak kejadian itu. Hari demi hari, mimpi buruk bagi Kunlunfang Institute dan pemerintah Dahan terus berlanjut.
Dalam waktu semalam, semua pekerja dan penyihir yang bekerja di laboratorium mati tercekik.
Markas militer mendadak hancur diakibatkan perkelahian sesama tentara, dan orang terakhir yang masih berdiri akan menembak kepalanya sendiri dan mati.
Bangunan Badan Militer Pemerintah sedang dalam proses keruntuhan setelah seorang pekerjanya menabrakkan pesawat militer ke bangunan itu. Tidak ada seorang pun yang selamat.
Ada juga fasilitas penelitian yang semua orang didalamnya mati kekurangan oksigen. Ada juga insiden dimana semua orang ditusuk hingga mati. Para politisi yang sadar akan insiden-insiden ini mengadakan pertemuan rahasia; hari itu, sebuah kongregasi langka kepemimpinan Dahan terjadi.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui identitas pelaku insiden-insiden itu. Diantara semua insiden itu, beberapa kali pelakunya juga terbunuh saat melakukannya, tapi tidak ada mayat yang tersisa. Jejak pelaku itu hilang.
Tidak diragukan lagi, hal itu adalah mimpi buruk.
Tepatnya setengah tahun setelah insiden misterius pertama itu terjadi, mimpi buruk itu sendiri menunjukkan wujudnya pada akhirnya.
Semua subdivisi dan kantor cabang telah dilumpuhkan; semua yang tersisa hanyalah markas besar dari Kunlunfang Institute. Benteng yang telah diperkuat oleh penyihir Dahan itu diserang oleh tiga orang penyihir.
Hanya tiga orang. Melawan tiga ratus penyihir Kunlunfang Institute. Dulunya, rezim sihir Dahan melebihi jumlah lebih dari tiga ribu; kematian dan pembelotan didalamnya membuatnya berkurang drastis hingga hanya tersisa sepersepuluhnya saja.
“Namaku Yotsuba Genzou.”
Penyihir yang menjaga pintu masuk utama tempat itu dibunuh dalam sekejap mata oleh seorang pria yang berada dalam masa primanya yang memperkenalkan dirinya dalam bahasa Jepang.
Para peneliti dan penyihir sedang berkumpul didalam gedung, begitu juga dengan para penguasa yang berlindung disitu, melihat Genzou di layar tempat mereka.
“Demi menghilangkan kebencian kami terhadap kalian, kalian semua harus mati. Ini adalah balas dendam untuk masa depan anakku yang telah kalian renggut.”
Selagi Genzou berbicara, dia menunjukkan pisaunya kearah kamera.
Lima ribu orang yang melihat video ini secara bersamaan memegangi leher mereka saat gambaran leher mereka yang digorok terlintas di kepala mereka, lalu mereka langsung merasa lega setelah mereka menyadari kalau leher mereka masih baik-baik saja. Saat mereka pelan-pelan melihat kembali kearah layar, sudah tidak orang lagi ditempat itu.
Fokus penelitian Fourth Institute yang melahirkan keluarga Yotsuba adalah ‘peningkatan kemampuan penggunaan sihir manipulasi pikiran’. Untuk mewujudkan hal itu, Fourth Institute pertama mengumpulkan orang-orang yang keturunannya memiliki kemampuan manipulasi pikiran.
Diantara orang-orang tersebut, beberapa orang diubah menjadi mahluk super jenius, sementara yang lain hanya menjadi ahli ilusionis yang hanya bisa membuat uap panas semacam fatamorgana saja. Penyihir yang memiliki kemampuan manipulasi pikiran yang kuat dipilih, dilatih, dan menerima modifikasi pada area kalkulasi sihirnya. Itu adalah prosedur kerja Fourth Institute dalam mengembangkan penyihir.
‘Yotsuba’ dihasilkan dari dua tipe keturunan penyihir. Salah satunya adalah yang terlahir dengan kemampuan manipulasi pikiran yang telah diperkuat. Dan yang satunya lagi yang memiliki area kalkulasi sihir yang kuat. Dua keturunan itu bercampur menjadi ‘Yotsuba’. Walau begitu orang yang mewarisi darah mereka hanya akan memiliki salah satu kemampuan mereka secara acak. Contohnya saja, Miya mewarisi kemampuan manipulasi pikiran, dan ‘Mind Structure Manipulation’ adalah bentuk dari sihir manipulasi pikiran yang hanya bisa digunakan olehnya saja; Maya mewarisi kemampuan area kalkulasi sihir, karena dia tidak memiliki kemampuan manipulasi pikiran, tapi sebaliknya dia memiliki kemampuan spesial sejak lahir.
Mereka bertiga yang saat ini sedang menyerang Kunlunfang Institute masing-masing memiliki sihir manipulasi pikiran yang unik.
