BAB 3
TOUTOBI DAN FASHION
Beberapa hari telah berlalu
sejak Luka-chan resmi bergabung dengan party
kami.
Hino-chan, Luka-chan, dan
aku, kami bertiga secara aktif melakukan quest
tidak hanya untuk leveling, tapi juga
berfokus pada mengumpulkan uang.
"Hmm kita melakukan quest untuk mendapatkan uang di siang
hari, tapi juga melakukan leveling
kecepatan-tinggi secara singkat di malam hari, sehingga level kita cukup
tinggi."
Sambil menggeram, aku
memelotoi status Sense.
Status【Myu】
Possessed
SP8
【One-Handed Sword Lv4】【Armour Lv20】【Physical Attack Increase Lv25】【Physical Defence Increase Lv22】【Speed Increase Lv7】【Magic Talent Lv18】【Magic Power Lv18】 【Light
Element Talent Lv15】【Recovery Lv15】 【Magic Recovery Lv10】
Unequipped:
【Sword Lv30】【Fighting Spirit Lv17】
Dengan berulang kali leveling, Sense【Sword】-ku mencapai level 30 dan
Sense turunan muncul, jadi aku mengambil Sense 【One-Handed Sword】 yang kugunakan di versi β.
Tapi, aku masih belum
mencapai tujuanku.
Untuk tepatnya, ini
bukanlah level yang diperlukan untuk mencapai tujuannya, tapi total penerimaan
SP.
Begitu total penerimaan SP
mencapai 20, akan ada Sense dasar baru yang akan dapat kuambil, jadi aku ingin
mendapatkan 8 SP lagi.
"Tetap saja, mau
bagaimana lagi sekalipun aku terburu-buru. Pertama-tama, aku harus mengambil equipment yang kupesan."
Aku bergumam sendiri di
dalam kota dan menuju ke arah toko tertentu.
Aku memasuki 【Open Sesame】, sebuah toko yang dibangun
di persimpangan jalan utama Kota Pertama dan mengucapkan salam pada saat yang bersamaan.
"Halo! Apa Magi-san
ada?"
"Myu-chan, selamat
datang. Apakah kau datang untuk equipment?"
Seorang wanita berkulit
coklat yang bercucuran keringat memegang sebuah palu di satu tangan — Magi-san
si tukang besi kelas atas muncul dari belakang toko.
"Karena itu juga, tapi
aku datang untuk mengucapkan selamat atas pembukaan tokomu!"
"Meski dikatakan
begitu, tokonya masih di tengan-tengah persiapan pembukaan. Lebih tepatnya, aku
memandu kenalan-kenalanku dari versi β ke toko ini dan menghabiskan setengah
waktuku di lapak."
Saat aku memberinya
selamat, Magi-san tersenyum malu-malu. Dia manis dan memiliki style yang hebat.
Kekuatan penghancurnya ini mengagumkan. Aku iri.
"Alasan kenapa aku
dapat membuat dasar crafting begitu
cepat, semua berkat pelanggan dari versi β seperti Myu-chan."
"Tidak seperti itu,
semuanya karena senjata Magi-san itu hebat!"
Setelah membiasakan diri
kami dengan percakapan, Magi-san berkata "nah sekarang" untuk kembali
ke topik.
"Untuk equipment pesanan, kau tidak masalah
dengan yang sama yang kau kenakan di β, 'kan?"
"Ya! Tujuanku adalah
menjadi seorang paladin berbalut
armor yang menebas habis semua musuh dengan sebilah pedang!"
Saat aku menunjukkan otot
bisepku padanya, Magi-san tersenyum lebar dengan kedua siku di atas konter.
Entah kenapa, aku jadi
merasa malu, ehehe. Aku tertawa untuk menutupinya.
"Seperti yang
kupikirkan, melihat gadis bersemangat sepertimu membuatku bersemangat juga.
Karena itu, ada servis khusus dari Onee-san."
Dia berkata demikian dan
mengeluarkan sebuah equipment
keperakan yang membuat mataku terpaku pada benda tersebut,
"Ohhh?! Stats equipmentnya tinggi sekali!"
"Fufufu, kau
benar-benar mengenali perlengkapanmu, Myu-chan. Itu benar! Ini bukan hanya
sekedar Iron! Ini terbuat dari Fine Iron!"
"A-apaaaa!"
Meskipun aku menanggapi
dengan bercanda, itu benar-benar mengagumkan. Iron Ingot dan 【Fine
Iron Ingot】 yang
diperlakukan sebagai material yang berbeda untuk crafting memiliki properti yang sama, tapi equipment yang dibuat dari Fine
Iron memiliki kemampuan yang lebih baik dalam segala aspek. Pada saat yang
sama, kesulitan untuk membuat sesuatu dari benda itu juga meningkat, tapi…
"A-Apa benar tidak
apa-apa?! Tapi, eh?‼ Maksudku…!|"
Aku merasa sedikit panik
dan tidak dapat berbicara dengan benar.
Meskipun usahanya baru saja
dimulai, dia sepertinya mencurahkan usaha yang besar untuk membuat semua equipmentku dari Fine Iron.
Satu Fine Iron terbuat dari lima Fine
Iron Ore. Jadi, untuk sebuah one-handed
sword dan empat potong armor, diperlukan tiga puluh buah ore.
"Aku tahu apa yang
ingin kau katakan, Myu-chan. Sesuatu seperti 'berapa banyak Golem yang harus kau buru untuk
mendapatkan cukup ore', ya
'kan?"
Tepat, untuk mendapatkannya
di permulaan game, seseorang perlu mengalahkan bos monster Golem yang belum dapat kami kalahkan dan mendapatkannya sebagai item drop normal. Sebagai contoh,
seseorang harus mengulang lima puluh kali melawannya dengan sebuah party yang berisi enam orang.
"Kapan dan berapa
banyak Golem yang kau kalahkan?!"
"Sayangnya, Fine Iron ini didapatkan dengan sebuah
metode yang berbeda dari berburu Golem.
Yah, sebuah cara untuk mendapatkannya dengan murah telah ditemukan, pikir saja
seperti itu. Tetap saja, lebih banyak iron
yang digunakan, jadi aku membelinya lebih banyak daripada biasanya."
Membawa semua equipment ke tempatku, dia mengatakan
hal itu dan berkedip.
"Aku mengerti. Aku
akan berusaha sebaik mungkin dan menebas lawan untuk merampas equipment dari mereka!"
"Yup, silakan lakukan.
Baiklah, ayo putuskan efek bonus tambahannya."
Saat aku setuju, Magi-san
mulai mengatur efek tambahan pada equipmentnya.
Untuk iron equipment hanya ada dua jenis tambahan, tapi dengan Fine Iron terdapat lebih banyak efek
tambahan yang tersedia. Karena saat ini aku tidak punya material penguat, bonus
dari 【Smithing】 menjadi satu-satunya
pilihan.
"Kalau begitu, tolong 【ATK Bonus】 di pedang dan 【DEF Bonus】 di armornya, ya."
"Sama seperti
biasanya, ya? Baiklah."
Dia berkata demikian dan
memindahkan equipment itu berbaris di
meja ke kursi di sebelah konter dan satu persatu ditambahkan efek tambahan.
Sementara tidak ada yang
bisa kulakukan, jadi aku melihat-lihat sekeliling toko.
Di rak yang dihiasi dengan
beragam senjata dan aksesoris, berbaris potongan equipment serbaguna. Spesialisasi senjata dengan performa tinggi
dan potongan equipment yang tidak
populer adalah hobi Magi-san.
Ada juga sejumlah kecil item konsumsi seperti Potion dan Pill ditempatkan di rak.
"Magi-san, apakah kau
mengambil 【Mixing】?"
"Ah, itu. Tidak, itu
adalah tempat barang titipan. Aku membelinya dari seorang pengrajin kenalanku
dan menjualnya kembali."
"Ini sangat
murah."
Baru-baru ini, guild pengecer telah begitu aktif
menjual kembali Potion, jadi harganya
untuk sementara melambung. Meskipun harganya telah kembali normal, Potion ini harganya sangat masuk akal
jika dibandingkan dengan jumlah penyembuhannya.