Salah satunya kemampuan sihir fiksasi kesadaran manusia. Sihirnya menggunakan kelima indera manusia sebagai perantara untuk membuat seseorang ‘terpusat pada sesuatu’, yang bisa dikatakan menanamkan data baru. Durasi sihir ini adalah sembilan menit. Contohnya, dia menggunakan sihir ini kepada seorang saksi yang melihat seseorang yang sedang bersembunyi. Tidak peduli melalui kamera atau dilihat langsung; tidak peduli jumlahnya hanya seorang atau ribuan. Informasi dari apa yang dilihatnya, “Aku melihatnya”, membuatnya dapat mentrasmisikan sihirnya melalui perantara apapun selama sembilan menit sehingga semua orang akan berpikir “dia belum bergerak selama sekali dari persembunyiannya”. Walaupun dia sudah keluar dari persembunyiannya dan menghilang dari pandangan mereka, mereka yang terkena sihir ini akan berpikir kalau dia masih di tempatnya.
Walaupun ada alarm keras yang berbunyi, mereka tidak akan mendengar suaranya.
Yang satunya lagi adalah kemampuan untuk mengendalikan kehendak orang. Waktu terlama sihir ini diaktifkan adalah semenit; jumlah targetnya paling banyak hanya tujuh orang, dan radius sihir ini hanya dua belas meter. Batas lain sihirnya adalah dia tidak bisa memerintahkan orang yang kekuatan manipulasi pikirannya lebih kuat darinya untuk melukai diri mereka sendiri ataupun bunuh diri. Untuk memerintah mereka, gelombang psion ditransmisikan membawa perintah dari sang pengguna. Gelombang psion itu dapat menembus dinding tebal atau pelindung. Dia dapat mengambil alih kendali mulai dari sepuluh detik hingga satu menit. Karena korban hanya akan melaksanakan satu perintah saja dan sudah ada dua contohnya diluar Jepang, maka sihir ini dikenal dengan nama ‘One Command’.
Berkat dua sihir itu penyerangan mereka menjadi lebih mudah. Mereka membiarkan diri mereka tertangkap kamera pengawas dan membuat mereka terlihat. Dengan begitu, ketiga penyerang itu memberi kesan kalau selain Genzou, para penyerang lain sudah meninggalkan tempat itu dan sedang berada diluar. Dan ‘One Command’ digunakan pada penjaga pintu depan itu untuk membukakan pintu bagi mereka. Tentu saja, sekali penjaga itu membuka pintu, mereka sudah selesai. Mereka berdua memiliki waktu sembilan menit untuk masuk ke lokasi target mereka, ruang kontrol keamanan, mereka harus sampai ke tempat itu sebelum batas waktu yang ada.
Setelahnya, mereka berdua menlanjutkan pekerjaan mereka. Karena kemampuan sihir manipulasi pikiran mereka, mereka hanya memiliki kemampuan sihir fisik rata-rata. Selagi mereka sedang berusaha masuk kedalam laboratorium melewati para penjaga sebelum batas waktu habis, tentu saja musuh mereka yang entah banyak atau sedikit itu, tidak menyadarinya.
Mereka menanamkan suatu hal pada otak orang-orang itu. Lebih tepatnya, mereka mentransmisikan sinyal elektrik kepada otak yang secara langsung memberikan data pikiran, menggunakan data itu untuk memerintahkan mereka mematikan sistem keamanan fasilitas tersebut.
Itu, tak diragukan lagi, hampir saja. Waktu yang ada hanya tersisa sepuluh detik. Sekelompok penyihir yang berisi sepuluh penyihir Dahan, datang menyerang mereka, mereka semua memegang logam berkilau ditangan mereka. Untuk beberapa menit, terjadi pertarungan sengit dan lontaran sihir dari kedua belah pihak, lalu ruang kontrol itu menjadi tidak bisa digunakan karena ledakan dari pertarungan itu.
Genzou sadar akan pengorbanan rekan-rekannya yang membuat sistem keamanan tempat itu mati. Hal itu disadarinya saat dia melewati tempat yang dilindungi oleh pelindung fasilitas itu. Agar tidak meninggalkan bukti ataupun jejak genetik, tubuh mereka sebelumnya sudah dipasangi oleh sihir bunuh diri. Pengaktifan sihir itu disadari oleh Genzou.
(….Maaf.)
Didalam hatinya, Genzou meminta maaf dengan sebuah kata singkat. Pertarungan ini, saat dia mengatakannya kepada dirinya sendiri, dipenuhi oleh dendam pribadinya. Walau begitu, anggota keluarganya yang lain melakukan itu atas kehendaknya sendiri. Karena itu, meminta maaf atas pengorbanan mereka akan menjadi penghinaan terhadap tekad mereka. Walaupun dia sadar akan hal itu, Genzou tetap tidak bisa berhenti meminta maaf kepada rekan-rekannya, yang telah mengorbankan diri mereka.