"Aku menjualnya
sebagai titipan, jadi aku menaikkan harganya sedikit."
"Ini lebih dari cukup
kalau kau membelinya beberapa sambil datang untuk perawatan equipment."
Daripada pergi mengelilingi
beberapa lapak untuk menemukan Potion,
seseorang dapat membunuh beberapa monster selama waktu itu untuk mendapatkan
uangya lagi. Dengan kata lain, itu juga termasuk dalam biaya.
"Aku akan beli beberapa!
Magi-san, berikan aku 10 Potion dan 5
Antidote."
"Oke. Kalau begitu aku
akan membulatkannya harga equipment
dan obatnya menjadi 400kG."
"Aku akan langsung
membayarnya semuanya!"
Aku membayar harganya dan
menerima baik equipment dan obat dari
Magi-san. Dengan pengeluaran untul leveling
kecepatan-tinggi dan harga equipment
ini, hampir semua uang yang kudapat dari versi β telah terkuras. Yang tersisa
hanya cukup untuk perawatan dan beberapa item
konsumsi.
Sepertinya aku akan harus berfokus
pada mengumpulkan uang daripada leveling
untuk beberapa saat.
"Jadi Myu-chan, apa
kau akan berganti pakaian?"
"Tidak. Sebenarnya
beberapa gadis dari partyku akan
membeli equipment, jadi kami akan
berganti equipment pada saat yang
sama. Atau begitulah yang kami pikirkan untuk lakukan!"
"Aku mengerti. Kalau
begitu, kalau kau memerlukan sesuatu, jangan ragu untuk datang."
"Terima kasih
banyak!"
Dia kembali ke belakang
toko dan aku dapat mendengar suara logam yang sedang dipukul palu. Sementara
mendengarkan ritme konstan dari palu tersebut, aku meninggalkan 【Open Sesame】.
·
"Hino-chan, apa kau
menunggu?"
"Tidak juga, kali ini
kau tepat waktu!"
"Grr, kau
menyebalkan!"
"Ahahaha, maaf."
Setelah mengambil equipment dari toko Magi-san, aku menuju
ke tempat yang kuputuskan untuk bertemu Luka-chan dan Hino-chan.
Hino-chan yang telah datang
duluan menggodaku tentang keterlambatanku sebelumnya. Saat aku menggembungkan
pipi, dia meminta maaf dengan ringan.
Aku tidak marah sejak awal,
kami hanya sedang berakrab ria.
"Dan bagaimana dengan
Luka-chan?"
"Barusan dia
mengontakku dan berkata dia akan datang setelah melihat-lihat lapak."
"Aku penasaran apakah
dia sedang mencari equipment?"
Akhir-akhir ini kami fokus
pada memburu monster tertentu untuk mendapatkan uang, jadi tidak ada banyak
dorongan semangat. Tapi berkat hal itu, kami telah mengumpulkan cukup uang
untuk senjata atau armor mahal.
"Hino-chan, apakah kau
membeli equipment?"
"Yup! Beberapa saat
yang lalu aku mengambil equipment
yang kuminta. Bagaimana denganmu, Myu-chan?"
"Sama."
Kami berdua memikirkan hal
yang sama. Daripada memakai equipment
di sini, lebih baik menunggu Luka-chan membeli equipment baru dan berganti equipment,
mengejutkan dia.
Karena Hino-chan dan aku mengetahui
penampilan satu sama lain di β, kami berkonsultasi tentang waktu untuk berganti
equipment, menyiapkan sebuah kejutan.
"Myu-san, Hino-san.
Halo."
Sementara kami
bercakap-cakap, Luka-chan telah datang ke tempat pertemuan. Akan tetapi,
ekspresinya cukup gelap, ada bayangan di wajahnya.
"Hei, Luka-chan. Ada
apa? Ada yang terjadi?"
"T-tidak! Bukan
apa-apa! Aku baik-baik saja?"
"Kalau kau mau, kami
akan mendengarkan."
"A, uu… itu…"
Saat kami mengintip wajah
Luka-chan, khawatir, dia bersemu merah sedikit karena malu dan menjelaskan
alasan mengapa dia terlihat begitu berkecil hati.
"Um…ada senjata yang
kuinginkan sejak lama. Ukurannya sama dengan one-handed sword yang kugunakan sekarang."
Menurut Luka-chan, stats senjata itu sedikit lebih tinggi
dari yang berbahan iron, pedang
dengan bonus ATK dan perbaikancritical
hit yang sepertinya dihargai sangat murah.
Dia mengeluarkan uang yang
dia punya untuk simpanan awal harga armor dan berpikir akan dapat membelinya
begitu dia mengumpulkan sedikit lagi, tapi begitu dia ke lapak itu…
"Aku tidak dapat
menemukan lapak itu di manapun."
"Ya ampun, tapi akan
ada kesempatan lain."
"Aku telah mengalami
pengalaman yang sama. Saat aku pergi untuk menawar harga, itemnya telah terjual dan lapak mereka tidak ada di situ seakan
mereka telah pindah ke suatu tempat."
Luka-chan yang murung
terlihat manis saat dia menurunkan alisnya, tapi untuk menyemangatinya, aku
memberikan usulan.
"Kalau begitu hari
ini, bagaimana kalau kita mencari equipment
sementara untuk Luka-chan?"
"Equipment? Bagaimana caranya?"
"Kita akan mengincari
secara acak senjata yang didapatkan dari peti harta dan monster. Kalau kita
beruntung, kita akan mendapatkan equipment
dan bahkan misalkan tidak mendapatkannya, kita bisa menjual equipment itu pada pengrajin【Smithing】 untuk mendapatkan
uang."
Juga, Magi-san akan sangat
menghargai iron apapun yang
dibawakan. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengalahkan musuh yang menjatuhkan
iron equipment untuk mendapatkan uang.
"Um, tolong jangan
mengkhawatirkan aku. Tidak apa-apa mencari uang yang efisien seperti
biasanya."
"Aku setuju dengan
usulan Myu-chan. Aku juga punya simpanan awal untuk armor jadi aku ingin
mengumpulkan uang secepat mungkin."
"Begitukah? Aku
mengerti."
"Baiklah! Ayo ke dalam
dungeon dengan Living Armor!"
"Yeaahh!"
"Y-yeahh."
Saat Hino-chan dan aku
mengangkat tinju dengan sangat bersemangat, Luka-chan juga mengangkat tinjunya,
meskipun malu-malu.
Kami menuju ke salah satu dungeon terdekat.
"Fisik sepenuhnya! Ayo
bersenang-senang dengan salah satu monser tipe golem, Living Armor!"
"Tetap saja, aku tidak
melihat musuh apapun."
"Aku penasaran apakah
akan ada satu pun di sana."
Benar. Hanya ada satu Living Armor di lantai pertama. Terlebih
lagi, itu baru saja muncul kembali. Itu bukannya kosong hanya terisi musuh,
tapi juga terisi peti-peti harta di setiap lantai.
"Apa yang akan kita
lakukan? Pergi melakukan quest?"
"Kau benar. Kalau ada
seseorang yang memasukinya sebelum kita, sepertinya lebih baik untuk memberinya
sedikit waktu."
"Ini adalah —— sebuah
kompetisi! Sebuah pertempuran untuk menentukan siapa yang akan menjadi yang
pertama untuk mendapatkan peti harta di bagian yang terdalam!"
"My-Myu-san!"
Kita tidak bisa begitu saja
mundur tanpa hasil apapun! Juga, player
yang membasmi semua monster di lantai satu dengan begitu cepat pastilah sangat
terlatih. Aku ingin melihat wajah mereka.
"Perubahan rencana!
Kita akan menembus rute terpendek untuk ke bagian yang terdalam!"
"Yah, ini adalah dungeon yang tidak begitu dalam, jadi
ayo lakukan."
"Aku pergi duluan
kalau begitu!"
Hino-chan mempertimbangkan
kemampuan bergerak di dalam dungeon,
meletakkan sledgehammernya di bahu
dan bergegas maju.
Menyamainya, aku mengikuti
bersama Luka-chan.
Karena Hino-chan dan aku
pernah berada di dungeon ini
bersama-sama saat versi β, kami mengingat rute terpendeknya.
Tidak lama kemudian, kami
menemukan tangga ke lantai kedua. Begitu kami menuruninya, kami tidak melihat
banyak musuh di dalamnya juga.
"Tidak ada satu pun di
sini juga, kita akan ke lantai terdalam kalau begitu!"
"Myu-san, musuh apa
yang ada di lantai terendah?!"
Luka-chan berlari di
sampingku, menanyakan informasi mengenai lawan.
"Semuanya Living Armor! Hanya saja, senjatanya
berubah dari bahan perunggu menjadi besi, sehingga kekuatan serangan mereka
meningkat sedikit!"
"Selain dari itu, saat
ada beberapa dari mereka di satu waktu, mereka akan bekerja sama satu sama
lain."
"Ah, aku lupa soal
itu!"
Saat Hino-chan menambahkan
informasinya, aku teringat bagaimana aku terkepung oleh sekelompok Living Armor berbaju zirah dengan
tombak. Saat itu mereka tersusun dalam cara yang tidak menguntungkan dan sulit
untuk menembus celahnya. Aku dapat meloloskan diri menembus kepungan tersebut
di saat-saat terakhir berkat sihir.
"Juga, gerakan mereka
lambat namun akan mengejarmu tanpa henti. Yah, ada banyak hal. Ah, aku dapat
melihat tangga menuju ke lantai terakhir!"
Kami berlari menyusuri
lantai kedua dan tiba di tangga yang menuju ke lantai terbawah.
Di sisi lain tangga, kami
melihat Living Armor memenuhi lorong.
"Bersiap untuk
bertempur! Mereka ada banyak!"
Aku mengambil senjata yang kusiapkan
dan menyayat Living Armor itu,
berniat untuk membelahnya.
Hino-chan menghancurkan
armor di kepalanya dengan sledgehammer.
Kepalanya terhempas dan membentur dinding dungeon,
mengeluarkan suara tumpul yang bergema di dalam dungeon.
Luka-chan memegang sebatang
pedang pendek dan menghujamkannya ke sambungan armor. Sambil menahan konsumsi
daya taha senjata, dia perlahan-lahan mencederai lawan.
"Myu-san! Ini
sebenarnya apa?!"
"Mungkin seekor
monster penunggu atau semacamnya?"
Sepertinya untuk beberapa
alasan, monster-monster terpusat pada satu tempat. Kalau aku meninggalkan
mereka begitu saja, mereka akan berpencar sehingga tidak efisien secara waktu.
Sambil berpikir secara positif——
"Membuat kita tidak
repot-repot untuk mencari lawan! Ayo sapu habis mereka dan tambahkan mereka
pada EXP kita! —— 《Fifth
Breaker》!"
Aku menggunakan Art yang kudapatkan dengan cara yang
dengan Luka-chan untuk menebas selorong penuh dengan Living Armor.
Lima serangan pedang
berturut-turut itu mengusir satu Living
Armor setiap serangannya, membuka jarak antara aku dan mereka.
"Kumpulkan mereka dan
kirim mereka terbang!"
Di situlah Hino-chan
tiba-tiba muncul mengayun rendah sledgehammernya
dan mengumpulkan Living Armor
terdekat, dia mengalahkan mereka.
"HAa, ini dia!"
Aku menembakkan sebuah
peluru cahaya ke sisi penyerang garis depan mereka untuk menyerang satu
individual yang mencoba menusukkan tombaknya, membuatnya membatalkan serangan.
Pada saat yang sama, ketika
goresan-goresan telah bertambah memberikan cedera pada Hino-chan dan Luka-chan,
aku menggunakan sihir penyembuh pada mereka.
Kalau Hino-chan dan aku
tahu ini akan menjadi seperti ini, kami akan telah mengenakan equipment yang kami dapatkan sebelumnya
dan membuatnya menjadi lebih mudah bagi kami sendiri. Sambil berpikir demikian,
aku terus membasmi Living Armor di
dekat tangga.
Setelah itu, karena Living Armor yang berkeliaran muncu dari
sudut di sisi kiri, kami bertiga memfokuskan serangan kami untuk mengalahkannya.
"Hei, kubilang sebelumnya
itu adalah seekor 'monster penunggu', sepertinya mereka meluap dari ruangan di
sebelah kiri.
"Apakah itu berarti Living Armor telah berkumpul sebelah
kiri?
Tepat seperti yang
Hino-chan katakan, di sebelah kiri adalah sebuah ruangan yang besar dan kosong.
Dan kalau seseorang langsung masuk ke bagian terdalam untuk mengambil peti
harta, ada sebuah kemungkinan itu akan berubah menjadi seekor monster penunggu,
tapi——
"Bagaimana kalau kita
menunggu, dan kalau tidak ada apa-apa yang keluar, kita tinggal pergi saja
untuk mengambil petinya?"
"Kalau ada player di sana, ada kemungkinan mereka berada di dalam
kesulitan."
Mendengar perkataan
Luka-chan, "baik" Hino-chan menjawab dengan seulas senyuman dan
memasuki lorong di sebelah kiri.
Kami bertiga bekerja sama
dengan cepat untuk mengatasi Living Armor
dalam kumpulan yang kurang padat dibanding dengan yang sebelumnya. Dan, saat
kami mendekati ruangan besar tersebut, kami mendengar suara tebasan-tebasan
pedang.
"Ada seseorang di sini
ternyata. Apakah kita akan mempercepat langkah kita sedikit?"
"Setuju! Aku akan
membuka jalan, jadi ayo bergegas semuanya!"
Hino-chan mengayunkan palu
ke kanan dan ke kiri, menghempaskan Living
Armor yang menutupi jalan ke pinggir. Untuk menghentikan mereka mengejar
kami, Luka-chan mengiris bagian kaki dari Living
Armor itu, menghancurkan bagian tertentu. Di sisi lain, aku menembakkan peluru-peluru cahaya dari
belakang mereka berdua.
"Aku bisa
melihatnya!"
Saat kami memasuki ruangan
luas tersebut, tempat itu dipenuhi dengan Living
Armor. Bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa semua musuh di
lapisan terbawah berada di dalamnya. Dan, di bagian belakang, ada seorang player yang mengenakan sehelai mantel
dan melawan balik dengan punggung yang menghadap ke sudut dungeon.
"Kita akan membantu
orang itu!"
Luka-chan dan Hino-chan
mengincar Living Armor yang si player dengan punggung menghadap ke
dinding tidak hadapi dan mengalahkan mereka satu persatu.
Sambil menghindari penalti
serangan gabungan yang kau dapat saat menyerang monster party lain, kami membakar monster penunggu ini.
Aku menggunakan tembakan
cepat peluru cahaya untuk menyerang Living
Armor yang kedua temanku tidak dapat capai.
"——《Light Shot》!"
Dan, kami mendekati player yang terbungkus mantel itu.
Player itu terdorong ke pojok
ruangan, tapi terus menghindar nyaris mengenai serangan dengan gerakan yang
minimal. Karena senjata player itu
adalah sebilah belati pendek, dia tidak dapat menyerang balik.
Melihat HP player itu yang perlahan berkurang, aku
menggunakan sihir penyembuhan.
"Tunggu sedikit lagi
dengan ini! —— 《Heal》!"
"…‼"
Saat aku melancarkan
mantera penyembuhan pada player bermantel
tersebut yang tidak berada di dalam party,
player itu menebas Living Armordi depan matanya.
Terkejut dengan tindakanku,
player dengan tudung rendah menutupi
matanya mencoba mengatakan sesuatu, tapi sepertinya dia menyerah untuk
melakukannya.
"HAa——《Shock Impact》! Ah‼ Hancur. Walau
begitu!"
Luka-chan mengenai Living Armor di depannya dengan senjata.
Living Armor itu jatuh ke belakang
karena serangan tersebut, tapi daya tahan dari senjata yang dibeli di NPC telah
melampaui batasnya dan hancur.
"Kalau aku tidak punya
senjata, aku hanya perlu mengambil senjata lawan dan menggunakannya! HAa!"