Dengan ini, jumlah kematian anggota keluarga Yotsuba sudah mencapai dua puluh lima orang. Jumlah tersebut sudah sampai setengah jumlah anggota keluarga Yotsuba yang memiliki kemampuan bertarung.
Sebaliknya, jumlah penyihir musuh yang mati akibat pembalasan dendam ini mencapai sekitar tiga ribu lima ratus orang. Penyihir Yotsuba tidaklah bisa dikalahkan dengan mudah, setiap dari mereka yang mati setidaknya berhasil membunuh seratus dua puluh musuh. Genzou bertekad kalau dia tidak akan membiarkan adanya kematian anggota keluarganya lagi.
Tidak seperti pemikirannya, tubuhnya tidak dapat berhenti. Kepala Kunlunfang Institute. Dia adalah targetnya. Genzou sedang berlari melalui koridor yang menuju ke sebuah ruang doa. Dan siapapun yang menghalangi Genzou, baik penyihir atau tidak, mereka akan kehilangan nyawanya pada pisau yang sedang dipegang Genzou. Walaupun dia seharusnya tidak menyadarinya, Genzou merasakan kalau area kalkulasi sihirnya kepanasan selagi dia mencapai batasnya. Kalau ini tetap berlanjut, dia mungkin akan membakar pikirannya. Walau begitu, tidak mungkin dia akan mundur sekarang.
Berada didepan pintu, Genzou tidak menghentikan langkahnya; tanpa berhenti, dia terus maju.
Ruangan itu dipenuhi oleh sihir.
Mungkin ada empat orang yang sihirnya sedang diaktifkan. Sihir itu ialah milik kepala institute itu dan pekerja-pekerjanya. Saat Genzou bertemu dengan musuh yang sangat ingin dibunuhnya, sihir dari mereka yang mencoba melindungi kepala institute itu menyerang Genzou.
Namun, sihir mereka benar-benar kalah.
Sihir Genzou lebih cepat.
Kemampuan keempat penyihir itu dan kemampuan Genzou hampir setara. Mengkesampingkan fakta itu, Genzou sudah satu sampai dua langkah didepan karena sihirnya sudah diaktifkan terlebih dahulu.
Genzou tetap memegang pisaunya dan mengayunkannya seperti sedang mengayunkan bendera. Seperti yang diduga, serangan itu mengalahkan mereka berempat dalam sekejap. Dihadapan ayunan pisau tersebut, mereka berempat terjatuh, darah yang mengalir dari leher mereka.
Sihir Genzou adalah ‘Grim Reaper’. Itu adalah tipe sihir manipulasi pikiran yang menanamkan gambaran spesifik pada pikiran korbannya. Gambaran itu adalah ‘kematian’. Kepada korbannya yang telah melihat gambaran itu, tampilan sihir itu sangat kuat. Tidak peduli walau gambaran pertama itu tidak masuk akal. Kontak langsung atau tidak langsung tidak memberikan perbedaan, waktu dan jarak dan juga pelindung. Selama korban bisa mengingat gambaran itu, sugesti tersebut bisa diperkuat seribu kali lipat untuk mempengaruhi diri mereka.
Selain menghapus ingatan tentang gambaran itu, tidak ada cara lain untuk menghindarinya. Musuh-musuh yang bertemu dengan Genzou langsung melakukan bunuh diri setelahnya. Syarat agar sihir ‘Grim Reaper’ bisa aktif, adalah dengan bertemu langsung dengan sang korban. Agar sihir ini dapat berjalan, Genzou harus melihat musuhnya dan musuhnya juga harus melihat Genzou. Efek pertama dari sihir ini adalah menarik seseorang hingga keambang kematian
Selagi menyesal akan keempat penyihir itu yang terjadi dengan cepat, Genzou mengangkat kembali pisaunya. Kepala Institute Dahan, kepala militer pemerintah Dahan, dan pejabat-pejabat tinggi Dahan lainnya yang ketakutan melihat pemandangan itu mendadak meringkuk, memuntahkan darah dari leher mereka.
(Ini terlalu cepat)
Melihat mayat-mayat itu dilantai, Genzou berbicara sendiri pada dirinya. Setengah tahun terakhir ini, dia sudah memojokkan mereka sampai sejauh ini; Genzou percaya diri pada banyaknya teror yang sudah dibuatnya. Namun, melihat bagaimana target utamanya mati membuatnya merasa kalau dia seharusnya membuatnya mati lebih menyakitkan lagi.
Secara tak terduga.
Dia merasa pusing, Genzou terjatuh.
Dia merasa kesakitan seolah-olah kepalanya dibelah,
(Bukan…..)