Dia mengeluarkan pedang
terbesar dari yang dijatuhkan Living
Armor dan menemukan jalannya dari dalam inventory
dan memegang benda tersebut dengan kedua tangannya.
"Ohh?! Sebuah senjata
tipe power! Aku juga tidak akan
kalah! 《Impact》, 《Giant Swing》!"
Hino-chan yang mengayunkan sledgehammer sebelumnya, kini
memegangnya dengan tangan kanan dan sebatang tombak di tangan kirinya, kemudian
berputar seperti gasing.
Sledgehammer itu berputar dengan
kekuatan penuh itu mempenyokkan armor Living
Armor dan tombak panjangnya membabat habis musuh.
Tidak lama kemudian, jumlah
Living Armor telah berkurang sampai
setengahnya dibanding dengan saat mereka pertama kali memasuki ruangan ini.
Dan karena jarak di antara Living Armor itu terbuka, player bermantel itu mulai bergerak.
"OHH?! Cepatnya!"
Mantelnya berkibar dan player itu bergegas ke antara Living Armor, menyerang mereka sambil
lewat. Terlebih lagi, serangan-serangannya diarahkan pada sambungan dan kait,
menghancurkan bagian-bagian armor monster. Dari waktu ke waktu, player itu menghujam musuh dengan memberikan
serangan kritikal dan mengalahkan para Living
Armor.
"Kita bisa menyerahkan
setengah dari monster padanya! Ayo bereskan sisa setengah dari musuh!"
"Bai…?‼ ——Myu-chan,
menghindar!"
"He?"
Saat aku berbalik
menanggapi suara Hino-chan, sebuah kapak telah dilemparkan padaku dari depan.
Sesosok Living Armor yang sebelah lengannya
terpotong, mengambil dan melemparkannya padaku.
Aku segera mencoba untuk
menangkisnya dengan pedang, tapi kusadari bahwa aku tidak dapat menghindari
kapak yang datang itu dan hanya dapat berharap bahwa serangannya tidak
kritikal.
"……?‼"
Pada saat itulah, sebuah
belati berayun tepat di depanku. Sosok bermantel itu menerima serangan kapak
tersebut. Akan tetapi, karena perbedaan berat senjata, dia tidak dapat
menangkisnya dan mengenai pundak player
tersebut dalam-dalam.
Karena pertahanan player itu lemah sejak awal, dia
kehilangan sebagian besar HP-nya dan terjatuh berlutut.
"Kau menerima serangan
untukku?! ——《Heal》!"
Aku menggunakan sihir
penyembuhan dengan tergesa-gesa. Akan tetapi, sebuah mantera 《Heal》 tidak cukup untuk
sepenuhnya menyembuhkannya
dan menunggu waktu jeda skillnya
terasa membuat frustrasi.
"Pada saat seperti
ini, obat!"
Aku menggunakan obat yang
kubeli sebelum datang ke dungeon ini,
memercikkannya ke atas player bermantel
itu.
Dengan sebuah sihir
penyembuhan dan satu obat, aku menyembuhkannya sepenuhnya.
Saat aku menyembuhkannya,
Luka-chan mengalahkan Living Armor
yang melemparkan kapak tersebut dan Hino-chan memberikan serangan terakhir pada
musuh yang tersisa.
"Kau tidak
apa-apa?"
"……, ah."
Mulut yang terlihat dari
bawah tudung itu bergerak sedikit, tapi segera kemudian bibir orang itu
terkatup rapat, dan mengangguk sebagai gantinya.
Player bermantel itu menghadap ke
bawah lalu menjauh dariku dan pergi
untuk menyingkirkan Living Armor yang
tersisa.
Karena serangan kapak yang
dia terima menggantikanku itu telah merobek bagian bahu mantelnya, aku dapat
melihat equipment di dalamnya.
Dan setelah beberapa saat,
kami dapat mengalahkan semua Living Armor
yang berkumpul di ruangan itu.
"Ini berbeda dari
rencana awal, tapi item drop dari Living Armor, dapat!"
"Uhee. Ada item drop tombak, tapi sledgehammer ini sudah tamat. Kali
berikutnya, aku akan menggunakan palu besarku yang biasa."
Hino-chan menjauhkan sledgehammer yang mulai berbunyi
gemerincing. Dan, Luka-chan melakukan praktek mengayun dengan pedang besar itu
dalam kesunyian. Saat dia menyadari tatapanku, dia jadi sedikit panik.
"Ada apa,
Luka-chan?"
"Eh?! Ah, tak kusangka
ternyata aku terbiasa dengan pedang besar ini sebagi ganti yang rusak
sebelumnya, dan…"
Sambil berkata begitu, dia
mengganti pedang yang rusak di pinggangnya dengan sebuah pedang pendek dan menyimpan
pedang besar itu di dalam inventorynya.
"Apakah benar-benar
terasa terbiasa?"
"Sebenarnya, aku
merasa kalau lebih kecil sedikit maka akan lebih mudah diatur. Di dalam
lorong-lorong dungeon ini, pedang
tersebut tidak dapat digunakan dengan baik, jadi aku akan menggunakan yang ini
sebagai gantinya."
Dia berkata demikian dan
mengelus pedang pendek di pinggangnya.
"Kalau begitu, senjata
yang dapat digunakan baik dengan kedua tangan maupun satu tangan?"
Karena Luka-chan dapat
dengan terampil menggunakan pedang dengan kedua cara tersebut, aku mencari-cari
di item dropku senjata berlebih yang
sesuai dengan deskripsi tersebut dan dapat menemukan satu.
Knight
Sword 【Two-Handed
/ One-Handed Sword】
ATK+10
DEF+4 Efek Tambahan: DEF+3
Ini item drop yang tidak terlalu bagus, tapi juga tidak buruk. Status
pedangnya memiliki efek tambahan yang tidak biasa untuk sebuah item drop, tapi karena hanya sedikit
menaikkan pertahanan, evaluasinya sebagai equipment
lebih rendah.
Kalau efeknya 【ATK+3】, evaluasinya akan sedikit
lebih tinggi. Akan tetapi, untuk seorang player
yang tidak punya uang untuk equipment,
ini memiliki performa yang cukup sebagai equipment
penghubung.
"Luka-chan, coba
pegang ini."
"Ini, sedikit lebih
kecil daripada pedang besar."
Dia memposisikan pedang
yang diterimanya dariku dengan kedua tangan, mempraktekkan ayunan, kemudian
mengayunkannya dengan satu tangan, memastikan bagaimana rasanya dengan
tangannya.
"Dibandingkan dengan
yang kulihat di lapak, stats-nya
lebih rendah tapi…mudah untuk dipakai."
Kali
berikutnya, aku akan mencari senjata berdasarkan yang satu ini, katanya dan menyimpan Knight Sword di dalam inventorynya.
Luka-chan sedikit senang
karena mendapat equipment pengganti,
di sisi lain Hino-chan mencari-cari di dalam inventorynya sebuah tombak pengganti, tapi tidak dapat
menemukannya. Dia menggembungkan pipinya.
Sementara itu, si player bermantel itu mencoba untuk
meninggalkan ruangan besar ini. Aku memanggil untuk menghentikannya.
"Tunggu!"
"……?‼"
Terkejut karena
panggilanku, bahu player itu
mengejang. Orang pendiam itu tidak menunjukkan wajah aslinya, hanya berbalik ke
arahku.
"Um… terima kasih
telah menolongku!"
Setelah aku berkata begitu,
player tersebut membungkuk dan meninggalkan ruangan.
"Orang yang aneh,
ya."
"Kau benar. Dan kita
tidak dapat berbicara dengan seharusnya juga."
Hino-chan berkata,
Luka-chan mengangguk setuju dan menyaksikan si player bermantel itu menghilang di kegelapan lorong.
Jika dia adalah seorang player tipe pendiam atau role-playing, kita sebaiknya tidak
memaksanya untuk berbicara.
Secara kebetulan kami
menolong orang tersebut, mungkin ikatan kami dengan player tersebut di dunia OSO ini hanyalah kejadian ini.
"Sekarang! Karena kita
telah sampai ke bagian terdalam, kita harus mendapatkan sejumlah uang dari
dalam peti harta!"
Aku dengan jelas menekankan
tujuan awal kami dan menuju ke bagian belakang dungeon.
"Ah, aaaAAAAAHHHH——!
H-hartanyaaa!"
"Tidak ada, tidak ada
di sini! Tidak ada apapun di dalam sini!"
"Um…mungkin orang yang
barusan sudah mendahului kita."
Luka-chan menyunggingkan senyum kebingungan.
"Mau bagaimana lagi", Hino-chan menyerah.
Itu benar. Dalam game ini,
pada satu waktu kau bekerjasama dengan yang lainnya, dan pada waktu yang lain
kau berkompetisi dengan mereka.
Kali ini kami bekerja sama
menyingkirkan monster penunggu, tapi pada dasarnya kami adalah saingan yang
mencari peti harta.
"Apa yang kita
lakukan, Myu-chan? Pergi berkeliling mengalahkan Living Armor di lantai bawah sampai hartanya muncul kembali?"
"Uu, uuu…mau bagaimana
lagi. Ayo kembali."
Hino-chan memanggilku yang
sedang murung. Karena waktu kemunculan kembali peti harta lebih panjang
daripada monster, aku menyerah untuk kali ini.
"Myu-san, tidak
apa-apa. Sebenarnya aku sudah mengumpulkan cukup uang untuk membeli
armor."
"Tapi, ini tetap saja
membuat frustrasi!"
Memancarkan rasa enggan,
aku meninggalkan dungeon kecil ini
bersama dengan yang lainnya.
Setelah kembali dari dungeon, kami mampir di toko Magi-san, 【Open Sesame】, dan menjual equipment yang dijatuhkan Living Armor.
Kelihatannya saat ini
Magi-san sedang bekerja di bengkelnya, jadi seorang NPC pria membeli equipment itu dari kami menggantikannya.
Sementara NPC itu mengatur
pembeliannya, kami melihat-lihat equipment
yang menghiasi toko. Saat itulah Luka-chan melihat satu one-handed sword di antara produk-produk tersebut.
"Uuh, ini dia one-handed sword yang kulihat di lapak
waktu itu! Aku menginginkannya."
"Uangmu untuk membeli
armor akan habis, 'kan?"
Grr, Luka-chan kebingungan
sendiri karena hal itu dengan menaikkan alisnya. Pada akhirnya dia menyerah dan
mengembalikan pedang ke tempatnya.
Tapi,
aku ingin memiliki senjata yang dibuat untukku bagaimanapun caranya, sebuah gumaman mencapai
telingaku.
Kali berikutnya, ayo
mencoba berkonsultasi dengan Magi-san mengenai Luka-chan, aku mengingat-ingat
dalam hati.
·
"Oke, ini dia! Toko
yang menjual armor!"
Ta-dah! Bersama dengan Hino-chan,
kami membentangkan lengan. Di depan sebuah tempat yang kami tunjukkan pada
Luka-chan, ada sebuah toko.
Meskipun itu terlihat
seperti sebuah toko yang normal, saat kami berdiri di pintu masuknya, ukuran
tokonya di bagian dalam melampaui bayangan orang.
Di bagian belakang, tempat
itu dihiasi dengan tipe armor yang membuat gerah, tapi ada juga yang lainnya
dan senjata pula. Walau begitu, pada dasarnya ini adalah toko yang
mengkhususkan pada armor.
"Um…toko jenis apa
ini?"
"Seperti yang kau
lihat, ini adalah toko yang mengumpulkan armor dan menjualnya menggantikan para
pengrajin!"
Karena Hino-chan
menjelaskannya dengan kurang jelas, aku menjawabnya dengan lebih rinci.
"Para pengrajin
membuat dan menjual equipment, 'kan?
Tempat di mana mereka melakukannya adalah di lapak jalanan atau di toko mereka
sendiri jika mereka memilikinya, tapi orang-orang yang berpikir itu menyusahkan
untuk mempekerjakan NPC dan mengatur toko atau lapak, menaruhnya di sini untuk
dijual sebagai ganti berbagi keuntungan."
Untuk menjelaskannya dengan
lebih sederhana, ini adalah toko armor yang menjual equipment secara titipan.
"Ayo temukan armor yang
disukai Luka-chan dan membelinya. Setelah itu, minta si pengrajin untuk
memperkenalkan grading-up (peningkatan;
upgrade) equipment!"
Dengan begitu, maaf menggangguu, saat kami memasuki
toko, seorang penjaga toko menyapa kami.
"Wah, selamat datang. Manis
sekali tamu yang datang ini."
"M-M-Myu-san! O-orang
ini… ?!"
Orang yang menyambut kami
adalah si pemilik toko.
Raut wajah yang dalam dan
model potongan rambut lelaki. Sudut-sudut mata yang lesu…
"Apa ini? Ada apa
dengan orang ini? Lengannya begitu tebal dan berotot, dia terlihat setangguh
batu!"
"Wah, tidak sopan.
Walau bagaimanapun, aku ini dicintai semua orang."
"Ahahaha, bukan lebih
tepat semua orang takut padamu?"
Saat Hino-chan menanggapi
dengan senyuman, "Ya ampun, parahnya", responnya. Dia adalah seorang
wanita bergaya kakak perempuan bertubuh tinggi. Orang-orang awalnya takut
padanya, tapi dia adalah orang dengan karakter yang bagus.
"Meskipun dia terlihat
seperti ini, dia adalah seorang player
veteran dari era β, Kitty-san."
"Juga dikenal sebagai
Kitei-san (鬼体). Itu adalah sebuah
julukkan yang didapatnya karena menangkap seekor goblin dengan tangan kosong dan memutar-mutarnya."
"Nyaaw. Jangan mengungkit cerita lama. Saat ini aku hanya
menguasai tekhnik untuk membuat bocah nakal patuh."
Saat Kitty-san menggeliat-geliut di tempat, wajah Luka-chan
mengejang.
Kitty-san di dunia nyata
adalah seorang onee-style, tapi untuk
tidak dinilai berdasarkan gendernya, dia dengan sengaja menambahkan
kemaskulinan pada tubuhnya.
Umumnya itu akan menjadi
sesuatu yang membuat kecewa, tapi karakter yang dia buat terlihat menarik
seperti seorang karakter cerita, jadi dia sendiri menilainya secara positif.
Ngomong-ngomong, bagi para player yang kadang-kadang
mengolok-oloknya sebagai onee-style,
dia mengejar mereka sampai ke ujung bumi, memanggil mereka dengan suara kasar
dan bagi mereka, dia menjadi persamaan kata "takut". Saat ini, mereka
semua menjadi gentleman yang tidak
melakukan pelecehan seksual.
"Kitty-san adalah
orang yang sangat baik. Dia mengambil inisiatif mengumpulkan informasi mengenai
item dan monster, membantu yang
lainnya."
"Dia adalah orang yang
hebat yang menengahi partyku saat ada
masalah!"
Kami menggambarkan orang
seperti apa Kitty-san itu, tapi karena syok sejak awalnya terlalu kuat, wajah
Luka-chan masih kram dan kejang.
"Hari ini kalian
datang untuk membeli equipment gadis
ini, 'kan? Pilihlah."
" " Terima kasih
banyak!" "
"Kalian berdua tidak
akan membeli yang lain?"
"Tidak, kami sudah
membeli yang untuk kami."
"Apa tidak masalah
kami mencoba-cobaequipment lain di
sini?"
Meskipun kami bukannya tidak
merasa puas dengan equipment utama
kami, sebagai gadis kami ingin menikmati mengenakan equipment berbeda sebagai fashion. Karena itulah, kami ingin dapat
secara bebas memakai berbagai armor.
"Kalau begitu, bersenang-senanglah
sesuka kalian. Sudah sifat alamiah para gadis untuk berdandan."
Kitty-san berkedip dan
kembali ke bagian belakang toko.
"Um, benar-benar orang
yang tangguh."
Seakan lelah atas kontak
singkat tersebut, Luka-chan menghela nafas panjang.
"Kalau begitu, ayo
mencari equipment yang akan Luka-chan
sukai di belakang!"
"Oh iya, aku
lupa."