Ditengah-tengah kesakitan yang dirasakannya, Genzou menduga kalau rasa sakit yang dirasakannya ini bukan berasal dari tubuhnya, tapi dari pikirannya. Dia sudah berkali-kali menggunakan ‘Grim Reaper’ melebihi batas kemampuan pikirannya menggunakan sihir itu.
(Aku tidak akan bisa kembali lagi ke Jepang.)
Hal itu tidak bisa diketahui. Batas kemampuan area kalkulasi sihir seseorang tidak bisa diukur oleh siapapun. Namun, Genzou yakin akan itu. Dia yang bisa memanipulasi gambaran kematian pada korbannya merasakan kematian semakin mendekat kepadanya lebih cepat daripada sebelumnya.
Genzou mencoba berdiri dengan tubuhnya yang gemetaran. Di fasilitas itu, lebih dari seratus orang, tubuh dari semua pekerja dan penyihir yang bekerja ditempat itu masih ada.
(Sepertinya aku sudah bisa mengumpulkan ongkosku untuk menyeberangi Sansu[1].)
Genzou menggertakkan giginya lalu tertawa.
(Maafkan aku, Miya, Maya.)
Saat Genzou mencari mangsa selanjutnya, dia meminta maaf di dalam hatinya kepada kedua putri tercintanya yang tidak akan bisa dilihatnya lagi.
Dengan ini, pembalasan dendam keluarga Yotsuba sudah berakhir. Pada akhirnya, hanya tragedi lah yang tersisa.
Yotsuba Maya kehilangan kemampuannya untuk mengandung diakibatkan kerusakan tubuh yang diterimanya. Kemampuan pengobatan regenerasi saat itu sudah sampai pada titik pembuatan organ dan transplantasi organ, tapi untuk mengembalikan kemampuan alaminya sebagai seorang wanita masih terlalu jauh bagi teknologi saat itu.
Karena ketidakmampuannya untuk mengandung, keluarga Yotsuba dan Saegusa membatalan pertunangan Maya dan Kouichi. Saegusa Kouichi kehilangan mata kanannya dan kekasihnya disaat yang sama. Untuk Kouchi, dilakukan kloning dan transplantasi mata untuk mengembalikan matanya. Namun, Kouichi menolaknya, dia merasa kalau dia tidak bisa hidup tanpa mengemban luka itu seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Setelah insiden ini, tubuh Miya melemah akibat penggunaan sihir manipulasi pikiran yang berlebihan sebelum dia berumur dua puluh tahun. Dia berulang kali keluar masuk rumah sakit dan hidup dibawah perawatan medis selama sepuluh tahun.
Menanggapi tragedi yang dialami Maya, keluarga Yotsuba mengeluarkan kebijakan untuk memberi pengawal kepada anggota keluarga yang memiliki kemampuan sihir yang unik. Posisi itu tidak diduduki oleh pengawas biasa yang bekerja demi uang; pengawal ini bertugas untuk mengorbankan nyawa mereka demi memenuhi tugas mereka seumur hidup kepada orang yang mereka lindungi. Karena itu dibuatlah posisi Guardian.
Mengenai perseteruan rahasia antara Yotsuba dan Dahan; bagi pihak Yotsuba, Yotsuba telah kehilangan tiga puluh anggota keluarganya. Dari perang ini, Yotsuba juga kehilangan kepala keluarganya dan setengah dari kekuatan bertarungnya.
Di sisi lain, kematian dari pihak Dahan kira-kira mencapai empat ribu orang. Dengan pengorbanan tiga puluh orang, keluarga Yotsuba berhasil membunuh empat ribu orang yang terdiri dari : menteri kabinet, birokrat kelas tinggi, pekerja, penyihir, dan juga peneliti; bagi benua Asia, semua hasil penelitian mereka tentang sihir telah hilang dihancurkan begitu saja.
Karena dampak kerusakan ini, Dahan mengalami keruntuhan setelah setahun berjalan dan Great Asian Alliance bergabung dengannya membentuk benua Asia.
Bagi Asia Timur, permusuhan antara pihak Utara dan Selatan sudah menjadi masa lalu; Adapun di belahan bumi bagian utara, sebuah resolusi perang dunia sudah ditemukan.
Saat itu adalah akhir dari Perang Dunia III.
Dan diantara pihak-pihak yang mengetahui kebenaran dari jatuhnya Dahan, Yotsuba ditakuti sebagai sang ‘Untouchable’. (Untouchable = tak tersentuh)


[1] Sungai dalam mitologi Jepang yang memisahkan alam manusia dengan alam baka. Tingkat kesulitan menyeberangi sungai ini ditentukan dari perbuatan orang tersebut selama hidupnya. Pada upacara pemakaman, biasanya dimasukkan enam keeping koin pada peti mati seseorang yang dipercaya dapat membayar ongkos menyeberangi sungai tersebut.