Karena begitu syok, dia
melupakan tujuan awalnya, jadi Hino-chan dan aku memandunya ke belakang.
"Cobalah armor-armor
di sini dan pilihlah yang kau suka."
Di depan tempat yang kami
antarkan, ada banyak armor yang berbaris. Armor seluruh badan itu hanyalah
sebagian dari equipment yang dibuat
para pengrajin, ada juga banyak equipment
lelucon dan cosplay yang dibuat dengan segenap kekuatan.
"Aku mengerti. Tapi
sebelumnya, aku harus melepaskan equipment
ini, 'kan."
Luka-chan berkata demikian
dan mengoperasikan menu, melepaskan
armor dari bahan kulitnya, dan karena itulah kami dapat melihat ukuran tubuhnya
juga.
"H-huwaa…"
"Bahkan lebih besar
daripada yang kubayangkan."
Dadanya lebih besar
daripada yang Hino dan aku pikirkan. Malahan, cukup besar untuk membuatku
berpikir bahwa mungkin menyakitkan mengenakan armor berbahan kulit yang
menekannya.
Diam-diam, aku menaruh
tangan di dadaku sendiri. Yup, aku masih dalam tahap pertumbuhan, jadi masih
ada harapan… mungkin. Tidak sebesar milik Sei-oneechan, tapi aku ingin tumbuh
sedikit lagi!
"Myu-san, Hino-san,
bagaimana kalau kalian mencoba memilih armor yang kelihatannya bagus?"
"Baik. Ayo,
Myu-chan."
Hino-chan tidak terlihat mengkhawatirkan
dadanya, tapi aku sedikit cemas. Tidak mengetahui apa yang kurasakan, bersama
dengan Luka-chan kami mulai mencari equipment
yang sesuai.
Dan, kami telah memilih
armor-armor yang memiliki desain yang sepertinya akan cocok untuk kami atau
Luka-chan.
"Luka-chan, apa warna
favoritmu?"
"Warna favorit? Kurasa
warna merah."
Tangan Luka-chan berhenti
mencari dan berbalik menghadap Hino-chan, berpikir serius tentang pertanyaan
itu. Melihatnya tanpa pertahanan dari belakang, niat nakal muncul dalam pikiranku
dan aku perlahan-lahan mendekatinya diam-diam dari belakang.
"Jadi, sejenis armor
ksatria pada akhirnya?"
"Kurasa begitu.
Thyaaa——?!"
"Ohhh! Seperti yang
kuduga, bentuk yang hebat!"
"Nhh?! Myu-san, apa
yang kau lakukan?"
Meskipun Luka-chan meliukkan
badannya sekuat tenaga sambil bersemu merah, aku memeluknya dari belakang,
memeriksa dadanya sehingga dia tidak benar-benar dapat menjauh.
"Bukan, um, kontak
fisik? Ini adalah dada yang bagus."
Aku sangat iri. Saat aku
berpikir demikian, tanganku ditepiskan. Ah, aku ingin menikmatinya sedikit
lebih lama lagi.
"Kenapa kau terlihat
sangat kecewa! Juga Hino-san, tolong bantu aku nantinya!"
"Tidak, aku dapat
sedikit mengerti perasaan Myu-chan. Maksudku, kami seperti ini."
Hino-chan dan aku melihat
dada kami. Ada tonjolan, tapi hanya kecil.
"Dengan dada kami, equipment yang terlihat dewasa tidak
cocok dengan kami, jadi kami sangat mengidamkannya, kau tahu."
"Tepat. Aku sering
dibilang aku ini seperti anak-anak."
Saat kami berdua menghela
nafas berat, Luka-chan sangat kebingungan. Seperti yang kuduga, mengenakan
berbagai macam hal itu menyenangkan.
Lalu, kami mencari-cari
armor yang akan sesuai dengan Luka-chan, tapi——
"Hmm. Aku sama sekali
tidak bisa memutuskan."
"Akan tetapi, kita
baru mencari-cari dari beberapa armor."
Meskipun dia mencobanya
dengan serius, Luka-chan tidak dapat memutuskan pilihannya. Dia buruk dalam hal
seperti ini, jadi mungkin lebih baik menyerahkannya pada penilaian Kitty-san.
Saat aku berpikir begitu, aku melihat Kitty-san berbicara dengan seseorang di
pintu masuk toko.
"Kau manis, jadi
kenapa tidak kau lepaskan mantel itu dan mengenakan beberapa pakaian yang
terlihat manis?"
"?‼… Mustahil."
Suara parau itu
kedengarannya suara seorang gadis. Itu sangat manis jadi aku tertarik dan
mengarah ke tempatnya.
"Kau sebaiknya lebih
percaya diri."
"…aku, tidak
manis."
Saat aku mengintip player yang menunduk itu, aku melihatnya
terbungkus mantel yang menutupi seluruh tubuhnya. Dan, sebuah irisan diagonal
di bahunya terlihat akrab untukku.
"A-Aahhhhhhh! Orang
dari dungeon!"
"……?‼"
Dia sangat tersentak dan
menjadi kaku, karena itu, tudung yang dia kenakan menggelincir jatuh dan
wajahnya terlihat. Itu adalah seorang gadis yang menyembunyikan matanya di
balik poni rambut ungunya. Matanya jernihnya yang tersembunyi, memberi kesan
warna lautan jernih yang indah.
"Ke, kenalan
Myu-chan?"
"Barusan, dia
menyelamatkanku di dalam dungeon."
Saat aku menjelaskanya,
"Oh, begitukah. Dunia memang sempit, ya", Kitty-san meletakkan tangan
di pipinya dan bergumam.
Luka-chan dan Hino-chan
yang datang untuk melihat, mengenali solo
player dari dungeon itu dan
terkejut.
"Gadis ini, dia punya
kebiasaan memilih kata-katanya dengan sangat hati-hati, jadi dia kesulitan
untuk mengajak orang membentuk party."
Ayolah,
perkenalkan dirimu.
Punggung gadis ini didorong dan dia mengambil satu langkah ke depan, kemudian
bersemu merah karena malu, dia memperkenalkan dirinya.
"…senang bertemu
kalian, aku Toutobi."
"Aku Myu!"
"Lucato."
"Aku Hino, senang
berkenalan juga!"
Meskipun malu-malu,
Toutobi-chan memperkenalkan dirinya tanpa tergagap-gagap.
"Wah, sepertinya kau tidak apa-apa dengan
Myu-chan dan yang lainnya. Kalau begitu, untuk latihan bersosialisasi, pergilah
untuk memilih beberapa armor."
"…eh, itu
berarti…"
Toutobi-chan panik
mendengar usulan Kitty-san, tapi aku menyambar lengannya dengan kedua tanganku
tanpa mempedulikan itu.
"Kalau begitu, ayo
memilih! Ayo pergi ke belakang!"
"…eh, ah, eeh?"
Aku menarik tangan Toutobi,
kembali pada yang lainnya.
"Baiklah, armor
seperti apa yang kau suka? Kau berencana untuk membeli armor berat atau
ringan?"
"…eh, aa."
"Myu-chan,
tenanglah."
Menyela pertanyaan beruntunku, Hino-chan
menghentikannya.
"Lihat, Toutobi-san kebingungan.
Tanyakan pertanyaannya satu persatu."
"Ahahaha, maaf."
"…tidak."
Berkat Hino-chan dan
Luka-chan menghentikanku, Toutobi-chan menghela nafas lega dan menyunggingkan
senyum getir.
"Baiklah kalau
begitu——oh ya, kalau kau tidak melepaskan mantel itu, kami tidak akan dapat
memilih."
Gaya bermain player adalah hal yang penting, tapi equipment yang pas juga tergantung pada
tipe tubuh.
"…haruskah aku
melepaskannya?"
Meskipun dia malu,
menanggapi tatapan kami, dia menciut. Tidak dapat menahannya lebih lama lagi,
dengan tenang dia melepaskan mantelnya——
"Seperti yang kuduga.
Jauh lebih besar daripada aku."
"Aku kalah,
lagi."
Dadanya yang semula
tersembunyi oleh mantel, berukuran sama seperti Luka-chan.
"Grr, aku iri."
"…um, maaf."
"Membual, ya?! Argh,
akan kusentuh!"
"……?‼"
Saat aku menjulurkan tangan
pada dadanya dari arah depan, Toutobi-chan secara refleks menepis tanganku menjauh.
Sekalipun aku menyatakannya keras-keras, dia dengan sempurna merespon pada
serangan kejutanku.
Aku tidak ingin kalah, jadi
aku menyerang secara penuh, tapi tanganku terus-terusan ditepis.
Saat aku melihatnya dari
depan, aku dapat melihat matanya menyipit. Tidak ada setitik pun rasa malu yang
terlihat di sana. Sekan tombol bertarungnya telah ditekan.
(Aku mengerti. Jadi dia tipe yang berubah saat bertempur.)
Sambil menilainya di dalam
kepalaku, aku tidak boleh kalah,
pikirku kemudian melakukan langkah improvisasi sekaligus menambahkan gerakan
pura-pura, semakin meningkatkan intensitas seranganku.
Mungkin ini adalah efek
buruk dari bermain solo, dia tidak
memiliki skill PVP apapun dan tidak butuh waktu lama aku dapat menyambarnya
dari depan.
"Ohhh?! Mungkin satu
ukuran lebih besar daripada punya Luka-chan— "Apa yang kau lakukan!"
"
Aku menyentuhnya hanya
untuk beberapa detik, tapi Luka-chan segera menarikku mundur.
"Myu-san, itu terlalu
tiba-tiba dan kau mengejutkan Toutobi-san!"
"Apa kau baik-baik
saja? Ayolah, Myu-chan, kau terlalu bebas."
Luka-chan dan Hino-chan
menjadi marah. Maaf, aku meminta maaf
tapi Luka-chan masih menatapku lekat-lekat.Maaf, aku tidak akan melakukannya
lagi tanpa izin.
"Kalau begitu, sebagai
permintaan maaf, mau menyentuh dadaku? Luka-chan juga dapat menyentuhnya."
"Bagaimana bisa kau
memikirkan i——"…kalau begitu, permisi."——hei, Toutobi-san, kau
menyentuhnya?!"
Untuk sesaat, ekspresi
Luka-chan berubah dari tertarik menjadi yang lain lagi. Di sisi lain, Toutobi
dengan lembut menyentuh dadaku sebagai pembalasan.
"…dada yang
sedang-sedang saja, ya."
"Uuu, aku dalam masa
pertumbuhan! Nantinya akan lebih besar!"
"…entah kenapa, ini
terasa seperti percakapan antar teman, rasanya menyenangkan."
"Apa yang kau katakan?
Tobi-chan dan aku sudah menjadi teman."
Menanggapi perkataanku,
Tobi-chan berekspresi tercengang dan memikirkan maksudnya.
Dan, dia merespon dengan
sebuah pertanyaan.
"…Tobi-chan?"
"Yup! Toutobi, jadi
Tobi-chan. Juga, Lucato, menjadi Luka-chan!"
Mungkinkah Tobi-chan tidak
menyukainya? Aku memiringkan kepalaku dan melihatnya, tapi ekspresinya yang
tadinya kaku jadi mengendur dan mulutnya melengkung ke atas dengan senang.
"…aku senang. Ini
pertama kalinya aku mendapat nama panggilan."
Dia menyunggingkan senyuman
lembut, membuatku tanpa sadar memeluknya.
"Tobi-chan, kau manis
sekali! Sebuah senyuman jelas jauh lebih cocok untukmu!"
"…tidak mungkin, aku,
tidak manis."
Mungkin tidak biasa disebut
manis, Tobi-chan menjadi panik. Kalau begitu, kami perlu memilihkan equipment yang akan membuat semua orang
berpikir dia itu manis!
"Luka-chan! Hino-chan!
Ayo cari armor yang cocok dengan Tobi-chan! Dan juga, sebagai hasil dari
pemilihan penampilan-dewasa Luka-chan dan Tobi-chan——"
"Ap?! Equipmentapa ini?!"
"…uu, sangat
memalukan."
*bshh*, saat Hino-chan membentangkan equipment pilihan di depan mereka, Luka-chan dan Tobi-chan bersemu
merah.
Armor yang diperlihatkan
pada Luka-chan adalah semacam armor bikini.
Diwarnai merah, itu hanya menutupi
bagian terpenting seorang gadis, namun memperlihatkan yang lainnya, gaya
seorang wanita pendekar-pedang.
Dan, armor yang diberikan
pada Tobi-chan adalah setelah gadis kelinci hitam. Dalam satu set tersebut ada fishnet stocking, bando telinga kelinci
dan dasi kupu-kupu, semuanya dalam model playboy.
Keduanya memiliki tingkat
keterbukaan yang tinggi dan berada pada level item lelucon.
"Equipment semacam itu terlalu memalukan untuk kupakai!"
"Kalau begitu, sehelai
jubah untuk menutupinya."
"Itu malah membuatnya
semakin erotis, 'kan! Tobi-chan!"
"Kubilang, aku tidak
akan memakainya!"
Dalam semangat tinggi, aku
mencoba untuk menambahkan jubah hitam pada armor bikini yang kuambil itu, tapi
sebuah penolakan kuat muncul dari Luka-chan.
Tobi-chan merasa malu
karena armor yang diperlihatkan padanya, tapi tatapannya terpaku padanya.
Tetap saja, equipment ini adalah kenangan dari
seseorang yang pernah menggunakannya di sebuah game RPG naga tertentu, jadi aku
juga merasa ingin memilih salah satu untuk mengepaskannya.
"Kalau Luka-chan
memakai itu, kurasa aku akan mengambil ini dan ini?"
Aku mengambil dua jenis equipment dan mengangkatnya di depanku.
Yang satu adalah equipment protagonis. Sebuah hiasan
kepala dengan permata biru, celana panjang ketat kuning dan gaun one-piece biru. Gaya pahlawan dengan
sebilah pedang dan perisai.
Yang lain adalah jubah
dengan pola warna biru dan kuning dengan pakaian ketat seluruh tubuh berwarna
jingga dan sebuah topi dengan bordiran bentuk salib itu adalah equipment gaya seorang pendeta.
"Ohhh! Pesta cosplay?!
Kalau begitu aku akan mengambil ini!"
Setelah berkata begitu,
Hino-chan memakai equipment seorang
ahli beladiri. Sehelai dougi berwarna
hijau dengan bordiran kata "naga". Meskipun itu mirip dengan jubah
pendeta, sebagai gantinya adalah secarik kain sebagai sabuknya.
"Ini
menyenangkan!"
"Aku tidak mau melakukannya!
Aku akan malu melakukannya sendiri!"
Luka-chan benar-benar
menolaknya dan menggembungkan pipi saat mengembalikan armor bikini ke tempatnya
semula, kemudian mulai mencari equipment
pilihannya.
Tobi-chan bergegas menaruh
armor gadis kelinci yang menjadi perhatiannya dan mulai mencari armor untuk
dirinya sendiri.
"Aku bermain-main
terlalu banyak, maaf."
"Hmph, dasar kau
ini…"
Saat Luka-chan marah dengan
manisnya, aku sekali lagi meminta maaf, dan sambil meminta maaf kali ini, aku
mulai dengan benar mencari equipment
untuk mereka berdua.
Untuk Luka-chan, sebuah
armor tipe warrior berwarna merah.
Untuk Tobi-chan, warna gelap hampir hitam akan cocok dengannya. Aku mengambil
satu demi satu armor di tanganku, tapi entah kenapa aku tidak dapat menemukan
yang sesuai dengan image mereka.
Di sisi lain, baik
Luka-chan dan Tobi-chan mengambil amor di tangan mereka dan mengangkatnya
tinggi.
"Ini, akan cocok untuk
Tobi-san."
"…dan untuk Lucato,
yang ini akan bagus."
Armor yang Luka-chan angkat
adalah salah satu pakaian assassin gaya barat. Itu adalah equipment pas tubuh baik bagian atas maupun bawahnya dan dengan
sebuah syal berwarna merah menyala. Itu adalah pakaian tanpa lengan yang
sedikit berani terbuka.
Armor yang Tobi-chan
tunjukkan, ada sebuah armor ringan berwarna merah dan hitam. Lempeng pelindung
dadanya melindungi dada dan desainnya menekankan pada bentuk buah dada.
Keduanya bukanlah equipment lelucon ataupun cosplay, tapi
keduanya sama-sama sedikit nakal.
"Bagus! Cobalah itu,
kalian berdua!"
"Aku ingin melihat
seperti apa kalian berdua dalam pakaian itu."
"Yah, aku tidak
keberatan untuk mencobanya, apa akan cocok denganku?"
"…ini sedikit
memalukan dilihat seperti ini, ayo ke kamar ganti."
Mereka berdua berganti equipment dengan yang mereka pegang dan
memasuki ruang ganti.
Mungkin saat mereka
memastikan penampilan di cermin ruang ganti, kami dapat mendengar sedikit suara
malu.
"Luka-chan, Tobi-chan,
sudah selesai?"
"Sedikit lagi, untuk
mempersiapkan hatiku…"
"Tidak menunggu!"
Hino-chan dan aku membuka
tirai ruang ganti.
Di dalam, ada Luka-chan dan
Tobi-chan yang memperlihatkan tubuh mereka yang putih.
Meskipun Luka-chan berkata
dia perlu waktu untuk mempersiapkan dirinya, dia memiliki gaya yang bagus dan
pas dengannya. Bermartabat dan mengkhawatirkan tentang rok pendeknya saat
sedang dalam posisi berdiri, dia menunjukkan dirinya pada kami.
"Um, bagaimana?"
"Itu super cocok
untukmu! Seakan, seperti kau akan berkata — "Pasukan, serang!" — atau
semacamnya!"
"Ah, aku ingin mencoba
itu."
Sekali lagi, Luka-chan
memastikan penampilannya di cermin, tapi melihat kaki dan lengannya yang
terbuka, dia membuat ekspresi menyesal.
"Mungkin sebaiknya aku
memesan armor tambahan untuk lengan dan kaki dari pengrajin yang sama."
Luka-chan tersenyum sedikit
malu.
Di sisi lain, Tobi-chan
meringkuk di sudut ruang ganti yang kecil.
"Ayolah, Tobi-chan,
berdiri, berdiri."
Begitu Hino-chan dan aku
membatu Toutobi-chan berdiri, dia menghadap ke Luka-chan.
"Itu manis sekali. Aku
terkejut, itu terlihat hebat padamu."
"…Lucato juga, kau
cantik."
Tobi-chan menatap ke bawah
dengan malu-malu.
Bersama dengan Luka-chan,
mereka sepertinya menyukai equipment
tersebut.
"Baiklah kalau begitu,
sebaiknya kita ganti equipment juga?"
"Kau benar. Itu
membuatku ingin mengganti equipmentku
juga."
Hino-chan dan aku berganti equipment di tempat itu juga.
Aku berganti dari armor
kulit yang kugunakan selama ini ke armor putih keperakan yang dibuatkan
Magi-san.
Hino-chan mengenakan sebuah
jaket kulit, pelindung dada dan sebuah tiara biru. Selain itu, dia mengenakan
pelindung tangan yang ukurannya tidak sesuai untuk tubuhnya yang kecil hanya di
tangan kanannya.
"Ta-dah! Beginilah, penampilan kami!"
"Seperti inilah kami
terlihat saat di versi β!"
Saat aku berkata demikian
dan membusungkan dadaku yang-hampir-tidak-ada, mereka berdua tersenyum.
"Itu cocok untuk
kalian berdua."
Luka-chan memuji kami dan
Tobi-chan berdiri di sampingnya, menganggukkan kepalanya beberapa kali.
"Terima kasih, kalian
berdua! Baiklah kalau begitu, Kitty-san! Kami membeli equipment ini!"
"Ya Yaaa, aku akan
memeriksan harganya sekarang. ——Wah, wah, berubah menjadi party yang manis."
Raksasa onee-style mengintip dan tersenyum
senang saat melihat kami.
"…A-aku, tidak
manis."
"Oh, ayolah, berkata
seperti itu. Terimalah ini!"
Aku menemukan sebuah
aksesoris jepit rambut di rak terdekat dan memegangnya di tanganku.
Sebelum dia dapat berkata
apapun, aku memakaikan jepit rambut itu untuk menahan poninya. Hanya dengan
benda tersebut, kesan yang dipancarkannya pun berubah.
"Lihat, sekarang kau
terlihat manis! Seperti yang kuduga, itu lebih baik daripada dengan poni yang
menutupi."
Melihat penampilannya
sendiri di cermin, Tobi-chan menelan kata-kata "aku tidak manis".
Tobi-chan mengepalkan
tangannya erat-erat dan menatap wajah kami dengan ekspresi serius.
"…um, tolong izinkan
aku bergabung dalam party
kalian!"
"Yup. Tentu!"
Karena kami mendengar bahwa
Tobi-chan tidak dapat memasuki party
mana pun, jadi aku tahu dia mengerahkan keberaniannya untuk meminta. Juga, tidak
ada alasan untuk menolaknya.
"Kurasa tidak ada
masalah juga. Aku ingin berpetualang bersama dengan Toutobi-san."
"Aku sudah
memikirkannya sebagai anggota baru dari party
kita."
Itu
terjadi secara alamiah, aku tidak menyadarinya sampai sekarang. Hino-chan berkata dengan
seulas senyuman.
"Nah, karena kita
sudah mendapat seorang anggota party
baru, Tobi-chan, dan equipment baru,
ayo pegi berpetualang!
Yeahh, saat Hino-chan dan aku
mengangkat tinggi tinju kami, Luka-chan tersenyum simpul. Terbujuk dengan antusiasme kami,
Tobi-chan dengan malu-malu, mengangkat lemah tinjunya.
"Dan karena itu,
tolong tagihannya, Kitty-san!"
"Wah wah, karena ini
bisa dikatakan perayaan, aku akan membuat hiasan rambut Toutobi sebagai ekstra
gratis."
Harga dari tiga bagian
armor Luka-chan, General Rouge,
adalah 180kG.
Armor Tobi-chan, setelah
assassin 【Assassinoid】 dan syal 【Invincible】, seharga 150kG totalnya.
Mereka berdua menerima
informasi kontak pengrajin yang membuat equipment
yang mereka beli dan kemudian kami meninggalkan toko.
"Kita telah
menambahkan Toutobi-san, tapi, ke mana kita akan pergi?"
Mendengar pertanyaan
Luka-chan, aku mengusulkan sebuah quest
yang sudah lama ingin kulakukan selama ini.
"Aku tahu! ——Ayo
lakukan quest yang hanya-untuk-wanita,
【Investigation
of Crystal Cave's Interior】
—— "DITOLAK." —— Hino-chan, kau keterlaluan!"
Karena segera ditolak, aku
menjadi lemas. Hino-chan kemudian menjelaskan pada dua orang yang lainnya yang
berekspresi tidak tahu.
Itu adalah sebuah quest untuk sepasang perempuan, dan saat
mereka mendengar bahwa monster yang muncul adalah kelabang, mereka berdua
menggelengkan kepada dengan kekuatan penuh.
"Hadiah quest dan EXP-nya tidak begitu bagus,
dan aku tidak ingin melihat serangga apapun."
Saat Hino-chan memeluk
tubuhnya kecilnya sendiri, tidak akan
berhasil, pikirku dan menyerah.
"Kalau begitu, ayo
kalahkan musuh terdekat dan meningkatkan kerjasama party, kemudian perlahan-lahan meningkatkan tingkat kesulitan
lawannya. Bagaimana dengan itu?"
Semuanya setuju dengan
usulan Luka-chan.
"Baiklah kalau begitu,
sekali lagi, mohon bantuannya, Tobi-chan."
"…ya, mohon
bantuannya."
Bersama dengan Tobi-chan
yang menjawab dengan senyum riang, kami bergerak ke jalan yang penuh dengan
pejalan kaki. Sambil bercakap-cakap dengan riang, kami pergi menuju ke sebuah
petualangan.
0 Comments
Posting Komentar